Sie sind auf Seite 1von 15

JOURNAL READING

Respon Lanjut Vaksinasi Campak Ulang pada Anak-Anak Terinfeksi HIV yang
Sedang Dalam Terapi Antiretroviral di Kenya

Nadya Prita Maharani G99171032


Vidya Ismiaulia G99171045

Pembimbing :
dr. Husnia Auliyatul U., Sp.A, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
2019
Critical Appraisal
General Description
• Design : cohort study
• Subject : HIV infected children 15 months to
12 years of age receiving ART in Nairobi,
Kenya
• Title : interesting, concise and straightforward
• Authors : clearly written constitution and there
are correspondence address
• Abstract : clear and appropriate rules
• Introduction : consists of three paragraphs and
contains purpose of the study
Critical Appraisal
Level of Evidence
• 2 B (individual cohort study)

P-I-C-O Analysis
• Population : HIV infected children 15 months to 12
years of age receiving ART in Nairobi, Kenya
• Intervention: Measles Vaccination
• Comparison : Comparison of pre-post intervention of
measles revaccination at HIV infected Children on ARV
theraphy
• Outcome : Measles revaccination can result in a
sustained antibody response in a subset of HIV
infected children receiving ART, especially
among those with HIV suppressio
Critical Appraisal
V-I-A Analysis
• Validity :
– The aim of this study was described clearly and relevant with the study design
– This study explain the inclusion and exclusion criteria
• Importance :
– The study provides an evidence-base instrument to assist in practical and
clinical decision-making in patients HIV infected children receiving ART who
need measles revaccination
– The reader is confident in the truth of the results of this study because the
authors had elaborated and analysed all the results well, had published their
original article, and had also provided the correspondence address
• Applicability :
– This study may be valuable to give information about the benefit of measles
revaccination for HIV infected children receiving ART.
Abstrak

Latar Belakang
• Data yang terbatas mengenai proteksi campak setelah
vaksinasi campak berulang pada anak dengan HIV yang
menerima ART

Metode
• Pemberian vaksin campak tambahan untuk anak-anak yang
terinfeksi HIV berusia 15 bulan hingga 12 tahun yang
menerima ART di Nairobi, Kenya. Konsentrasi antibodi
campak ditentukan oleh tes ELISA pada saat pendaftaran,
satu bulan, 12 bulan, dan 24 bulan setelah vaksinasi ulang.
Abstrak

Hasil

Kesimpulan
• Vaksinasi ulang campak dapat menghasilkan respon antibodi
yang berkelanjutan pada kelompok anak-anak yang terinfeksi
HIV yang menerima ART, terutama di antara mereka dengan
supresi karena HIV.
PENDAHULUAN

Vaksin campak tunggal pada usia 9 bulan memberikan


perlindungan segera untuk :

• 25%-88% bayi yang terinfeksi HIV


• 85-95% respon pada bayi yang tidak terinfeksi HIV

Pada Oktober 2015, WHO Strategic Advisory Group of Experts


(SAGE) merekomendasikan dosis tambahan vaksin yang
mengandung campak untuk anak-anak yang terinfeksi HIV yang
menerima terapi antiretroviral yang sangat aktif setelah
pemulihan kekebalan
BAHAN DAN METODE

Anak-anak yang terinfeksi HIV dan pengasuh mereka diambil dari Pusat HIV Comprehensive Care
Centre di Kenyatta National Hospital in Nairobi, Kenya, selama kunjungan perawatan HIV rutin
antara Mei 2011 dan Januari 2013-> diberi informed consent

Kriteria inklusi :
•usia 15 bulan - 12 tahun
• infeksi HIV yang dikonfirmasi oleh ELISA dan / atau PCR HIV-1/2
• memakai ART pada saat pendaftaran,
• CD4% ≥15
Kriteria eksklusi :
•riwayat reaksi buruk terhadap vaksinasi campak
•alergi terhadap gelatin atau neomisin,
•rawat inap dalam dua minggu sebelumnya
• transfusi darah atau plasma atau menerimaimmune glibulin dalam enam bulan terakhir.

Setiap anak diperiksa dan menerima vaksinasi campak (Serum Institute


of India atau Vaksin Campak Kering Indonesia).
Pengambilan darah dilakukan saat pendaftaran, satu, enam, 12, dan 24
bulan setelah vaksinasi ulang.
Pemeriksaan laboratorium
• IgG serum campak ditentukan saat
pendaftaran, satu, 12, dan 24 bulan setelah
vaksinasi ulang

• CD4% ditentukan pada pendaftaran, enam,


12, dan 24 bulan pasca vaksinasi ulang

• RNA HIV plasma ditentukan saat pendaftaran,


12, dan 24 bulan setelah vaksinasi ulang.
• Viral load HIV RNA, sampel disimpan pada suhu -80° C di
lokasi, dan sampel beku kemudian Plasma HIV RNA diukur
dengan uji Gen-Probe HIV-1 RNA

• Kadar vitamin A ditentukan dengan mengukur


- Protein pengikat retinol (RBP)
- C-reactive protein (CRP)
- dan α-1-asam-glikoprotein (AGP) menggunakan teknik
sandwich enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)

Penentuan akhir dari konsentrasi RBP disesuaikan dimana CRP


dan AGP sebagai penanda untuk inflamasi meningkat
Analisis Statistik

Definisi respon vaksinasi campak ulang :

a. seropositifitas campak (titer IgG campak ≥200 mIU /


mL pada setiap waktu)

b. serokonversi campak (peningkatan titer antibodi IgG


campak dari seronegatif [titer IgG campak <200 mIU / mL ] ke
tingkat seropositif pada satu, 12, atau 24 bulan setelah vaksinasi
ulang)
Viral load HIV dalam plasma sebagai <50, 50–999, dan ≥1.000 berdasarkan definisi
WHO tentang kegagalan virologi pada anak-anak

Berat badan kurang (didefinisikan sebagai bobot terhadap usiaz-skor <−2), wasted
(didefinisikan sebagai berat terhadap panjang/tinggiz-skor<−2), dan stunted
(didefinisikan sebagai panjang/tinggi terhadap usia z-skor <−2) dihitung
menggunakan standar pertumbuhan anak yang dikembangkan oleh WHO

Kekurangan vitamin A berat didefinisikan sebagai konsentrasi RBP sebesar <0,7


μmol / L, dan defisiensi sedang sebagai konsentrasi RBP sebesar 0,7 - 1,05 μmol / L.
Apakah vaksin sebelumnya memberikan daya tahan?

Pada penelitian ini dinilai apakah mereka yang seropositif campak pada 24
bulan pasca vaksinasi ulang memiliki titer antibodi yang sama atau lebih tinggi
pada 1 dan 12 bulan pasca vaksinasi ulang

Das könnte Ihnen auch gefallen