Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Oleh:
Dr. Anang Setiyawan
Email: anang.setiyawan.sh@gmail.com
PENGERTIAN
• Hukum udara adalah segala • Air law is a body of rules
macam bentuk UU peraturan dan govern the use airspace
kebiasaan mengenai and its benefit for aviation,
penerbangan serta hak dan the general public and the
kewajiban manusia sebagai nations of the world
pelaksanaanya & yang disusun (Diedriks-Verschoor)
mendasarkan pada perjanjian,
kebiasaan dan hukum yang
berlaku diantara
perorangan/negara didalam soal
penerbangan (Priyatna Abdul
Rasjid)
WILAYAH UDARA
• Teori udara bebas, dibagi 3: • Teori kedaulatan
– Kebebasan udara tanpa batas – Negara kolon berdaulat penuh
– Kebebasan ruang udara dilekati hanya terhadap suatu
beberaa hak khusus negara ketinggian tertentu diruang
kolong (subjacent state) udara
– Kebebasan ruang udara, adanya – Negara kolong berdaulat penuh
wiayah teritorial dimana hak- tapi dibatasi oleh hak lalu lintas
hak tertentu negara kolong udara
dapat dilaksanakan – Negara kolong berdaulat penuh
tanpa batas
SUMBER HUKUM
• Konvensi multilateral
• Perjanjian bilateral
• Hukum nasional
• Kontrak antara neagra dan perusahaan penerbangan
• Kontrak antara perusahaan penerbangan
• Prinsip-prinsip hukum umum
Prinsip Paris Conv. 1919
1. Prinsip Kedaulatan Hak Lintas Damai
Art. 1 : the high contracting parties Art. 2 : each contracting state
recognize that every power has undertakes in time of peace to accord
complete and exclusive sovereignty freedom of innocent passage above its
above its territory. For the purpose of territory to the aircraft of the
the present convention the territory of contracting states, provided that the
a state shall be understood as conditions aid down in the present
including the national territory both convention are observed. Regulation
that the mother country and of the made by a contracting state as to the
colonies and the territorial waters admission over its territory of the
adjacent thereto. aircraft of the other contracting state
shall be applied without distinction of
nationality
Prinsip Paris Conv. 1919
2. Konvensi hanya berlaku pada 3. Jika pesawat yang terbang
masa damai (art. 2 & art. 38) diatas wiayah terarang dan
Art. 3 : each contracting state is begitu menyadari harus
entitled for military reason or in the memberi sinyal (para 17 annex
interest of pubic safety to prohibit he D) dan segera keuar dari
aircraft of the each other contracting wilayah terlarang dan
states, under the penalties provided by
its legislation and subject to no
mendarat dilapangan terdekat
distinction being made in this respect diwilayah negara yang
between its private aircraft and those dilaluinya
of the other contracting states from
flying over certain areas of its territory.
Chicago Convention 1944
• Dasar pemikiran konvensi (Dideriks-Verschoor)
– Pemikiran US yang menghendaki kebebasan penuh dari persaingan
transportasi di udara
– Pemikiran Inggris yang mengusulkan pembentukan suatu organisasi
internasional untuk mengkoordinasikan transportasi udara dan
mempunyai tugas membagi rute penerbangan dunia dan membuat
keutusan tentang frekuensi dan tarif
– Pemikiran kanada mendukung pendapat inggris tapi dengan adanya
versi elaborasi
– Pemikiran australia dan new zealand berecana untuk mengadakan
internasionalisasi dari sebagian besar airlaines dibawah petunjuk dari
otoritas tungga diana semua negara akan mengambil bagian
Chicago Convention 1944
• Dasar falsafah konvensi Chicago
– Perkembangan penerbangan sipil dapat membantu tumbuhnya
persahabatan dan pengertian diantara bangsa didunia karena
penyalahgunaan dapat merupakan pelanggaran terhadap keamanan
umum
– Menghindari friksi dan mendorong kerjasama antara bangsa-bangsa
untuk menciptakan perdamaian
– Negara-negara telah menyetujui prinsip2 tertentu dan pengaturan2 agar
penerbanan sipil dapat berkembang dengan aman dan teratur dan
bahwa penerbangan internasional dapt ditetapkan berdasarkan pada
persamaan kesempatan dan dilaksanakan secara bersungguh-sungguh
dan secara ekonomiss
Prinsip Chicago Convention 1944
• Negara akan berpartisipasi dalam transportasi udara didasarkan
apda kesempatan yang sama (equal opportunnity)
• Negara peserta mengakui bahwa setiap negara memiliki kedaulatan
penuh dan eksklusif wilayah udara diatas wilayahnya (art. 1)
• Wilayah negara adalah wilayah darat & wilayah laut dan wilayah
lain dibawah kekuasaan kedaulatan, perlindungan atau mandat
dari suatu negara (art. 2)
• Konvensi hanya akan diterapkan pada pesawat sipil (art.3)
• Setiap negara peserta menyetujui bahwa tidak akan menggunakan
penerbangan sipi untuk maksud yang tidak ssesuai dengan
konvensi ini (art. 4)
Chicago Convention 1944
• Membagi kebebasan angkutan di udara dalam 5 kategori (lima
kebebasan udara/ five freedom of the air)
– Melewati wilayah asing tanpa mendarat
– Mendarat bukan untuk kepentingan komersial
– Menurunkan penumpang di negara asing yang berasal dari negaranya
sendiri
– Mengangkut enunpang dari negara asing ke negaranya sendiri
– Mengangkut penupang diantara dua negara asing
Hal Penting dalam Chicago Conv.
• Mengatur penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal
– Art. 5 & art. 6
• Mengatur tentang cabotage
– Art. 7
• Mengatur tentang tanda kebangsaan
– Art. 17, 18, 19, 20
International Civil Aviation Org. -ICAO
• Tujuan mempromosikan aturan-aturan, keselamatan,
perkembangan yang efisien dari penerbangan sipil
• Chicago Conv. melekat beberapa instrument
– The International Air Services Transit Agreement (IASTA)
– The International Air Transport Agreement (IATA)
– The Interim Agreement on International Civil Aviation
– The Provisional International Civil Aviation Organization (PICAO)
The Provisional International Civil Aviation Org. (PICAO)