Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Hasan Surya
Sebelum generator dijalankan,
Apa yang harus dilakukan?
Pemeriksaan :
• Mesin benar-benar datar dan segaris
• Tahanan isolasi gulungan memenuhi
persyaratan
• Arah putaran mesin harus sesuai
dengan penggerak
• Aliran udara pendingin tidak
terhalang
Pemeriksaan
(Lanjutan)
• Baut penguat, peralatan penjepit dan hubungan
listrik dalam keadaan baik
• Hubungan pentanahan dan penyamaan
potensial dalam keadaan baik
• Bantalan dilumasi sesuai dengan jenis pelumas
yang ditentukan
• Setiap peralatan tambahan yang dipasang,
misalnya instrumen pemantau Temperatur
gulungan dan bantalan, pemanas anti
kondensasi dipasang dengan benar dan dapat
dirawat atau diperbaiki
Bagaimana prosedur
menjalankan generator ?
• Jalankan generator pelahan-lahan (tanpa
eksitasi)
• Periksa bising mekanis atau getaran pada
bantalan dan rumah bantalan
• Jika putaran secara mekanik telah baik,
hidupkan eksitasi secara bertahap
• Jika putaran tidak baik (setelah diberikan
eksitasi), berarti ada
prosedur menjalankan generator
(Lanjutan)
• kesalahan magnetik seperti ; celah udara
tidak homogen, atau hubung singkat antar
gulungan
• Jika generator berputar dengan baik,
generator dapat dihubungkan dengan jala-
jala dan beban
• Pantau dan catat temperatur gulungan
dan bantalan sampai keadaan tunak
dicapai
Beban Pada Generator
(Sistem Tenaga Listrik)
I
• Beban Resistif Vs R
• Beban resistif adalah
beban yang terdiri dari Vs
tahanan listrik murni, Vm
seperti peralatan
pemanas (kompor t
listrik, setrika, lampu I
Im
pijar dll).
• bila Vs = Vm Sin t, t
maka
Vm Sin t
• I =
R 0 IR Vs
Beban Dalam Sistem Tenaga
Listrik
• Beban Induktif
IL
• Beban induktif adalah
beban yang Vs L
terdiri/memiliki
kumparan, seperti Vs
transformator, induktor Vm
dll
• bila Vs = Vm Sin t, IL
t
maka Im
• I= t
Vm Cos t Vm Sin (t - 90 )
o
L L 0
Vs
IL
Beban Dalam Sistem Tenaga
Listrik
• Beban kapasitif IC
• Beban kapasitif Vs C
murni adalah Vs
beban yang Vm
kapasitor Ic
Im
t, maka Ic
Im
Vs
L
t
C
XL
R
XC
Perhitungan Daya Listrik
• Daya adalah energi persatuan waktu, secara
matematis daya listrik dapat dinyatakan dengan
:
1
• P= T Vs ( t). I s ( t)dt
= V.I.Cos
Daya dalam bentuk komplex
• Bentuk fasor tegangan V = V1
• Bentuk
VV
fasor Arus I = I 2
• Bila φ = 2 - 1
S
Q
P
Contoh
I
R
Vs
L
C
Penyelesaian
• V = 220 V
• Z = R + JX
• XL = 2..L = 2.3,14.50.10-3 = 0,628
• XC = ½. .f.C = 67
• Z = 62
• I = 220/62 = 3,53 A
• = 9o
• P = 220.3,53.Cos9= 767 Watt
• S = 220.3,53 = 777 VA
MODEL RANGKAIAN MESIN
SINKRON
Xar ra
f ar
r
Ia Ef
Ef Er Ear
Vt Er
• Vt = Er – Ia(ra + JXl)
Bagaimana karakteristik
generator ketika di bebani ?
• Pada keadaan tanpa
beban GGL induksi Ef =
Tegangan jepit Vt
Ia
Ef Beban
Vt
Ia.
Bagaimana bila beban bersifat
kapasitif ?
J Ia.Xs
O
Ef = Vt
Ia.
Ef
Ia
J Ia .Xs
O Vt
REGULASI TEGANGAN
E - V
Regulasi = X 100 %
V
• Komponen Regulasi tegangan :
• Tegangan pembangkitan E
• Impedans generator Z = Ra + j Xs
• Arus beban dan Faktor daya Cos I
• E = V + I (Cos + j Sin )(Ra + j Xs) lihat
gambar berikut
REGULASI TEGANGAN
Regulasi tegangan
Regulasi Tegangan
• Contoh
• V = 416 Volt, I = 40 Amp; Cos 0,8
• Hasil percobaan didapatkan Ra = 0,05 , Xs =
0,6
• Regulasi Tegangan ?
Berapa besar Daya yang dikirim
ke beban ?
Ef
Ia.Cos sin
Xs
Vt.E f
J Ia.Xs Vt.Ia.Cos sin
Xs
O
Vt .E f
= Vt
Pe .sin
Xs
Ia. • Dimana Pe adalah daya
elektrik yang diberikan ke
bus-bar, dan adalah sudut
antara Ef dan Vt yang disebut
dengan sudut daya dari
mesin
Berapa Daya maksimum yang
dapat dikirim ke beban ?
• Daya maksimum
terjadi pada = 90,
Ef di atas nilai ini mesin
J Ia . Xs Ia akan kehilangan
sinkronismenya)
• Normalnya mesin
= 90o
dioperasikan pada
kurang dari 90.
Vt
Karakteristik Mesin Sinkron
•
P Daya maksimum terjadi pada
Pe-max = 90, di atas nilai ini mesin
Operasi Motor
akan kehilangan
sinkronismenya). Daya mesin
dapat dinaikkan hingga Pe
90 o 180 o
maksimumnya dengan
Operasi Generator
menaikkan beban secara
beritingkat. Normalnya mesin
dioperasikan pada kurang
Ef
J Ia . Xs
dari 90.
Ia
• Operasi Generator :
– Pe (out) = Pm (in)
= 90o
• Operasi Motor :
Vt
– Pe (in) = Pm (out)
SUDUT DAYA
Karakteristik sudut Round Rotor Machine
daya
• Kurva P() menunjukkan bahwa Pmax
menaikkan daya menaikkan pola
100
sudut antara tegangan induksi dan
tegangan terminal 80
0
0 30 60 90 120 150 180
Power Flow
• Daya aktif yang dikirim ke sistem : P = (EfV/Xs)
sin
• Daya Reaktif yang dikirim ke sistem : Q = EfV/Xs
cos - V2/Xs
• Dalam Operasi normal, sudut rotor < 90o, cos
dipertahankan konstanconstant.
• Menaikkan Torka pada rotor akan menaikkan
dan menghasilkan daya aktif ke jaringan
• Menaikkan arus medan, akan menaikkan Ef dan
menghasilkan daya reaktif
Sistem Eksitasi
• Terdapat dua hal yang
mempengaruhi Torka, Daya,
Tegangan,
pengendalian generator Penggerak Putaran
Generator
Arus
sinkron, yaitu : Mula
-
Sumber DC R
dari luar gen
S
+
T
slip
ring
Rotor Stator
+
R
Stator
Rotor
S
-
T
slip
ring
EXCITER
+
R
Stator
Rotor
S
-
T
slip
ring
• Gambar 5. Generator dengan eksitasi sendiri
Sistem excitacy tanpa sikat
(brushless excitation)
EXCITER (3)
GENERATOR UTAMA
EXCITER
R
U
Stator S
Rotor
Rotor
Stator
V
W
T
• Bila under eksitasi arus menjadi leading, bila eksitasi diperbesar arus
menjadi lagging
• Pengaturan eksitasi berfungsi untuk mengatur faktor daya
Phasor diagram connected to a
voltage V
Cos = power factor
Ef = rotor angle
I Ef
jIXs
jIXs
V V
I
• Under-excited • Over-excited
Leading power factor Lagging power factor
Absorbing Vars Exporting Vars
Export active power Export active power
| Ef | < | V | | Ef | > | V |