Sie sind auf Seite 1von 17

KONSEP DASAR

PENELITIAN
KUALITATIF

Bayhakki, PhD
Definisi penelitian kualitatif
 Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan
pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang
menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.
 Pada pendekatan ini, prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang yang diamati dan perilaku yang
diamati.
 Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan
bersifat penemuan.
 Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrumen
pokok.
 Oleh karena hal itu, peneliti harus memiliki bekal teori
dan wawasan yang luas agar dapat melakukan wawancara
secara langsung terhadap responden, menganalisis, dan
mengkontruksikan obyek yang diteliti agar lebih jelas.
 Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat
nilai
Teori yang mendasari riset kualitatif
 Qualitative studies are often rooted in research traditions
that originate in the disciplines of:

anthropology,
sociology,
and
psychology.
Phenomenology

 roots in both philosophy and psychology and is rooted in


a philosophical tradition developed by Husserl and
Heidegger, is concerned with the lived experiences of
humans.
 Phenomenology is an approach to thinking about what
life experiences of people are like and what they mean.
 The phenomenological researcher asks the questions:
What is the essence of this phenomenon as experienced
by these people? Or, What is the meaning of the
phenomena to those who experience it?
GROUNDED THEORY
 roots in sociology, seeks to describe and understand the key
social psychological and structural processes that occur in a
social setting.
 Grounded theory was developed in the 1960s by two
sociologists, Glaser and Strauss (1967).
 The focus of most grounded theory studies is on a
developing social experience—the social and psychological
stages and phases that characterize a particular event or
episode.
ETHNOGRAPHY

 is the primary research tradition within anthropology, and provides a


framework for studying the meanings, patterns, and experiences of a
defined cultural group in a holistic fashion.
 Ethnographers typically engage in extensive fieldwork, often
participating to the extent possible in the life of the culture under
study.
 Ethnographic research is in some cases concerned with broadly
defined cultures (e.g., Haitian refugee communities), but sometimes
focuses on more narrowly defined cultures (e.g., the culture of
emergency departments).
 The aim of ethnographers is to learn from (rather than to study)
members of a cultural group, to understand their world view as they
perceive and live it.
KARAKTERISTIK PENELITIAN
KUALITATIF
 Metode kuantitatif dan kualitatif berkembang
terutama dari akar filosofis dan teori sosial abad ke-
20.
 Kedua metode penelitian di atas mempunyai
paradigma teoritik, gaya, dan asumsi paradigmatik
penelitian yang berbeda.
 Masing-masing memuat kekuataan dan keterbatasan,
mempunyai topik dan isu penelitian sendiri, serta
menggunakan cara pandang berbeda untuk melihat
realitas sosial.
 Metode kuantitatif berakar pada paradigma tradisional,
positivistik, eksperimental atau empiricist.
 Metode ini berkembang dari tradisi pemikiran empiris
Comte, Mill, Durkeim, Newton dan John Locke.
 “Gaya” penelitian kuantitatif biasanya mengukur fakta
objektif melalui konsep yang diturunkan pada variabel-
variabel dan dijabarkan pada indikator-indikator dengan
memperhatikan aspek reliabilitas.
 Penelitian kuantitatif bersifat bebas nilai dan konteks,
mempunyai banyak “kasus” dan subjek yang diteliti,
sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk data statistik
yang berarti.
 Hal penting untuk dicatat di sini adalah, peneliti
“terpisah” dari subjek yang ditelitinya.
 Sementara metode kualitatif dipengaruhi oleh
paradigma naturalistik-interpretatif Weberian,
perspektif post-positivistik kelompok teori kritis serta
post-modernisme seperti dikembangkan oleh
Baudrillard, Lyotard, dan Derrida
 “Gaya” penelitian kualitatif berusaha mengkonstruksi
realitas dan memahami maknanya sehingga, penelitian
kualitatif biasanya sangat memperhatikan proses, peristiwa
dan otentisitas.
 Memang dalam penelitian kualitatif kehadiran nilai peneliti
bersifat eksplisit dalam situasi yang terbatas, melibatkan
subjek dengan jumlah relatif sedikit.
 Dengan demikian, hal yang umum dilakukan ia berkutat
dengan analisa tematik.
 Peneliti kualitatif biasanya terlibat dalam interaksi dengan
realitas yang ditelitinya.
 Metode penelitian mempunyai pula asumsi paradigmatik.
 John W. Cresswell menilik beberapa dimensi asumsi
paradigmatik yang membedakan penelitian kuantitatif
dengan kualitatif.
 Dimensi tersebut mencakup ontologis, epistemologis,
retorik, serta pendekatan metodologis.
 Secara ontologis, peneliti kuantitatif memandang realitas
sebagai “objektif” dan dalam kacamata “out there”, serta
independen dari dirinya.
 Sementara itu, peneiliti kualitatif memandang realitas
merupakan hasil rekonstruksi oleh individu yang terlibat
dalam situasi sosial.
 Secara epistemologis, peneliti kuantitatif bersikap
independen dan menjaga jarak (detachment) dengan realitas
yang diteliti.
 Sementara peneliti kualitatif, menjalin interaksi secara intens
dengan realitas yang ditelitinya.
 Secara retoris atau penggunaan bahasa, penelitian kuantitatif
biasanya menggunakan bahasa-bahasa penelitian yang
bersifat formal dan impersonal melalui angka atau data-data
statistik.
PERBEDAAN RISET
KUANTITATIF & KUALITATIF

Das könnte Ihnen auch gefallen