Sie sind auf Seite 1von 13

Paparan Akuntansi Pemerintah

Rizda Nurul Aulia 1610112185


Firli Safira Nurlanda 1610112207
Bella Natalia 1610112210
 1. Jelaskan hubungan LO dengan Neraca
 2. Jelaskan hubungan LRA dengan LAK
 3. Jelaskan hubungan Neraca dengan LAK
 4. Jelaskan perbedaan antara LAK dengan LRA
 5. Jelaskan perbedaan antara LO dengan LRA
Laporan Operasional
Laporan Operasional adalah salah satu unsur laporan
keuangan yang menyajikan ikhtisar sumber daya
ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya
yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu
periode pelaporan.

Unsur yang dicakup secara langsung dalam Laporan


Operasional terdiri atas:
• Pendapatan-LO
• Beban
• Transfer
• Pos Luar Biasa.
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
Neraca disusun dengan sistem desentralisasi. Dengan sistem
desentralisasi neraca disusun oleh entitas-entitas akuntansi yang
kemudian digabung oleh entitas pelaporan. Pada pemerintah pusat,
satuan kerja merupakan entitas akuntansi yang berkewajiban
menyusun laporan keuangan yang akan digabungkan oleh menteri atau
pimpinan lembaga menjadi neraca K/L. Kemudian neraca K/L akan
dikonsolidasikan menjadi laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP).
Neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas dana(net asset).
Ekuitas dana merupakan selisih dari aset setelah dikurangi kewajiban,
atau dalam persamaan akuntasi dirumuskan
Aset = Kewajiban + Ekuitas Dana
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan realisasi anggaran (LRA) merupakan mengungkapkan
kegiatan keuangan pemerintah pusat atau daerah yang menunjukan
ketaatan terhadap APBN dengan menyajikan ikhtisar sumber, alokasi
dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah
pusat atau daerah dalam satu periode pelaporan
LRA menyajikan unsur-unsur sebagai berikut:
a. Pendapatan
Semua penerimaan rekening kas umum negara yang menambah
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaraan yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidakperlu dibayar
kembali oleh pemerintah.
b. Belanja
Semua pengeluaran dari rekening kas umum negara yang
mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayaranya kembali
oleh pemerintah.
Laporan Arus Kas menggambarkan arus masuk dan arus keluar kas dan
setara kas. Arus kas masuk dapat berasal dari penerimaan tunai
pendapatan, penjualan aset tetap, pencairan dana cadangan, penjualan
kekayaan daerah yang dipisahkan, pinjaman bahkan penerimaan atas
potongan pembayaran yang dilakukan pemerintah (PFK). Arus kas
keluar misalnya pembayaran tunai belanja pegawai, belanja modal,
pembayaran cicilan hutang, pemberian pinjaman, pembentukan dana
cadangan, penyertaan modal pemerintah, dan penyetoran kepada
pihak ketiga (PFK) atas pemotongan yang telah dilakukan.
Hubungan LO Dengan Neraca
Pada belanja modal dengan belanja barang yang tidak menghasilkan aset, untuk belanja
modal LO tidak berpengaruh (kosong) sedangkan pada neraca yaitu penambahan aset
yag bersangkutan sebesar harga perolehan.
Untuk belanja barang yang tidak menghasilkan aset, LO akan menjadi minus/defisit.
Minus/defisit tersebut akan menjadi hilang dengan adanya transaksi antar entitas
(ditagihkan ke entitas lain) yang merupakan kontra dari defisit LO akibat belanja barang
yang menjadi beban. Sedangkan neraca tidak akan terpengaruh akibat adanya belanja
barang yang tidak menghasilkan aset tersebut, sehingga kondisi atau nilainya menjadi
sama seperti pelaporan sebelumnya. Transaksi antar entitas (ditagihkan ke entitas lain)
merupakan informasi bahwa yang melakukan pembayaran belanja bukan satler tetapi
bendaharawan umum negara (BUN) atau kuasa BUN.
Pos-pos pendapatan, belanja, dan pembiayaan
yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran
(LRA) pada dasarnyaa sama dengan pos-pos yang
disajikan dalam Laporan Arus Kas (LAK), karena
Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan
basis kas. Perbedaan utama antara LRA dan LAK
adalah disajikanya transaksi nonanggaran di LAK
tetapi tidak disajikan di LRA. Disamping itu juga
terdapat perbedaan klasifikasi anggaran karena
perbedaan tujuan pelaporanya.
Hubungan Neraca dengan LAK
Hubungan antara Neraca dan LAK adalah dalam
penyajian saldo kas. Selisih antara saldo awal dan
akhir Kas di Bendahara UmumNegara/Kas di Kas
Daerah dalam Neraca merupakan
kenaikan/penurunankas sebagaimana yang disajikan
dalam LAK. Dengan kata lain selisih saldoawal dan
akhir kas di Kas Daerah dalam Neraca harus sama
dengankenaikan/penurunan kas dalam Laporan Arus
Kas. Selain itu saldo akhir kasdi Kas Daerah dalam
Neraca harus sama dengan saldo akhir kas di
KasUmum Negara/Daerah dalam Laporan Arus Kas.
Transaksi nonanggaran menjadi faktor yang
membedakan substansi Laporan Realisasi
Anggaran dan Laporan Arus Kas. Hal lain yang
membedakan adalah penyajian. Penerimaan dan
pengeluaran kas dalam Laporan Realisasi
Anggaran diklasifikasikan berdasarkan jenis
belanja sedangkan penyajian dalam Laporan Arus
Kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas
keuangan pemerintahan.
Contohnya, transaksi keuangan pemerintah yang
menimbulkan penerimaan dan pengeluaran kas
tetapi tidak dianggarkan. Artinya transaksi tersebut
tidak tercantum dalam Laporan Realisasi Anggaran.
Transaksi atau aktivitas ini disebut transaksi
nonanggaran.Misalnya, pemerintah daerah
diwajibkan memungut pajak penghasilan atas
pembayaran gaji atau honor yang dilakukan.
Pemungutan tersebut untuk dan atas nama
Pemerintah Pusat (Ditjen Pajak) dan harus disetor
kepada Pemerintah Pusat (Ditjen Pajak). Transaksi
ini merupakan arus masuk dan keluar kas dan
mempengaruhi posisi kas tetapi tidak masuk dalam
Laporan Realisasi Anggaran.
Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis kas. Maka
LRA disusun berdasarkan basis kas dan bilamana anggaran disusun dan
dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan
basis akrual. Sedangkan LO berbasis akrual. (LRA menyajikan pendapatn
dan belanja yang berbasis kas, sedangkan LO menyajikan pendapatan dan
beban yang berbasis akrual).

Akibat dari perbedaan basis akuntansi yang digunakan. Pada LRA,


pembelian aset tetap dikategorikan sebagai belanja modal atau pengurang
pendapatan. Sedangkan pada LO. Pembelian aset tetap tidak diakui
sebagai pengurang pendapatan.
Pendapatan- LO adalah hak pemerintah pusat atau daerah yang
diakui sebagai penambah entitas dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Sedangkan
Pendapatan- LRA adalah semua penerimaan rekening kas umum
negara atau daerah yang menambah saldo anggaran lebih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah. Dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

Surplus - LO adalah selisih lebih atau kurang antara pendapatan- LO


dan belanja selama satu periode laporan. Setelah diperhitungkan
surplus/defisit dari kegiatan non operasional dan pos luar biasa.
Surplus - LRA adalah selisih lebih atau kurang antara pendapatan-
LRA dan belanja selama satu periode laporan.

Das könnte Ihnen auch gefallen