Sie sind auf Seite 1von 23

Chapter 11

Sampling and
materiality

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Learning objectives
• To discuss the importance of audit sampling.
• To distinguish between non-statistical and statistical
sampling.
• To describe the key steps and data required for the
auditors to perform statistical sampling.
• To discuss the importance of the concept of materiality.
• To explain the role of materiality in relation to the financial
statements.
• To describe how the auditors set the materiality level and
use it in various stages of the audit.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
2
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Audit sampling and materiality
• Audit sampling is one method auditors use to
(mengumpulkan) evidence to reach an opinion on financial
statements. When auditors select transactions,
documents, accounts balances for testing they take a
sample, using audit sampling as a technique.
• Materiality is vital concept when auditors seek to
determine company’s financial statements give a true and
fair view. Without an idea of what level of misstatement in
financial statements would be misleading, auditors would
not be able to evaluate the importance of misstatements
discovered during audit testing.
• The two concepts are related: when auditors assess
significance of errors or misstatements in sample, they are
putting into operation concept of materiality.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
3
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
What is sampling?
• Auditor berharap kepastian yang masuk akal bahwa kesimpulan
audit didasarkan pada biaya yang wajar.Sampling audit
digunakan untuk mencapai keduanya dan auditor memilih
sampel dari populasi.
• The objective of sampling: ‘to provide a reasonable basis for the
auditor to draw conclusions about the population from which
the sample is selected’ (ISA 530).
• Auditors must decide when appropriate to use sampling.
• Sufficiency, relevance and reliability apply to audit sampling:
– Is sample large enough to be representative of population?
– Is sample relevant in the circumstances of this population?
– Will selection procedures achieve a sample representative
enough to assess the reliability of the population?

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
4
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Designing and selecting the sample for
testing

•Auditors may use either:

– Judgemental sampling, or

– Statistical sampling

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
5
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Judgemental sampling

• Auditor menggunakan pertimbangan dalam


pemilihan sampel dan interpretasinya.
• Pertimbangan harus dilakukan untuk sampling
statistik dan sampling non statistik.
• Tetapi non-statistical sampling dikatakan menjadi
judgemental sampling karena semua aspek dalam
pemilihan sampel membutuhkan dilakukannya
pertimbangan (judgement)
• Permasalahan judgemental sampling adalah
karakteristik sampel tidak selalu mengungkap
karakteristik populasi.
Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
6
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Statistical sampling
1. Untuk sampel yang akan mewakili harus homogen
dalam populasi. - sering berbeda tingkat risiko dalam
item populasi. Contoh kurangnya homogenitas :
– Transaksi tidak diterapkan pengendalian intern yang
sama, contoh : transaksi yang besar diperlakukan
berbeda dengan yang kecil, atau pengendalian lebih
longgar dalam satu bagian periode.
– Saldo dalam populasi mungkin memiliki nilai yang
sangat berbeda.
– Kurangnya homogenitas membuat stratifikasi dan
perlakuan strata yang berbeda sebagai populasi yang
berbeda, menjadi praktek yang umum.
2. Sampel dapat menjadi benar-benar mewakili jika
diambil dari keseluruhan populasi.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
7
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Sample selection methodology
– sampling methods
• Random sampling
metode ini berusaha untuk memastikan setiap item dalam populasi
memiliki kesempatan yang sama dengan item lainnyauntuk dipilih.
• Systematic or interval sampling
Sampling ini menerapkan titik awal secara acak kemudian memilih
setiap item - mencakup keseluruhan populasi tetapi dapat memiliki
efek yang sama dengan random sampling jika kesalahan menyebar
secara acak ke seluruh populasi.
• Block or cluster sampling (non-statistical)
melibatkan pemilihan blok transaksi dan pengujian eksistensi dari
beberapa kriteria.
• Haphazard (sembarangan) sampling (non-statistical)
Sampel dipilih dengan menggunakandasar yang sembarang, seperti
pin, ulang tahun pasangan, dsb. - tidak valid secara matematis – tidak
menyajikan sampel dari kesimpulan yang dibuat berdasarkan
keseluruhan populasi - sampel kemungkinan bias.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
8
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Sample selection methodology
– size of sample – level of confidence
• Sample size is important – depends on level of confidence
sought (dicari) and expected and acceptable
error/deviation rate.
• Level of confidence auditor dipengaruhi oleh penetapan
inherent risk dan control risk :
– Bagaimana keyakinan mereka terhadap salah saji dalam
transaksi/saldo sebelum penerapan pengendalian
internal ?
– Penilaian awal terhadap sistem pengendalian internal
mempengaruhi sejauh mana auditor percaya salah saji
ada dalam transaksi/saldo setelah pemrosesan.
– Jika auditor memiliki bukti yang diperoleh dari
pengujian audit yang relevan terhadap sistem
pengendalian atau saldo, tingkat keyakinan yang
mereka butuhkan dari pengambilan sampel juga
berkurang.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
9
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Sample selection methodology
– size of sample – expected error rate
• Expected error rate in population – faktor penentu
penting ukuran sampel. Ketika menguji pengendalian
internal perusahaan auditor menggunakan atribut
pemilihan sampel, ada dua jawaban atas hasil
pengujian tersebut :
– yes pengendalian diterapkan secara benar, atau
– no pengendalian tidak diterapkan.
• Ketika menguji saldo akun, auditor difokuskan pada
penentuan apakah saldo sudah ditetapkan dengan
benar.
• Semakin besar tingkat deviasi atau kesalahan,
semakin besar pula ukuran sampel yang dapat
menyimpulkan bahwa kesalahan aktual lebih kecil dari
tingkat kesalahan yang dapat ditolerir.
Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
10
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Sample selection methodology
– size of sample – tolerable error rate

• Tolerable error rate: tingkat kesalahan maksimum yang dapat


diterima, yang ditetapkan oleh auditor.
• Tolerable deviation rate: tingkat deviasi maksimum dalam
sampel, yang dapat diterima auditor ketika menguji
pengendalian, untuk menyimpulkan bahwa evaluasi awal
atas pengendalian internal adalah valid.
• Tolerable error ketika jumlah pengujian dihubungkan dengan
tingkat materialitas yang ditetapkan oleh auditor. Semakin
rendah tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi, semakin
besar ukuran sampel.
• Faktor reliabilitas menentukan ukuran sampel.
• Setelah menentukan ukuran sampel auditor memilih sampel
menggunakan random sampling dan melakukan pengujian.
• Population selected : konsisten dengan tujuan pengujian
audit.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
11
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Evaluation of test results
• First stage: determine number of errors in sample. Auditor must
define error or deviation.
• Next stage: estimasi auditor berdasarkan hasil sampel, pada tingkat
keyakinan tertentu, upper error rate in population – known as
‘projecting errors’.
• Auditor menggunakan faktor reliabilitas yang relevan dengan
jumlah kesalahan dalam sampel untuk menetapkan upper error
rate pada tingkat keyakinan tertentu.
• Jika upper error rate is 2.14% pada tingkat keyakinan 80% , auditor
dapat menyatakan dengan tingkat keyakinan 80% tidak akan ada
lebih dari dua kesalahan dari setiap 100 item dalam populasi.
• Another perspective: Jika tidak ada kesalahan yang ditemukan,
ukuran sampel apa yang setaraf dengan tingkat keyakinan 80% -
memungkinkan auditor untuk menetapkan apakah akan melakukan
under- or over-auditing.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
12
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Monetary unit sampling (MUS)
• Auditor tidak hanya tertarik pada tingkat kesalahan - juga pada efek moneter
• Menetapkan materialitas – nilai maksimum dari kesalahan yang dapat
diterima.
• MUS: metode pengambilan sampel yang memungkinkan auditor untuk
mengestimasi jumlah kemungkinan besar kesalahan most likely error (MLE)
dan batas kesalahan atas upper error limit (UEL) dalam ketentuan moneter.
– The population split into £1 units.
– Error found in sample to which £1 is attached – sample ‘tainted’ by % of
error.
• MUS used if population is expressed in £1 monetary amounts and cumulative
total also
• Auditors specify confidence level and tolerable error. Using confidence level,
tolerable error and estimate of likely error, AND statistical sampling tables,
determine appropriate sample size.
• Using sample results auditors calculate MLE and, at confidence level used, the
UEL. If UEL less than tolerable error, auditors can accept.
• If UEL more than tolerable error, auditors may adjust UEL for errors found to
determine if that reduces UEL to below the tolerable error.
• If UEL remains above tolerable error, auditors should carry out additional
procedures, such as extending detailed testing or performing alternative audit
procedures.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
13
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Comparative advantages of statistical and non-
statistical sampling
• Advantage of statistical sampling: auditors make explicit judgements
on confidence level, expected error rate and tolerable error rate, to
ensure they adopt methodical approach
• Disadvantages include:
– More time consuming and costly than non-statistical sampling.
– Documents must be separately identified for selection.
– Statistical sampling is more difficult to understand, but specialized
computer statistical sampling packages may get round this problem.
• Its only significant use is in specialized audit situations such as audit of
banks or insurance companies.
• Risk-based auditing places greater emphasis on analytical review and
the investigation of large or unusual items detected using audit
software.
• Reduction in emphasis on sampling also because of move from
detailed checking to placing emphasis on other aspects of control such
as evaluating effectiveness of the control environment.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
14
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Alternative statistical sampling methods

• Discovery sampling
• Variables sampling
– Mean per unit method
– Ratio and difference method

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
15
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Materiality – introduction
• Laporan keuangan tidak memberikan pandangan yang
benar dan wajar jika salah saji signifikan atau .
• Salah saji, termasuk kelalaian dipertimbangkan menjadi
material jika salah saji tersebut secara individu atau
keseluruhan, dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pengguna laporan keuangan. Judgements tentang
materialitas dibuat berdasarkan informasi dan
keterangan situasi dan kondisi yang ada, dan
dipengaruhi oleh ukuran atau sifat salah saji, atau
kombinasi keduanya.
• Materialitas dan ukuran saling berkaitan tetapi faktor
selain ukuran lainnya juga penting.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
16
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Materiality and decision-making
• Pengaruh terhadap keputusan pengguna laporan
keuangan penting dlam menentukan apakah suatu item
material atau tidak.
• Auditor harus menentukan sejauh mana laporan
keuangan dapat mengandung salah saji sebelum laporan
keuangan tersebut mengubah keputusan para pemegang
saham - kelompok pengguna utama
• Tipe investor yang harus dipertimbangkankan auditor
adalah investor yang canggih dan berpengetahuan luas.
• Pada awal audit – khususnya selama perencanaan, auditor
harus memutuskan pada tingkat apa kesalahan atau salah
saji dapat terjadi dalam laporan keuangan sebelum
keputusan para investor dipengaruhi oleh salah saji
tersebut.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
17
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Materiality in the financial statements
• Auditor sering menetapkan materialitas dengan ketentuan berapa % dari
laba perusahaan.
• Tingkat materialitas dan jumlah bukti yang dibutuhkan auditor saling
berkaitan - semakin rendah tingkat materialitas, semakin besar kuantitas
bukti yang harus diperoleh auditor - semakin besar pula biaya.
• Pada umumnya angka laba adalah laba sebelum pajak atau laba sebelum
pajak dari operasi yang berkelanjutan.
• Tingkat materialitas dapat ditetapkan dengan angka selain laba, misalnya
total aset dan aset bersih
• Auditor sering menghitung tingkat materialitas pada sejumlah kriteria
yang berbeda dan kemudian memutuskan tingkat materialitas yang sesuai
untuk aspek audit yang berbeda.
• Auditor harus memberikan penekanan yang sama untuk under dan
overstatements.
• Aspek lain dari materialitas yang berkaitan dengan laba, meliputi :
– Tren laba dalam beberapa tahun terakhir
– Pengaruh angka laba terhadap rasio penting
– Pengaruh eksternal.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
18
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Materiality at the planning stage
• Auditor menetapkan tingkat materialitas pada tahap perencanaan dalam
konteks risiko audit : pertimbangkan item individu yang material.
• Auditor menilai risiko general dan risiko komponen, menetapkan
materialitas , bergantung pada :
– Pentingnya tujuan
– Sifat dasar
– Pengalaman masa lalu auditorAuditors’ past experience
– Tren dalam saldo akun
• Untuk mengurangi probabilitas bahwa jumlah salah saji yang tidak dikoreksi
dan tidak dideteksi lebih besar dari penetapan materialitas, auditor dapat
menetapkan hasil materialitas yang lebih rendah.
• KAP dapat mengurangi materialitas komponen jika risiko melekat dan risiko
pengendalian tinggi, dengan demikian mempengaruhi sifat dan lingkup
pemeriksaan.
• KAP dapat mengurangi tingkat materialitas komponen pada tingkat yang
dapat ditolerir menjadi component materiality level when arriving at
tolerable level to be prudent or because of evidence from other tests.
• Auditors should record decisions on materiality in audit files – at planning
stage in audit planning memorandum.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
19
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Materiality during the audit
• Auditor mungkin merubah pandangan atas tingkat materialitas untuk saldo
akun jika signifikansi angka atau hasil bukti audit juga berubah.
• Auditor menghitung dan mengevaluasi pengaruh bukan hanya dari salah saji
yang ditemukan tetapi juga dari salah saji yang tidak ditemukan.
• Auditor meramalkan kemungkinan dari hasil pengujian. Nilai yang lebih dekat
atas salah saji yang ditemukan, digunakan untuk menentukan tingkat
materialitas, lebih memungkinkan jumlah salah saji yang terdeteksi dan yang
tidak terdeteksi akan melebihi materialitas, dan dapat memperpanjang
pengujian.
• Jika estimasi auditor atas salah saji melebihi material, pertimbangkan sifat
dasar, diskusi dengan manajemen dan tentukan apakah penyesuaian laporan
keuangan sudah tepat. Jika manajemen tidak menginginkan penyesuaian,
auditor harus menegaskan alasannya dan memutuskan tindakan apa yang
akan diambil.
• Dokumen auditor untuk salah saji harus diatas nilai yang sepele, baik untuk
yang dikoreksi maupun yang tidak dikoreksi. Jika manajemen tidak ingin ada
penyesuaian, beritahukan kepada komite audit.
• Komite Audit juga harus menerima dari auditor tentang daftar salah saji yang
ditemukan selama audit dan yang dikoreksi oleh manajemen.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
20
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Nature of misstatements found – Response to Activity 11.6

• Auditor akan tertarik pada beberapa fitur berikut ini :


– Ukuran dan luasnya pengaruh dari salah saji yang
ditemukan.
– Apakah salahsaji menunjukkan beberapa pola
– Apakah kesalahan atau salah saji berkaitan dengan
masalah faktual atau masalah opini.
– Apakah salah saji yang ditemukan berkaitan dengan
masalah ilegal.
– Apakah ada kecurigaan bahwa beberapa salah saji
mungkin muncul karena kecurangan oleh karyawan.
– Apakah salah saji serupa telah ditemukan pada audit
tahun sebelumnya terhadap klien.
– Apakah salah saji hanya berpengaruh pada item neraca
atau apakah berpengaruh juga terhadap akun laba rugi.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
21
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Materiality and the audit report

• Untuk klien yang diharuskan untuk patuh


terhadap UK Corporate Governance Code, auditor
harus mengidentifikasi tingkat materialitas
keseluruhan dan bagaimana mereka menerapkan
konsep materialitas dalam perencanaan dan
pelaksanaan audit. Ini adalah inovasi yang cukup
baru dan akan menarik untuk melihat bagaimana
pelaksanaan praktiknya dan apa pengaruhnya
terhadap persepsi pengguna tentang nilai audit.
• Discussed further in Chapter 16 – see page 675 and
Chapter 16, PowerPoint slide 12

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
22
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015
Beberapa masalah kualitatif

• Auditor perlu memperhatikan pertimbangan berikut ini :


– Apakah item diharuskan untuk diungkapkan oleh
hukum atau persyaratan profesional.
– Pengungkapan yang tidak benar atas kebijakan
akuntansi.
– Klasifikasi yang tidak benar dalam laporan keuangan.

Use with The Audit Process: Principles, Practice and Cases, 6th edn
23
ISBN 978-1-4080-8170-9 © Iain Gray, Stuart Manson and Louise Crawford, 2015

Das könnte Ihnen auch gefallen