Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
15
What does heroin look like?
16
kokain
Dari tanaman belukar erythroxylon coca (dari amerika
selatan),
Disalahgunakan dengan cara dihirup
Tanda dan gejala :eforia, dilatasi pupil, tanda vital
meningkat,aritmia, energi meningkat, keringat banyak
, nyeri didada, gelisah, tidak bisa tidur, mual- munta,
tidak bisa tidur, keletihan, bingung, batin tertekan,
cemas, kejang, halusinasi, waham, agresif, resiko
prilaku kekerasan, ide bunuh diri.
18
Kanabis (ganja)
Tanaman yang dikeringkan dan dilinting sperti rokok
Tanda dan gejala: mata merah, mulut kering, banyak
bicara, nafsu makan bertambah, tremor, kulit diraba
dingin, banyak tertawa, halusinasi penglihatan,
persepsi waktu dan jarak terganggu, gangguan
koordinasi motorik.
Jarang ditemukan walaupun ada tanda dan gejala
seperti : cemas, menguap, keringat, nafsu makan
berkurang, tremor
Amfetamin
Nama generiknya : D-pseudo efinefrin yang digunakan
untuk dekongestan.
Penggunaan : oral/pil, untuk sabu : dibakar menggunakan
kertas aluminium foil atau dengan bong/ dilarutkan dan
disuntikan IV.
Tanda dan gejala : mata merah, dilatasi pupil, penglihatan
kabur, tanda vital meningkat, muka pucat/merah, keringat
banyak, mual, badan gemetar, rahang bergerak dan tak
terkendali, selalu terdorong untuk bergerak, nafsu makan
meningkat, energy berkurang, kebutuhan tudur
meningkat.
Injecting Chasing
23
Drug related risks
24
Drug related risks
25
Sedatif Hipnotik (Benzodiazepam)/obat penenang
(nitrazepam dan flunitrazepam)
Penggunaan melalui oral, IV dan rectal
Diteksi dengan tes darah dan urin
Tanda dan gejala : bicara cadel, jalan sempoyongan,
gangguan koordinasi, waktu bereaksi lambat,
gangguan konsentrasi dan daya nilai, tanda vital
menurun, berkeringat, kulit dingin, neyeri kepala,
cemas, tidak bisa tidur, tremor, kletihan, perubahan
persepsi.
Solvent/Inhalansia
Adalah zat yang dapat masuk kedalam tubuh melalui
system pernapasan (paru-paru), digunakan dengan
cara dihirup.
Biasanya digunakan golongan anak kurang mampu
misalnya: aerosol, aica aibon, gas korek api, tinner, tip-
ex, pembersih kuteks, uap bensin.
Tanda dan gejala: keletihan, selalu berdebat, agresif,
gangguan konsentrasi dan daya nilai, jalan
sempoyongan, sulit berdiri, bicara cadel, kelemahan
otot, penglihatan kabur
Alkohol
Diperoleh dari hasil fermentasi madu, gula, sari buah atau
umbi-umbian. Hasil fermentasi alcohol yang dihasilkan
paling tinggi dengan kadar 15%, tetapi dengan penyulingan
dapat mencapai 100%.
Kandungan alcohol : bir 2-5 %, anggur 40 %, Wiski/vodka
40-50 %)
Tanda dan gejala: gangguan konsentarsi dan daya nilai,
suka berdebat, bicara cadel, muka merah, mata
merah,jalan sempoyongan, sulit berdiri, kesadaran
menurun, termor pada lidah, mata, tangan yang
diregangkan, nyeri kepala, berkeringat, mual-muntah,
tidak bisa tidur, tekanan darah meningkat, halusinasi.
Pengkajian
1. Tanda dan gejala
2. Faktor predisposisi
3. Stressor presipitasi
4. Sumber koping
5. Mekanisme Koping
Tanda Dan Gejala
1. Intoksikasi dan gejala putus zat akibat penggunaan
stimulan/ depresan/ halusinogen
2. Gangguan persepsi
3. Gangguan pengendalian diri
4. Tindakan kriminal dan anti sosial
5. Cemas
6. Gangguan tidur
7. Kesadaran menurun
Faktor Predisposisi pernggunaan Napza
FAKTOR INDIVIDU
1. Keinginan mencoba
2. Untuk senang-senang (just for fun)
3. Mengikuti trend/ gaya (fashionable)
4. Agar diterima dalam suatu kelompok
5. Pelarian dari masalah/ kebosanan/ kegetiran
6. Pengertian yang salah bahwa memakai sekali-sekali
tidak masalah
7. Tidak mampu menghadapi tekanan dari lingkungan
pengguna napza
8. Tidak berani/ tidak dapat berkata “tidak” terhadap ajakan/
iming-iming
Faktor Lingkungan
1. Adanya kesempatan, situasi yang memungkinkan
seperti diskotik, tempat hiburan/ rekreasi, pesta, dll
2. Solidaritas dalam kelompok sebaya
3. Ajakan, rayuan, atau iming-iming.
4. Lingkungan yang membiarkan maraknya perjudian,
penjualan bebas obat-obatan
5. Lemahnya hukum, bisnis napza yang teroganisir
6. Kemudahan memperoleh napza dengan harga yang
relatif terjangkau
Faktor Zat
1. Bagi yang sudah terbiasa secara psikologis tidak
dapat lagi hidup tanpa zat yang ada dalam napza
2. Secara fisik kesakitan/ tidak nyaman bila dalam
tubuhnya tidak ada lagi napza
3. Secara psikis akan merasa nikmat bila tubuhnya
telah terisi zat-zat yang ada dalam napza
4. Bagi pecandu bila sudah ketagihan pikirannya hanya
tertuju pada napza
5. Napza memberi rasa nikmat, mendorong pemakaian
berulang dgn bertambahnya dosis
Stressor Presipitasi
1. Pernyataan untuk mandiri dan butuh teman sebaya
2. Mencari kesenangan
3. Menghindari rasa sakit
4. Kehilangan yang sangat berarti
5. Diasingkan
6. Ketegangan akibat modernisasi
Sumber Koping
1. Sistem pendukung yang ada
2. Komunikasi
3. Kegiatan yang dilakukan
4. Motivasi merubah perilaku
Diagnosa Keperawatan
1. Koping individu tidak efektif
2. Ketidakberdayaan
3. Harga diri rendah
4. Gangguan penyesesuaian diri
5. Ketegangan peran
6. Ansietas
7. Gangguan pola tidur
8. Perubahan proses keluarga
9. Koping keluarga tidak efektif
10. Risiko perilaku kekerasan
11. Halusinasi
12. Waham
Mekanisme koping
1. Denial
2. Proyeksi
3. Rasionalisasi
Tujuan Untuk Pasien
1. Mengatasi intoksikasi/ gejala putus zat
2. Mengenali dampak
3. Meningkatkan motivasi
4. Mengontrol keinginan
5. Meningkatkan harga diri
6. Meningkatkan penyelesaian masalah
7. Memperbaiki pola hidup
Tujuan Untuk Keluarga
1. Mengenal masalah keluarga dengan
penyalahgunaan napza
2. Mengenal perawatan penyalahgunaan napza
3. Mengambil keputusan untuk merawat anggota
keluarga
4. Merawat anggota keluarga dengan penyalahgunaan
napza
5. Menggunakan fasilitas layanan rujukan
Tindakan Keperawatan
1. Pemenuhan kebutuhan dasar:
a. Perawatan diri
b. Manajemen Nyeri
c. Pemenuhan Nutrisi
d. Mobilisasi dan aktivitas
e. Memberi rasa aman dan nyaman
KEMAMPUAN KELUARGA
1. Komunikasi asertif
2. Koping keluarga konstruktif
Terimakasih