Sie sind auf Seite 1von 8

GLIKOSIDA ANTRAKINON

Disusun oleh :
Intan Marlina (17080090)
Julia Rikza Safira (17080115)
GLIKOSIDA ANTRAKINON

Merupakan suatu glikosida yang di dalam tumbuhan


biasanya terdapat sebagai turunan antrakuinon
terhidloksilasi, termitilasi, atau terkarboksilasi.
Antrakinon berikatan dengan gula sebagai o-glikosida atau
sebagai c-glikosida. Turunan antarkinon umunya larut
dalam alcohol encer, senyawa antrakinondapat bereaksi
dengan basa memberikan warna ungu ungu atau hijau.
SIFAT FISIKA KIMIA
• Senyawa antrakinon dan turunannya seringkali bewarna kuning sampai merah sindur
(oranye), larut dalam air panas atau alkohol encer. Untuk identifikasi digunakan reaksi
Borntraeger (lihat MMI).
• Antrakinon yang mengandung gugus karboksilat (rein) dapat diekstraksi dengan
penambahan basa, misalnya dengan natrium bikarbonat. Hasil reduksi antrakinon
adalah antron dan antranol, terdapat bebas di alam atau sebagai glikosida.
• Antron bewarna kuning pucat, tidak menunjukkan fluoresensi dan tidak larut dalam alkali,
sedangkan isomernya, yaitu antranol bewarna kuning kecoklatan dan dengan alkali
membentuk larutan berpendar (berfluoresensi) kuat.
• Oksantron merupakan zat antara (intermediate) antara antrakinon dan antranol. Reaksi
Borntraeger modifikasi Fairbairn, yaitu dengan menambahkan hidrogen peroksida akan
menujukkan reaksi positif. Senyawa ini terdapat dalam Frangulae cortex.
EFEK FARMAKOLOGI
• Glikosida antrakinon adalah stimulan katartika dengan
meningkatkan tekanan otot polos pada dinding usus besar, aksinya
akan terasa sekitar 6 jam kemudian atau lebih lama. Adapun
mekanisme belum jelas, namun diduga antrakinon dan antranol dan
turunannya berpengaruh terhadap transpon ion dalam sel colon
dengan menghambat kanal ion Cl-.
• Untuk antron dan antranol memberikan aksi lebih drastis. Itulah
sebabnya beberapa simplisia boleh digunakan setelah disimpan
selama satu tahun, untuk mengubah senyawa tersebut menjadi
antrakinon. Jika jumlahnya lebih besar daripada antrakinon bisa
mengakibatkan mulas dan rasa tidak enak.
KEGUNAAN
• Daun sena, senna leaf (sennae folium)
Asal tumbuhan
- Cassia acutifolia delile (Alexandria
senna), tumbuh liar di lembah sebagai
Nil, dari Aswan sampai Kordofan
- Cassia angustifolia Vahl. (Tinnevelly
senna) (suku leguminosae) tumbuh di
jazirah arab, dan India
Kandungan kimia
- Glikosida dimer yang aglikonnya terdiri
dari aloe-emodin dan rein.
Penggunaan
- Sering digunakan sebagai the pelangsing
• Cassia pods (buah trengguli)
Asal tanaman
- Buah yang di keringkan dari cassia fistula
(suku leguminosae). Tumbuhan ini di tanam
di hindia barat (dominika dan Martinique) dan
Indonesia
Kandungan kimia
- Bubur kasia mengandung gula 50%, zat
warna, dan minyak atsiri. Bubur ini
mengandung rein dan senyawa mirip senidin.
Daun tanaman ini mengandung rein bebas
atau terikat, senidin, senosida A, dan B.
emplur mengandung barbaloin dan rein, serta
ieukoantosianidin.
Kegunaan
- Berfungsi sebagai anti bakteri dsn pencahar
(laxative) dan sebagai antitusive
PENGGOLONGAN

Das könnte Ihnen auch gefallen