Sie sind auf Seite 1von 25

CHAPTER 8

WORKING
CAPITAL
Vinky/125150238
Working Capital
 Net short-term investment needed to carry on
day-to-day activities
 Computed

Minus

Current Assets Current Liabilities


Working Capital Issues

1. Inconsistencies in the measurements


of its components
2. Differences of opinion over
what should be included as
the elements
3. Lack of precision in defining the elements
 particularly with respect to the terms “liquidity” and
“current”
Purpose of the Chapter
1 Examine the foundation of the working
capital concept
2 Review the concept and its components
as currently understood
3 Illustrate how the adequacy of a
company’s working capital can be
evaluated
4 Discuss possible modifications
Development of the Working
Capital Concept
 Fixed vs. circulating capital
 The double-account system
 Creditor vs. investor point of view
 Liquidity as the basis for asset
classification on the balance sheet
 Will be vs. could be
 Anson Herrick and ARB No. 3 - the operating cycle
 Current usage - indication of liquidity and degree of
protection to short-term creditors
Components of
Working Capital
 ARB No. 43
 Definition of working capital
 Examples of current assets and
current liabilities
Current Assets
 Cash
 Cash equivalents
Current Assets
 Temporary investments  SFAS No. 12
 Why adopted
 Alternative methods
 Problems with
 Historical cost
SFAS No. 12
 Fair value  Temporary investments under
 Lower of cost or market SFAS No. 115
 Trading securities

 Available-for-sale securities

 Held-to- maturity securities

 Transfer between categories


Current Assets
 Receivables  Inventories
 Bad debts  Inventory quantity
 SFAS No. 114  Flow assumption
 Market fluctuations
 Prepaids

Receivables
Current Liabilities

Current
Maturities

Payables
Payables Deferrals
Financial Analysis of a Company’s
Working Capital Position
Untuk mengevaluasi working capital
position dan current operating cycle
dari perusahaan dapat dilihat dari
masalah likuiditasnya. Untuk
mengevaluasi masalah tersebut,
dapat dilihat dari beberapa rasio,
seperti current ratio, quick ratio,
cash flow from operation to current
liabilities ratio, account receivables
turnover ratio, inventory turnover
ratio, dan account payable turnover
ratio
Current Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendeknya
dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki.

Current assets

Current liabilities
Acid Test (Quick) Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar.

Cash + Marketable Securities + Receivables

Current liabilities
Cash Flow from Operations to
Current Liabilities
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas
yang tersedia dan yang disimpan di bank.

Net cash provided from operating activities

Average current liabilities


Receivables

 Accounts receivable turnover ratio


Net Credit Sales

Average Accounts Receivable

Account receivable turnover ratio mengukur kemampuan perusahaan


untuk menagih piutangnya dalam basis waktu.
Rasio ini menggunakan nilai rata-rata di penyebutnya untuk
mengkonsistensikan dengan pembilang.
Receivables
 Days in receivables
365

Accounts Receivable Turnover Ratio

Dalam perhitungan ini membantu perusahaan untuk mengevaluasi


kemampuan perusahaan untuk menagih piutangnya selama periode
kredit biasanya adalah 30 hari.
Isu lain yang harus diperhatikan ketika mengevaluasi kolektibilitas dari
piutang perusahaan adalah pengaruh potensial dari kebangkrutan
pelanggan
Inventory

 Inventory turnover ratio


Cost of Goods Sold

Average Inventory

 Average days in inventory

365

Inventory Turnover Ratio


Analisis working capital perusahaan, current ratio, dan inventory
turnover ratios dapat menyesatkan bagi perusahaan yang menggunakan
metode LIFO dalam penentuan biaya persediaan. Dalam kasus tersebut,
jumlah working capital dan current ratio akan dikecilkan karena jumlah
persediaan rata-rata yang digunakan untuk menghitung rasio ini biasanya
akan jauh lebih rendah daripada jumlah persediaan rata-rata dalam
menggunakan metode FIFO. Perbedaan ini disebut cadangan LIFO. Di
sisi lain, inventory turnover ratio umumnya akan berlebihan karena
jumlah persediaan rata-rata yang digunakan sebagai penyebut akan lebih
rendah daripada menggunakan metode FIFO.

Sebuah metode biaya persediaan perusahaan diungkapkan


dalam ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan. Pengguna laporan
keuangan harus berhati-hati dalam menafsirkan jumlah working capital,
current ratio, dan inventory turnover ratio untuk perusahaan yang
menggunakan metode LIFO. Untuk tujuan perbandingan, jumlah
persediaan dengan metode LIFO yang dilaporkan harus disesuaikan
dengan jumlah cadangan LIFO.
Accounts Payable

 Accounts payable turnover ratio


Inventory Purchases

Average Accounts Payable

 Average days payables outstanding

365

Accounts Payable Turnover Ratio


Analisis yang komprehensif dari posisi
working capital yang dimiliki Hershey
1. Pelanggan membayar piutang dalam
waktu sekitar 37 hari.
2. Inventory remains on hand untuk
sekitar 79 hari.
3. Operasi saat ini adalah menghasilkan
kas yang cukup untuk membayar
kewajiban lancar.
4. Hutang akan terbayarkan dalam
jangka waktu sekitar 19 hari.
Analisis yang sama untuk Tootsie Roll

1. Pelanggan membayar piutang dalam sekitar 22


hari.
2. Inventory remains on hand untuk sekitar 69 hari.
3. Operasi saat ini adalah menghasilkan kas yang
cukup untuk membayar kewajiban lancar.
4. Hutang akan terbayarkan dalam jangka waktu
sekitar 23 hari.
International
Accounting Standards
 The IAS telah mengeluarkan
pronouncements pada isu-isu
berikut yang mempengaruhi modal
kerja:
 Penyajian aktiva dan kewajiban lancer
dalam IAS yang direvisi No. 1,
“Penyajian Pelaporan Keuangan.”
 Akutansi dan pengungkapan untuk
investasi efek terdapat dalam IAS No.
25, “Akuntansi untuk Investasi.”
 Akuntasi untuk persediaan dalam IAS
yang direvisi No. 2, “Persediaan.”
IAS No. 1
 IAS tidak berusaha untuk menangani masalah penilaian
yang dibahas sebelumnya dalam bab ini
 Membahas dua pandangan tentang aset lancar dan
kewajiban lancar:
 Ukuran likuiditas
 Identifikasi sumber daya dan kewajiban yang beredar
 Karena pandangan ini kontradiktif, itu menyebabkan
klasifikasi item oleh konvensi
 Mengizinkan, tetapi tidak mengharuskan, perusahaan
untuk memutuskan apakah akan mengelompokkan aset
dan liabilitas sebagai lancer
 Ulasan staf FASB menunjukkan bahwa itu sangat mirip
dengan U. S. GAAP
IAS No. 25
 Mengizinkan investasi yang diklasifikasikan sebagai lancar dicatat
berdasarkan nilai pasar
 Nilai dapat ditentukan secara individual, berdasarkan kategori
investasi, atau berdasarkan total portfolio
 Preferensi untuk total portofolio atau metode kategori investasi
 Tidak ada ulasan oleh staf FASB karena topik sedang dipertimbangkan
kembali oleh FASB dan IASC pada saat tinjauan
IAS No. 2
 Tujuan pelaporan inventaris adalah untuk menentukan jumlah biaya
yang tepat untuk diakui sebagai asset
 Metode identifikasi khusus lebih disukai
 Jika tidak layak, FIFO atau rata-rata tertimbang lebih disukai
 LIFO adalah alternatif yang diijinkan
 Jika LIFO digunakan, harus mengungkapkan biaya yang lebih rendah dan nilai
realisasi bersih
 Staf FASB mengindikasikan bahwa persyaratannya mirip dengan
U.S.GAAP
 berbagai macam alternatif dan kurangnya persyaratan pengungkapan yang
memadai di keduanya membuat perbandingan antar perusahaan hampir tidak
mungkin

Das könnte Ihnen auch gefallen