Sie sind auf Seite 1von 37

Contractor Safety

Management System
(CSMS)
Dwi Handaya, Ir. MK3
E-mail:dwihandaya@gmail.com

Rabu, 18 Sept 2013


Hotel Aryaduta – Jakarta
Modul 01
1
Dwi Handaya
E : dwihandaya@gmail.com
M : 0812 8623 9674

(S1) Teknik Kimia Universitas Tirtayasa, Cilegon


(S2) M.K3-LH Universitas Indonesia (UI), Jakarta

Jan 2010 – now : HSE trainer & consultant


2007 – 2010 : APP group Indonesia

1996 – 2007 : Amoco Mitsui Indonesia (AMI)

1992 – 1996 : Asahimas Chemical (ASC)


2
CSMS

Contractor Safety Management System (CSMS)


introduction

Risk Assessment , Pre Qualification, Selection

Pre Jobs Activities, Work in progress,


Final Evaluation

HSE programs

3
Join to Indonesian HSE forum
K3-LH mailing list :
k3_lh@yahoogroups.com
HSE Indonesia mailing list :
HSE_Club_Indonesia@yahoogroups.com
Environmental mailing list :
wwt_ipal@yahoogroups.com

4
Arya Duta Hotel
Semanggi - Jakarta

5th floor

4th floor

3rd floor

2nd floor

1st floor

5
CSMS endorsement

User
Purchasing
Technical
Price

HSE
CSMS
6
7
CSMS introduction
• Proses terjadinya kecelakaan kerja
• Proses manajemen K3
• Karyawan dan kontraktor
• Pengukuran kinerja K3
• CSMS basic

Wadouw...
8
Proses Terjadinya

KeCELAKAan Kerja

Perilaku
tak aman
Kelemahan
sistem Incident Kerugian

Keadaan
tak aman

9
Konsep sebab kecelakaan

Ketimpangan
management
Nasib Unsafe Unsafe Ketimpangan
(act of God) condition action Ketimpangan
sistem
perekayasaan
Revolusi 1900 workman 1930 domino
compensation theory Heinrich
industri 1960 1980
law

Inspector KK Lost control Manager resiko,


Tidak ada peran advisor, analisa system,
ahli K3, program dan polisi
Inspector KK, pengaman. manager, safety hazard analysis.
belum ada pengaman engineer, ahli
terorganisir Program Safety
mesin, standard ergonomic.
dengan baik promosi, engineering
pelatihan, Safety
peraturan dan management,
pengawasan loss prevention

10
VISI, MISI &
SMK3
UNGGUL K3 TATA NILAI
UNGGULAN

• Komitment management
KEBIJAKAN K3 • Keteladanan
• Peran dan tanggung jawab
PERBAIKAN
• Penilaian awal
BERKELANJUTAN PERENCANAAN • Persyaratan hukum
• Pedoman dan standard
• Tujuan dan sasaran
• Program kerja
PENERAPAN

• Implementasi 12 elemen SMK3

PENELAAHAN PEMERIKSAAN & • Audit internal dan eksternal


MANAGEMENT TINDAKAN KOREKSI • Pencatatan
• Pelaporan
• Rekomendasi

11
Accident Ratio Study (Frank Bird)

1
Major Injury
Cidera berat, cacat dan kematian

10 Minor Injury
Setiap cidera yang di laporkan (bukan berat)

Property damages
30 accident
Semua jenis

Near accident
600 Hampir celaka

12
Rasio Kecelakaan Dupont

1
Fatal

30
Kecelakaan
berat

300
Kecelakaan serius

3000
Kecelakaan ringan

30.000
Tindakan dan kondisi
tidak aman

13
ACCIDENT RATIO STUDY-”HEINRICH”

1 FATAL
10 INJURIES
30 “NEAR MISS” or Incidents
w/ no visible injury
600 or damage.

Focus di area ini


UNSAFE
BEHAVIOR
(Unsafe Action & Condition)
HSE Observation Card
Unsafe Condition
Unsafe Action
Membangun pondasi “accident
Unsafe Observed Description
prevention” dengan
menjalankan HSE observation
card

STOP aktifitas yang tidak aman


Corrective Action&
Recommendation
“Beri tanda / barricade” lokasi
yang tidak aman dan segera
laporkan ke area penanggung
jawab.

Follow up ke pimpinan

Name :
Date :
Location : 15
Accident Cost Iceberg

Injury and illness cost


$1 • Building damages
• tool & equipment damages
• product and material
• production delays and
$ 5-50 interuption
• legal expenses
• expediture of emergency
supplies

$ 1-3 • investigation time


• training replacement
• overtime
• extra supervisory time
• loss of business and goodwill
16
Kecelakaan Kerja
• Frank E Bird and GL Germain (DNV, 1991) “An event
that results in unintended harm or damages”, “Result
from contact with a substance or source of energy
above the threshold limit of the body or structure”
• HW Heinrich (1980) kecelakaan 88% unsafe action dan 10% unsafe condition
dan 2% factor yang tidak di ketahui.
• Frank E Bird (DNV, 1991) dalam pengembangan teori
Iceberg Heinrich teori kecelakaan 1-10-30-600.
Sebuah kecelakaan yang serius / major accident tidak
begitu saja terjadi tetapi merupakan akumulasi dari
beberapa kecelakaan sebelumnya yang lebih ringan
tetapi jumlahnya lebih banyak.

17
Kecelakaan Kerja
• SMK3 Depnaker RI, (2000) ada tiga faktor penyebab
kecelakaan kerja perbuatan berbahaya, kondisi
berbahaya dan faktor lainnya.
• Frank E Bird dalam Lost Causation Model menjelaskan bahwa
kecelakaan terjadi karena penyebab langsung, penyebab dasar
dan kelemahan sistem.
• Lee T 1993 menyatakan bahwa faktor organisasi,
faktor group dan faktor individu sangat
mempengaruhi terjadinya kecelakaan.

18
BP workforce fatalities 1989 - 2005

19
Karyawan & Kontraktor
 ILO 1993 kontraktor adalah penerimaan karyawan melalui sebuah
penyaluran tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus sesuai di
bidangnya dan system penggajianpun di lakukan oleh perusahaan
tersebut
 Vandenheuvel & Wooden (1996) kontraktor adalah seseorang yang bekerja pada sebuah badan
usaha atau seseorang yang secara pribadi mengusahakan sebuah badan usaha suatu profesi
perdagangan / niaga. Seseorang tersebut mengadakan hubungan profesi dengan sebuah
perusahaan lain dalam bentuk kerja atau dagang dan seseorang tersebut akan mendapatkan
bayaran atau kompensasi dari perusahaan tersebut dengan jumlah imbalan tertentu untuk kurun
waktu tertentu pula.
 ILO 1993 Konggres ILO di Jenewa pada tanggal 20-28 April 1993
mengenahi K3 di dapatkan informasi bahwa kinerja kontraktor K3 jauh
lebih rendah dibandingkan dengan karyawan permanen perusahaan

20
Karyawan & Kontraktor
 OSHA 300 protocol juga menjelaskan bahwa setiap kecelakaan yang
timbul pada diri karyawan, kontraktor dan pihak ke tiga harus di catat,
di laporkan dan di kategorikan sebagai satu bagian yang sama dari
performance safety pada perusahaan tersebut.
 SMK3 Depnaker RI hal 39.g. di jelaskan tentang sistem pembelian barang dan jasa merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari strategi manajemen perusahaan. Dengan system ini menjamin bahwa
barang yang di beli, jasa dan produk, kontraktor serta subkontraktor harus mentaati ketentuan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
 FA Gunawan, UI 2005 bahwa keselamatan kerja kontraktor harus di
siapkan semenjak mulai dari pemilihan kontraktor.
 DOE handbook, PSM hdbk 1101, salah satu element dari PSM adalah
subcontractor safety.

21
BP dawcf 1989 - 2005

22
Komitmen
5.1 Management Commitment

1 5.3 Quality Policy


Komitmen top manajemen untuk memenuhi syarat
& terus menerus memperbaikai sistem
ISO-9001

4.2 Environment Policy


ISO-14001 2 b. Commitment top management to continual
improvement & prevention to pollution

OSHAS-18001
4.2 OH&S Policy
3 Top management have to authorize an OHS policy
stating objective and its commitment to continual
improvement.

23
References...
Teori penunjang informasi

Heinrich Heinrich (1941) 88% unsafe action dan


10% unsafe condition

Frank E Bird (1972) selain manajemen, Frank E Bird


penyebab lain adalah pengetahuan,
motivasi, ketrampilan, stress fisik /
mental, tingkat kemampuan rendah

Bird
& Loftus Bird & Loftus (1976) perilaku
manusia, kondisi tempat kerja dam
rendahnya pengawasan manajemen

24
BP recordable incident frequency

25
Middle East

Road Transport

26
ROAD TRANSPORT LTI'S

60
50 CONTRACTOR
PDO
40

30
20
10
0
76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00

ROAD TRANSPORT FATALITIES

10
CONTRACTOR
8 PDO

0
76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00

27
ROLLOVERS

60
CONTRACTOR
50
PDO
40

30
20

10
0
76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00

28
ROAD SAFETY - ROLLOVERS STATISTICS 2000

No. 2000 ytd 27 recordable, 8 non-recordable (‘99 benchmark: 32 recordable)


Vehicle types 19 Pick-ups, 3 Land cruiser/Troopers, 3 Tankers, 2 Trucks
PDO/Contr. 2 PDO, 25 Contractor rollovers
Area 12 in South Oman, 15 in North Oman
Factors
Age 77% of drivers under 25 year old
Speed most cases involved excessive speed for the road
condition
 8 Classic S pattern
 5 Skid and brakes
 9 Speed around bends or T junctions
 3 Punctures
 1 Fluid transfer (tanker)
29
MAIN SHORTCOMINGS
based on LTI review and HSE audits & inspections

• SUPERVISION
PDO Contractor
HSE Competency HSE Competency
Manpower Resources Manpower Resources
Other pressures Competition (Cost reductions, manpower cuts)
Time pressure, Culture, Safety Attitude
Real Management support for site supervision
• FOLLOWING RULES
• HAZARD AWARENESS
• ATTITUDE
Complacency ? perception ‘we have solved the safety problem’ ?

30
Meningkatkan komitment KONTRAKTOR...

31
Accident Fact
A
Kecelakaan kerja kebanyakan terjadi pada
KONTRAKTOR bukan pegawai tetap
(Dwi Handaya – 2007)

BP fatality tahun 1999-2005 B


73% kontraktor, 27% pegawai tetap.
C
OXY kecelakaan tahun 1996-2005
70% kontraktor, 30% pegawai tetap.
D
ExxonMobil LTA 1999-2005
60% kontraktor, 40% pegawai tetap.
E
UGI incident 2000-2004
73% kontraktor, 27% pegawai tetap.
32
OXY occidental petroleum corporation, UGI unocal geothermal indonesia
Di butuhkan komitment K3

33
Deming Cycle

34
Permenaker No 5 / 1996 – SMK3
10 Bab 12 Pasal 4 Lampiran
Bab I - Ketentuan Umum
Bab II - Tujuan Dan Sasaran SMK3
Bab III - Penerapan SMK3
Bab IV - Audit SMK3
Bab V - Kewenangan Direktur
Bab VI - Mekanisme Pelaksanaan Audit
Bab VII - Sertifikat K3
Bab VIII - Pembinaan Dan Pengawasan
Bab IX - Pembiayaan
Bab X - Ketentuan Penutup
35
Contractor - Sub Contractor

Permenaker SMK3 : status perusahaan


kontraktor tetap WAJIB melaksanakan
SMK3 dengan ketentuan yang sama.

OHSAS 18001 : Identifikasi bahaya


sewaktu melakukan kontrak kerja
dengan kontraktor harus di lakukan.

36
Next Chapter....
Dwi Handaya,Ir.MK3
E-mail:dwihandaya@gmail.com

37

Das könnte Ihnen auch gefallen