Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Riwayat keperawatan
c. Riwayat kesehatan masa lalu
d. Riwayat psikologis keluarga
e. Kebutuhan dasar
e. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem Neurologi
2) Sistem Pengindraan
3) Sistem Integumen
4) Sistem Kardiovaskuler
5) Sistem Pernapasan
6) Sistem Pencernaan
7) Sistem Perkemihan
8) Sistem Muskuloskeletal
2. Diagnosa Keperawatan yang munkin muncul
Menurut Doengoes M, 4(2000) diagnosa yang
mungkin muncul pada pasien yang mengalami
gastroenteritis adalah:
a) Kekurangan volume cairan dan elektrolit b/d
kehilangan cairan sekunder terhadap diare.
b) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d tidak adekuatnya intake dan diare.
c) Kerusakan integritas kulit kulit (area perianal) b/d
peningkatan frekuensi diare
d) Nyeri akut b/d refleks spasme otot pada dinding perut.
e) Hipetermia b/d endotoksin
a) Kekurangan volume cairan dan elektrolit b/d
kehilangan cairan sekunder terhadap diare.
Tujuan:
setelah di lakukan intervensi keperawatan selama
3x 24 jam diharapkan :
• Mempertahankan atau menunjukan perubahan
keseimbangan cairan, dibuktikan oleh haluaran
urin adekuat, tanda vital stabil, membran mukosa
lembab, turgor kulit baik
• Menyatakan pemahaman faktor penyebab dan
perilaku yang perlu untuk memperbaiki defisit
cairan
Intervensi:
• Awasi tanda vital, pengisian kapiler, status
membran mukosa, turgor kulit.
• Awasi jumlah dan tipe masukan cairan. Ukur
haluaran urin dengan adekuat.
• Diskusikan strategi untuk menghentikan muntah
dan penggunaan laksatif/diuretik.
• Identifikasi rencana untuk
meningkatkan/mempertahankan keseimbangan
cairan optimal misalnya jadwal masukan cairan
b) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d tidak adekuatnya intake dan diare.
Intervensi:
• Buat tujuan berat badan minimum dan kebutuhan
nutrisi harian.
• Makan; sediakan dan buang makanan tanpa
persuasi dan/ atau komentar. Tingkatkan lingkungan
nyaman dan catat masukan.
• Berikan makan sedikit dan makanan kecil
tambahan, yan tepat.
c) Kerusakan integritas kulit kulit (area perianal)
b/d peningkatan frekuensi diare
Tujuan:
setelah dilakukan intervensi keperawatan selama
3x 24 jam diharapkan mampu:
• Meningkatkan penyembuhan luka tepat waktu
tanpa komplikasi.
• Menunjukan perilaku untuk meningkatkan
penyembuhan/ mencegah kerusakan kulit.
Intervensi:
• Observasi kemerahan, pucat, ekskoriasi
• Observasi kulit, sklera, urin terhadap
perubahan warna.
• Catat warna dan konsistensi feses
d) Nyeri akut b/d refleks spasme otot pada dinding
lambung
Tujuan:
setelah di lakukan intervensi keperawatan selama
3x24 jam diharapkan rasa nyeri pada perut
berkurang.
Kriteria hasil:
• Menunjukkan tindakan santai; mampu
berpartisipasi dalam aktivitas/tidur/istirahat dengan
tepat
• Menyatakan nyeri hilang
Intervensi
• Berikan makan sedikit tapi sering sesuai indikasi pada
pasien
• Catat keluhan nyeri, termasuk lokasi, lamanya, intensitas
(skla 0-10).
• Bantu latihan gerak aktif/ pasif
• Berikan perawatan oral sering dan tindakan kenyamanan
• Catat petunjuk nyeri non-verbal
• Kaji ulang faktor yang meningkatkan atau yang menurunkan
nyeri
• Kolaborasi
• Berikan obat, sesuai indikasi misalnya, analgesik
5. Hipetermi b/d trauma dinding
lambung dan usus
Tujuan:
setelah di lakukan intervensi keperawatan
selama 3x 24 jam diharapkan suhu tubuh dalam
atas normal.
Kriteria hasil :
Suhu tubuh dapat turun dalam batas normal
Intervensi
• Pantau suhu tubuh (derajat dan pola)
perhatikan mengigil/diaforesis
• Pantau suhu lingkungan
• Berikan kompres hangat
KOLABORASI
Berikan antipiretik
f) Diare b/d malabsorpsi
Tujuan
setelah dilakukan intervensi keperawatan
selama 3x 24 jam diharapkan
• Menyatakan pemahaman faktor penyebab
dan rasional program pengobatan.
• Meningkatkan fungsi usus mendekati normal
Intervensi:
• Observasi/catat frekuensi defekasi, karakteristik
dan jumlah.
• Dorong diet tinggi serat/bulk dalam batasan diet,
dengan masukan cairan sedang sesuai diet yang
di buat
• Batasi masukan lemak sesuai indikasi
• Observasi tanda sindrom dumping, misalnya di
area cepat, berkeringat, mual dan kelemahan
setelah makan
• Bantu perawatan peringeal sering, gunakan salep
sesuai indikasi.
Disusun Oleh:
KELOMPOK XI
1. Sudirmanto Suworo Utomo
2. Nining Latukonsina
3. Maria Kornelia Rahangmetan
4. Lenci Notanubun
5. Christina Ngibin Eninggugop