Sie sind auf Seite 1von 10

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HOLITISTIK INTEGRATIF

MENGGUNAKAN KITAB MABADI FIQH JUZ 1 DI TPQ NURUL HUDA


KURIPAN, KESUGIHAN, CILACAP

Syifaus Sangadah
Pendidikan Agama Islam
Universitas Islam Negeri Prof. Saifudin Zuhri Purwokerto
1817402294@mhs.iain.purwokerto.ac.id.

ABSTRAK

This research is motivated by learning at school which is carried out online which
only meets several times both in person and online which makes a lot of their time and
opportunities less and less and the lack of optimal assistance from people around them
causes them to lack understanding of many learning materials, especially in education.
religion. Whereas religious education is an important education, especially learning
materials related to student worship that require detailed explanations and so that children's
knowledge can continue to develop and have learning companions when they have difficulty
learning. Al-Qur'an Education Park is here to provide assistance. various kinds of religious
learning and its direct integration. The method used in this research is to use a qualitative
approach using descriptive methods. The data collection technique in this study was using
observation to the participants, namely the children (santri) of TPQ Nurul Huda with a total
of 23 students. The results of this study are that it can be seen the use of the Book of Mabadi
Fiqh Juz 1 as the development of holistic integrative Islamic religious education at TPQ
Nurul Huda Kuripan, Kesugihan, Cilacap

keywords: Islamic Religious Education, Holistic Integrative

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran di sekolah yang dilakukan


dengan cara daring yang hanya beberapa kali pertemuan baik langsung maupun secara
online yang membuat banyak waktu dan kesempatan mereka menjadi semakin berkurang dan
kurangnya dampingan yang optimal dari orang disekitarnya menyebabkan mereka kurang
memahami banak materi pembelajaran terutama dalam pendidikan agama. Padahal
pendidikan agama adalah pendidikan yang penting apa lagi materi pembelajaran yang

1
menyangkut tentang ibadah peserta didik yang memerlukan penjelasan rinci dan agar
pengetahuan anak-anak dapat terus berkembang dan memiliki pendamping belajar saat
mereka mengalami kesulitan beljar Taman Pendidikan Al- Qur’an hadir untuk memberikan
pendampingan berbagai macam pembelajaran agama dan integrasinya secara langsung.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif
dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu
menggunakan observasi kepada para partisipan yaitu anak-anak (santri) TPQ Nurul Huda
dengan jumlah siswa sebanyak 23 anak. Hasil dari penelitian ini yaitu dapat diketahuinya
penggunaan Kitab Mabadi Fiqh Juz 1 sebagai pengembangan pendidikan agama islam
holistic integratif di TPQ Nurul Huda Kuripan, Kesugihan, Cilacap.

Kata Kunci: Pendidikan Agama Islam, Holistik Integratif

A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan upaya sadar atau segala aktivitas yang dilakukan oleh
pendidik kepada peserta didik terhadap semua aspek perkembangan kepribadian, baik
jasmani maupun rohani, yang dilakukan secara formal, informal, maupun non-formal
yang berjalan terus-menerus untuk mencapai nilai yang tinggi dan kebahagian, baik
nilai insaniyah maupun nilai ilahiyah. [ CITATION Sal21 \l 1033 ] Usaha tersebut
membuat masyarakat dapat mengembangkan potensi manusia agar memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan,
berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota
masyarakat dan warga negara. Di samping itu, pendidikan merupakan usaha untuk
membentuk manusia yang utuh lahir dan batin cerdas, sehat, dan berbudi pekerti luhur.
Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah membuat perencanaan agar pembelajaran
berlangsung secara sistematis agar pembelajaran menjadi terarah dan terorganisir.
Dengan demikian guru dapat menggunakan waktu secara efektif untuk mencapai
tujuan pembelajaran dan keberhasilan pembelajaran. yang baik.
Sedangkan Pendidikan agama Islam merupakan suatu usaha bimbingan dan
asuhan terhadap peserta didik agar nantinya setelah menyelesaikan pendidikan dapat
memahami apa yang terkandung dalam Islam secara keseluruhan, memahami maksud
dan menghayati makna serta tujuannya yang pada akhirnya peserta didik dapat
mengamalkan dan menjadikan ajaran agama Islam yang dianut sebagai pandangan atau
pedoman hidup, sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan akhirat.
[ CITATION Has12 \l 1033 ] Namun, di masa pandemi ini banyak merubah tatanan

2
kehidupan masyarakat terutama dalam dunia pendidikan yang awal mulanya
pembelajaran di sekolah selalu tatap muka secara langsung (luring) dan sekarang
diganti dengan pembelajaran online (daring). Tentunya ini membuat guru lebih sulit
dalam mengontrol perkembangan belajar anak secara langsung. Walaupun sekarang
sudah ada beberapa sekolah yang sudah menerapkan pembelajaran luring secara
berkelompok dan tidak dilakukan secara setiap hari. Bahkan hanya satu bulan sekali
ataupun berangkat ketika sudah memasuki ujian saja. Tentunya seorang guru tidak
dapat mengontrol peserta didiknya secara penuh dalam pembelajaran yang seharusnya
guru menjadi pengarah dalam pembelajaran anak. Tentunya hal ini membuat
kewalahan bagi peserta didik yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tua di
rumah, ataupun orang tua merasa tidak sanggup mendampingi dan mengarahkan putra-
putrinya dikarenakan minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh sebagian orang tua
terutama dalam pembelajaran pendidikan agama islam yang menyangkut dengan
pengetahuan, praktik ibadah yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kesalahan
dalam memahami materi tentunya merupakan hal yang fatal karena bekal ilmu tersebut
akan menjadi bekalnya dalam beribadah dan ditakutkan kesalahpahaman dalam
memahami praktik ibadah yang keliru dan membuat ibadah kita menjadi kurang
sempurna.
Untuk mengatasi permasalahan di atas saya berinisiatif untuk membatu peserta
didik dalam mempelajari pelajaran pendidikan agama islam menggunakan
pengembangan kitab mabadi fiqh juz 1 karya Syech Umar ‘Abdul Jabbar dengan
menggunakan pendekatan kajian holistik integratif. Holistik dapat kita maknai sebagai
sesuatu yang terikat atau sesuatu menjelaskan keterkaitan hubungan antara satu dengan
yang lainnya menjadi suatu kesatuan yang utuh dan menyeluruh dari berbagai aspek
atau bagian didalamnya. Sedang integratif, yaitu menghubungkan antara suatu bagian
dengan bagian yang lain yang berbeda menjadi suatu kesatuan yang memiliki
pemaknaan atau maksud yang sama. Sedangkan pembelajaran integratif merupakan
pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu. Dalam hal ini,
Pengintegrasian dilakukan bukan hanya pada konten materi pembelajaran ataupun
konten kompetensi akan tetapi lebih jauh mengintegraikan konteks hasil belajar,
konteks pengalaman belajar, dan konteks konten belajar. Pemaduan konteks hasil
belajar berarti dalam pembelajaran integratif pengetahuan, keterampilan, dan sikap
diperoleh secara terpadu.[ CITATION Rah19 \l 1033 ]

3
Dapat disimpulkan Holistik integratif pendidikan agama islam merupakan
usaha memanusiakan manusia. Metode pendidikan yang membangun manusia secara
utuh dan keseluruhan, dengan mengembangkan semua potensi manusia yang
mencakup: potensi sosial-emosi, potensi intelektual, kreatifitas, potensi moral atau
karakter, dan spiritual. Selain itu, konsep pendekatan holistik integratif menekankan
pada penyajian materi pembelajaran secara terpadu atau terintegrasi yang bertolak pada
satu tema tertentu.. Suatu proses yang berusaha untuk mengintegrasikan manusia
sebagai mahluk individual dan mahluk sosial, mengintegrasikan dan memaksimalkan
perkembangan kognisi, emosi, seni, jasmani, sosial, motorik, dan bahasa. Kajian PAI
Holistik integratif juga setidaknya mengandung empat pokok pembelajaran yaitu Sikap
Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, Keterampilan yang keempat-empatnya sangat
berpengaruh kepada pertumbuhan anak-anak agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Taman Pendidikan Al- Qur’an merupakan tempat yang sangat cocok untuk
mengembangkan pendidikan agama islam holistik integratif karena lembaga
pendidikan non-formal jenis keagamaanislam yang bertujuan untuk memberikan
pembelajaran tentang keislaman dan hal-hal lain yang menyangkut didalamnya. Dalam
penelitiian ini saya melakukan penelitian di Taman Pendidikan Al- Qur’an Nurul
Iman Kuripan, Kesugihan yang memilki fasilitas pendidikan memadai yaitu terdapat 6
tingkatan kelas. Saya mengambil kelas VI yaitu kelas yang mempelajari kitab fiqh
Mabadi juz 1. Melalui pembelajaran kitab mabadi fiqh juz 1 ini nak-anak dapat
mendapatkan banyak sekali pembelajaran di bidang pendidikan agama islam yaitu
seperti ilmu fiqh baik itu tertulis maupun praktik ibadah, ilmu tajwid dan makhrojul
huruf, ilmu akhlak dan lain sebagainya.
Mengenai ilmu fiqh jelas banyak anak-anak pelajari dengan baik dan mudah
karena ddi dalam kitab mabadi fiqh memang menjelaskan tentang ilmu fiqh mulai dari
dasar sampai dengan menyangkut ibadah-ibadah kita sehari-hari.mengenai apa hakikat
dari islam itu sendiri agama yang kita peluk dan laksanakan ajaran-ajarannya .
Kitab mabadiul fiqhiyah masih menjadi kitab populer di masyarakat. Kitab
kecil yang berisi tanya jawab seputar fiqih syafi'iyah dimulai dengan pembahasan
hukum dalam islam. Kitab ini tergolong dasar dalam mempelajari ilmu fiqih. Kitab
fiqih merupakan pengajaran yang berisi tentang materi yang berkaitan dengan segala
bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada Al-Qur’an, sunnah, dan dalil-dalil
syar’i yang lain. Tujuan dari pengajaran fiqih yaitu agar siswa mengetahui dan paham
tentang hukum-hukum Islam dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-
4
hari, karena terkadang kita lupa akan hal yang kecil yang tak terlihat padahal itu
melekat erat dengan kehidupan kita. Pembelajaran apa arti dari islam sangat kita
pahami agar kitapun dapat meyakini akan kebenaran dan keindahan agama islam di
dalamnya sehingga kita akan lebih mencintai agama kita yaitu islam.
Awalnya saya sedikit mengulas materi yang telah diajarkan namun, masih
banyak anak yang masih belum memahami materi yang telah disampaikan. Dari hal
tersebut dapat menggambarkan ketika saya masuk ke kelas tersebut dengan mengamati
dan memberikan sedikit materi yang diajarkan oleh ustadz sebelumya ternyata masih
adanya anak yang belum maksimal dalam memahami pembelajaran tersebut kemudian
saya mencari beberapa metode yang sesuai dan mudah dipahami anak-anak agar lebih
menarik agar pembelajar yang akan dilakukan dapat lebih mudah dipahami oleh anak-
anak.
B. Metode
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode deskriptif di TPQ Nurul Huda Kuripan, Kesugihan, Cilacap. Penelitian ini
melibatkan ustadz, ustadzah, dan kelas VI santri putra dan putri TPQ Nurul Huda yang
berjumlah sebanyak 23 anak, Penelitian ini dilakukan selama proses KKN
dilaksanakan. Adapun tahapan- tahapannya:
1. Melakukan perizinan
Perizinan dilaksanakan Pada hari senin, tanggal 17 Juli 2021 yang dilakukan
dengan pengasuh TPQ Nurul Huda yaitus Ustadz Ahmad Hakim dan Ustadzah
Fatonah. Tujuan dilakukannya perizinan ini yaitu untuk melakukan permohonan
izin membantu mengajar selama program KKN-DR berlangsung
2. Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi, wawancara, dan
observasi dengan Ustadz, Ustadzah, dan santri- santri kelas VI.
3. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses sistematis yang bertujuan untuk menentukan
nilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian.
C. Hasil dan Pembahasan

Hasil

Dari permasalahan yang terjadi di atas saya mengambil beberapa metode yang
sesuai dan mudah dipahami anak agar lebih menarik metode tersebut yaitu: metode

5
ceramah, Strategi Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL), Strategi Strategi
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization, Strategi Reading
Aload, Pengintegerasian Pembelajaran, dan problem sloving.

Pembahasan

a. Contextual Teaching Learning (CTL) ,


Pembelajaran kontekstual ini dipilih karena dapat mendorong peserta didik
untuk dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-
hari. [ CITATION Agu11 \l 1033 ] Model pembelajaran ini, tidak hanya
mengharapkan peserta didik dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan
tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam
kehidupan sehari-hari. Strategi pembelajaran kontekstual meliputi kegiatan;
mengamati, menanya, mengeksplorasi, menalar dan mengkomunikasikan materi
yang sedang dipelajari. Dalam strategi ini anak melakukan penalaran terhadap
materi-materi tata cara wudhu, adzan, iqomah, dan tata cara gerakan sholat yang
baik dan benar, mereka mengamati hal-hal tersebut disekitar mereka dan
tentunya mereka sudah ada yang mengamalkan jadi lebih mudah dalam
penyampaian materi karena anak sudah tidak sang lagi dengam materi ajar yang
disampaikan. Anak juga lebih aktif untuk berinteraksi tentang pembelajaran
karena mereka sudah memiliki bekal dalam kehidupan sehari-hari tinggal kita
mengarahkan agar ibadah mereka lebih baik lagi.
b. Strategi Reading Aload
Strategi Reading Aload merupakan strategi belajar dengan cara guru atau siswa
membaca dengan suara keras dan lantang. [ CITATION Uma20 \l 1033 ] Strategi ini
dapat membantu peserta didik untuk memfokuskan perhatian dalam memahami
dan menghafal. Dalam hal ini guru memberikan point-point pembahasan
termasuk hadits yang terkait untuk dihafalkan dalam beberapa bagian. Guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca materi bagian
pertama untuk dipahami dan dihafalkan. Setelah waktu habis guru akan
menunjuk peserta didiknya secara acak untuk menyampaikan materi yang tadi
sudah diperintahkan untuk dihafal. Kegiatan tersebut dilakukan sampai point-
point pembahasan terselesaikan. Dalam penerapannya anak juga diberikan
kesempata untuk maju membacakan point-point yang telah diberikan yaitu

6
seperti materi tata cara wudhu, adzan, iqomah, dan tata cara gerakan sholat yang
baik dan benar kemudian di tirukan oleh anak yang lain untuk dihafalkan juga.
c. Strategi Integrasi
Integerasian Pembelajaran merupakan suatu strategi yang menghubungkan
pelajaran satu dengan materi pembelajaran lain dalam hal ini yaitu materi fiqh
tentang sholat dihubungkan dengan materi biologi yaitu tentang manfaat apa
saja yang kita dapatkan saat melakukan gerakan sholat bagi kesehatan tubuh
kita.
d. Problem sloving
Strategi problem solving adalah strategi yang mengajarkan kepada anak
bagaimana cara siswa untuk memperoleh pemecahan terhadap suatu masalah
yang timbul. [ CITATION Abu05 \l 1033 ] Oleh karena itu strategi ini dimulai
dengan adanya suatu problem (masalah) yang harus dipecahkan. Strategi
problem solving (Strategi pemecahan masalah) bukan hanya sekedar strategi
mengajar tapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem
solving dapat dilakukan dengan dimulai dengan mencari data sampai kepada
menarik kesimpulan. Penerapan dalam pembelajaran ini yaitu anak diberikan
suatu permasalahan kemudian anak diarahkan untuk menemukan jawaban dari
permasalahan tersebut. Kegiatan ini diawali dengan guru memberikan
permasalahan tentang perbedaan materi mahrom dan muhrim mengingat dalam
hal ini banyak terjadi kesalahkaprahan dalam masyarakat yang seharusnya
mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi disalahkaprahkan disebut
dengan muhrim, tentunya hal ini harus segera diluruskan agar tidak menjadi
kesalah pahaman yang berlarut-larut.
Evalauasi Pembelajaran agar kita bisa melihat sudahkah pembelajaran holistic
integratif pendidikan agama islam dapat tercapai yaitu dengan melihat beberapa aspek
penilaian yaitu aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan ketrampilan.
a. Sikap Spiritual
Dari materi pembelajaran yang telah dijelaskan baik itu dalam pembelajaran
yang menyangkut tata cara beribadah (fiqh), atau pun tajwid yaitu tentang hukum
bacaan dan makhrojul huruf. Penilaian yang dapat dilakukan yaitu kita dapat
melakukan observasi, pengamatan kepada setiap anak apakah ada perubahan tata
cara beribadah yang lebih baik dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT
ataukah masih sama seperti sebelum pembelajaran dilakukan. Hal tersebut
7
meliputi: tata cara wudhu, adzan, iqomah, dan tata cara gerakan sholat yang baik
dan benar, tata cara membaca Al- Qur’an sesuai dengan tajwid dan makhrojul
huruf yang benar.
b. Sikap Sosial
Aspek sosial dapat dilakukan oleh guru dengan cara mengamati peserta
didik ketika berada di TPQ apakah mereka sudah bisa mencerminkan akhlak yang
baik atau belum yaitu seperti melakukan kebiasaan berjalan menggunakan lutut
untuk menghormati ustadz ataupun ustadzah yang berada di dalam kelas, bekerja
sama, saling membantu, dan berbagi ilmu dalam mempelajari materi
pembelajaran. hal ini bisa kita lakukan karena terkadang masih ada anak yang
masih kurang menankap ilmu yang di berika oleh guru sehingga, bantuan antar
teman ketika mempelajari suatu ilmu pun penting untuk dilakukan agar tujuan
pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik.
c. Pengetahuan
Aspek pengetahuan dapat dilihat oleh guru dengan cara melakukan kuis
Tanya jawab yang dilakukan dua kali dalam seminggu. Dengan seperti itu kita
dapat melihat dan mengukur seberapa banyak pengetahuan yang telah dimiliki
oleh anak setelah melakukan pembeajaran. Dan untuk mendukung kuis, anak yang
mendapatkan skor terbanyak akan diberikan sebuah apresiasi (reward).
d. Keterampilan
Aspek ketrampilan dapat dilihat oleh guru dengan cara mengamati dan
menilai dalam kegiatan qiroatul kutub yaitu anak dipersilahkan satu- persatu untuk
maju memacakan kitab yang mereka absahin masing-masing menggunakan tulisan
pegon arab, kemudian dibaca sesuai tajwid dan makhrojul huruf serta menjelaskan
dan praktikan materi yang mereka bacakan.
Kemudian anak tersebut diminta untuk menjelaskan apa yang telah ia
bacakan dan yang terakhir yaitu anak mempraktikan materi yang telah mereka
bacakan yaitu tata cara wudhu, adzan, iqomah, dan tata cara gerakan sholat yang
baik dan benar. Praktik dilakukan secara mandiri dengan maju untuk
mempraktikannya di depan kelas agar ssema temannya pun dapat mengetahui tata
cara beribadah yang baik dan benar, kemudian setelah anak mempraktikan
dikoreksi lagi oleh kami hal- hal apa yang masih kurang dan harus diperbaiki lagi
agar praktik ibadah dapat dilakukan dengan lebih baik
D. Kesimpulan
8
Dengan adanya pembelajaran holistik integratif ini anak akan lebih mudah
dalam memahami pembelajaran yang diberikan. Pembelajaran holistik integratif
pendidikan agama islam ini mengandung empat pokok pembelajaran yaitu Sikap
Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, Keterampilan yang keempat-empatnya sangat
berpengaruh kepada pertumbuhan anak-anak agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Selain itu, pengawasan kepada anak pun lebih mudah terutama jika anak
membutuhkan penjelasan yang rinci dan praktik yang baik dan benar anak akan
melihat dengan lebih jelas dan apabila ada permasalahan ataupun materi yang belum
dimengerti anak lebih mudah menyampaikan penjelasan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Salim, Mohammad Haitami dan Syamsul Kurniawan. Studi Ilmu pendidikan Islam. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media

Hasbullah. 2012. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo

Rahmat. 2019. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Konteks Kurikulum. Yogyakarta:
Bening Pustaka

Leksono, Agus. " Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Proses
Belajar Mengajar mata pelajaran Sosiologi Kelas X pada Pokok Bahasan Nilai dan norma
Sosial di SMA N 1 Tanjung Kabupaten Brebes Tahun Ajaran 2010/ 2011", Semarang:
UNNES

Umi, Umaya. 2020. Penerapan Strategi Reading Aloud Untuk Meningkatkan Kemampuan
Menghafal

Surah-Surah Pendek Pada Santri Kelas Iv Tpa Miftahus Salam Panggung Jaya Rawa Jitu
Utara Mesuji. Diss. Uin Raden Intan Lampung

UCAPAN TERIMAKASIH

Artikel ilmiah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat mennyelesaikan
karya ini

9
2. Dr. K. H. Mohammad Roqib, M. Ag. Seklaku rektor Universitas Islam Negeri Prof. KH.
Saifudin Zuhri Purwokerto
3. Dr. H. Anshori, M. Ag. Selaku ketua LPPM Universitas Islam Negeri Prof. KH. Saifudin
Zuhri Purwokerto
4. Bapak Imam Alfi, S. Sos. I., M. Si, selaku dosen pembimbing lapangan kuliah kerja nyata
moderasi beragam (KKN-MB) tahun 2021.
5. Ustadz Ahmad Sodiran dan Ustadzah Fatonah selaku pengasuh TPQ Nurul Huda,
Kuripan, Kesugihan, Cilacap
6. Kedua orang tua saya yaitu Ibu Sugiarti dan Bapak Sobarin beserta keluarga dekat yang
selalu memberikan do’a, support nya baik dohir maupun batin.
7. Adik- adik santri TPQ Nurul Huda, Kuripan, Kesugihan, Cilacap
8. Teman- temanku yang selalu memberikan semangat dalam membuat karya ini.
Riwayat Penulis

Syifaus Sangadah lahir di kota kecil di pesisir pantai selatan yaitu Cilacap pada
tanggal 28 November 1999. Ia merupakan putri ke dua dari Ibu Sugiarti dan Bapak Sobarin
yang mendidiknya dengan keederhanaan, kesabaran dan penuh rasa cinta. Dengan itulah ia
dibekali dengan banyak hal yang sederhana yang membangun dirinya untuk selalu semangat
dan selalu belajar untuk meraih cita-citanya dan mencari keberkahan dalam hidupnya dengan
terus belajar memperbaiki dirinya. Ia memiliki moto hidup yang membuat ia terus semangat
dalam mencari ilmu yaitu “Teruslah belajar karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan.”
Pendidikan formalnya ia memulai di sekolah Madrasah di dekat rumahnya yaitu MI
Ya Baki Kuripan, SMP Negeri 2 Maos, SMA Negeri 1 Maos, dan sekarang sedang
menempuh pendidikan S1 Prodi Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Negeri Prof.
KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto dengan program studi Pendidikan Agama Islam (PAI).
Sedangkan pendidikan non- formal kini ia masih menjadi santri di Pondok Pesantren Al-
Hidayah Purwokerto.

10

Das könnte Ihnen auch gefallen