Sie sind auf Seite 1von 53

n a di

a n Pr a s a ra
r a n a d
a n Sa
Pedom as
skes m
Pu M.Si
t o , S T., RI M ER ES EH ATAN
Sugiar KES P NAN K
F A S YA N PE L AYA
SUBDIT AT FASILITAS
OR
DIREKT
DASAR HUKUM
1. UU No. 36 thn 2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Presiden No.73 Tahun 2011 tentang Pembangunan
Gedung Negara
3. PP Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan.
4. Peraturan Menteri PU No.45 Tahun 2007 tentang Pembangunan
Gedung Negara
5. Peraturan Kepala Bapeten Nomor 8/2011 tentang Keselamatan
Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-x Radiologi
Diagnostik Dan Intervensional.
6. Peraturan Kepala Kepala Bapeten Nomor 9/2011 Tentang Uji
Kesesuaian Pesawat Sinar-x Radiologi Diagnostik Dan
Intervensional.
7. Permenkes 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
8. Permenkes 54 tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan
Ruang lingkup

Sarana

SARANA
DAN
PRASARANA
PUSKESMAS

Prasaran
a
PERSYARATAN SARANA/BANGUNAN

1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

2. PERSYARATAN LOKASI

3. ALUR KEGIATAN / PELAYANAN

4. ARSITEKTUR BANGUNAN

5. STRUKTUR BANGUNAN

6. PERSYARATAN KOMPONEN BANGUNAN/

MATERIAL
PERSYARATAN PRASARANA
1. SISTEM VENTILASI

2. SISTEM KELISTRIKAN

3. SISTEM PENCAHAYAAN

4. SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

5. SISTEM KOMUNIKASI

6. SISTEM GAS MEDIK

7. SISTEM SANITASI

8. SISTEM PENGENDALIAN KEBISINGAN

9. SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL

10. AKSESIBILITAS DISABLE DAN LANSIA

11. PUSLING DAN AMBULANCE


HARAPAN
UNAN
L A A BANG
N
G E LO
PEN S A RA NA
AN PR A
D A S
SK ES M
PU
BANGUNAN DAN PRASARANA PUSKESMAS HARUS
MEMENUHI PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN

Berdasarkan PermenPU No.45 Tahun 2007 dan


Permenkes No.75 Tahun 2014 menerangkan
bahwa bangunan dan prasarana puskesmas
harus memenuhi persyaratan keandalan
bangunan meliputi aspek keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan

PENGELOLAAN
MANAJERIAL/
ILMU MANAJEMEN BANGUNAN DAN
PEMIMPIN
PRASARANA

PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS


Proses Pengelolaan Bangunan Puskesmas

ADMINISTRATIF PERENCANAAN PEMBANGUNANOPERASIONL


Proposal Pembanguan Studi Kelayakan IPB/SLF
IPB/ SLF

Perizinan – Perizinan MasterPlan/Rencana Induk Izin


Izin
•Status Kepemilikan Operasion
Operasion
SPPL
SPPL
•Rekomendasi Izin
UKL/UPL PELAKSANAAN alal
Mendirikan UKL/UPL PELAKSANAAN Akreditasi
KONSTRUKSI Akreditasi
•Izin UU Gangguan dan KONSTRUKSI PKM
Lingkungan (HO)
Pra Desain FISIK
FISIK PKM
•Luas Tanah & Ijin2lain
lain
Pengembangan Desain Ijin2
Sertifikatnya; terkait
•IMB terkait
Rencana & Strategi Detail Engineering Disain Prasarana
Prasarana
Puskesmas PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
Pengawasan
Pengawasan PEMELIHARAA
PEMELIHARAA
Bussines Plan
NN
Operasional Puskesmas ManajemenOperasional
Manajemen Operasional
ALUR PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG
NEGARA

PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN

KAJIAN
TEKNIS
IMB SLF RTB

PEMBANGUNA
N
PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN
PEMBONGKARAN
PELESTARIAN

PENDATAAN

PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS


PROSES PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
Sesuai Perpres 73 tahun 2011 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara
SISTEMATIKA PENGELOLAAN Bangunan dan Prasarana

 ANALISIS MASALAH

 PERENCANAAN

 PERIZINAN

 PENGADAAN

 KONSTRUKSI/ PELAKSANAAN

 PEMANFAATAN, PEMELIHARAAN, DAN


PERAWATAN

 PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

 PENCATATAN DAN PELAPORAN

 PENGHAPUSAN
MASALAH YANG SERING TIMBUL
TERKAIT BANGUNAN PUSKESMAS
MASALAH YANG SERING TIMBUL
TERKAIT PRASARANA PUSKESMAS
MASALAH TERKAIT PENGELOLAAN
BANGUNAN DAN PRASARANA
PUSKESMAS
PERENCANA BANGUNAN DAN PRASARANA

PUSKESMAS
Masterplan (Rencana Induk)  lebih dari 10 Th 
Konsultan
Rencana Kegiatan 5 Tahunan
Rencana Pengelolaan Bangunan dan Prasarana 1
Tahunan.
Detail Engineering Drawaing (DED), Rencana Kerja
dan Syarta-Syaratnya (RKS), dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB)  Konsultas Perencana
PERIZINAN BANGUNAN DAN PRASARANA

PUSKESMAS

 Dokumen Perizinan Pembangunan (IMB,


SLF) Dinas Kesehatan dan Dinas Teknis

 Dokumen Pengelolaan Lingkungan (UKL-


UPL, SPPL)  Puskesmas dan Dinkes

 Izin Operasional Utilitas (IPAL, Insinerator,


Listrik, Genset, dll)  Puskesmas dan
Dinkes
PENGADAAN BANGUNAN DAN

PRASARANA PUSKESMAS

Pengadaan  swakelola maupun pihak ketiga

Objek Pengadaan  semua tahapan pengelolaan


(perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, perbaikan,
pengawasan, dan pembongkaran)

Dokumen Pengadaan/ Pelelangan  Dokumen


Pembangunan
Pelaksanaan pengadaan mengacu pada peraturan pengadaan barang
dan jasa pemerintah yang berlaku
KONSTRUKSI (PELAKSANAAN)
 PEMBANGUNAN BARU, RENOVASI,
DAN REHABILITASI
 swakelola maupun pihak ketiga  sebaiknya
oleh kontraktor
 Dokumen Konstruksi  Dokumen
Pembangunan
 Pelaksanaan konstruksi mengacu pada
peraturan perundang-undangan jasa
konstruksi
PEMANFAATAN BANGUNAN DAN

PRASARANA PUSKESMAS

Pemanfaatan  sesuai SOP/ Manual  tahap


pemeliharaan tingkat pertama (pemeliharaan
preventif)

Pemanfaatan  tahapan pemanfaatan bangunan


dan prasarana sesuai spesifikasi yang ada secara
efektif dan efisien.
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN

DAN PRASARANA PUSKESMAS

Pemeliharaan  Kegiatan menjaga keandalan


bangunan beserta prasarana dan sarananya agar
bangunan selalu laik fungsi  Kartu Pemeliharaan

Perawatan  Kegiatan memperbaiki atau mengganti


bagian bangunan , bahan bangunan, atau prasarana
dan sarananya agar bangunan tetap laik fungsi 
Pemeliharaan Kuratif Kartu Pemeliharaan 07
.45 /2 0
P U N O
: P ER M EN
R
SUMBE
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

KEGIATAN BIDANG BANGUNAN DAN

PRASARANA PUSKESMAS
Pengendalian dan pengawasan : proses/cara untuk mengarahkan,
monitoring, mengawasi,memeriksa, mengukur, membandingkan,
mengevaluasi dan melakukan perbaikan terhadap suatu pelaksanaan
dan perencanaan.

Tujuan Pengendalian dan pengawasa: Agar pelaksanaan dan sasaran


sesuai atau lebih baik dari perencanaan yang telah ditetapkan

Obyek Pengendalian : • Waktu, Biaya, Mutu, Material, Tenaga, Alat.

Dokumen Pengendalian : Uji Baku Mutu Air, Uji Baku Mutu Gas Buang,
Uji Swap Ruangan, Uji Kebisingan Ruangan
PENCATATAN DAN PELAPORAN ASET

BANGUNAN DAN PRASARANA

PUSKESMAS
 Dokumen Pembangunan  Huruf Daftar Nomor
(HDNo) Dinas Kesehatan dan Dinas Teknis
 Kartu Inventaris Ruangan (KIR)  Puskesmas
 Pencatatan BMN (Proses HIBAH, dll)  Dinas
Kesehatan
 Kartu Pemeliharaan  Puskesmas
 Laporan Kejadian Hazard/ Keselamatan
Kesehatan Kerja (K3)  Puskesmas
 ASPAK  Puskesmas
PENGHAPUSAN ASET
Pengapusan aset bangunan harus melalui
kajian yang memperhatikan umur bangunan
dan kebutuhan pelayanan (Rencana Teknis
Bongkar/ RTB).Berdasarkan PermenPU No.45
Tahun 2007 umur bangunan untuk bangunan
gedung Negara adalah 50 Tahun.
Proses penghapusan aset mengikuti peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
N A L AT
L OL A A AS
PENG E SK ES M
TA N PU
H A
KESE
SIKLUS ALAT KESEHATAN

SIKLUS ALAT KESEHATAN

Manufaktur
Pemasaran Pengujian
Transfer Pengembangan

Distribusi Penelitian
Pre-Market
Penilaian Kebutuhan

Penilaian Teknologi
Evaluasi
Perencanaan De-commissioning

Pembelian Pemeliharaan

Pemasangan Pelatihan
Penerimaan Operasional

*WHO
SISTEMATIKA PENGELOLAAN Peralatan Kesehatan

 TEKNOLOGI ASSESMENT ( ANALISA TEKNOLOGI KEBUTUHAN


ALAT)

 PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

 PENGADAAN (PROCUREMENT)

 PEMASANGAN (INSTALASI)

 PENERIMAAN (COMISSIONING)

 PENGOPERASIAN (PEMAKAIAN) … RECALL

 PELATIHAN (TRAINING)

 PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PERALATAN KESEHATAN …..


PENGUJIAN DAN KALIBRASI.

 DEKONTAMINASI

 PENGHAPUSAN
Masalah yang sering ditemukan :

 Masalah Manajemen Peralatan:  Masalah peralatan kesehatan:


o pengiriman barang langsung ◦ Alat kurang
o petugas tdk tahu prosedur ◦ Alat tidak terpakai
o penerimaan barang. ◦ Alat tidak disimpan dengan baik
o status kepemilikan tdk jelas ◦ Alat rusak bertumpuk
o BA penerimaan tdk lengkap ◦ Manual alat tidak tersedia
o PJ barang memliki jabatan rangkap ◦ Tidak ada training user
o Pencatatan & pelaporan tdk ◦ Alat blm di kalibrasi
berjalan (inventrisasi) ◦ Alat sudah usia sudah tua
o Biaya pendukung kurang ◦ Tidak tahu melalukan perbaikan
o Pembinaan & dukungan kurang ◦ ( Peralatan kerja Toool kit tdk
tersedia/SDM tdk mampu)
o Birokrasi penghapusan sulit.
◦ SOP & SMP pemakaian blm
dibuat.
TEKNOLOGI ASSESMENT ( ANALISA

teknologi KEBUTUHAN ALAT)


PEMILIHAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN :
sesuai dengan klasifikasi Puskesmas, spesifikasi
yang dibutuhkan sesuai pelayanan
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
ALAT KESEHATAN
 Perencanaan peralatan kesehatan yang baik merupakan
proses dinamis yang melibatkan seluruh tim, biasanya terdiri
dari dokter, bagian perencanaan dan manajemen, yang
mempertimbangkan kebutuhan pelayanan, kesesuaian
teknologi kesehatan, dan kondisi serta rencana kebutuhan.
Semua anggota tim sebaiknya memiliki informasi terbaru
mengenai peralatan medis yang beredar.

 Perencanaan peralatan kesehatan yang dibutuhkan sebaiknya


sudah dipikirkan mulai tahap desain sampai dengan
pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan. Tim
perencanaan peralatan kesehatan akan memberikan masukan
kepada tim teknis mengenai syarat dan kebutuhan ruangan,
seperti alat2 pada ruangan laboratorium.
Lanjutan …..
Perencanaan dan Penganggaran Alkes
• PERENCANAAN KEBUTUHAN
 Pemenuhan Peralatan Sesuai Standar
 Penggantian alat kesehatan karena sudah tidak efisien/sering rusak,
usia alat sudah di atas usia teknis, teknologi lama.

 Pengembangan Pelayanan
 Penilaian dari sisi internal : apakah utilisasi alat tersebut tinggi,
sehingga perlu ditambah.
 Penilaian dari sisi eksternal : apakah di sekitar puskesmas sudah ada
yang memiliki peralatan tersebut.
• PENGANGGARAN : PNBP, APBN, APBD, HIBAH
• PEMILIHAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN : sesuai dengan
klasifikasi Puskesmas, spesifikasi yang dibutuhkan pelayanan.
• PENGADAAN : Sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Lanjutan …..
Perencanaan Pengadaan Alat Kesehatan
• Hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan:
• Penyusunan spesifikasi alat kesehatan harus sesuai dengan
kebutuhan pelayanan
• Ketersediaan suku cadang
• Biaya operasional (listrk, bahan habis pakai)
• Kebutuhan pra instalasi (pekerjaan sipil, perpipaan, dll).
• Kebuthan sarana (bangunan/ruangan)
• Kebutuhan prasarana (listrik, air, gas)
PENERIMAAN (COMMISIONING) DAN
INSTALASI ALAT KESEHATAN
Tujuan Penerimaan Alat dan Instalasi : Untuk memastikan bahwa
peralatan akan berfungsi dengan baik dan tidak akan menimbulkan
bahaya keamanan.
A.PENERIMAAN (COMMISIONING) ALAT KESEHATAN
1.Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pemeriksaan visual untuk mengecek :
•Kebenaran alat yang diterima, yaitu mencocokkan alat dengan kontrak
dan brosur.
•Merk, tipe/model, jumlah,
•Bagian-bagian alat
•Aksesori yang menjadi satu kesatuan dengan alat.
•Dokumen teknis yang terdiri dari :
a.Certificate of Origin
b.Test Certificate
c.Manual (operation, service, installation, wiring/schematic diagram )
d.Izin Edar.
Lanjutan …..
Penerimaan (Commisioning) & Instalasi Alat
Kesehatan
2. Uji fungsi
Adalah pengujian alat secara keseluruhan, melalui uji bagian-bagian
alat dengan kemampuan maksimum (secara teknis saat itu) tanpa
beban sebenarnya, sehingga dapat diketahui apakah secara
keseluruhan suatu alat dapat dioperasikan dengan baik sesuai
fungsinya.
• Pemeriksaan fungsi komponen/bagian alat (tombol, saklar,
insikator, putaran motor, pengereman, dll)
• Kinerja output
• Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap hasil keluaran dari alat
(misal : alat ECG).
• Pengujian aspek keselamatan (spt: arus bocor, grounding, dll)
.
Lanjutan …..
Penerimaan (Commisioning) & Instalasi Alat
Kesehatan
3. Uji keselamatan
Adalah suatu bentuk pengujian yang dilakukan terhadap produk untuk
memperoleh kepastian tidak adanya bahaya yang ditimbulkan sebagai
akibat penggunaan produk tersebut, seperti Arus bocor, pembumian,
dll.
4. Uji Coba
• Memberikan kesempatan kepada operator yang telah mengikuti
training, untuk membiasakan pengoperasian alat, dengan pasien/beban
sesuai kebutuhan.
• Mengetahui kemampuan fungsi dan kemampuan teknis alat.
5. Pelatihan
• Pelatihan bagi tenaga operator
• Pelatihan bagi teknisi
Semua Uji dan Pelatihan didokumentasikan dengan baik, Pelabelan,
Merancang Pemeliharaan Preventif
Lanjutan …..
Penerimaan (Commisioning) & Instalasi Alat
Kesehatan
B. INSTALASI
Sistem Kerja Peralatan Kesehatan dibagi 3, yaitu:
• Alat medik manual (non elektrikal), hanya mengandalkan unsur gerak
dengan dibantu tenaga manusia, contoh tensimeter, side bar, sepeda statis,
tempat tidur manual, kursi roda, dsb.
• Alat medik semi elektrikal (non computerized), memerlukan sumber listrik
dan unsur gerak atau teknologinya masih standar, contoh light therapy,
suction pump, alat steril, inhalasi, centrifuge dsb.
• Alat medik elektrikal (computerized). mutlak menggunakan listrik yang
stabil. Alat dalam kategori ini umumnya paling banyak digunakan untuk saat
ini karena teknologinya yang semakin maju dapat memudahkan
penggunanya. Contoh alat-alat medik elektrikal yaitu ECG, ventilator,
monitor, infusion pump, CT-Scan, MRI, Autoclave, X-Ray Generator dsb.
Maka dari itu dalam penggunaannya, banyak hal yang perlu dipersiapkan
sebelum alat-alat tersebut di install atau digunakan.
Instalasi adalah proses pemasangan peralatan ke
tempatnya.
Lanjutan …..
Penerimaan (Commisioning) & Instalasi Alat
Kesehatan
Untuk mendukung penggunaan peralatan kesehatan, instalasi harus
dilakukan semaksimal mungkin.
Hal ini dilakukan untuk menjaga asset dan keamanan Puskesmas
dimana peralatan kesehatan merupakan penunjang kesehatan pasien
dan juga merupakan barang yang cukup mahal.
1.Instalasi Kelistrikan
• Sistim Kelistrikan
•Perhitungan Kebutuhan Beban.
• Kerugian Tegangan
• Sistem Pengamanan
2.Instalasi Gas Medik bagi peralatan kesehatan yang penggunaannya
memerlukan gas medik.
3.Instalasi Ruangan, syarat- syarat ruangan seperti ruang IGD, ruang
bersalin, menyediakan luasan ruang yang cukup agar operator dan
pasien nyaman pada saat dilakukan tindakan pelayanan kesehatan.
Lanjutan …..
Penerimaan (Commisioning) & Instalasi Alat
Kesehatan
Langkah-langkah setelah penerimaan :
1.Pencatatan pada daftar aset peralatan,
2.Pelabelan dan pendokumentasian.
- catatan mengenai penerimaan alat medis harus didokumentasian
secara terpusat, harus ada informasi siapa yang harus dihubungi jika
terjadi kerusakan atau insiden.
3 Perencanaan pemeliharaan preventif
- semua pengguna diberitahukan ttg prosedur pemeliharaan yg tepat,
termasuk waktu harus dilakukan pengujian, kalibrasi, perawatan
peralatan.
4.Cara penanganan peralatan medis
- memberikan informasi kepada pengguna dan tenaga teknis ttg
Penyimpanan, kelengkapan aksesories, dan bagaimana batrai internal
harus diisi ulang
PENGOPERASIAN ALAT KESEHATAN
 Kesalahan dalam pengoperasian suatu peralatan dapat mengakibatkan dampak
negative berupa kerusakan peralatan, hasil pemeriksaan tidak seperti yang
diharapkan bahkan terkadang dikarenakan kesalahan pengoperasian, harus
dilakukan pemeriksaan ulang yang berakibat adanya inefisiensi dan ketidak
puasan pelanggan. Agar hal-hal yang tidak diinginkan tersebut terjadi, maka ada
beberapa prasyaratan yang harus dipenuhi dalam pengoperasian suatu peralatan
medik.
 Peralatan dapat berfungsi dengan baik apabila dioperasikan dengan benar sesuai
dengan prosedur, pengoperasian alat medis dengan benar diharapkan dapat
memperpanjang umur peralatan dan mengurangi tingkat kerusakan peralatan
serta memperkecil biaya operasional.
 Tahap Pengoperasian Peralatan Kesehatan

• Persiapan pengoperasian peralatan medik

• Pemanasan peralatan medik

• Pelaksanaan pengoperasian peralatan medik , perhatikan protap

• Pengemasan /Penyimpanan : melepaskan catu daya, membersihkan peralatan


dan aksesories yg dipakai, meletakkan pd tempatnya, mencatat beban kerja.
Lanjutan ….. Pengoperasian Alat
Kesehatan
 Prasyarat Pengoperasian Peralatan Medik
• Sumber daya manusia.

• Kelengkapan alat.

• Bahan operasional.

• Sarana pendukung.
 Sumber Daya Manusia yang melakukan pengoperasian mempunyai
kompetensi dengan :
• Mengikuti pelatihan pengoperasian peralatan kesehatan pada saat
penerimaan (dilakukan oleh supplier/agen).

• Mengikuti pelatihan pengoperasian peralatan kesehatan yang dilaksanakan


oleh instansi lain dan pelatihan yang dilakukan secara intern oleh dinkes
yang bersangkutan.

• Mempelajari operasional manual dan standar prosedur pengoperasian


peralatan kesehatan.
PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN
 Mempertahankan usia pakai peralatan.

 Mempertahankan mutu peralatan.

 Memperkecil tingkat risiko bahaya peralatan. (keselamatan).

 Efisiensi biaya operasional dan investasi.

1. Pemeliharaan peralatan kesehatan dapat dibagi menjadi dua kategori utama:


• Pemeliharaan Preventif (PP) / Pemeliharaan Terjadwal, dilakukan secara terencana
dan waktunya terjadwal, sebelum perbaikan diperlukan.
• Pemeliharaan Korektif (PK), dilakukan tindakan perbaikan jika terjadi kerusakan pada
peralatan.
2. Pemilihan pendekatan untuk Pemeliharaan Preventif dan Pemeliharaan Korektif
tergantung pada kompleksitas peralatan kesehatan :
• Pemeliharaan in-house oleh teknisi yang terlatih..
Peralatan kesehatan yang relatif sederhana dan dapat diperbaiki oleh teknisi yang
terlatih.

• Pemeliharaan oleh produsen atau pihak ketiga


Untuk peralatan khusus dan canggih, vendor harus menyediakan jasa pemeliharaan
melalui kombinasi jasa on-call dan kontrak pemeliharaan yang dinegosiasikan pada
saat pembelian.
Lanjutan ….. Pemeliharaan Alat
Kesehatan
Ada tiga tingkat pemeliharaan yang umum dilakukan :
1.Level 1, Pengguna (lini pertama)

Membersihkan filter, periksa sekering, periksa daya dll tanpa membuka unit
peralatan kesehatan dan tanpa memindahkan dari tempatnya
2.Level 2, Teknisi

Dianjurkan untuk memanggil teknisi ketika lini pertama pemeliharaan tidak dapat
menggunakan alat atau ketika cek enam bulanan sekali .
3.Level 3, Teknisi Khusus

Peralatan seperti Alat Laboratorium, dll perlu teknisi khusus yang dilatih untuk
peralatan tersebut. Mereka umumnya bekerja di pihak ketiga atau perusahaan
vendor.
Pemeliharaan termasuk juga pengujian dan kalibrasi, puskesmas/dinas kesehatan
diharapkan melaksanakan pengujian dan kalibrasi internal.
Masing-masing peralatan kesehatan mempunyai bobot pada kategori fungsi, risiko
fisik dan kebutuhan pemeliharaan.
PELAPORAN
Teknisi memiliki daftar rinci pemeliharaan utk merekam hasil.

Memiliki checklist dlm proses pemeliharaan preventif, utk menghindari


adanya tahapan yg terlewati.

Merekam pengukurah dan mendokumentasikan hasil akhir.

PENGUJIAN DAN KALIBRASI

 Pengujian :
pemeriksaan fisik dan pengukuran, sehingga dapat
dipastikan kesesuaian alat terhadap keselamatan kerja.
 Kalibrasi :
untuk menjaga kondisi alat agar tetap sesuai dengan
spesifikasi alat.
PENARIKAN (RECALL) DAN
PENGHAPUSAN

• Recall adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah


pada suatu peralatan kesehatan, bila tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku atau dapat menyebabkan suatu bahaya pada penggunaannya.
Suatu produk yang ditarik dari peredaran, akan diteliti ulang oleh
produsen sehingga dapat ditentukan apakah produk tersebut akan
diperbaiki atau di musnahkan.
• Recall dapat berupa tindakan koreksi atau removal tergantung tingkat
masalah yang terjadi.

Koreksi : Mengatasi masalah peralatan kesehatan di tempat alat


kesehatan tersebut digunakan atau dijual.

Removal : Mengatasi masalah peralatan kesehatan dengan menarik alat


kesehatan tersebut dari peredaran.
Penghapusan

• Peralatan kesehatan yang dimiliki oleh institusi pemerintah adalah


kekayaan negara, karena itu peralatan kesehatan dicatat pada
akutansi kekayaan negara. Setiap penambahan alat kesehatan yang
memenuhi persyaratan akutansi, akan menambah kekayaan negara
demikian juga pada saat pengurangan alat kesehatan, akan
mengurangi kekayaan negara.
• Pengurangan kekayaan negara dapat dilakukan dengan melakukan
penghapusan alat kesehatan dari daftar kekayaan negara yang harus
dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Tujuan Penghapusan peralatan kesehatan adalah agar pemanfaatan
peralatan medik di rumah sakit efektif dan efesien serta penata
usahaan alat kesehatan akuntabel serta membebaskan Pengguna
dan atau Kuasa Pengguna Barang dari tanggung jawab administrasi
dan fisik barang yang berada dalam penguasaannya.

Das könnte Ihnen auch gefallen