Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Pembimbing :
dr.David Randel Christanto, Sp.OG(K), M.Kes
perdarahan pervaginam setelah 20 minggu
kehamilan dan sebelum persalinan
Perdarahan
antepartum
PLASENTA SOLUTIO
PREVIA PLASENTA
IMPLANTASI PLASENTA NORMAL
PLASENTA
PREVIA
plasenta
berimplantasi pada
Prae : Front Vias : aRoute
segmen bawah rahim
menutupi sebagian /
seluruh pembukaan
jalan lahir
•Plasenta previa totalis, bila seluruh
pembukaan tertutup oleh jaringan
plasenta.
Marginal
Amnion (+)
Lateral
Dilatation >
abnormalitas
dari vaskularisasi
endometrium
etiologi
? trauma
operasi/infeksi
Faktor risiko plasenta previa
Perdarahan
berulang Kepala anak
tinggi
Biasanya
timbul setelah
bln ke-7
PEMERIKSAAN
UMUM
PEMERIKSAAN
ANAMNESIS DIAGNOSIS OBSTETRIK
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
ANAMNESIS PERDARAHAN kehamilan 28 minggu.
Dapat
Sifat perdarahan secara tiba-tiba,
berulang
AKRAL
DINGIN
PEMERIKSAAN FISIK KONJUNGTIVA
TANDA-TANDA VITAL
Pemeriksaan luar PEMERIKSAAN
inspekulo
OBSTETRIK
double set-up
examinational
Komplikasi
Terminasi
His
Pervaginam : pemecahan ketuban, Versi Braxton
Hicks, Cunam Willett
Keadaan umum baik
Perabdominal
Perd. << / berhenti
Pemecahan ketuban
menghentikan
perdarahan
uterus mengadakan retraksi hingga
kepala anak menekan pada plasenta
Plasenta tidak tertahan lagi oleh ketuban dan dapat mengikuti gerakan dinding
rahim hingga tidak terjadi pergeseran antara plasenta dan dinding rahim.
TAMPONADE
Placenta
Cervix
Amnion
In tact
Head Breech
CUNAM-WILLETT
seksio sesaria
Melahirkan janin
#robekan pada serviks uteri, jika
dengan segera
janin dilahirkan pervaginam
Jumlah Besarnya
perdarahan pembukaan
Jenis
persalinan
& waktu
terminasi
Besarnya
Paritas
pembukaan
Accidental
remature separation of the
haemorrhage
normally implanted placenta
Abruptio Ablatio
placentae Solusio plasenta placentae
Preeklamsi
Tali pusat
pendek
Predisposisi : usia lanjut,
multiparitas, defisiensi, asam
folat
Trauma
Diagnosis Anamnesis
• Usia kehamilan ibu (abortus jika < 20 minggu, perdarahan antepartum > 20
minggu)
• Perdarahan pervaginam ? (jumlah, intensitas dan frekuensi)
• Apakah terdapat nyeri suprapubis ?
• Riwayat obstetri terdahulu ? (jumlah gravida, jenis persalinan dan penyakit
lainnya)
• Tanda-tanda hipovolemia (mual,muntah dan kelemahan)?
• Ada tidaknya gerakan janin dalam kandungan ?
• Riwayat hipertensi dan penggunaan obat-obatan (sebelum dan selama
kehamilan) ?
• Riwayat merokok?
• Riwayat trauma dan persalinan terdahulu ?
Pemeriksaan
Diagnosis
Fisisk
Suatu generalis :
Menyangkut tanda-tanda vital seperti; tekanan
darah (hipertensi), nadi (takikardi) dan respirasi
juga katerisasi urine (volume dan warna).
Status obstetrik
tinggi fundus uteri (cenderung lebih tinggi daripada usia kehamilan yang dapat
menunjukan adanya perdarahan retroplasenta),
kesulitan melakukan palpasi untuk menentukan bagian janin akibat kontraksi uterus
melihat apakah perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum atau dari
kelainan serviks dan vagina seperti erosi porsio uteri, kanker serviks,
varises vulva dan trauma
Apabila terdapat perdarahan yang berasal dari ostium uteri eksternum,
adanya plasenta previa dan solusio plasenta harus dicurigai
Klinis Solusio plasenta Plasenta previa Ruptura uteri
Pemberian O2
Pemberian antibiotik
Pada syok yang berat diberikan kortikosteroid dosis tinggi untuk mencegah terjadinya perdarahan
yang semakin hebat.
Perdarahan masif
Jaga agar hemtokrit darah sekitar 30% dan keluaran urin sekitar 60 ml/jam dan cek kadar
hemoglobin tiap 4 jam.
Lakukan transfusi fresh frozen plasma atau darah segar.
Lakukan terminasi kehamilan baik persalinan pervaginal jika dilatasi serviks sudah lengkap ataupun
dengan seksio caesarea.
Jika terjadi perdarahan postpartum pasca terminasi kehamilan yang menyebabkan atonia uteri dan
tidak dapat teratasi, maka histerektomi adalah langkah yang harus diambil untuk menyelamatkan
nyawa ibu.
Perdarahan sedikit; Penatalaksanaan ekspektatif
Dilakukan jika umur kehamilan < 36 minggu dan janin masih hidup serta tidak adanya perdarahan
yang hebat yang menyebabkan syok hipovolemia pada ibu.
Hal ini dilakukan dengan harapan janin dapat seviable mungkin bila dilahirkan nantinya. Observasi
yang ketat terutama kondisi ibu (tekanan darah, nadi, kadar hemoglobin dan urinaria) dan kondisi
janin menggunakan cardiotocografi (CTG)
Lakukan transfusi fresh frozen plasma atau darah segar.
Lakukan terminasi kehamilan baik persalinan pervaginal jika dilatasi serviks sudah lengkap ataupun
dengan seksio caesarea.
Penatalaksanaan aktif
sebuah tindakan terminasi kehamilan pada kondisi janin yang matur ataupun terjadi fetal distres.
KOMPLIKASI
IBU JANIN