Sie sind auf Seite 1von 34

PROMOSI KESEHATAN

Puguh Saneko, S.KM., M.Kes


Pokok Bahasan
• Pendekatan Promosi Kesehatan
• Konsep dan prinsip dalam promosi kesehatan
• Paradigma dalam promosi kesehatan
• Kebijakan Pemerintah tentang promosi
kesehatan
• Advokasi dalam promosi kesehatan
1. PENDEKATAN PROMKES
SEJARAH PROMOSI KESEHATAN
Leavell & Clark Leavell & Clark Leavell & Clark
1st known use of terms classified and further defined
Publish Textbook of
primary and secondary the five levels into three
Preventive Medicine
prevention categories

1953 1957 1958


1. Health promotion Pencegahan Primer : Pencegahan Primer : Health
Mencegah terjadinya penyakit Promotion, Specific
2. Specific protection
Protection
3. Early recognition and Pencegahan Sekunder : Pencegahan Sekunder : Early
prompt treatment Mencegah perkembangbiakan Recognition and Prompt
penyakit mulai dari deteksi Treatment
4. Disability limitation dini sehingga bisa diberikan Pencegahan Tersier :
penanganan yang tepat dan Diasablity Limitation,
5. Rehabilitation pencegahan komplikasi Rehabilitation
Konferensi
Konferensi Internasional
Teori H.L. Blum Internasional Pelayanan
Promosi Kesehatan
Kesehatan Primer
1974 Alma Ata, Kanzakhstan, Ottawa, Canada,
6–12 September 1978 17-21 November 1986
A Multiple Determinants of Primary Health Care The Move Towards a New Public
Health Model Health
Health for all by the year 2000

1. Life Style 1. Health education 1. Healthy public policy

2. Environment 2. Promotion of food supplies and proper 2. Supportive environment


nutrition
3. Health Services 3. Adequate supply of safe water and 3. Reorient health service
basic sanitation
4. Genetic / Herediter 4. Maternal and child care, including 4. Personal Skill
family planning
5. Immunization against the major 5. Community action
infectious diseases
6. Prevention and control of locally
endemic diseases
7. Appropriate treatment of common
diseases and injuries
8. Provision essential drugs
Perjalanan Promosi Kesehatan di Indonesia

Sebelum 1965 1965-1975 1975-1985 1985-1995 1995-sekarang


Pendidikan Pendidikan Penyuluhan Ada peran serta Promosi kesehatan
Kesehatan Kesehatan Kesehatan masyarakat dalam (Penyuluhan, peran
Sasaran individu Sasaran individu dan (sasaran individu- pemberdayaan serta masyarakat,
sebagian kecil masyarakat) mulai masyarakat kemitraan, politik
masyarakat ada pengembangan kesehatan)
media
Pendekatan Perubahan Perilaku
Pelaksanaan promosi kesehatan harus
memperhatikan proses perubahan perilaku.
Proses perubahan perilaku:
1.Perubahan Kognitif
2.Perubahan Afektif
3.Perubahan Psikomotor
Pendekatan Edukasi
Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan harus
menggunakan pendekatan proses belajar-
mengajar, karena perubahan perilaku yang
diharapkan pada dasarnya merupakan proses
belajar yang terjadi pada diri sasaran
Pendekatan yang berpusat pada klien
Menjadikan klien sebagai mitra dalam menyelesaikan
permasalahan kesehatan yang dihadapi klien
Promotor kesehatan bertindak sebagai fasilitator dan
bukan sekedar edukator.
Klien diposisikan sebagai sukyek perubahan dan bukan
objek perubahan
Promotor sebagai fasilitator harus mampu
mengidentifikasi kebutuhan klien sehingga mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk
menyelesaikan masalah kesehatannya.
Pendekatan Perubahan Sosial
• Melakukan aksi politik dan sosial untuk
mengubah lingkungan fisik dan sosial yang
mendukung kesehatan
• Tujuan : melakukan perubahan pada
lingkungan fisik, sosial dan ekonomi supaya
mendukung terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi terciptanya derajat kesehatan
yang optimal.
2. KONSEP DAN PRINSIP PROMOSI
KESEHATAN
Konsep Promosi Kesehatan

Sekarang
Dahulu
Ruang lingkup Promosi Kesehatan
Ottawa Charter, 1986
Prinsip Promosi Kesehatan
 Ottawa Charter, 1986
“Health Promotion is the procces of enabling individuals and
communities to increase control over the determinants of health and to
improve their health.”

PRINSIP PROMKES
BAGAIMANA ORANG YANG SEHAT TIDAK JATUH SAKIT
BAGAIMANA ORANG YANG SEHAT SEMAKIN MENINGKAT
KESEHATANNYA
SEHAT
"Health is a state of complete physical, mental and social
well-being and not merely the absence of diseases or
infirmity"

Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik,


mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan (WHO, 1947)

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,


spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis
UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. PARADIGMA PROMOSI KESEHATAN
PARADIGMA ??

PARADIGMA
SEHAT

PARADIGMA
SAKIT
4. KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT
PROMOSI KESEHATAN
KERANGKA PIKIR PENYELENGGARAAN
PARADIGMA SEHAT
PENURUNAN AKI, AKB, Gizi
Buruk/Lebih, PTM, PM,
Peningkatan keluarga PHBS

KOMITMEN
SIKLUS UMPAN BALIK
PEMECAHAN PENGHARGAAN
MASALAH TATA KELOLA

Implementasi
Perencanaan –Pelaksanaan & Monev

METODE
SUMBER
KEBIJAKAN &
DAYA TEKNOLOGI

PARADIGMA SEHAT
UPAYA PROMOTIF PREVENTIF DI PUSAT –PROVINSI –KAB/KOTA
5. ADVOKASI PROMOSI KESEHATAN
Advokasi dalam Promosi Kesehatan

• Advokasi merupakan kegiatan yang strategis dan terencana


• Ditujukan kepada penentu kebijakan dalam rangka menduku
ng isu kebijakan yang spesifik
• Ditujukan untuk mempengaruhi/melakukan perubahan terhad
ap kebijakan, jadi pada umumnya ditujukan pada tingkat terat
as institusi, baik institusi swasta maupun pemerintah
• Perubahan kebijakan untuk mendukung penyelesaian perma
salahan spesifik
• Mempunyai rentang waktu yang sulit dibatasi
Tujuan dan Kegunaan Advokasi

Secara praktis Advokasi merupakan upaya untuk


membangun dan mengembangkan:
– Komitmen politis (political commitment)
– Dukungan kebijakan (policy support)
– Penerimaan sosial (social acceptance)
– Dukungan sistem (System support)
1. Komitmen Politis (Political Commitment)
• Komitmen dari penentu kebijakan di berbagai tingkat terhadap
isu yang dibicarakan
• Perlu pemahaman yang baik dan benar dari penentu kebijakan
terhadap isu dan permasalahan serta penyelesaiannya
• Dengan pemahaman yang baik dan benar tersebut diharapkan
keluar kebijakan yang baik dan benar juga dalam menyelesaik
an permasalahan
2. Dukungan Kebijakan (Policy support)

Dukungan konkrit penentu kebijakan sebagai implem


entasi komitmen politik pada isu yang dibahas
Dukungan dapat berupa:
– Undang-undang
– Peraturan Pemerintah
– Peraturan Daerah
– Peraturan lainnya baik institusi pemerintah maupu
n institusi swasta/organisasi kemasyarakatan
3. Penerimaan Sosial (Social Aceptance)
1. Diterimanya suatu program oleh masyarakat
2. Perlu sosialisasi program kepada masyarakat
sehingga masyarakat memahami arti program
tersebut bagi mereka
3. Perlu pemetaan karakteristik tokoh masyarakat
(key persons) untuk menentukan strategi pendek
atan
4. Tumbuh peranserta masyarakat dalam menangg
ulangi isu
4. Dukungan sistem (System Support)

• Terbentuknya sistem kerja yang terorganisir sede


mikian rupa sehingga efektif dan efisien dalam me
nyelesaikan isu.
• Penyelesaian isu masuk dalam sistem kerja institu
si
• Sistem kerja melibatkan juga sektor terkait baik pe
merintah maupun swasta dan organisasi kemasya
rakat
TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen