Sie sind auf Seite 1von 30

ARSITEKTUR BERKELANJUTAN

Tugas Mitem
Di Buat Oleh:
Alzikrul Rachman
Arsitektur surya
Arsitektur surya : adalah integrasi teknologi panel surya dengan teknik bangunan modern. Dalam arsitektur surya,
modul fotovoltaik yang tipis dan fleksibel dapat diintegrasikan dengan atap baja. Mengarahkan bangunan ke Matahari, memilih
material dengan massa termal atau pendispersian cahaya yang tepat, serta merancang ruang agar secara alami mensirkulasikan
udara juga merupakan bagian dari arsitektur surya.

PENERAPAN

Sejarah
Kemudian battery solar cell pun dibuat pertama kali
Langkah yang lebih besar untuk pengembangan bidang pada tanggal 25 April 1954. Dan satelit buatan manusia
photovoltaic ini terjadi tahun 1954 ketika tiga orang peneliti ( Gerald yang pertama kali menggunakan perangkat solar cell
Pearson, Calvin Fuller dan Daryl Chapin ) adalah ”Vanguard 1 yang diluncurkan pada bulan Maret
Dan mereka bertiga pun menjadi orang yang pertama membuat 1958”.
perangkat praktis yang mengkonversi sinar matahari menjadi energi perusahaan bell telah berhasil menggunakan battery
listrik. solar cell buatannya untuk mengoperasikan sistem
operator telepon di George.
STUDI KASUS

The Ark Surya adalah salah satu


bangunan surya yang paling
terkenal di dunia. Ini adalah
sebuah bahtera berbentuk panel
surya fotovoltaik sebagai fasilitas
pembangkit listrik yang
menawarkan kegiatan untuk
menumbuhkan apresiasi yang
lebih baik dari generasi tenaga
surya.

Solar Ark
Desain bahtera Surya terinspirasi oleh visi sebuah
bahtera memulai perjalanan ke abad ke-21. Ide ini
menyebabkan ukuran Tabut Solar dan bentuk simbolis • Secara total, luas bangunan untuk Tabut Solar
keseluruhan menjadi contoh dalam memproduksi sebuah adalah 3294,48 m2
energi bersih. • Digunakan beton bertulang untuk dasar
konstruksi. Dari salah satu
ujung bahtera ke yang lain,
• total panjang dari bahtera surya adalah 315 meter.
• Sedangkan ukuran Bahtera adalah 31,6 meter dari
pusat struktur.
• Ada 5.046 panel surya secara total, yang terpasang
pada tabut surya.
• 12 kristal tunggal silikon modul sel surya per unit
berkumpul di tanah,
• 470 unit yang diangkat dan melekat pada tubuh
utama dari Ark Surya
Pavilion Inggris JENIS SEL SURYA
Pavilion Inggris Bangunan ini dirancang oleh
arsitek Nicholas Grimshaw & partner pada
kompleks Expo 1992 di kota Seville di Spanyol,
sebagai perwujudan hasil sayembara tahun 1989
yang dimenangkan oleh arsitek tersebut
Berdasarkan materialnya, sel surya thin film ini digolongkan
menjadi:

1. Amorphous Silicon (a-Si) Solar Cells.


Sel surya dengan bahan Amorphous Silicon ini, awalnya
banyak diterapkan pada kalkulator dan jam tangan. 3 Copper Indium Gallium Selenide (CIGS) Solar
Cells.
Dibandingkan kedua jenis sel surya thin film di
atas, CIGS sel surya memiliki efisiensi paling tinggi
2. Cadmium Telluride (CdTe) Solar Cells yaitu sekitar 10% - 12%. Selalin itu jenis ini tidak
Sel surya jenis ini mengandung bahan Cadmium mengandung bahan berbahaya Cadmium seperti
Telluride yang memiliki efisiensi pada sel surya CdTe
lebih tinggi dari sel surya Amorphous Silicon, yaitu
sekitar: 9% - 11%.
KRITERIA ARSITEKTUR SURYA

1. Integrasi Sistim Surya Pada Bangunan 3. Sudut Kemiringan Kolektor. Sudut kemiringan

Kolektor surya atau modul PV


(fotovoltaik) sekaligus merupakan
elemen bidang atap, bidang dinding,
lantai, langit langit atau aksesoris
bangunan (penangkal matahari,
cantilever, canopy, kolam, aquarium,
dsb)

2. Orientasi Bangunan. Orientasi kolektor Acuan sudut kemiringan kolektor


bagi belahan bumi utara/selatan
adalah Lintang Geografis Lokasi
+100 -150 (AIA Research
Corporation, Solar Dwelling
Concepts). Acuan sudut kemiringan
kolektor bagi jalur khatulistiwa
(Indonesia) adalah + 300 (Priatman,
surya/modul fotovoltaik (PV) sangat kritis bagi arah Pusat Riset Energi Surya).
hadap optimum kolektor terhadap radiasi matahari.
Karena lintasan matahari terhadap bumi berbeda dari
satu lokasi ke lokasi lainnya, sedangkan umumnya
kolektor surya berkedudukan tetap (kecuali “tracking
collector”)
POST MODERN
ARSITEKTUR HIJAU
POST MODERN Prinsip-prinsip arsitektur hijau

Karakteristik bangunan postmodern bisa dilacak dari ekspresi pada Conserving energy : meminimalkan penggunaan bahan bakar atau
bangunannnya. Karakter itu tercipta dari bentuk-bentuk skulptur, energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar
ornamen anthropomorphism dan materialnya. lokasi bangunan ).

Ekspresi arsitektur era postmodern berkembang kemudian lewat Working with climate : Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim
beberapa pendekatan di beberapa wilayah dan dipopulerkan oleh yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.
beberapa tokoh arsitek. Seperti Ekspresionis Arsitektur, Googie
architecture di Amerika, Arsitektur Dekonstruksi yang popular oleh Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan
Frank O. Gehry, Zaha Hadid, dan Peter Einsenman, dan Green kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut
Architecture yang sekarang kini menjadi isu utama di awal abad tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang.
21.
Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan
ARSITEKTUR HIJAU sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga ( tidak merusak
lingkungan yang ada ).
konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk
terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan Respect for user : Dalam merancang bangunan harus
tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua
dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya kebutuhannya.
alam secara efisien dan optimal.
Konsep arsitektur ini lebih bertanggung jawab terhadap Holism : Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita
lingkungan, memiliki tingkat keselarasan yang tinggi antara pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita.
strukturnya dengan lingkungan, dan penggunaan sistem utilitas
yang sangat baik
Sifat – sifat bangunan berkonsep arsitektur hijau

2. Earthfriendly ( Ramah lingkungan ).


1. Sustainable ( Berkelanjutan ).

ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya


bangunan green architecture tetap
dalam perusakkan terhadap lingkungan. Tetapi
bertahan dan berfungsi seiring zaman,
juga menyangkut masalah pemakaian
konsisten terhadap konsepnya yang
energi.Oleh karena itu bangunan berkonsep
menyatu dengan alam tanpa adanya
green architecture mempunyai sifat ramah
perubahan – perubuhan yang signifikan
terhadap lingkungan sekitar, energi dan aspek –
tanpa merusak alam sekitar.
aspek pendukung lainnya.

3. High performance building.

fungsinya ialah untuk meminimaliskan


penggunaan energi dengan memenfaatkan
energi yang berasal dari alam (Energy of nature)
dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi
(High technology performance). Contohnya :
Penggunaan panel surya (Solar cell)
Penggunaan material – material yang dapat di
daur ulang
Contoh bangunan :

Gedung Perpustakaan Nasional Singapura

Gedung ini menggunakan teknik-teknik kinerja konsumsi energi


yang rendah

Perpustakaan Nasional Singapura dirancang sebagai state-of-


the art nya perpustakaan untuk di iklim tropis.

Kira-kira 6,000-8,000 m2 dirancang sebagai 'green spaces.'


Kehadiran landskap yang teduh, telah mengurangi temperatur
permukaan bangunan. Panas diteruskan ke udara bebas,
sehingga meningkatkan kondisi termal dalam ruangan.
Bangunan ini adalah innovative 'green' (environmentally-
responsive) tropical building dengan penerapan teknik
bioclimatic design termasuk sistem passive rendah-energi,
bangunan yang respon terhadap iklim dan konfigurasi bentuk,
sistem fasad yang efektif serta penerapan landskap bioklimatik.

Bangunan ini dibentuk sedemikian rupa agar sebagian besar


ruang dalam terlindung dari radiasi langsung sinar matahari.
Faktor lain seperti sun shading, penghawaan alami, design
fasad yang responsif, pewarnaan bangunan dan pemanfaatan
ruang luar dikombinasikan sebagai strategi kolektif untuk
penghematan energi tanpa mengurangi kenyamanan.
Hearst Tower
Hearst Tower adalah sebuah Gedung Perkantoran Hijau
Design asli yang terdiri dari batu telah diawetkan dalam desain baru sehingga
mampu menjadi landmark kota.

Awalnya dibangun sebagai dasar untuk sebuah pencakar langit, pembangunan


menara itu ditunda karena depresi besar. Penambahan menara baru selesai hampir
delapan puluh tahun kemudian, dan 2.000 karyawan Hearst bekerja pada tanggal 4
Mei 2006.
Pola pembingkaian segitiga yang jarang digunakan (juga dikenal sebagai diagrid)
memerlukan 9.500-10.480 ton struktur baja- sekitar 20% lebih sedikit dari frame
baja konvensional. Hearst Tower adalah gedung pencakar langit pertama di New York
setelah 11 September 2001. Bangunan ini menerima 2006 Emporis Award
Skyscraper, mengutip sebagai pencakar langit terbaik di dunia selesai tahun itu.

Hearst Tower adalah gedung perkantoran "hijau" pertama di New York City, dengan
sejumlah pertimbangan lingkungan. Lantai atrium ditaburi dengan kapur panas
konduktif . Pipa Polietilena yang tertanam di lantai, diisi dengan sirkulasi air untuk
pendingin di musim panas dan pemanas di musim dingin. Hujan dikumpulkan di atap
disimpan dalam tangki di ruang bawah tanah untuk digunakan dalam sistem
pendingin, untuk mengairi tanaman dan bagi patung air di lobi utama. 85% dari baja
struktur bangunan mengandung bahan daur ulang. Secara keseluruhan, bangunan
telah dirancang untuk menggunakan kurang dari 26 % energi dari persyaratan
minimum untuk kota New York, dan memperoleh penunjukan emas dari Amerika
Serikat Green Building Council 's LEED program sertifikasi, menjadi pencakar langit
pertama dengan nilai Emas .

fitur atrium di eskalator melalui patung cerita air berjudul Icefall, adalah air terjun
yang luas dibangun dengan ribuan panel kaca, yang mendinginkan dan melembabkan
lobi.
Post modern, Eco teknologi
Tegnologi ramah lingkungan atau eco tegnologi adalah tegnologi
yang : Memproteksi lingkungan, Mengurangi daya polutanya,
Menggunakan semua sumber daya berkelanjutan , Mendaur ulang
lebih banyak produk dan limbahnya, Menangani sisa limbah dengan
cara benar

Mengurangi daya polutan ( bahan pencemaran )


Secara sifat, polutan dapat dibedakan menjadi 4 c. Menggunakan semua sumber daya berkelanjutan
1. Polutan fisik, yaitu polutan yang fisiknya mencemarkan  Mesin tenaga angin ( win power )
lingkungan. Contohnya: pecahan botol, pecahan keramik, besi  Mesin tenaga surya ( solar power )
tua.  Hidroelectrik ( hydroelectricity )
2. Polutan kimiawi, yaitu polutan yang berbentuk senyawa kimia,  Pengomposan toilet ( Composting toilet )
baik senyawa sintetis maupun yang alami, yang karena  Mobil tenaga listrik ( electrik car )
konsentrasinya cukup tinggi sehingga dapat menimbulkan  Sel bahan bakar ( feul cell )
pencemaran. Contohnya: gas CO2, SO4, logam Pb, merkuri.
3. Polutan biologis, yaitu polutan yang berbentuk makhluk hidup
yang dapat menimbulkan pencemaran. Contohnya bakteri
E.coli, tumbuhan gulma dan sebagainya.
4. Polutan sosil budaya yaitu polutan yang dapat berbentuk
prilaku atau hasil budaya yang tidak sesuai dengan norma
sosial budaya setempat, sehingga mengganggu kehidupan
sosial budaya setempat. Contohnya: anak-anak yang tauran di
daerah sekitar masyarakat .
Mesin tenaga angin atau win power Mesin tenaga surya ( solar power )

Energi yang akan dihasilkan dari tenaga angin ini tergantung tenaga surya merupakan salah satu sumber pembangkit
kepada kecepatan angin yang ada. Semakin cepat pergerakan yang banyak digunakan dewasa ini. Jenis pembakit ini
angin maka daya energi yang dihasilkan juga akan semakin memanfaatkan panel surya fotovolltaik sebagai sumber
tinggi. Contoh pemanfaatan angin : perahu layar, dan kincir pembangkit listriknya panel surya berfungsi menangkap
angin. sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik.
Hidro elektik ( hydroelectricity ) Pengomposan toilet

Hidro elektik adalah tenaga listrik yang dibangkitkan salah satu tegnologi yang ramah lingkungan yaitu composting toilet
melalui tenaga air. Dimana air disimpan dibalik bendungan atau toilet kering. Komposting toilet suatu tegnologi yang
untuk membelikan suplai yang tetap pada dasar memanfaatkan serbuk kayu sebagai media penangkap bahan organik
bendungan, air dimungkinkan mengalirkan melalui yaitu berupa padat sehingga limbah tadi dapat diolah secara biologis
serangkaian saluran menuju turbin. dengan bantuan mikro organisme tidak menimbulkan bau dengan
menggunakan suatu tegnologi yang ramah lingkungan, dapat
mengurangi jumlah limbah yang ada dilingkungan serta dapat
memperbaiki sistem sanitasi yang ada diindonesia.

keuntungan yang didapat dengan menggunakan komposting toilet


yaitu hasil akhir dari pengomposan dapat di manfaatkan untuk pupuk
atau kondisioner tanah maupun tanaman, dapat mengurangi
penggunaan air bersih dengan menggunakan sistem ini dapat
menerima limbah yang berasal dari dapur, dapat mengurangi jumlah
limbah yang akan dibuang ke lingkungan
TRANSPORTASI RAMAH LINGKUNGAN
mobil tenaga listrik (electric cair) Sel bahan bakar( feul cell )

Kendaraan listrik adalah kendaraan


Feul cell adalah sumber energy masa depan bersifat
menggunakan satu atau lebih motor listrik
ecoenergy dengan proses pembakaran yang hanya
atau motor traksi sebagai tenaga
menghasilkan air dan energy (listrik dan panas). Fuel
penggeraknya.
cell berbeda dengan kerja aki. Jika aki menghabiskan
zat dari dalam untuk bekerja, sel bahan bakar
memanfaatkan zat dari luar, seperti hydrogen dan
oksigen, dan terus bekerja tanpa henti selama
sumber bahan bakar tersedia. Hidrogen dihasilkan
melalui proses tertentu dan disimpan, sedangkan
oksigen berasal dari atmosfer. Hidrogen yang
disimpan akan dicampur dengan oksigen dari
atmosfer dan terjadi reaksi kimia. Reaksi ini
merupakan pereaksian pembentukan air yang
membebaskan energy. Energi tersebut dikonversi
menjadi listrik hingga mendekati 100% dan sisanya
adalah panas
Mendaur ulang lebih banyak produk dan limbahnya.

Daur ulang dari besi tua Daur ulang dari pecahan keramik
Menangani sisa limbah dengan cara benar

Limbah terbagi menjadi 3, yaitu:


1. Linbah cair (air sabun)
2. Limbah padat(botol bekas minuman, sampah plastic,dll)
3. Limbah gas(asap knalpot, asap industry, dll)
MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
Ramah Lingkungan adalah gaya hidup yang mencoba untuk
mengurangi penggunaan sumber daya alam.

Salah satu konsepsi tentang hidup ramah lingkungan adalah untuk


mengungkapkan apa yang dimaksudkan dari "tiga pilar besar", yaitu
sebagai pemenuhan kebutuhan ekologi, sosial, dan ekonomi tanpa
mengorbankan faktor-faktor tersebut bagi generasi mendatang

Fase proses pembangunan yang memberikan dampak bagi lingkungan

1.Rancangan, pada saat pemilihan material dan produksi komponen material dapat
mempengaruhi alam, seperti pengambilan beberapa material dari alam.

2.Konstruksi, material konstruksi serta sampah hasil pembangunan darpat


mempengaruhi lingkungan. Dan adanya konstruksi akan menyebabkan pertukaran
sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya

3.Operasional Perawatan, kegiatan perawatan bangunan secara berkala dapat juga


memberi dampak terhadap lingkungan

4.Penghancuran/Pembuangan, proses penghancuran serta limbah dari proses


penghancuran akan memberi dampak yang signifikan terhadap lingkungan
Keriteria bahan bangunan ramah lingkungan :
 Tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan.
 Dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya, bagi lingkungan.
 Dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kata makin dekat dengan alam karena kesan alami
dari material tersebut.
 Bisa didapatkan dengan mudah dan dekat, tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang
besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan.
 Bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami.

Klasifikasi bahan bangunan ekologis :


Penggolongan Ekologis Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang dapat dibudidayakan kembali (regeneratif) Kayu, bambu, rotan, rumbia, alang-alang, serabut kelapa, kulit
kayu, kapas, kapuk, kulit binatang, wol
Bahan bangunan alam yang dapat digunakan kembali Tanah, tanah liat, lempung, tras, kapur, batu kali, batu alam

Bahan bangunan yang dapat digunakan kembali (recycling) Limbah, sampah, ampas, bahan kemasan, mobil bekas, serbuk
kayu, potongan kaca
Bahan bangunan alam yang mengalami perubahan transformasi Bata merah, genteng tanah liat, batako, conblock, logam, kaca,
sederhana semen
Bahan bangunan alam yang mengalami beberapa tingkat perubahan bahan sintetik (plastik), epoksi
transformasi
Bahan bangunan komposit Beton bertulang, pelat serat semen, beton komposit, cat kimia,
perekat
MATERIAL BANGUNAN RAMAH BAHAN BANGUNAN ALAM YANG DAPAT
LINGKUNGAN DIGUNAKAN KEMBALI :

 Bambu  Tanah liat


Bahan Bangunan Yang Dapat Di
Budidayakan Kembali
(Regeneratif):

Green School, Bali

Memiliki konstruksi bangunan yang berbahan Rumah ini dibangun seluruhnya dari tanah liat dan dipanggang di
dasar bambu membuat Green School Bali bawah sinar matahari. Rumah yang ia sebut sebagai keramik terbesar
menjadi salah satu sekolah swasta yang unik. di dunia ini, semuanya terbuat dari tanah. Mulai dari dinding rumah,
Saking bedanya dengan sekolah pada atap rumah, hingga ke isi rumah, seperti kursi, meja, tempat tidur, dan
umumnya. Green School dijuluki sebagai peralatan dapur yang ia buat dari tanah liat. Tidak ada baja, semen,
Kampus Hijau, karena menampilkan desain atau bahan penguat lain yang digunakan. Bangunan ini memiliki dua
yang berkelanjutan. secara ekologis semua lantai.
bagiannya terdiri dari bambu.
 Bahan Sintetik (Plastik)

Dalam proses pembuatannya bahan bangunan sintetik banyak memerlukan


energi. Contoh bahan bangunan ini misalnya, pipa air bersih dan kotor, Material Pipa Air Bersih Dan Kotor
PVC, cat kedap air, lapisan lantai, selang, peralatan listrik, profil plastik, busa yang
elastis, pelat transparan plastik bergelombang, alat perlengkapan pintu dan
jendela, karet sintetis, dan sebagainya.

Namun Bahan sintetik dapat dibagi dalam 6 kelompok yaitu :


1. Thermoplastic (plastomer).
2. Duroplastik (duromer).
3. Elastoplastik ( elastomer ).
4. Bahan sintetis busa.
5. Polimerisat campur. Material PVC
6. Bahan sintetik isian.

Cat Kedap Air


 Bahan kemasan/botol

Dengan konsep ramah lingkungan, Rumah Ridwan


Kamil ini dianugerahi Green Design Award oleh Building
Construction Indonesia (BCI). Namun ridwan kamil
sendiri telah menghabiskan waktu selama 6 bulan untuk
mengumpulkan botol bekas sebanyak 30 ribu botol.
Perawatannya pun ternyata lebih mudah, hanya
perlu dilap atau disemprot menggunakan air biasa
setiap tiga bulan sekali, maka dinding botol pun akan
kembali bersih. Selain menghemat energi, penggunaan
botol-botol bekas juga mempercantik penampilan di
dalam rumah, terlebih saat sinar matahari masuk ke
dalam ruangan.
Bahan Bangunan Alam Yang Mengalami Perubahan Transformasi Sederhana :

 Bata Merah  Beton Komposit

Batu bata dan beton merupakan bahan utama Komposit adalah material yang tersusun atas campuran dua atau lebih
dalam menciptakan stabilitas dan kekuatan untuk material dengan sifat kimia dan fisika berbeda, serta menghasilkan
sebuah rumah. Sedangkan, dekorasi dinding bata di sebuah material baru yang memiliki sifat-sifat berbeda dengan material-
depan rumah merupakan pilihan yang mampu material penyusunnya. Salah satu contoh paling mudah dari material
menciptakan gaya rumah yang khas dan terkesan komposit adalah beton cor yang tersusun atas campuran dari adukan
alami. beton, ceramik deck, dan besi. Nampak bahwa material-material
Keunggulan dari bata merah adalah indah serta penyusun tersebut memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda, namun ketika
tahan lama dan juga kuat di segala cuaca. Warna dan dicampurkan dengan perbandingan serta teknik tertentu akan
tekstur bahan-bahan alami mampu menggambarkan menghasilkan beton yang sangat kuat, keras, dan tahan terhadap
kesederhanaan namun mewah dan juga mengandung berbagai cuaca.
unsur ekologis. Faktor lain yang tidak kalah penting
adalah pencahayaan yang menambah keindahan
rumah bata merah.
1.Bangunan yang dirancang dapat diapakai kembali dan 3.KEASLIAN MATERIAL
memperhatikan sampah/buangan pada saat pemakaian.

Merancang bangunan menjadi bangunan yang dapat dengan mudah


dibangun kembali atau dapat dipakau ulang setelah batas waktu
bangunan tersebut.

Serta mengidentifikasi seberapa besar aliran sampah yang akan


dihasilkan dari bangunan tersebut.

Material yang dipakai harus memiliki mutu dan harus


2.BAHAN BANGUNAN TERSEBUT DAPAT DIPAKAI KEMBALI memiliki lisensi yang legal. Misalnya jika ingin
menggunakan material yang berasal dari alam seperti
kayu harus memperhatikan sumber dari kayu tersebut.

Material dari alam yang diambil harus dapat diperbaharui


lagi. Serta sumber dari material lebih baik berada di radius
500 mil dari lokasi pembangunan. Hal ini bertujuan
menjaga keseimbangan ekosistem.

4. MEMPERTIMBANGKAN DURABILITAS DAN UMUR DARI


Diutamakan memilih bangunan yang dapat didaur ulang atau PRODUK
dipakai kembali. Proses produksi yang konstan dan pemakaian yang singkat
bukanlah termasuk dalam material yang ramah lingkungan.
Beberapa material bangunan yang mempunyai angka
persentase kemampuan untuk dapat dipaki kembali cukup Dalam memilih material bangunan pertimbangan untuk
tinggi termasuk baja dan beton tulang, gypsum walboard dll. penggunaan jangka panjang adalah hal yang patut
diperhitungkan seperti penggunaan baja yang memiliki daya
tahan yang cukup lama.
5.ENERGI YANG DIWUJUDKAN
7.MENGHINDARI EFEK RACUN DARI MATERIA

Bangunan "sakit" dapat disebabkan bangunan yang memakai material


yang mengeluarkan zat beracun secara lambat.

Selain berbahaya terhadap kesehatan manusia, material yang


menghasilkan formaldehyde, larutan organik, bahan kimia, kloroflour
dll dapat juga membahayakan lingkungan yang berasal dari reaksi
senyawa kimia terhadap lingkungan.
Memperhitungkan seluruh energi dan biaya yang tidak terlihat
tapi dibutuhkan pada saat memproduksi material tersebut.

Energi tersebut dihitung mulai dari produksi awal material yaitu


pengambilan material utama dan fabrikasi yang diperlukan, 8.MEMPRIORITASKAN MATERIAL ALAMI
pengepaka

6.PRODUKSI MATERIAL

Bagian ini memiliki dampak yang sangat besar terhadap Material alami seperti batu, kayu, dan tanah umumnya
lingkungan. menggunakan energi yang sedikit untuk diproduksi,
menghasilkan racun dan polusi yang lebih sedikit.
Pada saat proses produksi material harus diperhatikan
apakah proses tersebut dapat membahayakan lingkungan
sekitarnya, baik dari polusi ataupun limbah dari proses
produksi material tersebut.
Energi Efesiensi
Efisiensi energi dalam arsitektur adalah meminimalkan
penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi
bangunan, kenyamanan maupun produktivitas penghuni.

Prinsip Perancangan Arsitektur Hemat Penghematan atau pengefisiensi energi dapat dilakukan
Energi Dilihat Dari Parameter Desain dengan dua cara, yakni secara :
Arsitektural Adalah Sebagai Berikut :

Aktif Pasif
• Konfigurasi bangunan dipengaruhi oleh iklim
• Orientasi bangunan merupakan hal yang krusial
• Fasade bangunan yang responsif terhadap iklim
Pada rancangan aktif misalnya Perancangan pasif merupakan
• Sumber energy berasal dari pembangkit yang terbarukan penggunaan solar sel, energi cara penghematan energi melalu
• Penggunaan system operasional aktif dan kombinasi matahari dikonversi menjadi energi pemanfaatan energi matahari
listrik sel solar, kemudian energi secara pasif, yaitu tanpa
• Konsumsi energi yang rendah listrik inilah yang digunakan untuk mengkonversikan energi matahar
• Tingkat kenyamanan yang konsisten memenuhi kebutuhan bangunan menjadi energi listrik.

• Pertimbangan terhadap ekologi tapak


1. Sistem aktif 2. Sistem Pasif

Sistem aktif dapat di defenisikan sebagai cara Sistem pasif merupakan penerapan sistem secara alami pada
untuk menerapkan sistem secara buatan yang bangunan yang hemat energi tanpa mengkonversikan sumber
pada penggunaannya lebih memanfaatkan energi menjadi energi yang dibutuhkan. Misalnya penerapan
teknologi. energi matahari secara pasif dalam penggunaannya
Misalnya, penggunaan energi surya (matahari) mengandalkan kemampuan dari si perancang. Misalnya
dengan menggunakan solar panel sebagai penerapan energi matahari secara pasif dalam
sumber aliran listrik. Energi angin dengan penggunaannya mengandalkan kemampuan dari si perancang.
menggunakan kincir angin, energi air dengan Dalam kondisi ini sang perancang harus memperhatikan
menggunakan kincir air serta energi biomassa bukaan-bukaan pada bangunan sehingga mendapatkan
menjadi biogass sebagai bahan bakar. pencahayaan dan penghawaan yang cukup.

Krisis energi ternyata memacu perkembangan arsitektur baru dengan


desain sadar energi (energy conscious design) yang berdasarkan
paradigmanya dapat di klasifikasikan sebagai berikut :

• Arsitektur Bioklimatik (Bioclimatic Architecture/Low Energy Architecture)

• Arsitektur Hemat Energi (Energy-Efficient Architecture)

• Arsitektur Surya (Solar Architecture)

• Arsitektur Hijau (Green Architecture)


Peluang – Peluang Penghematan Energi pada Bangunan

Metode penghematan energi pada bangunan gedung dengan system PHE (Peluang-Peluang Hemat
Energi) atau ECOs (Enegy Conservation Opportunities) Menunjang Inpres No.10 tahun 2005 tentang
Penghematan Energi, Tersedianya basis data profil pemakaian energi pada bangunan gedung, Tersedianya
rekomendasi peluang penghematan pemakaian energi pada bangunan gedung, baik no cost/ low cost,
medium cost, dan high cost.

Penggunaan Material yang Hemat


Energi
Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut:
a. tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan
b. dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkungan
c. dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam karena kesan alami
dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan)
d. bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang
besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan)
e. bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami.

Penentuan Warna pada Fasad Bangunan


Warna gelap dan permukaan kasar akan membantu meredam dan
menyerap sinar dan panas matahari. Bahan bangunan berpori mudah
meluncurkan panas dan meluncurkannya kembali jika suhu udara
disekitarnya menurun. . Sangat bijaksana jika memanfaatkan
bahanbahan bangunan alami seperti aslinya untuk pelapis dinding dan
lantai luar.
CONTOH BANGUNAN
Kampus ITSB, Kota Deltamas – Bekasi

• Area hijau
Area bervegetasi ini mengikuti permendagri No.1 Tahun
2007 dengan komsumsi 60,7% area tanah ditutupi
dengan pohon berukuran kecil, sedang, besar, tanaman
dan pepohonan dengan jenis tanamanruang terbuka
hijau.
• Efesiensi energi dan konservasi
Memasang meteran kWh untuk mengukur konsumsi
listrik dalam empat keompok beban sistem,
• Konservasi Air
ITSB mengunakan air ledeng sebagai sumber air utama
dengan memiliki tempat pengolahan air (water
treatment plan/WTP). Air hujan di gunakan untuk
mngaliri lanskap.

• Kesehatan dan kenyamanan dalam ruangan


Mendesain ruangan dengan menjamin
tercukupinya kebutuhan udara segar kepada
seluruh penghuni bangunan.
• Manajemen lingkungan bangunan
Mendirikan fasilitas untuk memilah dan
mengumpulkan sampah tipe organik atau tidak
organik
Gedung administrasi Dahana di Subang
Gedung ini dirancang dengan tanpa menggunakan
lampu sebagai penerangan di siang hari pada
sudut ruangan manapun.Penghawaan ruangan
meskipun minim namun masih memberikan
sirkulasi udara yang sangat lancar dengan bukaan
pada setiap dinding yang dirancang.
• Desain lahan hijau
Sejak awal dalam perencanaan konstruksi oprasi dan
pemeliharaan perhatian diberikan pada aspek oprasional untuk
menjaga, memelihara, mengurangi penggunaan penggunan
sumber daya alam, menjaga kualitas udara dalam ruangan.
• 100 % penghematan Air
Konsumsi air dengan pengurangan konsumsi air dari sumber
primer, dimana 100% dari seluruh air diambil dari sumber altrnatif
sungai, hujan dan kondensat AC.
• Irigasi Lansekap
Pemasangan sistem daur ulang air dengan kapasitas yang cukup
untuk keseluruhan sistem untuk kebutuhan flushing irigasi, dan air
pengganti untuk menara pendingin.
Perangkat lunak modeling energi untuk menghitung konsumsi
energi dasar di bangunan setiap penghematan sebesar 2,5%
dimulai pada pengurangan energi 10% dari bangunan baselin

• Pencahayaan alami
Pengunaan cahaya alami yang optimal sehingga 30% lantai
mendapatkan minimal intensitas sebesar 300 lux. Dengan pola
sunshading sebagai peredam panas ke dalam bangunan.
Alasan kita untuk menghemat energy yaitu :

1. Biaya Pemakaian Listrik yang semakin


mahal
2. Kebutuhan Listrik dan alat Listrik
semakin meningkat
3. Mengurangi Resiko Pemakaian Energi
Listrik
4. Perlunya optimalisasi penggunaan energy
alami

Das könnte Ihnen auch gefallen