Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Trauma pada wajah dapat mengenai I. II . Jaringan Lunak Jaringan keras / tulang
Fraktur pd : 1. Os Nasal (37%) 2. Os Zygoma (15%) Dasar orbita (11%) 3. Os Mandibula (11%) 4. Os Maxilla (8 %) Fraktura berupa :Fr terbuka, tertutup greenstick comminuted,displaced, undisplaced
emergency, kecuali bila ada perdarahan. Kepala : 1/3 atas 1/3 tengah 1/3 bawah Pemeriksaan dilakukan dgn : Inspeksi Palpasi - gerakan Pemeriksaan bantu ; X - ray
Secondary survey
Inspeksi : Adakah cidera jar.lunak?
Adakah Asymetri? Palpasi : Bimanual dengan gerakan. Urutan pem. 1. Supra dan lateral 0rbital rim 2. Infra orbital rim 3. Tonjolan malar (zygoma) 4. Arcus zygamoticus 5. Nasal (bone) 6. Maxilla 7. Mandibulla
ptosis,enophthalmos,gerakan mata terhambat diplopia.anesthesia. Infra orbital rim : spt diatas. anestesia : bg lateral ala nasi,lipatan nasolabila,bibir atas. Tonjolan malar : perbedaan tinggi, krepitasi,angulasi. Arcus zygomaticus : depresi/angulasi, nyeri tekan.
epistaxis.nyeri tekan,krepitasi,pyramid hidung ambles,deviasi septum,nyeri te kan pd columella. Maxilla : maloklusi,maxilla dpt digerakkan, asymetri/ arcus maxilla kolaps,posisi gigi berubah,sulcus buccalis/ mucoperiosteum palatum robek.
asymetri contour mandibulla arcus dental kolaps, maloklusi, gerakan terbatas, posisi gigi berubah sulcus buccalis robek cidera lidah
Pemeriksaan Radiologis
Foto kepala posisi P-A
Foto kepala lateral Foto Waters posisi occipitomental
(rami&condylus)
dapat mengenai : Tulang /Os Nasal Tulang Rawan Septum Bila terjadi hematom pada septum, harus dievakuasi, utk menghindari fibrosis saddle nose atau deviasi septum
- komplex Bila diketahui secara dini, langsung dilakukan reposisi secara manual. Pack nasal (tampon) dipasang bila ada perdarahan. Sebagian besar dilakukan reposisi dlm sedasi dan anestesi lokal.
- Walsham Forcep disimpact & reconstruct nasal pyramid - Asch Forceps disimpact nasal septum, replace in midline - Salinger reduction instrumen to shape ans contour nasal pyramid reduce fract. Of nasal tip.
atau sampai 2 minggu setelah trauma. Reposisi tertutup dilakukan dlm anestesi lokal / atau anestesi umum. Post reposisi dipasang splint (gips ) dengan tampon pada lubang hidung. Tampon diangkat hari ke 5-7. Splint diangkat pada minggu ke-2-minggu ke 3.
1. Pada fraktura nasal yg terlambat. (late fracture, setelah bbrp minggu/bulan) Hasil terbaik ; operasi dilakukan setelah 6 bulan post trauma. 2. Pada fraktura kominutif pada daerah naso orbital.Post reposisi dipasang splint dan tampon.
Fraktura Zygoma
Gejala2 :
- Periorbital hematome - tonjolan malar emminence berkurang - depresi Rim orbita inferior - hypesthesia daerah N.Infra 0rbital - diplopia : akibat frakt. Zygoma disertai frakt. dasar orbita.(Blow out fracture) - enophthalmus - mulut sukar dibuka /trismus, bila ada frakt.arcus zygoma. Arcus menekan proc. coronoideus.
biasanya terjadi fraktur pada 3 tempat : - pada rim orbita inferior - pada zygomaticofrontal - pd junction antara arcus zygoma dan os.temporal. Fraktura zygoma yg ringan,tidak diplaced tidak memerlukan tindakan.
pada dasar orbita shg terjadi lubang. M.rectus oculi inferior, m.obliq.oculi inf. terjebak pd. lubang ini Ini disebut Blow out fracture. Diplopia diperiksa dgn menggerakkan bola mata keatas/bawah/kiri/kanan.
Pemeriksaan Radiologis :
Foto Kepala P-A Foto Kepala Lateral Foto posisi Waters Foto Tangensial zygoma (arcus z.) Pemeriksaan Radiologis lain yg perlu Foto C.T.scan 3 Dimensi.
1. Gangguan fungsi : mis ; Adanya diplopia ( blow out fraktur), Adanya kesu karan membuka/menutup mulut. 2. Gangguan estetik : Adanya asymetri yang sangat menyolok. Asymetri ringan tak perlu operasi.
dilakukan sbb : Operasi dilakukan melalui sayatan pada kelopak mata bag.bawah, (subciliary) dan bg lateral mata dilanjutkan dgn pemasangan implant ( wire atau plate screws )
Fraktura Maxilla
Jenis fraktur bervariasi.
Umumnya dibagi 3 menurut Le Fort : Le Fort I ; garis fraktur horizontal II ; garis fraktur pyramidal III ; craniofacial junction Gejala2 : - Maloklusi - Wajah memanjang - Ecchymosis & pembengkakan periorbital
- Rhinorrhea cairan cerebrospinal pd Le Fort II.III.-bila garis fraktur cibriform plate, berhenti pada hari ke 5 sp 3 minggu. - Open bite anterior. Pemeriksaan Radiologis : - Foto Kepala PA / Lat. - Foto Waters - Lain2 : CT scan 3D.
Therapi: Bila perubahan posisi fragmen minimal dilakukan fixasi maxiler dgn elastik. Bila fraktur segmental cukup fixasi dgnArch bar.
Bila fraktur komplex,reposisi terbuka dgn fixasi interna (wire / plate screws )
Fraktura Mandibula
Anatomi Mandibula :
Mandibula terbagi dlm bbrp regio. Regio : proc.Alveolaris,Symphisis, Corpus,Angulus, Ramus, proc. Coronoideus,proc. proc.Condyloideus. Tiap regio insidens fraktur berlainan
OKLUSI NORMAL KLUSI NORMAL OKLUSI NRMAL OKLUSI NORMAL KLASIFIKASI OKLUSI : Kls I NEUTROCCLUSION Kls II DISTOCCLUSION Kls III MESIOCCLUSION
Maloklusi : sering lateral cross bite Deviasi gigi kearah lingual Deformitas : Arcus collaps Fragmen fraktur mobil Jaringan gusi ; robek Jar. sublingual bengkak, ecchymosis
Masalah pada TMJ : Trismus Sakit pada gerakan rahang Ada clicking noise Pd subluksasi : Gerakan sangat terbatas Pd dislokasi :Rahang terbuka & terkunci
Trauma pada regio TMJ ; - dpt menyebabkan dislokasi - trauma dpt berupa internal ( yawning ) - mulut terbuka dan terkunci - X- Ray ; lateral open bite - X Ray post reposisi utk menentukan - adanya fraktur / tidak.
permukaan molar dan premolar mandibula kiri dan kanan dgn ibu jari. Post reposisi dipasang balutan Barton selama 2 3 Minggu..
Klas I ; Garis fraktur berada diantara dua fragmen yang bergigi. Klas II ; Salah satu fragmen tidak bergigi Klas III ; Kedua fragmen tidak bergigi ( Edentolous)
Pemeriksaan X Ray :
Foto P A Foto Lateral atau Oblique ( bila lat. tak jelas) Foto Townes( melihat kondisi condylus) Occlusal Foto Panoramic : terbaik utk condylus tak jelas pd symphysis
Therapy :
Reposisi terbuka Fixasi interna dgn - wire atau - plate / srews Imobilisasi dgn - intermaxiler wiring - intermaxiller elastik dgn Arch bar