Sie sind auf Seite 1von 66

Pokok bahasan dan Sub pokok bahasan

A. Prinsip pengobatan TB di fasyankes:

1.Tujuan Pengobatan TB

2.Jenis OAT

3.Dosis OAT

4.Tahapan dan lama pengobatan

5.Persiapan sebelum pengobatan


Lanjutan ...
B. Tata laksana pengobatan TB:

1. Pasien TB Dewasa

2. Penetapan PMO

3. Pasien TB dengan efek samping OAT

4. Tatalaksana kasus mangkir


Prinsip Pengobatan TB di Fasyankes
• Prinsip pengobatan yang adekuat memenuhi :
• Minimal 4 macam obat

• Dosis yang tepat

• Ditelan teratur dan diawasi PMO (Pengawas Menelan


Obat) sampai selesai pengobatan.

• Pengobatan diberikan dalam dua (2) tahap yaitu tahap


awal dan tahap lanjutan
Jenis OAT
OAT lini satu
Jenis OAT Sifat Dosis yang direkomendasikan (mg/kg)

Harian 3 x seminggu
Isoniasid (H) Bakterisid 5 10
(4-6) (8-12)
Rifampisin (R) Bakterisid 10 10
(8-12) (8-12)
Pirazinamid (Z) Bakterisid 25 35
(20-30) (30-40)
Streptomisin (S) Bakterisid 15
(12-18)
Etambutol (E) Bakteriostatik 15 30
(15-20) (20-35)
OAT Lini Dua
Dosis OAT
Dosis rekomendasi OAT Lini satu untuk dewasa
Obat Dosis rekomendasi
Harian 3 kali per minggu
Dosis (mg/ Maksimum Dosis (mg/ Maksimum
kgBB) (mg) kgBB) (mg)
Isoniazid (H) 5 (4-6) 300 10 (8-12) 900
Rifampisin (R) 10 600 10 (8-12) 600
(8-12)
Pirazinamid (Z) 25 35 (30-40)
(20-30)
Etambutol (E) 15 30 (25-35)
(15-20)
Streptomisin (S)* 15 15
(12-18) (12-18)
Dosis OAT Resistan Obat
Dosis Harian Berat Badan (BB)> 30 kg
OAT
30-35 kg 36-45 kg 46-55 kg 56-70 kg >70 kg
Kanamisin 15-20 500 mg 625-750 mg 875-1000 mg 1000 mg 1000 mg
mg/kg/hari
Kapreomisin 15-20 500 mg 600-750 mg 750-800 mg 1000 mg 1000 mg
mg/kg/hari
Pirazinamid 20-30 800 mg 1000 mg 1200 mg 1600 mg 2000 mg
mg/kg/hari
Etambutol 15-25 600 mg 800 mg 1000 mg 1200 mg 1200 mg
mg/kg/hari
Isoniasid 4-6 150 mg 200 mg 300 mg 300 mg 300 mg
mg/kg/hari
Levofloksasin 750 mg/ 750 mg 750 mg 750 mg 750-1000 mg 1000mg
(dosis hari
standar)
Levofloksasin 1000 mg/ 1000 mg 1000 mg 1000 mg 1000 mg 1000 mg
(dosis tinggi) hari
Dosis OAT Resistan Obat
Dosis Berat Badan (BB)> 30 kg
OAT
Harian 30-35 kg 36-45 kg 46-55 kg 56-70 kg >70 kg
Moksifloksasin 400 mg/ 400 mg 400 mg 400 mg 400 mg 400 mg
hari
Sikloserina 500-750 500 mg 500 mg 750 mg 750 mg 1000mg
mg/ hari.
Etionamida 500-750 500 mg 500 mg 750 mg 750 mg 1000 mg
mg/ hari.
Asam PASa 8 g/ hari. 8g 8g 8g 8g 8g
Sodium PASb 8 g/ hari. 8g 8g 8g 8g 8g
Bedaquilinc 400 mg/ 400 mg 400 mg 400 mg 400 mg 400 mg
hari
Linezolid 600 mg/ 600 mg 600 mg 600 mg 600 mg 600 mg
hari
Klofazimind 200–300 200 mg 200 mg 200 mg 300 mg 300mg
mg/ hari
Delamanid
Prinsip Pengobatan TB di Fasyankes (lanjutan)

4.Tahapan Pengobatan
• Tahap awal
• Tahap lanjut

Lama pengobatan pasien TB tergantung kriteria pasien TB


Prinsip Pengobatan TB di Fasyankes (lanjutan)

5. Persiapan Sebelum Pengobatan


• Anamnesis ulang untuk memastikan kemungkinan terdapatnya riwayat dan
kecenderungan alergi obat tertentu, riwayat penyakit terdahulu seperti
status HIV, diabetes mellitus, hepatitis, dll.

• Penimbangan berat badan

• Identifikasi kontak erat/serumah

• Memastikan data dasar pasien terisi dengan benar dan terekam dalam
sistem pencatatan yang digunakan.
Lanjutan ...
• Penetapan PMO

• Pemeriksaan adanya penyakit komorbid (HIV, DM)

• Kunjungan rumah dilakukan oleh petugas fasyankes


wilayah jika diperlukan, untuk memastikan alamat
yang jelas dan kesiapan keluarga untuk mendukung
pengobatan melalui kerjasama jejaring eksternal.

• Pemeriksaan baseline penunjang sesuai dengan


indikasi yang diperlukan
PENGOBATAN TB SENSITIF
OBAT (SO)
Tatalaksana Pengobatan TB

1.Pengobatan TB Sensitif obat


a.Pengobatan TB dewasa
Memakai OAT lini satu :
Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3 atau 2(HRZE)/4(HR)
diberikan pada pasien:
• TB paru baru terkonfirmasi bakteriologis,
• TB paru baru terdiagnosis klinis,
• TB ekstra paru
Tatalaksana Pengobatan TB (lanjutan)
Dosis paduan OAT KDT Kategori 1: 2(HRZE) / 4(HR)3

Tahap Awal Tahap Lanjutan


tiap hari selama 56 hari 3 kali seminggu
RHZE (150/75/400/275) selama 16 minggu
Berat Badan
RH (150/150)

30 – 37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT


38 – 54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT
55 – 70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT
≥ 71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT
Tatalaksana Pengobatan TB (lanjutan)

Dosis paduan OAT Kombipak Kategori 1: 2 HRZE / 4H3R3

Dosis per hari / kali Jumlah


hari/kali
Tablet Kaplet Tablet Tablet menelan
Tahap Lama Isoniasid Rifampisin @ Pirazinamid Etambutol obat
Pengobatan Pengobatan @ 300 mgr 450 mgr @ 500 mgr @ 250 mgr

Awal 2 Bulan 1 1 3 3 56

Lanjutan 4 Bulan 2 1 - - 48
Tatalaksana Pengobatan TB (Lanjutan)
Pengobatan TB dewasa
1. Pengobatan TB Sensitif obat
- Memakai OAT lini satu
Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3 atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E
diberikan pada pasien:
• Pasien kambuh,
• Pasien gagal pada pengobatan Kategori ,
• Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat (loss
to follow-up)
Tatalaksana Pengobatan TB (Lanjutan)
Dosis paduan OAT KDT Kategori 2 : 2(HRZE)S / (HRZE) /5(HR)3E3
Tahap Awal Tahap Lanjutan
tiap hari 3 kali seminggu
Berat Badan
RHZE (150/75/400/275) + S RH (150/150) + E(400)
Selama 56 hari Selama 28 hari selama 20 minggu
30-37 kg 2 tab 4KDT 2 tab 4KDT 2 tab 2KDT
+ 500 mg Streptomisin + 2 tab Etambutol
inj.
38-54 kg 3 tab 4KDT 3 tab 4KDT 3 tab 2KDT
+ 750 mg Streptomisin + 3 tab Etambutol
inj.
55-70 kg 4 tab 4KDT 4 tab 4KDT 4 tab 2KDT
+ 1000 mg + 4 tab Etambutol
Streptomisin inj.
≥71 kg 5 tab 4KDT 5 tab 4KDT 5 tab 2KDT
+ 1000mg Streptomisin + 5 tab Etambutol
inj.
Tatalaksana Pengobatan TB (Lanjutan)
Dosis paduan OAT Kombipak Kat 2: 2HRZES / HRZE / 5H3R3E3

Etambutol

Kaplet
Tablet Jumlah
Lama Tablet Rifamp Strepto
Tahap Pirazinam Tablet Tablet hari/kali
Pengob Isoniasid isin @ misin
Pengobatan id @ 500 @ 250 @ 400 menelan
atan @ 300 mgr 450 injeksi
mgr mgr mgr obat
mgr

Tahap Awal 2
(dosis harian) bulan 1 1 3 3 - 0,75 gr 56
1 1 1 3 3 - - 28
bulan
TahapLanjutan
5
(dosis 3x 2 1 - 1 2 - 60
bulan
semggu)
Tatalaksana Pengobatan TB (Lanjutan)
Pemantauan kemajuan Pengobatan
Tabel Pemantauan kemajuan pengobatan dapat dilihat tabel berikut:
KATEGORI BULAN PENGOBATAN
PENGOBATAN 1 2 3 4 5 6 7 8
Pasien baru (====) (====) (-------) (-------) (-------) (-------)
2(HRZE)/4(HR) X (X) X X
ӡ apabila hasilnya apabila apabila
BTA positif, hasilnya hasilnya
dinyatakan tidak BTA BTA
konversi*. positif, positif,
dinyatakan dinyatakan
gagal * gagal*.

Pasien (====) (====) (====) (-------) (-------) (-------) (-------) (-------)


pengobatan X (X) X X
ulang apabila apabila apabila
2(HRZE)S hasilnya BTA hasilnya hasilnya
/(HRZE)/ positif, BTA BTA
5(HR)ӡEӡ dinyatakan tidak positif, positif,
konversi*. dinyatakan dinyataka
gagal* n gagal*
Tatalaksana pasien berobat tidak teratur
Hasil Pengobatan Pasien TB
PENGOBATAN TB
RESISTAN OBAT (TB RO)
Siapa yang Diobati...??

TB RR

TB Pasien TB TB Pre-

RO
MDR XDR

TB XDR
Pengawasan langsung
Baseline Test menelan obat oleh
Petugas Kesehatan

PRINSIP-
PRINSIP

Pengobatan Ambulatory Sistem Desentralisasi


Pasien
Paduan Pengobatan TB RO

Jangka Paduan Individual


Pendek OAT (min. 20
(9 – 11 bulan)
bulan)
A
L
U
R

P
E
N
G
O
B
A
T
A
N
Pengobatan Jangka Pendek
Paduan Pengobatan

4–6 Km – Mfx – Eto (Pto) – HDT – Cfz – E – Z / 5 Mfx – Cfz – E – Z

Catatan :
- Intoleransi Z, tidak bisa mendapatkan paduan jangka pendek
- Intoleransi E, paduan dapat diberikan tanpa E
- Intoleransi Km, dapat diganti dengan Cm
Dosis OAT
Dosis berdasarkan kelompok berat badan
Nama Obat
<33 kg 33 – 50 kg >50 – 70 kg >70 kg

Kanamisin* 0,5 g 0,75 g 0,75 g 1g

400
Moxifloxacin 600 mg 800 mg 800 mg
mg
50
Clofazimin 100 mg 100 mg 100 mg
mg#
600
Etambutol 800 mg 1000 mg 1200 mg
mg
750
Pirazinamid 1500 mg 2000 mg 2000 mg
mg

300 **450 **600


IsoniazidDT 600 mg 600 mg
mg mg mg

500
Etionamid 500 mg 750 mg 1000 mg
mg
500
Protionamid 500 mg 750 mg 1000 mg
mg
Cara Pemberian OAT
Pengobatan Jangka Pendek 9 – 11 bulan :

• Obat Oral dan Injeksi


Tahap Awal • Diberikan setiap hari (7
(4 – 6 hari, Senin s.d Minggu)
bulan)

Tahap • Hanya obat oral saja


• Diberikan setiap hari (7
Lanjutan hari, Senin s.d Minggu)

(5 bulan)
Durasi Pengobatan
Tahap Awal Tahap Lanjutan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Obat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Kanamisin (Km) √ √ √ √ √* √**
2.Etionamid(Eto) / Protionamid √ √ √ √ √* √**
(Pto)
3. Isoniazid (H) dosis tinggi (DT) √ √ √ √ √* √**
4. Moxifloxacin (Mfx) √ √ √ √ √* √** √ √ √ √ √
5. Clofazimin (Cfz) √ √ √ √ √* √** √ √ √ √ √
6. Etambutol (E) √ √ √ √ √* √** √ √ √ √ √
7. Pirazinamid (Z) √ √ √ √ √* √** √ √ √ √ √

* Pengobatan diperpanjang sampai bulan ke-5 jika belum konversi BTA bulan ke-4
** Pengobatan diperpanjang sampai bulan ke-6 jika belum konversi BTA bulan ke-5
Pada bulan ke-5 dan ke-6 : obat injeksi diberikan 3x seminggu, obat oral diberikan
setiap hari
Cara Pemberian OAT
Konversi BTA ≤4 Durasi tahap Durasi tahap
bulan awal = 4 bulan lanjutan = 5 bulan
Pengobatan
jangka pendek

Belum konversi Teruskan tahap


pada bulan ke-4 awal s/d 6
bulan

Tidak terjadi
Terjadi konversi BTA pada
konversi s/d bulan
bulan ke-5 atau ke-6
ke-6

Pasien dinyatakan gagal Lanjutkan pengobatan


pengobatan jangka ke tahap lanjutan
pendek selama 5 bulan

Pasien dirujuk untuk


mendapatkan paduan
invidual
Bulan pengobatan
Pemeriksaan Awal dan
Monitoring Pengobatan Tahap Awal 4 bulan
Jangka Pendek Tahap Lanjutan 5 bulan
(dapat diperpanjang sampai 6 bulan)
Jenis
pemeriksaan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Anamnesis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik / klinis
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
BTA, Biakan, (BB)
dan Uji
Kepekaan BTA sputum
dilakukan di lab √ √ √ √ √√* √√* √√* √ √ √√*
rujukan Biakan sputum
tersertifikasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
LPA lini kedua √
Uji kepekaan √ √**
EKG+ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Tes

pendengaran***
Bulan pengobatan

Jenis Tahap Awal 4 bulan


Tahap Lanjutan 5 bulan
pemeriksaan (dapat diperpanjang sampai 6 bulan)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tes

penglihatan++
Rontgen dada √ √ √ √
Pemeriksaan Darah

Awal dan lengkap***
Monitoring Gula darah
Pengobatan puasa dan 2 √
Jam PP***
Jangka Pendek
Ureum-
kreatinin serum √ √ √ √ √ √ √

Elektrolit √ √ √ √ √ √ √
SGOT, SGPT,
Bilirubin √
Total***
TSH/TSHs √
Tes

kehamilan***
Tes HIV*** √
Pengobatan individual
Kriteria Pemberian Paduan Individual

1) TB Pre-XDR 2) TB XDR 3) TB MDR Kambuh

5) TB MDR yang 6) Pasien LFU dari


intoleransi salah
4) Gagal Pengobatan Pengobatan yang
satu/lebih OAT Lini 2
Jangka Pendek pada Paduan Jangka
kembali berobat (lama
Pendek pengobatan>1 bulan)
Prinsip Pengobatan Individual (1)

Setidaknya terdiri dari 5 obat efektif :


4 OAT Lini 2 (obat inti)
Pirazinamid (Z)
Prinsip Pengobatan Individual (2)
1. Untuk memenuhi 5 obat efektif pilih obat berikut :
• 1 obat dari grup A
• 1 obat dari grup B
• 2 obat dari grup C
• Tambahkan Z
2. Tambahkan golongan D1 (INH dosis tinggi, Etambutol) untuk
memperkuat regimen
3. Bila 5 obat efektif tidak terpenuhi dari grup A/B/C, pilih obat dari
golongan D2 atau D3.
Prinsip Pengobatan Individual (3)

Obat baru dari golongan D2 diberikan (Bdq


dan Dlm) untuk kasus :
- TB XDR
- TB Pre-XDR
- Intoleransi obat injeksi lini 2 atau
fluoroquinolon
- Pasien TB RO gagal pengobatan atau
kambuh
Prinsip Pengobatan Individual (4)

Pemilihan jenis obat pada


paduan individual, dilakukan
dan dipertimbangkan oleh TAK
Dosis Paduan Individual (1)
Dosis Dosis untuk kelompok berat badan (BB)
OAT
(per hari) 30–33 kg 36–45 kg 46–55 kg 56–70 kg >70 kg

Levofloksasin 750–1000
750 mg 750 mg 750 mg 750 mg 1000 mg
(dosis standar) mg

Levofloksasin
1000 mg 1000 mg 1000 mg 1000 mg 1000 mg 1000 mg
(dosis tinggi)

Moksifloksasin 400 mg 400 mg 400 mg 400 mg 400 mg 400 mg

875–1000
Kanamisin 15-20 mg/kg 500 mg 625–750 mg 1000 mg 1000 mg
mg

Kapreomisin 15-20 mg/kg 500 mg 600–750 mg 750–800 mg 1000 mg 1000 mg

Etionamida 500–750 mg 500 mg 500 mg 750 mg 750 mg 1000 mg

Protionamida 500–750 mg 500 mg 500 mg 750 mg 750 mg 1000 mg

Linezolid 600 mg 600 mg 600 mg 600 mg 600 mg 600 mg


Dosis Paduan Individual (2)
Dosis Dosis untuk kelompok berat badan (BB)
OAT
(per hari) 30–33 kg 36–45 kg 46–55 kg 56–70 kg >70 kg

Clofaziminb 200–300 mg 200 mg 200 mg 200 mg 300 mg 300 mg

Sikloserina 500–750 mg 500 mg 500 mg 750 mg 750 mg 1000 mg

Pirazinamid 20–30 mg/kg 800 mg 1000 mg 1200 mg 1600 mg 2000 mg

Etambutol 15–25 mg/kg 600 mg 800 mg 1000 mg 1200 mg 1200 mg

Isonizid (dosis 10 mg/kg,


300 mg 400 mg 500 mg 600 mg 600 mg
tinggi) maks 600 mg

400 mg satu (1) kali per hari selama 2 minggu, dilanjutkan 200 mg tiga kali
Bedaquiline
seminggu

Delamanid 100 mg dua (2) kali per hari (total dosis harian = 200 mg)

PASa 8 g/hari 8g 8g 8g 8g 8g
Durasi Pengobatan Individual
Lama Lama Total durasi
Tipe pasien Bulan konversi
tahap awal tahap lanjutan pengobatan

Baru Bulan 0-4 8 bulan 12 bulan 20 bulan

9 – 12 bulan
Bulan 5-8 (tambah 4 bulan
12 bulan 21–24 bulan
dari bulan
konversi)

Pernah
diobati atau Bulan 0-4 12 bulan 12 bulan 24 bulan
TB pre-/XDR

Bulan 3-4 15-16 bulan 12 bulan 27-28 bulan


Durasi pengobatan (dalam bulan) paduan obat baru dengan
Bedaquiline atau Delamanid
Obat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Bedaquilin √ √ √ √ √ √
e atau
Delamanid

Obat suntik √ √ √ √ √ √ √ √ √* √* √* √*

OAT MDR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √* √* √* √*
oral lainnya
Pemantauan Pengobatan Paduan
Individual
Bulan pengobatan
Pemantauan
0 1 2 3 4 5 6 8 10 12 14 16 18 20 22

Evaluasi Utama
Pemeriksaan apusan dahak dan Setiap bulan pada tahap awal, setiap 2 bulan pada tahap
biakan dahak √
lanjutan
Evaluasi Penunjang
Evaluasi klinis (termasuk BB)
Setiap bulan sampai pengobatan selesai atau lengkap
Uji kepekaan obat √ Berdasarkan indikasi
Foto toraks √ √ √ √
Ureum, Kreatinin √ 1-3 minggu sekali
selama suntikan
Elektrolit (Na, Kalium, Cl) √ √ √ √ √ √ √
EKG √ Setiap 3 bulan sekali
Thyroid stimulating hormon √ √ √ √
(TSH)
Enzim hepar (SGOT, SGPT) √ Evaluasi secara periodik
Tes kehamilan √ Berdasarkan indikasi
Darah Lengkap √ Berdasarkan indikasi
Audiometri √ Berdasarkan indikasi
Kadar gula darah √ Berdasarkan indikasi
Asam Urat √ Berdasarkan indikasi
Test HIV √ dengan atau tanpa faktor risiko
Hasil akhir pengobatan TB RO
N Hasil Akhir Jangka Pendek Individual
o Pengobatan
1. Sembuh 1. Menyelesaikan pengobatan sesuai durasi yang ditetapkan
2. Hasil pemeriksaan biakan negatif, 3x berturut-turut pada tahap
lanjutan
3. Hasil pemeriksaan BTA negatif
pada bulan ke-9 atau ke-11
2. Pengobatan 1. Menyelesaikan pengobatan sesuai durasi yang ditetapkan
Lengkap 2. Tidak ada bukti untuk dinyatakan sembuh atau gagal

3. Gagal 1. Hasil pemeriksaan BTA bulan ke-6 Pengobatan dihentikan atau


positif membutuhkan perubahan
2. Hasil pemeriksaan BTA di akhir paduan pengobatan TB RO
pengobatan positif secara permanen terhadap 2
3. Terjadi reversi pada tahap lanjutan atau lebih OAT RO, karena :
– Periksa BTA ulang 1. Tidak terjadi konversi
4. Penghentian pengobatan karena sampai bulan ke-8 tahap
ESO berat awal
5. Resistansi tambahan OAT lini 2 2. Terjadi reversi pada tahap
golongan kuinolon dan/ SLI lanjutan
3. Resistansi tambahan OAT
lini 2 golongan kuinolon
dan/ SLI
N Hasil Akhir Jangka Pendek Individual
o Pengobatan

4. Meninggal Pasien meninggal dalam masa pengobatan


oleh sebab apapun
5. Putus Pasien berhenti berobat selama 2 bulan
Berobat berturut-turut atau lebih
(LFU)
6. Tidak 1. Pasien pindah berobat tapi hasil akhir
Dievaluasi pengobatan tidak diketahui atau tidak
dilaporkan
2. Pasien tidak ada hasil pengobatan sampai
periode pelaporan
Penetapan Pengawas Menelan Obat (PMO)

Setiap pasien memulai pengobatan harus didahului


menentukan satu orang untuk menjadi PMO.

a. Persyaratan PMO
• dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas
kesehatan maupun pasien, harus disegani dan dihormati
oleh pasien,
• Tinggal dekat dengan pasien,
• Bersedia sukarela,
• Bersedia dilatih dan/ penyuluhan bersama pasien
Lanjutan ...............

b. Peran seorang PMO


• Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara teratur

• Memberi dorongan pasien agar mau berobat teratur,

• Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak

• Memberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien TB.


Lanjutan ............
c. Pengetahuan PMO
Minimal PMO memahami informasi penting tentang TB untuk
disampaikan kepada pasien dan keluarganya antara lain:
• TB disebabkan kuman, bukan penyakit keturunan atau kutukan
• TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur
• Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan cara
pencegahannya
• Cara pemberian pengobatan pasien (tahap awal dan tahap
lanjut)
• Pentingnya pengawasan, supaya pasien berobat secara teratur
• Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya
segera meminta pertolongan ke fasyankes.
Lanjutan ............

PMO pada TB RO :
Pemilihan PMO :
1. tahap awal : petugas kesehatan baik di dalam atau di luar
Fasyankes, mengingat pada tahap ini pasien harus
mendapatkan suntikan setiap hari.

2. tahap lanjut : dilakukan oleh petugas kesehatan atau kader


kesehatan yang terlatih TB RO.
Penatalaksanaan pasien TB dengan efek
samping OAT

Prinsip tatalaksana efek samping :


• PAHAMI
• TATALAKSANA
• CATAT
Efek samping ringan OAT
Efek samping berat OAT
Penatalaksanaan pasien efek samping
pada kulit
• Pasien keluhan gatal tanpa rash dan penyebab lain,
pengobatan anti histamin serta pelembab kulit.
• Pengobatan TB tetap dapat dilanjutkan dengan
pengawasan ketat.
• Bila terjadi rash, semua OAT dihentikan dan segera rujuk
kepada dokter atau fasyankes rujukan
• Mengingat perlunya melanjutkan pengobatan TB hingga
selesai, di fasyankes rujukan dilakukan upaya mengetahui
OAT mana yang menyebabkan terjadinya reaksi dikulit
dengan cara” Drug Challenging”.
Efek Samping OAT Lini 2
Efek Samping Ringan dan Sedang Yang Sering Muncul

No Efek samping Kemungkinan OAT Penyebab

1 Reaksi kulit alergi ringan Z, E, Eto, PAS, Km, Cm,

Reaksi kulit alergi sedang dengan/ Z, E, Eto, PAS, Km, Cm


tanpa demam

2 Neuropati perifer H, Cs, Km, Eto, Lfx

3 Mual muntah ringan Eto, PAS, Cfz, H, Z, E, Lfx, R

Mual muntah berat Eto, PAS, Cfz, H, Z, E, Lfx.


Efek Samping OAT Lini 2 (Lanjutan)
Efek Samping Ringan dan Sedang Yang Sering Muncul

No Efek samping Kemungkinan OAT Penyebab


4 Anoreksia Z, Eto, Lfx

5 Diare PAS

6 Nyeri kepala Eto, Cs

7 Vertigo Km, Cm, Eto

8 Artralgia Z, Lfx

9 Gangguan Tidur Lfx, Moxi

10 Gangguan elektrolit ringan: Km, Cm


Hipokalemi
Efek Samping OAT Lini 2 (Lanjutan)
Efek Samping Ringan dan Sedang Yang Sering Muncul

No Efek samping Kemungkinan OAT Penyebab


11 Depresi Cs, Lfx, Eto, H

12 Perubahan perilaku Cs, H

13 Gastritis PAS, Eto,Z

14 Nyeri di tempat suntikan Km, Cm

15 Metalic taste Eto

16 Gatal Cfz

17 Penuaan warna kulit Cfz


Efek Samping OAT Lini 2 (Lanjutan)
Efek Samping Berat Yang Sering Muncul
No Efek samping Kemungkinan OAT Penyebab

1 Kelainan fungsi hati Z, H, Eto, PAS, E, Lfx, Mfx

2 Kelainan fungsi ginjal Km, Cm

3 Perdarahan lambung PAS, Eto, H,Z

4 Gangguan Elektrolit berat (Bartter Cm, Km


like syndrome)

5 Gangguan pendengaran Km, Cm

6 Gangguan penglihatan E
Efek Samping OAT Lini 2 (Lanjutan)
Efek Samping Berat Yang Sering Muncul
No Efek samping Kemungkinan OAT Penyebab

7 Gangguan psikotik (Suicidal tendency) Cs

8 Kejang Cs, Lfx

9 Tendinitis Lfx, Mfx

10 Syok Anafilaktik Km, Cm

11 Reaksi alergi toksik menyeluruh dan Semua OAT yang digunakan


SJS

12 Hipotiroid PAS, Eto


Tatalaksana kasus mangkir pada pasien
TB Sensitif

• Tindakan putus berobat selama kurang dari 1 bulan


• Tindakan putus berobat antara 1 – 2 bulan
• Tindakan putus berobat 2 bulan atau lebih (Loss to follow-
up)

Das könnte Ihnen auch gefallen