Sie sind auf Seite 1von 27

Akuntansi Mudharabah

MUAMALAT INSTITUTE
HUBUNGAN BANK DAN NASABAH (dalam akad mudharabah)

PENGHIMPUNAN DANA PENYALURAN DANA

SHAHIBUL MAAL MUDHARIB

dana mudharabah modal mudharabah

bagi hasil bagi hasil


PSAK Perbankan Syariah

SHAHIBUL MAAL MUDHARIB


Bank sebagai mudharib Bank sebagai shaibul maal/rabul maal

BANK
Mudharabah Muqayyadah SEBAGAI
AGEN

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 2


Karakteristik Mudharabah
 Akad kerjasama usaha antara shahibul maal
dan mudharib dengan pembagian
keuntungan sesuai nisbah yang disepakati
dari awal. (pr 6)
 Jika rugi (pr 7)
PSAK Perbankan Syariah

 ditanggung oleh shahibul maal,


 akibat kelalaian / penyimpangan ditanggung mudharib.
 Bank dapat : (pr 11)
 Sebagai shahibul maal => dana yang diberikan disebut
Pembiayaan Mudharabah
 Sebagai mudharib => dana yang diterima
• Akad Mudharabah Muqayyadah disajikan pada Laporan
Perubahan Investasi Terikat (dari nasabah)
• Akad Mudharabah Mutlaqah disajkan dalam neraca sebagai
Investasi Tidak Terikat
5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 3
Karakteristik Mudharabah (lanjutan)

 Jenis mudharabah (pr 8 – 10)

 Mudharabah mutlaqah
• shahibul maal memberikan kebebasan penuh kepada
mudharib dalam pengelolaan investasinya.
 Mudharabah Muqayyadah
PSAK Perbankan Syariah

• shaibul maal memberikan batasan kepada mudharib


mengenai tempat, cara, dan obyek investasi
• Mudharib dapat diperintahkan untuk :
– Tidak mencampurkan dana shahibul maal dengan dana
lainnya
– Tidak menginvestasikan dananya pada transaksi penjualan
cicilan, tanpa jaminan atau
– mengharuskan mudharib untuk melakukan investasi sendiri
tanpa melalui pihak ketiga

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 4


Karakteristik Pembiayaan
Mudharabah (Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)
 Ketentuan Pembiayaan
1. Pembiayaan untuk suatu usaha yang produktif
2. LKS membiayai 100% kebutuhan proyek usaha,
sedangkan nasabah bertindak sebagai mudharib.
3. Jangka waktu usaha, tatacara pengembalian dana
PSAK Perbankan Syariah

dan pembagian keuntungan ditentukan berdasarkan


kesepakatan.
4. Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha
yang telah disepakati bersama dan sesuai dengan
syariah; => LKS tidak ikut dalam managemen tetapi
mempunyai hak untuk melakukan pembinaan dan
pengawasan.
5. Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan
jelas dalam bentuk tunai dan bukan piutang
5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 5
Karakteristik Pembiayaan
Mudharabah (Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)
6. LKS menanggung semua kerugian mudharabah kecuali
jika mudharib melakukan kesalahan yang disengaja, lalai,
atau menyalahi perjanjian.
7. Pada prinsipnya, pembiayaan mudharabah tidak ada
jaminan
PSAK Perbankan Syariah

 agar mudharib tidak melakukan penyimpangan, LKS dapat


meminta jaminan dari mudharib atau pihak ketiga.
 Jaminan dapat dicairkan apabila mudharib terbukti melakukan
pelanggaran akad
8. Kriteria pengusaha, prosedur pembiayaan, dan
mekanisme pembagian keuntungan diatur oleh LKS
9. Biaya operasional dibebankan kepada mudharib
10. LKS tidak melakukan kewajiban atau melakukan
pelanggaran kesepakatan => mudharib berhak
mendapat ganti rugi atau biaya yang telah dikeluarkan
5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 6
Karakteristik Pembiayaan
Mudharabah (Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)
 Rukun dan syarat pembiayaan
1. Shahibul maal dan mudharib harus cakap hukum
2. Pernyataan ijab dan Kabul => dengan
memperhatikan :
a. Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit
menunjukkan tujuan kontrak (akad)
PSAK Perbankan Syariah

b. Penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak


c. Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi,
atau dengan menggunakan cara-cara komunikasi modern
3. Modal dengan syarat :
a. Harus diketahui jumlah dan jenisnya
b. Dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai. Jika dalam
bentuk asset, harus dinilai pada waktu akad
c. Tidak berbentuk piutang dan harus dibayarkan kepada
mudharib, baik secara bertahap maupun tidak, sesuai
dengan kesepakatan dalam akad
5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 7
Karakteristik Pembiayaan
Mudharabah (Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)
 Rukun dan syarat pembiayaan (lanjutan)
4. Keuntungan dengan syarat yang harus
dipenuhi :
a. Harus diperuntukkan bagi kedua pihak dan tidak boleh
diisyaratkan untuk satu pihak
PSAK Perbankan Syariah

b. Bagian keuntungan proporsional bagi setiap pihak harus


diketahui dan dinyatakan pada waktu kontrak disepakati dan
harus dalam bentuk prosentasi (nisbah) dari keuntungan
sesuai kesepakatan. Perubahan nisbah harus berdasarkan
kesepakatan
c. Penyedia dana menanggung semua kerugian mudharabah,
dan pengelola tidak boleh menanggung kerugian apapun
kecuali diakibatkan dari kesalahan disengaja, kelalaian, atau
pelanggaran kesepakatan

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 8


Karakteristik Pembiayaan
Mudharabah (Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)
 Rukun dan syarat pembiayaan (lanjutan)
5. Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib), harus
memperhatikan :
a. Kegiatan usaha adalah hak ekslusif mudharib, tanpa campur
PSAK Perbankan Syariah

tangan penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak untuk


melakukan pengawasan.
b. Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan
pengelola sedemikian rupa yang dapat menghalangi
tercapainya tujuan mudharabah, yaitu keuntungan.
c. Pengelola tidak boleh menyalahi hukum syariah Islam dalam
tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah, dan
harus mematuhi kebiasaan yang berlaku dalam aktifitas itu

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 9


Karakteristik Pembiayaan
Mudharabah (Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)
 Beberapa ketentuan hukum
pembiayaan
1. Mudharabah boleh dibatasi pada periode tertentu
PSAK Perbankan Syariah

2. Kontrak tidak boleh dikaitkan (mu’allaq) dengan


sebuah kejadian dimasa depan yg belum tentu
terjadi
3. Pada dasarnya, dalam mudharabah tidak ada
ganti rugi, karena pada dasarnya akad ini bersifat
amanah (yad al-amanah), kecuali akibat dari
kesalahan disengaja, kelalaian, atau pelanggaran
kesepakatan

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 10


Tabungan
Mudharabah (Fatwa DSN No.
02/DSN-MUI/IV/2000)
1. Nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana,
dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana
2. Bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya,
termasuk didalamnya mudharabah dengan pihak lain
PSAK Perbankan Syariah

3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai


dan bukan piutang
4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah
dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening
5. Mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya
6. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan
nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 11


Deposito Mudharabah
(Fatwa DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000)

1. Nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana,


dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana
2. Bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya,
termasuk didalamnya mudharabah dengan pihak lain.
PSAK Perbankan Syariah

3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai


dan bukan piutang
4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah
dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening
5. Mudharib menutup biaya operasional deposito dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
6. Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 12


BANK SEBAGAI SHAHIBUL MAAL
Pengakuan
Pembiayaan
 Diakui pada saat
pembayaran kas atau
Mudharabah (pr 14)
penyerahan aktiva non kas
kepada Mudharib
 Bertahap => diakui pada
setiap tahap pembayaran
atau penyerahan
PSAK Perbankan Syariah

Pembayaran kembali =>


mengurangi saldo
Pembiayaan Mudharabah. (pr
16)

Pengembalian => dapat


bersamaan dengan distribusi
bagi hasil atau saat
diakhirinya mudharabah (pr 12)
5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 13
Pengukuran pembiayaan mudharabah
- lanjutan
(pr 15)

 Dalam bentuk kas => diukur sejumlah uang


yang diberikan saat pembayaran
PSAK Perbankan Syariah

 Dalam bentuk non kas =>


 diukur berdasarkan nilai wajar saat penyerahan
 Selisih antara nilai wajar dan nilai buku diakui
sebagai keuntungan atau kerugian bank.
 Beban yang terjadi sehubungan akad tidak
dapat diakui sebagai bagian pembiayaan
mudharabah kecuali disepakati bersama

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 14


Dana Mudharabah hilang

 Setelah dimulai proyek dan tidak ada


kelalaian atau penyimpangan mudharib =>
kerugian diperhitungkan pada saat bagi
hasil. (pr 19)
PSAK Perbankan Syariah

 Non kas => penurunan nilai, tidak langsung


mengurangi pembiayaan namun dapat
diperhitungkan saat pembagian bagi hasil.
(pr 20)

 Kelalaian atau kesalahan mudarib, a.l


ditunjukkan : (pr 21)
 Tidak dipenuhinya persyaratan dalam akad
 Tidak terdapat force majeur sesuai akad
 Hasil putusan arbitrasi atau pengadilan
5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 15
Akad mudharabah
berakhir sebelum
jatuh tempo (pr 22)
PSAK Perbankan Syariah

 Dana pembiayaan
belum dibayar oleh
mudharib => diakui
sebagai piutang jatuh
tempo kpd mudharib
5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 16
Pengakuan laba atau
rugi mudharabah

 Keuntungan
 Diakui saat terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah (pr
23)

 Bagian keuntungan tidak dibayar oleh mudharib =>


diakui sebagai piutang jt kepada mudharib (pr 28)
PSAK Perbankan Syariah

 Kerugian :
 Diakui pada periode terjadinya kerugian dan
mengurangi pembiayaan mudharabah (pr 23)
 Diakibatkan penghentian akad sebelum masa
berakhir => diakui sebagai pengurangan
pembiayaan mudharabah (pr 26)
 disebabkan kelalaian mudharib => ditanggung oleh
mudharib dan diakui sebagai piutang jatuh tempo. (pr
27)

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 17


Bank sebagai
mudharib
 Dana mudharabah => diakui sebagai
investasi tidak terikat pada terjadinya
sebesar jumlah yang diterima. (pr 29)
 Bagi hasil Investasi Tidak Terikat
PSAK Perbankan Syariah

dialokasikan kepada dan shahibul


maal sesuai nisbah yang disepakati (pr
30)

 Bagi hasil dapat => metode bagi laba


(profit sharing) atau bagi pendapatan
(revenue sharing) (pr 31)
 Kerugian karena kesalahan atau
kelalaian pihak bank, dibebankan
kepada bank (pr 32)
5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 18
BANK SEBAGAI AGENT (pr 33 – 34)

CHANELLING AGENT
Laporannya tidak dilakukan neraca tetapi
dalam “Laporan Investasi Terikat”
PSAK Perbankan Syariah

EXECUTING AGENT
Laporannya dalam neraca sebesar porsi
risiko yang ditanggung oleh bank

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 19


Akuntansi Mudharabah
Dana / Maal Tenaga /skilll

Usaha/proyek
PSAK Perbankan Syariah

Nisbah : 40 Nisbah : 60

Shahibul maal / Bank Mudharib / Nasabah


Hasil Usaha

Pembayaran modal

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 20


Akuntansi Mudharabah
Permasalahan Modal kas Modal non kas
Pengakuan  Saat pembayaran kas  Penyerahan aktiva ke pengelola dana
pembiayaan  Sacara bertahap => setiap  Secara bertahap => setiap tahap
tahap pembayaran penyerahan
Pengukuran  Sejumlah uang yang  Sebesar nilai wajar saat penyerahan
pembiayaan diserahkan  Selisih nilai wajar dengan nilai buku =>
diakui laba/rugi
Kegiatan mulai  Sejak barang siap pakai diterima
berjalan mudharib
Penurunan setelah  Tidak langsung mengurangi jumlah
PSAK Perbankan Syariah

digunakan secara pembiayaan tetapi diperhitungkan saat


effektif pembagian bagi hasil

Pengakuan dan pengukuran


PEMBIAYAAN MUDHARABAH
Pembayaran kembali
SHAHIBUL MAAL MUDHARIB
 Mengurangi saldo pembiayaan mudharabah
 Berakhir sebelum jatuh tempo dan belum dibayar => piutang mudharabah
5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 21
Akuntansi Mudharabah
Sebelum  Rugi mengurangi pembiayaan mudharabah dan
dimulai usaha diakui sebagai kerugian bank
Setelah dimulai  Rugi diperhitungkan pada saat bagi hasil
usaha
PSAK Perbankan Syariah

Hilang dan bukan kelalaian mudharib


PEMBIAYAAN MUDHARABAH
Kelalaian atau kesalahan mudharib
SHAHIBUL MAAL MUDHARIB

 Tidak dipenuhinya persyaratan yang ditentukan di dalam akad


 Force majeur yang lazim dan/atau yang telah ditentukan dalam akad
 Hasil putusan dari badan arbitrase atau pengadilan

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 22


Akuntansi Mudharabah
Permasalahan Laba Rugi
Melewati satu periode Diakui saat terjadi hak bagi hasil Diakui saat terjadi dan mengurangi
sesuai nisbah pembiayaan mudharabah

Akibat penghentian akad Diakui sebagai pengurang pembiayaan


sebelum akhir masa akad mudharabah

Akibat kelalaian atau Diakui sebagai piutang jatuh tempo


kesalahan mudharib kepada mudharib / beban mudharib

Tidak dibayar oleh mudharib Diakui sebagai piutang jatuh


PSAK Perbankan Syariah

saat akad dihentikan tempo kepada mudharib

Pengakuan dan pengukuran

LABA / RUGI
Metode bagi hasil
SHAHIBUL MAAL MUDHARIB

METODE Profit sharing atau Revenue sharing


5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 23
AKUNTANSI MUDHARABAH (Bank
sebagai Mudharib)
Saat terjadi  Diakui sebagai INVESTASI TIDAK TERIKAT, sebesar jumlah
dana yang diterima
Akhir periode  Diukur sebesar nilai dicatatan
PSAK Perbankan Syariah

Dana Investasi
Kerugian
MUDHARABAH MUTHLAQAH karena kelalaian
Bagi Hasil atau kesalahan
bank =>beban
Shahibul Maal Bank / Mudharib bank
(mudharib)
Alokasi sesuai NISBAH yang disepakati
Metode : Bagi Laba (PROFIT SHARING) atau
bagi pendapatan (REVENUE SHARING)

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 24


AKUNTANSI MUDHARABAH
(Metode Bagi Hasil)

Uraian Jumlah Metode Perhitungan


Penjualan 100 Revenue sharing  Nisbah 96:4
Harga pokok 65  Rp.96,- (nasabah) :
penjualan Rp.4,- (bank)
----------
 Net nasabah Rp.
35
PSAK Perbankan Syariah

6,- (Rp. 96 – Rp. 65


Laba kotor 25 – Rp25)
Beban ----------
10 Profit Sharing  Nisbah 60 : 40
Laba rugi bersih  Rp.6,- (nasabah) :
Rp.4,- (bank)

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 25


AKUNTANSI MUDHARABAH
(bank sebagai agent investasi)

 Pelaporan TIDAK dilakukan dalam neraca Bank, tetapi dalam


LAPORAN PERUBAHAN INVESTASI TERIKAT
 Dana yang diterima belum disalurkan => sebagai TITIPAN
PSAK Perbankan Syariah

CHANELLING
Mudharabah Muqayyadah Penyaluran

EXECUTING
Shahibul Maal Bank / Agen Investasi Mudharib

Dalam NERACA BANK sebesar porsi risiko yang ditanggung oleh Bank

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 26


Mudharabah Muqayyadah
Hanya dapat
dipergunakan untuk
pedagang makanan

(3) Pengembalian dana + bagi hassil

(1) Penyerahan dana (2) Penyaluran dana


PSAK Perbankan Syariah

(4) Pengembalikan dana + bagi hasil (2) Penyaluran dana


(3) Pengembalian dana + bagi hasil

5/3/2019 MUAMALAT INSTITUTE 27

Das könnte Ihnen auch gefallen