Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENUTUP
A. Simpulan
Pada pasien Nn. E dengan kasus Tuberculosis di ruang rajawali 6A RSUP
Dr.Kariadi Semarang, penulis menemukan masalah keperawatan sebagai berikut:
ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d. batuk tidak efektif, sputum susah keluar.
55
56
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Hendaknya mahasiswa bisa menerapkan pemberian asuhan keperawatan dengan
memasukkan tidakan batuk efektif dalam praktik keperawatan dengan
ketidakefektifan bersihan jalan napas yang diakibatkan sputum sukar keluar dan
batuk tidak produktif. Dimulai dengan mempromosikan dan memotivasi kepada
para perawat dan pasien yang berada di rumah sakit tempat praktik.
2. Bagi Instansi Pendidikan
Adanya peningkatan pengeluaran sputum setelah dilakukan batuk efektif
menunjukkan adanya keberhasilan dari penerapan batuk efektif. Hal ini bisa
dijadikan acuan bagi instansi pendidikan dalam meningkatkan pembelajaran
tentang batuk efektif pada mahasiswa.
3. Bagi Rumah Sakit
Rumah sakit hendaknya memperbanyak penerapan implementasi keperawatan
yang tiap tahunnya berkembang. Hal ini membantu peningkatan terhadap
pelayanan kesehatan pada pasien. Dengan pemberian asuhan keperawatan secara
holistik diharapkan proses penyembuhan kesehatan klien berlangsung efektif dan
efisien. Hendaknya rumah sakit juga bisa meyakinkan dan memotivasi pasien
dalam penerapan batuk efektif untuk pasien dengan masalah ketidakefektifan
bersihan jalan napas karena sputum susah keluar dan batuk tidak produktif.
57
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, S. C. (2016). keperawatan medikal bedah Bruner and Suddart edisi 12.
jakarta: EGC.
Williams, L., & Wilkins. (2011). nursing: memahami berbagai macam penyakit.
jakarta: PT Indeks.
Alsagoff, Hood dkk. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga
University Press
Bahar, Asril dkk. (2004). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2. Edisi 3. Jakarta :
FKUI.