Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Anggota kelompok:
1. Harsiwi Candra Sari (160332605805)
2. Indi Ngazifatul Muna (160332605892)
3. Janis Kafidzul Luthfi (160332605849)
4. Jannatul Firdaus (160332605835)
5. Mega Ariyanti (160332605856)
6. M Tri Sandhya Utama (160332605870)
LATAR BELAKANG
Kecap secara tradisional diperoleh secara enzimatik dari
campuran kedelai dan gandum panggang selama berbulan-bulan. Proses
produksi ini dapat dipercepat menggunakan hidrolisis asam dari kacang
kedelai (yang telah dihilangkan lemaknya) atau gluten gandum. Beberapa
kecap diproduksi sebagai campuran dari kecap yang dibuat secara
tradisional dengan acid-HVP (acid-Hydrolyzed Vegetable Protein).
Namun selama produksi acid HVP, dihasilkan senyawa
karsinogenik tertentu seperti 3-kloro-1,2-propanadiol atau 1,3-
dikloropropanol.
LATAR BELAKANG
Oleh karena itu senyawa tersebut merupakan pembeda yang
akurat antara 100% kecap yang diproduksi secara alami (NBS), asam-HVP,
dan campuran NBS dan asam-HVP.
o NBS (22 sampel) dibel dari tujuh produsen kecap di Jepang, tiga di
Taiwan, dan satu di Inggris
o Asam-HVP atau kecap campuran (14 sampel) berasal dari empat
produsen di Jepang, tiga di Taiwan, dan sat di Amerika Serikat.
o Kecap yang dihidrolisis secara enzimatik (6 sampel) disediakan oleh
dua pabrik di Jepang dan Singapura
Reagen
o Sementara itu, hanya HPLC pada 430 nm yang memberikan deteksi LV HVP
enzimatik, namun telah dikonfirmasi bahwa puncak yang dihasilkan
bukanlah LV dengan identifikasi spektrometri massa dari puncak senyawa
yang terisolasi.
o Perlu untuk berhati-hati dalam penentuan LV melalui HPLC dengan UV-
VIS-detector atau metode GC hanya berdasarkan waktu retensi dalam bahan
yang kompleks seperti kecap.
o Metode LC-MS optimal secara analitik untuk ketepatan penentuan LV.