Sie sind auf Seite 1von 21

AKUNTANSI PEMBIAYAAN

ISLAHSHIFA YUNAINI
NADHILA YUZRA
OLIVIA ANGEL
PIRANDA AGNIL
PUTRI JEMIMA
DEFENISI PEMBIAYAAN

Pembiayaan (financing) : seluruh transaksi keuangan


pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau
akan diterima kembali, terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau
memanfaatkan surplus anggaran.
Berdasarkan SAP, Pembiayaan meliputi :

1. Penerimaan Pembiayaan
2. Pengeluaran Pembiayaan

Kewenangan penatausahaan pembiayaan ada pada : PPKD


PENERIMAAN PEMBIAYAAN

1. Semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah antara lain berasal dari
penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi
perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada
fihak ketiga, penjualan investasi permanen lainnya, dan pencairan dana
cadangan.

2. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas


Umum Negara/Daerah.
PENGELUARAN PEMBIAYAAN

1. Semua pengeluaran Rekening Kas Umum Negara/Daerah antara lain


pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah,
pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran
tertentu, dan pembentukan dana cadangan.

2. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas


Umum Negara/Daerah.
PEMBIAYAAN NETTO

Menurut PSAP No. 2 paragraf 58-61 menegaskan bahwa


pembiayaan neto adalah selesih antara penerimaan setelah
dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun
anggaran tertentu.

PEMBIAYAAN DANA BERGULIR

Dalam buletin teknis No. 4 tentang penyajian dan pengungkapan


belanja pemerintah dijelaskan bahwa bantuan yang diberikan kepada
kelompok masyarakat yang diniatkan akan dipungut/ditarik kembali oleh
pemerintah apabila kegiatannya telah berhasil dan selanjutnya akan
digulir kembali kepada kelompok masyarakat lainnya sebagai dana
bergulir.
PENGAKUAN PEMBIAYAAN

Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada


Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Pengeluaran
pembiayaan diakui pada saat
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah.
(PSAP No. 2, Paragraf 52 dan 56 ).
PENGUKURAN PEMBIAYAAN
Diungkapkan pada Modul Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah yang diterbitkan
oleh Direktorat Jendral Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (2014)
bahwa pengukuran pembiayaan menggunakan mata uang rupiah
berdasarkan nilai sekarang kas yang diterima atau yang akan diterima oleh nilai
sekarang kas yang dikeluarkan atau yang akan dikeluarkan.
Pembiayaan diukur dengan mata uang asing dikonversi ke mata uang rupiah
berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada tanggal transaksi
pembiayaan.
 PSAP No. 2 Paragraf 53, akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan
berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan
tidak mencatat jumlah netonya. Sedangkan,
 PSAP No. 3 Paragraf 51 menyatakan bahwa investasi pemerintah dalam
perusahaan negara/daerah dan kemitraan dicatat sebesar nilai kas yang
dikeluarkan.
PENGUNGKAPAN PEMBIAYAAN

Pembiayaan disajikan berdasarkan jenis pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran


dan rincian lebih lanjut jenis pembiayaan disajikan dalam catatan atas Laporan Keuangan.
Hal-hal yang diperlu diungkapkan terkait dengan pembiayaan, antara lain:

 Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan tahun berkenaan setelah tanggal


berakhirnya tahun anggaran.
 Penjelasan landasan hukum berkenaan dengan penerimaan/ pemberian
pinjaman, pembentukan/pencairan dana cadangan, penjualan aset daerah yang
dipisahkan, serta penyertaan modal pemerintah daerah.
 Konversi yang dilakukan akibat perbedaan klasifikasi pembiayaan yang
didasarkan pada Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, yang didasarkan pada PP No.24 Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan.
 Informasi lainnya yang dianggap perlu.
Berikut ilustrasi pengungkapan pembiayaan
dalam catatan atas Laporan Keuangan.
Anggaran 2014 (RP) Realisasi 2014 Selisih
(RP) (Rp)

PEMBIAYAAN

Penerimaan Daerah .................. ..................

Pencairan Dana Cadangan 500.000.000 400.000.000 100.000.000

Pencairan Dana Cadangan 500.000.000 400.000.000* 100.000.000

Catatan atas laporan keuangan


Terdapat selisih sebesar Rp 100.000.000 untuk realisasi pencairan
dana cadangan yang dibandingkan anggarannya. Selisih ini karena
kebutuhan pada tahun 2012 yang
digunakan untuk pembangunan terminal sebesar Rp 400.000.000.
PROSEDUR AKUNTANSI PEMBIAYAAN

FUNGSI FUNGSI TERKAIT

Berikut fungsi-fungsi yang terkait dengan prosedur akuntansi


penerimaan kas yang berasal dari penerimaaan
pembiayaan:

1. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran


2. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara
Umum Daerah, Bendahara Pengeluaran.
3. Fungsi akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah
4. Fungsi akuntansi Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
 Kontrak/perjanjian
 Surat keputusan pencairan dana cadangan
 Kuitansi pembayaran dan bukti penerimaan lainnya merupakan dokumen
tanda bukti pembayaran
 Bukti transfer merupakandokumen atau bikti atas transfer pengeluaran
daerah
 Nota kredit bank merupakan dokumen atau bukti dari bank yang
menunjukkan adanya transfer uang kerekening kas umum daerah
 Bukti jurnal penerimaan kas merupakan catatan yang diserenggarakan
oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan menggolongkan semua
transaksi atau kejadian yang berhubungan dengan penggeluaran kas.
 Buku besar merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi
akuntansi untuk mencatat peringkasan semua transaksi
 Buku besar pembantu merupakan catatan yang diselenggarakan oleh
fungsi akuntansi yang mencatat transaksi-transaksi dan kejadian yang
terjadi dalam buku besar
Pencatatan Akuntansi untuk pembiayaan terdiri dari 2 kali pencatatan:

• Keperluan penyusunan neraca (Basis Akrual)


• Penyusunan LRA ( Laporan Realisasi Anggaran) (Basis Kas)

A. Pencatatan untuk penerimaan pembayaran , diawali saat pembiayaan diterima


B. Pencatatan untuk keperluan penyusuna LRA adalah kas bertambah di sebelah debit
dan penerimaan pembiayaan bertambah di sebelah kredit
C. Pencatatan untuk keperluan penyusunan neraca adalah kas bertambah di
sebelah debit dan jenis sumber pembiayaan bertambah di sebelah kredit
NO JENIS TRANSAKSI DOKUMEN SUMBER LAMPIRAN DOKUMEN SUMBER

1 Penggunaan SLPA tahun anggaran Perda pertanggungjawaban Nota kredit bank


sebelumnya pelaksanaa APBD
2 Pencairan dana cadangan - Nota kredit bank Salinan surat perintah pemindahbukuan
- Perda dana cadangan

3 Hasil penjualan kekayaan daerah yang Bukti penerimaan pembayaran Berita acara
dipisahkan
4 Penerimaan pinjaman daerah - Surat tanda bukti Nota kredit bank
penerimaan/bukti transfer
- Bukti penjualan obligasi

5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman Surat tanda bukti Nota kredit bank
penerimaan/bukti transfer
6 Penerimaan piutang daerah Surat tanda bukti Nota kredit bank
penerimaan/bukti transfer
7 Pengisian dana cadangan - Surat Perintah Pencairan Dana - SPD
(SP2D) - SPM
- Perda tentang dana cadangan

8 Penyertaan modal pemerintah daerah Surat Perintah Pencairan Dana - SPD


(SP2D) - SPM
9 Pembayaran pokok pinjaman Surat Perintah Pencairan Dana - SPD
(SP2D) - SPM
10 Pemberian pinjaman daerah Surat Perintah Pencairan Dana - SPD
(SP2D) - SPM
- Perjanjian pinjaman
ILUSTRASI
1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN

Sesuai lampiran II Permendagri No. 64 tahun 2013 tentang


Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasi Akrual
pada Pemerintah Daerah.. Akuntansi penerimaan pembiayaan
PPKD pada dasarnya merupakan akuntansi yang tidak berdiri
sendiri. Akuntansi penerimaan pembiayaan ini melekat pada
pencatatan transaksi lainnya , khususnya penerimaan kas dari
transaksi asset non lancar dan kewajiban jangka Panjang.
Akuntansi ini akan menjadi sebuah jurnal komplementer yang
melengkapi jurnal transaksi pelepasan investasi, transaksi
penerimaan utang dan transaksi lainnya yang sejenis
JURNAL YANG DIBUAT OLEH FUNGSI AKUNTANSI
PPKD

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
Estimasi perubahan SAL XXX
Penerimaan Pembayaran XXX

LAPORAN OPERASIONAL

Tanggal Uraian Debit Kredit


Kas di kas daerah XXX
Kewajiban jangka Panjang XXX
CONTOH
A.
Pada tanggal 23 Mei 2013 pemerintah daerah menerima pinjaman jangka panjang dari Bank
Wahana Adikarya sebesar Rp500.000.000

Jawaban:
Jurnalnya sebagai berikut:

LAPORAN OPERASIONAL
TANGGAL URAIAN DEBIT KREDIT
23 Mei 2013 Kas di Kas Daerah Rp500.000.000
Kewajiban Jangka Panjang Rp 500.000.000

LAPORAN REALISASI ANGGARAN


TANGGAL URAIAN DEBIT KREDIT
23 Mei Estimasi Perubahan SAL Rp 500.000.000
2013 Penerimaan Pembiayaan Pinjaman Rp 500.000.000
2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN

Sama halnya dengan akuntansi penerimaan pembiayaan PPKD, lampiran II


Permendagri No.64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada pemerintah Daerah juga
mengungkapkan bahwa akuntansi pengeluaran pembiayaan PPKD pada
dasarnya juga merupakan akuntansi yang tidak berdiri sendiri. Akuntansi
pengeluaran pembiayaan ini melekat pada pencatatan
transaksi lainnya khususnya pengeluaran kas atas transaksi asset
nonlancar dan kewajiban jangka panjang. Akuntansi ini akan menjadi
sebuah jurnal komplementer yang melengkapi jurnal transaksi perolehan
investasi, transaksi pembayaran utang dan transaksi lainnya yang sejenis.
JURNAL YANG DIBUAT OLEH FUNGSI AKUNTANSI
PPKD

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
Pengeluaran Pembiayaan XXX
Estimasi Perubahan SAL XXX

LAPORAN OPERASIONAL

Tanggal Uraian Debit Kredit


Kewajiban Jangka Panjang XXX
Kas di Kas Daerah XXX
CONTOH
A.
Pada tanggal 5 Juni 2013 pemerintah daerah melunasi kewajiban jangka panjang dari
Bank Wahana Adikarya yang telah jatuh tempo sebesar Rp100.000.000

Jawaban:
Jurnalnya sebagai berikut:
Laporan Realisasi Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
5 Juni 2013 Pengeluaran Pembiayaan Rp100.000.000
Estimasi Perubahan SAL Rp100.000.000

LAPORAN OPERASIONAL

Tanggal Uraian Debit Kredit


5 Juni 2013 Kewajiban Jangka Panjang Rp100.000.000
Kas di Kas Daerah Rp100.000.000
3. Jurnal Koreksi Penerimaan dan
Pengeluaran Pembiayaan

PSAP No. 10 Paragraf 4


Menjelaskan bahwa koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agar
akun/pos yang tersaji dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan
yang seharusnya.

Sementara kesalahan adalah penyajian akun/pos yang secara signifikan tidak


sesuai dengan yang seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan periode
berjalan atau periode sebelumnya.

PSAP No. 10 pargraf 24


Menjelaskan bahwa koreksi kesalahan atas penerimaan dan pengeluaran
pembiayaan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya
dan menambah maupun mengurangi posisi kas, apabila laporan keuangan
periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun kas
Dan akun salso anggaran lebih.
THANK YOUUUU .....

Das könnte Ihnen auch gefallen