Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Analisis Cerita
Der Lwe und Die Maus
Singkat cerita tentang fabel yang berjudul Der Lwe und Die Maus adalah
seekor tikus yang terjebak dalam cakar singa yang tengah terbangun pada tidur
siangnya, lalu sang tikus memohon kepada raja singa agar ia dibebaskan dan tidak
dimakan, karena dia berpikir bahwa dirinya tidak akan memuaskan singa apabila
dijadikan santapan. Pada akhirnya singa pun kasihan pada tikus dan membebaskannya.
Hingga suatu hari, raja singa terperangkap dalam jebakan yang dipasang manusia. Dia
mengaum untuk membebaskan dirinya dari jebakan itu, tapi ternyata usaha yang
dilakukan singa tidak ada yang berhasil. Sampai akhirnya datanglah tikus yang pernah
dibebaskan oleh singa tersebut. Tikus terkejut ketika melihat singa yang pernah
membebaskannya terperangkap, karena kasihan dan merasa berhutang budi, tikus itupun
menolong singa dengan menggerogoti tali perangkap hingga terputus dan terbebaslah
singa dari perangkapnya.
Die Fledermaus
Oleh : Tania Maracynthia Dewi
Eine Fledermaus fiel in das Gras. Sofort strzte ein Wiesel auf sie zu und wollte
sie verspeisen.
Ach! piepste die Fledermaus in Todesangst. Was willst du? - Was tust du? O
lasse mich am Leben!
Ich kann nicht, ich hasse dich, weil ich alle Vgel hasse, fauchte das Wiesel.
Die Fledermaus besann sich einen Augenblick.
Ich bin doch kein Vogel; ich kann die Vgel nicht leiden; ich bin doch eine
Maus! beteuerte sie. - Da schenkte ihr das Wiesel das Leben.
Kurze Zeit nachher hatte die Fledermaus dasselbe Unglck.
Wieder war ein Wiesel daran, ihr den Hals durchzubeien.
Du sollst augenblicklich gefressen werden, sagte es, ich hasse alle Muse
und dich auch!
Aber ich bin doch keine Maus, ich kann die Muse nicht leiden! Ich bin doch
ein Vogel! - beteuerte die Fledermaus.
Was du nicht sagst -, entschuldige! antwortete das Wiesel. Und die
Fledermaus kam wirklich wieder mit dem Leben davon.
(http://www.hekaya.de/fabeln/die-fledermaus--aesop_51.html)
Analisis Cerita
Die Fledermaus
Cerita ini berkisah tentang seekor kelelawar yang jatuh ketika sedang terbang
saat ia terjatuh, tiba-tiba ada seekor musang menghampirinya dan hendak
menyantapnya. Musang berkata ia membenci semua burung, jadi semua burung yang
jatuh dihadapannya akan ia makan. Tapi, kelelawar tersebut membela diri dan berkata
bahwa ia bukan seekor burung melainkan seekor tikus. Musang pun akhirnya
membebaskannya karena ia bukan burung. Hal yang sama terjadi lagi dengan kelelawar
yang lain. Saat musang hendak menyantapnya ia pun membela diri seperti kelelawar
sebelumnya. Akhirnya kelelawar itupun dibebaskan oleh musang dengan alasan yang
sama.
Sama seperti analisis diatas bahwa fabel merupakan cerita yang tokohnya itu
adalah binatang. Dimana binatang ini memperagakan sifat dan perilaku manusia. Sifat
dan perilaku manusia dalam cerita ini ditunjukkan dari dialog negosiasi antara musang
dan kelelawar.
Ach! piepste die Fledermaus in Todesangst. Was willst du? - Was tust du?
O lasse mich am Leben!
Ich kann nicht, ich hasse dich, weil ich alle Vgel hasse
Makna dari fabel ini adalah jangan mudah dikelabui oleh orang lain, apalagi
oleh orang lain yang baru kita temui dan baru kita kenal. Jangan pula percaya pada
perkataan orang yang baru kita temui karena bisa saja mereka ingin menjebak kita dan
membuat kita rugi.
Hal diatas menunjukkan bahwa cerita ini merupakan sebuah fabel karena
memiliki ciri-ciri dari sebuah fabel. Fabel memiliki tokoh utama binatang dan setiap
akhir ceritanya memiliki makna sebagai pendidikan.
Hal diatas menunjukkan bahwa cerita ini merupakan sebuah fabel karena
memiliki ciri-ciri dari sebuah fabel. Fabel memiliki tokoh utama binatang dan setiap
akhir ceritanya memiliki makna sebagai pendidikan.
Analisis Cerita
Der Rabe und der Fuchs
Cerita ini berkisahkan tentang seekor gagak yang mengambil daging beracun
dari seekor petani yang semula disiapkan untuk kucing tetangga. Saat gagak hendak
4
memakan daging itu di sebuah pohon ek, seekor rubah mengambil daging itu dari si
gagak. Rubah berterimakasih kepada gagak dan memujinya seakan gagak itu adalah
utusan dewa zeus yang memberi makanan kepada yang membutuhkan. Rubah juga
memuji gagak itu dengan menyebutnya seekor elang. Akhirnya gagak itu meninggalkan
daging itu dan terbang dengan bangga. Setelah gagak pergi, rubah pun dengan senang
menyantap daging yang telah diperolehnya setelah menipu gagak itu. Tetapi akhirnya
dia mati kesakitan karena daging tersebut beracun.
Cerita diatas merupakan fabel karena adanya tokoh utama binatang dan
memperagakan sifat atau perilaku manusia. Hal ini ditunjukkan dalam dialog rubah
yang menghasut gagak untuk mendapatkan daging layaknya manusia.
Und eben wollte er es auf einer alten Eiche verzehren, als sich ein Fuchs herbeischlich
und ihm zurief: "Sei mir gesegnet, Vogel des Jupiter!"
"Fr wen siehst du mich an?" fragte der Rabe.
"Fr wen ich dich ansehe?" erwiderte der Fuchs. "Bist du nicht der rstige Adler, der
tglich von der Rechten des Zeus auf diese Eiche herabkommt, mich Armen zu speisen?
Warum verstellst du dich? Sehe ich denn nicht in der siegreichen Klaue die erflehte
Gabe, die mir dein Gott durch dich zu schicken noch fortfhrt?"
Der Rabe erstaunte und freute sich innig, fr einen Adler gehalten zu werden. "Ich
muss", dachte er, "den Fuchs aus diesem Irrtum nicht bringen."
Makna dari cerita diatas adalah jangan mudah tertipu oleh orang lain hanya
karena ia memujimu. Dan jangan juga mencuri dan menipu karena kamu akan mendapat
balasannya.
Hal diatas menunjukkan bahwa cerita ini merupakan sebuah fabel karena
memiliki ciri-ciri dari sebuah fabel. Fabel memiliki tokoh utama binatang dan setiap
akhir ceritanya memiliki makna sebagai pendidikan.