Sie sind auf Seite 1von 36

Dr. RUNJATI,M.

Mid
KULIAH MST
KEBIDANAN
04/09/2019
PENDAHULUAN
Asuhan kebidanan
Holistik
Holisticcare is a comprehensive model of
caring which is believed to be the heart
of the art and the science of midwifery

Asuhan holistik adalah model asuhan


komprehensif yang diyakini menjadi
jantung dari seni dan ilmu kebidanan
 The philosophy behind holistic care is
based on the idea of holism which
emphasizes that for human beings the
whole is greater than the sum of its parts
and that mind and spirit affect the body.

 Filosofi
di balik Asuhan holistik didasarkan
pada gagasan menyeluruh yang menekankan
bahwa bagi manusia keseluruhan lebih besar
daripada jumlah bagian-bagiannya dan
bahwa pikiran dan jiwa mempengaruhi tubuh
.
 Holisticcare is described as a behavior that
recognizes a person as a whole and
acknowledges the interdependence among
one's biological, social, psychological, and
spiritual aspects.

 Asuhan holistik digambarkan sebagai perilaku


yang mengakui seseorang secara keseluruhan dan
mengakui saling ketergantungan antara aspek
biologis, sosial , psikologis , dan spiritual
seseorang
 Holistic
care includes a wide range of
approaches, including medication,
education, communication, self-help, and
complementary treatment.

 Perawatanholistik mencakup berbagai


pendekatan , termasuk obat-obatan ,
pendidikan , komunikasi , self-help , dan
pengobatan komplementer
 Inholistic midwifery all aspects of patients
and their effects on the treatment process
are considered and the patients’ thoughts,
emotions, cultures, opinions, and attitudes
are factored in as contributing to recovery,
happiness, and satisfaction. Holistic care
respects human dignity
 Dalam kebidanan holistik semua aspek pasien
dan pengaruhnya terhadap proses pengobatan
menjadi pertimbangan dan pikiran pasien ,
emosi , budaya , opini, dan sikap adalah faktor
yang berkontribusi untuk pemulihan ,
kebahagiaan , dan kepuasan . Perawatan
holistik menghormati martabat manusia
 The relationship between the providers of
health care and the patients is based on
respect, relative openness, equality, and
mutuality and patients participate in
decision making in this kind of caring.
 Hubungan antara penyedia perawatan
kesehatan dan pasien didasarkan pada rasa
hormat , relatif keterbukaan , kesetaraan ,
dan mutualitas dan pasien berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan dalam jenis
peduli
 Providers of holistic care consider a patient
as a whole within his/her environment and
realize that a patient is made up of a body,
mind, and spirit. Respecting the patient's
role in the treatment process, having
him/her take part in the process and
encouraging self-care is another aspect of
holistic care which leads to therapeutic
consultation, hope, dignity, self-discipline,
social growth, a sense of autonomy, vigor,
and vitality (Zamanzadeh V, et all 2014)
 Pemberi asuhan kebidanan holistik
menganggap pasien secara keseluruhan
termasuk lingkungannya dan menyadari
bahwa klien terdiri dari tubuh, pikiran , dan
jiwa .
 Menghormati peran pasien dalam proses
pengobatan , klien mengambil bagian dalam
proses dan mendorong perawatan diri adalah
aspek lain dari asuhan holistik yang mengarah
ke konsultasi terapi , harapan , martabat ,
disiplin diri , pertumbuhan sosial , rasa
otonomi , kekuatan , dan vitalitas (
Zamanzadeh V , dkk 2014 )
Health described as an
holistic concept referes to
all dimensions of health
including phisical, mental,
emotonal, social, sexual,
and spiritual aspect
(jacqueline dunkley, 2000)
 1. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara
keseluruhan sesuai kebutuhan
 2. Pelayanan kesehatan meliputi promotif,
prefentif, curative & rehabilitatif
 3. Pelayanan kesehatan harus efektif & dapat
diterima secara cultural
 4. Masyarakat terlibat dalam Pelayanan
kesehatan
 5. Adanya kolaborasi lintas sektoral Model
partisipasi .Adalah adanya partisipasi ibu
 dalam interaksinya dengan bidan pada tingkat
individual maupun tingkat masyarak
 Kebidanan adalah profesi yang peduli
terhadap peningkatan kesehatan perempuan,
berfokus pada kesehatan reproduksi dan
pemahaman sepanjang siklus kehidupan
perempuan atau dengan pendekatan yang
bersifat holistik, yaitu memperhatikan aspek
bio psiko sosio dan kultural sesuai dengan
kebutuhan pasien (Sofyan, 2001)
DALAM MENURUNKAN AKI AKB
MELALUI ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK :
ASPEK PSIKOLOGI ASUHAN ANTENATAL
 Kehamilan menempatkan ibu pada kondisi
rentan terjadi stres yang berdampak buruk
pada kesehatan ibu dan bayi yang
dikandungnya : risiko 2,92 kali kemungkinan
kelahiran prematur, hipertensi dalam
kehamilan dan preeklampsia.

 Padamasa kehamilan, ibu lebih rentan


mengalami stres dibandingkan pada masa
postpartum. Semakin berjalannya kehamilan,
ibu berpeluang mengalami peningkatan stres
 Sementara kondisi psikologis ibu selama
kehamilan berpengaruh terhadap hasil
keluaran persalinan dan postpartum, ibu
yang mempunyai masalah psikologis pada
masa kehamilan cenderung akan mengalami
masalah hasil keluaran pada persalinan dan
postpartum.

 Stres pada masa kehamilan dapat


disimpulkan akan mempengaruhi periode
emas di masa 1000 hari pertama kehidupan
yakni 370 hari pada masa kehamilan dan 730
hari masa setelah lahir yakni sampai dengan
dua tahun kehidupan
 TheAmerican College of Obstetricians
Gynecologists (ACOG) memberikan
pernyataan bahwa stres dapat memprediksi
keadaan kesehatan ibu hamil terhadap
masalah kesehatan, penggunaan layanan
kehamilan, dan kesehatan anak, sehingga
dianjurkan untuk dilakukan skrining stres dan
masalah psikososial lainnya untuk semua
wanita selama setiap trimester kehamilan
dan periode postpartum
 Coping skill terhadap stres pada masa
kehamilan mempengaruhi hasil keluaran
kehamilan dan kelahiran yang lebih baik
dengan cara meminimalkan atau mencegah
pengaruh negatif dari emosi, perilaku,
kognitif, dan respon fisiologis terhadap stres.
 Coping skill berfungsi untuk memilih dan
menerapkan upaya tepat mengatasi stres dan
sebagai sumber daya benteng dari efek
potensi bahaya stres kehamilan,
 coping skill selama kehamilan dapat
dijadikan sebagai prediktor hasil keluaran
kehamilan
 Kelas
Ibu Hamil/KIH konvensional lebih
banyak berfokus pada penyampaian
pengetahuan dibandingkan penyiapan ibu
hamil untuk penguatan dan identifikasi
sumber-sumber coping dan kepercayaan diri
menghadapi persalinan

 PelaksanaanKIH kurang memperhatikan


aspek emosional dan psikologis, lebih
banyaknya porsi praktik tentang kelahiran
dan perawatan bayi dalam KIH
Anterior hypothalamus

Corticotropin Releasing Factor (CRF)

Anterior Pituitary
HUBUNGAN KORTISOL DAN STRES
Adenocorticotropic Hormone (ACTH)
KEHAMILAN
The Physiologycal Response to Stres (Seawed
and Bryan, 2012)
Adrenal Gland (Cortex)

Corticosteroids glucocorticoids and


mineralocorticoids)

Glucocorticoids (cortisol) Mineralocorticoid (aldosterone)

Mobilizes free fatty acids Promotes Na+ retention


Mobilizes proteins Enhances K+ elimination
Metabolizes amino acids Osmotic retention of H2O
Demineralizes amino acids Increases blood pressure by
Initiates gluconeogenesis increasing blood volume
Increases serum glucose levels
Decrease body weight
Promotes muscle wasting
Breaks down antibodies
Impairs immune system
Depletes vitamins
Causes beta cell depletion
Decreases insulin production
Increases arterial blood pressure
IMMUNIGLOBULIN G
Pathways Linking Stres, Immune Function, and Perinatal Health Outcomes. (Lisa M.Christian, 2012)
Kelas ibu hamil adalah sarana untuk belajar
kelompok tentang kesehatan bagi ibu
hamil, yang bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu – ibu
mengenai kehamilan, persalinan dan nifas.
 Coping skill merupakan kemampuan individu
untuk menyelesaikan atau menghadapi suatu
peristiwa atau kejadian yang dianggap penuh
tekanan/stres
 Hasil penelitian penggunaan coping pada
kehamilan menunjukkan bahwa ada dua
strategi penanganan secara konsisten
terhadap stresor yang ditemukan di seluruh
kehamilan, yakni coping yang berfokus pada
emosi (emotion focused-coping/EFC) dan
coping yang berfokus pada mengatasi
masalah (problem focused-coping/ PFC).
 Self-efficacydidefinisikan sebagai keyakinan
individu bahwa ia mampu memutuskan
perilaku yang diperlukan untuk memperoleh
hasil yang diinginkan.

 CBSE merupakan keyakinan ibu akan


kemampuannya dalam menghadapi
persalinan dengan melakukan beberapa
perilaku ketika menghadapi situasi persalinan
yang dirasa membantu ibu.
Minggu 1 : Tentang stres
Membahas tentang pemahaman stres,
bahaya stres pada ibu hamil dan sumber
stres dan sumber/ pihak mana saja yang
dapat menguatkan ibu hamil.
Minggu 2 : Tentang pengenalan koping stres
Bagaimana ibu hamil dapat mengetahui
ketrampilan koping stres pada ibu hamil.
Minggu 3 : Tentang jenis dan latihan koping menghadapi
persalinan
CST membantu ibu mempersepsikan
masalah secara positif dan mengatasi
emosi negatif

CST melibatkan proses kognitif dan


perilaku ibu dan juga kemampuan untuk
menggunakan sumber daya untuk
mengurangi stres
Penurunan tingkat stres pada ibu
hamil yang mendapatkan KIH plus
CST bermanfaat untuk mencegah
dampak buruk akibat stres terhadap
kehamilan seperti kehamilan
premature, BBLR, dan kehamilan
dengan hipertensi
Kortisol tinggi prediktor terjadi kehamilan
preterm, BBLR, keguguran pada kehamilan
awal dan berhubungan dengan kecerdasan anak
Penguasaan terhadap kemampuan jenis-jenis
coping yang dilatihkan akan menempatkan ibu
pada kemampuan merubah sumber stres
menjadi tantangan dan memulihkan
homeostatis tubuh ibu hamil berdampak pada
penurunan kadar kortisol

Penelitian lain intervensi psychoeducation


dengan cognitive behavioral intervention pada
ibu hamil menunjukkan perubahan kadar
kortisol setelah intervensi.
Pemberian intervensi CST melalui latihan EFC dan
PFC pada ibu hamil memungkinkan ibu
mempersepsikan stres menjadi eustress, dan
kemampuan menekan gejala stres

latihan EFC dan PFC ibu berdampak pada


pengaruh ke fungsi immune melalui mekanisme
tingkat sirkulasi citokin, dan menekan respon
peradangan

Coping skill meningkatkan kemampuan mengelola


stres dan meningkatkan sistem immune, dan
menekan munculnya berbagai masalah kesehatan
dan kesakitan yang pada akhirnya bahwa coping
skill akan mempengaruhi hasil keluaran
kesehatan individu.
ibu hamil melalui pemberian CST adalah
latihan EFC dan PFC bermanfaat bagi ibu
ketika menghadapai persalinan dengan
meningkatkan self-efficacy

ibu hamil yang mempunyai CBSE tinggi akan


menjalani persalinan secara normal dan
menurunkan angka persalinan operatif
dibandingkan dengan ibu hamil dengan CBSE
lebih rendah

CST juga menambah kesiapan diri ibu


menghadapi persalinan, lebih menenangkan
dan membuat rilek ibu menghadapi
persalinan.
• Skreening stres pada masa
kehamilan dilakukan
integral dalam asuhan
kehamilan oleh tenaga
kesehatan termasuk dalam
buku KIA
• Nakes termasuk bidan
dilatihkan kemampuan
memberikan asuhan secara
holistik : Intervensi psikologi
: koping skil
Lansia

Pelayanan bagi
anak SMP/A & • Kualitas
• Degenerasi
remaja

Pelayanan
bagi anak • Kespro remaja
• Konseling:
SD Gizi HIV/AIDS,
Pelayanan
NAPZA dll
bagi balita • Fe
•Penjaringan
Pelayanan •Bln Imunisasi Anak
Persalinan,
bagi bayi Sekolah
nifas & •Upaya Kes Sklh
Pemeriksaan neonatal •PMT
• Pemantauan
Kehamilan
pertumbuhan &
Pelayanan perkembangan
PUS & WUS • ASI eksklusif • PMT
• Imunisasi dasar
lengkap
• P4K • Inisiasi Menyusu Dini
• Pemberian makan
• Buku KIA • Vit K 1 inj
• Penimbangan
• ANC terpadu • Imunisasi Hep B
• Vit A
• Kelas Ibu Hamil • Rumah Tunggu
• Konseling • MTBS
• Fe & asam folat • Kemitraan Bidan Dukun
• Pelayanan KB
• PMT ibu hamil • KB pasca persalinan
• PKRT
• TT ibu hamil • PONED-PONEK
36

Das könnte Ihnen auch gefallen