Sie sind auf Seite 1von 37

GAGAL GINJAL KRONIK

Helina Dewi Nurfaizah (1041511076)


Ignatia Lusi Ardifa (1041511079)
Lutfiyani Ayu Ashari (1041511106)
Maysiya Elfiya Fradila (1041511112)
Nandaya Shinta C. (1041511121)
klasifikasi
Prevalensi :
Seiring bertambah usia,
semakin beresiko

Laki-laki > Perempuan

Umur >50 tahun


• Diabetes
• Hipertensi
• Perokok
• Obesitas
• Riwayat keluarga
menderita penyakit ginjal
DEFINISI
Tanda dan gejala
Cara uji kreatinin Pengukuran kliren kreatinin penderita gangguan ginjal (Johnson et al., 2004).

1.Pengumpulan urin selama 24 jam

Merupakan metode yang paling tepat dalam pengukuran klirens kreatinin penderita
dengan melalui pengumpulan urin selama jangka waktu 24 jam dan pengambilan cuplikan
plasma di antara jangka waktu tersebut. Selanjutnya dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:.

Keterangan :
2) Rumus Cockroft Gault
Rumus ini merupakan cara yang sangat berguna untuk
memperkirakan kadar kreatinin serum dan mencatat faktor
yang mempengaruhi massa otot penderita (usia, jenis kelamin
dan berat badan) dan memungkinkan perkiraan kliren
kreatinin dari rata-rata populasi.
Persamaan Cockroft Gault

Keterangan :
3) Bila tidak diketahui berat badan pasien.
GFR bisa dihitung dengan menggunakan rumus metode
Modification Diet on Renal Disease (MDRD) (Johnson et al.,
2004):
 

Scr : Serum kreatinin (μmol/L)


Kategori kerusakan ginjal berdasarkan
serum kreatinin
Derajat
Klirens Kreatinin Serum Kreatinin
Kegagalan Gagal
(ml/menit) (mg/dl)
Ginjal
Normal >80 1,4

Ringan 57 – 79 1,5 – 1,9

Moderat 10 -49 2,0 – 6,4

Berat <10 >6,4

Anuria 0 >12
Klasifikasi ggk
berdasarkan laju glomerulus
Kategori Laju Laju Filtrasi
Filtrasi Glomerulus Keterangan
Glomerulus (ml/menit/1,73 m2)
1 > 90 Normal atau Tinggi
2 60-89 Sedikit penurunan
Sedikit sampai cukup
3a 45-59
penurunan
Cukup sampai parah terjadi
3b 30-44
penurunan
4 15-29 Penurunan yang parah
5 < 15 Gagal ginjal
Tatalaksana terapi GGK
Terapi non farmakologi
Terapi farmakologi
algoritma ckd dengan ht dan dm
TARGET TERAPI
Tekanan Darah 
140/90 mmHg ,

jika proteinuria < 30 mg/24 jam


130/80 mmHg, Cek nilai ACR, sCR & GFR tiap tahun untuk METFORMIN
pasien DM dengan PGK, dengan diagnosis DM Lanjutkan , jika GFR >45 ml/ min/1,73m2
jika proteinuria > 30 mg/24 jam tipe 1 atau 2 selama ≥ 5th Tinjau Ulang , jika GFR 30-44 ml/ min/1,73m2
Hentikan , jika GFR <30 ml/ min/1,73m2
HbA1C 
≤ 7% terapi bisa dipertimbangkan
>7% jika beresiko hipoglikemi/harapan hidup
kecil

PERHATIAN
Jika nilai GFR <30 ml/ min/1,73m2 atau TD
Proteinuria >30 mg/24 jam, maka
<110/70 mmHg. maka pemeriksaan ACR
diberikan ACEI/ARB
dilakukan tiap 4-6 minggu.

Proteinuria <30mg/24 jam atau YA Apakah Tekanan Darah sesuai target YA Periksa TD tiap 3 bulan,
berkurang 30%-50% Tes urin dan darah secara rutin
???

TIDAK TIDAK

Tingkatkan dosis Tingkatkan dosis ACEI/ARB dan atau tambahkan


ACEI/ARB diuretic thiazid (Diuretic loop jika terajdi
oedem)

TIDAK TIDAK

Jika TD masih tidak memenuhi target, Tambahkan CCB, jika diperlukan


TIDAK TD sesuai target setelah 4-6
YA
Tambahkan Clonidin, Hidralazin atau tambahkan juga betha blocker atau
Minoksidil alpha blocker minggu ???
Terapi farmakologi anemia pada pgk
Hemodialisis

Terapi pengganti fungsi


ginjal yang menggunakan
alat khusus dengan tujuan
mengeluarkan toksis
uremik dan mengatur
cairan elektrolit tubuh.

Terapi Pengganti Ginjal

Transplantasi Ginjal
proses pencangkokan ginjal ke
dalam tubuh seseorang melalui
tindakan pembedahan. Ginjal baru
bersama ginjal lama yang
fungsinya sudah memburuk akan
bekerja bersama-sama untuk
mengeluarkan sampah
metabolisme dari dalam tubuh.
Studi kasus
KASUS
Nyonya M, berusia 57 tahun datang ke rumah sakit pada tanggal 28
Agustus 2015, mengeluhkan sesak nafas , tampak lemas dan pusing.
Berat badan pasien 42 Kg dengan tinggi badan 159 cm, Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD : 160/90mmHg, Nadi 108x/menit,
Respirasi Rate 32x/menit, Suhu 36,20C. Dari hasil riwayat kesehatan
pasien sebelumnya, diketahui pasien menderita penyakit CKD , CHF
NYHA stage III, serta rutin HD setiap hari senin. Riwayat pengobatan
pasien sebelumnya adalah bodrex.
Diagnosa harian dokter pada tanggal 28-30 Agustus 2015 pasien
mengalami CKD stage V dengan anemia berat, asidosis metabolit
(Hiperkalemia berat), CHF NYHA stage IV dan hipertensi stage II. Pada
tanggal 31 agustus-02 september 2015 dokter memeriksa dan
mendiagnosa pasien mengalami CKD stage V dengan anemia berat,
asidosis metabolit (Hiperkaleimia berat), CHF NYHA stage IV, hipertensi
stage II dan ISK.
Tanda-tanda vital
Kondisi klinis
Kondisi Klinik Tangg
al

28/8 29/8 30/8 31/ 01/ 02/9


8 9
Sesak Napas √ √ √ √ √ √
Pusing √ - - - - -
Lemas √ √ - - - -

Keluhan :
√ = Keluhan masih terasa
- = Sudah tidak mengalami kondisi tersebut
Data laboratorium
N Parameter Tangga
o l
28/8 30/8 31/8 Satuan Ref. Range

1 Hemoglobin 5,5 7,1 7,0 g/dL 14-18

2 Leukosit 8,6 10,6 7,7 /µL 4,5-11,0x103

3 Kreatinin 11,9 13,3 mg/dL 0,7-1,3

4 Ureum 128 137 mg/dL 10-50


5 Natrium 138 136 mmol/L 136-146
6 Kalium 7,5 6,3 mmol/L 3,7-5,4
7 Gula darah acak 123 mg/dL 60-140

8 Calcium 1,26 mmol/L 1,17-1,29

9 Bakteri pada urin Positif


(+)
10 Warna Urin Kuning
Profil pengobatan
PENYELESAIAN KASUS metode soap
subject
Nama :M
Usia : 57 Tahun
BB : 42 Kg
TB : 159 cm
Diagnosis awal : CKD
Keluhan utama : Sesak napas, tampak lemas, dan batuk
Riwayat penyakit sekarang :
pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi Sesak napas, tampak lemas, dan pusing
Riwayat Penyakit dahulu :
CKD, HD tiap hari senin, CHF NYHA stage III
Riwayat Obat : Bodrex
Riwayat penyakit keluarga : -
Alergi obat :-
Object
Tanda-Tanda Tangga
Vital l
28/8 29/8 30/8 31/8 01/9 02/9
TD (mmHg) 160/90 150/9 150/90 150/9 140/90 140/90
0 0
Suhu (0C) 36,2 36,5 36,5 36,5 36,5 36
Nadi (x/menit) 108 98 98 98 98 92
RR (x/menit) 32 26 26 26 24 24

Kondisi Klinik Tangga


l
28/8 29/8 30/8 31/ 01/ 02/9
8 9
Sesak Napas √ √ √ √ √ √
Batuk √ - - - - -
Lemas √ √ - - - -
Data laboratotium

N Parameter Tangga
o l
28/8 30/8 31/8 Satuan Ref. Range

1 Hemoglobin 5,5 7,1 7,0 g/dL 14-18

2 Leukosit 8,6 10,6 7,7 /µL 4,5-11,0x103

3 Kreatinin 11,9 13,3 mg/dL 0,7-1,3

4 Ureum 128 137 mg/dL 10-50


5 Natrium 138 136 mmol/L 136-146
6 Kalium 7,5 6,3 mmol/L 3,7-5,4
7 Gula darah acak 123 mg/dL 60-140

8 Calcium 1,26 mmol/L 1,17-1,29

9 Bakteri pada urin Positif


(+)
10 Warna Urin Kuning
Perhitungan Serum kreatinin dan gfr
asessment
PLAN
•Memonitoring/cek kesehatan pasien secara teratur.

•Diskusikan dengan dokter mengenai penggantian obat amlodipin


(gol. CCB) yaitu golongan β-bloker disarankan bisoprolol
(Tomiyama,2014) dengan dosis 1x5 mg/hari (Medscape), dilakukan
monitoring TD dikarenakan ada interaksi antara CaCo3 dengan
bisoprolol yakni dapat menurunkan efek bisoprolol.

•Memonitoring parameter-parameter klinis pasien CKD agar dapat


diketahui kondisi terbaru dari pasien serta untuk dapat mengetahui
jadwal cuci darah yang harus dilakukan oleh pasien seperti clearens,
GFR, TD.
KIE
• Memonitoring efek terapi obat seperti monitoring Respiration
Rate (Nilai RR normal 12-20) dan kadar kalium.
• Memonitoring gaya hidup pasien dengan memberikan
edukasi kepada keluarga pasien juga.
• Apabila pengobatan kotrimoksazol belum mencapai target,
dilakukan cek kultur bakteri yang spesifik.
O Membatasi kadar protein sampai 0,8 g / kg BB / hari, jika GFR
kurang dari 30 mL/menit /1,73m2
O Berhenti merokok untuk memperlambat perkembangan PGK
dan mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler.
KIE
O Diet rendah kalium dan natrium, hindari buah-
buah yang mengandung kalium tinggi.
O Menjaga keseimbangan elektrolit
O Hindari aktivitas fisik yang berat dan berlebihan
O Hindari minum minuman berkafein tinggi
O Diet makanan yang tinggi kolesterol
O Diberikan pemahaman bahwa obat harus
ditebus sesuai dengan resep dokter
KIE
O Makanan yang harus dibatasi untuk pasien gagal ginjal : cokelat,
produk susu (seperti : susu, yoghurt), kacang, pisang, buah
dengan kandungan air yang banyak (seperti : anggur, melon,
tomat) dan buah dengan kandungan kalium tinggi (seperti :
jeruk, kiwi, dan pisang). Sayuran dengan kandungan yang air
yang banyak (seperti : seledri, salada), sayuran dengan kalium
yang tinggi seperti kentang, labu,
O Makanan yang boleh dikonsumsi : buah buahan (apel, nanas,
pir, ceri), sayuran (brokoli, kol, wortel), roti dan nasi.
O Tips untuk menghindari rasa haus : menghindari makanan yang
asin, membatasi aktivitas atau kegiatan pada saat cuaca panas.
O Berhenti mengkonsumsi bodrex dikarenakan salah satu
komposisi bodrex terdapat kafein.
TERIMAKASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen