Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
a n Pr a s a ra
r a n a d
a n Sa
Pedom as
skes m
Pu M.Si
t o , S T., RI M ER ES EH ATAN
Sugiar KES P NAN K
F A S YA N PE L AYA
SUBDIT AT FASILITAS
OR
DIREKT
DASAR HUKUM
1. UU No. 36 thn 2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Presiden No.73 Tahun 2011 tentang Pembangunan
Gedung Negara
3. PP Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan.
4. Peraturan Menteri PU No.45 Tahun 2007 tentang Pembangunan
Gedung Negara
5. Peraturan Kepala Bapeten Nomor 8/2011 tentang Keselamatan
Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-x Radiologi
Diagnostik Dan Intervensional.
6. Peraturan Kepala Kepala Bapeten Nomor 9/2011 Tentang Uji
Kesesuaian Pesawat Sinar-x Radiologi Diagnostik Dan
Intervensional.
7. Permenkes 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
8. Permenkes 54 tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan
Ruang lingkup
Sarana
SARANA
DAN
PRASARANA
PUSKESMAS
Prasaran
a
PERSYARATAN SARANA/BANGUNAN
1. PERSYARATAN ADMINISTRASI
2. PERSYARATAN LOKASI
4. ARSITEKTUR BANGUNAN
5. STRUKTUR BANGUNAN
MATERIAL
PERSYARATAN PRASARANA
1. SISTEM VENTILASI
2. SISTEM KELISTRIKAN
3. SISTEM PENCAHAYAAN
5. SISTEM KOMUNIKASI
7. SISTEM SANITASI
PENGELOLAAN
MANAJERIAL/
ILMU MANAJEMEN BANGUNAN DAN
PEMIMPIN
PRASARANA
KAJIAN
TEKNIS
IMB SLF RTB
PEMBANGUNA
N
PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN
PEMBONGKARAN
PELESTARIAN
PENDATAAN
ANALISIS MASALAH
PERENCANAAN
PERIZINAN
PENGADAAN
KONSTRUKSI/ PELAKSANAAN
PENGHAPUSAN
MASALAH YANG SERING TIMBUL
TERKAIT BANGUNAN PUSKESMAS
MASALAH YANG SERING TIMBUL
TERKAIT PRASARANA PUSKESMAS
MASALAH TERKAIT PENGELOLAAN
BANGUNAN DAN PRASARANA
PUSKESMAS
PERENCANA BANGUNAN DAN PRASARANA
PUSKESMAS
Masterplan (Rencana Induk) lebih dari 10 Th
Konsultan
Rencana Kegiatan 5 Tahunan
Rencana Pengelolaan Bangunan dan Prasarana 1
Tahunan.
Detail Engineering Drawaing (DED), Rencana Kerja
dan Syarta-Syaratnya (RKS), dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) Konsultas Perencana
PERIZINAN BANGUNAN DAN PRASARANA
PUSKESMAS
PRASARANA PUSKESMAS
PRASARANA PUSKESMAS
PRASARANA PUSKESMAS
Pengendalian dan pengawasan : proses/cara untuk mengarahkan,
monitoring, mengawasi,memeriksa, mengukur, membandingkan,
mengevaluasi dan melakukan perbaikan terhadap suatu pelaksanaan
dan perencanaan.
Dokumen Pengendalian : Uji Baku Mutu Air, Uji Baku Mutu Gas Buang,
Uji Swap Ruangan, Uji Kebisingan Ruangan
PENCATATAN DAN PELAPORAN ASET
PUSKESMAS
Dokumen Pembangunan Huruf Daftar Nomor
(HDNo) Dinas Kesehatan dan Dinas Teknis
Kartu Inventaris Ruangan (KIR) Puskesmas
Pencatatan BMN (Proses HIBAH, dll) Dinas
Kesehatan
Kartu Pemeliharaan Puskesmas
Laporan Kejadian Hazard/ Keselamatan
Kesehatan Kerja (K3) Puskesmas
ASPAK Puskesmas
PENGHAPUSAN ASET
Pengapusan aset bangunan harus melalui
kajian yang memperhatikan umur bangunan
dan kebutuhan pelayanan (Rencana Teknis
Bongkar/ RTB).Berdasarkan PermenPU No.45
Tahun 2007 umur bangunan untuk bangunan
gedung Negara adalah 50 Tahun.
Proses penghapusan aset mengikuti peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
N A L AT
L OL A A AS
PENG E SK ES M
TA N PU
H A
KESE
SIKLUS ALAT KESEHATAN
Manufaktur
Pemasaran Pengujian
Transfer Pengembangan
Distribusi Penelitian
Pre-Market
Penilaian Kebutuhan
Penilaian Teknologi
Evaluasi
Perencanaan De-commissioning
Pembelian Pemeliharaan
Pemasangan Pelatihan
Penerimaan Operasional
*WHO
SISTEMATIKA PENGELOLAAN Peralatan Kesehatan
PENGADAAN (PROCUREMENT)
PEMASANGAN (INSTALASI)
PENERIMAAN (COMISSIONING)
PELATIHAN (TRAINING)
DEKONTAMINASI
PENGHAPUSAN
Masalah yang sering ditemukan :
Pengembangan Pelayanan
Penilaian dari sisi internal : apakah utilisasi alat tersebut tinggi,
sehingga perlu ditambah.
Penilaian dari sisi eksternal : apakah di sekitar puskesmas sudah ada
yang memiliki peralatan tersebut.
• PENGANGGARAN : PNBP, APBN, APBD, HIBAH
• PEMILIHAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN : sesuai dengan
klasifikasi Puskesmas, spesifikasi yang dibutuhkan pelayanan.
• PENGADAAN : Sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Lanjutan …..
Perencanaan Pengadaan Alat Kesehatan
• Hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan:
• Penyusunan spesifikasi alat kesehatan harus sesuai dengan
kebutuhan pelayanan
• Ketersediaan suku cadang
• Biaya operasional (listrk, bahan habis pakai)
• Kebutuhan pra instalasi (pekerjaan sipil, perpipaan, dll).
• Kebuthan sarana (bangunan/ruangan)
• Kebutuhan prasarana (listrik, air, gas)
PENERIMAAN (COMMISIONING) DAN
INSTALASI ALAT KESEHATAN
Tujuan Penerimaan Alat dan Instalasi : Untuk memastikan bahwa
peralatan akan berfungsi dengan baik dan tidak akan menimbulkan
bahaya keamanan.
A.PENERIMAAN (COMMISIONING) ALAT KESEHATAN
1.Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pemeriksaan visual untuk mengecek :
•Kebenaran alat yang diterima, yaitu mencocokkan alat dengan kontrak
dan brosur.
•Merk, tipe/model, jumlah,
•Bagian-bagian alat
•Aksesori yang menjadi satu kesatuan dengan alat.
•Dokumen teknis yang terdiri dari :
a.Certificate of Origin
b.Test Certificate
c.Manual (operation, service, installation, wiring/schematic diagram )
d.Izin Edar.
Lanjutan …..
Penerimaan (Commisioning) & Instalasi Alat
Kesehatan
2. Uji fungsi
Adalah pengujian alat secara keseluruhan, melalui uji bagian-bagian
alat dengan kemampuan maksimum (secara teknis saat itu) tanpa
beban sebenarnya, sehingga dapat diketahui apakah secara
keseluruhan suatu alat dapat dioperasikan dengan baik sesuai
fungsinya.
• Pemeriksaan fungsi komponen/bagian alat (tombol, saklar,
insikator, putaran motor, pengereman, dll)
• Kinerja output
• Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap hasil keluaran dari alat
(misal : alat ECG).
• Pengujian aspek keselamatan (spt: arus bocor, grounding, dll)
.
Lanjutan …..
Penerimaan (Commisioning) & Instalasi Alat
Kesehatan
3. Uji keselamatan
Adalah suatu bentuk pengujian yang dilakukan terhadap produk untuk
memperoleh kepastian tidak adanya bahaya yang ditimbulkan sebagai
akibat penggunaan produk tersebut, seperti Arus bocor, pembumian,
dll.
4. Uji Coba
• Memberikan kesempatan kepada operator yang telah mengikuti
training, untuk membiasakan pengoperasian alat, dengan pasien/beban
sesuai kebutuhan.
• Mengetahui kemampuan fungsi dan kemampuan teknis alat.
5. Pelatihan
• Pelatihan bagi tenaga operator
• Pelatihan bagi teknisi
Semua Uji dan Pelatihan didokumentasikan dengan baik, Pelabelan,
Merancang Pemeliharaan Preventif
Lanjutan …..
Penerimaan (Commisioning) & Instalasi Alat
Kesehatan
B. INSTALASI
Sistem Kerja Peralatan Kesehatan dibagi 3, yaitu:
• Alat medik manual (non elektrikal), hanya mengandalkan unsur gerak
dengan dibantu tenaga manusia, contoh tensimeter, side bar, sepeda statis,
tempat tidur manual, kursi roda, dsb.
• Alat medik semi elektrikal (non computerized), memerlukan sumber listrik
dan unsur gerak atau teknologinya masih standar, contoh light therapy,
suction pump, alat steril, inhalasi, centrifuge dsb.
• Alat medik elektrikal (computerized). mutlak menggunakan listrik yang
stabil. Alat dalam kategori ini umumnya paling banyak digunakan untuk saat
ini karena teknologinya yang semakin maju dapat memudahkan
penggunanya. Contoh alat-alat medik elektrikal yaitu ECG, ventilator,
monitor, infusion pump, CT-Scan, MRI, Autoclave, X-Ray Generator dsb.
Maka dari itu dalam penggunaannya, banyak hal yang perlu dipersiapkan
sebelum alat-alat tersebut di install atau digunakan.
Instalasi adalah proses pemasangan peralatan ke
tempatnya.
Lanjutan …..
Penerimaan (Commisioning) & Instalasi Alat
Kesehatan
Untuk mendukung penggunaan peralatan kesehatan, instalasi harus
dilakukan semaksimal mungkin.
Hal ini dilakukan untuk menjaga asset dan keamanan Puskesmas
dimana peralatan kesehatan merupakan penunjang kesehatan pasien
dan juga merupakan barang yang cukup mahal.
1.Instalasi Kelistrikan
• Sistim Kelistrikan
•Perhitungan Kebutuhan Beban.
• Kerugian Tegangan
• Sistem Pengamanan
2.Instalasi Gas Medik bagi peralatan kesehatan yang penggunaannya
memerlukan gas medik.
3.Instalasi Ruangan, syarat- syarat ruangan seperti ruang IGD, ruang
bersalin, menyediakan luasan ruang yang cukup agar operator dan
pasien nyaman pada saat dilakukan tindakan pelayanan kesehatan.
Lanjutan …..
Penerimaan (Commisioning) & Instalasi Alat
Kesehatan
Langkah-langkah setelah penerimaan :
1.Pencatatan pada daftar aset peralatan,
2.Pelabelan dan pendokumentasian.
- catatan mengenai penerimaan alat medis harus didokumentasian
secara terpusat, harus ada informasi siapa yang harus dihubungi jika
terjadi kerusakan atau insiden.
3 Perencanaan pemeliharaan preventif
- semua pengguna diberitahukan ttg prosedur pemeliharaan yg tepat,
termasuk waktu harus dilakukan pengujian, kalibrasi, perawatan
peralatan.
4.Cara penanganan peralatan medis
- memberikan informasi kepada pengguna dan tenaga teknis ttg
Penyimpanan, kelengkapan aksesories, dan bagaimana batrai internal
harus diisi ulang
PENGOPERASIAN ALAT KESEHATAN
Kesalahan dalam pengoperasian suatu peralatan dapat mengakibatkan dampak
negative berupa kerusakan peralatan, hasil pemeriksaan tidak seperti yang
diharapkan bahkan terkadang dikarenakan kesalahan pengoperasian, harus
dilakukan pemeriksaan ulang yang berakibat adanya inefisiensi dan ketidak
puasan pelanggan. Agar hal-hal yang tidak diinginkan tersebut terjadi, maka ada
beberapa prasyaratan yang harus dipenuhi dalam pengoperasian suatu peralatan
medik.
Peralatan dapat berfungsi dengan baik apabila dioperasikan dengan benar sesuai
dengan prosedur, pengoperasian alat medis dengan benar diharapkan dapat
memperpanjang umur peralatan dan mengurangi tingkat kerusakan peralatan
serta memperkecil biaya operasional.
Tahap Pengoperasian Peralatan Kesehatan
• Kelengkapan alat.
• Bahan operasional.
• Sarana pendukung.
Sumber Daya Manusia yang melakukan pengoperasian mempunyai
kompetensi dengan :
• Mengikuti pelatihan pengoperasian peralatan kesehatan pada saat
penerimaan (dilakukan oleh supplier/agen).
Membersihkan filter, periksa sekering, periksa daya dll tanpa membuka unit
peralatan kesehatan dan tanpa memindahkan dari tempatnya
2.Level 2, Teknisi
Dianjurkan untuk memanggil teknisi ketika lini pertama pemeliharaan tidak dapat
menggunakan alat atau ketika cek enam bulanan sekali .
3.Level 3, Teknisi Khusus
Peralatan seperti Alat Laboratorium, dll perlu teknisi khusus yang dilatih untuk
peralatan tersebut. Mereka umumnya bekerja di pihak ketiga atau perusahaan
vendor.
Pemeliharaan termasuk juga pengujian dan kalibrasi, puskesmas/dinas kesehatan
diharapkan melaksanakan pengujian dan kalibrasi internal.
Masing-masing peralatan kesehatan mempunyai bobot pada kategori fungsi, risiko
fisik dan kebutuhan pemeliharaan.
PELAPORAN
Teknisi memiliki daftar rinci pemeliharaan utk merekam hasil.
Pengujian :
pemeriksaan fisik dan pengukuran, sehingga dapat
dipastikan kesesuaian alat terhadap keselamatan kerja.
Kalibrasi :
untuk menjaga kondisi alat agar tetap sesuai dengan
spesifikasi alat.
PENARIKAN (RECALL) DAN
PENGHAPUSAN