Sie sind auf Seite 1von 33

FARMAKOLOGI I

ANTIKOAGULAN, HEMOSTATIS, TROMBOLITIK

NAMA KELOMPOK 11 :

Hadi Subekti Salam 18307071


Widayati 18307053
Echa Aliefia 18307063
\ 1. ANTI KOAGULAN

Zat yang mencegah penggumpalan


darah dengan cara mengikat kalsium
atau dengan menghambat
pembentukan trombin yang diperlukan
untuk merubah fibrinogen menjadi
fibrin dalam proses pembekuan.
Antikoagulan dapat dibagi menjadi
\ 3 kelompok :

HEPARIN

ANTIKOAGULAN ORAL
terdiri dari derivat 4 -hidroksikumarin misalnya
: dikumoral, warfarin dan derivat indan-1,3-dion
misalnya : anisindion

ANTIKOAGULAN YANG BEKERJA


DENGAN MENGIKAT ION KALSIUM
salah satu faktor pembekuan darah
A. HEPARIN

\
Heparin merupakan anti koagulan
suntikan yang bekerja cepat dan sering
digunakan untuk kasus darurat
penghambat pembentukan trombus.

Heparin merupakan campuran


glikosaminoglikan anionik rantai lurus
dengan dengan berat molekul rata – rata
15000.

Bersifat asam kuat karena adanya grup


sulfat dan asam karboksilat .
A. HEPARIN
FARMAKOKINETIK
\
Absorbsi :
Heparin harus diberikan secara parenteral
dengan suntikan subkutan atau intravena
karena obat ini tidak mudah melewati
membran.

Heparin sering diberikan intravena sebagai


bolus untuk mendapatkan anti koagulan cepat
diikuti oleh dosis yang lebih rendah atau infuse.

Nasib :
Dalam darah heparin terikat pada banyak
protein yang menetralkan aktivitasnya dan
dapat menyebabkan resistensi pada obat
tersebut.
Lanjutan

\Mekanis Kerja :
Heparin bekerja tidak langsung dengan
terikat pada antitrombin III menyebabkan efek
anti koagulan yang cepat.

Pengikatan heparin pada anti trombin III


menyebabkan perubahan bentuk yang
memudahkan anti trombin menyatu dengan
menghambat trombin kecuali yang sudah
terikat pada fibrin.

Pemberian jangka panjang dapat


menyebabkan penueunan aktivitas antitrombin
III sehingga meningkatkan resiko trombosis,
untuk mengurangi ini baiasanya dilakukan
terapi dengan heparin dosis rendah.
Lanjutan

\Indikasi :
Merupakan suatu mukopolisakarida yang
mengandung sulfat. Zat ini disintesa didalam
sel mast dan terutama banyak terdapat di paru.

Berguna untuk pencegahan dan pengobatan


tromboemboli baik pada arteri maupun pada
vena.

Heparin merupakan obat anti trombotik


utama untuk pengobatan trombosis vena
profunda dan embolisme paru.

Merupakan antikoagulan pilihan untuk


mengobati perempuan hamil dengan katup
jantung prostetik karena tidak melewati
plasenta.
Lanjutan

Efek Samping :

Terjadi pendarahan: kejadian ini dapat dikurangi


dengan :
Mengawasi/mengatur dosis
Hindari pemakaian bersama obat yang
mengandung aspirin
Seleksi penderita
Perhatikan kontraindikasi
Resistensi atau toleransi pada tromboemboli akut
Hematuria atau pendarahan saluran cerna
Lanjutan

Kontra Indikasi :

- Perdarahan
- Tidak boleh diberikan selama atau setelah
operasi mata, otak atau medulla spinal, dan
penderita-penderita yang mengalami fungsi
lumbal atau anestesi blok.
- Peminum alcohol
- Wanita hamil
- Hipersensitif.
Lanjutan

Dosis dan Sediaan :


\
Heparin tersedia sebagai larutan untuk
pemakaian parenteral dengan kekuatan 1000-
40.000 unit/ml, dan depot heparin dengan
kekuatan 20.000-40.000 unit/ml.
Pemberian I.V biasanya dimulai dengan 5000
unit dan selanjutnya 5000-10.000 unit untuk
tiap 4-6 jam, tergantung dari berat badan dan
respons penderita. Untuk anak dimulai dengan
50 unit/kg BB dan selanjutnya 100 unit/kg BB
tiap 4 jam.
Pada infus IV, heparin 20.000-30.000 unit
dilarutkan dalam 1 liter larutan glukosa 5 %
atau NaCl 0,9 % dan diberikan dalam 24 jam.
Untuk mempercepat timbulnya efek, dianjurkan
menambahkan 5000 unit langsung ke dalam
pipa infus sebelumnya.
Lanjutan

\
Contoh Obat yang Dipasarkan :

Heparin

1. Inviclot
Dosis: inj. 5000 IU/ml, vial 5 ml.

2. Antithrom
Dosis : inj 2000 UI/g

3. Thrombogel Heparin Sodium B


Dosis :inj 5000 - 10000 UI/ml
Heparin
B. ANTIKOAGULAN ORAL
\
 Antikoagulan oral terdiri dari:
WARFARIN DAN KUMARIN

 Berguna untuk pencegahan dan pengobatan


Tromboemboli. Antikoagulan oral pada
dasarnya merupakan antagonis vitamin K.

 Umumnya digunakan dalam jangka panjang.

 Terhadap Trombosis vena, efek


Antikoagulan oral sama dengan Heparin,
tetapi Tromboemboli arteri, antikoagulan
oral kurang efektif.
FARMAKOKINETIK

\
Absorbsi :
Dikumarol : absorpsi lambat dan tidak sempurna.
Warfarin : absorpsi lebih cepat dan hampir sempurna
dan dapat diberikan secara I.M dan I.V.
Dalam darah hampir seluruhnya (dikumarol
dan warfarin) terikat pada albumin plasma, dengan
ikatan yang lemah dan mudah digeser oleh obat
tertentu seperti fenilbutazon dan asam mefenamat.
Ditumpuk terutama dalam paru,hati, limpa dan ginjal.
Masa paruh warfarin 48 jam dan masa paruh
dikumarol 10-30 jam.

Nasib :
Ekskresi dalam urin terutama dalam bentuk
metabolit: difenadion dan anisindion dapat
menyebabkan urin berwarna merah jingga. Bagian
yang tidak diabsorpsi diekskresi melalui tinja.
Kumarin dapat melewati sawar uri dan obat –obat ini
juga disekresi ke dalam ASI
Lanjutan

\Mekanisme Kerja :
Beberapa faktor protein ikut dalam reaksi
koagulansi yang bergantung pada vit k sebagai
kofaktor dalam sintesisinya dihati.

Penggunaan warfarin atau dikumarol


menghasilkan faktor pembekuan yang tidak
aktif ,karena tidak mempunyai rantai samping
y-karboksiglutamat.

Efek antikoagulan warfarin tidak terlihat


sampai 8-12jam setelah pemberian obat,efek
pemberian warfarin dapat diatasi dengan
pemberian vitamin k.tetapi perubahan oleh
vitamin k memerlukan waktu sekitar 24jam.
Lanjutan

Indikasi :
Penyakit dengan kecenderungan timbulnya
Tromboemboli, seperti:
- Infark miokard,
- Penyakit jantung rematik,
- Serangan iskemia selintas,
- Trombosis vena,
- Emboli paru.
Lanjutan

\
Kontra-indikasi :

1. Penyakit-penyakit dengan kecenderungan


perdarahan: diskrasia darah, ulkus saluran
cerna, keguguran, operasi otak dan medulla
spinalis, anestesi lumbal.
2. Defisiensi vitamin K, serta penyakit hati dan
ginjal yang berat.
3. Alkoholisme
4. Pengobatan intensif dengan salisilat
5. Hipertensi berat dan tuberculosis aktif.
6. Wanita hamil
7. Penderita payah jantung; menjadi lebih
sensitive terhadap antikoagulan.
Lanjutan
Efek Samping :
\
Dikumarol dan warfarin dapat menyebabkan
anoreksia, mual, muntah, lesi kulit berupa
purpura dan urtikaria, alopesia, nekrosis
kelenjar mama dan kulit; kadang-kadang jari
kaki menjadi ungu.
Terjadinya Pendarahan .

Dosis dan sediaan :


Bishidroksikumarin (kumarin, dikumarin)
Dosis : Pada hari pertama diberikan 200-300 mg
dilanjutkan dengan 25-200 mg pada hari-hari
berikutnya tergantung dari respons terapeutik.

Natrium warfarin
Dosis awal 40-60 mg, dosis penunjang 2-15
mg/hari atau
Dosis awal 10-15 mg/hari dan dosis penunjang
2-15 mg/hari
Lanjutan

Contoh Obat Dagang :

Warfarin

1.Simarc
Dosis : tab. scored 2 mg,2,5 mg, 5mg,
7,5 mg,10 mg (garam Na/K)

2.Warfarin eisai
Dosis : tab, 10-15 mg dan 5-7,5 mg.
C. ANTIKOAGULAN ORAL YANG
MENGIKAT ION KALSIUM
\

NATRIUM SITRAT dalam darah akan mengikat


kalsium menjadi kompleks kalsium sitrat.
Bahan ini banyak digunakan dalam darah untuk
transfusi, karena tidak tosik.

ASAM OKSALAT dan senyawa oksalat lainnya


digunakan untuk antikoagulan di luar tubuh (in
vitro), sebab terlalu toksis untuk penggunaan in
vivo (di dalam tubuh).

NATRIUM EDETAT mengikat kalsium menjadi


kompleks dan bersifat sebagai antikoagulan.
Contoh obat: Natrium sitrat, Asam oksalat dan
senyawa oksalat lainnya, Natrium edetat.
\ 2. HEMOSTATIK

Hemostatik adalah suatu proses


yang dapat menghentikan
perdarahan pada pembuluh darah
yang cedera.

Obat hemostatik adalah obat yang


digunakan untuk menghentikan
pendarahan.
OBAT HEMOSTATIK TERBAGI DUA
\ YAITU :

1. OBAT HEMOSTATIK LOKAL

2. OBAT HEMOSTATIK SISTEMIK


1. OBAT HEMOSTATIK LOKAL
\

Macam – macam hemostatika lokal :

A. ABSORBANCE HEMOSTATIK

Cara kerja :
Membentuk bekuan buatan
Memberi jaring – jaring yang
mempermudah pembekuan
Trombosit kontak dngan bahan
asing, pecah membebaskan faktor
yang memulai bekuan darah.
Lanjutan
B. ASTRINGENT ( STYPSTIC )
\
Zat ini bekerja lokal dengan mengendapkan
protein darah sehingga pendarahan dapat
dihentikanan.

C. VASOKONSTRIKTOR

Efinefrin dan norefpinefrin berfefek


vasokonstriksi dapat digunakan untuk
menghentikan pendarahan kapiler suatu
permukaan.

D. GOLONGAN KOAGULAN

Obat kelompok ini pada pengggunaan lokal


menimbulkan homeostatis dengan dua cara, yaitu
dengan mempercepat perubahan protombin
menjadi trombin dan secara langsung
menggumpalkan fibrinogen.
2. OBAT HEMOSTATIK SISTEMIK
\

A. TERAPI OBAT UNTUK


KEKURANGAN ATAU KELAINAN
FAKOR PEMBEKUAN DARAH

Preparat plasma
Preparat plasma untuk “
Replacement Therapy” pada kelainan
/ kekurangan faktor pembekuan darah
( transfusi )
· Fresh whole blood
· Plasma segar
· Preparat protrombin kompleks
faktor
· II.VII, IX, V ( vit K dependent clotting
factor )
· Faktor XII murni
2. OBAT HEMOSTATIK SISTEMIK
\

 Vitamin K

· Alami : Vit K1 ( phytonadione ) dan Vit K2


( menadione ), Larut dalam lemak dan
proses absorpsi butuh empedu
· Sintetik : Vit K3, Larut dalam air dan
proses absorpsi tanpa empedu

 Desmopresin
· Meningkatkan aktivitas faktor VIII pada
penderita hemofili ringan
· Pemberian sebelum dan sesudah minor
surgery, dapat mencegah perdarahan yang
berlebihan
· Dosis : 0,3 – 0,6 mg / kg BB iv
2. OBAT HEMOSTATIK SISTEMIK
\
B. ANTI FIBRINOLITIK

· MEKANISME KERJA : menghambat aktivasi


plasminogen sehingga pembentukan plasmin
tidak terjadi.

· CONTOH : Asam aminokaproat dan Asam


traneksamat

· Klinis digunakan untuk terapi perdarahan akut


pada hemofilia dan perdarahan lainnya.

C. UNTUK GANGGUAN ADHESI TROMBOSIT

· CONTOH : Etamsilat
· Penggunaan klinis untuk perdarahan kapiler,
menorrhagia ( perdarahan menstruasi yang
berlebihan )
3. TROMBOLITIK
\
 Kerja Melarutkan Trombus yang sudah terbentuk

 Digunakan pada saat trombus sudah


terbentuk. Obat ini bekerja dengan
cara berdifusi ke dalam bekuan darah dan
mengaktifkan plasminogen yang digunakan
untuk menghancurkan gumpalan-gumpalan
pada kondisi seperti trombosis vena, emboli
paru, trombosis retina, juga infark miokard.

 Indikasi:
- Infark miokard akut
- Trombosis Vena
- Emboli Paru
- Tromboemboli Arteri
- Melarutkan bekuan darah pada katup jantung
buatan dan kateter Vena
A. STREPTOKINASE
\

Streptokinase berasal
dari Streptococcus C.
hemolyti dan berguna
untuk pengobatan
fase dini emboli paru
akut dan infark
miokard akut.
Lanjutan

\
Mekanisme Kerja:

Mengaktifasi plasminogen dengan cara


tidak langsung yaitu:
Dengan bergabung terlebih dulu dengan
plasminogen untuk membentuk kompleks
aktivator mengkatalisis perubahan
plasminogen bebas menjadi plasmin.
Umumnya Pasein memiliki antibodi
terhadap Streptokinase akibat terinfeksi
Streptokokus

Dosis : 1 juta IU tidak efektif tidak


digunakan.

Kinetik: t ½ bifasik : Fase cepat 11-13


menit, lambat 23 menit
B. UROKINASE
\
Diisolasi dari Urin Manusia
Langsung mengaktifkan Plasminogen

Indikasi:
- Emboli Paru,
- Tromboemboli Vena
- Tromboemboli Arteri
Urokinase + Heparin insidens
Perdarahan 45 %
Heparin insiden Perdarahan
27 %
KI:
- Usia >> 50 thn
- Sejarah penyakit kardiopulmonal
Kinetik:
Infus, iv, bersihan cepat oleh hati, t1/2 20
menit.
Ekskresi: Empedu dan Urin
ANTIDOT:
\

Keracunan Urokinase / perdarahan akibat


pemberian trombolitik perlu diberikan obat
antifibrinolitik:

- Asam aminokaproat
- Aprotinin
- Asam Traneksamat dapat melawan Aksi
trombolitik (namun keamanan pemberian)
- Aminokaproat: Penghambat yang bersaing
dengan aktivator plasminogen dan
penghambat plasmin.
THANKYOU

Das könnte Ihnen auch gefallen