Kuliah#02

GFM 433 EKOHIDROLOGI

KONSEP-KONSEP DASAR
EKOHIDROLOGI
 KONSEP-KONSEP DASAR
A.Daur hidrologi dan daur limpasan
B.Daur energi dan daur biogeokimia
C.Ekosistem dan ecosistem services
D. Konsep Ekohidrologi
E.Fitoteknologi : the green feedback concept
F.Ekoteknologi dan eko-efisiensi: the blue-green
water concept
G.Air maya dan jejak air
H.Governance and co-management
DAUR HIDROLOGI DAN DAUR LIMPASAN
 Hydrologic Cycle
Topics
Precipitation
Evaporation
Transpiration
Storage-surface
Infiltration
Storage - Subsurface
Runoff
Water Movement
Streamflow
Storage-Reservoirs

MIT 616 Lecture #1

 Predictors of Runoff Variability:

• Climate: aridity/humidity, seasonality,

especially, the relative seasonality of
precipitation and potential evaporation,
measures of storminess, ratio of inter-storm
period to storm duration, nature of within-
storm variability of rainfall intensity, and so on;
• Catchment area and shape, drainage density;
• River network: length and shape of channel
network
 Predictors of Runoff Variability:
+basin characteristics

• Soil properties: soil depth, soil texture (well drained or

poorly drained soils, saturated hydraulic conductivity
etc.), and their spatial distributions;
• Geology: fractured or monolithic rock, its influence on
the subsurface hydrogeology, layering, relationship to
topography, and so on;
• Topography: steepness (surface and stream slopes),
mean elevation, curvature;
• Vegetation: type and density, spatial patterns, and temporal
variability.
DAUR ENERGI DAN DAUR
BIOGEOKIMIA:
> daur energi
> daur karbon
> daur hara (N, P, K)
 Karbon Atmosfer
• Pengambilan karbon (outflow)
– Atmosfer ke Biosfer:
• Fotosintesa
6H2O + 6CO2 + energi surya C6H12O6 + 6O2
• Pembentukan cangkang karbonat
– Atmosfer ke Hidrosfer
• Arus permukaan yg ke arah kutub (siklus Thermohalin)
• Masuknya karbon ke atmosfer (inflow)
– Biosfer ke Atmosfer
• Respirasi
Karbohidrat + O2 CO2 + H2O + Combustion energy
• Pembusukan binatang dan tumbuhan yg telah mati
– Tersedia O2  CO2
– Tidak tersedia O2  CH4
• Pembakaran bahan bakar fosil dan batugamping (CaCO3)

– Erupsi Volkanik melepas uap air, karbondioksida, dan belerang

 KONSEP EKOSISTEM
Interaksi makhluk hidup dengan
lingkungannya
 Ecosystem Processes

There are four ecosystem processes that are fundamental to all terrestrial
and aquatic ecosystems:
1 The Water Cycle
2 The Mineral/biogeochemical Cycle
3 Plant and Animal Succession
4 Energy Cycle
Evaluating and monitoring these processes is the best approach to proper
ecosystem management
 Definition of ecosystem processes:

The physical, chemical and biological actions or events that

link organisms and their environment. (Source: GreenFacts)
More: Ecosystem processes include decomposition,
production [of plant matter], nutrient cycling, and fluxes of
nutrients and energy.
Ecosystem ecology studies "the flow of energy and materials
through organisms and the physical environment". It seeks to
understand the processes which govern the stocks of material and
energy in ecosystems, and the flow of matter and energy through
them.
 Ecosystem framework

 Forbes- 1892
 Ecosystem framework

 Lindeman (1953): Trophic Dynamics

Concept, addressing the cycling of C in
ecosystems

Forbes- 1892
 Ecosystems: fundamental units of nature

River Continuum concept places river ecosystems

within the basic scientific foundation for ecosystem
science
River Continuum Concept: Vannote et al. 1980
Connections from upstream
to downstream habitats
control flow of energy and
carbon in fluvial
ecosystems, as well as the
species of aquatic
organisms
Theme: the importance of light
availability in controlling in situ
production (e.g. P/R)
 Konsep Ekohidrologi (EH): New
paradigm in IWRM
– Konsep EH diantaranya telah dikembangkan oleh Zalewski di
Polandia sejak tahun 1980an untuk kawasan pertanian, yang
kemudian berkembang untuk rancangan kota masa depan
(Zalewski, 2007), dan dengan pendekatan berbeda juga sejak
tahun 1980an oleh Peter Eagleson (2004) dan diikuti oleh
Rodrigues-Iturbe (2000, 2004) di Amerika serikat. Wood et al.
(2007)
– Hasil kajian EH berupa model-model interaksi antara
ekosistem dan sistem hidrologi tersebut merupakan suatu
dasar pengelolaan lingkungan, baik pada aspek hidrologi,
sebagai model konservasi sumber daya air, pengelolaan banjir
dan sebagainya, dan juga pada tingkatan biota, sehingga dapat
diperoleh produktivitas dan jasa lingkungan yang
berkelanjutan.
– Rumusan konsep EH ini dalam 3 azas dan 1
teori: dual regulation akan dibahas kemudia
 FITOTEKNOLOGI : the green feedback concept

• Course project: pilihan #2

 Ekoteknologi dan eko-efisiensi:
the blue-green water concept

• Course project: pilihan #3

 KONSEP
AIR MAYA DAN JEJAK AIR
(Virtual water and water footprint)
The Virtual Water Concept
Virtual water is the amount of water
that is embedded in food or other
products needed for its production.
Trade in virtual water allows water-scarce countries
to import high water-consuming products while
exporting low water consuming products and in
this way making water available for other
purposes.
Source: World Water Council.
http://www.worldwatercouncil.org/virtual_water.shtml
 Allan, JA, 2003. Virtual water – the water, food, and trade nexus useful concept or
misleading metaphor? IWRA, Water International, Vol.28(1): 4-11.
[Hoekstra & Chapagain, 2008]
Calculation of virtual
water content of coffee
produced in Brazil
22530 m3 water/ton coffee
(Source: Hoekstra and Chapagain, 2006)
Virtual Water and a Little History of
Economic Ideas
Trade was shown to be a very effective and mutually
advantageous means of satisfying local strategic
commodity needs. The notion of comparative
advantage takes on major political
significance, in addition to its economic
significance, when related to strategic
commodities such as first, food and
secondly, energy related commodities such
as coal and oil
 Air Virtual Produk Hasil Pertanian Tahun 2010

P. Jawa
45%

P. Sumatera
32%

P. Bali & Kep. Nusa Tenggara

Kep. Maluku & Papua
P. Kalimantan 5%
1%
P. Sulawesi 7%
10%
Konsep Tapak Air (water footprint)
dari Konsumsi Nasional
 Total air yang dikonsumsi/tercemar sebagai hasil dari
kegiatan ekonomi/produksi;
 Pengguna Air Utama:
 Sektor Pertanian
 Tanaman pangan, horikultur dan perkebunan
 Peternakan
 Sektor Industri
 Sektor Pemenuhan Air Baku untuk Domestik dan
penggelontoran kota
Berapa porsi masing-masing
pengguna air terbesar di Indonesia
 Pemahaman atas Water Withdrawal in Indonesia, FAO 2000

ketersediaan air
6% 1%
Indonesia, termasuk
porsi penggunaan air
masyarakat sering
masih keliru, yang perlu 93%

klarifikasi mendasar. agriculture domestic industry

 Juga masih diperlukan

klarifikasi pemahaman Industrial water efficiency
air untuk lingkungan,
V Raw Water
yang ditetapkan UU ΔWater = = 1,3
sebesar 30%. V Final Product
 Air Baku Dimanfaatkan di DPS DAS Citarum 1990-2006

8.000,00

7.000,00

6.000,00

5.000,00
(juta m3)

4.000,00

3.000,00

2.000,00

1.000,00

-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Tahun

IRIGASI DOMESTIK INDUSTRI JUMLAH

 Definisi:
 Tapak air (water footprint) untuk konsumsi nasional
didefinisikan sebagai jumlah total air tawar yang
dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh penduduk suatu negara.
 Tapak air juga dapat dipahami sebagai upaya “menelusuri
jejak penggunaan air” dengan menghitung jumlah
keseluruhan air tawar yang dipergunakan berupa air virtual,
baik langsung maupun tidak langsung, untuk
memproduksi barang atau jasa yang dikonsumsi oleh
seseorang, kelompok orang, atau sektor usaha, negara, atau
wilayah tertentu dalam satuan waktu tertentu.
Skema perhitungan Tapak Air
 Tiga komponen tapak air:
1. Tapak air lingkungan (green water)
2. Tapak-air biru (blue water)
3. Tapak-air kelabu (grey water) adalah
jumlah air tawar yang diperlukan untuk
menetralisir/mengencerkan air
tercemar/cemaran akibat produksi barang
dan jasa untuk konsumsi seseorang atau
kelompok masyarakat di suatu kawasan
sampai tingkat kualitas air yang dapat
diterima
Transfer of information on water
footprints of a product
 0.16 1.07 Cotton seed oil,
Cotton seed oil

Production chain Hulling/

0.47

0.51 Cotton seed

1.00 refined

Cotton seed

cotton extraction cake

0.33

0.63
0.18 0.10
0.20
Cotton linters
Harvesting
Cotton plant Seed-cotton Ginning
0.05
0.35 0.10
Garnetted stock
0.82

1.00 Cotton, not Carding/

Cotton lint 1.00 carded or combed Spinning

0.95 Cotton, carded or

0.99 combed (yarn)

Knitting/
0.95
weaving
0.05
0.99 0.10

Grey fabric Yarn waste

Wet processing

1.00
1.00

Fabric
Legend
Finishing

0 .35 Product fraction 1.00

1.00

0 .82 Value fraction Final textile

Pembagian tapak air Indonesia dan Jawa ke
dalam komponen internal dan eksternal
Source: Hoekstra and Chapagain, 2006
Average water footprint of national consumption in m3 per year per capita in the period
1996-2005. Countries shown in green have a water footprint that is smaller than the
global average; countries shown in yellow-red have a water footprint larger than the
global average. Source:Mekonnen and Hoekstra (2011).
Perdagangan internasional air virtual
 Perdagangan Internasional Air Virtual Produk
Pertanian Indonesia

Besar air virtuala ekspor dan impor produk pangan Indonesia

2011
10,000.00

8,000.00
Juta m3

6,000.00

4,000.00

2,000.00

0.00

Ekspor Impor
Perdagangan air virtual antar
daerah di Indonesia
KETAHANAN SUMBER DAYA AIR INDONESIA
 Ketahanan (security) sumber daya
ditentukan oleh keseimbangan
antara tingkat resiko vs daya pulih
(resilience).
 Resiko ditentukan oleh Risk

exposure dan kerentanan

terhadap tekanan Exposure/
Vulnerability
pemanfaatan dan bencana Consequence

 Resiko dan daya pulih sistem sumber

daya air Indonesia masih perlu Hazard Susceptibility

dipetakan melalui kajian menyeluruh

dan terpadu oleh masyarakat
ilmiah/organisasi profesi seperti MHI
 Strategies for Increasing Water
Productivity at the Field Level
 Increasing water productivity at the field level can be
accomplished by:
 (i) increasing the yield per unit cumulative ET;
 (ii) reducing the unproductive water outflows
and depletions (SP, E); or
 (iii) making more effective use of rainfall.
 The last strategy is important from the economic and
environmental points of view, where the water that
needs to be provided through irrigation can be offset by
that supplied or replaced entirely by rainfall.
Governance and co-management

Tata kelola dan mitra-kelola

www.unesco.org
www.unesco.org
Till nextweek lecture