Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Kelompok 6
1. Alvia Widyawati (170422620539)
2. Masrifatul Himmah (170422620508)
3. Metha Fibriana (170422620505)
4. Sri Wahyuni Ramli (170422620519)
2
Definisi Biaya Standar
Biaya standar adalah biaya yang di tentukan di muka, yang
merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk
membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi,efisiensi, dan faktor-
faktor lain tertentu.
3
Manfaat Sistem Biaya Standar Dalam
Pengendalian Biaya
4
Kelemahan Biaya Standar
5
Pusat
Pertanggungjawaban
Pusat Pusat
Pusat Biaya Pusat Laba Investasi
Pendapatan
6
Prosedur Penentuan
Biaya Standar
1. Biaya Bahan Baku Standar
2. Biaya Tenaga Kerja Standar
3. Biaya Overhead Pabrik Standar
7
Anggaran Fleksibel
Biaya Overhead Pabrik
8
JENIS STANDAR Standar
Teoritis
Rata-rata
Standar
biaya waktu
Normal yg lalu
Pelaksanaan terbaik yg
dpt dicapai
9
Analisis Penyimpangan Biaya
Sesungguhnya Dari Biaya Standar
Analisis selisih BBB & BTKL :
1. 1. Kapasitas sesungguhnya
2. 2, Kapasitas Standar.
Analisis selisih BOP :
1. Kapasitas sesungguhnya
2. Kapsitas Standar
3. Kapasitas Normal
10
ANALISIS SELISIS BIAYA
PRODUKSI LANGSUNG
11
“ Model satu selisih
(The One-Way Model)
Rumus :
St : (HSt x KSt) – (HS x KS)
12
“ Model Dua selisih
(The Two-Way Model)
Rumus :
SH : (HSt - HS) x KS (u/ menghitung selisih harga)
SK : (KSt - KS) x HSt (u/ menghitung selisih kuantitas)
13
14
Model Tiga Selish
(The Three-Way Model)
Selisih
Selisih Harga Selisih Kuantitas
Harga/Kuantitas
15
Harga dan Kuantitas Standar Masing-masing Lebih Tinggi
atau Lebih Rendah dari Harga dan Kuantitas Sesungguhnya
t = standar
SH = (HSt – HS) x KS
SK = (KSt – KS) x HSt
17
Contoh Soal
18
Model Satu Selisih
JK = Jam Kerja
TU = Tarif Upah
19
Model Tiga Selisih
(1) Selisih biaya bahan baku (2) Selisih biaya tenaga kerja
21
SELISIH BIAYA
OVERHEAD PABRIK
Model Satu Selisih Model Tiga Selisih
Selisih BOP dihitung dengan cara Selisih Pengeluaran: perbedaan BOP (S) dengan BOP
mengurangi BOP dengan tarif standar pada yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya.
kapasitas standar dengan BOP Selisih Kapasitas: perbedaan BOP yang dianggarkan
sesungguhnya. dengan BOP (B) .
Selisih Efisien: tarif BOP dikalikan dengan selisih antara
kap. Standar dengan kap. Sesungguhnya.
Transaksi yang terjadi dalam bulan juli 19X1 adalah sebagai berikut:
1. Jumlah bahan baku yang dibeli adalah 1500 kg @ Rp 1.100
2. Jumlah produk yang diproduksi dan selesai diproses dalam bulan januari 19X1 adalah 250 satuan dengan biaya produksi
sesungguhnya sebagai berikut :
a. Biaya Bahan Baku 1.050 Kg @Rp 1.100 = Rp 1.155.000
b. Biaya Tenaga kerja 5.100 jam @Rp 475 = Rp 2.422.500
C. Biaya Overhead Pabrik = Rp 3.650.000
Atas dasar data tersebut, berikut disajikan analisis selisih biaya produksi langsung dan biaya overhead parbrik
Biaya Bahan Baku
Model Satu Selisih Model Dua Selisih Metode Tiga Selisih
Selisih Biaya Bahan Baku Selisih Harga biaya bahan baku Selisih Harga Biaya Bahan Baku
= (HSt x KSt) – (HS x KS) = (HSt – HS) x KS = (HSt – HS) x KS
= (1000x1250) – (1100 x1050) =(1000-1100) x 1050 =(1000-1100) x 1050
= 95.000 L = 105.000 = 105.000
Selisih Kuantitas Biaya Bahan Baku Selisih Kuantitas Biaya Bahan Baku
= (KSt – KS) x HS = (KSt – KS) x HS
=(1250 – 1050 ) x 1000 =(1250 – 1050 ) x 1000
= 200.000 = 200.000
Total Selisih Biaya Bahan Baku Selisih harga/kuantitas biaya bahan
= 95.000 baku
=0
Total Selisih biaya bahan baku
= 95.000
Biaya Tenaga Kerja
Berikut adalah jurnal – jurnal yang dibuat untuk mencatat biaya produksi sesungguhnya, biaya produksi
standar dan selisih :
Pencatatan biaya bahan baku dengan metode single plan dibagi menjadi 3 :
1. Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli.
2. Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dipakai
3. Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli dan dipakai
Selisih Harga
Bahan Baku
Dicatat pada
saat bahan
baku dipakai
Contoh
PT Rimendi menggunakan sistem biaya standar. Biaya bahan baku standar per satuan produk adalah
sebagai berikut:
Kuantitas standar 50 Kg
Harga Standar per Kg Rp 100
Dalam bulan januari 20X1, jumlah produk yang dihasilkan adalah 2.000 satuan, yang mengkonsumsi
bahan baku sebanyak 120.000 Kg. Dalam bulan tersebut, kuantitas bahan baku yang dibeli adalah
150.000 Kg, dengan harga belu Rp 90 per kg. perusahaan menggunakan model dua selisih dlam
menganalisa selisih biaya sesungguhnya dari biaya sesungguhnya dari biaya standar.
Perhatikan selisih biaya bahan baku adalah sebagai berikut:
Selisih harga pembelian bahan baku:
Harga pembelian standar : 150.000 x Rp 100 Rp 15.000.000
Harga pembelian sesungguhnya : 150.000 x Rp90 13.500.000
Selisih harga pembelian bahan baku Rp 1.500.000 L
Selisih pemakaian bahan baku:
Pemakaian standar : 2.000 x 50 kg x Rp 100 Rp 10.000.000
Peemakaian sesungguhnya : 20.000 Kh x Rp 100 12.000.000
Selisih pemakaian bahan baku Rp 2.000.000
42
Selisih Harga Bahan Baku Dicatat pada
Saat Bahan Baku Dibeli dan Dipakai
“
Jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku :
Persediaan bahan baku
Utang dagang
Selisih harga pembelian bahan baku
Rp. 15.000.000
Rp. 13.500.000
Rp. 1.500.000
Jurnal untuk mencatat selisih harga pembelian bahan baku yg melekat pada bahan baku
yang dipakai dalam produksi :
Selisih harga pembelian bahan baku Rp. 1.200.000
Selisih harga bahan baku yang dipakai Rp. 1.200.000
43
Pencatatan Pencatatan
Pencatatan
distribusi pembayaran
utang upah
upah upah
langsung
langsungg langsung
44
Jurnal untuk mencatat utang upah langsung :
Gaji dan upah xxx
Utang gaji dan upah xxx
46
Jurnal pembebanan BOP kepada produk :
Barang dalam proses Rp.3.500.000
Selisih efisiensi Rp.70.000
BOP yang dibebankan Rp.3.570.000
48
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk selesai :
Persediaan produk jadi Rp. 7.250.000
Barang dalam proses Rp. 7.250.000
49
Jika spesifikasi bahan baku Jika presentase hasil
standar telah ditentukan dan sesungguhnya menyimpang
komposisi jenis bahan baku dari standar, maka
yang digunakan dl proses penyimpangan ini disebut
produksi telah ditetapkan, dan selisih hasil
terjadi penyimpangan antara
komposisi standar dengan
komposisi sesungguhnya bahan
yg dipakai, penyimpangan ini
disebut selisih komposisi
50
Contoh : untuk menghasilkan 5 satuan produk A dibutuhkan
bahan baku menurut komposisi standar
51
Perhitungan Selisih Komposisi Bahan
52
Perhitungan
Selisih Hasil
Bahan Baku
Hasil sesungguhnya 4.550 satuan
Hasil menurut standar 50% × 9000satuan 4.500
Selisih hasil (dalam kuantitas) 50 satuan
Selisih hasil dalam rupiah 50 × Rp. 34 Rp. 1.700
53
Selisih hasil biaya tenaga kerja
Hasil sesungguhnya × BTK standar per satuan (4.550×Rp30) = Rp.136.500
Hasil standar × BTK standar per satuan (4.500×Rp30) = Rp.135.000
Selisih hasil biaya tenaga kerja = Rp.1.500 L
54
Pencatatan Selisih Komposisi Bahan Baku dan
Selisih Hasil
55
Selisih yg terjadi dapat diperlakukan dengan cara :
1. Ditutup ke rekening laba rugi
2. Dipakai untuk menyesuaikan rekening-
rekening harga pokok penjualan dan
persediaan produk jadi dan persediaan barang
dalam proses
Perlakuan terhadap selisih yang terjadi tergantung pada :
1. Jenis selisih (selisih BBB, BTK, BOP
2. Besarnya selisih
3. Pengalaman penggunaan biaya standar
4. Sebab-sebab terjadinya selisih
5. Waktu terjadinya selisih
56
Jurnal untuk menutup selisih-selisih di samping
Jenis selisih Jumlah ke dalam rekening laba rugi :
Selisih kuantitas bahan baku Rp.200.000
Selisih harga bahan baku Rp.105.000 R Selisih tarif upah Rp.127.500
Selisih kuantitas bahan baku Rp.200.000 L Selisih harga bahan baku Rp.127.500
Selisih tarif upah Rp.127.500 L Selisih efisiensi upah Rp.50.000
Selisih pengeluaran Rp.50.000
Selisih efisiensi upah Rp.50.000 R Selisih kapasitas Rp.30.000
Selisih pengeluaran Rp.50.000 R Selisih efisiensi overhead Rp.70.000
Selisih kapasitas Rp.30.000 R
Selisih efisiensi overhead Rp.70.000 R
57
Penyajian Selisih Dalam
Laporan Laba Rugi
58
Perbaikan Terhadap Standar
Mengenai kapan standar harus diubah, ada 2 pendapat
1. Standar harus diubah dalam periode akuntansi, yaitu segera setelah
diketahui bahwa standar tersebut keliru ditetapkan
2. Jika standar diperbaiki dalam akuntansi, perubahan tersebut akan
menghancurkan standar sebagai alat pengukur efisiensi
59
TERIMA KASIH
Ada yang ditanyakan ?
60