Sie sind auf Seite 1von 11

ALKOHOL

 Alkohol : tersusun dari unsur C, H, dan O


 Struktur alkohol : R-OH primer, sekunder dan tersier

Sifat fisika alkohol :


 TD alkohol > TD alkena dengan jumlah unsur C yang
sama (etanol = 78oC, etena = -88,6oC)
 Umumnya membentuk ikatan hidrogen
 O - H-----------------O - H
R R
 Berat jenis alkohol > BJ alkena
 Alkohol rantai pendek (metanol, etanol) larut dalam air
(=polar)
 Alkohol adalah senyawa turunan dari alkana dg
mengganti satu atau lebih atom hidrogennya dg
gugus hidroksi (OH).

 Menurut kedudukan atom karbonnya, alkohol


dibedakan :
 Alkohol primer adalah alkohol yang gugus
hidroksilnya terikat oleh atom karbon primer.
 Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus
hidroksilnya terikat oleh atom karbon sekunder.
 Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus
hidroksilnya terikat oleh atom karbon primer.
 Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas
karbon dioksida dan uap air. Oleh karena itu, etanol
digunakan sebagai bahan bakar spirtus (spiritus). Reaksi
pembakaran etanol, berlangsung sebagai berikut:

 Dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti


larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam, alkohol
teroksidasi sebagai berikut:
a. Alkohol primer membentuk aldehida dan dapat
teroksidasi lebih lanjut membentuk asam
karboksilat.
b. Alkohol sekunder membentuk keton.
c. Alkohol tersier tidak teroksidasi.
Contoh :
Alkohol primer Alkohol sekunder Alkohol tersier
CH3-CH2-CH2OH CH3-CHOH-CH3 CH3-CHOH-CH3
CH3

Propanol-1 Propanol-2 2-metil propanol-2


(propil alkohol) (iso propil alkohol) (tersier butil alkohol)

Menurut banyaknya gugus hidroksil alkohol dibedakan :


a. Alkohol monovalen adalah alkohol yg mempunyai satu gugus
hidroksil.
b. Alkohol di, tri, tetravalen adalah alkohol yg mempunyai dua,
tiga, empat gugus hidroksil.
 Alkohol : tersusun dari unsur C, H, dan O
 Struktur alkohol : R-OH primer, sekunder dan tersier

Sifat fisika alkohol :


 TD alkohol > TD alkena dengan jumlah unsur C yang
sama (etanol = 78oC, etena = -88,6oC)
 Umumnya membentuk ikatan hidrogen
 O - H-----------------O - H
R R
 Berat jenis alkohol > BJ alkena
 Alkohol rantai pendek (metanol, etanol) larut dalam
air (=polar)
 Alkohol suku rendah berupa cairan, suku tinggi
berupa padat.
 Makin banyak atom karbonnya, makin tinggi Bj nya.
 Struktur Alkohol : R - OH
 R-CH2-OH (R)2CH-OH (R)3C-OH
 Primer sekunder tersier

PENGGUNAAN ALKOHOL :
 Metanol : pelarut, antifreeze radiator mobil,
sintesis
formaldehid,metilamina,metilklorida,metilsalisil
at, dll
 Etanol : minuman beralkohol, larutan 70 %
sebagai antiseptik, sebagai pengawet, dan
sintesis eter, koloroform, dll
 Tatanama Alkohol

 Alkohol diberi nama sesuai dg nama alkananya,


dg mengganti akhiran a dg ol.
 Alkohol diberi nama sesuai dg nama alkananya,
dg memberi awalan hidroksi & tempatnya
dinyatakan dg nomor atom karbon yg
bersangkutan.
 Nama trivial alkohol masih sering dipakai, maka
alkilnya disebut dahulu, kemudian diberi akhiran
alkohol.
Pembentukan Ester (Esterifikasi)
 Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat
membentuk ester dan air.

Animasi esterifikasi
Dehidrasi Alkohol
 Jika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat
pekat akan mengalami dehidrasi (melepas
molekul air) membentuk eter atau alkena.
 Pemanasan pada suhu sekitar 1300C
menghasilkan eter, sedangkan pemanasan pada
suhu sekitar 1800C menghasilkan alkena.
 Reaksi dehidrasi etanol berlangsung sebagai
berikut:

Das könnte Ihnen auch gefallen