Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Antikoagulan
Dalam proses hemodialisis diperlukan antikoagulasi
supaya tidak terjadi pembekuan darah didalam sirkuit
ekstrakorporeal.
Mengapa perlu antikoagolan ?
Kontak dengan plastic tubing,dialyzer,udara di
sirkuit,mengaktivasi pembekuan
Pembekuan yang berlebihan di sirkuit dan dialyzer
membuat tubing dan filter harus diganti. Pada orang
dewasa, berarti kehilangan darah 150-250 cc
Pembekuan darah pada sirkuit bisa diminimalkan dengan
pemberian antikoagolan selama HD
Antikoagulan
heparin yang mempunyai berat molekul besar
(Unfractioned Heparine) masih merupakan standar
antikoagulan yang sering dipakai
Macam protokol antikoagulan
Heparinisasi rutin : continous & intermitten
Heparinisasi minimal
Free heparin
Low molecular weight heparin (LMWH)
Heparinisasi regional
Heparinisasi sitrat regional
Ada 3 teknik pemberian
heparin yaitu:
Heparin rutin,
Heparin minimal
Bebas heparin.
Regional heparin
Tehnik Pemberian
1. heparin rutin
Indikasi :Pasien tanpa risiko perdarahan (risiko
ringan maupun berat)
Tehnik yang sering digunakan sehari-hari, heparin
diberikan dengan cara bolus diikuti dengan continous
infusion.
diberikan dosis awal secara bolus 2000 unit
tunggu 3 sampai 5 menit untuk memberi kesempatan
heparin menyebar merata kemudian dialisis dimulai.
Dilanjutkan dengan infus heparin dengan kecepatan
1000 unit/jam kontinyu dengan pompa (syring pump)
teknik pemberian heparin
2. Heparin minimal
Pemberian secaraketat/minimal
Bolus heparin 500 U dlm 30 mnt
Atauinfus heparin kontinyu 250-2000 U/jam (600
U/jam), stlh bolus dikurangi / tdkdiberikan bolus awal
Heparin diberikan sampaiakhirdialisis
teknik pemberian heparin
3. Bebas heparin (free heparin)
Indikasidialisisbebas heparin
Perikarditis
Baruoperasi (vaskuler, cardiac, mata, cangkok ginjal,
operasi otak)
Koagulopati
Trombositopenia
Perdarahan intraserebral
Perdarahan aktif
teknik pemberian heparin
Prosedur tindakan bebas Heparin (free heparin)
Bilas sirkuit dialisis dg NaCl 0,9% 1 lt. yg telah
dicampur heparin 3000-5000 U
Bilas & keluarkan cairan tsb. tdk masuk
tubuh pasien
Gunakan aliran darah cepat (250 ml/mnt)
Bilas sirkulasidialisistiap 15-30 mnt dg NaCl 0,9%
sebanyak 25-200 ml utk cegah pembekuan
di jalur arteri
teknik pemberian heparin
Naikkan laju ultrafiltrasi utk keluarkan NaCl ekstra
Perhatikan dializer & awasi tekn. vena
Hindari transfusi darah
teknik pemberian heparin
Regional Heparin
Secara prinsip dengan metode ini heparin diberikan
pada sirkulasi darah diluar tubuh. Heparin diberikan
pada saat darah meninggalkan tubuh sedangkan pada
saat darah akan kembali memasuki tubuh diberikan
protamin dengan dosis yang sesuai untuk menetralkan
efek heparin. Cara ini kurang banyak digunakan.
Dianjurkan untuk pasien dengan kecenderungan
timbul perdarahan.
KOMPLIKASI PEMBERIAN HEPARIN
• Hipertrigliseridemia :akibat aktivasi lipoprotein
lipase oleh heparin
• Thrombositopenia (HAT) :
• Pruritus
• Hiperkalemia, karena heparin menekan
sintesis aldosteron
Menilai koagulasi sewaktu dialisis
1. Secara visual :
a. Darah dalam sirkuit ekstrakorporeal berwarna
sangat tua
b. Dalam dializer terlihat garis – garis merah
c. Dalam drip chumber terlihat busa dan
pembentukan bekuan darah
d. Darah setelah melalui dializer tak dapat masuk ke
venous chumber
e. Terlihat bekuan dalam arterial header dari dializer
Menilai koagulasi sewaktu dialisis
2. Tekanan dalam sirkuit ekstrakorporeal
3. Keadaan dializer paska dialisis
4. Mengukur volume residual dari dializer
5. Tes masa pembekuan
KASIH