Sie sind auf Seite 1von 17

INSERSI AKDR

OLEH :

IKA LUKITA SARI

10542 0174 10

PEMBIMBING:

dr. UMAR MALINTA, Sp.OG

BAGIAN OBSTETRI DAN GYNECOLOGY


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PENDAHULUAN
• Tulisan ilmiah tentang Intra Uterine Device (IUD) untuk
pertama kalinya dibuat oleh Richter dari Polandia pada
tahun 1909
• Pada tahun 1928 Gravenberg melaporkan
pengalamannya dengan IUD yang dibuat dari benang
sutera yang dipilin dan diikat satu sama lain, sehingga
berbentuk bintang bersegi enam.
• Pada Tahun 1934 Ota dari Jepang untuk pertama
kalinya membuat IUD dari plastik yang berbentuk cincin.
Pada tahun 1959 Oppenheimer dari Israel dan Ishihama
dari Jepang menerbitkan tulisan tentang pengalaman
mereka dengan IUD
• Antara tahun 1955 dan 1964 bermacam-macam
bentuk IUD diciptakan, antara lain Margullies spiral,
Zipper, Lippes loop, Brinberg bow, cincin hall stone

• Sejak 1964 IUD telah dipergunakan secara umum di


Indonesia dalam program keluarga berencana,
IUD yang dipakai ialah jenis Lippes loop, yang pada
waktu itu disponsori oleh Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia (PKBI)
DEFINISI

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau Intra


Uterine Device (IUD) adalah suatu alat kontrasepsi
yang dimasukkan ke dalam rahim terbuat dari plastik
halus (Polyethelen) untuk mencegah terjadinya
konsepsi atau kehamilan
JENIS-JENIS IUD
• Cooper-T (Cu T) Cooper-7 (Cu-7)

• Multi Load Lippes Loop


• Levonorgestrel-releasing intrauterine device
(LNG-20 IUD)
MEKANISME KERJA IUD
Cooper T
• Menimbulkan reaksi peradangan endometrium
• kontraksi uterus pada pemakai IUD, yang dapat menghalangi nidasi.
• “Ionisasi” ion logam atau bahan lain yang terdapat pada IUD mempunyai
pengaruh terhadap sperma

LNG (Levonorgestrel-releasing intrauterine device)

• Mekanisme primernya adalah membuat mucus servikal menjadi tebal yang

mengganggu aktifitas dari sperma dan mengubah cairan uterotubal

sehingga mengganggu migrasi sperma


KEUNTUNGAN IUD

Keuntungan dari IUD ini adalah sebagai berikut:

• Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya cukup tinggi

• AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan

• Metode jangka panjang

• Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat

• Tidak mempengaruhi hubungan seksual

• Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut


untuk hamil
• Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI

• Tidak efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)

• Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus


(apabila tidak terjadi infeksi)

• Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih


setelah haid terakhir)

• Tidak ada interaksi dengan obat-obat


EFEK SAMPING IUD
• Perdarahan
• Rasa Nyeri dan Kejang di Perut
• Gangguan pada Suami
• Ekspulsi ( Pengeluaran Sendiri )
• Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
• Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering berganti pasangan
• Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai
AKDR, Penyakit radang panggul dapat memicu infertilitas
• Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.
• Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri.
INDIKASI IUD
• Usia reproduktif
• Keadaan nulipara
• Menginginkan kontrasepsi jangka panjang
• Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
• Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
• Risiko rendah dari IMS
• Tidak menghendaki metode hormonal
• Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
• Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
KONTRAINDIKASI IUD
1. Kehamilan

2. Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis; bila


penyebab didiagnosis dan diobati, AKDR dapat dipasang.

3. Kelainan pada uterus misal uterus bikornu

4. Alergi terhadap komponen AKDR misal, tembaga.

5. HIV/AIDS karena penurunan sistem imun dan peningkatan


risiko infeksi

6. Infeksi panggul atau vagina; bila telah diobati, AKDR dapat


dipasang
WAKTU PEMASANGAN IUD
• Setiap waktu dalam siklus haid (klien pasti tidak hamil)

• Pasca abortus: segera atau dalam waktu 7 hari

• Pasca persalinan:
o Dalam 10 menit setelah plasenta lahir (insersi dini
pasca plasenta)
o Sampai 48 jam pertama setelah melahirkan (insersi
segera pasca persalinan)
o Pada 4 minggu setelah melahirkan (perpanjangan
interval pasca persalinan)
o Pada waktu operasi sesarea (trans secarea)
CARA PEMASANGAN IUD
PENGELUARAN IUD

• Menarik benang IUD yang keluar dari Ostium uteri eksternum


(OUE) dengan dua cara yaitu : dengan pinset, atau dengan cunam
jika benang IUD tampak diluar OUE.

• Bila benang tidak tampak di luar OUE, keberadaan IUD dapat


diperiksa melalui USG atau X-ray. Bila IUD masih in situ dalam
kavum uteri, IUD dapat dikeluarkan dengan pengait IUD.

• IUD sudah mengalami translokasi masuk kedalam cavum


peritoneum pengangkatan IUD dapat dilakukan dengan laparoskopi
atau minilaparotomi
KOMPLIKASI IUD

INFEKSI

PERFORASI

KEHAMILAN
WASSALAM


Das könnte Ihnen auch gefallen