Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
(1915-2008)
Laporan
Institute of Medicine - IOM
TO ERR IS HUMAN
Building a Safer Health System
(Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds. To err is human: building
a safer health system. Washington, D.C.: National Academy Press, 2000.)
D A L A M 1 TAHUN
SETIAP HARI
1 PESAWAT JUMBO JET
BERPENUMPANG 268 ORANG
J A T U H !!!
“One of IOM’s 6 aims for the 21st century healthcare is, “patient-
centered care that is respectful of and responsive to individual
patient preferences, needs and values and ensuring that patient
values guide all clinical decisions” (IOM, 2001)
7
What are the Core Concepts of Patient- and
Family-Centered Care?
1. Dignity and Respect. Health care practitioners listen to and honor
patient and family perspectives and choices. Patient and family
knowledge, values, beliefs and cultural backgrounds are
incorporated into the planning and delivery of care.
2. Information Sharing. Health care practitioners communicate and
share complete and unbiased information with patients and families
in ways that are affirming and useful. Patients and families receive timely,
complete, and accurate information in order to effectively participate in
care and decision-making.
3. Participation. Patients and families are encouraged and supported in
participating in care and decision-making at the level they choose.
4. Collaboration. Patients and families are also included on an institution-
wide basis. Health care leaders collaborate with patients and families in
policy and program development, implementation, and evaluation; in
health care facility design; and in professional education, as well as in
the delivery of care.
Partnering with Patients and Families to Design a Patient and Family-Centered Health Care System.
Johnson, B et al. Institute for Family-Centered Care 2008 8
WHO General Principles of Good Chronic Care (2003)
Survei Akreditasi RS
11
Basic Concepts of Hospital Accreditation
Self improvement
Learning External Accreditation
Process evaluation
Self assessment
ISQua
JCI
1
International Accreditation Akreditasi
Standards for HC KARS
External Evaluation Org
(Badan Akreditor)
Pelatihan
3 Surveior
Akreditasi
Surveyor Training
Standards
Rumah
Standar
Sakit Accred Std
Pelayanan RS Hospital
Indonesia
JCI
International Principles
Akreditasi Internasional
For HC Standards utk RS
13
Badan yang diakreditasi ISQua
Int American Association of Blood Banks, Accreditation and Quality
Programme – AABB; Accreditation Canada; The Australian Council
on Healthcare Standard – ACHS; Australian General Practice
Accreditation Limited / Quality in Practice - QIP/AGPAL; Healthcare
Accreditation Quality Unit, UK - CHKS-HAQU; Council for Health
Service Accreditation of Southern Africa – COHSASA; Health
Accreditation System of Instituto Colombiano de Normas Técnicas y
Certificación, Co – ICONTEC; The Irish Health Service Accreditation
Board – IHSAB; Joint Commission International, USA – JCI;
Malaysian Society for Quality in Health – MSQH; Netherlands
Institute for Accreditation in Healthcare – NIAZ; Quality
Improvement Council and the QIC Accreditation Program, Australia –
QIC; Taiwan Joint Commission on Healthcare Accreditation –
TJCHA; Health and Disability Auditing New Zealand – HDANZ;
Global-Mark Pty Ltd, Healthcare Certification Programme; Aged
Care Standards and Accreditation Agency, Australia – ACSAA
Konsep Dasar Akreditasi Rumah Sakit
1
2
3
Badan Akreditasi
Sertifikat
15
Akreditasi Rumah Sakit
di Indonesia
Standar Standar
Akreditasi Prosedur
1 RS 2 Operasional 3
17
Standar Akreditasi Rumah Sakit
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien
Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) 18
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yg efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yg perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
IV. Sasaran Milenium Development Goals
Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan
Peningkatan Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
19
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Elemen
Standar
Penilaian
Kelompok I 161 436
Kelompok II 153 569
Kelompok III 6 24
Kelompok IV 3 19
Total : 323 1048
Kelompok (4)
No BAB # Std # EP
• Standar APK 1.
Pasien diterima sbg pasien RI atau didaftar utk yan RJ
berdasarkan pada *kebutuhan yan kes mereka yg telah
diidentifikasi dan pada *misi serta SD RS yg ada.
• Maksud dan tujuan APK 1.1.
= Menyesuaikan kebutuhan pasien dgn misi dan SD RS
tergantung pd keterangan yg didapat lewat skrining pd
kontak pertama.
=Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi
visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil
dari pemeriksaan fisik, psikologik, lab klin atau
diagnostik imajing sebelumnya.
=Skrining ......
=Skrining dapat terjadi di asal rujukan, pd saat pasien
ditransportasi emergensi atau wkt pasien tiba di RS.
=Hanya RS yg mempunyai kemampuan menyediakan yan
yg dibutuhkan dan konsisten dgn misinya dapat
dipertimbangkan utk menerima pasien RI atau pasien RJ.
Hak pasien
Informed consent
Penelitian
Donasi organ
Assessmen pasien
Pelayanan Laboratorium
Pelayanan Radiologi dan diagnostik
imaging
2
GAMBARAN UMUM
Asesmen pasien t.d atas 3 proses utama :
• Mengumpulkan informasi dari data
keadaan fisik, psikologis, sosial, dan
riwayat kesehatan pasien.
• Analisis informasi dan data termasuk hasil
laboratorium dan “Imajing Diagnostic”
(Radiologi) untuk mengidentifikasi
kebutuhan pelayanan kesehatan pasien.
• Membuat rencana pelayanan untuk
memenuhi semua kebutuhan pasien yang
telah diidentifikasi.
• Standar AP.1. Semua pasien yg dilayani RS harus
diidentifikasi kebutuhan pelayanannya melalui suatu
proses asesmen yg baku.
• Maksud dan Tujuan AP.1. Ketika pasien diterima di RS
utk yan/pengobatan RI atau RJ, perlu dilakukan
asesmen lengkap utk menetapkan alasan kenapa
pasien perlu datang berobat ke RS. Pada tahap ini, RS
membutuhkan informasi khusus dan prosedur utk
mendapat informasi, tergantung pd kebutuhan pasien
dan jenis yan yg harus diberikan (contoh RI atau RJ).
Kebijakan dan prosedur RS menetapkan bagaimana
proses ini berjalan dan informasi apa yg harus
dikumpulkan dan didokumentasikan (lihat juga APK.1,
Maksud dan Tujuan).
• Elemen Penilaian AP.1.
1. Kebijakan dan prosedur rumah sakit menegaskan
asesmen informasi yang harus diperoleh dari
pasien rawat inap.
2. Kebijakan dan prosedur rumah sakit menegaskan
asesmen informasi yang harus diperoleh dari
pasien rawat jalan.
3. Kebijakan rumah sakit mengidentifikasi tentang
informasi yang harus didokumentasi untuk
asesmen.
• Standar AP.2. Semua pasien dilakukan asesmen ulang pd interval
tertentu atas dasar kondisi dan pengobatan utk mnetapkan respons
thd pengobatan dan utk merencanakan pengobatan atau utk
pemulangan pasien.
• Standar AP.3. Staf yg kompeten melaksanakan asesmen dan
asesmen ulang.
• Standar AP.4. Staf medis, keperawatan dan staf lain yang bertangg-
jwb atas yan pasien, bekerja sama dlm menganalisis dan
mengintegrasikan asesmen pasien.
• PELAYANAN LABORATORIUM
• Standar AP.5. Ada yan lab utk memenuhi kebutuhan pasien & semua
jenis pemeriksaan sesuai dgn standar nasional, UU peraturan.
• PELAYANAN RADIOLOGI DAN DIAGNOSTIK IMAJING
• Standar AP.6. Ada yan radiologi dan yan diagnostik imajing utk
memenuhi kebutuhan pasien, dan semua yan memenuhi standar
nasional, UU dan peraturan yg berlaku.
Bab 4. PELAYANAN PASIEN
(PP)
Pemberian pelayanan untuk semua
pasien
Pelayanan pasien risiko tinggi dan
penyediaan pelayanan risiko tinggi
Makanan dan terapi nutrisi
Pengelolaan pelayanan rasa nyeri
Pelayanan pada tahap terminal (akhir
hidup)
No Standar Elemen
Penilaian 12 PP.3.5 3
1 PP.1 3 13 PP.3.6 2
2 PP.2 3 14 PP.3.7 2
3 PP.2.1 7 15 PP.3.8 6
4 PP.2.2 4 16 PP.3.9 2
5 PP.2.3 2 17 PP.4 5
6 PP.2.4 2 18 PP.4.1 5
7 PP.3 3 19 PP.5 4
8 PP.3.1 2 20 PP.6 4
9 PP.3.2 2 21 PP.7 3
10 PP.3.3 2 22 PP.7.1 5
11 PP.3.4 3 22 Std 74 EP
48
GAMBARAN UMUM
2
GAMBARAN UMUM
No Standar EP
1 PAB.1 4
2 PAB.2 6
3 PAB.3 7
4 PAB.4 4
5 PAB.5 2
6 PAB.5.1 2
7 PAB.5.2 3
8 PAB.5.3 3
9 PAB.6 4
10 PAB.7 3
11 PAB.7.1 3
12 PAB.7.2 2
13 PAB.7.3 2
14 PAB.7.4 6
14 Std 51 EP
GAMBARAN UMUM
Catatan :
Standar Anestesi dan Bedah dpt dipakai
dalam tata (setting) anestesi apapun dan
atau sedasi moderat atau dalam dan
prosedur invasif lain yg membutuhkan
persetujuan.
Penataan tersebut termasuk kamar bedah
RS, unit bedah sehari (day surgery), unit gigi
dan klinik rawat jalan lainnya, yan
emergensi, yan intensif dan yan lain.
• ORGANISASI dan MANAGEMEN
• Standar PAB.1. Tersedia yan anestesi (termasuk sedasi moderat
dan dalam) utk memenuhi kebutuhan pasien, dan semua yan tsb
mmenuhi standar di RS, standar nasional, UU dan peraturan serta
standar profesional.
• Maksud dan Tujuan PAB.1.
• RS mmpunyai sistem utk menyediakan yan anestesi (termasuk
sedasi moderat dan dalam) yg dibutuhkan pasien, yg dibutuhkan
dlm yan klinis yg ditawarkan dan kebutuhan para praktisi yan kes.
Yan anestesi (termasuk sedasi yg moderat dan dalam) memenuhi
standar di RS, nasional, juga UU dan peraturan yg berlaku.
• Yan anestesi, termasuk sedasi moderat dan dalam serta yan utk
kedaruratan, dpt diberikan di dalam RS, atau dgn kerjasama/
persetujuan dgn organisasi lain, atau keduanya. Yan anestesi
(termasuk sedasi moderat dan dalam) juga tersedia di luar jam kerja
utk keperluan kedaruratan.
• Setiap penggunaan anestesia dari sumber luar didasarkan atas
rekomendasi direktur dan orang lain yang bertangg-jwb thd yan
anestesi. Sumber luar mmenuhi UU dan peraturan yg berlaku serta
dgn mutu yg dpt diterima maupun keselamatan pasien yg memadai.
21 STANDAR, 84 PARAMETER
BAB 6. MANAJEMEN & PENGGUNAAN OBAT (MPO)
1 MPO.1 6 11 MPO.4.1 2
2 MPO.1.1 2 12 MPO.4.2 3
3 MPO.2 3 13 MPO.4.3 3
4 MPO.2.1 6 14 MPO.5 3
5 MPO.2.2 3 15 MPO.5.1 6
6 MPO.3 5 16 MPO.5.2 5
7 MPO.3.1 4 17 MPO.6 3
8 MPO.3.2 3 18 MPO.6.1 5
9 MPO.3.3 4 19 MPO.6.2 3
10 MPO.4 6 20 MPO.7 5
21 MPO.7.1 4
21 Std 84
GAMBARAN UMUM
Manajemen obat merupakan komponen yg penting
dlm pengobatan paliatif, simptomatik, preventif dan
kuratif thd penyakit dan berbagai kondisi.
Manajemen obat mencakup sistem & proses yg
digunakan RS dlm memberikan farmakoterapi kpd
pasien.
Merupakan upaya multidisiplin dan terkoordinir dari
para staf RS, menerapkan prinsip rancang proses yg
efektif, implementasi dan peningkatan thd seleksi,
pengadaan, penyimpanan, pemesanan/peresepan,
pencatatan (transcribe), pendistribusian, persiapan
(preparing), penyaluran (dispensing), pemberian,
pendokumentasian dan pemantauan terapi obat.
2
GAMBARAN UMUM
1 PPK.1 3
2 PPK.2 7
3 PPK.2.1 3
4 PPK.3 3
5 PPK.4 5
6 PPK.5 3
7 PPK.6 4
7 Std 28
GAMBARAN UMUM
Pendidikan pasien dan keluarga membantu pasien
berpartisipasi lebih baik dlm asuhan yg diberikan
dan mendapat informasi dlm mengambil keputusan
ttg asuhannya.
Berbagai staf yg berbeda dalam RS memberikan
pendidikan kpd pasien dan keluarganya.
Pendidikan diberikan ketika pasien berinteraksi
dgn dokter atau perawatnya. Demikian juga
petugas kes lainnya memberikan pendidikan
secara spesifik, diantaranya terapi diet, rehabilitasi
atau persiapan pasien pulang dan asuhan pasien
berkelanjutan.
2
GAMBARAN UMUM
Mengingat banyak staf terlibat dlm pendidikan pasien
dan keluarganya, hal ini penting diperhatikan bhw
anggota yg terlibat dikoordinasikan kegiatannya dan
fokus pada kebutuhan pembelajaran pasien.
Pendidikan yg efektif diawali dgn asesmen kebutuhan
pembelajaran pasien dan keluarganya. Asesmen ini
menjelaskan bukan hanya kebutuhan akan
pembelajaran, tetapi juga bagaimana pembelajaran
dapat dilaksanakan dengan baik.
Pembelajaran akan lebih efektif ketika disesuaikan
dgn keyakinan, pilihan pembelajaran yg tepat,
agama, nilai budaya dan kemampuan membaca,
serta bahasa. Demikian juga ketika ditemukan hal
yang dibutuhkan dalam proses pelayanan pasien.
3
GAMBARAN UMUM
Pendidikan termasuk baik kebutuhan pengetahuan
pasien selama proses pemberian yan maupun
kebutuhan pengetahuan pasien setelah pulang utk
dirujuk ke yan kes lain atau pulang ke rumah.
Pendidikan dapat mencakup informasi sumber–
sumber di komunitas untuk tambahan yan dan
tindak lanjut yan apabila diperlukan, serta
bagaimana akses ke pelayanan emergensi bila
dibutuhkan.
Pendidikan yang efektif dalam suatu RS hendaknya
disediakan format visual dan elektronik, serta
berbagai pembelajaran jarak jauh dan teknik
lainnya.
• Standar PPK. 1
• RS menyediakan pendidikan utk menunjang partisipasi
pasien dan keluarga dlm pengambilan keputusan dan
proses yan.
• Maksud dan tujuan PPK. 1
• RS mendidik pasien dan keluarganya, shg mereka
mndapat pengetahuan dan ketrampilan utk brpartisipasi
dlm proses dan pengambilan keputusan asuhan pasien.
Setiap RS mngembangkan/ mmasukkan pendidikan ke
dlm proses asuhan berbasis misi, jenis pelayanan yg
diberikan dan populasi pasien. Pendidikan direncanakan
utk menjamin bhw setiap pasien diberikan pendidikan
sesuai kebutuhannya.
• RS menetapkan bagaimana mengorganisasikan
sumber daya pendidikan secara efektif dan efisien.
Karena itu, RS perlu menetapkan koordinator
pendidikan atau komite pendidikan, mnciptakan yan
pendidikan, mngatur penugasan seluruh staf yg
mmberikan pendidikan secara terkoordinasi.