Sie sind auf Seite 1von 58

Sistem Endokrin 2

1
Outline
 Kelenjar endokrin
 Hipofisa, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal, kelenjar pineal, timus
 Letak
 Hormon yg dihasilkan
 Proses sekresi
 Fungsi
 Jaringan/organ endokrin
 Hipotalamus, pankreas, ovarium, testis, saluran gastrointestinal, plasenta, ginjal,
jantung, jaringan adiposa
 Letak
 Hormon yg dihasilkan
 Proses sekresi
 Fungsi
 Respon stress
 3 tahapan
 Hormon & sistem endokrin yg terkait

2
SISTEM ENDOKRIN

 Hipotalamus
 Hipofisa/ Hipofisis
(Pituitari)
 Pineal
 Tiroid
 Paratiroid
 Timus
 Adrenal
 Pankreas
 Ovarium
 Testes

3
HIPOTALAMUS
 “Master” kelenjar hipofisa
 Daerah pd otak yg terletak di
bawah talamus yg mrpk
penghubung antara sistem saraf &
sistem endokrin
 Menerima input sinyal dari sistem
limbik, korteks serebral, talamus
dan Reticular Activating System
(RAS)

• Rasa sakit, stress dan ekspresi emosional disebabkan oleh aktivitas


hipotalamus
• Hipotalamus juga mengatur sistem saraf otonom dan mengatur suhu
tubuh, rasa haus, lapar, reaksi pertahanan spt khawatir dan gusar.
• Sel-sel hipotalamus mensintesis 10 jenis hormon, yg berperan penting
dlm pengaturan seluruh aspek pertumbuhan, perkembangan,
4 metabolisme & homeostasis.
Hipotalamus… lanjutan
 Menghasilkan hormon liberin atau hipofisiotropik
(Releasing/Inhibiting hormone):
1. Thyrotropin-Releasing Hormone (TRH)
2. Growth-Hormone Inhibiting Hormone (GHIH) / Somastatin (SST)
3. Growth-Hormone-Releasing Hormone (GHRH)
4. Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH)
5. Corticotropin-Releasing Hormone (CRH)
6. Prolactin-Release Inhibiting Factor (PIF)
7. Prolactin-Releasing Factor (PRF)
8. Melanocyte Stimulating Hormone (MSH)-Release Inhibiting
Factor
 Menghasilkan hormon yg disimpan di hipofisa posterior:
1. Antidiuretic Hormone (ADH)/Vasopresin
2. Oxytocin (OT)

5
Hipotalamus - Pituitari

6
Kelenjar Hipofisis / KELENJAR PITUITARI
 Disebut juga “master gland” krn
mensekresikan beberapa hormon
yg mengontrol sekresi kelenjar
endokrin lainnya
 Tropin/Tropik istilah bagi hormon
yg mempengaruhi kelenjar
endokrin lain

 Berbentuk spt kacang yg terletak


di fossa hipofiseal pd sella turcica
tulang sphenoid yang dilekatkan
pd hipotalamus oleh infundibulum,
memiliki 2 lobus, yaitu:
 Pituitari anterior (lobus anterior)
= adenohipofisis
 Pituitari posterior (lobus
posterior) = neurohipofisis

7
8
Kelenjar hipofisis
(pituitari)
mempengaruhi
kelenjar-kelenjar
endokrin lainnya

Menghasilkan hormon:
• GH
• ACTH
• TSH
• FSH
• LH
• Prolaktin

9
Hormon tropik dan nontropik

10
KELENJAR PITUITARI ANTERIOR = ADENOHIPOFISIS
 Mensekresikan hormon yg mengontrol aktivitas tubuh
 Pelepasan hormon pituitari anterior distimulasi oleh Hormon Pelepasan
(Releasing Hormone) & dihentikan oleh Hormon Penghambatan (Inhibiting
Hormone) dari Hipotalamus

Kontrol Sekresi yg dilakukan oleh Pituitari Anterior melalui 2 jalur


yaitu:

1) Sel-sel neurosekretori pd hipotalamus mensekresikan 5


releasing hormone yg menstimulasi sekresi hormon pituitari
anterior dan 2 inhibiting hormone yg menghambat sekresi
hormon pituitari anterior
2) Umpan balik negatif dlm bentuk pelepasan hormon oleh
kelenjar target mengurangi sekresi 3 jenis hormon pd sel
pituitari anterior
11
Umpan Balik Negatif
Hipotalamus - Pituitari

12
KELENJAR PITUITARI ANTERIOR
(lanjutan ...)
 Pada kelenjar Pituitari Anterior terdapat 5 macam sel yg mensekresikan hormon
yg berbeda, yaitu:
1. Sel Somatotrop, mensekresikan Human Growth Hormone (hGH) atau
Somatotropin, yang kemudian menstimulasi bbrp jaringan untuk
mensekresikan Insulinlike Growth Factors (IGFs) atau Somatomedin
2. Sel Tirotrop, mensekresikan Thyroid-Stimulating Hormone (TSH) atau
Tirotopin
3. Gonadotrop, mensekresikan Follicle-stimulating Hormone (FSH) dan
Luteinizing Hormone (LH)
4. Laktatrop, mensekresikan Prolactin (PRL)
5. Kortikotrop, mensekresikan Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) atau
Kortikotropin

13
RANGKUMAN PRINSIP KERJA HORMON PITUITARI ANTERIOR
Hormon Disekresikan Jaringan Target Releasing Inhibiting Prinsip Kerja
oleh Hormone Hormone
(dihasilkan (dihasilkan
hipotalamus) hipotalamus)

Hormon Somatotrop Hati Growth Growth Menstimulasi hati, otot, kartilage, tulang & jaringan lain
Pertumbuhan/ Hormone- Hormone- untuk mensintesis dan mensekresikan IGFs
Somatotropin Releasing inhibiting (Somatomedin), yg mengawali pertumbuhan sel-sel
(GH) Hormon / Hormone tubuh, sintesis protein, perbaikan jaringan, lipolisis, &
Somatocrinin (Somatostatin) meningkatkan konsentrasi glukosa darah

TSH / Tirotropin Tirotrop Kelenjar tiroid Thyrotropin- Growth Menstimulasi sintesis & sekresi hormon tiroid oleh
Releasing Hormone- kelenjar tiroid
Hormone inhibiting
(TRH) Hormone

Follicle Gonadotrop Ovarium & Testis Gonadotropin - Pd wanita, menginisiasi perkembangan oosit &
Stimulating Releasing menginduksi sekresi estrogen oleh ovarium
Hormone (FSH) Hormone Pd pria, menstimulasi testis utk menghasilkan sperma

Luteinizing Gonadotrop Ovarium & Testis Gonadotropin - Pd wanita, menstimulasi sekresi estrogen & progesteron,
Hormone (LH) Releasing ovulasi, & pembentukkan corpus luteum
Hormone Pd pria, menstimulasi testis utk menghasilkan
testosteron

Prolaktin (PRL) Laktotrop Kelenjar mammae Prolactin Prolactin Bersama hormon lainnya menginisiasi sekresi ASI oleh
Releasing Inhibiting kelenjar mammae
Hormone Hormone, yi
Dopamin

Hormon Kortikotrop Korteks Adrenal Corticotropin - Menstimulasi sekresi kortisol oleh korteks adrenal
Adrenokortikotr Releasing
opik (ACTH) Hormone

Melanocyte Kotrikotrop Otak Corticotropin Dopamin Perannya belum diketahui scr pasti, namun dpt
Stimulating Releasing mempengaruhi aktivitas otak; jika terjadi kelebihan, dpt
Hormone Hormone menggelapkan warna kulit
(MSH)
14
PITUITARI POSTERIOR = NEUROHIPOFISIS
Tidak mensintesis hormon, tetapi melakukan penyimpanan dan pelepasan 2 macam
hormon, yaitu
1. Oksitosin
 selama & setelah kelahiran bayi, oksitosin mempengaruhi 2 jaringan target, yaitu
uterus dan payudara ibu
 Selama kelahiran: meningkatkan kontraksi sel-sel otot polos pd dinding uterus
 Setelah kelahiran: menstimulasi pengeluaran ASI oleh kelenjar mammae sbg
respon dari stimulus isapan bayi saat menyusui
 fungsi oksitosin pd pria belum diketahui

15
PITUITARI POSTERIOR
(lanjutan )
2. Antidiuretik Hormon = vassopressin
 merupakan substansi yg menurunkan
produksi urin
 ADH menyebabkan ginjal
mengembalikan lebih banyak air ke
darah sehingga menurunkan volume
urin
 jika tdk ada ADH, maka urin yg
dikeluarkan dpt meningkat mjd 10x lipat
dari normal yaitu 1-2 liter menjadi 20
liter/hari
 konsumsi alkohol dpt meningkatkan
volume urin yg dikeluarkan, krn alkohol
menghambat sekresi ADH
 Hiposekresi ADH menyebabkan
diabetes insipidus (produksi urin
berlebihan)

16
Hormon Pituitari Posterior
Homon Jaringan Pengontrolan Sekresi Prinsip Kerja
Target

Oksitosin Uterus & Sel-sel neurosekretori di Menstimulasi kontraksi sel-sel otot


Kelenjar hipotalamus mensekresikan polos pd uterus selama proses
Mammae Oksitosin sebagai respon thdp persalinan; menstimulasi kontraksi sel-
penggelembungan uterin dan sel myoepitelial pd kelenjar mammae
stimulasi puting susu yg menyebabkan pengeluaran ASI

Hormon Ginjal, Sel-sel neurisekretori di Menjaga air dalam tubuh melalui


Antidiuretik Kelenjar hipotalamus mensekresikan ADH pengurangan volume urin;
(ADH) / keringat, sbg respon thd peningkatan pengurangan kehilangan air melalui
Vasopressin arteriol tekanan osmotik darah, dehidrasi, keringat; peningkatan tekanan darah
kehilangan sejumlah volume melalui kontraksi arteriol
darah, rasa sakit, stress;
Rendahnya tekanan osmotik
darah, tingginya volume darah dan
konsumsi alkohol dpt
menghambat sekresi ADH

17
HORMON-HORMON
KELENJAR PITUITARI ANTERIOR

18
1) Hormon Somatotropik
 Disekresi oleh sel-sel
Somatotrop
 Hormon Somatotropik =
hormon pertumbuhan
(Growth Hormone / GH)
 FUNGSI:
1. mengendalikan
pertumbuhan tubuh
2. meningkatkan
pertumbuhan rangka
& otot rangka pd usia
anak2 & remaja
3. pd usia dewasa
membantu
mempertahankan
massa otot &
perbaikan jaringan
 GH menstimulasi bbrp
jaringan utk
mensekresikan Insulinlike
Growth Factors (IGFs) yg
mengatur pertumbuhan
dan metabolisme
19
1) Hormon Somatotropik
(lanjutan)
Aktivitas sekresi somatotrop utamanya dikendalikan
oleh dua hormon hipotalamus:
1. Growth Hormone-Realeasing Hormone (GHRH)
mengawali sekresi hGH,
2. Growth Hormone-Inhibiting Hormone (GHIH)
menekan sekresi hGH.
Pengaturan utama yg dilakukan oleh GHRH dan
GHIH adalah pengaturan kadar glukosa darah.

20
Pengontrol utama sekresi GHRH and GHIH adl kadar glukosa darah (Figure
18.7): 1. HYPOGLYCEMIA, suatu keadaan yg abnormal
dimana kadar glukosa darah rendah, menstimulasi
hipotalamus utk mensekresikan GHRH melalui vena
porta hipofiseal
2. Ketika tiba di pituitari anterior, GHRH menstimulasi
somatotrophs utk melepaskan hGH.
3. hGH menstimulasi sekresi IGFs, yang kemudian
meningkatkan pemecahan glycogen di hati menjadi
glukosa, yg menyebabkan glukosa memasuki
peredaran darah dg cepat.
4. Sehingga, kadar glukosa meningkat ke level normal
(sekitar 90 mg/100 mL plasma darah).
5. Jika kadar glukosa terus meningkat, hal ini akan
menghambat pelepasan GHRH.
6. HYPERGYLEMIA, suatu keadaan yg abnormal
dimana kadar glukosa darah tinggi, menstimulasi
hipotalamus utk mensekresikan GHIH (yg juga
menghambat sekresi GHRH)
7. Ketika mencapai pituitari anterior, GHIH
menghambat sekresi hGH oleh somatotrop
8. Rendahnya kaar hGH dan IGFs memperlambat
pemecahan glikogen di hati, sehingga glukosa yg
dilepaskan ke peredaran darah berkurang
21
9. Kadar glukosa darah akan turun ke kadar normal
Human growth hormone (hGH) &
insulinlike growth factors (igfs)
 Fungsi utama hGH menginisiasi sintesis dan sekresi sejumlah kecil protein hormon yg
disebut Insulinlike growth factors (IGFs) atau Somatomedin.
 Sebagai respon thd hGH, sel-sel di hati, otot rangka, kartilago, tulang, dan jaringan lainya
mensekresikan IGFs
 Akibat disekresikannya IGFs:

1. Sel-sel berkembang dan membelah dengan meningkatkan pengambilan asam amino ke


dalam sel dan mempercepat sintesis protein.
2. Berkurangnya pemecahan protein dan penggunaan asam amino untuk pembuatan ATP.
3. Meningkatkan laju pertumbuhan rangka/tulang dan otot rangka selama masa kanak-
kanak dan usia remaja.
4. Pd orang dewasa, hGH dan IGFs membantu memelihara massa otot dan tulang dan
mengawali pemulihan luka dan perbaikan jaringan.
5. Meningkatkan lipolisis pd jaringan adiposa, dimana menghasilkan bertambahnya
penggunaan asam amino yg dilepaskan untuk pembentukkan ATP pd sel-sel tubuh.
6. Mempengaruhi metabolisme karbohidrat dengan cara mengurangi pengambilan
glukosa, dimana menurunkan penggunaan glukosa untuk pembrntukkan ATP oleh
22 kebanyakan sel-sel tubuh.
Defisiensi hgh
 Defisiensi hGH menyebabkan suatu kondisi yg dsbt
dwarfisme
 Seseorang yg mengalami gangguan ini memiliki proporsi
tubuh normal, namun tingginya hanya mencapai ±
1,21m. Bayi yg terlahir dg gangguan ini memiliki
panjang tubuh yg normal, namun memiliki bbrp
gangguan medis spt rendahnya kadar gula darah atau
penyakit kuning.
 Jika kadar hGH diproduksi terrlalu banyak sebelum
tulang berhenti tumbuh, maka akan mengakibatkan
tinggi tubuh yg melebihi normal, bisa mencapai 2m,
disebut gigantisme
 Jika kelebihan hGH tjd saat dewasa, disebut
akromegali. Karena tulang tdk lg dpt memanjang,
maka terjadi pelebaran khususnya di bagian tangan
dan kaki, jaringan lunak spt pd lapisan antar kulit
dan otot, hidung, telinga, dagu, dan perbesaran
23 lidah.
2) Hormon Tirotropik
 Diseksresikan oleh sel-sel
tirotrop
 Hormon tirotropik =Thyroid-
stimulating Hormone (TSH)
 Berfungsi mengontrol sekresi
dan aktivitas kelenjar tiroid
 TSH akan menstimulasi sintesis
& sekresi 2 hormon tiroid yi:
Triiodotironin (T3)
Tiroksin (T4)
 Tingginya kadar T3 dan T4
dalam darah menghambat
sekresi TSH melalui umpan
balik negatif
24
3) Hormon Gonadotropik
 Sel-sel gonadotrop yg mensekresikan:
 Follicle-stimulating Hormone (FSH)
 Luteinizing Hormone (LH)
 Keduanya menstimulasi estrogen &
progesteron, pematangan oosit di
ovarium; dan menstimulasi produksi
sperma dan sekresi testosteron pada testis
 Pelepasan GnRH dan FSH ditekan oleh
estrogen pd wanita dan testosteron pd
pria (hormon kelamin pria) melalui
mekanisme umpan balik negatif. Tidak
terdapat gonadotropin-inhibiting hormon.

25
FSH
Follicle Stimulating Hormone
Merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam
ovarium
Merangsang pembentukan spermatozoa di dalam
testis
LH
× Luteinizing Hormone
× Pada wanita, mengendalikan sekresi estrogen dan
progesteron dalam ovarium
× Pada pria, mengendalikan sekresi testosteron dalam
testis
26
Gambaran mekanisme pengontrolan
FSH dan LH oleh Hipotalamus
mempengaruhi ovarium (pd wanita)
& testes (pd pria)
27
Fluktuasi Hormon-
hormon, Perubahan
Pada Ovarium &
Dinding Rahim Saat
Siklus Menstruasi

28
4) Prolaktin
 Sel-sel laktatrop pd pituitari anterior mensekresikan prolaktin
(PRL) yg menginisiasi produksi ASI pd kelenjar mammae
 Prolaktin bersama dg hormon lain (estrogen, progesteron,
glukokortikoid, hGH, tiroksin, dan insulin) menyebabkan kelenjar
mammae memproduksi ASI
 Prolaktin: produksi ASI + Oksitosin: pelepasan ASI = proses
Laktasi
 Mempertahankan Corpus Luteum selama hamil
 Pada pria fungsi PRL belum diketahui, hipersekresi PRL pd pria
menyebabkan disfungsi ereksi
 Pada wanita, hipersekresi PRL menyebabkan galactorrhea
(gangguan proses laktasi) dan amenorrhea (tidak terjadi menstruasi)

29
5) Hormon Adrenokortikotropik (ACTH)
 Disekresikan oleh sel-sel kortikotrop
 Corticotropin-releasing hormone (CRH)
dari hipotalamus menstimlasi sekresi
ACTH oleh sel-sel kortikotrop.
 Mengontrol produksi dan sekresi
hormon kortisol dan hormon
glukokortikoid lainnya oleh korteks
kelenjar adrenal.
 Mengendalikan sekresi hormon epinefrin
& norepinefrin dr medulla adrenal
 Stimulus Stress, spt penurunan kadar
glukosa darah, trauma fisik, dan IL-1
(substansi yg dihasilkan oleh makrofag)
mampu menstimulus pelepasan ACTH
 Glucocorticoids menghambat sekresi
CRH dan ACTH via negative feedback.

30
Melanocyte-stimulating hormone
Melanosit-stimulating Hormone (MSH) berperan dlm
meningkatkan pigmentasi. Terdapat hanya sedikit MSH yg
bersirkulasi dlm darah.
Pemberian MSH slm bbrp hari menghasilkan penggelapan
kulit.
Kadar CRH (corticotropin-releasing hormone) berlebih dapat
menstimulasi pelepasan MSH; sdk dopamin menghambat
sekresi MSH.

31
KELENJAR DAN ORGAN ENDOKRIN
BESERTA HORMON YG
DISEKRESIKANNYA

32
Kelenjar Tiroid
 Letak : di sebelah kanan dan kiri trakea
 Mensekresi hormon:
1. Triiodotironin (T3) & tiroksin
(T4)
 Bertalian dengan kegiatan
metabolisme
 Mengatur penggunaan oksigen
 Mengatur pengeluaran
karbondioksida
 Meningkatkan laju sintesis
protein
2. Calcitonin
 Menurunkan reabsorpsi kalsium &
fosfat dari jaringan tulang

33
Pengaturan metabolisme oleh hormon tiroksin
 Ketika sel-sel tubuh
mengalami penurunan
produksi energi, laju
metabolisme akan menurun
 Kondisi tersebut
menyebabkan hipotalamus &
hipofisa akan menstimulasi
kelenjar tiroid untuk
meningkatkan sekresi
tiroksin, sehingga sel-sel
tubuh meningkatkan
produksi energi
 Jika laju metabolisme
sudah cukup tinggi, maka
hipotalamus & hipofisa akan
menghentikan stimulasinya
terhadap kelenjar tiroid

34
Kelenjar Tiroid
 Jika hiposekresi menyebabkan
kretinisme
Kretisnisme : hambatan pertumbuhan
mental dan fisik
 Jika hipersekresi menyebabkan :
kecepatan metabolisme meningkat
Suhu tubuh lebih tinggi dari normal
Gelisah, mudah marah

35
Pengaturan Sekresi Hormon Tiroid
1. Thyroid-releasing hormone (TRH) dari hipotalamus
dan thyroid-stimulating hormone (TSH) dari pituitari
anterior menstimulasi sintesis dan pelepasan hormon
tiroid.
2. Rendahnya kadar T3 dan T4 atau rendahnya laju
metabolisme menstimulasi hipotalamus untuk
mensekresikan TRH.
3. TRH memasuki vena porta hipofiseal dan mengalir
menuju pituitari anterior, dimana akan menstimulasi
sel tirotrop untuk mensekresikan TSH.
4. TSH menstimlasi seluruh aktivitas sel folikular,
meliputi pengikatan iodin, sintesis dan sekresi
hormon, dan pertumbuha sel-sel folikular.
5. Sel folikular tiroid melepaskan T3 dan T4 ke dalam
darah hingga laju metabolisme kembali normal.
6. Peningkatan kadar T3 menghambat pelepasan TRH
dan TSH (penghambatan melalui umpan balik
negatif).
Kondisi yang meningkatkan kebutuhan ATP – lingkungan
dingin, hipoglikemia, ketinggian tempat, dan kehamilan –
juga menambah sekresi hormon tiroid.
36
Hormon kalsitonin
Hormon yang dihasilkan oleh sel parafolikular kelenjar tiroid
Kalsitonin dapat mengurangi kadar kalsium dalam darah
dengan menghambat kerja osteoklas, sel yang menghancurkan
matriks ekstraselular tulang.
Sekresi kalsitonin dikontrol melalui sistem umpan balik
negatif.
Ketika kadar kalsium dalam darah meningkat atau tinggi,
kalsitonin menurunkan sejumlah kalsium dalam darah dan
fosfat melalui penghambatan resorpsi tulang (perombakan
matriks ekstraselular tulang) oleh osteoklas dan dengan cara
mempercepat pengambilan kalsium dan fosfat ke dalam
matriks eksreaselular tulang.
37
Kelenjar Paratiroid
 Letak : di setiap sisi kelenjar tiroid
 Mensekresi hormon paratiroid
 Fungsi h. paratiroid :
 mengatur kadar ion Kalsium (Ca2+), Magnesium (Mg2+),
dan Fosfat (HPO42-) di dalam darah
 Mengendalikan jumlah kalsium dalam darah dan tulang

38
Peranan Hormon Paratiroid & Kalsitonin: Homeostasis Kadar
Kalsium dalam Darah

 Kondisi hipokalsemia
menstimulasi sekresi h.
paratiroid (PTH) utk
meningkatkan reabsorpsi
kalsium dari tulang, sari-
sari makanan di usus
halus, dan ginjal
 Kondisi hiperkalsemia
menstimulasi sekresi
calcitonin utk melakukan
yg sebaliknya

39
40
Hipoparatiroidisma Hiperparatiroidisma
Menyebabkan  Pembesaran (tumor) kelenjar
 Menyebabkan :
Kekurangan kalsium
 Keseimbangan distribusi
dalam darah kalsium terganggu
(hipokalsemia)  Kalsium dikeluarkan kembali

Hipokalsemia dari tulang, dimasukkan


kembali ke dalam serum darah.
menyebabkan tetani,  Akibat :
dengan gejala : kejang-  beberapa bagian tulang keropos

kejang  Kalsium diendapkan di ginjal


(menimbulkan gangguan ginjal).
Penanganan : diberikan
suplemen kalsium

41
Kelenjar Pineal (Epifisa)
Terletak di bagian atas dari ventrikel ketiga pada otak,
bagian dari epitalamus
Mensekresikan hormon melatonin yg berperan dalam
pengaturan jam biologis
Pd kondisi gelap: sekresi >>> menyebabkan rasa kantuk
Pd kondisi terang: sekresi <<< tidak terjadi mengantuk
Sekresi melatonin distimulasi oleh hormon
norepineprin dari serabut saraf simpatik

42
Timus
 Berperan dalam sistem
pertahanan tubuh pada masa-
masa awal kelahiran
 Makin menyusut seiring dengan
pertumbuhan/perkembangan
sistem pertahanan tubuh
 Mensekresikan hormon
Thymosin, Thymic Humoral
Factor (THF), Thymic Factor
(TF) dan Thymopoietin yg
berpran dlm pematangan sel T
(jenis sel darah putih yg
menghancurkan mikroba dan
substansi asing)

43
Kelenjar adrenal (suprarenal)
Letak : di sebelah atas
ginjal
Kelenjar adrenal tdd dua
bagian, yi korteks adrenal
dan medula adrenal.

44
Korteks Adrenal
Mensekresikan 3 jenis hormon yi
1. Mineralokortikoid,
Hormon aldosteron mrpk hormon mineralkortikoid utama. Aldosteron
mengatur homeostasis dua ion mineral yi ion natrium dan ion kalium, dan
membantu mengatur tekanan darah dan volume darah. Aldosteron juga
mengawali eksresi ion hidrogen (H+) dlm urin; pemindahan asam dari
dalam tubuh dapat membantu mencegah kondisi asidosis.
2. Glukokortikoid,
Glukokortikoid (mengatur metabolisme dan pertahanan thd stress)
meliputi kortisol (hidrokortison), kortikosteron, dan kortison.
3. Androgen
hormon yg berperan dlm proses maskulinasi. Terdapat baik pd pria
maupun wanita.
45
H. Kortisol (hidrokortison)
Disekresikan dari korteks
adrenal
Berhubungan dengan :
Metabolisme
Pertumbuhan
Fungsi ginjal
Tonus otot

46
Adrenalin dan Noradrenalin
Disekresikan di bawah
kendali sistem saraf
simpatik
Sekresi bertambah
dalam keadaan emosi
(marah, takut) →
menyebabkan
peningkatan tekanan
darah.

47
Fungsi Epinefrin &
Norepinefrin
Epinefrin (adrenalin)
& norepinefrin
(noradrenalin) dapat
mempengaruhi
jaringan/organ yg
sama

48
Pankreas
Mensekresikan hormon
insulin dan glukagon
Berperan dalam menjaga
keseimbangan kadar
gula darah

49
Peran insulin dan glukagon dalam
menjaga keseimbangan kadar gula
darah

50
Ovarium
 Menghasilkan hormon
kelamin wanita:
 Estrogen
 Progesteron
 Fungsi hormon kelamin :
 Perkembangan dan
pemeliharaan organ reproduksi
 Perkembangan dan
pemeliharaan organ-organ lain
 Menentukan
karakteristik/perilaku seksual

51
Testis
 Menghasilkan hormon
kelamin pria:
 Testosteron
 Androgen
 Fungsi hormon kelamin :
 Perkembangan dan
pemeliharaan organ reproduksi
 Perkembangan dan
pemeliharaan organ-organ lain
 Menentukan
karakteristik/perilaku seksual

52
Respon stress

53
Definisi Stres
Stres adalah sebagai segala sesuatu yang mengganggu homeostasis
organisme
Stres secara biologi didefinisikan sebagai berbagai perubahan
fisiologi yang melibatkan aktivasi aksis Hipotalamus-Pituitari-
Adrenal (HPA)
Stresor: segala sesuatu yang mengganggu tubuh manusia,
diantaranya: panas atau dingin, zat kimia berbahaya dari
lingkungan, toksin dari mikroba, perdarahan hebat yg ditimbulkan
dari luka atau operasi, atau juga reaksi emosional yg kuat.
Eustress: stres yg tidak berbahaya, membuat kita siap utk
menghadapi berbagai tantangan
Distress: stres yang berbahaya

54
Respon stres
Jika stres bersifat ekstrim, maka akan memicu respon stres (general adaptation
syndrome), yg berlangsung melalui 3 tahap:
1) Fight-or-Flight Response
Diinisiasi oleh impuls saraf yg berasal dari hipotalamus ke saraf simpatik dan
medula adrenal. Respon ini akan meningkatkan laju sirkulasi peredaran darah,
mengawali produksi ATP, dan menurunkan aktivitas nonessensial (pencernan, urinari
dan reproduksi).
2. Resistance Reactions
Diinisiasi dg dilepaskannya hormon yg disekresikan oleh hipotalamus yaitu CRH,
TRH, dan GHRH. Kondisi ini berlangsung lebih lama dalam menghadapi stres dan
juga terjadi akselerasi reaksi pemecahan karbohidrat, protein dan lemak untuk
memenuhi kebutuhan ATP selama menghadapi stres
3) Exhaustion
Dihasilkan dari berkurangnya seumber energi di tubuh selama proses resistansi

Stress may trigger certain diseases by inhibiting the immune system. An important link
between stress and immunity is interleukin-l, produced by macrophages; it stimulates secretion of
ACTH.
55
Figure 18.20 Responses
to stressors during the
stress response. Red
arrows (hormonal
responses) and green
arrows (neural
responses) in (a) indicate
immediate fight-or-flight
reactions; black arrows in
(b) indicate long-term
resistance reactions.
Stressors stimulate the
hypothalamus to initiate
the stress response
through the fight-or-flight
response and the
resistance
reaction.

56
57
wassalam

Hatur nuhun

58

Das könnte Ihnen auch gefallen