Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
11.2015.352
Risiko sakit TB
• Usia
• Infeksi baru : konversi uji tuberkulin (–) menjadi (+) dalam 1 tahun terakhir
• Malnutrisi
• Keadaan imunokompromais
Kalsifikasi infeksi TB dan sakit TB
PATOGENESIS TUBERKULOSIS
Komplikasi dan sekuele infeksi
TB paru primer
DIAGNOSIS
Diagnosis pasti : M. Tuberculosis pada pemeriksaan
sputum atau bilasan lambung, cairan serebrospinal,
cairan pleura, atau pada biopsi jaringan.
Kesulitan menegakan diagnosis anak :
Sedikitnya jumlah kuman (paucibacillary) dan
sulitnya pengambilan spesimen (sputum).
Pengambilan spesimen/sputum sulit dilakukan.
Kriteria diagnosis TB anak WHO
Sistem skoring TB anak
CATATAN
2.
3.
Bila dijumpai gambaran milier atau skrofuloderma, langsung didiagnosis TB.
6. Pada anak yang diberi imunisasi BCG, bila terjadi reaksi cepat (≤7 hari) harus
dievaluasi dengan sistem skoring TB anak, BCG bukan merupakan alat diagnostik.
7. Diagnosis kerja TB anak ditegakan bila jumlah skor ≥6 (skor maksimal 13)
8. Pasien usia balita yang mendapat skor 5, dirujuk ke RS untuk dievaluasi lebih lanjut.
Gambaran milier tidak di hitung dalam skor karena diperlakukan secara khusus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji tuberkulin
Protein kuman TB : PPD (purified protein derivate) RT – 23)
Sensitivitas dan spesivitas lebih dari 90%
Mantoux : 0,1 ml PPD RT – 23 2TU atau PPD S 5TU secara
intrakutan di volar lengan bawah.
Pembacaan dilakukan setlah 48 – 72 jam setelah
penyuntikan.
Interpretasi
0 – 4 mm 5 – 9 mm ≥ 10 mm 10 – 15 mm
Negatif 1. Meragukan Positif tanpa 1. Pada anak dan
2. Kesalahan menghiraukan balita yang telah
teknis, alergi, penyebabnya mendapatkan
atau reaksi BCG, dinyatakan
silang dengan M. uji tuberkulin
Atipik positif.
3. Ulang setelah 2 2. Kemungkinan
minggu besar karena
infeksi alamiah
Pada keadaan tertentu yaitu tertekannya sistem imun, maka cut off – point : ≥5 mm.
Pada anak yang mengalami kontak errat dengan pasien TB dewasa aktif dengan BTA
(+), juga digunakan batasan ≥5 mm.
Positif
Negatif
Radiologis
Pembesaran kelenjar hilus
Konsolidasi segmental/lobar
Milier
Kalsifikasi dengan infiltrat
Atelektasis
Kavitas
Efusi pleura
Tuberkuloma
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Mikrobiologis
Patologi Anatomi
Pemeriksaan mikrobiologis dilakukan
dengan dua macam yaitu, apusan Pemeriksaan PA : granuloma yang
langsung untuk menemukan BTA dan
ukurannya kecil.
biakan kuman M. Tuberkulosis.
Bilas lambung 3 hari berturut – turut Gambaran khas lainnya adalah
minimal 2 hari.
multinucleated gian cell (sel datia
Mikrobiologis secara langsung : Negatif
Hasil kultur : 6 – 8 minggu. langehans).
Bactec (1 – 3 minggu) : Mahal dan secara
teknolgi lebih sulit.
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Dosis kombipak pada TB anak
PROFILAKSIS
1. Balita sehat, kontak dengan pasien TB dewasa dengan sputum BTA
positif (+), sistem skoring ≤5.
2. INH dengan dosis 5 – 10 mg/kgBB/hari selama 6 bulan.
3. Belum imunisasi BCG, perlu diberikan BCG setelah pengobatan profilaksis
dengan INH selesai.
EVALUSASI HASIL PENGOBATAN
Evaluasi hasil pengobatan dilakukan setelah 2 bulan
terapi. Evaluasi klinis, evaluasi radiologis dan
pemeriksaan LED.
Evaluasi radiologis dalam 2 – 3 bulan pengobatan tidak
perlu dilakukan secara rutin.
Apabila respons dalam 2 bulan kurang baik, OAT dapat
tetap diberikan sambil dilakukan evaluasi lebih lanjut
mengapa tidak terdapat perbaikan.
EVALUASI EFEK SAMPING
PENGOBATAN
Hepatotoksisitas
Peningkatan SGOT dan SGPT ≥5 kali tanpa gejala, atau ≥3 kali batas
normal (40U/l) disertai dengan gejala