Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
(SUDDEN DEAFNESS)
DEFINISI
Meningococcal meningitis
MHerpesvirus (simplex, zoster, varicella,
cytomegalovirus)
Mumps
Human immunodeficiency virus
Mycoplasma
Cryptococcal meningitis
Toxoplasmosis
Syphilis
Rubella
ETIOLOGI: AUTOIMMUNE
Sehingga bila terjadi gangguan pada p.d pada ini koklea mudah
mengalami kerusakan. Iskemi mengakibatkan degenerasi luas pada sel
ganglion stra vaskularis dan ligament spiralis. Diikuti pembentukan
jaringan ikat dan penulangan.
• Infeksi virus Infeksi atau reaktivasi virus pada telinga dalam
menyebabkan terjadinya inflamasi koklea dan kerusakan struktur
telinga dalam. Data klinis, studi hewan invitro dan studi histopatologi
pada tulang temporal pasien SSNHL menyokong etiologi ini.
Peningkatan signifikan kadar serum antibodi antiviral termasuk
antibodi terhadap sitomegalovirus, herpes simplek tipe 1, herpes
zoster, influenza B, mumps, enterovirus dan rubeola berhasil diisolasi
dari serum pasien SSNHL idopatik. Tulang temporal pasien SSNHL
idiopatik menunjukkan pola histologis yang sama dengan labirintitis
viral yaitu atropi pada organ korti, membran tektorial, stria vaskularis
dan end organ vestibular, dan selubung myelin saraf akustik.
• Ruptur membran intrakoklea Trauma pada koklea dengan robekan
atau ruptur pada membran telinga dalam menyebabkan keluhan
kehilangan pendengaran mendadak disertai dengan sensasi “pop”
yang terjadi saat aktivitas berat atau peningkatan tekanan
intrakranial. Akibat dari ruptur membran intrakoklear terjadi
percampuran cairan perilimfe dan endolimfe. Pemeriksaan
histopatologi postmortem pada tulang temporal pasien SSNHL
idiopatik menyokong teori ruptur membran sebagai patofisologi SNHL
idiopatik.2,3
ANAMNESIS
• Tirah baring (total bed rest), untuk istirahat fisik dan mental selama 2
minggu.
• Vasodilatansia injeksi yang cukup kuat disertai dengan pemberian
tablet vasodilator oral tiap hari.
• Kortikosteroid (prednison) 4x 10mg, tapering off tiap 3 hari
• Vitamin c 500mg 1x1 tablet/hari, Vitamin E 1x1 Tablet
• Neurobion 3x1 Tablet/ Hari
• Diit rendah garam, rendah kolesterol
• Hiperbarik oksigen bertekanan 2 ATA, Pasien dimasukkan ke dalam
ruangan yang bertekanan 2 ATA.
• Evaluasi fungsi pendengaran dilakkukan tiap minggu selama 1 bulan
• Sangat baik , bila perbaikan lebih dari 30db pada 5 frekuensi
• Sembuh, apabila perbaikan anbang pendengaran kurang dari 30db pada
frekuensi 250,500,1000, 2000 Hz dan di bawah 25 db pada frekuensi 4000Hz
• Baik apabila rerata perbaikan 10-30db pada 5 frekuensi
• Tidak ada perbaikan apabila terdapat perbaikan kurang dari 10db pada 5
frekuensi
• Bila gangguan pendengaran tidak sembuh dengan pengobatan
ADB .
• Apabila dengan ADB masih belum bisa berkomunikasi secara efektif
maka perlu psikoterapi.
TERIMA KASIH