Sie sind auf Seite 1von 45

ASUHAN KEFARMASIAN

ALEX HANDANI SINAGA


Medical Care

RECOGNIZE SOLVE PLAN


PATIENT PROBLEM PATIENT PROBLEM (PRESCRIBE
ANALYSIS “DIAGNOSIS” MEDICINE)

CONSIDER PATIENT
Pharmaceutical PHARMACEUTICAL
Care  PROBLEMS

INFORMATION
COLLECT &
INTERPRET (ASSESS)
MONITORING THERAPEUTIC
INFORMATION OBJECTIVES
THERAPEUTIC PLAN


Therapeutic
DESIGN
Cycle MONITORING PLAN
IMPLEMENT


MONITORING PLAN
(FOLLOW-UP)

IMPLEMENT
THERAPEUTIC PLAN
(DISPENSE, ADVISE)

IMPLEMENT
THERAPEUTIC PLAN
(ADMINISTER/CONSUME)

Integrated pharmaceutical care and medical care


HEPLER
INITIATE DRUG RELATED
THERAPEUTIC RELATIONSHIP NEEDS

Patient characteristics
Patient present Disease characteristics Expressed by patient Practitioner
Drug/MEDICINE interprets
Practitioner characteristics • Understanding • Indication
• Expectations • Efficacy
• Concerns • Safety
• Behavior • Compliance

ASSESSMENT
DRUG THERAPY
INTERVENTIONS OUTCOMES
PROBLEMS

Treatment
Yes identify cause Resolve drug therapy problems Goals not met
Status of failure
No set therapeutic Meet therapeutic goals patient Goals met for acute conditions
goals
Goals met for Chronic conditions
Prevent drug therapy problems

Continuous care

CARE PLAN FOLLOW- UP EVALUATION


Establish a Therapeutic Relationship

ASSESSMENT CARE PLAN EVALUATION

Ensure all drug therapy is Resolve drug therapy Record actual patient
indicated, effective, problems outcomes
safe Achieve therapeutic goals Evaluate progress in
and convenient. Prevent drug therapy meeting therapeutic goals
Identify drug therapy problem Reassess for new problem
problems to resolve and
prevent

Continuous Follow-up
Knowledge
of drug
therapy Knowledge
Knowledge of non drug
of diseases therapy

Therapeutic Knowledge of
planning
Pelayanan laboratory and
skills Pasien diagnostic
testing

Drug
information
skills Communication
skills
Physical
Patient
assessment
monitoring
skills
skills
Hepler and Strand
• Pharmaceutical Care

“tanggung jawab profesi dalam terapi


dengan tujuan mencapai outcome yang
pasti yang dapat meningkatkan kualitas
hidup pasien ”
5 Outcomes
• Mengobati penyakit
• Menghilangkan atau mengurangi gejala
• Menghentikan atau memperlambat proses
penyakit
• Pencegahan gejala penyakit
• Membantu diagnosa obat diagnostik
Pendekatan pasien-farmasis
• Pengetahuan mengenai proses penyakit
• Pengetahuan mengenai obat
Sistem Pelayanan Kesehatan
• Medik sebagai sentral • Pasien sebagai sentral

PRWT MEDIK
PRWT
APT

RAD PASIENT
MEDIK
PASIENT

BIDAN FISIO
BIDAN

RAD AHLI
GIZI
Lingkungan Klinis
• Profesional kesehatan
• Tim pelayanan kesehatan
• Tim medik
• Lingkungan rawat inap
• Lingkungan rawat jalan
4 dasar peran famasis dalam
kontribusi pada outcome kesehatan
• Manajemen obat dalam resep
• Manajemen penyakit kronis
• Manajemen penyakit sederhana
• Promosi kesehatan dan lifestyle
GENETIC AND
BEHAVIOURAL
BIOLOGICAL
DETERMINANTS DETERMINANTS

INTERACTION STATUS
of DIFFERENT KESEHATAN
FACTORS INDIVIDUAL

AL
NT S
E NT
PSYCHOSOCIAL
N M A
MICROPHYSICAL RO MIN
V I R
WORK SOS N E
IO T
BEHAVIOURAL DET ECONO E E
D
ERM M
RACE/CLASS/GENDER INAN IC
TS
Peran farmasis mendatang
• Farmasi komunitas
• Pelayanan farmasi dasar
• Adviser farmasi
• Farmasi Kesehatan Masyarakat
• Farmasi Rumah Sakit
• Clinical effectiveness
• Continuing education and continuing
professional development
• Pharmacy education
Farmasi komunitas
• Dispensing
• Responding to symptoms
• Promosi kesehatan dan peningkatan
kesehatan
• Pelayanan pada kelompok pasien
• Home care
• Pelayanan farmasi individual
• Pelayanan diluar jam kerja
Pendekatan Pasien-Farmasis
• Pengetahuan mengenai interpretasi
laboratorium
• Pengetahuan mengenai pengobatan dengan
non obat
• Pengetahuan mengenai pengobatan dengan
obat
• Pengetahuan mengenai penyakit
• Keterampilan perencanaan terapi
• Keterampilan dalam informasi obat
• Keterampilan dalam menilai gejala pasien
• Keterampilan monitoring pasien
• Keterampilan komunikasi
9 Point Asuhan Kefarmasian
1. Memberikan pelayanan obat kepada pasien
atas permintaan dari dokter, dokter gigi, dokter
hewan baik verbal maupun non verbal.
2. Memberikan pelayanan kepada pasien atau
masyarakat yang ingin melakukan pengobatan
sendiri.
3. Memberikan pelayanan informasi obat.
4. Memberikan konsultasi obat.
5. Membuat formulasi khusus sediaan obat yang
mendukung proses terapi.
Lanjutan……………..
6. Melakukan monitoring efek samping obat.
7. Pelayanan klinik berbasis
farmakokinetika.
8. Penatalaksanaan obat sitostatika dan
obat atau bahan yang setara.
9. Melakukan evaluasi penggunaan obat.
Point 1
Asuhan Kefarmasian

1. Memberikan pelayanan obat


kepada pasien atas permintaan
dari dokter, dokter gigi, dokter
hewan baik verbal maupun non
verbal.
Point 1.1
• Menilai kelengkapan administratif
permintaan obat dari dokter, dokter gigi,
dokter hewan atau masyarakat.
• Melakukan penilaian terapi obat pasien
• Membuat perencanaan terapi obat pasien
• Dispensing
• Melakukan evaluasi dan tindak lanjut
terapi obat pasien.
Dr. Didit Angkara
Jl. Dasamuka no 10 Yogyakarta
SID : 1976/SID/2005
Yogyakarta, 1 Sept 2005

R/ Amoksisilin 500 mg No XV
S t d d Tab I
paraf
dokter
R/ Asam Mefenamat 500 mg No X
S prn t d d I
paraf dokter
Pro : Anak Ririn umur 3 tahun BB 15 kg.
Katagori Drug Therapy Problem
• Kondisi pasien memerlukan tambahan obat baru
• Kondisi klinis pasien mendapat obat yang tidak perlu.
• Kondisi klinis pasien telah mendapat obat yang salah
• Kondisi klinis pasien mendapat obat yang dosisnya
terlalu kecil
• Kondisi klinis pasien mendapat obat yang dosisnya
terlalu besar
• Kondisi klinis pasien mendapat efek samping dari obat
• Kondisi klinis pasien akibat mendapat obat yang kurang
memadai.
Potential Drug Therapy Problem
• Pasien akan mendapat resiko tinggi dan perlu
penambahan obat baru.
• Pasien mendapat resiko karena mendapat obat yang
tidak diperlukan
• Pasien mendapat resiko karena mendapat obat yang
salah
• Pasien mendapat resiko karena mendapat obat yang
terlalu sedikit
• Pasien mendapat resiko karena menderita efek samping
obat
• Pasien mendapat resiko karena mendapatkan obat
terlalu besar
• Pasien mendapat resiko hasil karena tidak patuh
terhadap obat atau rekomendasi terapi dari obat.
Penyebab Drug Therapy Problem

• Pasien memerlukan tambahan terapi obat


– Kondisi pasien yang baru memerlukan
tambahan obat
– Kondisi khronis pasien menyebabkan pasien
tidak perlu meneruskan obat
– Kondisi medis pasien akibat mendapatkan
efek sinergis/potensiasi obat
– Pasien dalam resiko karena menggunakan
obat premedikasi atau obat profilaksis
• Therapy obat yang tidak diperlukan
– Pasien mendapat obat yang tidak sesuai dengan
kondisi
– Pasien mendadak mendapat toksisitas obat
kondisinya yang baru
– Problem yang timbul akibat penyalahgunaan obat,
minuman keras atau rokok
– Kondisi pasien lebih baik bila di terapi dengan selain
obat
– Pasien minum banyak obat padahal lebih baik bila
hanya satu obat saja
– Pasien mendapat terapi obat untuk mengurangi efek
samping dari obat lain
• Obat yang salah:
– Pasien mendapat masalah karena obat yang tidak
efektif
– Pasien alergi terhadap obat
– Pasien tidak mendapat obat yang paling efektif
– Pasien mendapat resiko karena obat yang diberikan
adalah kontraindikasinya
– Pasien mendapat obat yang efektif tetapi bukan yang
termurah
– Pasien mendapat obat efektif tetapi tidak yang paling
aman
– Pasien mendapat obat yang kumannya sudah resisten
– Pasien mendadak menurun kondisinya akibat obat
baru
– Pasien mendapat banyak obat padahal lebih baik
dengan satu obat saja
• Dosis yang diberikan terlalu kecil :
– Dosis yang diberikan terlalu kecil untuk
memberikan efek
– Konsentrasi serum terlalu rendah untuk
memperoleh efek terapi
– Pemberian profilaksis yang terlalu dini dan
tidak adekuat
– Obat, dosis, rute atau formulasi yang tidak
sesuai
– Dosis dan interval yang tidak sesuai
– Terapi obat berubah menurun pada saat
diberikan pada pasien untuk percobaan terapi
• Efek samping obat :
– Obat diberikan terlalu cepat pada pasien
– Pasien alergi terhadap obat yang diberikan
– Pasien diidentifikasikan mempunyai resiko berbahaya
bila diberikan obat tersebut
– Pasien mempunyai pengalaman idiosinkrasi bila
menggunakan obat tersebut
– Bioavailabilitas obat memperlihatkan interaksi dengan
obat lain dan makanan
– Efek obat menjadi enzym inhibitor/induksi bila
digunakan dengan obat lain
– Efek obat dipengaruhi oleh makanan pasien
– Efek obat menggantikan tempat ikatan obat lain
dengan protein
– Hasil laboratorium dipengaruhi oleh penggunaan obat
• Dosis yang terlalu tinggi :
– Dosis yang diberikan terlalu tinggi
– Konsentrasi serum obat pasien lebih tinggi
dari terapi antara yang diharapkan
– Dosis pasien berubah menjadi lebih tinggi
sangat cepat
– Terjadi akumulasi obat karena pemberian
yang lama
– Obat, rute dan formulasi berubah menjadi
tidak memadai pada pasien
– Dosis dan interval yang tidak memadai bagi
pasien
• Kepatuhan pasien :
– Pasien tidak menerima sediaan obat yang
sesuai karena kesalahan dalam prescribing,
dispensing, administration, monitoring.
– Pasien tidak patuh dengan aturan mengenai
obat yang diberikan
– Pasien tidak membeli obat yang demikian
mahal dan diperlukan
– Pasien tidak mengambil obat sebab tidak
mengerti aturannya
– Pasien tidak mengambil obat karena tidak
konsisten dengan kepercayaan pasien yang
ada.
Drug Management Cycle
Ruang Lingkup Selection

Px-problem Use
Recognise Px- analysis
problem Procurement

Tx -Plan goal Distribution


Consider Pharm
problem
Therapeutic
Design monitoring plan Ketersediaan obat
cycle
Interpret & verify
Collect& interpret
Implementing
monitoring Receive & confirm Prepare &label
Implementing Tx Dispensing
cycle
Councel & supply
Record & endorse
Point 2
Memberikan pelayanan kepada pasien yang ingin
melakukan pengobatan sendiri
• Masyarakat mudah akses farmasis
• Memberi pendidikan dan hal-hal yang harus diperhatikan
dalam penggunaan obat
• Menilai kelayakan permintaan obat
• Melakukan komunikasi efektif
• Memastikan pemahaman masyarakat
• Memberi laporan ke Pemda
• Independent dalam pendampingan
• Dokumentasi seluruh kegiatan
• Dokumentasi secara sistematis semua obat yang
digunakan untuk pengobatan mandiri
Point 3
Pelayanan Informasi Obat
• Merancang organisasi
• Melakukan need assessment dan menyusun prioritas
jawaban atas dasar kegawatan
• Menciptakan media informasi, leaflet, brosur
• Menerima pertanyaan lesan / tertulis
• Mengklasifikasi pertanyaan, penanya, tujuan dan latar
belakang
• Menelusuri, menyairng dan memilih literatur
• Memformulasikan dan mengkomunikasikan jawaban
dengan jelas
• Melakukan promosi kesehatan
• Melakukan pelayanan informasi ke pasien yang baru
pulang ( home care)
• Mendokumentasikan setiap kegiatan
• Memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatan
Point 4
Memberikan Konsultasi Obat
Point 5
Membuat Formulasi Khusus
sediaan obat yang
mendukung proses terapi

TDM
IV Admixture
Point 6
Melakukan Monitoring Efek
Samping Obat

MESO
Point 7
Pelayanan Klinis Berbasis
farmakokinetika

TDM
Point 8
Penatalaksanaan Obat Sitostatika
dan Obat yang Setara

Cytotoxic Handling
Point 9
Melakukan
Evaluasi Penggunaan Obat

Das könnte Ihnen auch gefallen