Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
LUKA BAKAR
• Gangguan kardiovaskular
• Gangguan cairan dan elektrolit
• Gangguan pernafasan
• Gangguan renal
• Gangguan Imunologis
• Gangguan termoregulasi
• Gangguan gastrointestinal
Gangguan kardiovaskular
• Mioglobinuria
• Penurunan GFR
• GGA
• destruksi sel-sel darah merah akan menghasilkan Hb
bebas dlm urin.
• kerusakan otot, mioglobin akan dilepaskan dr sel-sel otot
dan disekresikan oleh ginal--> mioglobinuria
• penurunan aliran darah, Hb dan mioglobin akan
menyumbat tubulus renal--> nekrosis akut tubuler-->
GGA
Gangguan imunologis
Gangguan termoregulasi
• Hipotermia
Gangguan gastrointestinal
• Kembung
• Infeksi saluran pencernaan sampai sepsis
• Ileus paralitik
Manajemen Luka bakar
• Emergensi/resusitasi
– Di tempat
• Matikan api
• Dinginkan luka
• Hilangkan benda-benda yang mengekang
• Tutup luka
• Irigasi luka bakar kimia
• Pertahankan ABC
– Manajemen medis
• Transfer ke unit LB
• Manajemen kehilangan cairan dan syok
• Terapi pengganti cairan
• Kebutuhan cairan
• Indications for referral to burn units are -
1. Burn requiring fluid resuscitation.
2. Burn of face, hand, feet, perenium and
genitalia.
3. Full thickness burn > 5% of total body surface
area.
4. Circumferential limb or chest burn.
5. Electric burn.
6. Chemical burn.
7. Burn in children and elderly.
8. Associated medical condition or pregnancy.
9. Associated other trauma.
Manajemen keperawatan
• 1. A - Airway.
2. B - Breathing and ventilation.
3. C - Circulation.
4. D - Disability - neurological status.
5. E - Environmental control - keep warm.
6. F - Fluid resuscitation.
Resusitasi cairan
Akut/intermediate
– Manajemen medis
• Pencegahan infeksi
• Perawatan luka: Hidroterapi
• Terapi antibakteri topikal
• Balutan
• Debridemen luka: natural, mekanikal, kemikal, surgical
• Woud graft
• Manajemen nyeri
• Support nutrisi
– Manajemen keperawatan
• Pengembalian keseimbangan cairan normal
• Pencegahan infeksi
• Mempertahankan nutrisi adekuat
• Mempertahankan integritas kulit
• Menghilangkan nyeri dan ketidaknyamanan
• Mempertahkankan mobilitas fisik
• Memperkuat strategi koping
• Dukungan pasien dan proses keluarga
• Monitoring dan manajemen potensial komplikasi
• Rehabilitasi
– Dukungan psikososial
– Hyperthropic scarring
– Kontraktur
– Splinting