Sie sind auf Seite 1von 24

PEMODELAN

SISTEM
***

4
TAHAP-TAHAP PEMODELAN
Operation Research (Philips, Ravindran, Solberg, p.5)

Real Formulation
Model
System

Deduction
Interpretation
Real Model
Conclusions Conclusions

The modeling Process


TAHAP-TAHAP PEMODELAN
Operation Research (Philips, Ravindran, Solberg, p.6)
Inductive
generalization
“Real”
Hypothesis
System
Testing and
Revision

Verification

Application
“Real”
Theory
Conclusions

The Scientific Method


Sumarizing problem 1
situations
Identifying problem 2
for analysis
Formulation Describing relevant 3 Project Proposal
system
Building a 4
mathematical model
Finding 5
preferred solution
Modeling 6
Validation and
performance testing
Analyzing sensitivity 7 Project Report
of solution
Planning 8
implementation
Implementation 9
Establishing control
over solution
Implementing 10 Documentation
& user’s manual
solution
Following up 11
Solution use Solution audit

OR/MS Methodology (Daellenbach, hal 90)


Murthy, Page & Rodin, hal. 4

Step-1 Problem Formulation


S

Step-2 Mathematical Description

Step-3
Mathematical Analysis

Interpretation of analysis
Step-4
to obtain solution

Fig.1.1 Problem solving using mathematics


Murthy, Page & Rodin, hal. 20

Problem Real World

Total system
description

Goal for
study Simplification

System
characterization

Fig.3.1 Systems approach to real-world problem solving


Murthy, Page & Rodin, hal. 59 Real world System System/
problem approach goal

System Step-1
characterization

Mathematical Mathematical Step-2


formulation model

Analysis Step-3

No adquate
Make changes Validation Step-4

Adequate

Adequate mathematical
Validation
model

Fig.4.2 Mathematical modeling process (simplified)


TAHAP-TAHAP PEMODELAN
Murthy (1990):
1. Problem/System Definition (the starting point)
- problem identification
- problem formulation
2. System Characterization
3. Mathematical Modeling
- mathematical formulations
- analysis of mathematical formulations
4. Parameter Estimation
5. Validation
PENDEFINISIAN MASALAH
1. Sumber dan munculnya permasalahan
2. Asumsi
3. Identifikasi Masalah
4. Perumusan Masalah
SUMBER DAN MUNCULNYA
PERMASALAHAN
 Dari knowledge: apa yang didapat di kuliah selama
ini
A. Kurikuler:
1. Pengantar Bisnis dan Manajemen
-perbedaan karakter bisnis (model merger, model
sinergi)
-aspek sosial dan etika dalam lingkungan bisnis
(model pengembangan modal maya, penataan
sistem sosial dan sistem etika dalam perusahaan)
SUMBER DAN MUNCULNYA
PERMASALAHAN
-usaha mandiri dan pertner (model keputusan analisis
bersaing atau partner)
-model antisipasi perubahan regulasi bisnis pada
perusahaan klaster tertentu
2. Marketing&Customer Relationship
Management
–model CRM pada tahap-tahap dalam customer life
cycle
–model pelayanan dan relasi berbasis CRM (pada
industri jasa atau manufaktur)
–model sistem dinamis CRM untuk horison ttt
SUMBER DAN MUNCULNYA
PERMASALAHAN
3. Riset operasi
-formulasi model programa linier
-model transportasi dan distribusi
-model programa dinamis
-model persaingan (game theory)
-model pohon keputusan
-model simulasi
SUMBER DAN MUNCULNYA
PERMASALAHAN
4. SIM
-model SIM untuk perusahaan publik
-model SIM berbasis WEB
-model DSS
-model Sistem Cerdas
SUMBER DAN MUNCULNYA
PERMASALAHAN
5. Disain Produk
-model kandungan nilai produk berbasis preferensi
konsumen
-model QFD (quality function deployment) untuk
produk-produk PT. X
6. Ergonomi dan Pengukuran Kerja
-model produk x yang fleksibel
-model simulasi disain stasiun kerja
SUMBER DAN MUNCULNYA
PERMASALAHAN
7. PPP/PPC
-model peramalan
-model inventori
-model keputusan penjualan dengan diskon
-model penjadwalan mesin
-model perencanaan proses berbasis feature
SUMBER DAN MUNCULNYA
PERMASALAHAN
B. Perusahaan atau industri
-model penyelesaian kasus di industri
-model komunikasi struktural
-model penggajian berbasis kinerja
-model perencanaan strategis perusahaan berbasis
balanced scorecard
Flow of Materials, Information and Cost

Environment
PLANNING

information
Flow of materials

INPUT PROCESS OUTPUT


Flow of

Flow of cost
CONTROL
SUMBER DAN MUNCULNYA
PERMASALAHAN
C. Lingkungan sekitar
-model distribusi logistik pemilu
-model sistem penyajian informasi sosialisasi
pemilu
-model pengembangan kemampuan adaptasi
masyarakat menghadapi krisis keuangan global
-model pembangunan ekonomi/industri rakyat saat
krisis
SUMBER DAN MUNCULNYA
PERMASALAHAN
 Ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan
 Adanya konflik
 Adanya hambatan
 Adanya tujuan yang belum lengkap
 Adanya keinginan yang belum terpenuhi
PENDEFINISIAN MASALAH – ASUMSI

Asumsi: manusia itu rasional. Maka manusia akan makmur bila


ada spesialisasi. Hasil akan baik bila metodenya baik
(Taylor).
Ternyata manusia tidak selalu rasional (Elton Mayo), ada
organisasi non formal (tim atau kebesamaan). Jadi manusia
itu adalah mahluk sosial sehingga muncul pendekatan baru
yaitu perilaku. Perilaku mengubah asumsi-asumsi, bukan
maksimasi atau minimasi tetapi optimasi
Teori perilaku memunculkan asumsi bahwa manusia itu
kompleks sehingga memunculkan pendekatan sistem
PENDEFINISIAN MASALAH – ASUMSI

Syarat Asumsi:
1. Konsistensi
Suatu sistem atau model mempunyai asumsi2:
a. asumsi1
b. asumsi2
c. asumsi3
d. asumsi4
Keempat asumsi di atas harus tidak saling mengingkari atau
menggugurkan. Misal: asumsi4 merupakan pengingkaran
asumsi1, maka salah satu dari asumsi4 atau asumsi1 bukan
merupakan asumsi
PENDEFINISIAN MASALAH – ASUMSI

Syarat Asumsi:
2. Independensi
Suatu sistem atau model mempunyai asumsi2:
a. asumsi1
b. asumsi2
c. asumsi3
d. asumsi4=f(asumsi1, asumsi2)
Setiap asumsi harus independen, bukan merupakan bagian dari
asumsi lain. Jadi asumsi-asumsi di atas cukup asumsi1,
asumsi2 dan asumsi3
PENDEFINISIAN MASALAH – ASUMSI

Syarat Asumsi:
3. Ekivalensi
Mengembangkan model dari model yang sudah ada.
Setiap model dibangun dengan asumsi-asumsi
sehingga dapat dibuat model yang lebih umum.
-apakah model yang kita bangun lebih umum dari
model yang sudah ada??
-apakah model kita beda dengan yang sudah ada,
jika beda dimana letak perbedaannya?
PENDEFINISIAN MASALAH – ASUMSI

Syarat Asumsi:
4. Relevansi
Walaupun asumsi yang dibuat itu independen, tetapi
jika tidak mempengaruhi model, maka asumsi
tersebut dihapus saja. Jadi asumsi harus terlibat
dalam membentuk perilaku model

Das könnte Ihnen auch gefallen