Sie sind auf Seite 1von 24

ASUHAN KEPERAWATAN SEROSIS HEPATIS

DI SUSUN OLEH
MUH ISWAN ; 163010045
ERNA ; 1630100
SRI WAHYUNI ; 1630100
A. PENGERTIAN

sirosis hepatis adalah penyakit kronik hati


yang di karakteristikkan oleh gangguan
struktur dan perubahan degenerasi, gangguan
fungsi seluler, dan selanjutnya aliran darah ke
hati. ( Doenges, dkk, 2000, hal:544)
B KLASIFIKASI

 secara klinis chirrosis hati dibagi menjadi:

Chirrosis hati kompensata

Chirrosis hati dekompensata


C. ETIOLOGI
Hepatitis virus

Zat hepatotoksik atau Alkoholisme

Hemokromatosis
D ANATOMI
FUNGSI HATI
 Ikut mengatur keseimbangan cairan dan
elekterolit, karena semua cairan dan garam akan
melewati hati sebelum ke jaringan ekstraseluler
lainnya.
 Hati bersifat sebagai spons akan ikut mengatur
volume darah, misalnya pada dekompensasio
kordis kanan maka hati akan membesar.
 Sebagai alat saringan (filter)
 Semua makanan dan berbagai macam substansia
yang telah diserap oleh intestine akan dialirkan ke
organ melalui sistema portal.
FUNGSI DARI SEL-SEL HATI DAPAT DIBAGI.

Fungsi Sel Epitel di antaranya ialah:


 Sebagai pusat metabolisme di antaranya
metabolisme hidrat arang, protein, lemak, Proses
metabolisme akan diuraikan sendiri
 Sebagai alat penyimpan vitamin dan bahan
makanan hasil metabolisme. Hati menyimpan
makanan tersebut tidak hanya untuk
kepentingannnya sendiri tetapi untuk organ lainya
juga.
 Sebagai alat sekresi.
 Proses detoksifikasi,
LANJUT

Fungsi sel kupfer sebagai sel endotel


mempunyai fungsi sebagai sistem retikulo
endothelial.
 Sel akan menguraikan Hb menjadi bilirubin

 Membentuk a-globulin dan immune bodies

 Sebagai alat fagositosis terhadap bakteri dan


elemen puskuler atau makromolekuler.
PATOFISIOLOGI
 Infeksi hepatitis viral tipe B/C menimbulkan peradangan sel
hati. Peradangan ini menyebabkan nekrosis meliputi daerah
yang luas (hepatoseluler), terjadi kolaps lobulus hati dan ini
memacu timbulnya jaringan parut disertai terbentuknya
septa fibrosa difus dan nodul sel hati, walaupun etiologinya
berbeda, gambaran histologi sirosis hati sama atau hampir
sama, septa bisa dibentuk dari sel retikulum penyangga
yang kolaps dan berubah jadi parut. Jaringan parut ini dapat
menghubungkan daerah porta dengan sentral. Beberapa sel
tumbuh kembali dan membentuk nodul dengan berbagai
macam ukuran dan ini menyebabkan distorsi percabangan
pembuluh hepatik dan gangguan aliran darah porta, dan
menimbulkan hipertensi portal.
 Hal demikian dapat pula terjadi pada sirosis
alkoholik tapi prosesnya lebih lama. Tahap
berikutnya terjadi peradangan pada nekrosis
pada sel duktules, sinusoid, retikulo endotel,
terjadi fibrinogenesis dan septa aktif. Jaringan
kolassagen berubah dari reversible menjadi
ireversibel bila telah terbentuk septa permanen
yang aseluler pada daerah porta dan parenkim
hati. Gambaran septa ini bergantung pada
etiologi sirosis.
 Pada sirosis dengan etiologi hemokromatosis,
besi mengakibatkan fibrosis daerah periportal,
pada sirosis alkoholik timbul fibrosis daerah
sentral. Sel limposit T dan makrofag
menghasilkan limfokin dan monokin, mungkin
sebagai mediator timbulnya fibrinogen.
Mediator ini tidak memerlukan peradangan
dan nekrosis aktif. Septal aktif ini berasal dari
daerah porta menyebar ke parenkim hati.
TANDA DAN GEJALA KLINIS
Gejala
 chirrosis hati mirip dengan hepatitis, karena
terjadi sama-sama di liver yang mulai rusak
fungsinya, yaitu: kelelahan, hilang nafsu makan,
mual-mual, badan lemah, kehilangan berat badan,
nyeri lambung dan munculnya jaringan darah mirip
laba-laba di kulit (spider angiomas). Pada chirrosis
terjadi kerusakan hati yang terus menerus dan
terjadi regenerasi noduler serta ploriferasi jaringan
ikat yang difus.
TANDA KLINIS

1. Adanya ikterus
2. Timbulnya asites dan edema
3. Hipertensi portal
KOMPLIKASI

 Perdarahan
 Koma hepatikum

 Ulkus Peptikum

 Karsinoma Hepatoselular
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

 Imaging examination
 Pemeriksaan patologis

 Biopsi liver

 Laparoscopy
PENATALAKSANAAN MEDIS

 Pencegahan Pendarahan
 Tindakan Penjagaan

 Jika terjadi Hemoragi

 Terapi
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
Pemantauan
 Pekerjaan keperawatan yang esensian untuk mengenali
kemunduran diri pada status mental. Karena gangguan
elektrolit dapat timbul ensefalomati, kadar elektrolit serum
harus dipantau dengan cermat jika abnormal. Pendidikan
pasien dan pertimbangan perawatan dirumah. Selama
dirawat di rumah sakit, pasien harus sudah dipersiapkan
untuk perawatan di rumah oleh perawatan melalui intruksi
diet. Instruksi yang paling penting adalah menghilangkan
alkohol dari diet. Kebersihan terapi tergantung pada upaya
untuk meyakinkan pasien tentang perlunya kepatuhan
secara total pada rencana terapinya. Yang mencakup
istirahat, kemungkinan perubahan gaya hidup, diet yang
memadai dan pantang alkohol.
ASKEP

PENGKAJIAN
 Pengkajian pada klien dengan chirrosis hepatis
dilakukan mulai dari pengumpulan data yang
meliputi : biodata, riwayat kesehatan, keluhan
utama, sifat keluhan, riwayat kesehatan masa
lalu, pemeriksaan fisik, pola kegiatan sehari-
hari. Hal yang perlu dikaji pada klien degan
chirrosis hepatis :
DIAGNOSA
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelelahan dan penurunan berat badan
 Perubahan suhu tubuh: hipertermia
berhubungan dengan proses inflamasi pada
sirosis
 Gangguan integritas kulit yang berhubungan
dengan pembentukan edema.
 Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
ikterus dan status imunologi yang terganggu

Das könnte Ihnen auch gefallen