Sie sind auf Seite 1von 14

OCCLUSAL ADJUSTMENT

Anindya Permata Syafira


04074822124031

Dosen Pembimbing:
Drg. Rina Meiliyanawaty, Sp. Perio
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF PEMERIKSAAN OBJEKTIF

KELUHAN UTAMA : Seorang pasien laki-laki berusia 49 tahun


Terdapat kontak prematur pada gigi 18/48
mengeluhkan gejala nyeri otot pengunyahan, sakit kepala terus-
menerus, sulit tidur, kesulitan berbicara, mengunyah dan menelan.
Pasien menggunakan dua gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) Diagnosa : Periodontitis kronis
yang dibuat 10 tahun yang lalu. Pasien merasa tidak nyaman generalisata disertai trauma oklusi gigi
dengan kondisi gigi tersebut dan ingin dilakukan perawatan. 18/48
PEMERIKSAAN RADIOGRAFI PASIEN

Gigi 18 dan 17 menunjukkan poket yang


dalam, lesi furkasi, mobilitas gigi tingkat
3, dan kehilangan tulang.
RENCANA PERAWATAN

A. Fase pendahuluan/ Preliminary phase :


C. Fase II/ Surgical phase : -
 Ekstraksi gigi 17 dan 18. Fase III/ Restorative phase :
Pemasangan GTSL gigi 18,17,14, 12, 11, 21, 22, 26, 37,
36, 35, 46 dan 47
B. Fase I/ Nonsurgical phase :
D. Fase IV/Maintenance phase :
• Pemberian intruksi, edukasi dan motivasi untuk • Pemberian instruksi mengenai dental homecare
menjaga dan memelihara kebersihan mulut di rumah/ kepada pasien, yaitu mengenai cara dan waktu
OHI tiap kunjungan menyikat gigi yang benar
• Skoring plak/plak kontrol, kedalaman poket,kalkulus, Evaluasi fase IV : kontrol periodik setiap 1 minggu dan
dan OHI-S 1 bulan dilakukan pemeriksaan:
• Scalling RA dan RB • Plak dan kalkulus.
• Kondisi gingiva dan kedalaman poket
• occlusal adjustment pada gigi 16
• DHE / OHI
Evaluasi Fase 1 • Oral profilaksis (brushing, polishing)
Kontrol periodik setiap 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan dan 6 • Oklusi, kegoyangan gigi dan perubahan patologis
bulan, pemeriksaan kembali plak, kalkulus,kondisi lainnya.
gingiva, kedalaman poket, dan oklusi gigi
TRAUMA OKLUSI

DEFINISI ETIOLOGI

1. Overhang and Overcontour


Trauma oklusi adalah cedera pada restoration
jaringan periodonsium yang
diakibatkan oleh gaya tekan/kunyah
berlebihan dari gigi.
2. Alat prostetik

3. Gigi drifting

4. Hubungan kontak proksimal dan


Kelainan anatomi
Trauma Akut

Trauma akut dari oklusi didapatkan dari


impaksi oklusal mendadak seperti impaksi
oklusal dengan menggigit suatu objek
dengan keras. Penggunaan restorasi dan
protesa yang mengganggu atau mengubah
arah oklusal pada gigi juga dapat
menyebabkan trauma akut.

Trauma Kronis

Trauma kronis dari oklusi lebih sering


terjadi dari trauma akut, dan tanda-tanda
klinisnya lebih signifikan. Trauma
kronis berkembang dengan perubahan
secara perlahan-lahan pada oklusi yang
disebabkan oleh gigi yang aus,
pergerakan menyimpang, dan ekstrusi
gigi dikombinasikan dengan kebiasaan
parafungsional (contoh: bruksisme,
clenching).
TANDA DAN GEJALA TRAUMA OKLUSI

SECARA KLINIS SECARA RADIOGRAFIS

Pada kondisi akut tanda dan gejala yang Gambaran radiografis trauma
terlihat adalah rasa sakit yang hebat, karena oklusi meliputi pelebaran
nyeri pada saat perkusi, mobiliti gigi,
ruang ligamen
prematur kontak oklusal, tanda-tanda
keausan gigi, migrasi patologis, poket
periodontal, penebalan lamina dura
infraboni, keterlibatan furkasi, gigi di sepanjang tepi lateral akar gigi,
fraktur, dan sensitif terhadap rangsangan apikal dan area bifurkasi, dan
termal diskontinuitas lamina dura
RESPON JARINGAN PERIODONTAL
TERHADAP TRAUMA OKLUSI

Pada dasarnya, respon yang diberikan oleh


jaringan periodontal saat terjadi trauma oklusi
Tahap Cedera/Injury dibagi menjadi 3 tahap

Tahap Perbaikan Tahap Remodelling


Tekanan yang berlebih sedikit menyebabkan
1. Pelebaran serat ligament periodontal
2. Apoptosis tulang alveolar
3. Pembuluh darah melebar dan jumlahnya Jika proses perbaikan tidak dapat menyusul
berkurang kerusakan yang diakibatkan oleh oklusi,
Ketika tulang diresorpsi akibat tekanan
jaringan periodontal akan
oklusal yang berlebih, tubuh berusaha
Tekanan yang berlebih kuat dirombak/diremodel sebagai suatu usaha
untuk memperkuat trabekula yang sudah
4. Menyebabkan terjadinya pelebaran ruang untuk menceptakan hubungan structural
tipis dengan tulang baru. Usaha untuk
ligament periodontal, thrombosis, dimana tekanan tidak akan mencederai
kompensasi tulang yang sudah hilang atau
hemorraghe dan rusaknya ruang ligament jaringan lagi. Hal ini menyebabkan
rusak ini dinamakan pembentukan tulang
periodontal pelebaran ligament periodontal, yang
buttressing yang merupakan ciri fitur
5. Resorbsi tulang alveolar berbentuk corong pada crest, dan defek
penting untuk proses perbaikan yang
angular pada tulang, tidak ada
berhubungan dengan trauma dari oklusi
Tekanan yang cukup hebat untuk mendorong akar pembentukan poket. Gigi yang terlibat
(juga berlangsung selama inflamasi atau
ke tulang menyebabkan nekrosis ligament menjadi longgar. Dilaporkan terjadi
tumor).
periodontal dan tulang. peningkatan vaskularisasi.
OCCLUSAL ADJUSTMENT

INDIKASI KONTRA INDIKASI

Occlusal adjustment didefinisikan


sebagai membentuk kembali
permukaan oklusi gigi dengan 1. Untuk menyelaraskan oklusi
pengasahan untuk menciptakan 1. Occlusal adjustment tanpa
pada pasien dengan ciri-ciri pengetahuan pra perawatan yang
hubungan kontak yang harmonis antara klinis trauma karena oklusi teliti, dokumentasi, dan edukasi
gigi geligi rahang atas dan bawah. 2. Untuk memperbaiki hubungan pasien
kontak gigi yang bersifat 2. Profilaksis adjustment tanpa
traumatic terhadap mahkota bukti-bukti tanda dan gejala dari
gigi trauma oklusal
3. Sebagai perawatan disfungsi 3. Sebagai perawatan primer dari
inflamasi microbial penyakit
mandibula periodontal
4. Perawatan pada pasien bruxism
Occlusal adjustment adalah melakukan tanpa bukti kerusakan, phatosis
selective grinding pada permukaan gigi atau nyeri
5. Ekstrusi parah, kegoyangan atau
dengan trauma oklusi yang dapat malposisi yang tidak bisa
merusak fungsi normal dari rahang diselesaikan hanya dengan
occlusal adjustment
TAHAPAN PROSEDUR OCCLUSAL
ADJUSTMENT

Deteksi Prematur Kontak

Articulating paper Daerah gigi dengan


Daerah rongga U-shaped Pasien premature kontak
mulut di isolasi dan dimasukkan ke diisntrusikan akan menampilkan
dikeringkan dalam rongga melakukan gerakan teraan warna yang
mulut pasien tebal
Koreksi Prematur Kontak Memperdalam alur (grooving) adalah prosedur
untuk mengembalikan kedalaman alur
pertumbuhan (developmental groove) yang telah
menjadi dangkal akibat keausan oklusal. Prosedur
ini dilakukan dengan bur berbentuk runcing
sampai diperoleh kedalaman yang sesuai.

Membulatkan (spheroiding) adalah prosedur


untuk mengurangi prematuritas dan memperbaiki
Terdapat 3 prinsip dasar dalam kontur gigi. Alat yang digunakan adalah bur yang
melakukan koreksi premature runcing. Pengasahan permukaan prematuritas
kontak dilakukan dengan Teknik brushing stroke dimulai
2-3 mm mesial atau distal dari prematuritas mulai
dari tepi oklusal gigi sampai 2-3 mm apikal dari
tanda prematuritas. Dalam melakukan pembulatan
harus dijaga jangan sampai tinggi tonjol gigi
dikurangi.
Setiap pengurangan harus dilakukan sedikit-
demi sedikit untuk menghindari terjadi
pembuangan jaringan gigi yang berlebihan Meruncingkan (pointing) adalah prosedur untuk
memperbaiki kembali kontur dari cusp/tonjol gigi.
Alat yang digunakan adalah bur yang runcing.
Tahap Polishing

Permukaan gigi yang telah diasah akan


menjadi terasa kasar. Permukaan gigi yang
diasah di haluskan dan poles dengan
munggunakan rubber cup white dan pumice
atau pasta polishing sampai permukaan gigi
terasa lebih nyaman oleh pasien.
Instruksi Pasca Perawatan

• Pasien diinstruksikan menggunakan pasta gigi


yang mengandung fluoride agar terjadi
remineralisasi pada gigi yang telah dilakukan
occlusal adjustment
• instruksi untuk kontrol 1-2 minggu kemudian.
Dilakukan pengecekan menggunakan
articulating paper kembali dan foto rongent
untuk melihat perbaikan ligamen periodontal.
TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen