Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
JEJAS PERSALINAN
Pembimbing Pengampu : Alwita Susanti, SST
Disusun Oleh :
YUNI ANGGRENI
NIM : 1711.401.01.0750
Etiologi Cephalhematoma
Hematoma dapat terjadi karena ( Menurut : Prawiraharjo, Sarwono. 2002.
IlmuKebidanan ) :
a. Persalinan lama
Persalinan yang lama dan sukar, dapat menyebabkan adanya tekanan tulang pelvis ibu
terhadap tulang kepala bayi, yang menyebabkan robeknya pembuluh darah.
b. Tarikan vakum atau cunam
Persalinan yang dibantu dengan vacuum atau cunam yang kuat dapat menyebabakan
penumpukan darah akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang kepala ke
jaringan periosteum.
c. Kelahiran sungsang yang mengalami kesukaran melahirkan kepala bayi.
Patofisiologi Cephalhematoma
a. Cephal hematoma terjadi akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang
kepala ke jaringan poriosteum. Robeknya pembuluh darah ini dapat terjadi pada
persalinan lama. Akibat pembuluh darah ini timbul timbunan darah di daerah sub
periosteal yang dari luar terlihat benjolan.
b. Bagian kepala yang hematoma biasanya berwarna merah akibat adanya penumpukan
daerah yang perdarahan sub periosteum.
Penatalaksanaan Cephalhematoma
Cephal hematoma umumnya tidak memerlukan perawatan khusus. Biasanya akan
mengalami resolusi khusus sendiri dalam 2-8 minggu tergantung dari besar kecilnya
benjolan. Namun apabila dicurigai adanya fraktur, kelainan ini akan agak lama menghilang
(1-3 bulan) dibutuhkan penatalaksanaan khusus antara lain :
a. Menjaga kebersihan luka
b. Tidak boleh melakukan massase luka/benjolan Cephal hematom
c. Pemberian vitamin K
d. Bayi dengan Cephal hematoma tidak boleh langsung disusui oleh ibunya karena
Pergerakan dapat mengganggu pembuluh darah yang mulai pulih.
FLEKSUS BRACHIALIS
Pengertian fleksus brachialis
Fleksus brakialis adalah sebuah jaringan saraf tulang belakang yang berasal dari
belakang leher, meluas melalui aksila (ketiak), dan menimbulkan saraf untuk ekstremitas
atas. Pleksus brakialis dibentuk oleh penyatuan bagian dari kelima melalui saraf servikal
kedelapan dan saraf dada pertama, yang semuanya berasal dari sumsum tulang belakang.