Sie sind auf Seite 1von 64

Anatomi SSP

Pembagian Sistem Saraf

1. Sistem Saraf Pusat


• Otak + Medulla Spinalis
– Pusat integrasi dan kontrol

2. Sistem Saraf Tepi


• Sistem saraf di luar otak dan corda spinalis
• Terdiri atas :
– 31 nervus Spinalis
» Membawa informasi ke/dari corda
spinalis
– 12 nervus Cranialis
» Membawa informasi ke/dari otak
3 main types of nerve cells

sensory relay motor


neurone neurone neurone
Neuroglia
• menunjang antarneuron& membantu mempertahankan
metabolisme
• 90% SSP bukanlah Neuron, tetapi sel glia atau Neuroglia.
• Walaupun jumlahnya besar, sel glia menempati hanya sekitar
separuh dari volume otak, karena sel-sel ini tidak memiliki
cabang-cabang ekstensif seperti neuron
• Sel-sel glia berfungsi sebagai jaringan ikat SSP
• Terdapat 4 jenis sel glia di SSP :
– Astrosit
– Oligodendrosit
– Sel ependimal
– Mikroglia
Jenis Sel Glia Fungsi
Astrosit Menunjang Neuron-Neuron
Menginduksi pembentukan sawar darah otak
Membentuk jaringan parut saraf
Menyerap dan menguraikan neurotrasmiter yang
dikeluarkan menjadi bahan-bahan dasar untuk sintesis
lebih banyak neurotransmiter oleh neuron
Memiliki reseptor untuk neurotrasmiter, yang mungkin
penting dalam sistem penyampaian sinyal kimiawi

Oligodendrosit Membentuk sarung mielin di SSP

Sel ependimal Melapisi rongga internal otak dan korda spinalis


Berperan dalam pembentukan cairan serebrospinal

Mikroglia Berperan dalam pertahanan otak sebagai sel fagositik


Vaskularisasi Dinding SSP
a. supratrochlearis
a. carotis
a. supraorbitalis SCALP
externa
a. temporalis superficialis
a. occipitalis

Fossa cranii anterior &


a. ethmoidalis a. meningea anterior durameter

a. maxillaris a. meningea
Sisi lateral cranium dan duramater
interna media

a. meningea accesoria Ganglion semilunaris gasseri & duramater

a. pharyngica a. meningea Fossa cranii posterior dan


ascendens posterior duramater

Arachnoid – avascular
Piamater – arteri otak bersama substansia otak
OTAK
• Bagian luar berwarna kelabu (badan sel saraf) : substansi grissea
• Bagian dalam otak berwarna putih(serabut saraf ) : substansi alba
• Antara sel-sel saraf di otak terdapat jaringan ikat  sel neuroglia

• Berdasarkan letak • Otak dibagi menjadi 6 divisi


1. Prosencephalon utama:
a. Telencephalon • forebrain/prosensefalon
b. Diencephalon 1. Serebrum
2. Mesencephalon 2. Diensefalon
3. Rombencephalon 3. Serebelum
a. Cerebellum • Brain stem (batang otak)
b. Pons 4. Midbrain
c. Medulla oblongata 5. Pons
6. Medula oblongata
BATANG OTAK-TRUNCUS CEREBRI
• Terdiri dari 3 bagian (dari sebelah inferior ke superior)medulla
oblongata, pons, dan mesenchephalon
MEDULLA OBLONGATA PONS MESENCHEPHALON
•Bagian paling caudal •2 bagian: pars •Terletak antara pons dan
•Ventrikel IV menghasilkan basilaris/ventralis (basis diencephalon
cairan otak pontis) dan pars •3 bagian :
•Terdiri: bagian caudal dorsalis/tegmentalis •Tegtum
tertutup dan bagian kranial (tegmentum pontis) mesencephali/corpora
terbuka •Vaskularisasi : 3 kelompok quadrigemina
•Tempat penting : persilangan pembuluh darah yang berasal •Tegtum mesencephali
sensoris yang dari a.basilaris (paramedian, •Crura cerebri
besardecussatio sirkumferential pendek dan •2 nervi keluar dari midbrain :
lemniscorum sirkumferential panjang) n. occulomotori, n. trochlearis
•Vaskularisasi : cbg •Hub. dgn hemispherium
a.vertebralis ka-ki, a.basilaris, cerebri dan cerebellum 
a. spinalis anterior, a, spinalis refleks2 yg berhub. Dgn
posterior, a.cerebeli inferior koordinasi dan pengaturan
posterior dan cerebelli inferior sikap tubuh
anterior •Vaskularisasi : a. basilaris, a.
cerebri post, a. cerebellaris
sup, a.comunicans post, a.
CEREBELLUM
• Bagian terbesar kedua setelah cerebrum, terletak di
metencephalon
• Berat : 140-150 gram
• Terbagi: corpus cerebelli dan lobus floculonodularis
• Terdiri dari 2 hemispherium
• Potongan melintang : cortex cerebelli (stratum moleculare,
stratum gangliosum, stratum granulosum) dan medulla cerebelli
• Cerebellum dgn sekitar dihub.kan olh 3 psg kumpulan serabut
saraf:
– Pedunculus cerebellaris superior
– Pedunculus cerebellaris media
– Pedunculus cerebellaris inferior
• Vaskularisasi : a. cerebellaris superior, a. cerebellaris inferior
anterior dan a. cerebellaris inferior posterior
• Cairan otak atau liquor cerebro spinalis (LCS)cairan jernih tak
berwarna (glukosa, protein dan K, Na Cl dalam jumlah yang relatif
banyak
• Fungsi : bantalan utk melindungi SSP terhadap trauma mekanis karena
bertindak seperti sebuah jaket pelindung berisi air (fungsi nutrisi untuk
neuron2)
• Hampir 70% LCS dihasilkan oleh suatu massa kapiler khusus yang
dinamakan plexus choroideus yang ada di ventrikel lateralis dan atap
dari ventrikel III dan IV. 30% metabolisme dan hasil sekresi air dari
kapiler cereberal.
• Volume rata2 org dewasa : 140 ml. Berat jenis 1.003-1.008. pHnya
7,35
• Pungsi lumbal berguna untuk
– Menemukan adanya darah atau pus dalam lcs
– Mengetahui tekanan lcs
– Pemeriksaan laboratorium termasuk hitung sel, protein, glukosa,
pewarnaan gram, pembiakan dan sensitivitas kuman dan serologi
DIENCEPHALON
• Yang termasuk ke dalam diencephalon: epithalamus,
subthalamus, thalamus, hypotalamus
Epithalamus Subthalamus Thalamus Hypothalamus
•Terdiri: corpus Daerah jaringan otak •Bagian kecil dari •Massa oval yang luas
pinealis, striae yang terletak antara diencephalon yang dari substansia grisea
medullaris thalami, tegmentum terletak di bawah atau yang menempati 4/5
commisura posterior mesencephali dan ventral thalamus yang bagian diensephalon
dan trigonum dorsal thalamus membentuk dasar •Fungsi :”relay station
habenulare dan dinding lateral untuk segala rangsang
•Fungsi : ventrikel III sensoris kecuali
mengkoordinir •Fungsi: homeostatis, rangsang penghidu
rangsang penghidu secara langsung atau
dan somatis tak langsung
mengatur aktivitas
viseral, fungsi
emosionil dan
intelektual
Bagian bawah diencephalon  glandula hipofisis yang berhubungan dengan hipothalamus
melalui infundibulum. Terbagi dalam 2 bagian : adenohipofisis dan neurohipofisis
TELENCEPHALON
• Bagian terbesar dan tertinggi dari otak (80% massa otak)
• Mempunyai hemispherium kanan dan kiri, dipisahkan secara tak
lengkap oleh fissura longitudinalis cerebri, dihubungkan oleh
corpus callosum
• Hemispherium terdiri dari 2 lapisan : cortex cerebri, medulla
cerebri
• Berat dan ukuran otak serta susunan lipatan otak tidak
mempunyai korelasi dengan kecerdasan
• Hemispherium di bagi menjadi 4 lobus :
– Lobus frontalis (fossa cranii anterior)
– Lobus temporalis (fossa cranii media)
– Lobus parietalis (bagian superior)
– Lobus occipitalis (tentorium cerebri)
Lobus frontalis Lobus frontalis Lobus Parietalis Lobus occipitalis

•Bagian yang paling •Dipisahkan dengan •Di belakang Sulcus •Batas vebtral :
besar lobus parietalis dan centralis Rolandi garis imajiner
•Membentuk lobus frontalis sampai garis antara fissura
bagian anterior dari melalui fissura imajiner yang di parieto occipitalis
tiap hemisphere cerebri lateralis tarik antara fissura dan preoccipital
dan menonjol ke Sylvii parieto occipitalis notch dan meluas
depan sebagai •Terdapat lipatan2 dengan preoccipital ke arah dorsal
polus frontalis yang melintang di bagian notch membentuk polus
mengisi fossa cranii tengah permukaan •Batas occipitalis
anterior atas gyrus belakang:garis •Daerah penting :
•Lekukan yang temporalis kedua yang ditarik Fissura calcarina.
dalam dan jelas  superior gyri antara pertengahan Tepi bawahnya
sulcus/fissura temporalis garis imajiner cortex
centralis transversus Heschl pertama dengan penglihatan
Rolandimemisahl (cortex ujung dorsal ramus
an dengan lobus pendengaran) posterior sulcus
parietalis lateralis cerebri
Sylvii
Layers of Protection: Skull and
Meninges
HISTOLOGI SUSUNAN SARAF
PUSAT
Struktur
• Sel saraf / neuron
– Badan sel : nukleus, sitoplasma, organel
– Prosesus / juluran : akson, dendrit

• Sel glia
Struktur
• Badan sel : piramid, lonjong, bulat

• Akson, akson hilock & segmen awal disebut


zona pemicu.

• Dendrit, cabang langsung dr badan sel neuron,


organelnya perikarion
FISIOLOGI SSP
PELINDUNG SSP
• Pelindung SSP:
– Kranium  otak; kolumna vertebralis  spinal cord, 3
membran menings,CSS, Sawar darah otak

• 3 lapisan menings:
– Duramater: 2 lapisan tidak elastis & kuat
• 2 lapisan biasanya melekat erat, dibagian² ttt, lapisan terpisah 
sinus dura, sinus vena
– Araknoid mater: gambaran “jaring laba²”
• Ruang subaraknoid terisi CSS
• Ada vilus subaraknoid yg menembus sinus dura  tempat CSS
direabsorpsi ke vena
– Pia mater: melekat erat ke permukaan otak & korda
spinalis & memasok PD pada bag. Otak dalam
PEMBENTUKAN & ALIRAN CSS
• CSS dibentuk t.u oleh plexus koroideus pada rongga
ventrikel
– Plexus koroideus: jar. Piamater seperti kembang kol, kaya
p.darah yg masuk ke dalam rongga ventrikel
• Setelah dibentuk, CSS mengalir melalui 4 ventrikel
– Pada ventrikel 4, CSS keluar mll lubang kecil  ruang
subaraknoid  mengalir rata
– Ketika mengalir ke bag. Atas otak  direabsorpsi mll vilus
subaraknoid
• CSS 125-150 ml & mempunyai 2 fungsi:
– Shock-absorbent / bantalan & pertukaran bahan antara cairan
tubuh & otak
– Pertukaran zat antara cairan intersitium & CSS relatif bebas
Neuroglia Pertukaran antar sel otak & cairan Neuron
intersitium diatur o/ sifat membran
plasma

Cairan Intersitium Otak

Transportasi ke
Pertukaran
dalam otak dari
bebas
arah sangat dibatasi
o/ BBB

Cairan
Darah Arteri Serebrospinalis
Darah Vena
(CSS)

Transport selektif dari


Sinus darah ke CSS melewati
dura plexus koroideus

PLASMA DARAH
SAWAR DARAH OTAK
• Otak dilindungi sawar darah otak
– Pertukaran antara zat dalam darah & cairan intersitium sangat
terbatas, Hanya dapat terjadi mll kapiler otak
• Struktur sawar darah otak:
– Kapiler otak berbeda dg kapiler lain  dd kapiler bersifat taut
erat
– (-) ada pertukaran antara sel, harus melalui sel
– Zat² yg dapat menembus: Zat larut lemak (O2, CO2, alkohol,
steroid), atau mol. Air berukuran kecil
• Kapiler otak tsb dikelilingi astrosit dg fungsi:
– Memberi “sinyal” u/ membuat taut erat
– Diperkirakan berperan dalam transportasi ttt, misalnya K
• Daerah² ttt yg tidak dilindungi BBB cth: hipotalamus
Serebrum  hemisfer kiri & kanan
Dihub o/ korpus kalosum  pita tebal
dengan 300 juta akson

Setiap hemisfer terdiri dari:


• lap. Luar tipis berwarna abu²
(substansia grisea)  kortex serebrum
• lap. Tengah tebal berwarna putih
(substansia alba)
• didalam s. alba, ada s. grisea lain

s. Grisea  badan sel + dendrit


s. Alba  akson dg lemak mielin

Korteks serebrum: lapisan luar


serebrum yg berlekuk²

Korteks serebrum  6 lap. Tegas dg


kolom² vertikal yg mengurus fs berbeda
Lobus occipital & temporal (POSTERIOR)
• occipital  masukan penglihatan ;
• temporal  masukan sensasi suara

Lobus Frontalis:
• aktivitas motorik volunter, kemampuan
bicara, elaborasi pikiran
• korteks motorik primer (depan sulkus)
 daerah utama
• motorik: mengolah sisi” berlawanan !

Lobur parietalis
• sensorik (sentuhan, tekanan, panas, dingin, nyeri (sensasi somestetik) &
proprioseptif
• korteks somatosensorik  tempat u/ pengolahan awal (dibelakang sulkus
sentralis)
• masukan sensorik diterima terbalik !
• talamus  bisa merasakan sentuhan, tekanan, suhu sederhana, namun tidak
bisa menentukan lokasi & intensitas
Skema Hubungan Berbagai Area di Korteks
Input Sensori Dipancarkan dari reseptor & saraf aferen

Area korteks yang pertama memproses input sensori


Area sensorik primer spesifik dari bagian tubuh yang dipetakan somatotopik

Area sensorik yang lebih tinggi Elaborasi & pengolahan lebih lanjut input sensori spesifik

Dipancarkan mll neuron eferen  otot rangka  tindakan


Area asosiasi
yang diinginkan

Area motorik yang lebih tinggi Pemrograman urutan gerakan dlm konteks bbg
Informasi yang diberikan

Area motorik primer Memerintahkan neuron eferan  memulai gerakan Volunter

Output motorik Integrasi, penyimpanan, dan penggunaan bbg input


Sensori  merencanakan tindakan yg bertujuan
Daerah Fungsional Korteks Serebrum
KONTROL MOTORIK
• Korteks motorik primer  pencetus sinyal eferen ke organ
efektor, namun banyak organ lain yg terlibat dalam proses
motorik:
– Daerah otak yg lebih rendah & spinal cord  kontrol aktivitas otok
involunter c/ postur
– Daerah² otak yg lebih tinggi yg mengontrol gerakan terkoordinasi
• Daerah² otak yg lebih tinggi yg berperan:
Daerah motorik Korteks pra motorik & Korteks parietalis
suplementer posterior
• Medial hemisfer, anterior korteks • Lateral hemisfer, anterior korteks motorik primer
motorik primer • Berhub dg korteks parietalis posterior u/
• u/ program gerakan kompleks orientasi tubuh ke sasaran
• Lesi  (-) paralisis
Gerakan dikoordinasikan, tetapi bukan dimulai dari daerah² ini
Dominan kanan

Hemisfer kiri :
• tempat daerah bahasa
• biasanya bag. Ini  kontrol motoriknya > halus

Namun dalam sisi aktivitas mental, setiap hemisfer ada


keunggulan masing²
Hemisfer Kiri Hemisfer Kanan
Tugas logis, analitis, sekuensial & Non bahasa, cth: kemampuan artistik
verbal & musik
Cth: matematika, filsafat,
pembentukan bahasa
Bersifat fragmenter & “pemikir” Bersifat holistis & “pencipta”
KEMAMPUAN BERBAHASA
• Daerah Bahasa hanya di hemisfer kiri
– Apabila ada kerusakan < 2thn – 10thn  dapat
dikompensasi hemisfer kanan
– Kerusakan > 10thn  bersifat permanen, mungkin
ada sedikit perbaikan terbatas
• Bahasa: pemahaman & ekspresi
– Wernicke: di pertemuan lobus parietalis, temporalis &
oksipitalis  u/ pemahaman baik lisan & tertulis 
diteruskan ke Broca
– Broca: u/ ekspresi bicara, berkaitan dg area motorik u/
kemampuan artikulasi
– Gangguan berbahasa  afasia
DAERAH ASOSIASI
• Daerah motorik, sensorik, bahasa  ½ dari korteks
serebrum, sisanya: daerah asosiasi
– Daerah asosiasi  fungsi tinggi / luhur
– Pada EEG  biasanya silent areas

Kortex asosiasi Kortex asosiasi parietalis- Kortex asosiasi


prafrontalis temporalis-oksipitalis limbik
Anterior kortex motorik Integrasi sensasi somatik, Didalam, antara ke2
primer, bag. Depan frontal audiotorik, visual u/ lobus temporal
Berfungsi untuk: gambaran yg lengkap Berkaitan dengan:
• rencana aktivitas Membantu wernicke  • emosi
volunter penghubung thd penglihatan • Motivasi
• konsekuensi kedepan & pendengaran • Ingatan
(sosial & fisik)
• kepribadian
DAERAH SUBKORTEKS
• Nukleus basal
• Hipotalamus
• Talamus
NUKLEUS / GANGLIA BASAL
• Fungsi nukleus basal:
– Menghambat tonus otot diseluruh tubuh
– Memilih & mempertahankan pola gerakan / aktivitas motorik ttt (&
membuang yg tidak berguna)
– Memantau & u/ koordinasi kontraksi menetap & lambat cth: kontraksi
yg berkaitan dg postur
• Penyakit / gangguan pada nukleus basal  Parkinson
– Peningkatan tonus otot / rigiditas (kekakuan)
– Gerakan involunter yg tidak berguna & tidak diinginkan  tremor
istirahat
– Perlambatan perilaku motorik cth: lagi duduk, cenderung duduk, mau
berdiri, dilakukan sangat lambat
+
Kortex serebrum
+ +
Talamus Nukleus Basal
-
-
Neuron di
Batang Otak
+
Neuron
Motorik di
Korda Spinalis
+
Otot rangka

Gerakan
TALAMUS & HIPOTALAMUS
• Fungsi² talamus:
– Pengolahan awal semua masukan sensorik  menyaring &
mengarahkan ke kortex somatosensorik
– Talamus – batang otak – daerah asosiasi  kemampuan
mengarahkan perhatian ke rangsangan menarik
– Fs lain: u/ sensorik kasar & memperkuat motorik volunter
• Fungsi² hipotalamus:
– Pengaturan langsung lingkungan internal (homeostasis)
• Kortex serebrum: mengatur tidak langsung lingkungan
internal
– Berperan dalam pola perilaku & emosi
SISTEM LIMBIK
• Secara garis besar mencakup: nukleus basal, korteks
serebrum, talamus, hipotalamus
• Sistem limbik: berperan dalam emosi, pola perilaku
sosioseksual & kelangsungan hidup, motivasi, belajar
• Adanya pusat “penghargaan” & “hukuman”
• Mekanisme rasa “motivasi”:
– Sebagian motivasi / perilaku berkaitan dg homeostasis, cth:
haus ok defisit air  motivasi u/ minum
– Namun jenis minuman yg dipilih (-) berkait dg homeostasis
bergantung pengalaman, belajar, kebiasaan
– Namun u/ motivasi lain (cth: karir, menang lomba)  msh
belum dik sempurna
SISTEM LIMBIK
• Peran bagian² dalam sistem limbik:
– Hipotalamus  persiapan lingkungan internal sesuai dg
keadaan emosi c/ HR, TD, pernafasan ↑ saat marah
– Korteks serebri  u/ ekspresi emosi/perasaan, dibutuhkan
koordinasi otot c/ utk menyerang, senyum
• Urutan gerakan yg diatur korteks, tampaknya dapat “diprogram”
dan “dipanggil” sewaktu-waktu o/ sistem limbik volunter &
involunter
– Kortex  memperkuat / menekan respons emosi secara
sadar
SEREBELUM
• Belakang-atas batang otak, dibawah oksipital
• 3 bagian:
– Vestibuloserebelum:
• keseimbangan & kontrol mata
– Spinoserebelum
• Mengatur tonus otot & gerakan terkoordinasi
• Dapat memperkirakan posisi sepersekian detik kemudian
• Melakukan penyesuaian t.u pada aktivitas cepat cth: main
piano, mengetik, berlari
– Serebroserebelum:
• Inisiasi aktivitas volunter dg mengirim sinyal ke korteks
motorik berhub dg ingatan prosedural
Korteks
motorik

Spino Informasi perintah


serebelum motorik

Membuat penyesuaian Perintah motorik


sesuai keperluan ke otot

Informasi kinerja
sebenarnya

Kontraksi otot
Gerakan rangka
SEREBELUM
• Manifestasi Gangguan2 pada serebelum:
– Gangguan keseimbangan, nistagmus
– Penurunan tonus otot tanpa paralisis
– Ketidakmampuan melakukan gerakan cepat dengan mulus
– Tremor intensional
• Gerakan maju mundur sewaktu mendekati tujuan yg dikehendaki 
berbeda dg tremor istirahat pada gg nukleus basal

Serebelum Nukleus basal


Memantau & menyesuaikan aktivitas motorik dari kortex motorik; bersifat bawah
sadar
• Memperhalus gerakan cepat • Mengkoordinasi gerakan lambat &
• Meningkatkan tonus otot menetap
• Keseimbangan • Menghambat tonus otot
Walaupun gerakan motorik diperintah o/ kortex motorik secara volunter, namun rangkaian
aktivitas nya dilaksanakan & dikoordinasikan secara tidak sadar
BATANG OTAK
• Medula, pons, midbrain
• Fungsi batang otak:
– Sebagian besar 12 pasang saraf kranialis berasal dari batang otak
– Tempat pusat sirkulasi, respirasi, pencernaan
– Berperan dalam modulasi nyeri, & reflex otot yg berhub dg
keseimbangan & postur
– Di batang otak ~ talamus  jar. Neuron (formasio retikularis) 
mengintegrasikan semua masukan / info asenden  menyebarkan ke
serebrum dalam bentuk sinyal. (Reticular Activating System / RAS)
– Bertanggung jawab dalam proses tidur
KORDA SPINALIS
• Korda spinalis:
– Silinder jar. Saraf yg panjang & ramping (45cm, Ф 2cm) keluar dari
lubang di dasar tengkorak berjalan didalam kanalis vertebralis
– Kolumna vertebra 25cm > panjang dari korda spinalis  serat saraf
tidak sesuai dg lubang vertebra tempat ia keluar
– Berakhir pada L1 / L2  dibawahnya membentuk kauda ekuina 
tempat u/ pungsi lumbal
• Struktur korda spinalis:
– Berbeda dg otak  substansi grisea berbentuk kupu2 ditengah,
substansi alba dipinggir
– Substansi alba  tr. Kortikospinalis & spinotalamikus
Serat aferen  akar dorsal (ganglion akar dorsal)
Serat eferen  akar ventral (berpangkal substansia grisea)
Akar dorsal & akar ventral  bersatu  1 saraf spinalis
1 kolom  1 pasang saraf spinalis

31 pasang saraf spinalis + 12 pasang saraf kranialis  sistem saraf perifer


KOMPONEN OTAK FUNGSI UTAMA
Presepsi sensori, kontrol pergerakan secara volunter, ttg
personalitas, sophisticated mental events (bpikir, mengingat,
Korteks Cerebral
membuat keputusan, kreativitas, & pengendalian diri (self-
consciousness)
Hambat tonus otot, koordinasi pgerakan sementara yg lambat,
Nuclei basalis
supresi pola pgerakan yg tidak bguna
Kontrol motorik, beberapa derajat pengendalian
(consciousness), tahu sensasi seks (crude awareness of
Thalamus
sensation), tempat mnyimpan & mengirimkan informasi dr semua
input sinaptik
Regulasi banyak fungsi homeostatis (kontrol suhu, haus,
pengeluaran urine, & masukan makanan), tempat koneksi antara
Hipothalamus
sistem saraf & endokrin, pengikutsertaan besar emosi & pola
perilaku dasar, bperan dlm siklus bangun tidur-tidur
Menjaga keseimbangan, m↑ tonus otot, mkoordinasi &
Cerebellum
mrencanakan aktibitas otot yg tlatih secara volunter
Asal dr kebanyakan saraf kranial perifer, pusat kontrol CDV,
respirasi, & digestif; mregulasi refleks otot tmasuk keseimbangan
Batang otak (brain
& postur, resepsi & integrasi smua masukan sinaptik dr batang
stem)
otak (arousal & aktivasi korteks serebral), bperan dlm siklus
bangun tidur-tidur
DIVISI AFFERENT
•Menghantarkan impuls dari reseptor ke SSP
Divisi Sensorik •Menginformasikan kepada SSP tentang keadaan di dalam
dan di luar tubuh
•Serabut saraf sensorik  bisa bersifat somatik (dari kulit,
otot skelet, atau sendi) maupun viseral (organ-organ
dalam tubuh)
SST

DIVISI EFFERENT
•Menghantarkan impuls dari SSP ke organ efektor (otot,
Divisi Motorik kelenjar)
•Serabut saraf motorik

Sistem Saraf Somatik

Sistem Saraf Simpatis

Sistem Saraf Otonom

Sistem Saraf Parasimpatis


Somatik vs. Otonom
SOMATIK OTONOM
• Volunter • Involunter
• Otot polos, otot jantung,
• Otot skelet kelenjar
• 1 neuron efferent • Multipel neuron efferent
• Axon terminal melepaskan • Axon terminal melepaskan
acetylcholine acetylcholine atau
norepinephrine
• Selalu tereksitasi • Dapat dieksitasi maupun
• Dikontrol oleh cerebrum diinhibisi
• Dikontrol oleh pusat
homeostatik di otak (pons,
hypothalamus, medulla
oblongata)
Sistem Saraf Otonom
SIMPATIS
• “Fight or flight”
• Divisi “E” :
Exercise, excitement, emergency,
and embarrassment

PARASIMPATIS
• “Rest and digest”
• Divisi “D” :
Digestion, defecation, and diuresis
UPPER MOTOR LOWER MOTOR
NEURON/SUPRANUCLEAR NEURON/INFRANUCLEAR
PARALYSIS PARALYSIS
Korteks serebral Substasia grisea anterior
↓ ↓
Diagonal ke Saraf kranial atau perifer
Subcortical white matter (radiata ↓
korona) Motor end-plates of muscles

Kapsula internal

Cerebral peduncle

Basis pontis (ventral pons)

Pyramid of the upper medulla

Menyilang ke medula bag bawah

Kaudal ke dalam funikulus lateral
spinal cord

Traktus kortkilospinal

Das könnte Ihnen auch gefallen