Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ATEROSKLEROSIS
OLEH KELOMPOK
>75
55-64
– Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan, 42%
tahun
tahun prevalensi tertinggi untuk penyakit kardiovaskuler
di Indonesia adalah PJK, yakni sebesar 1,5%. Dari
65-74 prevalensi tersebut, angka tertinggi ada di Provinsi 38%
tahun
Riau (0,3%).
FAKTOR RISIKO
ATEROSKLEROSIS
Adalah adanya keadaan, kebiasaan atau abnormalitas yang dihubungkan dengan aterosklerosis
Hasil penelitian:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah trombosit tinggi pada perokok pasif yang diakibatkan oleh paparan
asap rokok dari perokok aktif dapat membahayakan perokok pasif terutama terhadap risiko terjadinya aterosklerosis.
JURNAL TERKAIT
ATEROSKLEROSIS (2)
PENINGKATAN LEUKOSIT SEBAGAI SKRINING TERJADINYA ATEROSKLEROSIS PADA PEROKOK AKTIF
(Studi pada Security dan Pekerja Umum STIKES ICME Jombang)
Eka Sulastiningsih* M. Zainul Arifin**
Hasil penelitian:
Berdasarkan hasil pemeriksaan peningkatan leukosit sebagai skrining terjadinya Aterosklerosis pada perokok aktif pada
Security dan Pekerja Umum STIKES ICME Jombang, maka dapat disimpulkan bahwa setengah responden, sebanyak 10
responden (50%) memiliki jumlah leukosit lebih dari normal (Leukositosis). Apabila seseorang yang merokok
mempunyai jumlah leukosit lebih dari normal (leukositosis), hasil tersebut bisa dijadikan sebagai skrining (deteksi dini)
terjadinya aterosklerosis. Namun jika hasil skrining positif, maka harus diikuti uji diagnostik di pukesmas setempat
untuk memastikan adanya penyakit tersebut.
JURNAL TERKAIT
ATEROSKLEROSIS (3)
ANALISIS KONSENTRASI LOW DENSITY LIPOPROTEIN TEROKSIDASI SERUM PADA TAHAPAN ATEROSKLEROSIS
Ismawati Ismawati, Fadil Oenzil, Yanwirasti Yanwirasti, Eti Yerizel
Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol 29, No. 4 (2017), pp.348-352
Hasil penelitian:
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan konsentrasi oxLDL pada berbagai tahap aterosklerosis dan
konsentrasi paling tinggi pada tahap komplikasi. Hal ini membuka kemungkinan untuk mengembangkan oxLDL sebagai
marker tahapan aterosklerosis. Proses aterosklerosis terjadi dalam waktu yang lama dan bertahap. Berdasarkan
perjalanan klinis, aterosklerosis dapat dibagi atas tahap inisiasi, progresi dan komplikasi yang berupa angina stabil dan
angina tidak stabil. Proses aterosklerosis diawali pada masa anak-anak dan manifestasi klinis terjadi pada usia menengah
dan lanjut. Proses aterosklerosis terjadi secara perlahan-lahan, sehingga pasien tidak menyadarinya, sampai kemudian
timbul manifestasi seperti angina tidak stabil, infark miokard akut atau kematian mendadak. Oleh sebab itu penting
untuk lebih memahami patogenesis ateroklerosis sehingga ateroklerosis bisa dideteksi lebih dini dan dapat di
tatalaksanakan dengan baik.
JURNAL TERKAIT
ATEROSKLEROSIS (4)
Hasil penelitian:
Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Periodontitis
meningkatkan resiko pembentukan lesi aterosklerosis coroner yang ditandai oleh penebalan dinding
arterikoroner, disintegrasi endotel, deposisi lipid, ateroma, stenosis, disintegrasi kolagen intimal dan fatty emboli.
JURNAL TERKAIT
ATEROSKLEROSIS (5)
PENCEGAHAN LESI ATEROSKLEROSIS OLEH ASAM ALFA LIPOAT
PADA AORTA MENCIT JANTAN (MUSMUSCULUS) YANG DIBERI DIET TINGGI KOLESTEROL
Hasil penelitian:
Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa pemberian asam alfa lipoat selama 2 minggu dapat menurunkan
skor lesi aterosklerosis pada aorta mencit jika dibandingkan dengan kelompok yang diberi perlakuan diet tinggi
kolesterol. Hasil penelitian yang didapat sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya, Amom (2008) selama 10
minggu pada kelinci yang diberi diet tinggi kolesterol 1% dan menggunakan ALA 4,2 g/kgBB perhari sebagai
antioksidan, dimana ALA diberikan melalui oral. Penelitian ini melaporkan adanya penurunan kolesterol total
plasma dan kadar LDL plasma, dan juga adanya pengurangan pembentukan lesi aterosklerosis pada aorta
kelinci yang dibandingkan dengan aorta kelinci yang tidak diberi suplementasi ALA.
TERIMA
KASIH