Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Common source of
Bacterias:
infection: • Positive Gram bacteria
• Lungs (64%), • Negative Gram bacteria
• Abdomen (20%), • Mixed or others
Pathophysiology
Pathophysiology
Anamnesis
Physical
Examination
Workup
Examiniation
qSOFA Mengenali pasien dengan infeksi yang Diagnosis Syok Septik :
kemungkinan memiliki luaran yang buruk Sepsis disertai
1. Laju pernapasan 22x/menit atau lebih 1. Diperlukan vasopresor untuk me
2. Perubahan status mental (GCS<15) mpertahankan MAP >65 mmHg
2. Jumlah laktat serum >2 mmol/L ta
3. Tekanan darah sistolik 100 mmHg atau kur npa disertai hipovolemia (Keeley
ang. et al., 2017).
Hotchkiss et al, Sepsis and Septic Shock, ResearchGate, 2016 : vol. 2 : 1-21
• qSOFA score - PaO2 : FiO2 < 300 mmHg
- Thrombocyte < 100.000/m
m3
- Bilirubin ≥ 2 mg/dL
1. Laju pernapasan 22x/men - Hypotention that require v
it atau lebih asopresor
2. Perubahan status mental - GCS ≤ 12
(GCS<15) - Creatinine ≥ 2 mg/dL or uri
3. Tekanan darah sistolik ne output < 500 mL/day
<90mmHg
Each indicator scored 0 (normal) – 4
(organ failure). Total score ≥2 indicat
es increase of organ dysfunction risk
or death
• SOFA score
Makic dan Bridges, Managing Sepsis and Septic Shock : Current Guidelines and Definitions, AJN, 2018 : 118 (2)
Laboratorium Findings
Leucocytosis/Leucopenia Trombocytopenia
01 02
Doubling-menandakan cede
Level kreatinin Meningkat
ra ginjal akut 16
Hasil Pemeriksaan Penunjang
Tes laboratorium Temuan Keterangan
0-6 <10%
7-9 15-20%
10-12 40-50%
13-14 50-60%
15 >80%
15-25 >90%
Management Principles
Monitoring: ECG, vital signs q5min,
Early Recognition pulse oxymetry
Fluid Rescucitation 1
Min. 30ml/kgBW crystaloid or
saline IV given in first 3 hour, reeva
luate hemodynamic status Antibiotic
2
Administered as soon as possible.
Empiric antibiotic must include 2 a
Define the Etiology ntibiotic from different derivats
3
Culture to define definitive antibiotic,
take the sample before administ
ration of empiric antibiotic
4 Vasopressor if needed
29
• Rekomendasi : 30ml/kgBB kristaloid seca
ra IV diberikan secepatnya pada 1 jam
pertama pada hipotensi atau kadar laktat
>4mmol/L.
• Kunci dari resusitasi adalah segera restor
asi kembali tekanan perfusi ke organ vital
Hal ini tidak boleh tertunda
• Tidak membaik berikan vasopressor
• Pastikan saturasi O2 >94%
30
• Vasopresor (norepinefrin, epinefrin, vasopresin
dan inotropik (dobutamin) digunakan untuk me
ngoptimalkan cardiac afterload dan kontraktilita
s miokardial pada pasien dengan sepsis
(Saugel et al., 2015)
• Lini pertama : Norepinefrin
• harus diberikan dalam satu jam pertama untuk
mencapai MAP >65mmHg
31
• Mengembalikan kegagalan sirkulasi pada pasien
dengan syok septik parah (Saugel et al., 2015)
• Tidak direkomendasikan jika resusitasi cairan dan
pemberian vasopressor berhasil
• Hidrokortisone IV bisa diberikan dengan dosis
200 mg per hari.
• Pada pasien dengan asidemia laktat akibat hipop
erfusi (pH< 7,15), dapat diberikan terapi bikarbon
at dengan tujuan memperbaiki hemodinamik atau
menurunkan kebutuhan vasopressor
• (Rhodes et al., 2017)
32
• Terapi antibiotik spektrum luas
empiris dengan satu jenis atau le
bih dilakukan untuk mencakup se
mua patogen yang memungkin
kan menyebabkan sepsis harus
dimulai segera pada pasien
dengan syok septik.
• Kultur harus diperoleh sebelum
pemberian antibiotik untuk meng
optimalkan identifikasi patogen d
an meningkatkan outcome pasien
• Gunakan antibiotic sesuai kultur
setelah hasil kultur keluar
33
Observasi ketat setiap 15 menit
Tanda overload cairan peningkatan laju napas, penur
unan saturasi oksigen, dan ada distensi JVP.
Observasi ketat : tekanan darah sistolik dan MAP, penila
ian serum laktat dapat dilakukan maupun tidak. Pada pa
sien dengan overload cairan apabila tekanan darah sist
olik, MAP, dan serum laktat baik diberikan diuretik unt
uk mengeluarkan cairan.
Namun jika tekanan sistolik, MAP, dan laktat mengalami
abnormalitas segera berikan vasopressor, (diuretic tid
ak diberikan) (NCEC, 2014).
34
35
Mortality
• About 20-30%.
• 40-60% patient died in 30 days after, oth
ers are 6 months after
Recovery
Patient often had physical malfunction
or neurocognitive disturbances. This s
Prognosis ituation brings patient to lower quality
of life.
Case Report
Patient Identity
Name : Tn. S
No. Register : 1145xxxx
Sex : Laki-laki
Age : 46 thn
Job : swasta
Address : Singosari, Malang
Religion : Islam
Education : SMA
Primary Survey Primary Intervention
A : Paten
A : Head up 30°
B : Spontan, symetrical, RR 26x/minute
regular, Sat O2: 70 % on NRBM, retrac B : O2 on Jacson reese
tion(+), pembengkakan di rahang bawa C : Loading IVFD NaCl 0,9% 1500cc
h hingga leher. D:-
C : BP : 85/46 mmHg, Pulse: 72x/minute, E : warm blanket
regular, CRT >2 sec , warm and dry
acral
D : GCS 233
E : 370C
Triage category: P1
ANAMNESIS (Autoanamnesis)
Pasien rujukan dari RS Prima Husada dengan sejak 2 hari yang lalu disertai de
ngan luka terbuka dan pembengkakan pada area rahang bawah hingga leher.
Demam (+) sejak 2 hari yang lalu. Riwayat pasien datang ke RS Prima husada
dengan abses mandibula oleh Sp. B. kemudian dalam perawatan mengalami
penurunan kesadaran. Sempat di cek GDA dengan hasil 23 mg/dL dan dilaku
kan koreksi, tetapi kesadaran tidak membaik. Tekanan darah juga sempat turu
n yang kemudian stabi setelah di drip NE.
Past medical history :
• Patien riwayat DM sejak 8 Tahun yll, dan mengonsumsi obat …
History of treatment :
• Pasien rujukan dari RS Prima Husada, given: O2 NC 2-4 lpm, IVFD
NaCl 0,9% 1000 cc, Ciprofloxacin 400mg, Ceftriaxone 1 gram, urine
catheter (+)
Family history
• tidak ada yang punya riwayat serupa di keluarga, DM(-), HT(-)
Social history:
• Pasien merupakan pekerja swasta dan tinggal bersama istri dan 2
anak
PHYSICAL EXAMINATION
General Condition: tampak sakit berat BB : ?, TB ?
GCS: 233 BP: 85/46 mmHg PR: 72x/m RR: 26 x/m Tax: 37 0C
JVP sde, Lymphadenopathy (+) , luka terbuka dan bengkak pada rahang bawah hing -
Neck
ga leher. Retraksi supraklavikular (+)
LABORATORIUM
Thrombocyte 217.000 142-424x103/µL
SGOT 65 0-40
SGPT 55 0-41
Chest X-Ray
Summary” Kardiomegali (LDH)”
DIAGNOSIS
Hotchkiss et al, Sepsis and Septic Shock, ResearchGate, 2016 : vol. 2 : 1-21
Physical Examination qSOFA Criteria:
• GCS: 456 1. Hypotension (Systolic BP <100mmHg)
• TD: 86/59 mmHg ; 2. Altered Mental Status
• PR: 121 bpm; 3. Tachypnea (RR>22x/minute)
• RR: 24 tpm;
• Tax: 37°C If qSOFA score >=2, it indicates high risk for
suffering sepsis
1. PaO2/FiO2 = 275,5
2. Platelet= 710
3. Bilirubin total = 1,02
4. MAP = 68
5. GCS = 15
6. Creatinin = 0,91
Total score = 2
SEPSIS
SEPTIC SHOCK: sepsis that causing circulation and cellular/metabollite abnormality which significant e
nough to cause mortality
• Fluid-unresponsive hypotension
• Need for vasopressors to keep MAP >65mmHg
• Serum lactate > 2mmol/L
(Singer et al., 2016)
Hotchkiss et al, Sepsis and Septic Shock, ResearchGate, 2016 : vol. 2 : 1-21
Management Principles
Monitoring: ECG, vital signs q5min,
Early Recognition pulse oxymetry