Sie sind auf Seite 1von 88

MANAJEMEN DAN

PENGGUNAAN OBAT
(MPO)

Dr.dr.Sutoto,M.Kes
KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT

Sutoto.KARS 1
Curiculum vitae: DR.Dr.Sutoto.,M.Kes
JABATAN SEKARANG:
 Ketua KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit ) Th 2011-2014
 Ketua umum PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Th 2009-2012/ 2012-2015
 Dewan Pembina MKEK (Majelis Kehormatan Etika Kedokteran) IDI Pusat 2009-2012/2012-2015
 Dewan Pembina AIPNI (Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia)
 Anggota Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Kementerian Kesehatan R.I
 Dewan Pengawas RS Mata Cicendo,Pusat Mata Nasional
PENDIDIKAN:
1. SI Fakultas Kedokteran Univ Diponegoro
2. SII Magister Manajemen RS Univ. Gajahmada
3. S III Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (Cumlaude)

PENGALAMAN KERJA
 Staf Pengajar Pascasarjana MMR UGM, UMY, UHAMKA
 Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) sejak 1998
 Kepala Puskesmas Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah, tahun 1978-1979
 Kepala Puskesmas Jatilawang, Banyumas,jawa Tengah., tahun 1979-1992
 Direktur RSUD Banyumas Jawa Tengah 1992-2001
 Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta 2001 - 2005
 Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta 2005-2010
2
 Sesditjen/Plt Dirjen Bina Pelayanan Medis KEMENKES R.I(Sutoto KARS
Feb-Sept 2010)
Permenkes 1197/2004 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
Sutoto.KARS 5
Permenkes 1197/2004 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
Sutoto.KARS 6
Sutoto.KARS 7
Medication Error
 ORDERING ERROR
 TRANSCRIBING ERROR
 DISPENSING ERROR
 ADMINISTERING ERROR

Wakefield.Douglas.,Implementing Shared Formulary and E-based Medication Order Review to Create "Closed Loop" Medication
Process in Critical Access Hospitals. September 16, 2009,. the 2009 AHRQ Annual Conference.

Sutoto.KARS 12
Suggestion for Improving Medication Processes
are Challenges for All Hospitals
1. Ensure allergy information accompanies
patients
2. Use Drug Interaction Software
3. Pharmacists review of all medication orders
4. Provide reference materials at point of care
5. Make allergy information available
6. Place pharmacists in patient care units
7. Connect medication orders to lab results

Wakefield.Douglas.,Implementing Shared Formulary and E-based Medication Order Review to Create "Closed Loop" Medication
Process in Critical Access Hospitals. September 16, 2009,. the 2009 AHRQ Annual Conference.

Sutoto.KARS 13
Karthikeyan.M,Lalitha.D.,
.A prospective observational study of medication errors in general medicine department in a tertiary care
hospital. Drug Metabolism and Drug Interactions. Volume 28, Issue 1, Pages 13–21, January 2013
Sutoto.KARS 14
TERMINOLOGI KESELAMATAN PASIEN DALAM
PELAYANAN KEFARMASIAN

1. Kejadian tidak diharapkan / KTD (Adverse


Event), pada pemberian obat  Adverse Drug
Event), contoh: Pemberian obat pada orang
yang salah 
2. Reaksi obat yang tidak diharapkan
(ROTD/Adverse Drug Reaction), contoh: Steven
Johnson Syndrom
3. Efek obat yang tidak diharapkan (Adverse Drug
Effect) , contoh: Mengantuk pada penggunaan
CTM  meningkatkan risiko jatuh
Sutoto.KARS 16
Perencanaan,Pengadaan, disimpan

Rekonsiliasi Penyiapan Lapor


obat Obat PFT

Telaah/ Telaah MESO/ PTO


Skrining Obat ROTD
obat

Pelayanan fokus pasien:

Skrining Asesmen Rencana 5 benar Rencana


Dan asuhan IKP OBAT
awal PPK pulang
registrasi

Resep
Lapor
TKPRS
SKP HPK MKI PPI
 ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Standar MPO.1
Penggunaan obat di RS sesuai dengan UU, dan peraturan yg berlaku dan
diorganisir secara efisien untuk memenuhi kebutuhan pasien.

Elemen Penilaian MPO.1


1. Ada perencanaan atau kebijakan atau dokumen lain yg mengidentifkasi
bagaimana penggunaan obat diorganisir dan dikelola di RS
2. Semua penataan yan dan petugas yg mengelola proses obat dilibatkan dalam
struktur organisasi
3. Kebijakan mengarahkan semua tahapan manajemen obat dan penggunaan obat
dalam RS
4. Sekurang-kurangnya ada satu review manajemen obat yg didokumentasikan
dalam selama 12 bulan terakhir
5. Pelayanan farmasi & penggunaan obat sesuai dgn UU & peraturan yg berlaku
6. Sumber informasi obat yg tepat tersedia bagi semua yg terlibat dalam
penggunaan obat.

Sutoto.KARS 18
ORGANISASI DAN MANAJEMEN : Standar MPO.1

Penggunaan obat di RS sesuai dengan UU, dan peraturan yg


berlaku dan diorganisir secara efisien untuk memenuhi
kebutuhan pasien

Regulasi RS :
1. Kebijakan pelayanan farmasi lengkap
2. Kebijakan Pedoman pengorganisasian farmasi,
struktur organisaasi, uraian tugas masing-masing
staf
3. Pedoman pelayanan farmasi

Dokumen Implementasi:
 Formularium RS & Sumber info obat di unit
pelayanan
 Bukti review system manajemen obat
Sutoto.KARS 19
REVIEW TAHUNAN OBAT
 Review tahunan mengumpulkan semua informasi dan
pengalaman berhubungan dengan manajemen pengobatan

Data untuk review :


 Masalah yang terkait dengan
 Seleksi dan pengadaan obat
 Penyimpanan
 Pemesanan/peresepan dan pencatatan (transcribe)
 Persiapan (preparing) dan penyaluran (dispensing)
 Pemberian dan pemantauan
 Monitoring sebagai hasil perubahan di dalam formularium
(formulary), seperti penambahan dan pengurangan obat
 Monitoring kesalahan obat dan KNC (near misses)
 Pertimbangan untuk praktek berbasis bukti (EBM) yang baru

Sutoto.KARS 20
Standar MPO.1.1
Seorang ahli farmasi berizin, teknisi atau
profesional lain yg terlatih mensupervisi yan
farmasi
Regulasi RS :
 Pedoman pengorganisasian farmasi (uraian
jabatan supervisor)
 SK pengangkatan Ka instalasi Farmasi (STRA
dan SIPA lengkap)

Dokumen Implementasi
 Catatan supervisi
Sutoto.KARS 22
Standar MPO.2

Obat dengan cara seleksi yg benar, digunakan untuk


peresepan atau pemesanan, sudah ada di stok atau sudah
tersedia.
Regulasi :
 Memiliki Formularium RS
 Prosedur penanganan bila terjadi
ketidaktersediaan stok obat di RS

Dokumen implementasi :
 Formularium dan daftar stok obat RS
 Bukti rapat TFT dalam menyusun dan
mengembangkan Formularium
 MoU dengan pemasok obat
Sutoto.KARS 25
Standar MPO.2.1.
Ada metode untuk mengawasi daftar obat yang tersedia dan
penggunaan obat di rumah sakit

Regulasi :
 Kebijakan pengawasan penggunaan obat dan pengamanan
obat
 SK Tim Farmasi dan Terapi (TFT)

Dokumen implementasi :
 Kriteria menambah dan mengurangi obat dalam
formularium
 Form usulan obat baru
 Form monitoring penggunaan obat baru dan KTD
 Proses revisi formularium (minimal setahun sekali) dan
Notulen rapat

Sutoto.KARS 27
CONTOH KRITERIA PEMILIHAN OBAT UNTUK MASUK FORMULARIUM:

1. Mengutamakan penggunaan obat generik.


2. Perbandingan obat generik : original: me too= x:y:z
3. Memiliki rasio manfaat-risiko (benefit-risk ratio) yang paling
menguntungkan penderita.
4. Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas.
5. Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan.
6. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan
7. Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh pasien
8. Memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi
berdasarkan biaya langsung dan tidak langsung.
9. Obat lain yang terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman (evidence
based medicines) yang paling dibutuhkan untuk pelayanan, dengan harga
yang terjangkau

Sutoto.KARS 28
Contoh Kriteria Penghapusan Obat :

 Obat-obat yang jarang digunakan (slow moving)


akan dievaluasi.
 Obat-obat yang tidak digunakan (death stock)
setelah waktu 3 (tiga) bulan maka akan
diingatkan kepada dokter-dokter terkait yang
menggunakan obat tersebut. Apabila pada 3
(tiga) bulan berikutnya tetap tidak/kurang
digunakan, maka obat tersebut dikeluarkan dari
buku formularium.
 Obat-obat yang dalam proses penarikan oleh
Pemerintah/BPOM atau dari pabrikan.

Sutoto.KARS 29
Standar MPO.2.2
RS Dapat Segera Memperoleh Obat Yg Tidak Ada Dlm
Stok Atau Yg Normal Tersedia Atau Sewkt-wkt
Bilamana Farmasi Tutup

 Elemen Penilaian MPO.2.2


1. Ada proses untuk persetujuan dan pengadaan obat yg
dibutuhkan tapi tidak ada dalam stok atau yg secara normal
tersedia di RS
2. Ada proses untuk mendapatkan obat pada saat dimana
farmasi tutup atau persediaan obat terkunci
3. Staf memahami proses pd maksud & tujuan

Sutoto.KARS 30
Standar MPO.2.2
RS Dapat Segera Memperoleh Obat Yg Tidak Ada Dlm
Stok Atau Yg Normal Tersedia Atau Sewkt-wkt
Bilamana Farmasi Tutup

REGULASI
 SPO bila persediaan obat/stok kosong
 SPO bila farmasi tutup/persediaan obat
terkunci

Dokumen implementasi :
 Buku catatan dan Formulir permintaan
obat/alkes bila stok kosong/tidak tersedia di
RS
Sutoto.KARS 32
PENYIMPANAN
Standar MPO.3
Obat disimpan dengan baik dan aman.

Elemen Penilaian MPO.3

1. Obat disimpan dalam kondisi yg sesuai bagi stabilitas produk.


2. Bahan yg terkontrol dilaporkan secara akurat sesuai UU dan peraturan yg
berlaku
3. Obat dan bahan kimia yg digunakan untuk menyiapkan obat diberi label
secara akurat untuk isi, tanggal kadaluwarsa dan peringatan
4. Seluruh tempat pernyimpanan obat diinspeksi secara berkala sesuai kebijakan
RS untuk memastikan obat disimpan secara benar
5. Kebijakan RS menjabarkan cara identifikasi dan penyimpanan obat yg dibawa
oleh pasien

Sutoto.KARS 33
PENYIMPANAN
Standar MPO.3
Obat disimpan dengan baik dan aman.
Regulasi :
 Pedoman penyimpanan obat lengkap untuk masing masing
area penyimpanan
 Kebijakan pelabelan obat obat dan bahan kimia yang
digunakan menyiapkan obat
 Kebijakan pelaporan obat dari unit

Dokumen implementasi :
 Laporan narkotik & psikotropik
 Bukti pelabelan obat dan bahan kimia yang digunakan
menyiapkan obat
 Dokumen/catatan inspeksi berkala
 Formulir rekonsiliasi obat yang dibawa dari rumah
Sutoto.KARS 34
Sutoto.KARS 37
CONTOH
LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)
TALLMAN LETTERING
 hidralazine  hidroxyzine
 cerebyx  celebrex
 vinblastine  vincristine
 chlorpropamide  chlorpromazine
 glipizide  glyburide
 Daunorubicine  doxorubicine

Sutoto.KARS 38
CONTOH
LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)
TALLMAN LETTERING
 hidraALAzine  hidrOXYzine
 ceREBYx  ceLEBRex
 vinBLASTine  vinCRIStine
 chlorproPAMIDE  chlorproMAZINE
 glipiZIde  glYBURIde
 DAUNOrubicine  dOXOrubicine

Sutoto.KARS 39
Look Alike Sound Alike
LASA

Sutoto.KARS 41
Sutoto.KARS 42
Look-Alike Drugs
Aoccdrnig to a rscheearch at Cmabrigde
Uinervtisy, it deosn't mttaer in waht
oredr the ltteers in a wrod are, the olny
iprmoetnt tihng is taht the frist and lsat
ltteer be at the rghit pclae. The rset can
be a toatl mses and you can sitll raed it
wouthit porbelm. Tihs is bcuseae the
huamn mnid deos not raed ervey lteter by
istlef, but the wrod as a wlohe.
LASA

LASA

Sutoto.KARS 46
LASA

Sutoto.KARS 47
LASA

Sutoto.KARS 48
OBAT HIGH ALERT: KATAGORI OBAT (ISMPs) HIGH
ALERT
1
2
3
4
5

6
7
8
Sutoto.KARS 50
OBAT HIGH ALERT: KATAGORI OBAT (ISMPs) HIGH
ALERT

9
10
11
12
13
14
15
16

Sutoto.KARS 51
OBAT HIGH ALERT: KATAGORI OBAT (ISMPs) HIGH
ALERT

17

18

19

20

21

22

23

24

Sutoto.KARS 52
DAFTAR OBAT HIGH ALERT HIGH
ALERT
OBAT SPESIFIK
1 Amiodarone IV
2 Colcichine Injection
3 Heparin, Low moluculer weigt injection
4 Heparin Unfractionated IV
5 Insulin SC dan IV
6 Lidocaine IV
7 Magnesium SUlfat Injecion
8 Methotrxate oral non oncologic use
9 Netiride
10 Nitroprusside sodium for injection
11 Potasium Cloride for injection concentrate
12 Potasium Phospate injection
13 Sodium Chloride injection hypertonic >0.9%
14 Warfarin
Sutoto.KARS 53
Look-Alike High Alert Drugs

LOOK ALIKE
HIGH ALERT
Contoh :
Rekonsiliasi obat dan Daftar Obat Yang Dipakai dari Rumah

Rekonsiliasi Obat – daftar obat dibawa dari rumah Label identitas pasien
Tgl Daftar obat yang menimbulkan alergi Seberapa berat alerginya? Reaksi alreginya
R=ringan
S=Sedang
B=Berat

Semua jenis obat ; obat resep, bebas, herbal atau tcm yg dibawa dari rumah

Tanggal Nama obat Dosis/frekuensi berapa lama Alasan makan Berlanjut saat
obat rawat inap ?

Ya tidak

1.
2.
3.
4.
NAMA DAN TANDA TANGAN YANG MELAKUKAN INTERVIU
Communication During transtition. JCR,JCI, 2010263p 54
Diadaptasi dari : ImprovingSutoto.KARS
Standar MPO.3.1
Kebijakan RS mendukung penyimpanan yg tepat dari
obat-obatan/medications dan produk nutrisi yg
tersedia

Regulasi :
 Pedoman pelayanan tentang penyimpanan
produk nutrisi, radioaktif dan obat sample
 SPO penyimpanan produk nutrisi,
 SPO penyimpanan radioaktif
 SPO penyimpanan obat sampel
Implementasi:
 Penyimpanan sesuai kebijakan dan SPO
Sutoto.KARS 65
Standar MPO.3.2
Obat-obatan Emergensi Tersedia, Dimonitor Dan
Aman Bilamana Disimpan Di Luar Farmasi.

Regulasi
 Kebijakan penyimpanan obat emergensi,
standar obat emergensi di masing-masing unit.
 SPO penyimpanan obat emergensi di masing-
masing unit
 SPO penggantian obat emergensi yang rusak
atau kadaluarsa
Dokumen Implementasi:
 Catatan supervisi/penggantian obat emergensi

Sutoto.KARS 67
Standar MPO.3.2
Obat-obatan Emergensi Tersedia, Dimonitor Dan
Aman Bilamana Disimpan Di Luar Farmasi.

Regulasi
 Kebijakan penyimpanan obat emergensi dan
standar obat emergensi di masing-masing unit.
 SPO penyimpanan obat emergensi di masing-
masing unit
 SPO penggantian obat emergensi yang rusak atau
kadaluarsa
Dokumen Implementasi:
 Catatan supervise/penggantian obat emergensi
Sutoto.KARS 68
Contoh: Kebijakan Penyimpanan Obat Emergensi

 Tempat menyimpan : TROLI/KIT/LEMARI/KOTAK


OBAT EMERGENSI
 Akses terdekat dan selalu siap pakai .
 Terjaga isinya/aman kunci plastik dg no register
 Isi sesuai standar di masing-masing unit
 Tidak boleh dicampur obat lain
 Dipakai hanya untuk emergensi saja dan sesudah
akai harus melaporkan untuk segera diganti
 Di cek secara berkala apakah ada yg
rusak/kadaluwarsa

Sutoto.KARS 69
TROLI EMERGENSI

Kunci Plastik
Disposable dengan nomor
register

Sutoto.KARS 70
Standar MPO.3.3
RS mempunyai sistem penarikan
(recall) obat
Regulasi :
 Kebijakan penarikan obat
 Kebijakan pengelolaan obat kadaluarsa
 Pedoman / prosedur pelayanan tentang
penarikan obat, pengelolaan obat kadaluarsa
dan pemusnahan obat
Dokumen Implementasi
 Berita acara pemusnahan obat
Sutoto.KARS 73
PEMESANAN DAN PENCATATAN (ordering & transcribing)
Standar MPO.4
Peresepan, pemesanan, dan pencatatan diarahkan oleh
kebijakan & prosedur
Regulasi :
 Kebijakan tentang :
 Peresepan
 Pemesanan obat
 Pencatatan obat
 SPO bila resep tak terbaca/tak jelas
 SPO telaah rekonsiliasi obat

Dokumen implementasi :
 Rapat Panitia Farmasi dalam menyusun/mengmbangkan Kebijakan dan
SPO
 Pelatihan staf dalam penulisan resep, pemesanan obat, pencatatan obat
 Formulir rekonsiliasi obat
Sutoto.KARS 75
CONTOH: ISI KEBIJAKAN PERESEPAN
 Hanya Yang Berhak Menulis Dan Memesan Resep SajaYangdilayani
 (Tersedia Daftar Staf MedisYang Berhak Menulis Resep/ Daftar PetugasYang
Berhak Memesan Resep Di Instalasi Farmasi)
 Resep Harus Lengkap ( Tersedia Contoh Dan Keterangan ResepYang Lengkap )
 Sebelum Menulis Rerep Harus Melakukan Penyelarasan Obat (Medication
Reconciliation) . Penyelarasan Obat Adalah Membandingkan Antara Daftar Obat
Yang Sedang Digunakan Pasien Dan Obat Yang Akan Diresepkan Agar Tidak
Terjadi Duplikasi Atau Terhentinya Terapi Suatu Obat
 Penulis Resep Harus Memperhatikan Tiga Kemungkinan :
1. Kontraindikasi
2. Interaksi Obat
3. Reaksi Alergi.
 Tulisan Harus Jelas Dan Dapat Dibaca
 Menggunakan Istilah Dan SingkatanYang Ditetapkan RS Dan tidak Boleh
Menggunakan SingkatanYang Dilarang (Tersedia Daftar Singkatan Yang
Digunakan Di Rs Dan Daftar SingkatanYang Dilarang)

Sutoto.KARS 76
SEBELUM MENULIS RESEP SETIAP
DOKTER HARUS MELAKUKAN CEKING
TERHADAP

1. KONTRA INDIKASI
2. ALERGI
3. INTERAKSI OBAT

SUTOTO.KARS 77
Contoh :
Rekonsiliasi obat dan Daftar Obat Yang Dipakai dari Rumah
(Patient medication Hstory)
Daftar riwayat alergi Label identitas pasien
Tgl Daftar obat yang menimbulkan alergi Seberapa berat alerginya? Reaksi alreginya
R=ringan
S=Sedang
B=Berat

Daftar semua jenis obat yg digunakan pasien atau dibawa dari rumah; (obat
resep, bebas, herbal atau tcm)
Tanggal Nama obat Dosis/frekuensi berapa lama Alasan makan Berlanjut saat
obat rawat inap ?

Ya tidak

1.
2.
3.
4.
NAMA DAN TANDA TANGAN YANG MELAKUKAN INTERVIU
Communication During transtition. JCR,JCI, 2010278p 54
Diadaptasi dari : ImprovingSutoto.KARS
Contoh Petunjuk penulisan Resep

RUANG/INSTALASI::
TANGGAL:
ALERGI : TIDAK/ YA : …………………

IDENTITAS PASIEN: (STIKER)

BERAT BADAN :
NAMA DOKTER

Sutoto.KARS 79
 Herbs or supplements that may increase clotting
tendencies when taken with warfarin
(coumadin*):
 Vitamin K, ginseng (although ginseng alone actually
increases bleeding), coenzyme Q10, green tea (in
large amounts)
 (Adapted from Am J Health-Syst Pharm
2000;57(13):1221-1230; US Pharmacist 2000;25(8):42-
53; MayoClinic.com January 2008)

Read more at Suite101: Drugs and Herbs that
Interfere with Warfarin: Coumadin Interacts with
Hundreds of other Medicines and Supplements |
Suite101.com http://suite101.com/article/drugs-and-
herbs-that-interfere-with-warfarin-
a84045#ixzz24d85ID00
Sutoto.KARS 80
Standar MPO.4.1
RS menjabarkan secara lengkap elemen dari suatu pemesanan
atau penulisan resep serta jenis pemesanan yg dapat
digunakan

Regulasi :
 Kebijakan penulisan resep memuat
9(sembilan ) elemen

Dokumen implementasi :
 Resep sesuai kebijakan

Sutoto.KARS 82
Kebijakan Elemen Pemesanan/Penulisan Resep Yang
Lengkap
1. a) Data identifikasi pasien yg akurat
2. b) Elemen-elemen dari pemesanan / penulisan resep
3. c) Bilamana nama generik atau nama dagang adalah akseptabel
atau diperlukan
4. d) Bilamana indikasi untuk penggunaan diperlukan pada suatu PRN
(pro re nata, atau “bila perlu”) atau pesanan obat yang lain.
5. e) Prosedur khusus untuk pemesanan obat LASA//’NORUM’
6. f) Tindakan yang harus diambil bila pemesanan obat tidak lengkap,
tidak terbaca atau tidak jelas
7. g) Jenis pemesanan tambahan yang diijinkan seperti pada pesanan
dan setiap elemen yang dibutuhkan dalam pesanan yang emergensi,
dalam daftar tunggu (standing), automatic stop dan seterusnya.
8. h) Pesanan obat secara verbal atau melalui telpon : tulis lengkap,
baca ulang dan konfirmasi
9. i) Jenis pesanan yang berdasarkan berat, seperti untuk kelompok
pasien anak
Sutoto.KARS 83
Contoh: Automatic Stop Order

Sutoto.KARS 84
By the end of 2004, JCAHO expects full compliance in all
handwritten, print and electronic media documents related to these
dangerous abbreviations.

Sutoto.KARS 88
ELEKTROLIT KONSENTRAT

1. Kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml


2. Kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml
3. Natrium/sodium klorida > 0.9%
4. Magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat

Sutoto.KARS 92
Standar MPO.4.2
RS mengidentifikasi petugas yg kompeten
yg diijinkan untuk menuliskan resep atau
memesan obat-obatan.
Regulasi :
 Kebijakan penulisan resep umum sesuai ketentuan
perundang-undangan
 Kebijakan batasan penulisan resep khusus (misal obat
kemoterapi, radioaktif, narkotika/psikotropika, dll)
 SK direktur tentang yang berhak menuliskan resep
serta daftar orangnya dan resep khusus serta daftar
orang. Daftar orang yang berhak memesan obat dan
alkes

Sutoto.KARS 99
Standar MPO.4.3
Pencatatan setiap pasien yg menerima obat berisi
satu daftar obat yg diresepkan atau dipesan untuk
pasien serta berapa kali obat diberikan. Termasuk
pula obat yg diberikan “bila perlu”. Bila informasi
ini dicatat pada lembaran obat yg terpisah, maka
lembaran tersebut diselipkan dalam status pasien saat
dipulangkan atau dipindahkan.

Regulasi:
 SPO Penyertaan formulir pencatatan obat dalam status
pasien saat pasien dipindahkan/ dipulangkan
Dokumen implementasi :
 Formulir pencatatan pemberian obat memuat nama
obat dan dosis serta mencakup Informasi obat (misal
“bila perlu”)
Sutoto.KARS 101
Contoh
Tabel Pencatatan Obat
Label identitas pasien
No Nama Obat Dosis Rute Nama Dr Diperiksa Diberikan Waktu
/Tanda Oleh Oleh Pemberian
Tangan Keterangan
(jam)

1 Misal : Bila
perlu

Sutoto.KARS 102
PERSIAPAN DAN PENYALURAN (dispensing)

Standar MPO.5 Obat dipersiapkan dan


dikeluarkan dalam lingkungan yg aman dan
bersih
Regulasi :
 Pedoman/ prosedur pelayanan tentang
penyiapan dan penyaluran obat dan produk
steril sesuai ketentuan

Dokumen Implementasi
 Sertifikat pelatihan teknik aseptic untuk
petugas terkait
Sutoto.KARS 105
HANDLING CYTOTOXIC DRUG

Laminary airflow

BIOLOGICAL SAFETY CABINET


Sutoto.KARS 106
STANDAR KOMPETENSI APOTEKER

Sutoto.KARS 120
Standar MPO.5.1
Resep atau pesanan obat ditelaah ketepatannya
Regulasi :
 Kebijakan yang menetapkan kriteria informasi spesifik pasien apa yang
dibutuhkan untuk penelaahan resep yang efektif dan kriteria telaah
resep/pemesanan
 SPO Penelaahan ketepatan resep sebelum pemberian (minimal 7
elemen)
 SPO menghubungi petugas bila tulisan resep/pesanan tak jelas/timbul
pertanyaan
 Panduan interaksi obat (bila blm punya soft-ware)
Dokumen implementasi :
 Uji kompetensi petugas penelaah resep
 Penetapan software komputer untk interaksi obat dan alergi serta
ketentuan untuk up-dating
 Form telaah resep/pesanan obat
 Bukti –bukti telaah resep/pesanan obat
Sutoto.KARS 122
Contoh Formulir telaah resep

NO TELAAH RESEP YA TDK KETERANGAN


/TINDAK
LANJUT
1 KEJELASAN TULISAN RESEP
2 TEPAT OBAT
3 TEPAT DOSIS
4 TEPAT RUTE
5 TEPAT WAKTU
6 DUPLIKASI
7 ALERGI
8 INTERAKSI OBAT
9 BERAT BADAN (PASIEN ANAK)
10 KONTRA INDIKASI LAINNYA

NAMA DAN TANDA TANGAN PENELAAH


Sutoto.KARS 124
Sutoto.KARS 125
TOP TEN DANGEROUS DRUG
INTERACTION IN LONG TERM CARE

Sutoto.KARS 127
Dangerous drug interaction between
warfarin and NSAIDs

Sutoto.KARS 128
Dangerous drug interaction between
warfarin and Macrolides

Sutoto.KARS 130
Dangerous drug interaction between
Digoxin and Amiodarone

Sutoto.KARS 135
Dangerous drug interaction between
Digoxin and Verapamil

Sutoto.KARS 136
Standar MPO.5.2
Digunakan suatu sistem untuk menyalurkan
obat dgn dosis yg tepat dan kepada pasien yg
tepat di saat yg tepat
Regulasi :
 Kebijakan penyaluran dan pendistribusian obat
seragam
 Kebijakan pemberian label untuk obat yang
dikeluarkan dari wadah asli

Dokumen implementasi :
 Bukti pengecekan keakurasian penyaluran obat
dan tepat waktu
 Laporan indikator mutu dan ketepatan waktu
pelayanan
Sutoto.KARS 140
CONTOH
KEBIJAKAN ETIKET OBAT
 Identitas Pasien
 Nama Obat
 Dosis/Konsentrasi
 Tanggal Penyiapan
 Tanggal Kadaluwarsa

Sutoto.KARS 141
PEMBERIAN (Administration)

Standar MPO.6
RS mengidentifikasi petugas yg kompeten yg
diijinkan untuk memberikan obat

Elemen Penilaian MPO.6


1. RS mengidentifikasi petugas, melalui uraian jabatannya
atau proses pemberian kewenangan, mendapatkan otorisasi
untuk memberikan obat
2. Hanya mereka yg mempunyai ijin dari RS dan pemberi lisensi
yg terkait, UU dan peraturan bisa memberikan obat
3. Ada proses utk mnetapkan batasan, bila perlu, thd pmberian
obat oleh petugas

Sutoto.KARS 143
PEMBERIAN (Administration)
Standar MPO.6
RS mengidentifikasi petugas yg kompeten
yg diijinkan untuk memberikan obat

Regulasi :
 Kebijakan yang menetapkan staf yang
berwenang memberikan obat
 Pedoman pengorganisasian yang memuat
uraian jabatan

Dokumen implementasi :
 STR dan SIP dari orang yang diberi
kewenangan memberikan obat
Sutoto.KARS 144
Standar MPO.6.1
Pemberian obat termasuk proses untuk
memverifikasi apakah obat sudah betul
berdasarkan pesanan obat
Elemen Penilaian MPO.6.1
1. Obat diverifikasi berdasarkan resep atau pesanan
2. Jumlah dosis obat di verifikasi dengan resep atau pesanan
obat
3. Route pemberian di verifikasi dengan resep atau pesanan
obat
4. Obat diberikan secara tepat waktu
5. Obat diberikan sebagaimana diresepkan dan dicatat dalam
status pasien

Sutoto.KARS 145
Pemberian Obat yang Aman Harus Dilakukan
Verifikasi terhadap:

1. Obat dengan resep/pesanan


2. Waktu dan frekuensi pemberian dengan
resep/pesanan
3. Jumlah dosis dengan resep/pesanan
4. Route pemberian dengan resep/pesanan
5. Identitas pasien

Sutoto.KARS 146
CONTOH: FORM TELAAH OBAT
Label identitas pasien

NO TELAAH OBAT YA TDK KETERANGAN


/TINDAK
LANJUT

1 OBAT DENGAN RESEP/PESANAN

2 JUMLAH/DOSIS DENGAN
RESEP/PESANAN
3 RUTE DENGAN RESEP/PESANAN

4 WAKTU DAN FREKUENSI


PEMBERIAN DENGAN
RESEP/PESANAN

Sutoto.KARS 147
WRONG TIME ERROR

Source: Iwan Dwi Prahasto


Sutoto.KARS 149
Standar MPO.6.2

Kebijakan dan prosedur mengatur obat yg


dibawa ke dalam RS oleh pasien yg
mengobati diri sendiri maupun sbg contoh
Regulasi
 Kebijakan pelayanan yang memuat
pengelolaan obat yang dibawa pasien ke RS
untuk penggunaan sendiri, ketersediaan dan
penggunaan obat sampel

Dokumen Implementasi
 Form rekonsiliasi obat yang dibawa pasien pada
rekam medis
Sutoto.KARS 153
Contoh :
Rekonsiliasi obat dan Daftar Obat Yang Dipakai dari Rumah
(Patient medication Hstory)
Daftar riwayat alergi Label identitas pasien
Tgl Daftar obat yang menimbulkan alergi Seberapa berat alerginya? Reaksi alreginya
R=ringan
S=Sedang
B=Berat

Daftar semua jenis obat yg digunakan pasien atau dibawa dari rumah; (obat
resep, bebas, herbal atau tcm)
Tanggal Nama obat Dosis/frekuensi berapa lama Alasan makan Berlanjut saat
obat rawat inap ?

Ya tidak

1.
2.
3.
4.
NAMA DAN TANDA TANGAN YANG MELAKUKAN INTERVIU
Communication During transtition. JCR,JCI, 20102154
Diadaptasi dari : ImprovingSutoto.KARS p 54
PEMANTAUAN (Monitoring)

Standar MPO.7 Efek obat terhadap pasien


dimonitor
 Elemen Penilaian MPO.7
1. Efek pengobatan terhadap pasien dimonitor,
termasuk adverse effect (efek yang tidak diharapkan)
(lih AP 2 EP1)
2. Proses monitoring dilakukan secara kolaboratif
3. RS mempunyai kebijakan yg mengidentifikasi adverse
effect yg harus dicatat dalam status pasien dan yg harus
dilaporkan ke RS (lih PMKP 6 EP3)
4. Adverse Effect didokumentasikan dalam status pasien
sebagaimana diharuskan oleh kebijakan
5. Adverse effect dilaporkan dalam kerangka waktu yg
ditetapkan oleh kebijakan Sutoto.KARS 155
Standar MPO.7 Efek obat terhadap pasien
dimonitor
Regulasi :
 Panduan monitoring efek sampingdalam
MPO yang menetapkan :
 Monitoring efek pengobatan termasuk Efek obat
yang tidak diharapkan (adverse effect)  AP 2 EP
1. Pasien dilakukan asesmen ulang untuk
menentukan respons mereka terhadap
pengobatan
 Efek obat yang tidak diharapkan (adverse effect)
dicatat dlm rekam medik

Sutoto.KARS 161
Standar MPO.7.1
Kesalahan yg terkait dengan manajemen obat
(medication errors) dilaporkan melalui proses
dan kerangka waktu yg ditetapkan oleh RS
Regulasi :
 Pedoman pengorganisasian panitia keselamatan
pasien RS
 SK panitia keselamatan pasien  siapa yang bertanggung
jawab melaporkan IKP/medication error

Dokumen implementasi :
 Laporan Medication Error dan KNC (tepat waktu,sesuai
prosedur, siapa yg bertanggung jawab)
 Laporan IKP
 Analisis (Root Cause Analisis) terhadap medication error dan
KNC sampai dipakai untuk perbaikan proses

Sutoto.KARS 164
Sutoto.KARS 166
SENTINEL RCA

MERAH &
KTD KUNING

RISK
GRADING BIRU &
KNC HIJAU

INVESTIGASI
SEDERHANA
SEKIAN
TERIMA KASIH

Sutoto.KARS 169
 Obat high alert/LASA: Label, Cara penyimpanan
 Botol: isi tanpa label, isi berlainan label
 APAR : cara pakai
 Telaah resep, Telaah obat
 Bila obat kosong, bila tulisan resep tak jelas
 Rekam Medis: Tabel rekonsiliasi Obat, Tabel Obatdalam satu daftar
 Daftar: daftar dr dan no telpon, pemesan resep
 Sertifikat: pencampuran obat aseptic, handling cytotoxic
 Kulkas: cek temperatur, makan campur obat
 Obat Emergency : standar, kunci, Sutoto.KARS 170
PERUBAHAN ASUHAN
Perawat Bisa Memperagakan
KEPERAWATAN menjalankan :
 RJP
 APAR/evakuasi
 Hand Wash
 Terima perintah
lisan/telepon
 Identifikasi pasien,
 Askep

Sutoto.KARS 171
 sutotocokro@gmail.com

Sutoto.KARS 172

Das könnte Ihnen auch gefallen