Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Mousavizadeh L, Ghasemi S, Genotype and phenotype of COVID-19: Their roles in pathogenesis, Journal of Microbiology, Immunology and Infection
Pathogenesis of disease
The disease progression can be divided into three distinct phases:
Early infection phase
Pulmonary phase
Severe hyperinflammatory phase
Mousavizadeh L, Ghasemi S, Genotype and phenotype of COVID-19: Their roles in pathogenesis, Journal of Microbiology, Immunology and Infection
WHO. 2020
Transmission
Transmisi via airborne?
Gambaran Pneumonia
Interpretasi
TERAPI PENCEGAHAN
Belum ada terapi spesifik yang terbukti Pola hidup bersih dan sehat
digunakan untuk pengobatan COVID 19 (semua
masih dalam tahap penelitian). Belum ada vaksin spesifik untuk COVID-19
Simtomatis
Antibiotik
Vitamin
Tatalaksana
Protokol Tatalaksana COVID-19 (PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI) April 2020
Keterangan
Bila tidak tersedia Oseltamivir maupun Favipiravir (Avigan), maka diberikan:
◦ Kombinasi Lopinavir + Ritonavir ( 2 x 400/100 mg) selama 10 hari
ATAU
◦ Remdisivir 200 mg IV drip, dilanjutkan 1 x 100 mg IV, semua diberikan dalam drip 3 jam, selama 9 –
13 hari.
Favipiravir (Avigan) tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau yang merencanakan
kehamilan
Pasien dengan komorbid kardiovaskuler: edukasi indikasi dan efek samping penggunaan
obat Azitromisin dan Klorokuin fosfat / Hidroksiklorokuin secara bersamaan
Protokol Tatalaksana COVID-19 (PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI) April 2020
Keterangan
EKG sebelum pemberian dan serial pada pemberian Azitromisin dan Klorokuin fosfat /
Hidroksiklorokuin secara bersamaan (beberapa kasus memperpanjang QTc interval)
Untuk gejala ringan, bila terdapat komorbid terutama yang terkait jantung sebaiknya pasien dirawat
Protokol Tatalaksana COVID-19 (PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI) April 2020
Tatalaksana:
Pasien Belum Terkonfirmasi COVID-19
◦ Semua Suspek yang dirawat (gejala sedang dan berat) diperlakukan sama
dengan Kasus Terkonfirmasi sampai terbukti bukan COVID-19
Protokol Tatalaksana COVID-19 (PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI) April 2020
Pulang
Perbaikan klinis menyeluruh (gambaran radiologis dan pemeriksaan darah) yang dinilai oleh DPJP,
pasien dinyatakan boleh pulang
Tidak ada tindakan/perawatan yang dibutuhkan oleh pasien, baik terkait COVID-19 ataupun
masalah kesehatan lain yang dialami pasien
Pasien Konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang sudah dipulangkan tetap melakukan isolasi
mandiri minimal 7 hari sebagai pemulihan dan kewaspadaan terhadap munculnya gejala COVID-19
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi Ke-5. Juli 2020.
Selesai Isolasi
Kasus Konfirmasi Asimptomatik yang tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR dihitung 10 hari
isolasi mandiri sejak diagnosis konfirmasi
Kasus Probable/Kasus Konfirmasi Simptomatik yang tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR
dihitung 10 hari sejak onset ditambah minimal 3 hari tidak bergejala (demam, gangguan pernapasan)
Kasus Probable/Kasus Simptomatik dengan follow up RT-PCR 1 kali NEGATIF, ditambah minimal 3
hari setelah tidak bergejala (demam, gangguan pernapasan)
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi Ke-5. Juli 2020.
Contoh Kasus
*Negara tertentu mungkin memilih untuk melanjutkan menggunakan pemeriksaan sebagai bagian kriteria
discharge atau keluar dari ruang isolasi. Jika begitu, maka dapat menggunakan rekomendasi awal yaitu 2 kali
negatif tes PCR setidaknya 24 jam
World Health Organization. Criteria for releasing COVID-19 patients from isolation. 17 Juni 2020.
Sembuh
Memenuhi kriteria selesai isolasi dan dikeluarkan surat pernyataan selesai pemantauan
berdasarkan penilaian dokter di fasyankes atau oleh DPJP
Pasien konfirmasi dengan gejala berat/kritis mungkin memiliki hasil pemeriksaan follow up RT-
PCR persisten positif
◦ Karena pemeriksaan RT-PCR masih dapat mendeteksi bagian tubuh virus walaupun virus sudah tidak
aktif
◦ Penentuan sembuh berdasarkan hasil assessmen yang dilakukan oleh DPJP
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi Ke-5. Juli 2020.