Sie sind auf Seite 1von 23

Christin Doko Rehi

11.2015.352

Pembimbing : dr. Afaf Sp.A


PENDAHULUAN

 Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi paru
yang sudah disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis.

 TB anak mempunyai permasalahan khusus yang


berbeda dengan orang dewasa.
EPIDEMIOLOGI

WHO : 1/3 penduduk
dunia (2 miliar orang), 250.000 kasus TB
telah terinfeksi oleh M. baru/tahun di Indonesia
Tuberkulosis . Angka dan ± 100.000 kematian
tertinggi di Afrika, Asia karena TB.
dan Amerika Latin.

WHO (1999) : jumlah


kasus TB baru di
Indonesia 583.000
orang/tahun dan
menyebabkan ± 140.000
orang/ tahun.
FAKTOR RISIKO
Risiko infeksi TB 
• Anak yang terpajan dengan orang dewasa dengan TB aktif (kontak TB positif)
• Daerah endemis
• Kemiskinan
• Lingkungan yang tidak sehat (higiene dan sanitasi tidak baik)
• Tempat penampungan umum (panti asuhan, penjara, atau panti perawatan lain),
yang banyak terdapat pasien TB dewasa aktif

Risiko sakit TB
• Usia
• Infeksi baru : konversi uji tuberkulin (–) menjadi (+) dalam 1 tahun terakhir
• Malnutrisi
• Keadaan imunokompromais
Kalsifikasi infeksi TB dan sakit TB

PATOGENESIS TUBERKULOSIS


Komplikasi dan sekuele infeksi
TB paru primer

DIAGNOSIS

 Diagnosis pasti : M. Tuberculosis pada pemeriksaan
sputum atau bilasan lambung, cairan serebrospinal,
cairan pleura, atau pada biopsi jaringan.
Kesulitan menegakan diagnosis anak :
 Sedikitnya jumlah kuman (paucibacillary) dan
sulitnya pengambilan spesimen (sputum).
 Pengambilan spesimen/sputum sulit dilakukan.
Kriteria diagnosis TB anak WHO

Sistem skoring TB anak


CATATAN

1. Diagnosis dengan sistem skoring ditegakan oleh dokter.

2.

3.

Bila dijumpai gambaran milier atau skrofuloderma, langsung didiagnosis TB.

Berat badan dinilai pada saat pasien datang (moment opname).

4. Demam dan batuk tidak memiliki respons terhadap terapi baku.

5. Foto toraks bukan merupakan alat diagnosis untama pada TB anak

6. Pada anak yang diberi imunisasi BCG, bila terjadi reaksi cepat (≤7 hari) harus

dievaluasi dengan sistem skoring TB anak, BCG bukan merupakan alat diagnostik.

7. Diagnosis kerja TB anak ditegakan bila jumlah skor ≥6 (skor maksimal 13)

8. Pasien usia balita yang mendapat skor 5, dirujuk ke RS untuk dievaluasi lebih lanjut.

9. Sugestif TB berupa: pembesaran kelenjar hilus/paratrakeal dengan/tanpa infiltrat;

konsolidasi segmental/lobar; kalsifikasi dengan infiltrat; atelektasis; tuberkuloma.

Gambaran milier tidak di hitung dalam skor karena diperlakukan secara khusus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji tuberkulin 
 Protein kuman TB : PPD (purified protein derivate) RT – 23)
 Sensitivitas dan spesivitas lebih dari 90%
 Mantoux : 0,1 ml PPD RT – 23 2TU atau PPD S 5TU secara
intrakutan di volar lengan bawah.
 Pembacaan dilakukan setlah 48 – 72 jam setelah
penyuntikan.
Interpretasi

0 – 4 mm 5 – 9 mm ≥ 10 mm 10 – 15 mm
Negatif 1. Meragukan Positif tanpa 1. Pada anak dan
2. Kesalahan menghiraukan balita yang telah
teknis, alergi, penyebabnya mendapatkan
atau reaksi BCG, dinyatakan
silang dengan M. uji tuberkulin
Atipik positif.
3. Ulang setelah 2 2. Kemungkinan
minggu besar karena
infeksi alamiah

Pada keadaan tertentu yaitu tertekannya sistem imun, maka cut off – point : ≥5 mm.
Pada anak yang mengalami kontak errat dengan pasien TB dewasa aktif dengan BTA
(+), juga digunakan batasan ≥5 mm.
Positif
 Negatif

1. Infeksi TB alamiah 1. Tidak ada infeksi TB


a) Infeksi TB tanpa sakit TB (infeksi TB 2. Dalam masa inkubasi infeksi TB
laten) 3. Anergi ( keadaan penekanan sistem
b) Infeksi TB dan sakit TB imun sehingga tubuh tidak
c) TB yang telah sembuh. memberikan respon terhadap uji
2. Imunisasi BC tuberkulin walaupun sebenarnya
3. Infeksi M. Atipik sudah terinfeksi)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Radiologis

 Pembesaran kelenjar hilus
 Konsolidasi segmental/lobar
 Milier
 Kalsifikasi dengan infiltrat
 Atelektasis
 Kavitas
 Efusi pleura
 Tuberkuloma
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Mikrobiologis

Patologi Anatomi
 Pemeriksaan mikrobiologis dilakukan
dengan dua macam yaitu, apusan  Pemeriksaan PA : granuloma yang
langsung untuk menemukan BTA dan
ukurannya kecil.
biakan kuman M. Tuberkulosis.
 Bilas lambung 3 hari berturut – turut  Gambaran khas lainnya adalah
minimal 2 hari.
multinucleated gian cell (sel datia
 Mikrobiologis secara langsung : Negatif
 Hasil kultur : 6 – 8 minggu. langehans).
 Bactec (1 – 3 minggu) : Mahal dan secara
teknolgi lebih sulit.
TATALAKSANA

TATALAKSANA

Dosis kombipak pada TB anak

PROFILAKSIS
1. Balita sehat, kontak dengan pasien TB dewasa dengan sputum BTA
positif (+), sistem skoring ≤5.
2. INH dengan dosis 5 – 10 mg/kgBB/hari selama 6 bulan.
3. Belum imunisasi BCG, perlu diberikan BCG setelah pengobatan profilaksis
dengan INH selesai.
EVALUSASI HASIL PENGOBATAN

 Evaluasi hasil pengobatan dilakukan setelah 2 bulan
terapi. Evaluasi klinis, evaluasi radiologis dan
pemeriksaan LED.
 Evaluasi radiologis dalam 2 – 3 bulan pengobatan tidak
perlu dilakukan secara rutin.
 Apabila respons dalam 2 bulan kurang baik, OAT dapat
tetap diberikan sambil dilakukan evaluasi lebih lanjut
mengapa tidak terdapat perbaikan.
EVALUASI EFEK SAMPING
PENGOBATAN

Hepatotoksisitas

 Peningkatan SGOT dan SGPT ≥5 kali tanpa gejala, atau ≥3 kali batas
normal (40U/l) disertai dengan gejala

 Peningkatan bilirubin total lebih dari 1,5 mg/dl, serta peningkatan


SGOT/SGPT dengan nilai berapapun yang disertai ikterus, anoreksia,
nausea, dan muntah.

 Tatalaksana : hentikan pemberian OAT. Kemudian kadar


enzimtransaminase diperiksa kembali setelah 1 minggu penghentian.

 Hepatotoksisitas dapat timbul kembali pada pemberian terapi berikutnya


jika dosis disberikan langsung secara penuh (full dose) dan pirazinamid
digunakan dalam panduan.
PENCEGAHAN

IMUNISASI BCG PADA ANAK
 Imunisasi BCG sebaiknya diberikan saat usia <2 bulan.
 BCG diberikan secara intrakutan.
 Dosis untuk neonatus dan bayi <1 tahun adalah 0,05 ml,
sedangkan untuk anak dan dewasa adalah 0,1 ml.
 Efek samping lokal → bisul kecil dalam 2 – 6 minggu →
membesar dan menjadi ulkus yang akan tertutup krusta selama
2 – 4 bulan → menyembuh tanpa harus diobati dan
menimbulkan jaringan parut yang berukuran 4 – 8 mm.

Das könnte Ihnen auch gefallen