Sie sind auf Seite 1von 43

Bowens Reaksi

OLIVIN
Anortit T >>
Bytownit
PIROKSEN
Labradorit

Andesin
AMFIBOL
Oligoklas
BIOTIT
Albit
K-FELSPAR
DERET
BOWEN MUSKOVIT

KWARSA T <<
Anortit
OLIVIN KOMPOSISI
BASA Bytownit
PIROKSEN
Labradorit

AMFIBOL
Andesin KOMPOSISI
INTERMEDIER
Oligoklas
BIOTIT
Albit
K-FELSPAR

MUSKOVIT KOMPOSISI
ASAM
KWARSA
(Si,Al) Mg Anortit CaT(Si,Al)
>>
OLIVIN
Bytownit Ca (Si,Al)
(Si,Al) Mg,Ca,Fe PIROKSEN
Si Mg Labradorit Na,Ca (Si,Al)
Al Ca
Fe
(Si,Al) Ca,Fe Andesin Ca,Na (Si,Al)
AMFIBOL
(Mn)
Oligoklas Na (Si,Al)
(Si,Al) Fe,K
Na BIOTIT Albit Na (Si,Al)
K
(Si,Al) K (P) K-FELSPAR
P
(Si,Al) K (P) (Ti) MUSKOVIT

(Si,Al) KWARSA T <<


10% Na,K, P,(Ti) 20%
Dalam cairan magma,
dgn turunnya temperatur:

Mg,Ca,Fe,Mn  turun
60% Si, Al 75% Na,K, P, (Ti)  naik
Si, Al  naik

30% Mg,Ca,Fe,(Mn) Mg,Ca,Fe,(Mn)


5%
MAGMATISME DAN BATUAN BEKU
Komposisi Kimia Magma
Major and trace element characteristics of the island arc calk alkaline series
lavas from the South Sandwich arc (Luff, 1982 dalam Wilson, 1989)

Basalt (%) Andesit (%) Dasit (%)


SiO2 49,24 60,23 66,29
Na2O 2,71 3,78 4,26
K 2O 0,27 1,18 1,66
Al2O3 20,16 14,13 13,46
MgO 4,80 2,13 1,00
CaO 11,61 6,12 4,18
P2O5 0,31 0,26 0,23
TiO2 0,55 1,12 0,67
(ppm)
Rb 4 29 39
Sr 198 137 122
Ba 58 243 332
Cr 54 28 26
Ni 11 3 2
Y 14 39 50
Zr 23 126 178
JENIS DAN KLASIFIKASI MAGMA
Berdasakan
1. % berat oksida (unsur non volatile)
UNSUR NON MAGMA ASAM MAGMA BASA
VOLATIL/OKSIDA
SiO2 65-75 45-58
Al2O3 12-16 13-17
Fe2O3 4-8 9-14
FeO
MgO 4-6 5-8
CaO
Na2O 6-9 3-5
K2O
P2O5 0,02 - 0,54 0,15 - 0,53
MnO Kecil – 0,19 0,12 – 0,19
TiO2 0,15- 1,2 1,3 – 3,1
Komposisi Mineral Batuan Beku
Major phenocryst mineralogy of the island arc calc alkaline series (Wilson, 1989)

Basal Basal Andesit Andesit Dasit Riolit


Olivin
Klino piroksin
Pigeonit
Ortopiroksin
Ampibole
Biotit
Muskovit
Plagioklas
Kuarsa
Mineral Silika

 Terdiri dari : kuarsa (termasuk kalsedon), tridimit,


kristobalit, opal, lekatelierit, koesit, stishovit
 Yang paling banyak dijumpai adalah kuarsa
 Tridimit dan kristobalit = pada batuan vulkanik
 Koesit dan stishovit : mineral bertekanan tinggi,
ditemui di kawah meteor di Arizona
 Kuarsa stabil hingga 867
 Tridimit = 867 - 1470
 Kristobalit = 1470 - < 1713
Kelompok Feldspar (Plagioklas &
Alkali Feldsfar/ KF)
 Rumus kimia feldspar = WZ4O8
 W = Na, K, Ca, Ba
 Z = Si, Al, dgn perbandingan = 1:3 s/d 1:1
 Rumus tsb lebih diperinci lagi menjadi :
 W Al (Al, Si) Si2 O8
 Antara Si & Al akan bervariasi :
 Ortoklas = KAlSi3O8
 Albit = NaAlSi3O8
 Anortit = CaAl2Si2O8
Plagioklas
Feldspatoid

 Mineral-mineral yg penting adalah :


 Leusit KAlSi2O6
 Kalsilit KAlSiO4
 Nefelin NaAlSiO4  paling
umum dijumpai
 Sodalit Na8Al6Si6O24(Cl2)
 Kankrinit Na8Al6Si6O24 (HCO3)2
Leusit
Kelompok Piroksin

 Rumus kimia = (W) 1-x (X,Y) 1+x Z2O6


 W = Na, Ca
 X = Mg, Fe2+, Li, Mn
 Y = Al, Fe3+, Ti
 Z = Si, Al (dalam jumlah sedikit)
Jenis piroksin

Piroksin ortorombik :
 Enstatit MgSiO3
 Hipersten (MgFe)SiO3
Piroksin monoklin :
 Diopsid CaMgSi2O6
 Augit

 Spodumen LiAlSi2O6
 Klinoenstatit MgSiO3
 Klinohipersten (MgFe)SiO3
Piroksen
Kelompok Olivin

 Mineral dalam kelompok olivin adalah silikat logam


bivalen dan menghablur dalam sistem ortorombis
 Kelompok ini terdiri dari :
 Forsterit Mg2 SiO4
 Fayalit Fe2 SiO4
 Olivin (MgFe)2 SiO4
 Tefroit Mn2 SiO4
 Montiselit Ca Mg SiO4
 Olivin yg berasal dari dunit, pada umumnya
mengandung Ni  0,3%
Olivin
Kelompok Amphibol

 Rumus kimia (WXY)7-8 (Z4O11)2 (O,OH,F)2


 W = Ca, Na (K)
 X = Mg, Fe2+ (Mn)
 Y = Ti, Al, Fe3+
 Z = Si, Al
 Unsur tersebut yg mempunyai jari-jari ion yg sejenis, dpt
menggantikan 1 sama lain
 Contoh mineral :
 Antofilit (Mg,Fe)7 (Si4O11)2 (OH)2  (Mg > Fe)
 Hornblende Ca2Na0-1(Mg,Fe,Al)3 (Al,Si)4)11)2 (OH)2
 Tremolit Ca2(Mg,Fe)5(Si4O11)2(OH)2
 Glaukofan Na2Mg3Al2(Si4O11)2(OH)2
Amfibol
Kelompok Mika
 Rumus kimia = W(X,Y) 2-3 Z4O10 (OH, F)2
 W = K (Na dalam paragonit)
 X dan Y = Al, Li, Mg, Fe2+, dan Fe3+
 Z = Si, Al, dgn perbandingan 3:1
 Contoh mineral :
 Muskovit KAl2(AlSi3O10)(OH)2
  Pada umumnya hadir di granit
 Biotit K(Mg, Fe)3(AlSi3O10)(OH)2
  Umum di bat beku
 Paragonit NaAl2(AlSi3O10)(OH)2
  Merupakan unsur jarang di batuan schist
 Flogopit KMg3(ALSi3O10)(OH)2
  Di batuan kaya Mg dan miskin Fe, seperti peridotit
Muskovit
Biotit
Penghabluran Magma

 Dicirikan oleh 2 jenis deret :


 Deret kontinyu, dimana penghabluran yg
terbtk sejak awal berubah tanpa gangguan
dari segi kandungannya
 Deret diskontinyu, dimana penghabluran yg
terbentuk pada awalnya berubah dengan
menghasilkan 1 fase baru dgn struktur hablur
dan kandungan yg berbeda
KRISTALISASI
(Perubahan Dari Cair Ke Padat)
1.Kristalisasi Seimbang

++

Temp diturunkan
Terjadi perubahan dr larutan ke padat (100%)
2. Kristalisasi Tak Seimbang (Terjadi Fraksinasi)

Temp.
diturunkan
Yang padat dipisahkan, temp diturunkan lagi  padat
Kristal tidak bercampur, shg terbentuk > 1 magma
Deret kontinyu

 Terdpt pada seri plagioklas


 Bertambahnya derajat penggantian Si oleh Al
 Pada anortit = Si : Al = 1:1
 Pada albit dan KF = Si : Al = 1:3
 Rasio (Na+K) : Al = berubah dari 0 ke 1
 Kristal pertama bereaksi dgn cairannya
merubah komposisinya, shg terjadi
perubahan bergradasi dari kaya Ca ke Na
 Reaksi cepat dari zat padat homogen
Deret diskontinyu

 Terjadi pada feromagnesian


 Terjadi perubahan kandungan mineral pada T tertentu
 Bertambah kompleknya silikat dari tetrahedron terisolasi, rantai
tunggal – rantai dobel berlapis
 Pada bagian akhir dicirikan masuknya fluorine dan hidroksil ke
dlm struktur hornblende dan biotit, yg menunjukkan unsur gas
yg > bila fraksinasi berlanjut
 Bertambahnya derajat penggantian Si oleh Al
 Olivin  tidak ada penggantian Al pada Si
 Amphibole  Penggantian Al pada Si banyak
 Biotit  sedikitnya ¼ bagian Si diganti oleh Al (antara 6:2
sampai 5:3)
 Rasio (Na+K) : Al = berubah dari 0 ke 1
Evolusi Kimiawi Magma Pada
Diferensiasi Magma

 SiO2
 Semakin tinggi kand SiO2, batuan
semakin terdiferensiasi dan batuan
semakin asam
 Pada awal fraksinasi, mineral yg
terbentuk tidak banyak membutuhkan
SiO2
MgO

 Melimpah pada batuan terdiferensiasi lemah,


terutama dlm mineral olivin, piroksin
 Pada awal diferensiasi, MgO akan mengalami
penurunan dgn tajam (sampai kandungan
SiO2  52%, krn banyak digunakan untuk
pembentukan mineral olivin (Mg,Fe)SiO
 Kemudian mengalami penurunan sedikit krn
fase pembtkan klino piroksin (Mg,Fe,Ca)SiO &
magnetit (Fe3O4) dan pembentukan mineral
olivin sedikit
Besi (Fe)

 Terdpt terutama dlm mineral mafik dan


oksida besi
 Pada awal magmatisme : Fraksinasi olivin,
klino piroksin dan Ca plagioklas tdk banyak
membutuhkan Fe, menyebabkan penurunan
Fe sedikit
 Pada stadia berikutnya : terjadi fraksinasi
hornblende (Ca,Mg,Fe,Na)AlSiO; ortopiroksin
(Mg,Fe)SiO; klinopiroksin; magnetit (Fe3O4)
dan sedikit Ca plag, menyebabkan penurunan
Fe banyak
CaO

 Melimpah pada batuan terdiferensiasi lemah,


terutama dlm mineral plagioklas, piroksin
 Pada awal diferensiasi penurunan CaO agak
lamban, krn klino piroksin (Mg,Fe,Ca)SiO yg
banyak menggunakan CaO, belum terbentuk.
 Setelah klino piroksin terbentuk, kandungan
CaO akan mengalami penurunan sangat
tajam
 K2O
 Pada batuan terdiferensiasi, terutama dlm mineral k-
feldpar, biotit dan muskovit
 K2O bertambah dgn kenaikan SiO2 selama
diferensiasi
 Na2O
 Pada batuan terdiferensiasi, terutama dlm mineral k-
feldpar, biotit dan muskovit
 Na2O bertambah dgn kenaikan SiO2 selama
diferensiasi, tetapi tidak sebesar kenaikan K2O
TiO2

 Terutama terdpt dlm mineral titanit,


titanomagnetit dan apatit
 TiO2 < 1,2% magmatisme berhub dgn
subduction
 TiO2 > 1,2%, magmatisme yg tidak
berhubungan
 TiO2 menurun dgn bertambahnya
kandungan SiO2
Al2O3

 Terutama terdpt dlm mineral feldspar


 Dpt terjadi dr hasil peleburan batuan kaya bt
lempung
 Vulkanisme yg berhubungan dgn subduction
Al2O3 mempunyai kisaran 13-18%
 Kurang sensitif terhadap diferensiasi, namun
demikian menurut Maaloe dan Petersen
(1981), Al2O3 akan mengalami penurunan
dgn meningkatnya SiO2
Unsur Minor Pada Kristalisasi Magma
 Cesium Menggantikan potasium (K)
 Banyak dijumpai pada biotit
 Rb Menggantikan K
 Rb : K > dgn meningkatnya diferensiasi
 Dijumpai pada alkali feldspar & biotit
 Ba Menggantikan potasium (K)
 Terdpt pada biotit & alkali feldspar
 Sr Menggantikan K & Ca
 Terdpt pada plagioklas, alkali feldspar
 Pada umumnya pada bat basa > bat asam
 Mn Menggantikan Fe 2+ dan Ca 2+
 Pada biotit & hornblende
 Co Menggantikan Fe2+
 Co:Fe > pada awal pembentukan
 Ni Menggantikan Mg, Fe3+
 Ni:Mg > pada awal diferensiasi
 Cr Menggantikan Fe3+
 Pada piroksin (khususnya pada bat basa)
MAGMATISME DAN ENDAPAN BIJIH

 Pengendapan bijih berhubungan erat dgn magma.


Bukti tsb terletak pada asosiasi geologi ore bodies
dgn batuan beku
 Misal endapan timah dgn granit (kadang-kadang
tracingnya dpt dari pegmatit hingga urat kuarsa)
 Sebagian besar mineral dibentuk dari larutan
hidrotermal atau air panas, walau ada yg dari gas
Larutan hidrotermal didpt dari :
 Air magma

 Air metamorf

 Connate water
 Air bawah tanah
lanjutan
 Berdasar kajian isotop oksigen dan hidrogen, air bawah tanah
penyumbang terbesar pada sistem endapan bijih hidrotermal,
krn dpt dgn cepat mencapai kesetimbangan dgn batuan
sekitarnya serta mampu membawa bahan-bahan larutan
 Connate water yg digerakkan panas mempunyai hubungan dgn
air bawah tanah
 Air ini bersentuhan dgn endapan bijih dlm rongga lama dan
melarutkan unsur-unsur yg tak mudah berikatan di dalam silikat
biasa mineral pembentuk batuan oksida
 Dgn demikian reaksi kimia larutan hidrotermal dgn batuan
dinding merupakan 1 proses yg penting dlm pengendapan bijih

Das könnte Ihnen auch gefallen