Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Respon Lanjut Vaksinasi Campak Ulang pada Anak-Anak Terinfeksi HIV yang
Sedang Dalam Terapi Antiretroviral di Kenya
Pembimbing :
dr. Husnia Auliyatul U., Sp.A, M.Kes
P-I-C-O Analysis
• Population : HIV infected children 15 months to 12
years of age receiving ART in Nairobi, Kenya
• Intervention: Measles Vaccination
• Comparison : Comparison of pre-post intervention of
measles revaccination at HIV infected Children on ARV
theraphy
• Outcome : Measles revaccination can result in a
sustained antibody response in a subset of HIV
infected children receiving ART, especially
among those with HIV suppressio
Critical Appraisal
V-I-A Analysis
• Validity :
– The aim of this study was described clearly and relevant with the study design
– This study explain the inclusion and exclusion criteria
• Importance :
– The study provides an evidence-base instrument to assist in practical and
clinical decision-making in patients HIV infected children receiving ART who
need measles revaccination
– The reader is confident in the truth of the results of this study because the
authors had elaborated and analysed all the results well, had published their
original article, and had also provided the correspondence address
• Applicability :
– This study may be valuable to give information about the benefit of measles
revaccination for HIV infected children receiving ART.
Abstrak
Latar Belakang
• Data yang terbatas mengenai proteksi campak setelah
vaksinasi campak berulang pada anak dengan HIV yang
menerima ART
Metode
• Pemberian vaksin campak tambahan untuk anak-anak yang
terinfeksi HIV berusia 15 bulan hingga 12 tahun yang
menerima ART di Nairobi, Kenya. Konsentrasi antibodi
campak ditentukan oleh tes ELISA pada saat pendaftaran,
satu bulan, 12 bulan, dan 24 bulan setelah vaksinasi ulang.
Abstrak
Hasil
Kesimpulan
• Vaksinasi ulang campak dapat menghasilkan respon antibodi
yang berkelanjutan pada kelompok anak-anak yang terinfeksi
HIV yang menerima ART, terutama di antara mereka dengan
supresi karena HIV.
PENDAHULUAN
Anak-anak yang terinfeksi HIV dan pengasuh mereka diambil dari Pusat HIV Comprehensive Care
Centre di Kenyatta National Hospital in Nairobi, Kenya, selama kunjungan perawatan HIV rutin
antara Mei 2011 dan Januari 2013-> diberi informed consent
Kriteria inklusi :
•usia 15 bulan - 12 tahun
• infeksi HIV yang dikonfirmasi oleh ELISA dan / atau PCR HIV-1/2
• memakai ART pada saat pendaftaran,
• CD4% ≥15
Kriteria eksklusi :
•riwayat reaksi buruk terhadap vaksinasi campak
•alergi terhadap gelatin atau neomisin,
•rawat inap dalam dua minggu sebelumnya
• transfusi darah atau plasma atau menerimaimmune glibulin dalam enam bulan terakhir.
Berat badan kurang (didefinisikan sebagai bobot terhadap usiaz-skor <−2), wasted
(didefinisikan sebagai berat terhadap panjang/tinggiz-skor<−2), dan stunted
(didefinisikan sebagai panjang/tinggi terhadap usia z-skor <−2) dihitung
menggunakan standar pertumbuhan anak yang dikembangkan oleh WHO
Pada penelitian ini dinilai apakah mereka yang seropositif campak pada 24
bulan pasca vaksinasi ulang memiliki titer antibodi yang sama atau lebih tinggi
pada 1 dan 12 bulan pasca vaksinasi ulang