Sie sind auf Seite 1von 25

KEPERAWATAN JIWA

(ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


KEPUTUSASAAN)

NAMA : LAILI HIDAYATI


NIM : 0432950418004

PROGRAM STUDI ILMU S1KEPERAWATAN EKSTENSI


STIKES BANI SALEH
JL. RA KARTINI NO 66, MARGAHAYU, BEKASI TIMUR
TINJAUAN TEORI

Definisi
Keputusasaan merupakan keadaan subjektif seorang individu yang
melihat keterbatasan atau tidak ada alternatif atau pilhan pribadi
yang tersedia dan tidak dapat memobilisasi energy yang dimilikinya
(NANDA, 2005).
Faktor Penyebab

 Faktor kehilangan
 Kegagalan yang terus menerus
 Faktor Lingkungan
 Orang terdekat ( keluarga )
 Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat mengancam
jiwa)
 Adanya tekanan hidup
 Kurangnya iman
Tanda dan gejala
Fisiologis :
 respon terhadap stimulus melambat
 tidak ada energi
 tidur bertambah

Emosional :
 individu yang putus asa sering sekali kesulitan mengungkapkan perasaannya tapi dapat
merasakan
 tidak mampu memperoleh nasib baik, keberuntungan dan pertolongan tuhan
 tidak memiliki makna atau tujuan dalam hidup
 hampa dan letih
 perasaan kehilangan dan tidak memiliki apa-apa
 tidak berdaya,tidak mampu dan terperangkap.
Individu memperlihatkan :
 Sikap pasif dan kurangnya keterlibatan dalam perawatan
 Penurunan verbalisasi
 Penurunan afek
 Kurangnya ambisi,inisiatif,serta minat.
 Ketidakmampuan mencapai sesuatu
 Hubungan interpersonal yang terganggu
 Proses pikir yang lambat
 Kurangnya tanggung jawab terhadap keputusan dan
kehidupannya sendiri.
Kognitif :
 enurunan kemampuan untuk memecahkan masalah dan kemampuan
membuat keputusan
 Mengurusi masalah yang telah lalu dan yang akan datang bukan masalah
yang dihadapi saat ini
 Penurunan fleksibilitas dalam proses pikir
 Kaku ( memikirkan semuanya atau tidak sama sekali )
 Tidak punya kemampuan berimagenasi atau berharap
 Tidak dapat mengidentifikasi atau mencapai target dan tujuan yang
ditetapkan
 Tidak dapat membuat perencanaan, mengatur serta membuat keputusan
 Tidak dapat mengenali sumber harapan
 Adanya pikiran untuk membunuh diri.
Minor ( mungkin ada )
Fisiologis
 Anoreksia
 BB menurun
 Emosional
 Individu marasa putus asa terhadap diri sendiri dan orang lain
 Merasa berada diujung tanduk
 Tegang
 Muak ( merasa ia tidak bisa)
 Kehilangan kepuasan terhadap peran dan hubungan yang ia jalani
 Rapuh
Individu memperlihatkan
 Kontak mata yang kurang mengalihkan pandangan dari
pembicara
 Penurunan motivasi
 Keluh kesah
 Kemunduran
 Sikap pasrah
 Depresi
Kognitif
 Penuruna kemampuan untuk menyatukan informasi yang diterima
 Hilangnya persepsi waktu tentang mas lalu , masa sekarang , masa
datang
 Bingung
 Ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif
 Distorsi proses pikir dan asosiasi
 Penilaian yang tidak logis
Penatalaksanaan

 Psikafarmaka
 Psikoterapi
 Terapi psikososial
 Terapi psikoreligius
 Rehabilitasi
Asuhan Keperawatan
Kasus terkait
Ny. D usia 30 tahun datang ke RSJ RESPATI pada tanggal 15 juni 2019, dengan wajah
pasien tampak pucat, penampilan tampak lusuh dan tidak terawat, saat ditanya
pasien hanya diam dengan tatapan kosong. keluarga yang mengantarkan
mengatakan bahwa sudah satu bulan lebih sejak pasien ditinggal oleh tunangannya
pergi dengan wanita lain,pasien hanya mengurung diri dikamar, tidak mau
bersosialisasi dengan lingkungan terlebih dengan keluarga. keluarga juga mengatakan
bahwa sebelumnya pasien pernah gagal dalam berumah tangga (bercerai) sekitar 1
tahun yang lalu dengan alasan yang sama,dan sejak gagal untuk yang ke-2 kalinya
pasien putus asa dan tidak mau mengenal laki – laki lagi,pasien juga pernah mencoba
untuk mengakhiri hidupnya.saat dilakukan pengkajian oleh perawat didapatkan hasil
TB =160 cm, BB =58 kg
Biodata :

Pasien
Nama :Ny.D
 Pengkajian
 Nama Perawat : Perawat 5 No.Register :098765

 Tanggal Pengkajian : 15 Juni Agama : islam


 Jam Pengkajian : 14.00 Pendidikan : Smu

Status Pernikahan : Bercerai

Umur : 30 thn

Alamat : Nologaten 23 A

Diagnosa Medis : Isos, RBD,Defisit perawatan


diri
 Keluhan utama :
 Alasan Masuk :
 Pasien dibawa ke rumah sakit karena pasien selalu mengurung diri
di kamar, tidak mau bersosialisasi dan ada keinginan untuk
mengakhiri hidupnya.
 Faktor Predisposisi dan Presipitasi
 Faktor predisposisi : pasien merupakan orang yang tertutup
 Faktor presipitasi :pasien putus asa dengna keadaannya
yang selalu mengalami kegagalan dalam menjalin suatu hubungan
Fiisik
 Kepala : rambut pasien kusut, kulit kepala kotor tidak terdapat lesi,
tidak tampak hematom, tidak terdapat nyeri tekan.
 Mata : mata pasien tidak konjungtivitis, sayu, tidak terdapat
edema, terdapat lingkaran hitam di kelopak mata bawah.
 Hidung : simetris, tidak terdapat lesi, tidak ada gangguan
penciuman
 Telinga : telinga pasien simetris, tampak kotor, tidak ada gangguan
pendengaran
 Mulut : mukosa bibir klien kering, tidak terdapat stomatitis, gigi
pasien kurang bersih
 Ekstremitas atas ka/ki : tonus otot kuat
 Psikososial
 Saat dirumah pasien banyak tinggal di rumah,hanya mengurung
diri dikamar, jarang melakukan aktivitas di luar rumah, bahkan
pasien malas bekerja
 Genogram
Analisa data
No. Data fokus Diagnosa

1. Ds : keluarga yang mengantarkan mengatakan bahwa RBD


pasien pernah mencoba untuk mengakhiri hidupnya
Do. : saat dilakukan wawancara pasien hanya diam
dengan tatapan kosong

2. Ds :keluarga mengatakan pasien hanya mengurung diri Isolasi sosial


di kamar,tidak mau berinteraksi dengan lingkungan
terlebih dengan keluarga
Do : pasien tampak menarik diri dari perawat dan
orang-orang yang berusaha mendekati pasien

3. Ds : - Defisit parawatan diri


Do : wajah pasien tampak pucat,penampilan tampak
lusuh dan tidak terawat
Rencana keperawatan
Penutup

 Keputusasaan merupakan keadaan subjektif seorang individu yang


melihat keterbatasan atau tidak ada alternatif atau pilihan pribadi
yang tersedia dan tidak dapat memobilisasi energy yang dimilikinya
(NANDA, 2005).

 Keputusasaan mengggambarkan individu yang tidak melihat


adanya kemungkinan untuk memperbaiki hidupnya dan bersih
keras mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat
membantunya.
Terimakasih

Das könnte Ihnen auch gefallen