Sie sind auf Seite 1von 34

BEDSIDE

TEACHING (BST)
Pengertian
• Suatu proses pembelajaran klinis
• Mahasiswa berinteraksi langsung dengan
pasien sesungguhnya
• Dibawah bimbingan preceptor
Sir William Osler (1849 – 1919)

“Medicine is learned at the bedside and


not in classroom.
Let not your conceptions of disease come
from words heard in the lecture room or
read from the book. See, and then reason
and compare and control. But see first”
History : Hippocrates (460-370 BC)
• Guru dan praktisi
• Dua prinsip metode hippocrates :
-observe all, and
-study the patient rather than the disease.
History : Sylvius (1614-1672)
 Dokter Perancis
“ My method (is to) lead my students by hand
to the practice of medicine, taking them
everyday to see patients in the public
hospital, that they may near the patients’s
symptoms and see their physical findings.
Then I question the student as to what they
have noted in their patients and about their
thoughts and preceptions regarding the
causes of the illness and the principles of
treatment.” ( Whitman, 1990:23)
Bedside teaching
• Efektif untuk mengajarkan dan
mempelajari anamnesis, pemeriksaan
fisik, penalaran klinis, empati dan etika
secara komprehensif
• Dapat mempraktekkan prinsip2
komunikasi dengan pasien secara
langsung dan professional
• Preseptor sebagai pengajar dan role
model
Penyulit bedside teaching: Nair,
Coughlan, & Hensley(1998)

• Waktu terbatas
• Mempertimbangkan kenyamanan pasien
• Pembimbing merasa tidak menguasai
teknik
Pelaksanaan BST
• Dapat dilakukan dimana saja selama ada
pasien
• Ruang rawat
• Rawat jalan
• Kamar operasi
• Ruang bersalin
• Gawat darurat
• Use All Sense
Tempat BST
• Bangsal ?
• Poliklinik ?
• UGD ?
• Kamar operasi ?
• Kamar bersalin ?
Di ruang rawat
Teaching–learning process
• Trainers Student
Check history taking
Clarification physical exam
Organizing diff.diag.I
Comprehension lab test
Test Treatment
Patients
Evaluation Prognosis

evidence-based medicine,Epidemiology &


Critical Appraisal
Development of expertise
Doesn’t know
Has been told
Has been shown
Could do
Has done
Has practised
Can do well
Can do well consistently
Can be trusted
TAHAPAN BEDSIDE TEACHING
LANGKAH2 PELAKSANAAN BEDSIDE
TEACHING
Persiapan
(prepare)

Pekerjaan
Penerangan
rumah
(Brief)
(Homework)

Refleksi Pengajaran
(Reflect) (Teach)
Langkah 1. Persiapan
• Fokuskan pembelajaran pada 1 atau 2
topik yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
• Dosen memilih pasien yang sesuai
dengan persetujuan pasien (tanpa
mahasiswa)
• Sebaiknya rekam medis dan data
pemeriksaan penunjang lengkap
Langkah 2. Penjelasan
• Berkumpul dengan peserta didik di luar ruangan
pasien dan jelaskan karakteristik pasien dan
penyakitnya
• Jelaskan tujuan pembelajaran, temuan apa yang
diharapkan, apa yg harus dipelajari dan apa yg
tidak boleh terlewat
• Peserta didik sudah harus punya pengalaman
dengan pasien simulasi
• Nilai pengetahuan peserta didik dengan
meminta penjelasan mengenai teori kasus yang
akan dipelajari
Langkah 3. Pengajaran
• Bersama pasien di ruang pasien
• Perkenalkan peserta didik kepada pasien
dan jelaskan maksud dan tujuan
kunjungan
• Prinsip pasien sebagi pusat pembelajaran
• Kenali keadaan dan beri kesempatan
semua peserta didik untuk berpartisipasi
• Ucapkan terima kasih pada pasien
Langkah 4. Refleksi
• Di luar ruangan pasien
• Metode SNAPPS atau microskills (one
minute preceptor)
SNAPPS
S = summarize the case
N = narrow the differensials
A = analyze the differensials
P = probe for more information
P = plans management
S = select issues for future learning
(homework)
Microskills
(one minute preceptor)
• Mahasiswa ditanyakan apakah diagnosis
tersebut (get learner’s commitment)
• Tanyakan alasan yang menjadi dasar
diagnosis (probes for supporting evidence)
• Jelaskan kaidah2 umum terkait fenomena
yang diperoleh atau disimpulkan
• Reinforces good performance
• Correct poor performance
Langkah 5. Homework
• Mengembangkan kemampuan belajar
mandiri
Model BST 1

Interaksi dengan
• Mempersiapkan Pasien • Diskusi
peserta didik • Pemberian Umpan
• Menetapkan tujuan • Tujuan 1 : observasi Balik
• Mempersiapkan dan umpan balik • Rangkuman
pasien • Tujuan 2 :
demonstrasi
• Pertanyaan
Sebelum Setelah
Interaksi Interaksi
Model BST 2

Pemberian
Persiapan Sesi - De-briefing
-Briefing/ Pendahuluan dengan - Diskusi
-Mengidentifikasi target pasien - Rangkuman
Model BST 2
1. Briefing/Pendahuluan
2. Mengidentifikasi target
3. Sesi dengan pasien
4. De-briefing
5. Diskusi
6. Rangkuman
Model BST 3

Round
• Persiapan • Tanya jawab
• Perencanaan • Perkenalan • Refleksi
• orientasi • Interaksi • Pemberian
umoan balik
• Observasi
• Persiapan
• Pengajaran
Pre-round • Ringkasan Post-round
Pelajari leraning Di dalam ruangan pasien
objectives
Pilih pasien Perkenalan Periksa pasien
Tetapkan batasan dengan pasien Observasi dan nilai
waktu Penjelasan ketrampilan
Tentukan peranan umum mahasiswa
mahasiswa Tegakkan diagnosis
penyakit
Di pasien

Jawab
Diskusi dengan pertanyaan Pembelajaran yang
mahasiswa pasien (bila ada) terfokus dan efisien
Umpan balik
Diskusi
Follow up pasien
Catatan sebelum BST
• Alokasikan waktu
• Lihat pasien (normal, unik, kompetensi)
• Jangan melibatkan semua mahasiswa,
sebaiknya 3-5 orang (lanjutkan diskusi
dengan mahasiswa lain)
• Baca buku (teknik anamnesis,
pemeriksaan fisik )
Rangkuman (6)
• Beri informasi sedikit-sedikit
• Menarik pengalaman dalam konteks
keilmuan
• Boleh meminta peserta didik untuk
merangkum sekaligus dapat untuk
mencek pemahaman
• Tekankan kembali poin pembelajaran
yang dicapai
Masalah Kenyamanan Pasien
• Beritahu sebelumnya
• Batasi waktu
• Jelaskan pemeriksaan dan prosedur yang
akan dilakukan
Masalah Kenyamanan Pasien
• Diskusi dan komunikasi harus dipahami
pasien
• Hindari presentasi di depan pasien
• Visit setelah bedside teaching dan
ucapkan terimakasih pada pasien
TERIMAKASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen