Sie sind auf Seite 1von 496

Muhammad Julkarnain 12 21 066

Perencanaan Jembatan Abdullah Fakih Islam 12 21 028

Tabel CROSS Perhitungan Momen Kondisi Pembebanan I


Titik A B C D E
Batang AA' AB BA BC CB CD DC DE ED EE'
A.D 1 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 1
MP Err:509 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509

Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509

Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509

Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509

Err:509 Err:509
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Fakih Islam 12 21 028

Err:509 Err:509 Err:509 Err:509


Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Fakih Islam 12 21 028

Err:509 Err:509 Err:509 Err:509


Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509

Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509

Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509

Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509

Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509

Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Fakih Islam 12 21 028

Err:509 Err:509 Err:509 Err:509


Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509

Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509

Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509

Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 0.000
Tabel CROSS Perhitungan Momen Kondisi Pembebanan II
Titik A B C D E
Batang AA' AB BA BC CB CD DC DE ED EE'
A.D 1 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 1
MP 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.00 0.00 0.00 0.000 0.000 0.00 0.00 0.000 0.000
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Fakih Islam 12 21 028

Tabel CROSS Perhitungan Momen Kondisi Pembebanan III


Titik A B C D E
Batang AA' AB BA BC CB CD DC DE ED EE'
A.D 1 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 1
MP 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Fakih Islam 12 21 028

0.000 0.000 0.000 0.000


Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Fakih Islam 12 21 028

0.000 0.000 0.000 0.000


0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Fakih Islam 12 21 028

0.000 0.000 0.000 0.000


0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000

0.000 0.00 0.00 0.00 0.000 0.000 0.00 0.00 0.000 0.000
Perencanaan Jembatan Muhammad Julkarnain 12 21 066
Abdullah Fakih Islam 12 21 028

Kondisi Pembebanan I

qutr Tu Tu Tu Tu qutr

1.75 1.75
Pu Pu

A' A B C D E E'
0 Err:509 Err:509 Err:509 #VALUE! 0

Err:509 Err:509 Err:509 Err:509


Err:509 Err:509 Err:509 #VALUE!

Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

A' 0 A ### B ### C ### D ### E 0.00 E'

0 0 0.0 0.00 0.0 0 0 0 0.0 0

Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 -311.6

-311.6 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509


Perencanaan Jembatan Muhammad Julkarnain 12 21 066
Abdullah Fakih Islam 12 21 028

Kondisi Pembebanan II

qutr qutr
Tu Tu Tu Tu
Pu 1.75 1.75 Pu

A' A B C D E E'
0 0 0 0 0 0

0 0 0.00 0 0 0.00 0 0

0 0.00 0 0.00 0

A' 0 A 0.00 B 0.00 C 0.00 D 0 E 0.00 E'

0 0 0.0 0.00 0.0 0 0 0 0.0 0

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

-311.6 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

-311.6

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!


Perencanaan Jembatan Muhammad Julkarnain 12 21 066
Abdullah Fakih Islam 12 21 028

Kondisi Pembebanan III

qutr qutr
Tu Tu Tu Tu
Pu 1.75 1.75 Pu

A' A B C D E E'
0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0

0 0.00 0 0.00 0

A' 0 A 0 B 0 C 0.000 D 0 E 0 E'

0 0 0.0 0.00 0.0 0 0 0 0.0 0

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

-311.6
-311.6 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!


Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028

BAB III
DATA PERENCANAAN & PEMBEBANAN

12

70 70

Gambar 3.1 Potongan Memanjang Jembatan

B. Data Struktur
Adapun data struktur perencanaan jembatan sebagai berikut :
- Kelas Jalan
- Panjang Jembatan
- Lebar Jembatan
- Lebar Lantai kendaraan
- Tebal Pelat Lantai kendaraan
- Lebar Trotoar
- Tebal Pelat Trotoar
- Tipe Jembatan
- Tinggi Jembatan
- Jarak antar gel. Melintang
- Jarak antar gel. Memanjang
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028

Mutu Profil Baja

- E profil baja
- Mutu Beton (f'c)
- fy Tulangan Polos
- fy Tulangan ulir
- E profil beton
- Mutu baut

3.2 PEMBEBANAN

A. Beban Plat Lantai Kendaraan


● Beban Mati (qd)

Uraian

Berat Sendiri Aspal


Berat Sendiri Plat Beton
Berat Metal Deck
Berat Air Hujan
B
qd yang selanjutnya disebut qult
● Beban Hidup (ql)
Beban hidup "T" adalah beban gandar truk maksimum sebesar =
atau tekanan roda =
dengan faktor beban Sebesar
Dari rumus dibawah ini :
Factor beban K=
Maka P =
Pult atau Beban T =
B. Beban Trotoar
● Beban Mati (qd)

Uraian

Berat Sendiri Beton


Berat Tegel
Berat Metal Deck
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028

Berat Air Hujan


Beb
qu1 = 1986.828
● Beban Hidup (ql)
→ Konstruksi trotoar harus memperhitungkan beban hidup (q)
sebesar 500
qu2 = 500
= 900
Maka qutr =
=
=
● Beban Kerb
Sepanjang bagian atas lantai trotoir harus diperhitungkan terhadap beban yang b
secara horizontal (q) sebesar =
bagian 2 halaman 2 - 67 )
Pu = 1.0 x
= 1500.00
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028

● Pagar Trotoar
Jarak antar pagar = 2 m
b = 0.3 m
h = 0.15 m
t (tinggi pagar) = 1.2 m
Φ pipa baja = 48.6 mm
q pipa baja = 3.58 kg/m

Jarak sumbu
y0 = h
2
= 0.15
2
x0 = b
2
= 0.3
2

1. Berat Kolom Beton = 0.15 x


2. Berat besi sandaran = 3.58 x

P1 P1

T.u T.u T.u T.u


Pembebananqu.tr
MomenPuMaksimum 1,75 qu.lt 1,75 Pu
qu.tr

Momen Max (kgm) Lantai kendaraan Momen Max (kgm) Trotoar


Kondisi Pembebanan1,25 0,5 1,25 0,5 0,5 1,25 0,5
Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
1 1,75 1,75 1,75 1,75 1
Pembebanan 1 -5130.504 3909.147 -1608.5 -
9
Pembebanan 2 -5760.591 6311.097 -1608.5 -
Pembebanan 3 -6923.826 5973.288 -1608.5 -
Maksimum -6923.826 6311.097 -1608.5 -

Max Max Max


-6923.826 6311.097 -1608.5

kondisi 1

Rencana
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028

Staadpro

P1 P1

qu.tr T.u T.u T.u T.u qu.tr


Pu 1,75 qu.lt 1,75 Pu

0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88

Hasil staadpro
1 1,75 1,75 1,75 1,75 1

Kondisi 2

Rencana
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028

Staadpro

P1 P1

qu.tr T.u T.u qu.tr


Pu qu.lt 1,75 Pu

0,88 0,88 0,88 0,88

1 1,75 1,75 1,75 1,75 1

Hasil staadpro
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028

Kondisi 3

Rencana

Staadpro

Hasil staadpro
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028

MBEBANAN A. Data pembebanan


Lapisan Aspal Lantai Kendaraan
1 Tebal Lapisan Aspal = 0.05 m
2 Berat Jenis Aspal = 2245 kg/m3
3 Faktor Beban = 1.3 (Beton cor di tempat)
3

Plat Beton Lantai Trotoar


12

1 Tebal Plat Beton = 0.55 m


2 Tegel = 0.05 m
3 Berat Jenis Beton Bertulang = 2400 kg/m3
4 Faktor Beban = 1.3 (Beton cor di tempat)

Plat Beton Lantai Kendaraan


1 Tebal Plat Beton = 0.25 m
2 Berat Jenis Beton Bertulang = 2400 kg/m3
3 Faktor Beban = 1.3 (Beton cor di tempat)

Air Hujan
1 Tinggi Air Hujan = 0.05 m
2 Berat Jenis Air Hujan = 1000 kg/m3
3 Faktor Beban = 2

Steel Deck
1 Tebal Steel Deck = 1 mm
2 Berat Steel Deck = 13.48 kg/m2
3 Faktor Beban = 1.1

= Kelas 1
L = 37.2 m
B = 7.8 m
= 6 m
t1 = 25 cm
= 2 x 0.9 m 1.8
t2 = 25 cm
= Rangka Baja
H = 8.5 m
= 5 m
= 1.50 m
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028

= 55
fu = 550 MPa
fy = 410 MPa
= 200000 Mpa
= 30 MPa
= 295 MPa
= 490 Mpa
= 4700 Mpa
= A490
Fu b = 1034.3 Mpa
Diameter = Φ 22 mm
Lubang = 22 mm
2 mm (space)
= 24 mm

Tebal Berat Jenis Panjang


(m) ( Kg/m3 ) (m)
0.050 2245.000 1.000
0.250 2400.000 1.000
13.480 ( Kg/m2 ) 1.000
0.050 1000.000 1.000
Beban Mati (qd)
qult = 1040.753 Kg/m

225 kN = 22500
11250 kg (SNI 1725:2016, hal 41)
2.0 (SNI 1725:2016, hal 45)

2 (SNI 1725:2016, hal 41)


+ 2.0 x 11250 = 22500 kg
1.0 x 22500 = 22500 kg

Tebal Berat Jenis Panjang Faktor


(m) ( Kg/m3 ) (m) Beban
0.550 2400.000 1.000 1.3
0.050 2400.000 1.000 1.3
13.480 ( Kg/m2 ) 1.000 1.1
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028

0.050 1000.000 1.000 2.0


Beban Mati (qd)
Kg/m

kg/m² dengan faktor beban : 1.8 (SNI 1725 2016, hal 46)
x 1.00 x 1.8
kg/m
qu1 + qu2
1986.83 + 900.00
2886.83 Kg/m

n terhadap beban yang bekerja


15 kN/m atau sebesar 1500.00

1500.00
kg 300
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028

jumlah 1 pagar = 3 pipa

Bh BM 2886.83
Kerb 1500.00
Pagar tro 194.256
Plat lanta846240
berat ran 467557
1318378.08
= 0.075 m

= 0.15 m

0.3 x 1.2 x 2400 x 1.3 = 168.48 Kg


3 x 2 x 1.2 = 25.776 Kg
P1 = 194.256 Kg

P1

qu.tr
Pu

1
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028

P1

qu.tr

1
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028

SNI 1725 - 2016, hal 13


cor di tempat)SNI 1725 - 2016, hal 14

SNI 1725 - 2016, hal 13


cor di tempat)SNI 1725 - 2016, hal 14

SNI 1725 - 2016, hal 13


cor di tempat)SNI 1725 - 2016, hal 14
7
4
2
SNI T - 02 - 2005, hal 11
SNI 1725 - 2016, hal 14

SNI 1725 - 2016, hal 14


Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028

Faktor Jumlah
Beban ( Kg/m )
1.3 145.925
1.3 780.000
1.1 14.828
2.0 100.000
1040.753

22500 kg

Faktor Jumlah
Beban ( Kg/m )
1.3 1716.000
1.3 156.000
1.1 14.828
Muhammad Julkarnain 12 21 066
Perencanaan Jembatan Abdullah Faqih Islam 12 21 028

2.0 100.000
1986.828

1500.00 kg/m (BMS


4.2.3 Perhitungan Penulangan Plat
1. Lantai kendaran (Tumpuan)

Dari hasil perhitungan berdasarkan pembebanan I diperoleh momen tumpuan terbesar :


Mmax Tumpuan = 4680.0 Kg.m
Digunakan tulangan diameter = 16 mm

Diketahui :
Mu = 4680.0 Kg.m = 4680000 Nmm = 46.8
f'c = 30 Mpa
fy = 400 Mpa
h = 250 mm
Selimut beton = 40 mm
Dtulangan = 16 mm
b = 1000 mm
E baja = 200000 Mpa

d = h - tebal selimut- 1/2 D


= 250 - 40 - 1/2 x 16
= 202 mm

d' = h - d
= 250 - 202
= 48 mm

Dicoba tulangan D = 16 jarak tulanga= 250 mm


AS=AS= 1 π D ² b
4 jarak tulangan
= 1 3.14 16 ² 1000
4 250
= 804.5714285714 mm²

mencari letak garis netral :


dimisalkan garis netral C > d' :

s Ts
As
h d Z1 Z2
As'
d' c a
Cs
Cc
c' = 0,003 0,85 f'c

b = 1000 mm

fs' = c - d' εc Es

64
c

65
= c - 48
0.003 200000
c
c - 48
= x 600
c

fs = 400 Mpa (diambil dari fy dikarenakan termasuk daerah tarik)

fc' ≤ 30 MPa ,maka β = 0.85


fc' > 30 MPa ,maka β = 0.85 - fc' - 30 0.005
7
= 0.85 - 30 - 30 0.005
7
β = 0.85
karena fc' = 30 Mpa ,maka dipakai nilai β = 0.85

∑H = 0
Cc + Cs – Ts = 0
0.9 fc' β c b + As' fs' - As fs = 0

0.9 30 0.85 c 1000 + 804.5714 c - 48 600 - 804.5714


c
x 400 = 0

21675 c + 805 c - 48 600 - 321828.5714 =


c

21675 c + 482742.8571 c - 23171657.143 - 321828.5714 x


c
= 0

21675.00 c2 + 482742.857 c - 23171657.143 - 321828.5714


c = 0
21675.00 c2 + 160914.286 c - 23171657.143 =
a b c

dengan menggunakan rumus ABC di dapat


C12 = - b ± b ² - 4 a c
2 a

= -160914.3 ± 160914.29 ² - 4 21675.00 -23171657.1


2 21675.00
= -160914.3 ± 1426490.82774221
43350
C1 = 29.194 mm
C2 = -36.618 mm

66
s Ts
As
h d Z
As'
d' c a Cc
c' = 0,003 0,85 f'c

b = 1000 mm

mencari c baru

Cc - T1 - T2 = 0
0.85 fc' α b - As fy + As' fy = 0

0.85 30 β 1000 c + 804.5714286 400.00 + 804.5714286


d' - c x 600 = 0
c

0.85 30 0.85 1000 c + 321828.5714 + 804.5714286

48 - c x 600 = 0
c

21675 c + 482742.8571 c - 23171657.1 + 321828.5714


c
x c = 0

21675 c + 482742.8571 c - 23171657.1 - 321828.5714


= 0

21675 c2 + 160914 c - 23171657 = 0

dengan menggunakan rumus ABC di dapat


C12 = - b ± b ² - 4 a c
2 a

= -160914.3 ± 160914.29 ² - 4 21675.00 -23171657.1


2 21675.00
= -160914.3 ± 1426490.82774221
43350
C1 = 29.194 mm
C2 = -36.618 mm

fs' = d'-c εc Es
c
= 48 - 29
0.003 200000

67
0.003 200000
c
48.00 - 29.19
= x 600
29.194

68
= 386

Karena c < d' maka asumsi benar

a = β c
= 0.85 29.194
= 24.8152263143 mm

Cc = 0.85 fc' a b
= 0.85 30.00 24.815 1000
= 0.85 30.00 24.815 1000
= 632788.271013962 N

T1 = As x fy
= 804.571 x 400
= 321828.571428571 N

T2 = As x fs'
= 804.571 x 386
= 310959.69958539 N

CC = T1 + T2
632788.27101 = 321828.571428571 + 310959.6996
632788 = 632788

Z = d - ( 0.5 x a )
= 202.0 - ( 0.5 x 24.82 )
= 189.592 mm

Mn = Cc x Z
= 632788.271 x 189.59
= 119971838.668 Nmm

Mr = Ф x Mn
= 0.85 x 119971838.668
= 101976062.868 Nmm
= 101.9761 KNm

kontrol
Mr > Mu
101.9761 KNm > 46.80000 KNm Aman

jadi dipakai tulangan rangkap : D16 - 200 mm (untuk tulangan tarik)


D16 - 200 mm (untuk tulangan tekan)

Direncanakan menggunakan tulangan bagi D 12 mm

69
As bagi = 20% x As As ada = 0.25 3.14 12
= 0.2 x 804.5714286 = 113.143 mm2
= 160.9142857143 mm2

Jumlah tulangan bagi tiap meter (n)

n = AS bagi
AS ada
= 160.914
113.143
= 1.42 ̴ 4 tulangan

S = b ditinjau = 1000 = 250 mm


n 4

jadi dipakai tulangan : D 12 mm = 250 mm

2. Lantai kendaran (Lapangan)

Dari hasil perhitungan berdasarkan pembebanan I diperoleh momen Lapangan


terbesar : Mmax Lapangan = 5260.000 Kg.m
Digunakan tulangan diameter = 16 mm

Diketahui :
Mu = 5260.000 Kg.m = 5260000 Nmm = 52.60000
f'c = 30 Mpa
fy = 400 Mpa
h = 250.00 mm
Selimut beton = 40 mm
D tulangan = 16 mm
b = 1000 mm
E baja = 200000 Mpa

d = h - tebal selimut- 1/2 D


= 250 - 40 - 1/2 x 16
= 202 mm

d' = h - d
= 250 - 202
= 48 mm

Dicoba tulangan D = 16 jarak tulanga= 200 mm


AS=AS= 1 π D ² b
4 jarak tulangan

70
= 1 3.14 16 ² 1000
4 200
= 1005.7142857143 mm²

mencari letak garis netral :


dimisalkan garis netral C > d' :

71
s Ts
As
h d Z1 Z2
As'
d' c a
Cs
Cc
c' = 0,003 0,85 f'c

b = 1000 mm

fs' = c - d' εc Es
c
= c - 48
0.003 200000
c
c - 48
= x 600
c

fs = 400 Mpa (diambil dari fy dikarenakan termasuk daerah tarik)

fc' ≤ 30 MPa ,maka β = 0.85


fc' > 30 MPa ,maka β = 0.85 - fc' - 30 0.005
7
= 0.85 - 30 - 30 0.005
7
β = 0.85
karena fc' = 30 Mpa ,maka dipakai nilai β = 0.85

∑H = 0
Cc + Cs – Ts = 0
0.9 fc' β c b + As' fs' - As fs = 0

0.9 30 0.85 c 1000 + 1005.7143 c - 48 600 - 1005.7143


c
x 400 = 0

21675 c + 1006 c - 48 600 - 402285.7143 =


c

21675 c + 603428.5714 c - 28964571.429 - 402285.7143 x


c
= 0

21675.00 c2 + 603428.571 c - 28964571.429 - 402285.7143


c = 0
21675.00 c2 + 201142.857 c - 28964571.429 =
a b c

72
dengan menggunakan rumus ABC di dapat
C12 = - b ± b ² - 4 a c
2 a

= -201142.9 ± 201142.86 ² - 4 21675.00 -28964571.4


2 21675.00
= -201142.9 ± 1597400.00996517
43350
C1 = 32.209 mm
C2 = -41.489 mm

s Ts
As
h d Z
As'
d' c a Cc
c' = 0,003 0,85 f'c

b = 1000 mm

mencari c baru

Cc - T1 - T2 = 0
0.85 fc' α b - As fy + As' fy = 0

0.85 30 β 1000 c + 1005.714286 400.00 + 1005.714286


d' - c x 600 = 0
c

0.85 30 0.85 1000 c + 402285.7143 + 1005.714286

48 - c x 600 = 0
c

21675 c + 603428.5714 c - 28964571.4 + 402285.7143


c
x c = 0

21675 c + 603428.5714 c - 28964571.4 - 402285.7143


= 0

21675 c2 + 201143 c - 28964571 = 0

dengan menggunakan rumus ABC di dapat


C12 = - b ± b ² - 4 a c
2 a

73
= -201142.9 ± 201142.86 ² - 4 21675.00 -28964571.4
2 21675.00
= -201142.9 ± 1597400.00996517
43350
C1 = 32.209 mm
C2 = -41.489 mm

fs' = d'-c εc Es
c
= 48 - 32
0.003 200000
c
48.00 - 32.21
= x 600
32.209
= 294

Karena c < d' maka asumsi benar

a = β c
= 0.85 32.209
= 27.3775912318 mm

Cc = 0.85 fc' a b
= 0.85 30.00 27.378 1000
= 0.85 30.00 27.378 1000
= 698128.576411158 N

T1 = As x fy
= 1005.714 x 400
= 402285.714285714 N

T2 = As x fs'
= 1005.714 x 294
= 295842.862125444 N

CC = T1 + T2
698128.57641 = 402285.714285714 + 295842.8621
698129 = 698129

Z = d - ( 0.5 x a )
= 202.0 - ( 0.5 x 27.38 )
= 188.311 mm

Mn = Cc x Z
= 698128.576 x 188.31
= 131465433.039 Nmm

74
Mr = Ф x Mn
= 0.85 x 131465433.039
= 111745618.083 Nmm
= 111.7456 KNm

kontrol
Mr > Mu
111.7456 KNm > 52.60000 KNm Aman

jadi dipakai tulangan rangkap : D16 - 200 mm (untuk tulangan tarik)


D16 - 200 mm (untuk tulangan tekan)

Direncanakan menggunakan tulangan bagi D 12 mm

As bagi = 20% x As As ada = 0.25 3.14 12


= 0.2 x 1005.714286 = 113.143 mm2
= 201.1428571429 mm2

Jumlah tulangan bagi tiap meter (n)

n = AS bagi
AS ada
= 201.143
113.143
= 1.78 ̴ 4 tulangan

S = b ditinjau = 1000 = 250 mm


n 4

jadi dipakai tulangan : D 12 mm = 250 mm

75
KNm

76
804.5714

321828.5714

-23171657.1

77
c

-23171657.1

78
2

KNm

79
1005.7143

402285.7143

80
-28964571.4

81
-28964571.4

82
2

83
4.2.4 Perhitungan gelagar
Gelagar Memanjang

Gelagar Melintang

D
A D D
A D D
A D Trotoar

B B B
C C C C C C
B B B
B B B
C C C C C C
B B B
Lantai Kendaraan
B B B
C C C C C C
B B B
B B B
C C C C C C
B B B

D A DD A DD A D
Trotoar

Gambar Denah perataan beban lantai kendaraan dan trotoar

1. Perataan beban tipe A

A B C
A
B
h

Q1 Q2

1
Q1 = x 0.9 x 0.9 = 0.405
2
1
Q2 = x 3.0 x 0.9 = 1.4
2
Ra = Rb = Q1 + Q2
= 0.405 + 1.4
= 1.755
1
M1 = 2.3 Ra - [ (Q1 x(
3
1
)) + ( Q2 x x 2.85
4

= 2.325 x 1.755 - [( 0.405

2.85
)) + ( 1.4 x )]
4
= 2.419875

77
1
M2 = x h x l²
8
1 2
= x h x 4.7
8
= 2.7028125 h
M1 = M2
2.419875 = 2.7028125 h
h = 0.8953173777 < 0.900

2. Perataan beban tipe B

A B C
A =
B =
h =
Q1 Q2

1
Q1 = x 0.75 x 0.75 = 0.28125
2
1
Q2 = x 3.2 x 0.75 = 1.2
2
Ra = Rb = Q1 + Q2
= 0.28125 + 1.2
= 1.463
1
M1 = 2.325 Ra - [ (Q1 x(
3
1
)) + ( Q2 x x 3.2
4

= 2.325 x 1.463 - [( 0.28125

3.2
)) + ( 1.2 x )]
4
= 1.956796875
1
M2 = x h x l²
8
1 2
= x h x 4.7
8
= 2.7028125 h
M1 = M2
1.956796875 = 2.7028125 h
h = 0.7239854318 < 0.750

78
3. Perataan beban tipe C
A

Q1

1
Q = x 0.75 x 0.75
2
= 0.28125
Ra = Rb = Q = 0.28125

1.50
M1 = ( Ra x ) - (
2

x 1.5 )

1.50
= ( 0.28125 x ) -
2
1
x x 1.5 )
2
= 0.140625
1
M2 = x h x l²
8
1 2
= x h x 1.5
8
= 0.28125 h
M1 = M2
0.140625 = 0.28125 h
h = 0.5 < 0.75

4. Perataan beban tipe D

1
Q = x 0.45 x 0.90
2
= 0.2025
Ra = Rb = Q = 0.2025

79
0.90
M1 = ( Ra x ) -
2
1
x x 0.45 )
2
0.90
= ( 0.2025 x ) -
2.00
1
x x 0.45 )
2
= 0.0759375
1
M2 = x h x l²
8
1 2
= x h x 0.9
8
= 0.10125 h
M1 = M2
0.0759375 = 0.10125 h
h = 0.75 < 0.900

4.2.4.1 Perencanaan gelagar memanjang

Jarak antar gelagar memanjang = 1.50


Jarak antar gelagar melintang = 4.65
qutr (beban trotoar) = 2512.80
qult (beban plat lantai kendaraan) = 1660.02

a. Perhitungan pembebanan (beban mati)


● Akibat berat lantai trotoar (untuk gelagar tepi)
qdtr = per. beban A x q Trotoar + Per beban B
= 0.8953173777 x 2513 + 0.723985432
= 3451.580 kg/m

● Akibat berat lantai kendaraan (untuk gelagar tengah)


qdlt = Per beban B x q lantai kendaraa+ Perataan beban B
= 0.7239854318 x 1660.015 +
= 2403.6533532778 kg/m

b. Perhitungan pembebanan (beban hidup "D")

Panjang dan lebar melintang lajur kendaraan yakni


beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata (BTR) yang di
gabungkan dengan beban garis (BGT) (SNI 1725-2016,halaman 38)

● Beban terbagi rata (BTR)


Faktor beban = 2 1 kpa
Dimana L = 37.2 > 30
q = 9 x ( 0.5 +
80
= 9 x ( 0.5 +

= 8.129 kpa
= 812.903 kg/m2

ql =
q x perataan beban B

Gelagar memanjang (tepi)


Gelagar Memanjang

Gelagar Melintang

Trotoar

B B B

Lantai Kendaraan

B B B
Trotoar

Gambar perataan beban gelagar tepi


qltr =
813 x 0.72

= 1177.060 kg/m

Gelagar memanjang (tengah)


Gelagar Memanjang

Gelagar Melintang

Trotoar

B B B
B B B
B B B 81
Lantai Kendaraan
B B B
B B B
B B B
Gelagar Melintang

Trotoar

B B B
B B B
B B B
Lantai Kendaraan
B B B
B B B
B B B

Trotoar

Gambar perataan beban gelagar tengah

qllt =
813 x ( 0.72 +

= 2354.120 kg/m

● Beban garis (BGT)


Beban terpusat P yang ditempatkan tegak lurus arah lalu lintas pada
jembatan adalah ( SNI 1725 2016 hal. 39 )
Beban garis P = 49 kN/m
Faktor beban = 2
Pu = 4900 x
= 4900 x
= 9800 Kg/m

82
Bentang jembatan = 37.2 m

Dilihat dari grafik diatas maka diambil FBD


k = 1 + FBD
= 1 + 0.4
= 1.4

Pg =
pu x perataan beban B

Gelagar memanjang (tepi)


Gelagar Memanjang

Gelagar Melintang

Trotoar

B B B

Lantai Kendaraan

B B B
Trotoar

Gambar perataan beban gelagar tepi

Pgtr =
9800 x 0.72

= 9933.080 kg/m

83
Gelagar memanjang (tengah)
Gelagar Memanjang

Gelagar Melintang

Trotoar

B B B
B B B
B B B
Lantai Kendaraan
B B B
B B B
B B B

Trotoar

Gambar perataan beban gelagar tengah

Pglt =
9800 x ( 0.72 +

= 19866.160 kg/m

Tabel hasil pembebanan di atas


Beban mati
Gelagar tepi qdtr =
Gelagar tengah qdlt =
beban hidup (BTR)
Gelagar tepi qltr =
Gelagar tengah qllt =
beban hidup (BTR)
Gelagar tepi Pgtr =
Gelagar tengah Pglt =

c. Perhitungan statika

● Gelagar Tepi
pgtr= 9933.080 kg/m
qdtr= 3451.6 kg/m qltr = 1177.060 kg/m

4.65

gambar beban gelagar memanjang tepi

RA1 x 4.65 = qdtr x L (


qltr x L
84
+ Pgtr x
= 3452 x 4.65

85
+ 1177.060 x 4.65
+ 9933.080 x
= 37315.8962578125 + 12725.491935484
= 73135.799483619
RA1 = 73135.799483619
4.65
= 15728.1289212084 Kg

Mu1 = 1
( x qdtr x
8
x qltr x L² )
1
+ ( x Pgtr
4
= 1
( x 3451.580 x
8
x 1177.060 x 21.6 )
1
+ ( x 9933.080
4
= 9328.9740644531 + 3181.372983871 +
= 24057.552693485 Kg.m

● Gelagar Tengah
pglt= 19866.160 kg/m
qdlt= 2403.65 kg/m qllt = 2354.120

4.65

Gambar beban gelagar memanjang tengah


RA2 x 4.65 = qdlt x L (
+ qllt x L
+ Pglt x
= 2403.65 x 4.65
+ 2354.120 x 4.65
+ 19866.160 x
= 25986.497315625 + 25450.983870968
= 97626.3037672379
RA2 = 97626.3037672379
4.65
= 20994.9040359651 Kg

86
Mu2 = 1
( x qdlt x
8
x qllt x L² )
1
( x Pglt x
4
= 1
( x 2403.653 x
8
x 2354.120 x 21.6 )
1
( x 19866.160 x
4
= 6496.6243289063 + 6362.7459677419 +
= 35953.781586971 Kg.m

dari perhitungan statika diatas dipakai momen yang terbesar untuk


perhitungan dimensi gelagar memanjang yaitu 35953.782
dari perhitungan statika diatas diambil V Total =
=
=

87
4.2.4.2 Perhitungan dimensi gelagar memanjang

Data perencanaan yang diketahui sebagai berikut :


Mu = 35953.782
Fc' = 30
Mutu baja = 55
fy = 410
fu = 550
E = 200000
L(panjang gelagar) = 5
Bo(jarak antar gelagar memanjang) = 1.50
h beton (tebal plat lantai kendaraan) = 0.25

Dicoba dimensi dengan ukuran baja

Y
W
A
Ix
tf

Iy
tw r
X sx
H

sy
b
h
tw
B
tf

88
σ = 4100 kg/cm² (tegangan ijin baja)
1
Mu2 = x W x l² x faktor beban baja
8
1
= x 159 x 5.0 ² x
8
= 546.5625 kg.m

Mu total = Mu + Mu2
= 546.5625 + 35953.8
= 36500.344 kg.m

a. Kontrol kelangsingan penampang

b 356
λf = = =
2 tf 2 22

170 170
≤ λp = =
fy 410

h 352 - 2
λw = =
2 tw 2

1680
= 10 ≤ λp =
fy

persyaratan penampang kompak


λ = λp
λf ≤ λp = 8.090909 ≤ 8.40
λw ≤ λp = 10 ≤ 82.97

Penampang dinyatakan kompak karena memenuhi persyaratan

b. Perhitungan balok komposit

Lebar efektif plat beton diambil nilai terkecil dari perhitungan dibawah ini :

L 500
bE ≤ = = 125 cm
4 4

bo ≤ 150 cm
Jadi dari perhitungan di atas dapat diambil nilai terkecil yaitu

89
Menentukan nilai rasio modulus elasitisitas (n) :

90
E beton = 4700 fc'
= 4700 30
= 25742.960 Mpa

E baja = 200000 Mpa

Es
n =
Ec
200000
=
25742.960
= 7.769

Lebar efektif ekuivalen


bE' = bE
n
= 125
7.769
= 16.089 cm

Menentukan letak garis netral

bE

d'
Z1
Ya
h beton A1
d1
Z2

d2

Yb
h baja A2

1. Plat beton
Luas Penampang (A1) = bE' x
= 16.1 x
= 402.234

Lengan momen (Z1) = h plat beton


2
= 25
2
= 12.5 cm

91
A1 x Z1 = 402.234
= 5027.9219145982

92
2. Baja
Luas Penampang (A2) = 202

Lengan momen (Z2) h baja


= +
2
= 35.2
+
2
= 42.6 cm

A2 x Z2 = 202.000
= 8605.2

Diukur dari bagian atas plat

Ya = ∑A . Z
∑A
= 5027.9219145982 + 8605.2
402.234 + 202
= 22.563 cm

Yb = h plat beton + h baja - Ya


= 25 + 35.2 - 22.5626619551
= 37.637 cm

- Plat beton
Io = 1
x bE' x h plat
12
= 1
x 16.1 x 25
12
= 20949.6746441592 cm⁴

- 1
d1 = Ya x h plat
2
- 1
= 22.6 x 25
2
= 10.06266 cm

- Baja
Io = 47600.00 cm⁴

- 1
d2 = Yb x h baja
2
- 1
= 37.6 x 35.2
2
= 20.0 cm
93
Apabila ditabelkan dari hasil perhitungan letak garis netral adalah sebagai berikut :

A Z Io
No Keterangan
cm² cm cm⁴
1 Plat beton 402.234 12.500 20949.675
2 Baja WF 202.000 42.600 47600.000
I komposit

Dimisalkan garis netral (c) > d' :

Keseimbangan gaya C = T, maka diperoleh : l


diketahui
fy tulangan = 490 MPa
fy profil baja = 410 MPa
As profil baja = 20200 mm²
b = 1250 mm²
d' = 48 mm
d = 202 mm
fc' = 30 MPa
β1 = 0.85

Menentukan As tulangan (Tulangan menggunakan D


1
As = x π x d
4
jarak antar tulangan
1
= x 3.14 x 16
4
250
= 1005.714 mm²

fs = c - d'
600
c

menentukan nilai c
CC + Cs - T1 - T2
0.85 fc' a b + As tulangan fs
- As profil wf fy profil wf = 0
0.85 30 0.850 c 1250 +
94
- 1005.714 490 - 20200 410

27093.750 c + 603428.571 c
c
492800 - 8282000 =
27093.750 c + 603428.571 c
c
492800 - 8282000
c

27093.750 c2 + 603428.571 c
492800 c - 8282000
27093.750 c2 + -8171371.429 c
a b

C12 = - b ± b ^2 - 4
2a

= 8171371 ± -8171371 ² -
2 27093.750
= 8171371 ± 8361240.72445262
54188
C1 = 305.100 mm
C2 = -3.504 mm

jadi nilai c dipakai 305.100 mm

a = β1 c
= 0.85 305.100
= 259.3350925965 mm

menentukan nilai fs
fs = c - d' x ɛc
c
= 305 - 48 x 0.003
305.10
= 505.6048 Mpa < fy =
karena fs > fy maka dipakai fy =

Besar gaya tekan Cc


Cc = 0.85 x fc' x a
= 0.85 x 30 x 259.335
= 8266306.077 N

Cs = As' x fs
95
= 1005.7 x 490
= 492800.000 N

96
Gaya tarik T pada profil baja
T1 = As tulangan x fy
= 1005.714 x 490
= 492800.000 N

T2 = As profil baja x fy
= 20200 x 410
= 8282000.000 N

ti Cc + Cs = T1
8266306.1 + 492800.0 = 492800.0
8759106.1 = 8774800.0

Kuat lentur nominal dapat dihitung


Zc = h baja
+ h beton -
2
= 352
+ 250 -
2
= 296.332 mm

Zs = h baja
+ h beton -
2
= 352
+ 250 -
2
= 378.000 mm

Mn = Cc x Zc + Cs
= 8266306.1 x 296.332
= 2635853162.7 Nmm
= 263585.316 Kgm

Kuat nominal yang dihitung berdasarkan tegangan plastis pada


penampang komposit
Ø Mn = 0.85 x 263585.32
= 224047.518829727 Kgm

Kontrol kekuatan penampang


ØMn ≥ Mu
224047.51882973 Kgm ≥ 36500.34

c. Kontrol perhitungan
1 Kontrol terhadap geser
Gaya geser rencana
V total = C = 36723.033
97
Kapasitas geser penampang

d = ( h baja - 2
tf )
= ( 352 - 2
22 )
= 268 mm

Vn = 0.55 x d x
= 0.55 x 268 x
= 1011164 N
= 101116 Kg

kontrol
Vn = 101116 Kg ≥ V total

2 Kontrol terhadap lendutan (beam 242)

1
fijin = x L
360
1
= x 500
360
= 1.388889 cm

Momen area :

5.00

x = 5 L
x
8 2
= 5 5
x
8 2
= 1.5625 m

Mc = 1 q L^2 +
8
= 1 2354.120 25
8
1 19866.160 5
4
= 7356.6261622638 +
= 32189.3264744386

98
= 2 b h
3
= 2 2.5 32189.3264744386
3
= 53648.8774573976 m2

M max dari staad pro beam 242 =


=

- mencari modulus elastisitas komposit


E baja (Es) = 200000
E beton (Ec) = 4700
= 4700
= 25742.960
Luas penampang baja (As) = 20200.000
Luas penampang beton (Ac) = 40223.375
L (panjang gelagar) = 5000

E = Ec ( Ac
Ac + As
2
Es ( As
Ac + As
2
= 25743 40223.38
40223.38 +
2
200000 20200
40223.3753167856 +

= 41999.2157289336 Mpa (Elastisitas Komposit)


= 428274.402631082 cm⁴
- Lendutan yang terjadi pada gelagar memanjang yaitu sebesar :
I = 190381 190381
P = 19866.160 Kg 198661.6024974
Q = 2354.120 Kg/m 23.5412037

δ = M
E.I
= 336243640
428274.402631082 190381
= 0.0041 cm
= 0.0412 mm

fada < fijin

99
0.0412 < 14 Benar

d. Perencanaan Shear Conector


Gaya geser horizontal akibat komposit dipakai yang terbesar
fu = 490 Mpa

100
● Digunakan stud connector 2"
x 5 cm
3
2.5 x tf = 2.5 x 22
= 55 mm > 2"
3
dipakai d = 16 mm
● Luas penampang melintang satu buah stud connector :
Asc = 1 x π x d ²
4
= 1 x 3.14 x 16 ²
4
= 200.96 mm2

● Modulus elastisitas beton :

Ec = 4700 fc'
= 4700 30
= 25742.960 Mpa

● Perhitungan Gaya Geser Horizontal (Vh)


- C max = gaya geser yang disumbangkan oleh beton
= 0.85 x f'c x
= 0.85 x 30 x
= 2269500 N
- T max = gaya geser yang disumbangkan oleh profil baja
= As x fy
= 20200.00 x 490
= 9898000 N
Karena C max < T max maka dipakai nilai terkecil

Kuat geser satu buah stud connector diambil nilai terkecil :


Qn = 0.5 x Asc x fc' x
= 0.5 x 200.96 x 30 x
= 88301.787759635 N

Asc x fu = 200.96 x 490


= 98470.4 N
Karena Qn < Asc x fu maka dipakai nilai terbesar

persyaratan jarak penghubung geser


- jarak manimum longitudinal :
Smin = 6 x d
= 6 x 16
= 96 mm

- jarak maximum longitudinal :


101
Smax = 8 x t (plat beton)
= 8 x 250
= 2000 mm

- jarak tranversal (jarak minimum tegak lurus sumbu longitudinal


digunakan jarak antar baris stud
4 x d = 4 16
= 64 mm

Jumlah stud yang diperlukan :


jumlah stud n = Vh
Asc x fu
= 2269500
88301.7877596352
= 25.7016313891 bh
= 26 bh

Jarak antar stud (S) = L


jumlah stud
= 2500
26
= 96.153846154 mm
= 192.30769231 mm (Dipasang 2 baris)
= 200 mm ( Dibulatkan)

102
Trotoar

Lantai Kendaraan

Trotoar

= 0.9
= 2.85
= 0.9

0.405

1.4

1
x 0.90 + 2.85
2

)]

0.9 2.9
0.405 ( +
3 2

103
0.900 benar

0.75
3.15
0.75

0.28125

1.2

1
x 0.8 + 3.2
2

)]

0.8 3.2
0.28125 ( +
3 2

0.750 benar

104
A = 1.5
h = 0.75

1 1
Q x x
3 2

1
( 0.28125 x
3

0.75 benar

A = 0.9
h = 0.9

105
1
( Q x
3

1
( 0.2025 x
3

0.900 benar

m h. A = 0.90
m h. B = 0.724
kg/m h. C = 0.5
kg/m h. D = 0.75

x q lantai kendaraan
x 1660

erataan beban B x q lantai kendaraan


0.724 x 1660

= 2.75 m

= 100 kg/m2
m
15 ) kpa
106
L
15 ) kpa
37.2

nB x faktor beban

Gelagar memanjang
Gelagar melintang

1 Trotoar

B B B
1,75

1,75

9 Lantai kendaraan
1,75

1,75
B B B

1 Trotoar

5 5 5

x 2

Gelagar memanjang
Gelagar melintang

1 Trotoar

1,75
B B B

Trotoar B B B
1,75
B B B
9 Lantai kendaraan
B B B
1,75
B B B

Lantai Kendaraan 1,75


B B B 107

1 Trotoar
B B B

Trotoar B B B
1,75
B B B
9 Lantai kendaraan
B B B
1,75
B B B
B B B
Lantai Kendaraan 1,75

1 Trotoar

Trotoar 5 5 5

0.72 ) x 2

= 4900 Kg/m

faktor beban
2

108
= 40 %

nB x k

x 1.4

109
Gelagar memanjang
Gelagar melintang

1 Trotoar

Trotoar
1,75
B B B

B B B
1,75
B B B
9 Lantai kendaraan
B B B
Lantai Kendaraan 1,75
B B B
B B B
1,75

1 Trotoar
Trotoar

5 5 5

0.72 ) x 1.4

3451.580 kg/m
2403.65335 kg/m

1177.060 kg/m
2354.120 kg/m

9933.080 kg/m
19866.160 kg/m

0.5 x L ) +
( 0.5 x L )
110
0.5 x L
( 0.5 x 4.65 )

111
( 0.5 x 4.65 )
0.5 x 4.65
2725.491935484 + 23094.41129

1
L² ) + (
8

x L )
1
21.62 ) + (
8

x 4.65 )
11547.2056

pglt=8058,748 kg/m

qdlt=1756,374 kg/m qllt=789,008 kg/m


kg/m

0.5 x L )
( 0.5 x L )
0.5 x L
( 0.5 x 4.65 )
( 0.5 x 4.65 )
0.5 x 4.65
5450.983870968 + 46188.82258

112
1
L² ) + (
8
+

L )
1
21.62 ) + (
8
+

4.65 )
23094.4113

35953.782 Kg.m
RA1 + RA2
15728.1289 + 20994.90403597
36723.033 Kg

113
Kg.m
Mpa

Mpa
Mpa
Mpa
m = 500 cm
m = 150 cm
m = 25 cm

WF 350 x 350 x 14 x 22

= 159 kg/m
= 202 cm²
= 47600 cm⁴
= 16000 cm⁴
= 20 mm
= 2670 cm³
= 909 cm³
= 356 mm
= 352 mm
= 14 mm
= 22 mm

114
aktor beban baja

1.1

8.091

= 8.396

( 20 + 22 )
x 14

1680
= = 82.96929
410

benar
benar

λ < λp

125 cm

115
h plat beton
25
cm²

116
x 12.5
cm³

117
cm²

h plat beton

25

x 42.6
cm³

22.5626619551

³
h plat
³
25

h plat

25

h baja

35.2

118
Io d Io + A x d²
cm⁴ cm cm⁴
20949.675 10.06266196 61678.7244078247
47600.000 20.04 128701.97301683
190380.697

16 - 250 )
^2
x b
gan
^2
x 1250

= 0
- As tulangan fy tulangan

1006 c - 48
600
119
600
c
= 0

- 28964571.43 -
c
0
- 28964571.43 -
c
= 0

- 28964571.43 -
c = 0
- 28964571.43 = 0
c

a c

4 27093.750 -28964571

x E baja

0.003 x 200000

490 Mpa
490 Mpa

x bE
259.335 x 1250

120
+ T2
492800.0 + 8282000
8774800.0

a
2
259.335
2

d'

48

x Zs
+ 492800.00 x 378

Kgm Aman!!!

Kg
121
x r - 2 x

x 20 - 2 x

tw x fy
14 x 490

= 36723.033 Kg Aman

Gaya tanpa dikalikan faktor


beban

5.00

3.438

1 P L
4
+

24832.7003121748
kgm

122
33,624 kg.m2
336243640 kg.cm2

200000 Mpa
4700 fc'
4700 30
25742.960 Mpa
20200.000 mm²
40223.375 mm²
5000 mm

) +

223.38 +
20200.000

20200
20200

= 1903806974 mm⁴
198661.6024974 N
N/mm

123
Aman

124
Diameter maksimum stud yang
diizinkan

= 16 mm

b (flens) x t (pelat) mm
356 x 250 )

ai nilai terkecil 2269500 N

Ec
25742.960

ai nilai terbesar 88301.78776 N

125
Dipasang 2 baris)
Dibulatkan)

126
BAB V
PERENCANAAN GEL

5.1 PERATAAN BEBAN

Gelagar memanjang
Gelagar melintang

1 A D

B
1,75 C

1,75

1,75

1,75

5 5 5

Perataan
a. Beban Tipe A

Q1 Q2

1 3.000 1
1
Q1 = x 1.0 x 1.0 =
2
1
Q2 = x 3.0 x 1.0 =
2
Ra = Rb = Q1 + Q2
= 0.5 + 1.5
= 2.000
M1 = 2.5 Ra - [ (Q1 x(

= 2.5 x 2.000 - [(

= 1.8333333333
1
M2 = x h x l²
8
1 2
= x h x 5.0
8
= 3.125 h
M1 = M2
1.8333333333 = 3.125 h
h = 0.5866666667 < 1.000

b. Perataan beban Tipe B

Q1 Q2

0.9 3.3 0.9

1
Q1 = x 0.9 x 0.88 =
2
1
Q2 = x 3.3 x 0.88 =
2
Ra = Rb = Q1 + Q2
= 0.3872 + 1.4
= 1.817

M1 = 2.505 Ra - [ (Q1 x(

= 2.505 x 1.817 - [(

= 1.4855573333
1
M2 = x h x l²
8
1 2
= x h x 5.0
= x h x 5.0
8
= 3.1375125 h
M1 = M2
1.4855573333 = 3.1375125 h
h = 0.4734825226 < 0.880

c. Perataan Beban Tipe C

0.880

1.8

1.75
M1 = ( Ra x )
2
1.75
= ( 0.385 x )
2
= 0.2245833333
1
M2 = x h x l²
8
1 2
= x h x 1.8
8
= 0.3828125 h
M1 = M2
0.2245833333 = 0.3828125 h
h = 0.5866666667 < 0.880

d. Perataan Beban Tipe D

1.000

1.00

1.00
M1 = ( Ra x )
2
1.000
= ( 0.25 x )
2
= 0.1041666667
1
M2 = x h x l²
8
1 2
= x h x 1.0
8
= 0.125 h
M1 = M2
0.1041666667 = 0.125 h
h = 0.8333333333 < 1.000

5.2 PERENCANAAN GELAGAR MEMANJANG

Diketahui data sebagai berikut :


● Jarak antar gelagar memanjang =
● Jarak antar gelagar melintang =
● q plat trotoar (beban mati trotoar) =
● q plat lantai kendaraan =

a. Perhitungan Pembebanan (Beban Mati)


● Akibat berat lantai trotoar (untuk gelagar tepi)
qu = Perataan beban A x q Plat Trotoar +
= 0.5866666667 x 1987 +
= 1658.384 kg/m
● Akibat berat lantai kendaraan (untuk gelagar tengah)
qu = Perataan beban B x q plat lantai kendar +
= 0.4734825226 x 1040.75300000 +
= 985.5567117828 kg/m
b. Perhitungan Pembebanan (Beban Hidup "D")

Beban D menjadi penentuan dalam perhitungan gelagar memanjang bentang sedang sampai bentang
panjang dan lebar melintang lajur kendaraan yakni
L = 37.2 m > L = 30

q = 9.00 x 0.5 +

= 9.00 x 0.5 +

= 8.129 Kpa
= 812.90 kg/m²
Muatan terbagi rata ; faktor beban =
q = 812.90 x 2
= 1625.8064516129 kg/m
Beban terpusat P yang ditempatkan tegak lurus arah lalu lintas pada jembatan adalah =
kN/m = 4900 kg/m dengan faktor beban =
sepanjang gelagar adalah :
Pu = 4900 x 2
= 9800 kg
Faktor beban dinamis / koefisien kejut, untuk bentang L ≤ 50 m, maka nilai DLA
Diketahui L = 37.2 m maka nilai DLA
k = 1 + DLA
= 1 + 0.34
= 1.34
beban hidup yang diterima gelagar :
● Gelagar Tepi
qu = q
x Perataan Beban Tipe A
2.75
= 1625.8064516129
x 0.5866666667
2.75
= 693.6774193548 kg/m
● Gelagar Tengah
q
qu = x 2 x
2.75
1625.8064516129
= x 2 x
2.75
= 1387.3548387097 kg/m
P
Pu = x 2 x
2.75
9800
= x 2 x
2.75
= 5435.7333333333 kg

c. Perhitungan Statika
Merupakan perhitungan momen yang terjadi ditengah gelagar memanjang, yakni :

● Gegalar tepi
- Akibat beban mati
qu = beban mati akibat berat lantai kendaraan untuk gelagar tepi
= 1658.384 kg/m
qu

5.0
1
Mu = x qu x
8
1
= x 1658.3841158914
8
= 5182.5 kg.m
- Akibat beban hidup
qu = beban hidup trotoar untuk gelagar tepi
= 693.6774193548 kg/m

qu

5.0

1
Mu = x qu x
8
1
= x 693.6774193548
8
= 2167.7 kg.m

● Gegalar Tengah
- Akibat Beban mati
qu = beban mati akibat berat lantai kendaraan untuk gelagar tengah
= 985.5567117828 kg/m

qu

5.0

1
Mu = x qu x
8

1
= x 985.5567117828
8
= 3079.9 kg.m
- Akibat beban hidup
Pu = Beban garis hidup gelagar tengah
qu = Beban merata hidup gelagar tengah
Pu

A
5.0

1
Mu = x qu x
8
1
= x 1387.3548387097
8
= 11130.1505376344 kg.m
Dengan demikian, diperoleh momen total :
● Untuk gelagar tepi, Mu1 =
=
● Untuk gelagar tengah, Mu2 =
=
jadi diambil nilai momen yang terbesar yaitu Mu2

Dengan demikian, gaya geser total :


● Untuk gelagar tepi, Vu tepi =
=
● Untuk gelagar tengah, Vu tngh =
=
jadi diambil nilai momen yang terbesar yaitu Vu

d. Perencanaan dimensi gelagar memanjang

Digunakan profil WF 300 x 200 x 9 x 14

tf

tw

σ = 4100 kg/cm² (tegangan ijin baja)


1
Mu = x G x l² x
8
1
= x 65.4 x 5.0
8
= 224.8125 kg.m

Mu total = Mu + Mu2
= 224.8125 + 14210.0
= 14434.8 kg.m
= 1443482.77619556
Syarat pemilihan profil
ɸMn ≥ Mu
Dimana :
ɸ = Faktor resistensi =
Mn = Kekuatan momen nominal
Mu = Momen beban layan terfaktor
ɸ Mn = ɸ Mp
= ɸ x 1.12 x
Dimana :
Mp = Kekuatan momen plastis
1.12 = koefisien penampang plastis untuk profil WF
fy = 410 Mpa = 4100
maka ;
ɸ Mp = 0.9 x 1.12
= 3690590.4
Sehingga diperoleh ;
ɸ Mn ≥ Mu
3690590 kgcm > 1443482.77619556

Kontrol kelangsingan dan kekompakan penampang lentur

● Kontrol kelangisngan penampang


- Tekuk Lokal (local buckling)

b 200
λf = =
2 tf 2

h 300
λw = =
2 tw

persyaratan penampang kompak


λ = λp
λf ≤ λp = 7.1428571429 ≤
λw ≤ λp = 14 ≤

karena memenuhi persamaan λ =

- Tekuk Lateral (Lateral Buckling)

perhitugan tekuk lateraal berdasarkan SNI 1729;2015 hal 51-55


panjang komponen struktur utama

Lp = 1.50 x iy
= 1.50 x 477

= 15802.75 mm
= 15.80275 m

Karena gelagar memanjang yang direncanakan dalam kondisi penampang kompak dan
pengaku lateral pada gelagar yang direncanakan yaitu < Lp

Pemeriksaan pada bagian yang memiliki gaya aksial :

bf 3000

tf 410

bf = 0.5 x b
= 0.5 x 200
= 100

100 3000
= 7.142857 ≤
14 410

7.14285714 ≤ 148.1594 kompak

bw = ds
= 300 mm

300
= 21.42857
14

21.43 ≤ 197.5459 kompak

perhitungan balok komposit

- perhitungan beff
L = 5 m = 500 cm

beff < 1
x L
4
< 1
x 500
x 500
4
< 125 cm

beff = s s adalah jarak antar gelagar memanjang


< 1.50 m
< 150 cm

beff < 1 1
x s.kiri +
2 2
< 1 1
x 1.50 +
2 2
< 1.5 mm
< 150 cm

maka dipakai nilai beff erkecil yaitu 125 cm

Es Es Modulus elastisitas baja (2 x10^5 Mpa)


n =
Ec Ec Modulus elastisitas beton (4700. akar f'c)
2 x 10^5
=
4700 f'c
200000
=
4700 30
= 7.76911429

beff 125
= = 16.08935 cm
n 7.76911429
Perhitungan letak garis netral penampang komposit

Luas Penampang (A) Lengan Momen (Y)


NO
(cm2) (cm)
Beton = 16.089350127 25 25
=
1 402.23375317 2

Baja = luas penampang 30


+
2 baja 2
83.36 =
∑ 485.5937531679

Diukur daribagian atas plat

Ya = ∑ A.Y
∑A
= 8362.3219146
485.59375317
= 17.221 cm

yb = t + h -
= 25 + 30 -
= 37.779 cm

Perhitungan letak garis netral penampang komposit

No A (cm2) Y (cm)

1 402.233753 12.5

2 83.36 40

∑A 485.593753 ∑Ix =
karena Ya = 17.221 cm < tebal plat beton maka garis netral terletak p

berdasarkan persamaan keseimbangan Gaya C = T,maka diperoleh

a = AS fs
0.85 f'c bE
= 8336 410
0.85 30 1250
= 107.2238 mm

Karena nilai a < tebal pelat maka plat beton mampu mengimbangi gaya tarik

AS. Fs yang timbul pada baja.


- Tegangan tekan pada serat beton
Cc = 0.85 fc
= 0.85 30
= 3417760.00

- Tegangan tarik pada serat beton


T = As fy
= 8336 410
= 3417760

- Kuat lentur nominal dari komponen struktur komposit


Mn = Cc
(

= 3417760.00
(

= 512664196.39 Nmm
= 5126641.96 kgcm

- Kuat lentur rencana


Kuat momen nominal yang dihitung berdasarkan distribusi tegangan plasti

Øb . Mn = 0.85
= 4357645.66929867

Øb . Mn = 4357645.66929867
Kontrol terhadap geser

Gaya geser rencana :


Vu = 10332.2 kg
Kapasitas geser penampang :
Vy = 0.55 d tw fy
= 0.55 246 9 410
= 499257 N
= 49925.7 kg

Kontrol :
Vy ≥ Vu
49925.7 kg ≥ 10332.2 kg

● Kontrol Lendutan

p = 5435.7333333333 kg
q = 1387.3548387097 kg/m
1
f ijin = x L (Dengan L =
360
1
= x 500
360
= 1.3888888889 cm

x = 5 L
x
8 2
= 5 5
x
8 2
= 1.5625 m

Mc = 1 q L^2 +
8
= 1 1387.355 25 +
8
= 4335.4838709678 +
= 11130.1505376344
Luas 1/2 Parabola = 2 b h
3
= 2 2.5 11130.1505376344
3
= 18550.2508960573 m2

Mmax = 10,746 kg.m2


= 107459010 kg.cm2
E = Ec ( Ac
Ac +

= 257429.60203 ( 402.2337531679
402.2337531679 +

= 278284.958606723 kg/cm2 (Elastisitas Komposit)

Ix = 13300 cm4

δ = M
E.I
= 107459010
278284.95861 13300
= 0.0290 cm
= 0.2903 mm

fada < f ijin


0.2903 < 1.3889 Benar

Lendutan terhadap gelagar memanjang yaitu sebesar :


I komposit = 81892.0702 cm⁴ = 818920701.767804
P = 5435.7333 kg = 54.3573333333
Q = 1387.3548 kg/m = 13.8735483871

5 . Qu . L⁴ P . L³
f ada = +
384 . E . I 48 . E . I
5 x 13.87355 x 5
=
384 x 278285

Perhitungan Shear Connector

Dipakai stud diameter = 19.05 mm fu =


Asc = 0.25 d^2
= 0.25 3.1428571429 19.05 ^2
= 285.137679 mm2

Ec = 4700 f'c
= 4700 30
= 25742.9602 Nmm

● Perhitungan Gaya Geser Horizontal (Vh)


- C max = gaya geser yang disumbangkan oleh beton
= 0.85 x f'c
= 0.85 x 30
= 1275000 N
- T max = gaya geser yang disumbangkan oleh profil baja
= As x fy
= 8336 x
= 3417760 N
Karena C max < T max, maka dipakai yang terkecil =
● Perhitungan Jumlah Stud
Dipakai stud dengan Ø 16 mm, maka :
Asc = 285.137679 mm²
h = 100 cm
fy = 410 Mpa
Ec = 4700 f'c
= 4700 30
= 25742.9602027428 Mpa
Qn = Kekuatan geser 1 stud
= 0.5 x Asc x f'c
= 0.5 x 285.1377 x 30
= 125289.444543637 N > 116906.448214286
Karena Qn > Asc x fu, maka yang digunakan adalah nilai Asc x fu
Vh
Jumlah stud (n) =
Asc x fu
= 10.9061563282 ≈

● Jarak Konector geser yang harus dipasang pada gelagar memanjang adalah :
- jarak minimum longitudinal
digunakan sebagai jarak stud di daerah tumpuan
Smin = 6 x d
= 6 x 19.05
= 114.3 mm
= 11.43 cm

- jarak maximum longitudinal :


Smax = 8 x t (plat beton)
= 8 x 25
= 200 cm

- jarak tranversal (jarak minimum tegak lurus sumbu longitudinal


digunakan jarak antar baris stud
4 x d = 4 19.05
= 76.2 mm
= 7.62 cm

- Daerah lapangan
karena stud dipasang dua baris maka, jumlah stud pada baris pertama =

jarak antar stud s = 100


=
6

s s s s s s s s s

WF 300x200x9x14
BAB V
PERENCANAAN GELAGAR

ng

A B C

Q1 Q2
A
1 3 1

1.000
0.5

1.5

1.5
1 1 1
x 1.000 + 3.00 )) + ( Q2 x
3 2 2
1.0 3.0
0.5 ( + )) + ( 1.5 x
3 2

1.000 benar

0.88

A B C

0.3872
0,88

1.4
Q1 Q2
0,88 3,25 0,88
1.4

1 1 1
x 0.9 + 3.3 )) + ( Q2 x
3 2 2
0.9 3.3
0.3872 ( + )) + ( 1.4 x
3 2
0.880 benar

1
Q = x 0.88 x 0.88
2
= 0.385
Ra = Rb = Q = 0.385

1 1
- ( Q x x x 1.8 )
3 2
1 1
- ( 0.385 x x x 1.8 )
3 2

0.880 benar

1
Q = x 0.500 x 1.000
2
= 0.25
Ra = Rb = Q = 0.25

1 1
- ( Q x x x 0.500 )
3 2
1 1
- ( 0.25 x x x 0.500 )
3 2
1.000 benar

1.75 m ● h. A = 0.587
5 m ● h. B = 0.473
1986.828 kg/m ● h. C = 0.587
1040.753 kg/m ● h. D = 0.833

Perataan beban B x q Plat lantai kendaraan


0.4734825226 x 1041

Perataan beban B x q plat lantai kendaraan


0.4734825226 x 1040.753

sampai bentang
2.75 m (Buku BMS bag 2, 1992 : 2-21)
m maka,
15
kPa
L
15
kPa
37.20

Ml1 = 1 x q x L²
2 Lanjutan 8
Lanjutan
= 1 x 1625.81 x 5 ²
8
= 5080.645161 kgm
dengan faktor beban = 2 Maka beban garis yang bekerja pada 49
= 0.34
0.3 (SNI 1725-2016 Hal 45)

ataan Beban Tipe A x Faktor beban

0.5866666667 x 2

Perataan Beban Tipe A x faktor beban

0.5866666667 x 2

Perataan Beban Tipe A x faktor beban

0.5866666667 x 1.3

untuk gelagar tepi

1
Ra = Rb = x qu
B 2
1
= x 1658.384115891
2
= 4145.96 kg

2
x 5.0
1
Ra = Rb = x qu
B 2
1
= x 693.6774193548
2
= 1734.194 kg

2
x 5.0

untuk gelagar tengah

1
Ra = Rb = x qu
B 2
1
= x 985.5567117828
2
= 2463.892 kg

2
x 5.0

= 5435.7333333333 kg
= 1387.3548387097 kg/m

qu
1
Ra = Pu + qu x
B 2
1
= 5435.7333333 + 1387.35484
= 5435.7333333 + 1387.35484
2
= 6186.2537634409 kg
1
l² + x Pu x l
4
1
x 5.0 ² + x 5435.7333333 x 5.0
4

5182.5 + 2167.7
7350.2 kg.m
3079.9 + 11130.1505376344
14210.0 kg.m
= 14210.0 kg.m

4146.0 + 6186.3
10332.2 kg
2463.9 + 6186.2537634409
8650.1 kg
= 10332.2 kg

G = 65.4 kg/m
A = 83.36 cm² sectional Area
Ix = 13300 cm⁴ jx
Iy = 1900 cm⁴ jy
ix = 12.6 cm
h iy = 4.77 cm
r = 18 cm
Sx = 893 cm³ zx
Sy = 189 cm³ zy
b = 200 mm Bf
h = 300 mm D
tw = 9 mm
tf = 14 mm
faktor beban baja

² x 1.1

0.9 (untuk balok lentur)


Sx x fy

4100 kg/cm²

1.12 x 893 x 4100


kgcm

kgcm benar

200 170 170


14
= 7.143 ≤ λp =
fy
=
410
= 8.4

- 2 ( 13 + 11 )
= 14
2 x 9

8.40 benar
82.97 benar

λp maka penampang dinyatakan kompak, maka Mn = Mp

x E
fy
x 200000
410

kondisi penampang kompak dan panjang jarak


15.8027514 m

= 148.16

kompak

4000
= 197.5
410

kompak
r memanjang

x s. Kanan

x 1.50

itas baja (2 x10^5 Mpa)


itas beton (4700. akar f'c)
ngan Momen (Y) Statis Momen
(cm) A.Y (cm3)

12.5
5027.9219145982

25
3334.4000
40
8362.3219145982

ya
17.221

lo (cm4) D (cm) lo+Ad^2 (cm4)


1 15.8027513813 - 12.5
16.089 25 ^3
12 = 3.3 25337.3074707507
= 20949.6746441592
37.779 - 30
13300 2 56554.7627060297
= 22.779
81892.0702
beton maka garis netral terletak pada plat beton

ka diperoleh

< Tebal plat (tc) = 250 mm memenuhi

engimbangi gaya tarik

a bE
107.2238431373 1250
N

ur komposit
d a
+ t - )
2 2
300 107.224
+ 250 - )
2 2

asarkan distribusi tegangan plastis pada penampang Komposit.  b  0,85.

5126641.96
4357645.66929867 kgcm

4357645.66929867 kgcm > Mu = 1443483 kgcm memenuhi


perhitungan d
d = h - (tf x 2) - (r x 2)
= 300 - 9 x 2 - 18 x 2
= 246 mm

ok!!!

(Dengan L = 5 m atau L = 500 m)

3.4375

1 P L
4
1 5435.7 5
4
6794.6666666667
kgm
Ebeton = 4700 fc Ebaja = 200000 Mpa
= 4700 30 = 2000000 kg/cm2
= 25742.9602 Mpa
= 257429.602 kg/cm2
Ac ) + Es ( As )
As Ac + As
2
402.2337531679 ) + 2000000 ( 83.36 )
83.36 402.2337532 + 83.36
2
(Elastisitas Komposit)

818920701.767804 mm4
54.3573333333 N/mm
13.8735483871 N/mm

P . L³
48 . E . I

350 Mpa h = 100 mm 250 (isi sendiri / rencanakan)


gkan oleh beton
x b x t (pelat) mm
x 200 x 250 )

gkan oleh profil baja

410

1275000

mm, maka :

x Ec < Asc x fu
x 25742.960203 < 285.1 x 410
116906.448214286 N

1275000
=
116906.44821
12 buah
di bulatkan 10 cm

16.6666666667 cm

s s s

4
x 3.00 ) ]

3.00
)]
2

0.812500

0,88

x 3.3 ) ]

3.3
)]
2
A

0,88

Q
0,88 0,88
1,76

M1 1
D
Q
1
Gelagar memanjang
Gelagar melintang
G
1 A A A
F
B B B
1,75

E
1,75

D 9 L
1,75

C
1,75
B B B
B
1 A A A
A

5 5 5

1 2 3 4
Gelagar memanjang
Gelagar melintang
G
1 A A A
F
B B B
1,75

E
1,75

D 9 L
1,75

C
1,75
B B B
B
1 A A A
A

5 5 5

1 2 3 4

Alternatif lain
x 5.0

1658.384115891 x 5
x 5.0

693.6774193548 x 5

x 5.0

985.5567117828 x 5

x 5.0
x 5.0

dilihat di tabel baja


ectional Area
benar

1680 1680
≤ λp = = = 82.97
fy 410
x

5.00
5.2 PERENCANAAN GELAGAR MELINTANG

0.90 m 1.500 m 1.500 m 1.500 m

5.0 m

Diketahui data sebagai berikut :


● Jarak antar gelagar memanjang = 1.500 m
● Jarak antar gelagar melintang = 5.0 m
● q plat trotoar (beban mati trotoar) = 1986.828
● q plat lantai kendaraan = 1040.753

a. Perhitungan Pembebanan
● Akibat beban mati (lantai Kendaraan)
qdlt = (Perataan beban tipe C x 2) x
= 0.5866666667 x 2.000 x
= 1221.1501866667 kg/m
● Akibat beban mati (trotoar)
qd2 = (Perataan beban tipe D x 2) x
= 0.8333 x 2.000 x
= 3311.38 kg/m
● Berat gelagar memanjang + plat + aspal (WF 300 x 200), faktor beban baja =
W baja = 65.4 kg/m
P1 = G x panjang gelagar x faktor beban baja
= 65.4 x 5 x 1.1
= 359.7 kg
359.7
P1 (total) = + 179.85
2
= 359.7 kg
● Faktor beban dinamik / koefisien kejut
Sesuai grafik faktor beban dinamis diperoleh nilai DLA untuk bentang L ≤ 50m
adalah 34 %. Maka dengan demikian, untuk jembatan bentang (L) =
DLA = 34 % = 0.34
k = 1 + DLA
= 1 + 0.34
= 1.34
● Beban hidup terbagi rata
L = 37.2 m > L = 30

q = 9.00 x 0.5 +

= 9.00 x 0.5 +

= 8.129 Kpa
= 812.90 kg/m²
q
q 100% = x (Perataan beban tipe C
2.75
812.90
= x ( 0.5866666667 x
2.75
= 346.8387096774 kg/m

● Beban hidup (garis) Faktor beban = 2


P = 49 kN/m
= 4900 kg/m
P
P 100% = x k x 2
2.75
4900
= x 1.34 x 2
2.75
= 4775.2727272727 kg/m
● Beban hidup "D" dengan faktor beban
D 100% = q 100% + P 100%
= 346.8387096774 + 4775.2727272727
= 5122.1114369502 kg/m
● Beban hidup terpusat yang diterima gelagar memanjang
p
Ptengah = x( Perataan beban tipe A
2.75
= 812.90
x ( 0.5866666667 x
2.75
= 3229.2610752688 kg
● Beban truck "T" (beban gandar)
Beban diambil sebesar (T) = 11.25
Tu = 11.25 x 2
= 22.5 ton
= 22500 kg
● Beban hidup trotoar dengan faktor beban =
q = 5 kPa
= 500 x 2 x ( perataan beban tipe
= 500 x 2 x ( 0.8333
= 1666.6666666667 kg/m

b. Perhitungan Statika
Merupakan perhitungan momen yang terjadi ditengah-tengah bentang gelagar melintang

● Momen akibat berat lantai kendaraan dan berat lantai trotoar


qd2 =
3311.4 kg/m

0.9

Ra = ( qd1 x 3 ) +
= ( 1221.1501866667 x 3 )
= 6643.69256 kg
Mu1 = Ra x 3.90 - qd2
= 6643.69256 x 3.9 - 3311.4
= 10133.390244 kg/m

● Momen akibat pembebanan gelagar memanjang (beban mati)


359.7 kg 359.7

0.9

Ra = 359.7 x 5
2
= 899.25 kg
Mu2 = 899.25 x 3.90 - 359.7
= 1888.425 kgm
● Momen akibat beban hidup terpusat yang diterima gelagar memanjang
3229.2610752688 kg 3229.2610752688

0.9

Ra = 3229.2610752688 x 5
2
= 8073.1526881721 kg
Mu3 = 8073.1526881721 x 3.90 - 3229.2610752688
= 36329.19 kgm

● Momen akibat beban pagar trotoar


194.256 kg

0.9

Ra = 194.256 x 2
2
= 194.256 kg
Mu4 = 194.256 x 3.90 - 194.256
= 1486.06 kgm

● Momen akibat beban hidup "D"

0.9

Ra = 5122.1 x 6.0 x 3.9


7.8
= 15366.334 Kg
Mux = RA . ( 0,8 + x ) – ql1 . x . ½ x
= 15366.334 x 0.9 + X
= 13829.701 + 15366.3 X
DMx
=
dx
13829.701 + 15366.33 X
15366.33

Mux = 13829.701 + 15366.3


= 13829.701 + 15366.3
= 13829.701 + 46099.0
= 36879.2 kgm

● Momen akibat beban hidup trotoar

1666.6666666667 kg/m

1.0

Ra = 1666.7 x 1.0 + 1666.6666666667


2.0
= 1666.7 kg
Mu6 = 1666.7 x 1.0 x 4

= 1666.7 kg.m
● Momen akibat beban truck "T"
22500 kg 22500

1.0 1.25 1.75

Tu x 4 22500
Ra = =
2 2
Mu7 = 45000.0 x 3.0 - 22500
= 95625.0 kgm
Karena momen akibat beban truck "T" > momen akibat beban hidup "D", maka diambil momen
akibat momen beban truck = 95625.0
Sehingga momen total yang bekerja pada gelagar melintang yakni :
Mu total = Mu1 + Mu2
= 10133.390244 + 1888.425
= 184007.93 kg.m

gaya geser akibat beban mati dan beban hidup sebesar


Vmax = V1 + V2 + V3
= 6643.69 + 899.25 + 8073.15
= 77843.35 KG

d. Perencanaan dimensi gelagar melintang

Digunakan profil WF 700 x 300 x 15 x 28

tf

h
tw

b
σ = 4100 kg/cm² (tegangan ijin baja)
1
Mu = x G x l² x faktor beban baja
8
1
= x 215 x 1.75 ² x
8
= 90.53515625 kg.m

Mu total = Mu + Mu2
= 90.53515625 + 184007.9
= 184098.5 kg.m
= 18409846.4909732 kg.cm
Syarat pemilihan profil
ɸMn ≥ Mu
Dimana :
ɸ = Faktor resistensi = 0.9
Mn = Kekuatan momen nominal
Mu = Momen beban layan terfaktor
ɸ Mn = ɸ Mp
= ɸ x 1.12 x Sx
Dimana :
Mp = Kekuatan momen plastis
1.12 = koefisien penampang plastis untuk profil WF
fy = 410 Mpa = 4100
maka ;
ɸ Mp = 0.9 x 1.12
= 27689760 kgcm
Sehingga diperoleh ;
ɸ Mn ≥ Mu
27689760 kgcm > 18409846.4909732 kgcm

Kontrol kelangsingan dan kekompakan penampang lentur

Kontrol kelangisngan penampang


- Tekuk Lokal (local buckling)

b 302
λf = =
2 tf 2 28
h 708 -
λw = =
2 tw

1680 1680
≤ λp = = =
fy 410

persyaratan penampang kompak


λ = λp
λf ≤ λp = 5.392857143 ≤ 8.40
λw ≤ λp = 22 ≤ 82.97

karena memenuhi persamaan λ = λp

- Tekuk Lateral (Lateral Buckling)

perhitugan tekuk lateraal berdasarkan SNI 1729;2015 hal 51-55


panjang komponen struktur utama

Lp = 1.75 x iy x

= 1.75 x 686 x

= 26514.609 mm
= 26.51460941 m
perhitungan balok komposit

- perhitungan beff
L = 7.8 m = 780 cm

beff < 1
x L
4
< 1
x 780
4
< 195 cm

beff = s s adalah jarak antar gelagar melintang


< 5.00 m
< 500 cm

beff < 1 1
x s.kiri + x
2 2
< 1 1
x 5.00 + x
2 2
< 5 mm
< 500 cm

maka dipakai nilai beff erkecil yaitu 500 cm

Es Es Modulus elastisitas baja (2 x10^5 Mpa)


n =
Ec Ec Modulus elastisitas beton (4700. akar f'c)
2 x 10^5
=
4700 f'c
200000
=
4700 30
= 7.76911429

beff 500
= = 64.35740051 cm
n 7.76911429

Perhitungan letak garis netral penampang komposit

Luas Penampang (A) Lengan Momen (Y)


NO
(cm2) (cm)
Beton = 64.357400507 25 25
= 12.5
1 1608.9350127 2

Baja = luas penampang 70.8


+ 25
2 baja 2
273.6 = 60.4
∑ 1882.5350126714
Diukur daribagian atas plat

Ya = ∑ A.Y
∑A
= 36637.127658
1882.5350127
= 19.462 cm

yb = t + h - ya
= 25 + 70.8 - 19.462
= 76.338 cm

Perhitungan lletak garis netral penampang komposit

No A (cm2) Y (cm) lo (cm4)


1
64.3574005 25
1 1608.93501 12.5 12
= 83798.6986

2 273.6 60.4 237000

∑A 1882.53501

karena Ya = 19.462 cm < tebal plat beton maka garis netral terletak pada plat

berdasarkan persamaan keseimbangan Gaya C = T,maka diperoleh

a = AS fs
0.85 f'c bE
= 27360 410
0.85 30 5000
= 87.98117647 mm <

Karena nilai a < tebal pelat maka plat beton mampu mengimbangi gaya tarik

AS. Fs yang timbul pada baja.


- Tegangan tekan pada serat beton
Cc = 0.85 fc a
= 0.85 30 87.9811764706
= 11217600.00

- Tegangan tarik pada serat beton


T = As fy
= 27360 410
= 11217600

- Kuat lentur nominal dari komponen struktur komposit


Mn = Cc d
(
2
= 11217600 708
(
2
= 3971030606 Nmm
= 39710306 kgcm

- Kuat lentur rencana


Kuat momen nominal yang dihitung berdasarkan distribusi tegangan plastis pada pena

Øb . Mn = 0.85 39710306.06
= 33753760.15108

Øb . Mn = 33753760.15108

Kontrol terhadap geser

Gaya geser rencana :


Vu = 77843.4 kg
Kapasitas geser penampang :
Vy = 0.55 d tw fy
= 0.55 622 15 410
= 2103915 N
= 210391.5 kg
Kontrol :
Vy ≥ Vu
2103915 kg ≥ 77843.4 kg ok!!!
● Kontrol Lendutan
1
f ijin = x L (Dengan L =
360
1
= x 780
360
= 2.1666666667 cm

2,25 1,78
1,03
1 2 3 4

RVA RV
1 1,25 1,75 1 1,75 1,25 1
9

tabel perhitungan luas dan tiitk berat momen area akibat beban gandar T
No Jenis Bangunan Ruang b (m) h1 (m) h2 (m) Luas (m2)
1 Segitiga 1 0 284000 142000
2 Trapesium 1.75 284000 610000 782250
3 Trapesium 1.75 610000 714000 1158500
4 Persegi panjang 1 610000 610000

Mmax = 17151 kg.m2


= 171510000 kg.cm2
E = Ec ( Ac
Ac + As

= 257429.60203 ( 1608.9350126714
1608.935013 + 273.6

= 255343.856429989 kg/cm2 (Elastisitas Komposit)

Ix = 237000 cm4

δ = M
E.I
= 171510000
255343.85643 237000
= 0.0028 cm
= 0.0283 mm

f ada < f ijin


0.0283 cm < 2.1666666667 cm

Perhitungan Shear Connector

Dipakai stud diameter = 19.05 mm fu = 350

Asc = 0.25 d^2


= 0.25 3.1428571429 19.05 ^2
= 285.137679 mm2

Ec = 4700 f'c
= 4700 30
= 25742.9602 Nmm

● Perhitungan Gaya Geser Horizontal (Vh)


- C max = gaya geser yang disumbangkan oleh beton
= 0.85 x f'c x
= 0.85 x 30 x
= 1925250 N
- T max = gaya geser yang disumbangkan oleh profil baja
= As x fy
= 27360 x 410
= 11217600 N
Karena C max < T max, maka dipakai yang terkecil = 1925250
● Perhitungan Jumlah Stud
Dipakai stud dengan Ø 16 mm, maka :
Asc = 285.137679 mm²
h = 100 cm
fy = 410 Mpa
Ec = 4700 f'c
= 4700 30
= 25742.9602027428 Mpa
Qn = Kekuatan geser 1 stud
= 0.5 x Asc x f'c x
= 0.5 x 285.1376786 x 30 x
= 125289.444543637 N > 116906.448214286
Karena Qn > Asc x fu, maka yang digunakan adalah nilai Asc x fu
Vh
Jumlah stud (n) = =
Asc x fu
= 16.4682960556 ≈ 17

● Jarak Konector geser yang harus dipasang pada gelagar memanjang adalah :
- jarak minimum longitudinal
digunakan sebagai jarak stud di daerah tumpuan
Smin = 6 x d
= 6 x 19.05
= 114.3 mm
= 11.43 cm

- jarak maximum longitudinal :


Smax = 8 x t (plat beton)
= 8 x 25
= 200 cm

- jarak tranversal (jarak minimum tegak lurus sumbu longitudinal


digunakan jarak antar baris stud
4 x d = 4 19.05
= 76.2 mm
= 7.62 cm di bulatkan

- Daerah lapangan
karena stud dipasang dua baris maka, jumlah stud pada baris pertama =

jarak antar stud s = 100


= 12
8.5

s s s s s s s s s

WF 300x200x9x14
1.500 m 1.500 m 0.90 m

1.500 m

1.500 m

1.500 m ● h. A = 0.58667
5.0 m ● h. B = 0.47348
kg/m ● h. C = 0.58667
kg/m ● h. D = 0.8333

qu lantai kendaraan
1040.753

qu trotoar
1986.828

1.10 Akibat Rv gelagar memanjang tepi =


Akibat Rv gelagar memanjang tengah =
Akibat pagar trotoar =

179.85

37.2 m diperoleh nilai

m, maka :
15
L
15
37.20
n beban tipe C x 2 ) x 100%

2 ) x 100%

x 100%

x 100%

= 2 lalu lintas rencana harus mempunyai lebar

beban tipe A x 2 )x k x 2 +

1
2 )x 1.34 x 2 + x 4599.4666666667
2
ton dengan faktor beban = 2 dan lebar gandar

perataan beban tipe D x 2 )


x 2 )

qd2 =
qd1 =
1221.1501866667 kg/m

6.0

( qd2 x 0.9 )
+ ( 3311.4 x 0.9 )

x 0.9 x 3.45 - qd1 x 3


3311.4 x 0.9 x 3.45 - 1221.1501866667 x

kg 359.7 kg 359.7 kg 359.7

6.0
359.7 x 3.00 - 359.7 x 1.500
kg 3229.2610752688 kg 3229.2610752688 kg 3229.2610752688

6.0

3229.2610752688 x 3.00 - 3229.2610752688 x 1.500

194.256

6.0

194.256 x 0.75 + 3

5122.1114369502 kg/m

6.0
- 5122.1114369502 x 0.5 x X2
- 2561.056 X2

- 2561.1 X2 = 0
- 5122.1 X = 0
X = -15366.3343108504
-5122.1114369502
= 3.000

X - 2561.056 X2
3.000 - 2561.056 9.000
6099.0 - 23049.5

1666.6666666667 kg/m

6.0

1666.6666666667 x 1.0

- 1666.7 x 3
22500 kg 22500 kg 22500 kg

0.0 1.75 1.25

x 4.0
= 45000 kg
2
22500 x 1.75 - 22500 x 0.00

95625.0 kgm

+ Mu3 + Mu4 + Mu5


+ 36329.2 + 1486.1 + 36879.2

+ V4 + V5 + V6 + V7
+ 194.256 + 15366.33 + 1666.67 + 45000

G = 215 kg/m
A = 273.6 cm² sectional Area
Ix = 237000 cm⁴ jx
Iy = 12900 cm⁴ jy
ix = 29.4 cm
h iy = 6.86 cm
r = 28 cm
Sx = 6700 cm³ zx
Sy = 853 cm³ zy
b = 302 mm Bf
h = 708 mm D
tw = 15 mm
tf = 28 mm
E = 200000

r beban baja

1.1

(untuk balok lentur)

x fy

kg/cm²

x 6700 x 4100

kgcm benar 0.6648611794

170 170
= 5.392857143 ≤ λp =
fy
=
410
=
2 ( 13 + 11 )
= 22
2 x 15

82.969286 benar

benar
benar

maka penampang dinyatakan kompak, maka Mn = Mp


E
fy
200000
410

s. Kanan

5.00
Statis Momen
A.Y (cm3)

20111.6876583928

16525.44

36637.1276583928
19.462

D (cm) lo+Ad^2 (cm4)


26.51460941 - 50.0 971228.6399
^3
= -23.5

76.338 - 70.8 695540.8172


2
= 40.938
∑Ix = 1666769.4571

s netral terletak pada plat beton

Tebal plat (tc) = 250 mm memenuhi


bE
5000
N

a
+ t - )
2
87.98117647
+ 250 - )
2

gangan plastis pada penampang Komposit.  b  0,85.

kgcm

kgcm > Mu = 18409846 kgcm memenuhi

perhitungan d
d = h - (tf x 2)
= 708 - 15 x 2
= 622 mm
ngan L = 7.8 m atau L = 780 cm )

RVB
1,25 1

Titik berat terhadap x (m) 2.021


0.667 3.771
1.021 5.229
1.021 6.583
0.5

Ebeton = 4700 fc Ebaja = 200000 Mpa


= 4700 30 = 2000000 kg/cm2
= 25742.96 Mpa
= 257429.6 kg/cm2
) + Es ( As )
Ac + As
2
) + 2000000 ( 273.6 )
1608.935013 + 273.6
2

BENAR!!!

Mpa h = 100 mm t pelat = 250

bE x t pelat
302 x 250 )
Ec x rs < Asc x fu
25742.9602027428 x 1 < 285.13767857 x 410
N

1925250
116906.448214286
buah
8 cm

8.5

cm
4145.9603 kg
2463.8918 kg
194.256 kg
1
x Pu
2

4599.4666666667
= 1.75

qd2 = 3311.4 kg/m

0.9

x 1.5
3x 1.5

kg

0.9
kg

0.9

kg

0.9

0.9
1.0
1.0

0.00

+ Mu6 + Mu7
+ 1666.7 + ###

dilihat di tabel baja


sectional Area
8.3957016 benar
 0,85.

0.54541617

- (r x 2)
- 28 x 2
2.021
3.771
5
6.229
7.979
9.333
(isi sendiri / rencanakan
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

5.3 GELAGAR INDUK

a. Perhitungan Pembebanan
Gelagar induk direncanakan menggunakan profil baja WF

● Beban Mati
- Berat sendiri gelagar induk, gelagar memanjang, gelagar melintang, ikatan angin, pengaku melintang atas
Didalam menghitung berat sendiri gelagar induk penyusun tidak menggunakan rumus
pendekatan, tetapi menggunakan bantuan software analisa struktur yakni :
STAADPRO 8Vi (Self weight)
- Berat lantai kendaraan (G1) (qd plat lantai kendaraan
G1u = q x a x L
= 1040.753 x 6 x 37.2
= 232296.0696 kg
- Berat lantai trotoar (G2) (qd plat lantai trotoar
G2u = 2 x ( q x a x L )
= 2 x ( 1986.8 x 0.9 x 37 )
= 133038.0029 kg
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

Sehingga total beban yang bekerja yakni :


Gu = G1u + G2u + G3u
= 232296.0696 + 133038 + 0
= 365334.07248 kg
- Beban mati yang dipikul oleh tiap gelagar induk
Gu total
G =
2
365334.0725
= = 182667 kg
2
- Beban mati yang diterima tiap titik buhul tengah
G
Ptengah =
13
182667.0362
= = 14051.31 kg
13
- Beban mati yang diterima tiap titik buhul tepi
P
Ptepi =
2
14051.31048
= = 7025.655 kg
2

● Beban Hidup Lantai kerndaraan


- Koefisien Kejut
Diketahui panjang bentang jembatan adalah = 37.2 m. Dari gambar 2.8 hal
2 - 29 buku BMS bagian 2, didapat nilai koefifien kejut (DLA sebesar
= 0.4
k = 1 + DLA
= 1 + 0.4
= 1.4
- Beban terbagi rata
Berdasarkan buku BMS bag 2 halaman 2 - 22, untuk jembatan dengan panjang L
= 37.2 m > L = 30 m, maka :
15
q = 9.00 x 0.5 +
L
15
= 9.00 x 0.5 +
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103
= 9.00 x 0.5 +
37.20
= 8.129 Kpa
= 812.90 kg/m²
q
q1 = x 5.5 x 100%
3.50
812.90
= x 5.5 x 100%
3.50
= 1277.419355 kg/m
q
q1 = x 2 x 0.75 x 50%
3.50
812.90
= x 2 x 0.75 x 50%
3.50
= 174.1935484 kg/m
Beban yang diterima tiap gelagar induk
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

q total
G = x L
2
1277.419355 + 174.1935
= x 37.20
2
= 27000 kg
Beban yang diterima tiap titik buhul tengah
G
Ptenga =
13
27000
= = 2076.923 kg
13
Beban yang diterima tiap titik buhul tepi
P
Ptepi =
2
2076.923077
= = 1038.462 kg
2

● Beban garis (hidup lantai kendaraan)


Berdasarkan buku BMS bag 2 hal 2 - 22, beban garis diambil P = 49
= 4900 kg/m, dengan lebar lantai kendaraan 6.0 m dan dibagi menjadi 2
lajur.
P 12348
P1 = x 5.5 x 100% x k
3.50
4900
= x 5.5 x 100% x 1.4
3.50
= 10780 kg
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

P
P2 = x 2 x 0.75 x 50% x k
3.50
4900
= x 2 x 0.75 x 50% x 1.4
3.50
= 1470 kg
Beban yang diterima gelagar induk
P1 + P2
P =
2
10780 + 1470
=
2
= 6125 kg
Beban yang diterima tiap titik buhul
P = 6125 kg
Beban yang diterima tiap titik buhul tengah
Ptenga = 2076.9230769231 + 6125
= 8201.9230769231 kg
Beban yang diterima tiap titik buhul tepi
Ptepi = 1038.4615384615 + 6125
= 7163.4615384615 kg

● Beban hidup Trotoar


Berdasarkan buku BMS bag 2 hal 2 - 31, beban hidup trotoar diambil sebesar
P = 5 kPa = 500 kg/m², dengan lebar lantai trotoar =
P = 500 x 0.9 x 37 x 2
= 33480 kg
Beban yang diterima tiap gelagar induk
P
P =
2
33480
=
2
= 16740 kg
Beban yang diterima tiap titik buhul tengah
P
Ptenga =
n
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

16740
=
13
= 1287.6923076923 kg
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

Beban yang diterima tiap titik buhul tepi


P
Ptepi =
2
1287.6923076923
= = 643.8462 kg
2

● Gaya Rem
Diketahui :
Panjang Jembatan = 37.2 m
Berdasarkan gambar 2.9 buku BMS bagian 2 hal 2 - 31 didapatkan gaya rem sebesar
G = 250 kN = 25000 kg
Gaya rem yang diterima tiap gelagar induk
G
P =
2
25000
=
2
= 12500 kN
Gaya rem yang diterima tiap titik buhul tengah
P
Ptenga =
n
12500
=
13
= 961.5384615385 kg
Gaya rem yang diterima tiap titik buhul tepi
P
Ptepi =
2
961.5384615385
= = 480.7692 kg
2

● Beban Angin
A. Peninjauan angin pad rangka jembatan saat ada kendaraan

h2
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

h2

7.8
Perhitungan nilai Tew untuk setiap luasan rangka yang terkena angin,
nilai Tew untuk angin pada kendaraan 100%, nilai Tew untuk angin tekan 15% dan nilai Tew untuk angin hisap

TEW1 = 0.0012 x Cw x ( Vw ) ² (untuk angin pada kendaraan


= 0.0012 x 1.2 x ( 30 ) ²
= 1.296 Kn
= 129.6 kg

TEW2 = 0.0006 x Cw x ( Vw ) ² x Ab (untuk angin tekan dan angin


Dimana :
Vw = Kecepatan angin rencana ( 30 m/det )
Cw = Koefisien seret (untuk bangunan atas rangka, Cw = 1.2 ) , BMS bag 2
1992, hal 2 - 44
Ab = Luas koefisien bagian samping jembatan (m²)
- Perhitungan bagian samping jembatan

P13
P12 P14

P11 P15
8.50
8.05

P10 P16
6.64
4.10

A B C D E
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

2.50 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

Gaya yang terjadi pada setiap titik :


Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

- Titip P1

2.05
A
2.50

P1=P9 = Luas Daerah A


= 1 2.5 2.05
2
= 2.5625 m2

- Titip P2 5.37

4.09

2.05

B
2.50 2.50

5.00

P2=P8 = Luas Daerah B


= 2.05 4.09 4.09
( x 2.5 ) + (
2 2
= 19.5 m2

- Titip P3
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

7 .3 4

6 .6 4

5 .3 7
4 .0 9

2 .0 5

C
2.50 2.50
D
2.50
5.00
5.

P3=P7 = Luas Daerah C


= 5.37 6.64 6.64
( x 2.5 ) + (
2 2
= 32.4875 m2

- Titip P4
8 .2 7

8 .0 5
6 .6 4

7 .3 4
5 .3 7

D E
2.50 2.50 2.50

5.00 5
Perancangan Jembatan D Sertin n. M. Mooy
1221103 E
2.50 2.50 2.50

5.00 5

P4=P6 = Luas Daerah D


= 7.34 8.05 8.05
( x 2.5 ) + (
2 2
= 39.6375 m2

- Titip P5

8 .5 0
8 .2 7
8 .2 7

8 .0 5

7 .3 4

E
2.50 2.50

5.00

P5 = Luas Daerah E
= 8.27 8.50 8.50
( x 2.5 ) + (
2 2
= 41.925 m2

Tabel Luas bidang yang terkena angin

Luas Bidang (Ab)


Area
(m2)
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

P1 2.5625
P2 19.5
P3 32.4875
P4 39.6375
P5 41.925
P6 39.6375
P7 32.4875
P8 19.5
P9 2.5625

- Total luas bidang (Ab) yang terkena angin adalah 230.3 m2

A. Peninjauan angin pada rangka jembatan saat tidak ada kendaraan


Niliai Tew untuk angin tekan 30%, dan nilai Tew untuk angin hisaap 15%.

- Tew2 Tekan = 0.0006 x Cw x Vw ^2 x Ab


(P1=P9) = 0.0006 x 1.2 x 30 ^2 x 2.56
= 0.49815 Kn
= 49.815 kg

- Tew2 Hisap = 0.0006 x Cw x Vw ^2 x Ab


(P1=P9) = 0.0006 x 1.2 x 30 ^2 x 2.56
= 0.24908 Kn
= 24.9075 kg

untuk perhitungan nilai Tew2 luasan lainnya dapat dilihat pada tabel

Tew2 tekan
Area Ab Cw Vw^2
(Kn)
P2=P8=P10=P16 19.5 1.2 900 3.7908
P3=P7=P11=P15 32.4875 1.2 900 6.31557
P4=P6=P12=P14 39.6375 1.2 900 7.70553
P5=P13 41.925 1.2 900 8.15022
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

Area b h1 h2 Tew1 Tew2


P1=P9 7.8 1 0 129.6 49.815
P2=P8=P10=P16 7.8 1 4.09 129.6 379.08
P3=P7=P11=P15 7.8 1 6.64 129.6 631.557
P4=P6=P12=P14 7.8 1 8.05 129.6 770.553
P5=P13 7.8 1 8.50 129.6 815.022

- Reaksi beban angin arah vertikal yang diterima oleh gelagar induk P1=P9
∑MB = 0
RA b = Tew1 x 1 x h1 + Tew2 x 1 x
2 2
RA 7.8 = 129.6 x 1 x 1 + 49.815 x 1 x
2 2
RA 7.8 = 64.8 + 0
RA = 64.8
7.8
= 8.3076923077 Kg

- Reaksi beban angin arah vertikal yang diterima oleh gelagar induk P2=P8=P10=P16
∑MB = 0
RA b = Tew1 x 1 x h1 + Tew2 x 1 x
2 2
RA 7.8 = 129.6 x 1 x 1 + 379.08 x 1 x
2 2
RA 7.8 = 64.8 + 775.2186
RA = 840.0186
7.8
= 107.6946923077 Kg

- Reaksi beban angin arah vertikal yang diterima oleh gelagar induk P3=P7=P11=P15
∑MB = 0
RA b = Tew1 x 1 x h1 + Tew2 x 1 x
2 2
RA 7.8 = 129.6 x 1 x 1 + 631.557 x 1 x
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

2 2
RA 7.8 = 64.8 + 2096.76924
RA = 2161.56924
7.8
= 277.1242615385 Kg

- Reaksi beban angin arah vertikal yang diterima oleh gelagar induk P4=P6=P12=P14
∑MB = 0
RA b = Tew1 x 1 x h1 + Tew2 x 1 x
2 2
RA 7.8 = 129.6 x 1 x 1 + 770.553 x 1 x
2 2
RA 7.8 = 64.8 + 3101.475825
RA = 3166.275825
7.8
= 405.9327980769 Kg

- Reaksi beban angin arah vertikal yang diterima oleh gelagar induk P5=P13
∑MB = 0
RA b = Tew1 x 1 x h1 + Tew2 x 1 x
2 2
RA 7.8 = 129.6 x 1 x 1 + 815.022 x 1 x
2 2
RA 7.8 = 64.8 + 3463.8435
RA = 3528.6435
7.8
= 452.3901923077 Kg

b. Perhitungan Statika
A. Skema Pembebanan akibat beban mati

P12

P11
8.50
.05

P10
4
P12

Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan P11 1221103

8.50
8.05
P10

6.64
4.10
A B C D
P tepi P tengah P tengah P tengah

P tengah = 14051.31048 Kg
P tepi = 7025.65524 Kg

B. Skema Pembebanan akibat beban Hidup Lantai kendaraan

P12

P11
8.50
8.05

P10
6.64
4.10

A B C D
P tepi P tengah P tengah P tengah

P tengah = 8201.92307692 Kg
P tepi = 7163.46153846 Kg

C. Skema Pembebanan akibat beban Trotoar

P12

P11
8.50
8.05

P10
64
P12

Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan P11
1221103

8.50
8.05
P10

6.64
4.10
A B C D
P tepi P tengah P tengah P tengah

P tengah = 1287.69230769 Kg
P tepi = 643.846153846 Kg

D. Skema Pembebanan akibat gaya rem

P12

P11
8.50
8.05

P10
6.64
4.10

A B C D
P tepi P tengah P tengah P tengah

P tengah = 961.538461538 Kg
P tepi = 480.769230769 Kg

E. Skema Pembebanan akibat beban angin pada struktur


- Akibat beban angin atas
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

P2 P3 P4 P5 P6 P

- Akibat beban angin bawah

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P

F. Skema Pembebanan akibat beban angin pada kendaraan

P13
P12 P14

P11
8.50
8.05

P10
6.64
4.10

A B C D E
P1 P2 P3 P4 P5 P6

Analisa pembebanan jembatan selanjutnya menggunakan program bantu STAADPRO


V8i, yang dilampirkan pada bagian akhir laporan ini
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

c. Perencanaan Dimensi Profil Gelagar Induk

1 Perhitungan Dimensi batang Tekan (Compression)


Dimensi batang profil WF 600x300x14x23
Digunakan baja, dengan Fy = 4100 kg/cm
G = 175 kg/m b = 300 mm
Ag = 222.4 cm² h = 600 mm
tw = 14 mm
Ix = 137000 cm⁴ tf = 23 mm
Iy = 10600 cm⁴
Syarat kekakuat nominal batang tekan berdasarkan LRFD, ɸc . Pn ≥ Pu
(CG. Salmon, JE Jhonson, Struktur Baja dan Desain Perilaku, Jilid 1 1992 : 342)
Dari hasil analisa STAADPRO v8i, gaya aksial terfaktor Pu yakni : 7708.0040
● Menghitung radius girasi ( r )
rx = Ix
Ag
= 137000
222.4
= 24.81949222 cm
ry = Iy
Ag
= 10600
222.4
= 6.903757709 cm
● Menghitung Parameter Kerampingan (λc)
λc = K. L Fy
r π² . E
Dimana ;
K. L
= rasio kerampingan efektif
r
K = Faktor panjang efektif (sendi - sendi = 1)
L = Panjang batang yang ditinjau = 500 cm
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

ry = radius girasi arah sumbu y


rx = radius girasi arah sumbu x
Fy = tegangan leleh baja 4100 kg/cm²
I = Momen inersia
E = Modulus elastisitas baja, 200000 Mpa
2000000 kg/cm²
λc = 1 x 500 4100
6.9037577089 3.14 ² x 2000000
= 1.044315552
● Menghitung tegangan kritis penampang (Fcr)
λc ≤ 1.5 → Fcr = 0.658 ^ ( λc )^ ² x
= 0.658 ^ ( 1.04432 )^ ² x
= 2597.418504506 kg/cm²
Maka , ɸc . Pn ≥ Pu
ɸc . Fcr . Ag ≥ Pu
0.85 x 2597.4185 x 222.4 ≥ 7708.0040 kg
491015.994091724 kg ≥ 7708.0040 kg Aman

2 Perhitungan Dimensi batang Tarik (Tension)


Dimensi batang profil WF 600x300x14x23
Digunakan baja, dengan Fy = 4100 kg/cm
G = 175 kg/m
Ag = 222.4 cm²

Ix = 137000 cm⁴
Iy = 10600 cm⁴
Dari hasil analisa STAADPRO v8i, gaya aksial terfaktor Pu yakni: 6650.6937
Lebar lubang baut = 1.91 + 0.1 = 2.01 cm
● Cek rasio kerampingan
L
≤ 300
r
Dimana :
L = panjang Batang = 500 cm
r = radius girasi terkecil
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

L 500
= = 72.42433 ≤ 300
r 6.903757709
● Menghitung luas nominal
An = Ag - 4 . (lebar lubang baut . Tebal flens)
= 222.4 - 4 x ( 2.01 x 0.7 )
= 216.772 cm²
Perencanaan desain kekuatan bahan terdiri atas 2 kriteria, yakni ;
● Didasarkan pada pelelehan penampang bruto
ɸt . Tn = ɸt . Fy . Ag
Dimana :
ɸt = Faktor resistensi = 0.9
Fy = tegangan leleh baja = 4100 kg/cm²
Ag = Luas Penampang bruto
ɸt . Tn = 0.9 x 4100 x 222.4
= 820656.0 kg
● Didasarkan pada retakan penampang bersih
ɸt . Tn = ɸt . Fu Ae
Dimana :
ɸt = Faktor resistensi = 0.75
Fy = tegangan leleh baja = 6150 kg/cm²
Ag = Luas efektif penampang
= 0.85 x An
ɸt . Tn = 0.75 x 6150 x ( 0.85 x 216.772 )
= 849881.72 kg
Dari hasil 2 kriteria diatas diambil kekuatan desain yang lebih kecil yaitu :
ɸt . Tn = 820656.00
Maka, ɸt . Tn = 820656.00 kg > Tu = 6650.6937 kg

IKATAN ANGIN PROFIL L 120x120x11


Kekuatan Tekan Batang (Batang 118)
Dimensi Batang Profil L 120x120x11
G = 19.94 kg/m
Ag = 25.4 cm²
L = 559 cm
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

Ix = 341 cm⁴
Iy = 341 cm⁴
Tebal plat siku (d) = 11 mm = 1.1 cm
Syarat kekakuat nominal batang tekan berdasarkan LRFD, ɸc . Pn ≥ Pu
Dari hasil analisa STAADPRO v8i, gaya aksial terfaktor Pu yakni : 3281.77
● Menghitung radius girasi ( r )
r = I
Ag
= 341
25.4
= 3.6640410547 cm
Lebar lubang baut = 1.910 + 0.10 = 2.01 cm
● Menghitung Parameter Kerampingan (λc)
λc = K. L Fy
r π² . E
λc = 1 x 559 4100
3.6640410547 3.14 ² x 2000000
= 2.1998788237
● Menghitung tegangan kritis penampang (Fcr)
λc ≤ 1.5 → Fcr = 0.658 ^ ( λc )^ ² x Fy
= 0.658 ^ ( 2.1998788 )^ ² x 4100
= 540.871498555 kg/cm²
Maka , ɸc . Pn ≥ Pu
ɸc . Fcr . Ag ≥ Pu
0.85 x 540.8714985555 x 25.4 ≥ 3281.7700 kg
11677.4156538126 kg ≥ 3281.7700 kg Aman
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

pengaku melintang atas

lantai kendaraan 1040.75 )

lantai trotoar 1986.83 )


Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

Dari gambar 2.8 hal


40 %
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

kN/m atau
dan dibagi menjadi 2
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

0.9 m
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

h1

lai Tew untuk angin hisap 7,5%.

ntuk angin pada kendaraan)

ntuk angin tekan dan angin hisap)

) , BMS bag 2

P15

P16

P7 P8 P9

5.00 5.00 2.50


Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

5.37
x 2.5 )
2
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

7.34
x 2.5 )
2
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

8.27
x 2.5 )
2

8.27
x 2.5 )
2
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

x 30%
x 30%

x 15%
x 15%

Tew2 hisap Tew2 tekan Tew2 hisap


(Kn) (kg) (kg)
1.8954 379.08 189.54
3.157785 631.557 315.7785
3.852765 770.553 385.2765
4.07511 815.022 407.511
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

P1=P9

h2

P2=P8=P10=P16

h2

4.09

5.2186

P3=P7=P11=P15

h2

6.64
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

6.76924

P4=P6=P12=P14

h2

8.05

.475825

P5=P13

h2

8.50

3.8435

P13
P12 P14

P15

P16
P13
P12 P14

Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan P15 1221103

P16

D E
P tengah P tengah P tengah P tengah P tengah P tepi

P13
P12 P14

P15

P16

D E
P tengah P tengah P tengah P tengah P tengah P tepi

P13
P12 P14

P15

P16
P12 P14

Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan P15
1221103

P16

D E
P tengah P tengah P tengah P tengah P tengah P tepi

P13
P12 P14

P15

P16

D E
P tengah P tengah P tengah P tengah P tengah P tepi
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

P6 P7 P8

P6 P7 P8 P9

P13
P14

P15

P16

E
P5 P6 P7 P8 P9
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

7708.0040 kg
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

Fy
4100

Aman

6650.6937 kg
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

Aman
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

3281.77 kg
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

5.3 GELAGAR INDUK

a. Perhitungan Pembebanan
Gelagar induk direncanakan menggunakan profil baja WF

● Beban Mati
- Berat sendiri gelagar induk, gelagar memanjang, gelagar melintang, ikatan angin, pengaku melintang atas
Didalam menghitung berat sendiri gelagar induk penyusun tidak menggunakan rumus
pendekatan, tetapi menggunakan bantuan software analisa struktur yakni :
STAADPRO 2004 (Self weight)
- Berat lantai kendaraan (G1) (qd plat lantai kendaraan 1040.75
G1u = q x a x L
= 1040.75 x 6 x 37.2
= 232296 kg
- Berat lantai trotoar (G2) (qd plat lantai trotoar 1986.83
G2u = 2 x ( q x a x L )
= 2 x ( 1986.8 x 0.9 x 37 )
= 133038 kg
- Berat sendiri pipa sandaran, D = 76.3 mm dan t = 3,2 mm (G3) (q sendiri pipa sandaran
G3u = 2 x ( q x n x L )
= 2 x ( Err:508 x 4 x 37 )
= Err:508 kg
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

Sehingga total beban yang bekerja yakni :


Gu = G1u + G2u + G3u
= 232296 + 133038 + Err:508
= Err:508 kg
- Beban mati yang dipikul oleh tiap gelagar induk
Gu total
G =
2
Err:508
= = Err:508 kg
2
- Beban mati yang diterima tiap titik buhul tengah
G
Ptengah =
8
Err:508
= = Err:508 kg
8
- Beban mati yang diterima tiap titik buhul tepi
P
Ptepi =
2
Err:508
= = Err:508 kg
2

● Beban Hidup Lantai kerndaraan


- Koefisien Kejut
Diketahui panjang bentang jembatan adalah = 37.2 m. Dari gambar 2.8 hal
2 - 29 buku BMS bagian 2, didapat nilai koefifien kejut (DLA sebesar 40 %
= 0.4
k = 1 + DLA
= 1 + 0.4
= 1.4
- Beban terbagi rata
Berdasarkan buku BMS bag 2 halaman 2 - 22, untuk jembatan dengan panjang L
= 37.2 m > L = 30 m, maka :
15
q = 9.00 x 0.5 +
L
15
= 9.00 x 0.5 +
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103
= 9.00 x 0.5 +
37.20
= 8.129 Kpa
= 812.90 kg/m²
q
q1 = x 5.5 x 100%
3.50
812.90
= x 5.5 x 100%
3.50
= 1277.42 kg/m
q
q1 = x 2 x 0.75 x 50%
3.50
812.90
= x 2 x 0.75 x 50%
3.50
= 174.194 kg/m
Beban yang diterima tiap gelagar induk
q total
G = x L
2
1277.42 + 174.194
= x 37.20
2
= 27000 kg
Beban yang diterima tiap titik buhul tengah
G
Ptenga =
8
27000
= = 3375 kg
8
Beban yang diterima tiap titik buhul tepi
P
Ptepi =
2
3375
= = 1687.5 kg
2

● Beban garis (hidup lantai kendaraan)


Berdasarkan buku BMS bag 2 hal 2 - 22, beban garis diambil P = 49 kN/m atau
= 4900 kg/m, dengan lebar lantai kendaraan 6.0 m dan dibagi menjadi 2
lajur.
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

P 12348
P1 = x 5.5 x 100% x k
3.50
4900
= x 5.5 x 100% x 1.4
3.50
= 10780 kg
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

P
P2 = x 2 x 0.75 x 50% x k
3.50
4900
= x 2 x 0.75 x 50% x 1.4
3.50
= 1470 kg
Beban yang diterima gelagar induk
P1 + P2
P =
2
10780 + 1470
=
2
= 6125 kg
Beban yang diterima tiap titik buhul
P = 6125 kg
Beban yang diterima tiap titik buhul tengah
Ptenga = 3375 + 6125
= 9500 kg
Beban yang diterima tiap titik buhul tepi
Ptepi = 1687.5 + 6125
= 7812.5 kg

● Beban hidup Trotoar


Berdasarkan buku BMS bag 2 hal 2 - 31, beban hidup trotoar diambil sebesar
P = 5 kPa = 500 kg/m², dengan lebar lantai trotoar = 0.9 m
P = 500 x 0.9 x 37 x 2
= 33480 kg
Beban yang diterima tiap gelagar induk
P
P =
2
33480
=
2
= 16740 kg
Beban yang diterima tiap titik buhul tengah
P
Ptenga =
n
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

16740
=
8
= 2092.5 kg
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

Beban yang diterima tiap titik buhul tepi


P
Ptepi =
2
2092.5
= = 1046.25 kg
2

● Gaya Rem
Diketahui :
Panjang Jembatan = 37.2 m
Berdasarkan gambar 2.9 buku BMS bagian 2 hal 2 - 31 didapatkan gaya rem sebesar
G = 250 kN = 25000 kg
Gaya rem yang diterima tiap gelagar induk
G
P =
2
25000
=
2
= 12500 kN
Gaya rem yang diterima tiap titik buhul tengah
P
Ptenga =
n
12500
=
8
= 1562.5 kg
Gaya rem yang diterima tiap titik buhul tepi
P
Ptepi =
2
1562.5
= = 781.25 kg
2

● Beban Angin
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

Perhitungan nilai Tew untuk setiap luasan rangka yang terkena angin,
nilai Tew untuk angin pada kendaraan 100%, nilai Tew untuk angin tekan 15% dan nilai Tew untuk angin hisap

TEW1 = 0.0012 x Cw x ( Vw ) ² (untuk angin pada kendaraan)


= 0.0012 x 1.2 x ( 30 ) ²
= 1.296 Kn
= 129.6 kg

TEW2 = 0.0006 x Cw x ( Vw ) ² x Ab (untuk angin tekan dan angin hisap)


Dimana :
Vw = Kecepatan angin rencana ( 30 m/det )
Cw = Koefisien seret (untuk bangunan atas rangka, Cw = 1.2 ) , BMS bag 2
1992, hal 2 - 44
Ab = Luas koefisien bagian samping jembatan (m²)
- Perhitungan bagian samping jembatan
P13
P12 P14

P11 P15
8.50
8.05

P10 P16
6.64
4.10

A B C D E
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9

2.50 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 2.50

4.1 6.6
Ab A = x 5.0
2
= 26.9 m²
6.64 8.1
Ab B = x 5.0
2
= 36.7 m²
- Perhitungan Gaya Angin Pada Ikatan Angin Atas dan Bawah
TEW1 = 0.0012 x Cw x ( Vw )² x Ab
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

= 0.0012 x 1.2 x ( 30 ) ² x 27
= 34.7976 kN
= 3479.76 kg
TEW2 = 0.0006 x Cw x ( Vw )² x Ab
= 0.0006 x 1.2 x ( 30 ) ² x 37 x 30%
= 7.13934 kN
= 713.934 kg
∑ MHA = 0
HB x 0 = TEW1 x ( 0.05 + 0.25 + 1 )+
TEW2 x 0.5 x 0
= 0.0012 x ( 0.05 + 0.25 + 1 )+
713.934 x 0.5 x 0
5 HB = 0.00156 kg
HB tengah = 0.00 kg
0.00
HB tepi = kg
2
= 0.00016 kg
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

HB + HA - TEW1 - TEW2 = 0
HA tengah = TEW1 + TEW2 - HA
= 0.0012 + 713.934 - 0.00
= 713.93 kg
713.93
HA tepi = kg
2
= 356.967 kg

b. Model Statika

● Skema pembebanan akibat beban mati

P tepi = Err:508 kg
P tengah = Err:508 kg

● Skema pembebanan akibat beban hidup

P tepi = 7812.5 kg
P tengah = 9500.0 kg

● Skema pembebanan akibat beban trotoar


Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

P tepi = 1046.25 kg
P tengah = 2092.5 kg
● Skema pembebanan akibat beban rem

P tepi = 781.25 kg
P tengah = 1562.5 kg

● Skema pembebanan akibat beban angin atas

P tepi = 0.00016 kg
P tengah = 0.00 kg
Analisa pembebanan jembatan selanjutnya menggunakan program bantu STAADPRO
V8i, yang dilampirkan pada bagian akhir laporan ini

c. Perencanaan Dimensi Gelagar Induk


Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

1 Batang tekan (Batang 15)


Dimensi batang profil WF 400x400x45x70
Digunakan baja, dengan Fy = 3200 kg/cm
G = 605 kg/m d = 400 mm
Ag = 770.1 cm² bf = 400 mm
L = 40 cm tw = 45 mm
Ix = 298000 cm⁴ tf = 70 mm
Iy = 94400 cm⁴
Syarat kekakuat nominal batang tekan berdasarkan LRFD, ɸc . Pn ≥ Pu
(CG. Salmon, JE Jhonson, Struktur Baja dan Desain Perilaku, Jilid 1 1992 : 342)
Dari hasil analisa STAADPRO v8i, gaya aksial terfaktor Pu yakni : 7708.0040 kg
● Menghitung radius girasi ( r )
rx = Ix
Ag
= 298000
770.1
= 19.6714 cm
ry = Iy
Ag
= 94400
770.1
= 11.0717 cm
● Menghitung Parameter Kerampingan (λc)
λc = K. L Fy
r π² . E
Dimana ;
K. L
= rasio kerampingan efektif
r
K = Faktor panjang efektif (sendi - sendi = 1)
L = Panjang batang yang ditinjau = 500 cm
ry = radius girasi arah sumbu y
rx = radius girasi arah sumbu x
Fy = tegangan leleh baja 3200 kg/cm²
I = Momen inersia
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

E = Modulus elastisitas baja, 210000 Mpa


2100000 kg/cm²
λc = 1 x 500 3200
11.07165222 3.14 ² x 2100000
= 0.56143
● Menghitung tegangan kritis penampang (Fcr)
λc ≤ 1.5 → Fcr = 0.658 ^ ( λc )^ ² x Fy
= 0.658 ^ ( 0.56143 )^ ² x 3200
= 2804.495440302 kg/cm²
Maka , ɸc . Pn ≥ Pu
ɸc . Fcr . Ag ≥ Pu
0.85 x 2804.5 x 770.1 ≥ 7708.0040 kg
1835780.648 kg ≥ 7708.0040 kg (OK)

2 Perencanaan Batang Tarik (Batang 5)


Dimensi batang profil WF 400x400x45x70
Digunakan baja, dengan Fy = 3200 kg/cm
G = 605 kg/m
Ag = 770.1 cm²
L = 500 cm
Ix = 298000 cm⁴
Iy = 94400 cm⁴
Dari hasil analisa STAADPRO v8i, gaya aksial terfaktor Pu yakni: 6650.6937 kg
Lebar lubang baut = 1.91 + 0.1 = 2.01 cm
● Cek rasio kerampingan
L
≤ 300
r
Dimana :
L = panjang Batang = 500 cm
r = radius girasi terkecil
L 500
= = 45.1604 ≤ 300
r 11.0717
● Menghitung luas nominal
An = Ag - 4 . (lebar lubang baut . Tebal flens)
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

= 770.1 - 4 x ( 2.01 x 0.7 )


= 764.472 cm²
Perencanaan desain kekuatan bahan terdiri atas 2 kriteria, yakni ;
● Didasarkan pada pelelehan penampang bruto
ɸt . Tn = ɸt . Fy . Ag
Dimana :
ɸt = Faktor resistensi = 0.9
Fy = tegangan leleh baja = 3200 kg/cm²
Ag = Luas Penampang bruto
ɸt . Tn = 0.9 x 3200 x 770.1
= 2217888.0 kg
● Didasarkan pada retakan penampang bersih
ɸt . Tn = ɸt . Fu Ae
Dimana :
ɸt = Faktor resistensi = 0.75
Fy = tegangan leleh baja = 4800 kg/cm²
Ag = Luas efektif penampang
= 0.85 x An
ɸt . Tn = 0.75 x 4800 x ( 0.85 x 764.472 )
= 2339284.32 kg
Dari hasil 2 kriteria diatas diambil kekuatan desain yang lebih kecil yaitu :
ɸt . Tn = 2217888.00
Maka, ɸt . Tn = 2217888.00 kg > Tu = 6650.6937 kg (OK)

5.4 GELAGAR MELINTANG ATAS


Perencanaan Dimensi batang Tarik (Batang Tarik 95)
Dimensi batang profil WF 150 x 150 x 7 x 10
Digunakan baja, dengan Fy = 3200 kg/cm
G = 31.51 kg/m
Ag = 40.1 cm²
L = 1000 cm
Ix = 1640 cm⁴
Iy = 563 cm⁴
Dari hasil analisa STAADPRO v8i, gaya aksial terfaktor Pu yakni: 3981.285 kg
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

Lebar lubang baut = 1.9 + 0.1 = 2.01 cm


● Menghitung radius girasi ( r )
rx = Ix
Ag
= 1640
40.1
= 6.39514 cm
ry = Iy
Ag
= 563
40.1
= 3.74699 cm
● Cek rasio kerampingan
L
≤ 300
r
Dimana :
L = panjang Batang = 1000 cm
r = radius girasi terkecil
L 1000
= = 266.881 ≤ 300
r 3.74699
● Menghitung luas nominal
An = Ag - 2 . (lebar lubang baut . Tebal flens)
= 40.1 - 2 x ( 2.01 x 1)
= 36.08 cm²
Perencanaan desain kekuatan bahan terdiri atas 2 kriteria, yakni ;
● Didasarkan pada pelelehan penampang bruto
ɸt . Tn = ɸt . Fy . Ag
Dimana :
ɸt = Faktor resistensi = 0.9
Fy = tegangan leleh baja = 3200 kg/cm²
Ag = Luas Penampang bruto
ɸt . Tn = 0.9 x 3200 x 40.1
= 115488.0 kg
● Didasarkan pada retakan penampang bersih
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

ɸt . Tn = ɸt . Fu Ae
Dimana :
ɸt = Faktor resistensi = 0.75
Fy = tegangan leleh baja = 4800 kg/cm²
Ag = Luas efektif penampang
= 0.85 x An
ɸt . Tn = 0.75 x 4800 x ( 0.85 x 36.08 )
= 110404.80 kg
Dari hasil 2 kriteria diatas diambil kekuatan desain yang lebih kecil yaitu :
ɸt . Tn = 110404.80
Maka, ɸt . Tn = 110404.80 kg > Tu = 3981.285 kg (OK)

5.5 IKATAN ANGIN PROFIL L12012011


Kekuatan Tekan Batang (Batang 118)
Dimensi Batang Profil L12012011
G = 19.94 kg/m
Ag = 25.4 cm²
L = 559 cm
Ix = 341 cm⁴
Iy = 341 cm⁴
Tebal plat siku (d) = 11 mm = 1.1 cm
Syarat kekakuat nominal batang tekan berdasarkan LRFD, ɸc . Pn ≥ Pu
Dari hasil analisa STAADPRO v8i, gaya aksial terfaktor Pu yakni : 3281.77 kg
● Menghitung radius girasi ( r )
r = I
Ag
= 341
25.4
= 3.66404 cm
Lebar lubang baut = 1.9 + 0.1 = 2.01 cm
● Menghitung Parameter Kerampingan (λc)
λc = K. L Fy
r π² . E
λc = 1 x 559 3200
Sertin n. M. Mooy
Perancangan Jembatan 1221103

3.664041055 3.14 ² x 2100000


= 1.89665
● Menghitung tegangan kritis penampang (Fcr)
λc ≤ 1.5 → Fcr = 0.658 ^ ( λc )^ ² x Fy
= 0.658 ^ ( 1.8966499 )^ ² x 3200
= 709.998569637 kg/cm²
Maka , ɸc . Pn ≥ Pu
ɸc . Fcr . Ag ≥ Pu
0.85 x 709.999 x 25.4 ≥ 3281.7700 kg
15328.86912 kg ≥ 3281.7700 kg (OK)
Perancangan Jembatan

BAB VI
PERENCANAAN SAMBUNGAN

6.1 SAMBUNGAN GELAGAR MEMANJANG & MELINTANG

Direncanakan menggunakan baut A 490 dengan diameter (D) = 7 / 8 inchi = 2.2225


kekuatan tarik baut (Fub) = 150 ksi = 10342.5 N/mm² ( 1 ksi = 68.95 kg/cm²)
Jarak tepi baut (L) = 1.5d - 3d dan jarak antar baut (L) = 3d - 7d ( Ir. Sudirman Indra, Msc,
Teori dan Penyelesaian Soal-Soal Konstruksi Baja I, Hal 14) atau lebih besar dari pada yang dihitung
dari persyaratan dan jarak minimum yang ditentukan oleh tabel 3.7 (C.G. Salmon, J.E. Jhonson, Struktur
Desain Baja dan Perilaku, Jilid I, 1992 : 136)

a. Kuat Geser Gelagar Memanjang


Sambungan berdasarkan kekuatan batas/kapasitas penampang shingga memungkinkan sambungan
lebih kuat dari pada batang. Kuat geser gelagar memanjang adalah :
Vu = 80549.82 kg

b. Luas Baut
1
Ab = x π x D²
4
1 ²
= x 3.14 x 2.2225
4
= 3.877512 cm²

c. Jarak Baut
ɸ lubang baut = 2.2225 + 0.1

= 2.3225 cm
Jarak tepi baut = 1.5 d s/d 3 d
= 1.5 x 2.3225 s/d 3 x 2.3225
= 3.48375 s/d 6.9675 → diambil L = 4 cm
Jarak antr baut = 3 d s/d 7 d
= 3 x 2.3225 s/d 7 x 2.3225
= 6.9675 s/d 16.2575 → diambil L = 7 cm
Perancangan Jembatan

d. Sambungan irisan tunggal (pada gelagar melintang)


- Kekuatan tarik desain :
ɸ Rn = ɸ ( 0.75 x Fub ) x Ab
= 0.75 x ( 0.75 x 10342.5 ) x 3.877512
= 22558.0 kg
- Kekuatan geser desain :
Banyaknya bidang geser yang terlihat adalah 1 karena merupakan sambungan irisan tunggal,
sehingga m = 1
ɸ Rn = ɸ ( 0.60 x Fub ) x Ab . m
= 0.65 x ( 0.60 x 10342.5 ) x 3.877512 x 1
= 15640.24 kg
- Kekuatan tumpu desain :
Perhitungan kekuatan tumpu desain pada perumusannya mempertimbangkan ketebalan plat yg
akan disambung. Dalam hal ini ketebalan plat yang diperhitungkan adalah ketebalan gelagar
melintang yaitu = 1.5 cm
ɸ Rn = ɸ ( 2.4 x d x t x Fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 2.3225 x 1.5 x 5200 )
= 32607.9 kg
- Kekuatan nominal :
Tn = 0.6 x Fy x Aug
= 0.6 x 2800 x ( 1.5 x ( 90 - 2 . 2.3 ) )
= 215208.00 kg
Tn > Tu = 80549.8 kg
- Momen ultimate
Mu = Pu x w (dimana w adalah jarak titik yang dilemahkan)
= 80549.82 x 4
= 322199.3 kgcm
- Jumlah baut :
6 x Mu
n =
R x P
Dimana : Mu = Momen ultimate
R = ɸ Rn (kekuatan desain yang menentukan)
P = Jarak minimum sumbu baut 7 cm
6 x 322199
n = ≈ 4.202 ≈ 6 buah
15640.24 x 7
Perancangan Jembatan

- Ketebalan plat yang digunakan adalah :


P
t =
ɸ Fu x L
80549.82 / 6
t =
0.75 x 5200 x 4
= 0.860575 cm
Maka yang digunakan plat penyambung siku L 90.90.16 dengan tebal 1.6 cm
1 Kontrol kekuatan tarik desain > beban tarik terfaktor baut
ɸ . Rn > Rut
Dimana :
ɸ.Rn = Kekuatan tarik desain yang menentukan
= 22558.0 kg
Rut = Beban tarik terfaktor baut
= Mu x Y
∑Y²
322199.28 x 25
=
4 ² + 11 ² + 18 ² + 25 ²
= 7417.11 kg
ɸ.Rn = 22558.0 kg > Rut = 7417.110497 kg (OK)
2 Kekuatan geser desain > beban geser terfaktor baut
ɸRn > Rut
ɸ.Rn = Kekuatan geser desain yang menentukan
= 15640.2 kg
Pu
Rut =
n
80549.82
=
6
= 13424.97 kg
ɸ.Rn = 15640.2 > Rut = 13424.97 kg (OK)
Perancangan Jembatan

e. Sambungan irisan ganda (pada gelagar memanjang)


- Kekuatan tarik desain (berdasarkan LRFD, hal 100) :
ɸ Rn = ɸ ( 0.75 x Fub ) x Ab
= 0.75 x ( 0.75 x 10342.5 ) x 3.877512
= 22558.0 kg
- Kekuatan geser desain :
Banyaknya bidang geser yang terlihat adalah 2 karena merupakan sambungan irisan tunggal,
sehingga m = 2
ɸ Rn = ɸ ( 0.60 x Fub ) x Ab . m
= 0.65 x ( 0.60 x 10342.5 ) x 3.877512 x 2
= 31280.47 kg
- Kekuatan tumpu desain :
Perhitungan kekuatan tumpu desain pada perumusannya mempertimbangkan ketebalan plat yg
akan disambung. Dalam hal ini ketebalan plat yang diperhitungkan adalah ketebalan gelagar
melintang yaitu = Err:5cm
ɸ Rn = ɸ ( 2.4 x d x t x Fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 2.3225 x #REF! x 5200 )
= #REF! kg
- Kekuatan nominal :
Tn = 0.6 x Fy x Aug
= 0.6 x 2800 x ( 0.7 x ( 40 - 2 . 1.1 ) )
= 44452.80 kg
Tn > Tu = 80549.8 kg
- Momen ultimate
Mu = Pu x w (dimana w adalah jarak titik yang dilemahkan)
= 80549.82 x 4
= 322199.3 kgcm
- Jumlah baut :
6 x Mu
n =
R x P
Dimana : Mu = Momen ultimate
R = ɸ Rn (kekuatan desain yang menentukan)
P = Jarak minimum sumbu baut 7 cm
6 x 322199
n = = 3.9 ≈ 4 buah
31280.47 x 7
Perancangan Jembatan

- Ketebalan plat yang digunakan adalah :


P
t =
ɸ Fu x L
80549.82 / 4
t =
0.75 x 5200 x 4
= 1.290863 cm
Maka yang digunakan plat penyambung siku L 90.90.16 dengan tebal 1.6 cm

1 Kontrol kekuatan tarik desain > beban tarik terfaktor baut


ɸ . Rn > Rut
Dimana :
ɸ.Rn = Kekuatan tarik desain yang menentukan
= 22558.0 kg
Rut = Beban tarik terfaktor baut
= Mu x Y
∑Y²
322199.28 x 25
=
4 ² + 11 ² + 18 ² + 25 ²
= 7417.11 kg
ɸ.Rn = 22558.0 kg > Rut = 7417.110497 kg (OK)
2 Kekuatan geser desain > beban geser terfaktor baut
ɸRn > Rut
ɸ.Rn = Kekuatan geser desain yang menentukan
= 31280.5 kg
Pu
Rut =
n
80549.82
=
4
= 20137.46 kg
ɸ.Rn = 31280.5 > Rut = 20137.46 kg (OK)
Perancangan Jembatan

G
a
m
b
ar
6.
1
S
a
m
b
u
n
g
a
n
G
el
.
M
e
m
a
nj
a
n
g
d
a
n
G
el
.
M
el
d
Perancangan Jembatan a
n
G
el
.
M
el
in
ta
n
g
a
n
Perancangan Jembatan G
el
.
M
el
in
ta
n
g

G
a
m
b
ar
6.
2
Ja
ra
k
A
nt
ar
B
a
ut
Perancangan Jembatan

6.2 SAMBUNGAN GELAGAR MELINTANG DAN GELAGAR INDUK

Direncanakan menggunakan baut A 490 dengan diameter (D) = 7 / 8 inchi = 2.2225


kekuatan tarik baut (Fub) = 150 ksi = 10342.5 N/mm² ( 1 ksi = 68.95 kg/cm²)
Jarak tepi baut (L) = 1.5d - 3d dan jarak antar baut (L) = 3d - 7d ( Ir. Sudirman Indra, Msc,
Teori dan Penyelesaian Soal-Soal Konstruksi Baja I, Hal 14) atau lebih besar dari pada yang dihitung
dari persyaratan dan jarak minimum yang ditentukan oleh tabel 3.7 (C.G. Salmon, J.E. Jhonson, Struktur
Desain Baja dan Perilaku, Jilid I, 1992 : 136)

a. Sambungan berdasarkan kekuatan batas/kapasitas penampang shingga memungkinkan sambungan


lebih kuat dari pada batang. Kuat geser gelagar memanjang adalah :
Vu = 80549.82 kg

b. Luas Baut
1
Ab = x π x D²
4
1 ²
= x 3.14 x 2.2225
4
= 3.877512 cm²

c. Sambungan irisan tunggal (pada gelagar induk)


- Kekuatan tarik desain :
ɸ Rn = ɸ ( 0.75 x Fub ) x Ab
= 0.75 x ( 0.75 x 10342.5 ) x 3.877512
= 22558.0 kg
- Kekuatan geser desain :
Banyaknya bidang geser yang terlihat adalah 1 karena merupakan sambungan irisan tunggal,
sehingga m = 1
ɸ Rn = ɸ ( 0.60 x Fub ) x Ab . m
= 0.65 x ( 0.60 x 10342.5 ) x 3.877512 x 1
= 15640.24 kg
- Kekuatan tumpu desain :
Perhitungan kekuatan tumpu desain pada perumusannya mempertimbangkan ketebalan plat yg
akan disambung. Dalam hal ini ketebalan plat yang diperhitungkan adalah ketebalan gelagar
melintang yaitu = 1.3 cm
ɸ Rn = ɸ( 2.4 x d x t x Fu )
Perancangan Jembatan

= 0.75 x ( 2.4 x 2.2225 x 1.3 x 5200 )


= 27043.38 kg
Perancangan Jembatan

- Kekuatan nominal :
Tn = 0.6 x Fy x Aug
= 0.6 x 2800 x ( 2.4 x 30 )
= 120960.00 kg
Tn > Tu = 80549.8 kg
Aug adalah luas sayap gelagar induk
- Momen ultimate
Mu = Pu x w (dimana w adalah jarak titik yang dilemahkan)
= 80549.82 x 4
= 322199.3 kgcm
- Jumlah baut :
6 x Mu
n =
R x P
Dimana : Mu = Momen ultimate
R = ɸ Rn (kekuatan desain yang menentukan)
P = Jarak minimum sumbu baut 7 cm
6 x 322199
n = = 4.2021081 ≈ 5 buah
15640.24 x 7
- Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
80549.82 / 5
t =
0.75 x 5200 x 4
= 1.03269 cm
Maka yang digunakan plat penyambung siku L 90.90.16 dengan tebal 1.2 cm
1 Kontrol kekuatan tarik desain > beban tarik terfaktor baut
ɸ . Rn > Rut
Dimana :
ɸ.Rn = Kekuatan tarik desain yang menentukan
= 22558.0 kg
Rut = Beban tarik terfaktor baut
= Mu x Y
∑Y²
322199.28 x 58
=
4 ² + 11 ² + 28 ² + 35 ² + 44 + 51
= 1860.014 kg
Perancangan Jembatan

ɸ.Rn = 22558.0 kg > Rut = 1860.013759 kg (OK)


Perancangan Jembatan

2 Kekuatan geser desain > beban geser terfaktor baut


ɸRn > Rut
ɸ.Rn = Kekuatan geser desain yang menentukan
= 15640.2 kg
Pu
Rut =
n
80549.82
=
5
= 14967.63 kg
ɸ.Rn = 15640.2 > Rut = 14967.63 kg (OK)

e. Sambungan irisan ganda (pada gelagar memanjang)


- Kekuatan tarik desain (berdasarkan LRFD, hal 100) :
ɸ Rn = ɸ ( 0.75 x Fub ) x Ab
= 0.75 x ( 0.75 x 10342.5 ) x 3.877512
= 22558.0 kg
- Kekuatan geser desain :
Banyaknya bidang geser yang terlihat adalah 2 karena merupakan sambungan irisan tunggal,
sehingga m = 2
ɸ Rn = ɸ ( 0.60 x Fub ) x Ab . m
= 0.65 x ( 0.60 x 10342.5 ) x 3.877512 x 2
= 31280.47 kg
- Kekuatan tumpu desain :
Perhitungan kekuatan tumpu desain pada perumusannya mempertimbangkan ketebalan plat yg
akan disambung. Dalam hal ini ketebalan plat yang diperhitungkan adalah ketebalan gelagar
melintang yaitu = 1.5 cm
ɸ Rn = ɸ ( 2.4 x d x t x Fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 2.2225 x 1.5 x 5200 )
= 31203.9 kg
- Kekuatan nominal :
Tn = 0.6 x Fy x Aug
= 0.6 x 2800 x (Err:509x ( 90 - 2 . 2.3 ) )
= Err:509 kg
Tn > Tu = 80549.8 kg
- Momen ultimate
Mu = Pu x w (dimana w adalah jarak titik yang dilemahkan)
Perancangan Jembatan

= 80549.82 x 4
= 322199.3 kgcm
Perancangan Jembatan

- Jumlah baut :
6 x Mu
n =
R x P
Dimana : Mu = Momen ultimate
R = ɸ Rn (kekuatan desain yang menentukan)
P = Jarak minimum sumbu baut 7 cm
6 x 322199
n = = 3.9 ≈ 5 buah
31280.47 x 7
- Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
80549.82 / 5
t =
0.75 x 5200 x 4
= 1.03269 cm
Maka yang digunakan plat penyambung siku L 90.90.16 dengan tebal 1.6 cm

1 Kontrol kekuatan tarik desain > beban tarik terfaktor baut


ɸ . Rn > Rut
Dimana :
ɸ.Rn = Kekuatan tarik desain yang menentukan
= 22558.0 kg
Rut = Beban tarik terfaktor baut
= Mu x Y
∑Y²
322199.28 x 58
=
4 ² + 11 ² + 28 ² + 35 ² + 44 + 51
= 1860.014 kg
ɸ.Rn = 22558.0 kg > Rut = 1860.013759 kg (OK)
2 Kekuatan geser desain > beban geser terfaktor baut
ɸRn > Rut
ɸ.Rn = Kekuatan geser desain yang menentukan
= 31280.5 kg
Pu
Rut =
n
80549.82
=
5
= 16109.96 kg
Perancangan Jembatan

ɸ.Rn = 31280.5 > Rut = 16109.96 kg (OK)

G
a
m
b
ar
6.
3
S
a
m
b
u
n
g
a
n
G
el
.
in
d
uk
d
a
n
G
el
.
M
el
in
ta
n
g
Perancangan Jembatan

6.3 SAMBUNGAN GELAGAR INDUK

a. Perhitungan Kekuatan Baut


Digunakan baut A 490 dengan diameter d = 3/ 4 inc = 1.905 mm
Kekuatan tarik baut Fub = 150 ksi = 10342.5 N/mm² Jarak tepi baut L =
s/d 3d dan jarak antar baut = 3 s/d 7d

b. Luas Baut
1
Ab = x π x D²
4
1 ²
= x 3.14 x 1.905
4
= 2.848785 cm²

c. Kekuatan geser desain


Banyaknya bidang geser yang terlihat adalah 1 karena merupakan sambungan irisan tunggal,
sehingga m = 1
ɸ Rn = ɸ ( 0.60 x Fub ) x Ab . m
= 0.65 x ( 0.60 x 10342.5 ) x 2.848784625 x 1
= 11490.79 kg

d. Kekuatan tumpu desain


Perhitungan kekuatan tumpu desain pada perumusannya mempertimbangkan ketebalan plat yg
akan disambung. Dalam hal ini ketebalan plat yang diperhitungkan adalah ketebalan plat
simpul yaitu = 2.25 cm
ɸ Rn = ɸ ( 2.4 x d x t x Fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 1.905 x 2.25 x 4800 )
= 37033.2 kg
Perancangan Jembatan

e. Perhitungan Kebutuhan Baut


- Joint 1
S14 = - 264000 kg

1 S1 = + 177000 kg

Jumlah baut yang diperlukan


177000
NS1 = = 15.403645 ≈ 16 buah
11490.786444
Tebal plat penyambung yang digunakan :
Jarak ujung minimum untuk baut diameter 3/4 inch adalah 25.4 mm (CG. Salmon, JE, Jhonson
Struktur Baja Desain dan Perilaku, Jilid 1, 1992 : 136)
Syarat Jarak ujung = 1.5 d s/d 3d
= 1.5 x 1.905 s/d 3x 1.905
= 2.8575 s/d 5.715
digunakan L = 4 cm
Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
177000 / 16
t =
0.75 x 4800 x 4
= 0.768229 cm
dalam perencanaan digunakan plat dengan ketebalan = 1 cm
Jarak antar baut ≥ Rn Db
+
Fu x t 2
≥ 177000 / 16 1.905
+
0.75 x 4800 x 1 2
≥ 4.02542 cm'
Syarat jarak antar baut (L) = 3d s/d 7d
= 3x 1.905 s/d 7x 1.905
= 5.715 s/d 13.335 mm
Dalam perencanaan digunakan jarak antar baut L = 8 cm
Jumlah baut yang diperlukan
264000
NS20 = = 22.974929 ≈ 24 buah
11490.786444
Tebal plat penyambung yang digunakan :
Perancangan Jembatan

Jarak ujung minimum untuk baut diameter 3/4 inch adalah 25.4 mm (CG. Salmon, JE, Jhonson
Struktur Baja Desain dan Perilaku, Jilid 1, 1992 : 136)
Perancangan Jembatan

Syarat Jarak ujung = 1.5 d s/d 3d


= 1.5 x 1.905 s/d 3x 1.905
= 2.8575 s/d 5.715
digunakan L = 4 cm
Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
264000 / 24
t =
0.75 x 4800 x 4
= 0.763889 cm
dalam perencanaan digunakan plat dengan ketebalan = 1 cm
Jarak antar baut ≥ Rn Db
+
Fu x t 2
≥ 264000 / 24 1.905
+
0.75 x 4800 x 1 2
≥ 4.00806 cm'
Syarat jarak antar baut (L) = 3d s/d 7d
= 3x 1.905 s/d 7x 1.905
= 5.715 s/d 13.335 mm
Dalam perencanaan digunakan jarak antar baut L = 7 cm
Perancangan Jembatan

Gambar 6.4 Sambungan Gelagar Induk Joint 1


Perancangan Jembatan

- Joint 2
S8 = + 64000 kg

S1 = + 177000 kg S2 = + 177000
2
Jumlah baut yang diperlukan
177000
NS1 = = 15.403645 ≈ 16 buah
11490.786444
Tebal plat penyambung yang digunakan :
Jarak ujung minimum untuk baut diameter 3/4 inch adalah 25.4 mm (CG. Salmon, JE, Jhonson
Struktur Baja Desain dan Perilaku, Jilid 1, 1992 : 136)
Syarat Jarak ujung = 1.5 d s/d 3d
= 1.5 x 1.905 s/d 3x 1.905
= 2.8575 s/d 5.715
digunakan L = 4 cm
Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
177000 / 16
t =
0.75 x 4800 x 4
= 0.768229 cm
dalam perencanaan digunakan plat dengan ketebalan = 1 cm
Jarak antar baut ≥ Rn Db
+
Fu x t 2
≥ 177000 / 16 1.905
+
0.75 x 4800 x 1 2
≥ 4.02542 cm'
Syarat jarak antar baut (L) = 3d s/d 7d
= 3x 1.905 s/d 7x 1.905
= 5.715 s/d 13.335 mm
Dalam perencanaan digunakan jarak antar baut L = 7 cm
Jumlah baut yang diperlukan
177000
NS2 = = 15.403645 ≈ 16 buah
11490.786444
Tebal plat penyambung yang digunakan :
Perancangan Jembatan

Jarak ujung minimum untuk baut diameter 3/4 inch adalah 25.4 mm (CG. Salmon, JE, Jhonson
Struktur Baja Desain dan Perilaku, Jilid 1, 1992 : 136)
Perancangan Jembatan

Syarat Jarak ujung = 1.5 d s/d 3d


= 1.5 x 1.905 s/d 3x 1.905
= 2.8575 s/d 5.715
digunakan L = 4 cm
Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
177000 / 16
t =
0.75 x 4800 x 4
= 0.768229 cm
dalam perencanaan digunakan plat dengan ketebalan = 1 cm
Jarak antar baut ≥ Rn Db
+
Fu x t 2
≥ 177000 / 16 1.905
+
0.75 x 4800 x 1 2
≥ 4.02542 cm'
Syarat jarak antar baut (L) = 3d s/d 7d
= 3x 1.905 s/d 7x 1.905
= 5.715 s/d 13.335 mm
Dalam perencanaan digunakan jarak antar baut L = 7 cm
Jumlah baut yang diperlukan
64000
NS8 = = 5.5696797 ≈ 8 buah
11490.786444
Tebal plat penyambung yang digunakan :
Jarak ujung minimum untuk baut diameter 3/4 inch adalah 25.4 mm (CG. Salmon, JE, Jhonson

Struktur Baja Desain dan Perilaku, Jilid 1, 1992 : 136)


Syarat Jarak ujung = 1.5 d s/d 3d
= 1.5 x 1.905 s/d 3x 1.905
= 2.8575 s/d 5.715
digunakan L = 4 cm
Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
64000 / 8
t =
0.75 x 4800 x 4
= 0.555556 cm
Perancangan Jembatan

dalam perencanaan digunakan plat dengan ketebalan = 1 cm


Jarak antar baut ≥ Rn Db
+
Fu x t 2
Perancangan Jembatan

≥ 64000 / 8 1.905
+
0.75 x 4800 x 1 2
≥ 3.17472 cm'
Syarat jarak antar baut (L) = 3d s/d 7d
= 3x 1.905 s/d 7x 1.905
= 5.715 s/d 13.335 mm
Dalam perencanaan digunakan jarak antar baut L = 7 cm

Gambar 6.5 Sambungan Gelagar Induk Joint 2


Perancangan Jembatan

- Joint 9
S15 =- 224000 kg

S21 =+ 27200 kg

S14 =- 264000 kg S8 =+ 64000 kg

Jumlah baut yang diperlukan


264000
NS14 = = 22.974929 ≈ 24 buah
11490.786444
Tebal plat penyambung yang digunakan :
Jarak ujung minimum untuk baut diameter 3/4 inch adalah 25.4 mm (CG. Salmon, JE, Jhonson
Struktur Baja Desain dan Perilaku, Jilid 1, 1992 : 136)
Syarat Jarak ujung = 1.5 d s/d 3d
= 1.5 x 1.905 s/d 3x 1.905
= 2.8575 s/d 5.715
digunakan L = 4 cm
Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
264000 / 24
t =
0.75 x 4800 x 4
= 0.763889 cm
dalam perencanaan digunakan plat dengan ketebalan = 1 cm
Jarak antar baut ≥ Rn Db
+
Fu x t 2
≥ 264000 / 24 1.905
+
0.75 x 4800 x 1 2
≥ 4.00806 cm'
Syarat jarak antar baut (L) = 3d s/d 7d
= 3x 1.905 s/d 7x 1.905
= 5.715 s/d 13.335 mm
Dalam perencanaan digunakan jarak antar baut L = 7 cm
Perancangan Jembatan

Jumlah baut yang diperlukan


224000
NS15 = = 19.493879 ≈ 24 buah
11490.786444
Tebal plat penyambung yang digunakan :
Jarak ujung minimum untuk baut diameter 3/4 inch adalah 25.4 mm (CG. Salmon, JE, Jhonson
Struktur Baja Desain dan Perilaku, Jilid 1, 1992 : 136)
Perancangan Jembatan

Syarat Jarak ujung = 1.5 d s/d 3d


= 1.5 x 1.905 s/d 3x 1.905
= 2.8575 s/d 5.715
digunakan L = 4 cm
Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
224000 / 24
t =
0.75 x 4800 x 4
= 0.648148 cm
dalam perencanaan digunakan plat dengan ketebalan = 1 cm
Jarak antar baut ≥ Rn Db
+
Fu x t 2
≥ 224000 / 24 1.905
+
0.75 x 4800 x 1 2
≥ 3.54509 cm'
Syarat jarak antar baut (L) = 3d s/d 7d
= 3x 1.905 s/d 7x 1.905
= 5.715 s/d 13.335 mm
Dalam perencanaan digunakan jarak antar baut L = 7 cm
Jumlah baut yang diperlukan
27200
NS21 = = 2.3671139 ≈ 6 buah
11490.786444
Tebal plat penyambung yang digunakan :
Jarak ujung minimum untuk baut diameter 3/4 inch adalah 25.4 mm (CG. Salmon, JE, Jhonson
Struktur Baja Desain dan Perilaku, Jilid 1, 1992 : 136)
Syarat Jarak ujung = 1.5 d s/d 3d
= 1.5 x 1.905 s/d 3x 1.905
= 2.8575 s/d 5.715
digunakan L = 4 cm
Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
27200 / 6
t =
0.75 x 4800 x 4
= 0.314815 cm
Perancangan Jembatan

dalam perencanaan digunakan plat dengan ketebalan = 1 cm


Perancangan Jembatan

Jarak antar baut ≥ Rn Db


+
Fu x t 2
≥ 27200 / 6 1.905
+
0.75 x 4800 x 1 2
≥ 2.21176 cm'
Syarat jarak antar baut (L) = 3d s/d 7d
= 3x 1.905 s/d 7x 1.905
= 5.715 s/d 13.335 mm
Dalam perencanaan digunakan jarak antar baut L = 7 cm
Jumlah baut yang diperlukan
64000
NS8 = = 5.5696797 ≈ 6 buah
11490.786444
Tebal plat penyambung yang digunakan :
Jarak ujung minimum untuk baut diameter 3/4 inch adalah 25.4 mm (CG. Salmon, JE, Jhonson
Struktur Baja Desain dan Perilaku, Jilid 1, 1992 : 136)
Syarat Jarak ujung = 1.5 d s/d 3d
= 1.5 x 1.905 s/d 3x 1.905
= 2.8575 s/d 5.715
digunakan L = 4 cm
Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
64000 / 6
t =
0.75 x 4800 x 4
= 0.740741 cm
dalam perencanaan digunakan plat dengan ketebalan = 1 cm
Jarak antar baut ≥ Rn Db
+
Fu x t 2
≥ 64000 / 6 1.905
+
0.75 x 4800 x 1 2
≥ 3.91546 cm'
Syarat jarak antar baut (L) = 3d s/d 7d
= 3x 1.905 s/d 7x 1.905
= 5.715 s/d 13.335 mm
Dalam perencanaan digunakan jarak antar baut L = 7 cm
Perancangan Jembatan

Gambar 6.6 Sambungan Gelagar Induk Joint 12


Perancangan Jembatan

6.4 SAMBUNGAN BATANG IKATAN ANGIN

a. Perhitungan Kekuatan Baut


Digunakan baut A 490 dengan diameter d = 1/ 2 inc = 1.27 mm
Kekuatan tarik baut Fub = 150 ksi = 10342.5 N/mm² Jarak tepi baut L =
s/d 3d dan jarak antar baut = 3 s/d 7d

b. Luas Baut
1
Ab = x π x D²
4
1 ²
= x 3.14 x 1.27
4
= 1.266127 cm²

c. Kekuatan geser desain


Banyaknya bidang geser yang terlihat adalah 1 karena merupakan sambungan irisan tunggal,
sehingga m = 1
ɸ Rn = ɸ ( 0.60 x Fub ) x Ab . m
= 0.65 x ( 0.60 x 10342.5 ) x 1.2661265 x 1
= 5107.016 kg

d. Kekuatan tumpu desain


Perhitungan kekuatan tumpu desain pada perumusannya mempertimbangkan ketebalan plat yg
akan disambung. Dalam hal ini ketebalan plat yang diperhitungkan adalah ketebalan plat
simpul yaitu = 1 cm
Diameter lubang = 1.27 + 0.1 = 1.37 cm
ɸ Rn = ɸ ( 2.4 x d x t x Fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 1.37 x 1.00 x 4800 )
= 11836.8 kg
Perancangan Jembatan

e. Perhitungan Sambungan
- Joint 43
S100 = - 12506.72 kg S102 = - 14059.62 kg

43

S103 = - 12506.72 kg S101 = - 14059.62 kg

Jumlah baut yang diperlukan


12506.72
NS103 = = 2.448929 ≈ 4 buah
5107.0161972
Tebal plat penyambung yang digunakan :
Jarak ujung minimum untuk baut diameter 3/4 inch adalah 25.4 mm (CG. Salmon, JE, Jhonson
Struktur Baja Desain dan Perilaku, Jilid 1, 1992 : 136)
Syarat Jarak ujung = 1.5 d s/d 3d
= 1.5 x 1.37 s/d 3x 1.37
= 2.055 s/d 4.11
digunakan L = 3 cm
Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
12506.72 / 4
t =
0.75 x 4800 x 3
= 0.289507 cm
dalam perencanaan digunakan plat dengan ketebalan = 1.00 cm
Jarak antar baut ≥ Rn Db
+
Fu x t 2
≥ 12506.7 / 4 1.37
+
0.75 x 4800 x 1 2
≥ 1.55352 cm'
Syarat jarak antar baut (L) = 3d s/d 7d
= 3x 1.37 s/d 7x 1.37
= 4.11 s/d 9.59 mm
Perancangan Jembatan

Dalam perencanaan digunakan jarak antar baut L = 5 cm


Perancangan Jembatan

Jumlah baut yang diperlukan


12506.72
NS100 = = 2.448929 ≈ 4 buah
5107.0161972
Tebal plat penyambung yang digunakan :
Jarak ujung minimum untuk baut diameter 3/4 inch adalah 25.4 mm (CG. Salmon, JE, Jhonson
Struktur Baja Desain dan Perilaku, Jilid 1, 1992 : 136)
Syarat Jarak ujung = 1.5 d s/d 3d
= 1.5 x 1.37 s/d 3x 1.37
= 2.055 s/d 4.11
digunakan L = 3 cm
Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
12506.72 / 4
t =
0.75 x 4800 x 3
= 0.289507 cm
dalam perencanaan digunakan plat dengan ketebalan = 1.00 cm
Jarak antar baut ≥ Rn Db
+
Fu x t 2
≥ 12506.7 / 4 1.37
+
0.75 x 4800 x 1 2
≥ 1.55352 cm'
Syarat jarak antar baut (L) = 3d s/d 7d
= 3x 1.37 s/d 7x 1.37
= 4.11 s/d 9.59 mm
Dalam perencanaan digunakan jarak antar baut L = 5 cm
Jumlah baut yang diperlukan
14059.62
NS101 = = 2.7530009 ≈ 4 buah
5107.0161972
Tebal plat penyambung yang digunakan :
Jarak ujung minimum untuk baut diameter 3/4 inch adalah 25.4 mm (CG. Salmon, JE, Jhonson
Struktur Baja Desain dan Perilaku, Jilid 1, 1992 : 136)
Syarat Jarak ujung = 1.5 d s/d 3d
= 1.5 x 1.37 s/d 3x 1.37
= 2.055 s/d 4.11
digunakan L = 3 cm
Perancangan Jembatan

Ketebalan plat yang digunakan adalah :


P
t =
ɸ Fu x L
14059.62 / 4
t =
0.75 x 4800 x 3
= 0.325454 cm
dalam perencanaan digunakan plat dengan ketebalan = 1.00 cm
Jarak antar baut ≥ Rn Db
+
Fu x t 2
≥ 14059.6 / 4 1.37
+
0.75 x 4800 x 1 2
≥ 1.66136 cm'
Syarat jarak antar baut (L) = 3d s/d 7d
= 3x 1.37 s/d 7x 1.37
= 4.11 s/d 9.59 mm
Dalam perencanaan digunakan jarak antar baut L = 5 cm
Jumlah baut yang diperlukan
14059.62
NS102 = = 2.7530009 ≈ 4 buah
5107.0161972
Tebal plat penyambung yang digunakan :
Jarak ujung minimum untuk baut diameter 3/4 inch adalah 25.4 mm (CG. Salmon, JE, Jhonson
Struktur Baja Desain dan Perilaku, Jilid 1, 1992 : 136)
Syarat Jarak ujung = 1.5 d s/d 3d
= 1.5 x 1.37 s/d 3x 1.37
= 2.055 s/d 4.11
digunakan L = 3 cm
Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
14059.62 / 4
t =
0.75 x 4800 x 3
= 0.325454 cm
dalam perencanaan digunakan plat dengan ketebalan = 1.00 cm
Jarak antar baut ≥ Rn Db
+
Fu x t 2
≥ 14059.6 / 4 1.37
+
Perancangan Jembatan

+
0.75 x 4800 x 1 2
≥ 1.66136 cm'
Perancangan Jembatan

Syarat jarak antar baut (L) = 3d s/d 7d


= 3x 1.37 s/d 7x 1.37
= 4.11 s/d 9.59 mm
Dalam perencanaan digunakan jarak antar baut L = 5 cm

Gambar 6.7 Sambungan Ikatan Angin Joint 43


Perancangan Jembatan

2.2225 cm

udirman Indra, Msc,

nson, Struktur

sambungan
Perancangan Jembatan

G
a
m
b
ar
6.
1
S
a
m
b
u
n
g
a
n
G
el
.
M
e
m
a
nj
a
n
g
d
a
n
G
el
.
M
el
d
aPerancangan Jembatan
n
G
el
.
M
el
in
ta
n
g
a
n
GPerancangan Jembatan
el
.
M
el
in
ta
n
g

G
a
m
b
ar
6.
2
Ja
ra
k
A
nt
ar
B
a
ut
Perancangan Jembatan

2.2225 cm

udirman Indra, Msc,

nson, Struktur

sambungan

balan plat yg
Perancangan Jembatan

+ 58
Perancangan Jembatan

+ 58
Perancangan Jembatan

G
a
m
b
ar
6.
3
S
a
m
b
u
n
g
a
n
G
el
.
in
d
uk
d
a
n
G
el
.
M
el
in
ta
n
g
Perancangan Jembatan

1.5
Perancangan Jembatan

JE, Jhonson
Perancangan Jembatan

JE, Jhonson
Perancangan Jembatan

kg

JE, Jhonson
Perancangan Jembatan

JE, Jhonson
Perancangan Jembatan

JE, Jhonson
Perancangan Jembatan

JE, Jhonson
Perancangan Jembatan

JE, Jhonson
Perancangan Jembatan

JE, Jhonson
Perancangan Jembatan
Perancangan Jembatan

1.5
Perancangan Jembatan

JE, Jhonson
Perancangan Jembatan

JE, Jhonson

JE, Jhonson
Perancangan Jembatan

JE, Jhonson
BAB VI
PERENCANAAN SAMBUNGAN

1 Sambungan gelagar melintang dan memanjang

Sambungan baut gelagar memanjang dan melintang terletak pada memanjang Beam 241 & 241
melintang beam 98

Data yang diketahui untuk dijadikan data perencanaan :


Dimensi gelagar memanjang : WF 350 x 350 x 14 x 22
Dimensi gelagar melintang : WF 700 x 300 x 13 x 24
Mutu baja : 55
fu : 550 MPa
fy : 410 MPa
Mutu baut : A490
〖��〗 ^� : 1034.3 Mpa
Diameter baut : Φ 22 mm = 2.2 cm
Diameter lubang : 22 mm + 1 mm (spa= 23 mm 2.3
P (panjang baut) : 5 cm cm
Pu : 16198 Kg (dari perhitungan staad prov8i)
Mu : 106567 kgcm (dihitung dibawah)
a. Luas Baut
1
Ab = x π x D²
4
1 ²
= x 3.14 x 2.2
4
= 8.35868 cm²

b. Jarak Baut
ɸ lubang baut = 2.2 + 0.1
= 2.3 cm
Jarak tepi baut = 1.5 d s/d 3 d
= 1.5 x 2.3 s/d 3 x 2.3
= 3.45 s/d 6.9 → diambil L = 4 cm
Jarak antr baut = 3 d s/d 7 d
= 3 x 2.3 s/d 7 x 2.3
= 6.9 s/d 16.1 → diambil L = 7 cm

c. Sambungan irisan tunggal (pada gelagar melintang)


- Kekuatan tarik desain :
ɸ Rn = ɸ ( 0.75 x Fub ) x Ab
= 0.75 x ( 0.75 x 10343 ) x 8.35868
= 48630.3 kg
- Kekuatan geser desain :
Banyaknya bidang geser yang terlihat adalah 1 karena merupakan sambungan irisan tunggal,
sehingga m = 1
ɸ Rn = ɸ( 0.60 x Fub ) x Ab . m
= 0.65 x ( 0.60 x 10343 ) x 8.35868 x 1
= 33716.993 kg
- Kekuatan tumpu desain :
Perhitungan kekuatan tumpu desain pada perumusannya mempertimbangkan ketebalan plat yg
akan disambung. Dalam hal ini ketebalan plat yang diperhitungkan adalah ketebalan gelagar
melintang yaitu = 1.9 cm
ɸ Rn = ɸ ( 2.4 x d x t x Fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 2.2 x 1.9 x 5500 )
= 41382 kg
- Luas nominal
An = tw x ( H - 2x tf )
= 1.90 x ( 35.2 - 2x 2.4 )
= 57.8 cm²
- Kekuatan nominal :
Pn = 0.6 x Fy x An
= 0.6 x 410 x 57.76
= 14208.96 kg
Pn > Pu = 14208.96 kg > ### Kg
- Momen ultimate
Mu = Pu x w (dimana w adalah jarak titik yang dilemahkan)
= 14208.96 x 7.5
= 106567.2 kgcm
- Jumlah baut :
6 x Mu
n =
R x P
Dimana : Mu = Momen ultimate
R = ɸ Rn (kekuatan desain yang menentukan)
P = Jarak minimum sumbu baut 7 cm
6 x 106567.2
n = ≈ 1.6459 ≈ 4 buah
33716.993 x 7
- Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
14208.96 / 4
t =
0.75 x 5500 x 4
= 0.2152873 cm
Maka yang digunakan plat penyambung siku L 150x150 dengan tebal 1.9
1 Kontrol kekuatan tarik desain > beban tarik terfaktor baut cm
ɸ . Rn > Rut
Dimana :
ɸ.Rn = Kekuatan tarik desain yang menentukan
= 48630.3 kg
Rut = Beban tarik terfaktor baut
= Mu x Y
∑Y²
106567.2 x 2.7
=
0.4 ² + 1.15 ² + 1.9 ² + 2.7 ²
= 23310.2005778 kg
ɸ.Rn = 48630.3 kg > Rut = 23310.2 kg (OK)
2 Kekuatan geser desain > beban geser terfaktor baut
ɸRn > Rut
ɸ.Rn = Kekuatan geser desain yang menentukan
= 33717.0 kg
Pu
Rut =
n
14208.96
=
4
= 3552.24 kg
ɸ.Rn = 33717.0 > Rut = 3552.24 kg (OK)

Gelagar Melintang
WF 800X300X16X32 Baut 7/8''
Gelagar Memanjang L 200X200X25
WF 500X200X10X16

0,5
0,4
0,75

2,65 0,75
1,9 0,75
1,15
0,4 0,4
0,75

Gambar detail profil

Baut 7/8''
L 200X200X25
Gelagar Memanjang Gelagar Melintang
WF 500X200X10X16 WF 800X300X16X32

0,74
0,4
0,75

2,65 0,75
1,9 0,75
1,15 0,4 0,4

Gambar detail profil

2 Perencanaan sambungan gelgar induk dan melintang

Data yang diketahui untuk dijadikan data perencanaan :


Dimensi gelagar induk : WF 400 x 400 x 18 x 28
Dimensi gelagar melintang : WF 700 x 300 x 13 x 24
Mutu baja : 55
fu : 550 MPa
fy : 410 MPa
Mutu baut : A490
〖��〗 ^� : 1034.3 Mpa
Diameter baut : Φ 33 mm = 3.3 cm
Diameter lubang : 33 mm + 2 mm (spa= 35 mm 3.5
P (panjang baut) : 9 cm cm
Pu : 385517 Kg (dari perhitungan staad prov8i)
Mu : 627359 kgcm (dihitung dibawah)
a. Luas Baut
1
Ab = x π x D²
4
1 ²
= x 3.14 x 3.3
4
= 28.210545 cm²

b. Jarak Baut
ɸ lubang baut = 3.3 + 0.1
= 3.4 cm
Jarak tepi baut = 1.5 d s/d 3 d
= 1.5 x 3.4 s/d 3 x 3.4
= 5.1 s/d 10.2 → diambil L = 6 cm
Jarak antr baut = 3 d s/d 7 d
= 3 x 3.4 s/d 7 x 3.4
= 10.2 s/d 23.8 → diambil L = 12 cm

c. Sambungan irisan ganda (melintang)


- Kekuatan tarik desain :
ɸ Rn = ɸ ( 0.75 x Fub ) x Ab
= 0.75 x ( 0.75 x 10343 ) x 28.2105
= 164127.2 kg
- Kekuatan geser desain :
Banyaknya bidang geser yang terlihat adalah 1 karena merupakan sambungan irisan ganda,
sehingga m = 2
ɸ Rn = ɸ ( 0.60 x Fub ) x Ab . m
= 0.65 x ( 0.60 x 10343 ) x 28.2105 x 2
= 227589.7 kg
- Kekuatan tumpu desain :
Perhitungan kekuatan tumpu desain pada perumusannya mempertimbangkan ketebalan plat yg
akan disambung. Dalam hal ini ketebalan plat yang diperhitungkan adalah ketebalan gelagar
melintang yaitu = 3.6 cm
ɸ Rn = ɸ ( 2.4 x d x t x Fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 3.3 x 3.6 x 5500 )
= 117612 kg
- Luas nominal
An = tw x ( H - 2x tf )
= 3.60 x ( 70 - 2x 2.8 )
= 232 cm²
- Kekuatan nominal :
Pn = 0.6 x Fy x An
= 0.6 x 410 x 231.84
= 57032.64 kg
Pn > Pu = 57032.64 kg > ### Kg
- Momen ultimate
Mu = Pu x w (dimana w adalah jarak titik yang dilemahkan)
= 57032.64 x 11
= 627359.04 kgcm
- Jumlah baut :
6 x Mu
n =
R x P
Dimana : Mu = Momen ultimate
R = ɸ Rn (kekuatan desain yang menentukan)
P = Jarak minimum sumbu baut 7 cm
6 x 627359.04
n = ≈ 1.5371 ≈ 7 buah
227589.7 x 7
- Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
57032.64 / 7
t =
0.75 x 5500 x 6
= 0.3291927 cm
Maka yang digunakan plat penyambung siku L 200x200 dengan tebal 3.5
1 Kontrol kekuatan tarik desain > beban tarik terfaktor baut cm
ɸ . Rn > Rut
Dimana :
ɸ.Rn = Kekuatan tarik desain yang menentukan
= 164127.2 kg
Rut = Beban tarik terfaktor baut
= Mu x Y
∑Y²
627359.04 x 4.8
=
0.6 ² + 1.8 ² + 3.6 ² + 4.8 ² + 6.8
= 35080.6546132 kg
ɸ.Rn = 164127.2 kg > Rut = 35080.65 kg (OK)
2 Kekuatan geser desain > beban geser terfaktor baut
ɸRn > Rut
ɸ.Rn = Kekuatan geser desain yang menentukan
= 227589.7 kg
Pu
Rut =
n
57032.64
=
7
= 8147.52 kg
ɸ.Rn = 227589.7 > Rut = 8147.52 kg (OK)

Gelagar Induk
WF 600X600X30X36

Plat simpul t = 36mm

Baut 7/8''
L 200X200X25
Gelagar Melintang
WF 800X300X16X32 4,8
6,88
3,6
1,8
Gelagar Induk
WF 600X600X30X36 0,6

Gambar detail profil

3 Perencanaan sambungan gelgar induk dan melintang pada kabel

Data yang diketahui untuk dijadikan data perencanaan :


Dimensi gelagar induk : WF 400 x 400 x 18 x 28
Dimensi gelagar melintang : WF 700 x 300 x 13 x 24
Dimensi kabel : 28 mm
Mutu baja : 55
fu : 550 MPa
fy : 410 MPa
Mutu baut : A490
〖��〗 ^� : 1034.3 Mpa
Diameter baut : Φ 33 mm = 3.3 cm
Diameter lubang : 33 mm + 2 mm (spa= 35 mm 3.5
P (panjang baut) : 9 cm cm
Pu : 385517 Kg (dari perhitungan staad prov8i)
Mu : 403302 kgcm (dihitung dibawah)
a. Luas Baut
1
Ab = x π x D²
4
1 ²
= x 3.14 x 3.3
4
= 28.210545 cm²

b. Jarak Baut
ɸ lubang baut = 3.3 + 0.1
= 3.4 cm
Jarak tepi baut = 1.5 d s/d 3 d
= 1.5 x 3.4 s/d 3 x 3.4
= 5.1 s/d 10.2 → diambil L = 6 cm
Jarak antr baut = 3 d s/d 7 d
= 3 x 3.4 s/d 7 x 3.4
= 10.2 s/d 23.8 → diambil L = 12 cm

c. Sambungan irisan ganda (melintang)


- Kekuatan tarik desain :
ɸ Rn = ɸ ( 0.75 x Fub ) x Ab
= 0.75 x ( 0.75 x 10343 ) x 28.2105
= 164127.2 kg
- Kekuatan geser desain :
Banyaknya bidang geser yang terlihat adalah 2 karena merupakan sambungan irisan ganda,
sehingga m = 2
ɸ Rn = ɸ ( 0.60 x Fub ) x Ab . m
= 0.65 x ( 0.60 x 10343 ) x 28.2105 x 2
= 227589.7 kg
- Kekuatan tumpu desain :
Perhitungan kekuatan tumpu desain pada perumusannya mempertimbangkan ketebalan plat yg
akan disambung. Dalam hal ini ketebalan plat yang diperhitungkan adalah ketebalan gelagar
induk yaitu = 3.6 cm
ɸ Rn = ɸ ( 2.4 x d x t x Fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 3.3 x 3.6 x 5500 )
= 117612 kg
- Luas nominal
An = tw x ( H - 2x tf )
= 3.60 x ( 41.4 - 2x 0)
= 149 cm²
- Kekuatan nominal :
Pn = 0.6 x Fy x An
= 0.6 x 410 x 149.04
= 36663.84 kg
Pn > Pu = 36663.84 kg > ### Kg
- Momen ultimate
Mu = Pu x w (dimana w adalah jarak titik yang dilemahkan)
= 36663.84 x 11
= 403302.24 kgcm
- Jumlah baut :
6 x Mu
n =
R x P
Dimana : Mu = Momen ultimate
R = ɸ Rn (kekuatan desain yang menentukan)
P = Jarak minimum sumbu baut 7 cm
6 x 403302.24
n = ≈ 1.2324 ≈ 8 buah
227589.7 x 7
- Ketebalan plat yang digunakan adalah :
P
t =
ɸ Fu x L
36663.84 / 8
t =
0.75 x 5500 x 6
= 0.1851709 cm
Maka yang digunakan plat penyambung siku L 200x200 dengan tebal 3.5
1 Kontrol kekuatan tarik desain > beban tarik terfaktor baut cm
ɸ . Rn > Rut
Dimana :
ɸ.Rn = Kekuatan tarik desain yang menentukan
= 164127.2 kg
Rut = Beban tarik terfaktor baut
= Mu x Y
∑Y²
403302.24 x 5
=
0.4 ² + 1.15 ² + 4.2 ² + 5² + 6.3
= 14984.7715736 kg
ɸ.Rn = 164127.2 kg > Rut = 14984.77 kg (OK)
2 Kekuatan geser desain > beban geser terfaktor baut
ɸRn > Rut
ɸ.Rn = Kekuatan geser desain yang menentukan
= 227589.7 kg
Pu
Rut =
n
36663.84
=
8
= 4582.98 kg
ɸ.Rn = 227589.7 > Rut = 4582.98 kg (OK)
= ### kg

Rn = Kek
uata
ɸ Rn = = n 0
(tari
k,
1 Join 31 gese
Beam 1

r Beam 205
dan
tum
pu
Join 31 desa Beam16

in
a. Perhitungan bautsambungan
S1 akan
= ###
S205 diam
= ###
S16 bil
= ###
hasil
dari
pers
ama
an
kuat
- Jumlah baut yang diperlukan batang 1 (batang tekan)
Ns1 = Pu = ### = ###
ɸ Rn =

Jarak tepi baut = 1.5 d s/d 3 d


= 1.5 x 0 s/d 3 x 0
= 0 s/d 0 →
diambi = 5 cm

- Ketebalan plat yang digunakan


²

6,88
4,8
3,6
1,8

0,6
² + 7.1 ²
4.2.5 Perhitungan gelagar melintang

Gelagar memanjang
Gelagar melintang
G D D D D D D
1 A A A Trotoar
F
B B B
1,75 C C C C C C
B B B
E
B B B
1,75 C C C C C C
B B B
D 9 Lantai kendaraan
B B B
1,75 C C C C C C
B B B
C
B B B
1,75 C C C C C C
B B B
B
1 A A A Trotoar
D D D D D D
A

5 5 5

1 2 3 4

GambaDenah perataan beban lantai kendaraan dan trotoar

4.2.5.1 Perencanaan gelagar melintang

Jarak antar gelagar memanjang = 1.50 m h. A = 0.895


Jarak antar gelagar melintang = 4.65 m h. B = 0.724
qutr (beban trotoar) = 2512.8 kg/m h. C = 0.5
qult (beban plat lantai kendaraan) = 1660.015 kg/m h. D = 0.75

a. Perhitungan pembebanan (beban mati)


● Akibat berat lantai trotoar
qdtr = Perataan bebax q Plat x 2
= 0.5 x 2513 x 2
= 2512.800 kg/m

● Akibat berat lantai kendaraan


qdlt = Perataan bebax q plat lantai kendaraan x 2
= 0.75 x 1660.015 x 2
= 2490.0225 kg/m

● Jarak Akibat berat sendiri profil gelagar memanjang


Dimensi profil = WF 350 x 350 x 14 x 22
Faktor beban untuk baja = 1.1 (Tabel 2.3)
W profil = 159.0 kg/m

P1 = W profil x Panjang gelagar x Faktor beban untuk baja


= 159.000 x 4.65 x 1.1
= 813.285 Kg

P2 = Beban akibat RA gelagar memanjang Tepi = 15728.1289 Kg


P3 = Beban akibat RA gelagar memanjang Tengah = 20994.904 Kg
97
b. Perhitungan pembebanan (beban hidup "D")

● Beban terbagi rata (BTR)


Faktor beban = 2 1 kpa = 100 kg/m2
Dimana L = 37.2 > 30 m
q = 9 x ( 0.5 + 15 ) kpa
L
= 9 x ( 0.5 + 15 ) kpa
37.2
= 8.129 kpa
= 812.903 kg/m2

ql = q
x perataan beban x 2 x faktor beban
2.75

Gelagar memanjang (tepi)

Gelagar memanjang
Gelagar melintang

C C C C C C
1 Trotoar

1,75

1,75

9 Lantai kendaraan
1,75

1,75

1 Trotoar
C C C C C C

5 5 5

qltr = 813
x 0.5 x 2 x 2
2.75
= 591.202 kg/m

● Beban garis (BGT)


beban garis P = 49 kN/m = 4900 Kg/m
Faktor beban = 2
Pu = 4900 x faktor beban
= 4900 x 2
= 9800 Kg/m

Bentang jembatan = 37.2 m

98
`

Dilihat dari grafik diatas maka diambil FBD = 34 %


k = 1 + FBD
= 1 + 0.34
= 1.34

Pg = pu
x 100% x faktor beban
2.75

Gelagar memanjang (tengah)


Gelagar memanjang
Gelagar melintang
G
1 Trotoar
F
1,75 D D D D D D

E
1,75 D D D D D D

D 9
1,75 D D D D D D

C
1,75 D D D D D D

B
1 Trotoar
A

5 5 5

1 2 3 4

Pglt = 9800
x 1.000 x 1.34
2.75
= 4775.273 Kg

● Beban Truck (T)


Beban hidup yang bekerja dalam pembebanan ini adalah beban T,
yaitu beban kendaraan truk semi trailer dengan susunan gandar
seperti gambar dibawah ini. (SNI-1725-2016, halaman 41)

99
Beban truk = 112.5 kN
= 11250 Kg
faktor beban = 2
Tu = 11250 x 2
= 22500 Kg

Tabel kesimpulan pembebanan gelagar melintang


Beban mati
Akibat berat lantai trotoar qdtr = 2512.800 Kg/m
Akibat berat lantai kendaraan qdlt = 2490.023 Kg/m
Jarak antar gelagar memanjang P1 = 813.285 Kg
Beban akibat RA gelagar memanjang Tepi P2 = 15728.129 Kg
Beban akibat RA gelagar memanjang TengahP3 = 20994.904 Kg
Beban Hidup "D"
Beban terbagi rata (BTR) qltr = 591.202 Kg/m
Beban garis (BGT) Pglt = 4775.273 Kg
Beban Hidup "T"
Beban Truck (T) Tu = 22500.000 Kg

c. Perhitungan statika
Perhitungan statika dalam pembebanan gelagar melintang dibagi
yaitu beban mati dan beban hidup. Beban hidup lantai kendaraan
dibagi menjadi dua pembebanan yaitu pembebanan beban "D" dan
nilai momen maksimum terbesar akan digunakan untuk perencanaan
dimensi gelagar melintang.

100
Kondisi 1 (beban mati lantai kendaraan dan trotoar)

Momen maksimum 1 = 17861.037 kgm


Reaksi vertikal 1 = 8402.276 kg

Kondisi 2 (akibat beban mati gelagar memanjang)

Momen maksimum 2 = 1211.1 kgm


Reaksi vertikal 2 = 504.625 kg

Kondisi 3 (akibat RA gelagar memanjang Tepi dan tengah)

101
Momen maksimum 3 = 61862.58 kgm
Reaksi vertikal 3 = 25487.772 kg

Kondisi 4 (akibat beban hidup BTR)

Momen maksimum 4 = 25871.996 kgm


Reaksi vertikal 4 = 9407.999 kg

Kondisi 5 (akibat beban hidup BGT)

Momen maksimum 5 = 45961.975 kgm


Reaksi vertikal 5 = 16713.443 kg

102
Kondisi 6 (akibat beban T)

Momen maksimum 6 = 140625.01 kgm


Reaksi vertikal 6 = 4500.000 kg

hasil total semua gaya yang bekerja :


- Beban mati dan beban hidup D
momen maksimum (Mu) = M1 + M2 + M3 +
M4 + M5
= 17861.037 + 1211.1 +
61862.58 + 25871.996 +
45961.975
= 152768.688 kgm

Reaksi vertikal = RV1 + RV2 + RV3 +


RV4 + RV5
= 8402.3 + 504.63 +
25487.772 + 9407.999 +
16713.443
= 60516.115 kg

- Beban mati dan beban hidup T


momen maksimum (Mu) = M1 + M2 + M3 +
M4 + M7
= 17861.037 + 1211.1 +
61862.58 + 25871.996 +
140625.01
= 247431.723 kgm

Reaksi vertikal = RV1 + RV2 + RV3 +


RV4 + RV7
= 8402.276 + 504.625 +
103
25487.772 + 9407.999 +

104
4500.000
= 48302.672 kg

Dari hasil perhitungan statika di atas diambil nilai terbesar yaitu :


Mu = 152768.688 Kg.m
Rv = 60516.115 Kg

4.2.4.2 Perhitungan dimensi gelagar memanjang

Data perencanaan yang diketahui sebagai berikut :


Mu = 152768.69 Kg.m
Fc' = 30 Mpa
Mutu baja = 55
fy = 410 Mpa
fu = 550 Mpa
E = 200000 Mpa
L(panjang gelagar) = 7.8 m = 780 cm
Bo(jarak antar gelagar melintangg) = 5.00 m = 500 cm
h beton (tebal plat lantai kendaraan) = 0.25 m = 25 cm

Dicoba dimensi gelagar memanjang dengan ukutan baja WF 700 x 300 x 13 x 24

Y W = 185 kg/m
A = 235.5 cm²
Ix = 201000 cm⁴
tf

Iy = 10800 cm⁴
tw
r = 28 mm
H

X
sx = 5760 cm³
sy = 722 cm³
b = 300 mm
h = 700 mm
tw = 13 mm
tf = 24 mm
B

σ = 4100 kg/cm² (tegangan ijin baja)


1
Mu2 = x W x l² x faktor beban baja
8
1
= x 185 x 7.8 ² x 1.1
8
= 1547.6175 kg.m

Mu total = Mu + Mu2
= 1547.6175 + 152768.7
= 154316.31 kg.m

105
a. Kontrol kelangsingan penampang

b 300
λf = = = 6.25
2 tf 2 24

170 170
≤ λp = = = 8.396
fy 410

h 700 - 2 ( 28 + 24 )
λw = =
2 tw 2 x 13

1680 1680
= 23 ≤ λp = = = 83
fy 410

persyaratan penampang kompak


λ = λp
λf ≤ λp = 6.25 ≤ 8.40 benar
λw ≤ λp = 23 ≤ 82.97 benar

Penampang dinyatakan kompak karena memenuhi p λ < λp

b. Perhitungan balok komposit

Lebar efektif plat beton diambil nilai terkecil dari perhitungan dibawah ini :

L 780
bE ≤ = = 195 cm
4 4

bo ≤ 500 cm
Jadi dari perhitungan di atas dapat diambil nilai terk 195 cm

Menentukan nilai rasio modulus elasitisitas (n) :

E beto = 4700 fc'


= 4700 30
= 25742.960 Mpa

E baja = 200000 Mpa

Es
n =
Ec
200000
=
25742.960
= 7.769

106
Lebar efektif ekuivalen
bE' = bE

107
n
= 195
7.769
= 25.099 cm

Menentukan letak garis netral


bE
bE'
d'
Z1 As
h beton A1 Ya
As' d1
Z2

d2
h baja Yb
A2

b
1. Plat beton
Luas Penampang (A1) = bE' x h plat beton
= 25 x 25
= 627.485 cm²

Lengan momen (Z1) = h plat beton


2
= 25
2
= 12.5 cm

A1 x Z1 = 627.485 x 12.5
= 7843.55819 cm³

2. Baja
Luas Penampang (A2) = 235.5 cm²

Lengan momen (Z2) h baja


= + h plat beton
2
= 70
+ 25
2
= 60 cm

A2 x Z2 = 235.500 x 60
= 14130 cm³

Diukur dari bagian atas plat

108
Ya = ∑A . Z
∑A
= 7843.55819 + 14130
627.485 + 235.5
= 25.462 cm

Yb = h plat beton + h baja - Ya


= 25 + 70 - 25.4622815
= 69.538 cm

- Plat beton
Io = 1 ^3
x bE' x h plat
12
= 1 ^3
x 25 x 25
12
= 32681.4924 cm⁴

- 1
d1 = Ya x h plat
2
- 1
= 25.5 x 25
2
= 13 cm

- Baja
Io = 201000.00 cm⁴

- 1
d2 = Yb x h baja
2
- 1
= 69.5 x 70
2
= 34.5 cm

Apabila ditabelkan dari hasil perhitungan letak garis netral adalah sebagai berikut :

A Z Io d Io + A x d²
No Keterangan
cm² cm cm⁴ cm cm⁴
1 Plat beton 627.485 12.500 32681.492 12.96228147 138111.929
2 Baja WF 235.500 60.000 201000.000 34.54 481917.1173
I komposit 620029.046

109
Dimisalkan garis netral
bE (c) > d' :
bE'
c = 0,003 0,85 f'c
d' a Cs
As c
Cc
h beton
As'

Zs Zc
h2
h baja T
h2

Keseimbangan gaya C = T, maka diperoleh :


diketahui
fy tulangan = 490 MPa
fy profil baja = 410 MPa
As profil baja = 23550 mm²
b = 1950 mm²
d' = 48 mm
fc' = 30 MPa
β1 = 0.85

Menentukan As tulangan (Tulangan menggu D 16 - 250 )


1 ^2
As = x π x d x b
4
jarak antar tulangan
1 ^2
= x 3.14 x 16 x 1950
4
250
= 1568.914 mm²

fs = c - d'
600
c

menentukan nilai c
CC + Cs - T1 - T2 = 0
0.85 fc' a b + As tulangan fs - As tulangan fy tulangan -
As profil wf fy profil wf = 0
0.85 30 0.850 c 1950 + 1569 c - 48
600
c
- 1568.914 490 - 23550 410 = 0
42266.250 c + 941348.6 c - 45184731.43 - 768768
c
- 9655500 = 0
42266.250 c + 941348.6 c - 45184731.43 - 768768
c

110
- 9655500 = 0
c

111
42266.250 c2 + 941348.6 c - 45184731.43 - 768768
c - 9655500 c = 0
42266.250 c2 + -9482919.429 c - 45184731.43 = 0
a b c

C12 = - b ± b ^2 - 4a c
2a

= 9482919 ± 89925760888778 - 4 42266.250 -45184731


2 42266.250

= 9482919 ± 9877495.5078577
84533
C1 = 229.029 mm
C2 = -4.668 mm

jadi nilai c dipakai 229.029 mm

a = β1 c
= 0.85 229.029
= 194.674861 mm

menentukan nilai fs
fs = c - d' x ɛc x E baja
c
= 229 - 48 x 0.003 x 200000
229.03
= 474 Mpa < fy = 490 Mpa
karena fs < fy maka dipakai fs = 474 Mpa

Besar gaya tekan Cc


Cc = 0.85 x fc' x a x bE
= 0.85 x 30 x 194.675 x 1950
= 9680207.468 N

Cs = As' x fs
= 1568.9 x 474
= 744060.532 N

Gaya tarik T pada profil baja


T1 = As tulangan x fy
= 1568.914 x 490
= 768768.000 N

T2 = As profil baj x fy
= 23550 x 410

112
= 9655500.000 N

113
ti Cc + Cs = T1 + T2
9680207 + 744060.5 = 768768.0 + 9655500
10424268 = 10424268

Kuat lentur nominal dapat dihitung


Zc = h baja a
+ h beton -
2 2
= 700 194.675
+ 250 -
2 2
= 502.663 mm

Zs = h baja
+ h beton - d'
2
= 700
+ 250 - 48
2
= 552.000 mm

Mn = Cc x Zc + Cs x Zs
= 9680207 x 502.663 + 744060.532 x 552
= 5276599372.326 Nmm
= 527659.937 Kgm

Kuat nominal yang dihitung berdasarkan tegangan plastis pada penampang


komposit
Ø Mn = 0.85 x 527659.9
= 448510.947 Kgm

Kontrol kekuatan penampang


ØMn ≥ Mu
448510.947 Kgm ≥ 154316.31 Kgm Aman

c. Kontrol perhitungan
1 Kontrol terhadap geser
Gaya geser rencana
V total = C = 60516.115 Kg

Kapasitas geser penampang

d = ( h baja - 2 x r - 2 x
tf )
= ( 700 - 2 x 28 - 2 x
24 )
= 596 mm
114
Vn = 0.55 x d x tw x fy

115
= 0.55 x 596 x 13 x 490
= 2088086 N
= 208808.6 Kg

kontrol
Vn = 208808.6 Kg ≥ V total = 60516.115 Kg Aman

2 Kontrol terhadap lendutan (beam 98)

1 Gaya tanpa dikalikan faktor beban


fijin = x L
360
1
= x 780
360
= 2.167 cm

Momen area :
7 ,14

6 ,1

2,84

1 2 3

RVA RVB
1 1,8 1,8 1,8 1,8 1

tabel perhitungan luas dan tiitk berat momen area akibat beban gandar T
No Jenis Ruang b (m) h1 (m) h2 (m) Luas (m2)Titik berat x (m)
1 Segitiga 1 0 28400 14200 0.667
2 Trapesium 1.75 28400 61000 78225 1.021
3 Trapesium 1.75 61000 71400 115850 1.021

M max dari staad pro beam 98 : 71400 kgm


714000000 kgcm

- mencari modulus elastisitas komposit


E baja (Es) = 200000 Mpa
E beton (Ec) = 4700 fc'
= 4700 30
= 25742.960 Mpa
Luas penampang baja (As) = 23550.000 mm²
Luas penampang beton (Ac) = 62748.465 mm²
L (panjang gelagar) = 7800 mm
E = Ec ( Ac ) +
Ac + As
2
116
Es ( As )
Ac + As
2

= 25742.96 62748.47 +
62748.47 + 23550.000
2
200000 23550
62748.4655 + 23550
2
= 36647.9938 Mpa (Elastisitas Komposit)
= 373706.922 cm⁴
- Lendutan yang terjadi pada gelagar memanjang yaitu sebesar :
I = 620029.0 cm⁴ = 6200290464 mm⁴
P = 4775.273 Kg 47752.7273 N
Q = 591.202 Kg/m 5.912 N/mm

δ = M
E.I
= 714000000
373706.922 620029.0
= 0.0031 cm
= 0.0308 mm
f ada < f ijin
0.0308 mm < 22 mm benar

d. Perencanaan Shear Conector


Gaya geser horizontal akibat komposit dipakai yang terbesar
fu = 490 Mpa

● Digunakan stud connector 2" Diameter maksimum stud yang


x 5 cm
3 diizinkan
2.5 x tf = 2.5 x 24
= 60 mm > 2" = 16 mm
3
dipakai d = 16 mm
● Luas penampang melintang satu buah stud connector :
Asc = 1 x π x d ^2
4
= 1 x 3.14 x 16 ^2
4
= 200.96 mm2

● Modulus elastisitas beton :

Ec = 4700 fc'
117
= 4700 30

118
= 25742.960 Mpa

● Perhitungan Gaya Geser Horizontal (Vh)


- C max = gaya geser yang disumbangkan oleh beton
= 0.85 x f'c x b (flens) x t (pelat) mm
= 0.85 x 30 x 300 x 250 )
= 1912500 N
- T max = gaya geser yang disumbangkan oleh profil baja
= As x fy
= 23550 x 410
= 9655500 N
Karena C max < T max maka dipakai nilai t 1912500 N

Kuat geser satu buah stud connector diambil nilai terkecil :


Qn = 0.5 x Asc x fc' x Ec
= 0.5 x 201 x 30 x 25742.960
= 88301.7878 N

Asc x fu = 201 x 490


= 98470.4 N
Karena Qn < Asc x fu maka dipakai nilai terbesa88301.7878 N

persyaratan jarak penghubung geser


- jarak manimum longitudinal :
Smin = 6 x d
= 6 x 16
= 96 mm

- jarak maximum longitudinal :


Smax = 8 x t (plat beton)
= 8 x 250
= 2000 mm

- jarak tranversal (jarak minimum tegak lurus sumbu longitudinal


digunakan jarak antar baris stud
4 x d = 4 16
= 64 mm

Jumlah stud yang diperlukan :


jumlah stud n = Vh
Asc x fu
= 1912500.0
88301.7878
= 21.6586781 bh
= 22 bh
119
Jarak antar s = L
jumlah stud
= 3900
22
= 177 mm (Dipasang 1 Baris)
= 210 ( dibulatkan)

120
4.2.3 Perhitungan Gelagar Induk
4.2.3.1 Perhitungan Pembebanan
1 Beban primer
a. Beban mati dan beban hidup
Dalam perencanaan struktur atas jembatan Gotong royong, penulis
menggunakan perhitungan 3D dengan bantuan program bantu staad pro v8i.
Perhitungan dimulai dari pembebanan kombinasi untuk perhitungan plat,
perencanaan pembebanan gelagar memanjang, gelagar melintang, gelagar induk,
kabel penggantung, ikatan angin dan pengaku melintang. Dalam perhitungan berat
sendiri penulis menggunakan bantuan program bantu staad pro v8i.

2 a. Gaya rem
Gaya rem diambil dari hasil perhitungan terbesar
1) 25% dari beban gandar
2) 5% dari beban truk rencana di tambah beban BTR
Perhitungan :
1) 25% x 11250 x 2 = 5625 Kg
2) 5% x 500000 + 813 = 25812.9032 Kg
Diambil beban terbesar yaitu 25812.9032 Kg
Beban momen rem pada lantai = 1.8 x 25812.9032
= 46463.2258 Kgm
Beban gaya rem per gelagar memanjang = Momen rem
Panjang Gelagar
= 46463.2258
5
= 9292.64516 Kgm
b. Beban Angin
1) Beban angin pada kendaraan

P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
70
GambaSkema pembebanan angin pada kendaran
Beban angin sudut serang 0° bekerja tegak lurus bidang kendaran sebagai berikut :
Beban angin : 1.46 N/mm 146 Kg/m
115
Ketinggian bidang kerja angin : 1.8 m (SNI 1725-2016)

116
p1 = 146 x 1.8 x 100%
= 262.8 Kg/m

Jadi beban angin yang bekerja pada kendaran disalurkan kegelagar sebesar
262,800 Kg/m, bekerja menerus sepanjang gwlagar induk memanjang.

2) Beban angin pada struktur kabel


P2 P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2

P2 P2
P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2

P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
70

Gambar Skema pemebebanan angin pada kabel


Beban angin pada kabel bekerja secara horizontal tegak lurus bidang kabel.
Perhutungan sebagai berikut :

Gambar Penampang kabel penggantung


Diameter kabel = 13.2 cm
Tekanan Angin = 0.0036 Mpa = 360 Kg/m²
p2 = 360 x 0.132 x 100% (SNI 1725-2016)
= 47.52 Kg
Jadi beban anginyang bekerja pada kabel sebesar 47.52 Kg
bekerja meneurs sepanjang kabel.

117
E F G H G' F' E' 12
D D'
C C'
B B'
A A'

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
70

GambaLuas beban yang terkena angin pada kabel


Kabel dan gelagar induk
No Nama Luas (m²)Gaya angin (kg)
1 A A' 2.171 781.56
2 B B' 16.92 6091.2
3 C C' 30.77 11077.2
4 D D' 41.56 14961.6
5 E E' 49.66 17877.6
6 F F' 55.29 19904.4
7 G G' 58.62 21103.2
8 H 59.72 21499.2

3) Beban angin pada struktur pelengkung jembatan

P3 P3 P3 P3 P3
P3 P3
P3 F G H G' F' P3 3
P3 E E' P3
D P3 P3 P3 P3 P3 D'
P3 P3 P3 P3
C C'
P3 P3 P3 P3
B P3 P3 B' 12
A P3 P3 A' 6
P3 P3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
70
P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
70

GambaSkema pemebebanan angin pada struktur pelengkung jembatan

Beban angin pada struktur lengkung bekerja secara horizontal tegak lurus bidang
struktur jembatan
Perhitungan sebagai berikut :
Jarak antara gelagar Vertikal = 5m
Tekanan angin = 0.0036 Mpa = 360 Kg/m²
118
(SNI 1725-2016)

119
p2 = 360 x 5x 30%
= 540 Kg/m

Jadi beban angin yang bekerja pada gelagar vertikal struktur lengkung sebeasar
540 Kg/m bekerja menerus sepanjang gelagar vertikal

F G H G' F' 3
E E'
D D'
C C'
B B' 12
A A' 6

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
70
GambaLuas beban yang terkena angin pada struktur pelengkung

pelengkung
No Nama Luas (m²)Gaya angin (kg)
1 A A' 14.396 1554.768
2 B B' 25.33 2735.64
3 C C' 21.754 2349.432
4 D D' 19.123 2065.284
5 E E' 17.276 1865.808
6 F F' 16.021 1730.268
7 G G' 15.296 1651.968
8 H 15.059 1626.372

c. Beban Gempa

Beban gempa diambil sebagai gaya horizontal yang ditentukan berdasarkan


perkalian antara koefisien respons elastik (Csm) dengan berat struktur
ekivalen yang kemudian dimodifikasi dengan faktor modifikasi respons
(Rd) dengan formulasi sebagai berikut :

Csm
EQ = x Wt (SNI 1725-2016, halaman 57)
Rd

EQ = gaya gempa horizontal statis (kN)


Csm = koefisien respons gempa elastis
Rd = faktor modifikasi respons
Wt = berat total struktur terdiri dari beban mati dan beban hidup

120
yang sesuai (kN)

Csm = 0.26 Kondisi tanah dasar batuan dengan Zona 4 Blitar

Koefisien respons elastik Csm diperoleh dari peta percepatan batuan dasar
dan spektra percepatan sesuai dengan daerah gempa dan periode ulang
gempa rencana. Koefisien percepatan yang diperoleh berdasarkan peta
gempa dikalikan dengan suatu faktor

Rd = 0.8 (Tabel 3 faktor modifikasi respon (Rd))


SNI 2833-2008 hal 6
Wt = 1318378.08 kg = 13183.781 kN

0.26
EQ = x 1318378.084
0.8
= 428472.877 kg
= 6694.889 kg
4.2.3.2Perhitungan Statika
Perhitungan statika dihitung menggunakan program bantu staad pro v8i, hasil
perhitungan dapan dilihat pada lampiran.
4.2.3.3Pendimensian Batang
Penjelasan gaya aksial yang bekerja pada setiap batang dapat dilihat pada keterangan
dibawah :
a. Batang Atas

GambaBatang atas

Keterangan
Tabel
hasil analisa gaya batang, batang atas
No Batang Axial Critical No Batang Axial Critical
1 203 5750 Tarik 15 150 -51665 Tekan
2 202 -59906 Tekan 16 149 -88209 Tekan

121
3 201 -118061 Tekan 17 148 -134409 Tekan
4 200 -166568 Tekan 18 147 -179174 Tekan

122
5 199 -203900 Tekan 19 146 -216203 Tekan
6 198 -228319 Tekan 20 145 -241082 Tekan
7 197 -236504 Tekan 21 144 -249118 Tekan
8 196 -234725 Tekan 22 143 -246513 Tekan
9 195 -224673 Tekan 23 142 -235801 Tekan
10 194 -197848 Tekan 24 141 -206911 Tekan
11 193 -157698 Tekan 25 140 -163919 Tekan
12 192 -109518 Tekan 26 139 -113864 Tekan
13 191 -63783 Tekan 27 138 -70679 Tekan
14 190 -39852 Tekan 28 137 -60723 Tekan
Sumber : Perhitungan
Perhitungan dimensi batang tekan S144
Faktor beban untuk baja = 1.1
Dimensi baja dicoba = WF 400 x 400 x 18 x 28
tf

tw
d

bf

Gambar Dimensi penampang baja WF


A = 295.4 cm²
Ix = 92800 cm⁴
Iy = 31000 cm⁴
d = 414 mm
bf = 405 mm
tw = 18 mm
tf = 28 mm

Mutu baja = 55
fy = 410 Mpa
fu = 550 Mpa
E = 200000 Mpa
Pu = 249118 Kg (staad pro v8i)
123
L = 5.003 m (staad pro v8i)

124
Perhitungan radius giras (:
rx = Ix
Ag

= 92800
295.4
= 17.72 cm

ry = Iy
Ag

= 31000
295.4
= 10.24 cm

Panjang parameter keram :


λc = KxL ≤ 200
r
= 1x 5003
102.4414227322
= 48.84 < 200

Menghitung tegangan tekuk kritis elast:


Fe = π² E
(KL/r)²
= 3.14 ² x 200000
48.8376661 ²
= 826.760062 Mpa

Menghitung tegangan kritis dengan elemen langsin:


Q x fy
Fe
= 1x 410
826.760061518
= 0.496 ≤ 17.72
125
126
Fcr = Q Qfy/fe x fy
0.496
= 1 0.496 x 410
0.496
= 290 Mpa

Maka Pn :
Pn = Fcr x Ag
= 0.85 x 2895.55164 x 295.4
= 727044.061 Kg

Kontrol Pn ≥ Pu
Pn = 727044.061 Kg > Pu = 249118 Kg

Cek kesesuaian ras:

Rasio kekuatan = Pu
Pn
= 249118
727044.061
= 0.343

Perhitungan dimensi batang tarik S203


Faktor beban untuk baja = 1.1
Dimensi baja dicoba = WF 400 x 400 x 18 x 28
tf

tw
d

bf

Gambar Dimensi penampang baja WF


A = 295.4 cm²
Ix = 92800 cm⁴
127
Iy = 31000 cm⁴

128
d = 414 mm
bf = 405 mm
tw = 18 mm
tf = 28 mm

Mutu baja = 55
fy = 550 Mpa
fu = 410 Mpa
E = 200000 Mpa
Pu = 5750 Kg (staad pro v8i)
L = 3m (staad pro v8i)

Perhitungan radius giras (:


rx = Ix
Ag

= 92800
295.4
= 17.72 cm

ry = Iy
Ag

= 31000
295.4
= 10.24 cm

Cek rasio kerampin:


L ≤ 300
r
559 ≤ 300 = 31.54 < 300
17.72

Luas nominal plat :


An = Ag - ( Lebar lubang baut x tf )
= 295.4 - ( 3.8 x 2.8 )
129
= 285 cm²

130
Luas bersih plat (luas efektif penampa:
Ae = U x An
= 0.85 x 285
= 242 cm²
Kekakuan desain didasarkan pelelehan penampang :
Pn = Φ x fy x Ag
= 0.9 x 5500 x 295.4
= 1462230 Kg
Kekakuan desain didasarkan pelelehan penampang bersih
Pn = Φ x fu x Ag
= 0.75 x 410 x 295.4
= 90835.5 Kg

Kontrol kekuatan :
Pn ≥ Pu
Pn = 1462230 Kg > Pu = 5750 Kg

Rasio Kekuatan = Pu
Pn
= 5750 = 0.0039
1462230

b. Batang Pelengkung Bawah

GambaBatang pelengkung bawah

131
Keterangan hasil
Tabel
analisa gaya batang, batang atas
No
Batang kananAxial Critical No
Batang kananAxial Critical
1 205 -272994 Tekan 15 136 -263684 Tekan
2 189 -191782 Tekan 16 135 -177688 Tekan
3 188 -136309 Tekan 17 134 -113096 Tekan
4 187 -130970 Tekan 18 133 -105101 Tekan
5 186 -128871 Tekan 19 132 -102373 Tekan
6 185 -124117 Tekan 20 131 -97194 Tekan
7 184 -111752 Tekan 21 130 -83521 Tekan
8 183 -96617 Tekan 22 129 -66590 Tekan
9 182 -83521 Tekan 23 128 -52427 Tekan
10 181 -70903 Tekan 24 127 -38199 Tekan
11 180 -67488 Tekan 25 126 -33826 Tekan
12 179 -84009 Tekan 26 125 -51973 Tekan
13 178 -163591 Tekan 27 124 -146161 Tekan
14 204 -271003 Tekan 28 123 -266444 Tekan
Sumber : Perhitungan

Perhitungan dimensi batang tekan S123


Faktor beban untuk baja = 1.1
Dimensi baja dicoba = WF 400 x 400 x 18 x 28
tf

tw
d

bf

Gambar Dimensi penampang baja WF


A = 295.4 cm²
Ix = 92800 cm⁴
Iy = 31000 cm⁴
d = 414 mm
bf = 405 mm
tw = 18 mm
132
tf = 28 mm

133
Mutu baja = 55
fy = 410 Mpa
fu = 550 Mpa
E = 200000 Mpa
Pu = 266444 Kg (staad pro v8i)
L = 6.088 m (staad pro v8i)

Perhitungan radius giras (:


rx = Ix
Ag

= 92800
295.4
= 17.72 cm

ry = Iy
Ag

= 31000
295.4
= 10.24 cm

Panjang parameter keram :


λc = KxL ≤ 200
r
= 1x 6088
102.4414227322
= 59.43 < 200

Menghitung tegangan tekuk kritis elast:


Fe = π² E
(KL/r)²
= 3.14 ² x 200000
59.4290848 ²
= 558.330313 Mpa
134
Menghitung tegangan kritis dengan elemen langsin:
Q x fy
Fe
= 1x 410
558.3303127886
= 0.734 ≤ 17.72

Fcr = Q Qfy/fe x fy
0.734
= 1 0.734 x 410
0.734
= 327 Mpa

Maka Pn :
Pn = Fcr x Ag
= 0.85 x 3268.1689 x 295.4
= 820604.53 Kg

Kontrol Pn ≥ Pu
Pn = 820604.53 Kg > Pu = 266444 kg

Rasio kekuatan = Pu
Pn
= 266444
820604.53
= 0.325

Perhitungan dimensi batang tekan S187


Faktor beban untuk baja = 1.1
Dimensi baja dicoba = WF 400 x 400 x 18 x 28
tf

tw
d

135
bf
tw
d

bf

136
Gambar Dimensi penampang baja WF
A = 295.4 cm²
Ix = 92800 cm⁴
Iy = 31000 cm⁴
d = 414 mm
bf = 405 mm
tw = 18 mm
tf = 28 mm

Mutu baja = 55
fy = 410 Mpa
fu = 550 Mpa
E = 200000 Mpa
Pu = 130970 Kg (staad pro v8i)
L = 5.254 m (staad pro v8i)

Perhitungan radius giras (:


rx = Ix
Ag

= 92800
295.4
= 17.72 cm

ry = Iy
Ag

= 31000
295.4
= 10.24 cm

Panjang parameter keram :


λc = KxL ≤ 200
r
= 1x 5254
137
102.4414227322

138
= 51.29 < 200

Menghitung tegangan tekuk kritis elast:


Fe = π² E
(KL/r)²
= 3.14 ² x 200000
51.2878468 ²
= 749.653129 Mpa

Menghitung tegangan kritis dengan elemen langsin:


Q x fy
Fe
= 1x 410
749.6531285184
= 0.547 ≤ 17.72

Fcr = Q Qfy/fe x fy
0.547
= 1 0.547 x 410
0.547
= 295 Mpa

Maka Pn :
Pn = Fcr x Ag
= 0.85 x 2947.46786 x 295.4
= 740079.704 Kg

Kontrol Pn ≥ Pu
Pn = 740079.704 Kg > Pu = 130970 kg

Rasio kekuatan = Pu
Pn
= 130970
740079.704
= 0.177

139
c. Batang vertikal

GambaBatang Vertikal

Keterangan hasil
Tabel
analisa gaya batang, batang atas
No Batang Axial Critical No Batang Axial Critical
1 1 -115868 Tekan 16 30 -62796 Tekan
2 152 -59623 Tekan 17 39 -63490 Tekan
3 154 -44207 Tekan 18 41 -49985 Tekan
4 156 -29011 Tekan 19 43 -34203 Tekan
5 158 -15496 Tekan 20 45 -19248 Tekan
6 160 -3635 Tekan 21 47 -5694 Tekan
7 162 7773 Tarik 22 49 7369 Tarik
8 164 13815 Tarik 23 51 14672 Tarik
9 176 7838 Tarik 24 70 7965 Tarik
10 174 -6734 Tekan 25 68 -8675 Tekan
11 172 -24243 Tekan 26 66 -28707 Tekan
12 170 -44864 Tekan 27 64 -52142 Tekan
13 168 -66575 Tekan 28 62 -76533 Tekan
14 166 -84210 Tekan 29 60 -95203 Tekan
15 9 -92706 Tekan 30 52 -86016 Tekan
Sumber : Perhitungan

Perhitungan dimensi batang tarik S51


Faktor beban untuk baja = 1.1
Dimensi baja dicoba = WF 400 x 400 x 18 x 28

140
tf

tw
d

bf

Gambar Dimensi penampang baja WF


A = 295.4 cm²
Ix = 92800 cm⁴
Iy = 31000 cm⁴
d = 414 mm
bf = 405 mm
tw = 18 mm
tf = 28 mm

Mutu baja = 55
fy = 410 Mpa
fu = 550 Mpa
E = 200000 Mpa
Pu = 14672 Kg (staad pro v8i)
L = 3 m (staad pro v8i)

Perhitungan radius giras (:


rx = Ix
Ag

= 92800
295.4
= 17.72 cm

ry = Iy
Ag

141
= 31000
295.4
= 10.24 cm

Cek rasio kerampin:


L ≤ 300
r
300 ≤ 300 = 29.29 < 300
10.24

Luas nominal plat :


An = Ag - ( Lebar lubang baut x tf )
= 295.4 - ( 3.8 x 2.8 )
= 285 cm²

Luas bersih plat (luas efektif penampa:


Ae = U x An
= 0.85 x 285
= 242 cm²
Kekakuan desain didasarkan pelelehan penampang :
Pn = Φ x fy x Ag
= 0.9 x 4100 x 295.4
= 1090026 Kg
Kekakuan desain didasarkan pelelehan penampang bersih
Pn = Φ x fu x Ag
= 0.75 x 550 x 295.4
= 121852.5 Kg

Kontrol kekuatan :
Pn ≥ Pu
Pn = 1090026 Kg > Pu = 14672 Kg

Rasio Kekuatan = Pu
Pn
= 14672 = 0.0135
142
1090026

Perhitungan dimensi batang tekan S01


Faktor beban untuk baja = 1.1
Dimensi baja dicoba = WF 400 x 400 x 18 x 28
tf

tw
d

bf

GambaDimensi penampang baja WF


A = 295.4 cm²
Ix = 92800 cm⁴
Iy = 31000 cm⁴
d = 414 mm
bf = 405 mm
tw = 18 mm
tf = 28 mm

Mutu baja = 55
fy = 410 Mpa
fu = 550 Mpa
E = 200000 Mpa
Pu = 115868 Kg (staad pro v8i)
L = 6 m (staad pro v8i)

Perhitungan radius giras (:


rx = Ix
Ag

= 92800
295.4
= 17.72 cm
143
ry = Iy
Ag

= 31000
295.4
= 10.24 cm

Panjang parameter keram :


λc = KxL ≤ 200
r
= 1x 6000
102.4414227322
= 58.57 < 200

Menghitung tegangan tekuk kritis elast:


Fe = π² E
(KL/r)²
= 3.14 ² x 200000
58.5700573 ²
= 574.828105 Mpa

Menghitung tegangan kritis dengan elemen langsin:


Q x fy
Fe
= 1x 410
574.8281050177
= 0.713 ≤ 17.72

Fcr = Q Qfy/fe x fy
0.713
= 1 0.713 x 410
0.713
= 322 Mpa

144
Maka Pn :
Pn = Fcr x Ag
= 0.85 x 3221.88833 x 295.4
= 808983.942 Kg

Kontrol Pn ≥ Pu
Pn = 808983.942 Kg > Pu = 115868 kg

Rasio kekuatan = Pu
Pn
= 115868
808983.942
= 0.143

d. Batang diagonal

GambaBatang diagonal

Tabel Keterangan hasil analisa gaya batang, batang atas


No
Batang kananAxial Critical No
Batang kananAxial Critical
1 151 63356 Tarik 15 38 68619 Tarik
2 153 70095 Tarik 16 40 79080 Tarik
3 155 64713 Tarik 17 42 74955 Tarik
4 157 54628 Tarik 18 44 64086 Tarik
5 159 41981 Tarik 19 46 49603 Tarik
6 161 27478 Tarik 20 48 32617 Tarik
7 163 9740 Tarik 21 50 12091 Tarik
8 177 9216 Tarik 22 71 10452 Tarik
9 175 32133 Tarik 23 69 36769 Tarik
10 173 55164 Tarik 24 67 63385 Tarik
11 171 77152 Tarik 25 65 88716 Tarik

145
12 169 94372 Tarik 26 63 108518 Tarik
13 167 101607 Tarik 27 61 116287 Tarik
14 165 89812 Tarik 28 59 101981 Tarik
Sumber : Perhitungan

Perhitungan dimensi batang tarik S61


Faktor beban untuk baja = 1.1
Dimensi baja dicoba = WF 400 x 400 x 18 x 28
tf

tw
d

bf

Gambar Dimensi penampang baja WF


A = 295.4 cm²
Ix = 92800 cm⁴
Iy = 31000 cm⁴
d = 414 mm
bf = 405 mm
tw = 18 mm
tf = 28 mm

Mutu baja = 55
fy = 410 Mpa
fu = 550 Mpa
E = 200000 Mpa
Pu = 116287 Kg (staad pro v8i)
L = 5.494 m (staad pro v8i)

Perhitungan radius giras (:


rx = Ix
Ag

146
= 92800
295.4
= 17.72 cm

ry = Iy
Ag

= 31000
295.4
= 10.24 cm

Cek rasio kerampin:


L ≤ 300
r
549.4 ≤ 300 = 53.63 < 300
10.24
Luas nominal plat :
An = Ag - ( Lebar lubang baut x tf )
= 295.4 - ( 3.8 x 2.8 )
= 285 cm²

Luas bersih plat (luas efektif penampa:


Ae = U x An
= 0.85 x 285
= 242 cm²
Kekakuan desain didasarkan pelelehan penampang :
Pn = Φ x fy x Ag
= 0.9 x 4100 x 295.4
= 1090026 Kg
Kekakuan desain didasarkan pelelehan penampang bersih
Pn = Φ x fu x Ag
= 0.75 x 550 x 295.4
= 121852.5 Kg

Kontrol kekuatan :
Pn ≥ Pu
147
Pn = 1090026 Kg > Pu = 121852.5 Kg

148
Rasio Kekuatan = Pu
Pn
= 121852.5 = 0.112
1090026

e. Batang penggantung

GambaBatang diagonal

Tabel Keterangan hasil analisa gaya batang, batang atas


No
Batang kananAxial Critical No
Batang kananAxial Critical
1 2 29984 Tarik 14 31 29982 Tarik
2 3 29626 Tarik 15 32 29588 Tarik
3 4 29659 Tarik 16 33 29671 Tarik
4 5 29675 Tarik 17 34 29665 Tarik
5 6 29605 Tarik 18 35 29602 Tarik
6 7 30131 Tarik 19 36 30045 Tarik
7 8 28834 Tarik 20 37 28933 Tarik
8 15 30141 Tarik 21 58 30056 Tarik
9 14 29592 Tarik 22 57 29586 Tarik
10 13 29663 Tarik 23 56 29655 Tarik
11 12 29657 Tarik 24 55 29658 Tarik
12 11 29585 Tarik 25 54 29603 Tarik
13 10 30105 Tarik 26 53 29954 Tarik
Sumber : Perhitungan

Dimensi kabel penggantu: CHS165,2 x 6


Beam no. = 31
Pu = 30105 N = 30.11 kN

149
Material dari staad pro v8i digantikan material kabel dengan spes:

GambaPenampang kabel penggantung dyform 6, rope grade 2160 gal

Diameter = 28 mm = 84 mm
Type = Dyform 6, rope grade 2160 Gak Φ 28mm
Pn = 212 kN ( Bridon ropes. Hal 59)

Kontrol :
Pn ≥ Pu
212 kN > 30.11 kN

Perhitungan Kontrol Lendutan Rangka Batang


Kontrol lendutan rangka batang harus kurang dari lendutan ijin, perhitungan
sebagai berikut
Lendutan ijin: 1x L
700
Panjang Jembatan : 37.2 m
Kontro:
1x 37.2 = 0.1 m < Lendutan ada= 0.5 m
700 (Staad pro v8i)

f. Batang melintang

GambaBatang melintang
150
Keterangan hasil
Tabel
analisa gaya batang, batang atas
No
Batang kananAxial Critical No Batang Axial Critical
1 439 28020 Tarik 15 449 63753 Tarik
2 438 -1054 Tekan 16 435 -47136 Tekan
3 122 3608 Tarik 17 121 9685 Tarik
4 120 8000 Tarik 18 119 14970 Tarik
5 118 11875 Tarik 19 117 19110 Tarik
6 116 15048 Tarik 20 115 21972 Tarik
7 114 17281 Tarik 21 112 23345 Tarik
8 113 18364 Tarik 22 110 19811 Tarik
9 111 15656 Tarik 23 108 14453 Tarik
10 109 11603 Tarik 24 106 7017 Tarik
11 107 6139 Tarik 25 104 -2779 Tekan
12 105 -726 Tekan 26 436 -47136 Tekan
13 103 -8965 Tekan 27 101 -318 Tekan
14 448 -18447 Tekan 28 100 -8634 Tekan

No
Batang kananAxial Critical
29 99 -8182 Tekan
30 98 -8438 Tekan
31 97 -8441 Tekan
32 96 -8406 Tekan
33 95 -8459 Tekan
34 94 -8596 Tekan
35 93 -8456 Tekan
36 92 -8414 Tekan
37 91 -8433 Tekan
38 90 -8505 Tekan
39 89 -7926 Tekan
40 88 -9886 Tekan
41 87 0 Tarik
Sumber : Perhitungan

Perhitungan dimensi batang tarik S449


Faktor beban untuk baja = 1.1
Dimensi baja dicoba = WF 350 x 350 x 12 x 28
151
tf

tw
d

bf
Gambar Dimensi penampang baja WF
A = 59.89 cm²
Ix = 796 cm⁴
Iy = 3380 cm⁴
d = 300 mm
bf = 300 mm
tw = 10 mm
tf = 15 mm

Mutu baja = 55
fy = 550 Mpa
fu = 410 Mpa
E = 200000 Mpa
Pu = 63753 Kg (staad pro v8i)
L = 9 m (staad pro v8i)

Perhitungan radius giras (:


rx = Ix
Ag

= 796
59.89
= 3.646 cm

ry = Iy
Ag

= 3380
59.89
152
= 7.512 cm

153
Cek rasio kerampin:
L ≤ 300
r
900 ≤ 300 = 120 < 300
7.512

Luas nominal plat :


An = Ag - ( Lebar lubang baut x tf )
= 59.89 - ( 3.8 x 1.5 )
= 54.19 cm²

Luas bersih plat (luas efektif penampa:


Ae = U x An
= 0.85 x 54.19
= 46.06 cm²
Kekakuan desain didasarkan pelelehan penampang :
Pn = Φ x fy x Ag
= 0.9 x 5500 x 59.89
= 296455.5 Kg
Kekakuan desain didasarkan pelelehan penampang bersih
Pn = Φ x fu x Ag
= 0.75 x 410 x 59.89
= 18416.175 Kg

Kontrol kekuatan :
Pn ≥ Pu
Pn = 296455.5 Kg > Pu = 63753 Kg

Rasio Kekuatan = Pu
Pn
= 63753 = 0.2151
296455.5

Perhitungan dimensi batang tekan S435


Faktor beban untuk baja = 1.1
154
Dimensi baja dicoba = WF 350 x 350 x 12 x 28

155
tf

tw
d

bf

Gambar Dimensi penampang baja WF


A = 556.96 cm²
Ix = 1961.44 cm⁴
Iy = 122497 cm⁴
d = 600 mm
bf = 600 mm
tw = 28 mm
tf = 34 mm

Mutu baja = 55
fy = 550 Mpa
fu = 410 Mpa
E = 200000 Mpa
Pu = 47136 Kg (staad pro v8i)
L = 9 m (staad pro v8i)

Perhitungan radius giras (:


rx = Ix
Ag

= 1961.44
557
= 1.877 cm

ry = Iy
Ag

156
= 122497
556.96
= 14.83 cm

Panjang parameter keram :


λc = KxL ≤ 200
r
= 1x 9000
148.303268754
= 60.69 < 200

Menghitung tegangan tekuk kritis elast:


Fe = π² E
(KL/r)²
= 3.14 ² x 200000
60.6864574 ²
= 535 Mpa

Menghitung tegangan kritis dengan elemen langsin:


Q x fy
Fe
= 1x 550
535
= 1.027 ≤ 1.877

Fcr = Q Qfy/fe x fy
1.027
= 1 1.027 x 550
1.027
= 565 Mpa

Maka Pn :
Pn = Fcr x Ag
= 0.85 x 5653.75237 x 557
= 2676576.83 Kg

157
Kontrol Pn ≥ Pu
Pn = 2676576.83 Kg > Pu = 47136 Kg

Rasio kekuatan = Pu
Pn
= 47136
2676576.83
= 0.018

g. Batang ikatan angin

GambaBatang ikatan angin

Tabel Keterangan hasil analisa gaya batang, batang atas


No
Batang kananAxial Critical No
Batang kananAxial Critical
1 443 -30938 Tekan 31 364 -6285 Tekan
2 446 40 Tarik 32 366 -5432 Tekan
3 442 38351 Tarik 33 367 -12581 Tekan
4 447 -30938 Tekan 34 369 -12499 Tekan
5 441 -38353 Tekan 35 368 -8994 Tekan
6 444 -2522 Tekan 36 370 -6425 Tekan
7 440 20728 Tarik 37 371 -5294 Tekan
8 445 313 Tarik 38 373 -6888 Tekan
9 344 -26116 Tekan 39 372 -16953 Tekan
10 346 -4496 Tekan 40 374 -11697 Tekan
11 345 7698 Tarik 41 375 8900 Tarik
12 347 -4230 Tekan 42 377 4660 Tarik
13 348 -18061 Tekan 43 376 -31434 Tekan
14 350 -5016 Tekan 44 378 -21796 Tekan

158
15 349 -1431 Tekan 45 379 31247 Tarik

159
16 351 -8223 Tekan 46 381 22744 Tarik
17 352 -13273 Tekan 47 380 -54279 Tekan
18 354 -5446 Tekan 48 382 -37682 Tekan
19 353 -6987 Tekan 49 450 63753 Tarik
20 355 -10661 Tekan 50 451 48463 Tarik
21 356 -11251 Tekan 51 455 -89132 Tekan
22 358 -6605 Tekan 52 452 110153 Tarik
23 357 -9228 Tekan 53 453 83795 Tarik
24 359 -10972 Tekan 54 457 -77825 Tekan
25 360 -11493 Tekan 55 456 -94345 Tekan
26 437 -8817 Tekan
27 361 -8245 Tekan
28 362 -8637 Tekan
29 363 -13690 Tekan
30 365 -12379 Tekan

Tabel Keterangan hasil analisa gaya batang, batang tengah


No
Batang kananAxial Critical No
Batang kananAxial Critical
1 421 -25829 Tekan 21 411 -30127 Tekan
2 432 43654 Tarik 22 412 -28506 Tekan
3 433 -74409 Tekan 23 414 36459 Tarik
4 434 -67174 Tekan 24 413 32122 Tarik
5 427 60826 Tarik 25 407 -60775 Tekan
6 428 55286 Tarik 26 408 -54878 Tekan
7 429 -70194 Tekan 27 410 65253 Tarik
8 430 -61657 Tekan 28 409 57221 Tarik
9 423 50902 Tarik 29 403 -83677 Tekan
10 424 44005 Tarik 30 404 -74046 Tekan
11 425 -54452 Tekan 31 406 84378 Tarik
12 426 -47371 Tekan 32 405 74075 Tarik
13 419 30744 Tarik 33 399 -94583 Tekan
14 420 25275 Tarik 34 400 -82618 Tekan
15 422 -29774 Tekan 35 402 88097 Tarik
16 421 -25829 Tekan 36 401 78110 Tarik
17 415 3015 Tarik 37 395 -87316 Tekan

160
18 416 627 Tarik 38 396 -75523 Tekan
19 418 1871 Tarik 39 398 53422 Tarik
20 417 1795 Tarik 40 397 55119 Tarik

Tabel Keterangan hasil analisa gaya batang, batang atas


No
Batang kananAxial Critical No
Batang kananAxial Critical
1 285 -3197 Tekan 31 312 15632 Tarik
2 286 14457 Tarik 32 315 -6009 Tekan
3 284 14417 Tarik 33 317 -6488 Tekan
4 287 -3206 Tekan 34 318 15743 Tarik
5 289 -5149 Tekan 35 316 15761 Tarik
6 290 13887 Tarik 36 319 -6503 Tekan
7 288 13889 Tarik 37 321 -6624 Tekan
8 291 -5123 Tekan 38 322 16186 Tarik
9 293 -4582 Tekan 39 320 16205 Tarik
10 294 14242 Tarik 40 323 -6643 Tekan
11 292 14242 Tarik 41 325 -6989 Tekan
12 295 -4592 Tekan 42 326 16329 Tarik
13 297 -4950 Tekan 43 324 16349 Tarik
14 298 14344 Tarik 44 327 -7011 Tekan
15 296 14349 Tarik 45 329 -6958 Tekan
16 299 -4957 Tekan 46 330 16847 Tarik
17 301 -5134 Tekan 47 328 16883 Tarik
18 302 14672 Tarik 48 331 -6972 Tekan
19 300 14680 Tarik 49 333 -7718 Tekan
20 303 -5143 Tekan 50 335 -7751 Tekan
21 305 -5562 Tekan 51 332 15564 Tarik
22 306 14823 Tarik 52 338 20370 Tarik
23 304 14831 Tarik 53 337 -5331 Tekan
24 307 -5576 Tekan 54 339 -5249 Tekan
25 309 -5689 Tekan 55 336 20476 Tarik
26 310 15317 Tarik
27 308 15319 Tarik
28 311 -5712 Tekan
29 313 -6004 Tekan

161
30 314 15608 Tarik

162
Perhitungan dimensi batang tekaS455
Faktor beban untuk baja = 1.1
Dimensi baja dicoba = Dobel L175x175x12
Y

b
X X
e d

e e
b b
Y
GambaDimensi penampang baja L
A = 40.52 cm²
Ix = 1170 cm⁴
Iy = 1170 cm⁴
H = 175 mm
B = 175 mm
t = 12 mm
e = 4.73 cm

Mutu baja = 55
fy = 550 Mpa
fu = 410 Mpa
E = 200000 Mpa
Pu = 89132 Kg (staad pro v8i)
L = 5.249 m (staad pro v8i)

Jarak a= 1 mm
α = e + 1 tebal plat kopel
2
= 4.73 + 1x 2.4
2
= 5.93 cm

163
Iy = (Iy + As x α²) x2
= ( 1170 + 40.52 x 35.16 ) 2
= 5189.7635 cm⁴

Ix = 2x Ix
= 2x 1170
= 2340 cm⁴

Perhitungan radius giras (:


rx = Ix
Ag

= 2340
40.52
= 7.599 cm

ry = Iy
Ag

= 5189.7635
40.52
= 11.32 cm

Panjang parameter keram :


λc = KxL ≤ 200
r
= 1x 5249
113.1720193444
= 46.38 < 200

Menghitung tegangan tekuk kritis elast:


Fe = π² E
(KL/r)²
= 3.14 ² x 200000
46.3807223 ²
= 916.672656 Mpa

164
Menghitung tegangan kritis dengan elemen langsin:
Q x fy
Fe
= 1x 550
916.6726556648
= 0.6 ≤ 7.599

Fcr = Q Qfy/fe x fy
0.6
= 1 0.6 x 550
0.6
= 405 Mpa

Maka Pn :
Pn = Fcr x Ag
= 0.85 x 4048.11281 x 40.52
= 139425.102 Kg

Kontrol Pn ≥ Pu
Pn = 139425.102 Kg > Pu = 89132 kg

Rasio kekuatan = Pu
Pn
= 89132
139425.102
= 0.639

165
4.2.4 Sambungan
4.2.4.1Sambungan gelagar melintang dan memanjang

Sambungan baut gelagar memanjang dan melintang terletak pada memanjang Beam 241
& 241 melintang beam 98

gambar detail sambungan gelagar melintang memanjang


Data yang diketahui untuk dijadikan data perencanaan :
Dimensi gelagar memanjang = WF 350 x 350 x 14 x 22
Dimensi gelagar melintang = WF 700 x 300 x 13 x 24
h = 350 mm
b = 350 mm
Mutu baja = 55
fu = 550 MPa
fy = 410 MPa
Mutu baut = A490
〖��〗 ^� = 1040 Mpa
Diameter baut = Φ 22 mm = 2.2 cm
Diameter lubang = 22 mm + 1 mm (space)
= 23 mm
P (panjang baut) = 5 cm
Pu = 26899 Kg
(dari perhitungan staad prov8i)
- Luas Baut
1
Ab = x π x D²
4
1 ²
= x 3.14 x 2.2
4
= 3.7994 cm²

162
Direncanakan plat penyambung L 150.150.10 untuk irisan tunggal dan ganda
kekuatan tarik desain baut :
Ф Rnt = Ф x 0.75 x 〖� x Ab
= 0.75 x 0.75 �〗
x 10400 x 3.7994
^�
= 22226.490 Kg

kekuatan geser desain baut :


m ( bidang geser ) = 2
Ф Rnv = Ф x r x x m x Ab
〖�
= 0.75 x 0.4 �〗
x 10400 x 2
^�
x 3.7994
= 23708.256 Kg

Kekuatan desain tumpu baut :


Ф Rn = Ф x ( 2.4 x d x tw x
fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 2.3 x 1.4
x 5500 )
= 31878.000 Kg
Dari perhitungan kuat tarik, kuaat geser dan kuat tumpu diambil nilai yang terkecil yaitu :
= 22226.49 Kg ( kuat tarik )

Luas nominal :
An = tw x h - 2 x tf
= 1.4 x 35 - 2 x 2.2
= 42.84 cm²
Kekuatan nominal :
Pn = 0.90 x fy x An
= 0.90 x 4100 x 42.84
= 158080 Kg
Pn = 0.75 x fy x An
= 0.75 x 4100 x 42.84

163
= 131733.00 Kg
diambil yang terkecil yaitu : 131733.00 kg

164
Kontrol kekuatan nominal :
Pn ≥ Pu
131733.00 Kg ≥ 22226.49 Kg OK

- Syarat penyusunan baut :


jarak tepi baut, L = 1,5 d < L< 3 (4tp + 100) atau 200 mm
jarak antar baut, L = 3 d < L < 15tp atau 200
a Syarat jarak baut ke tepi plat :
1.5 d = 1.5 . 2.2 = 3.3 cm
3d = 3. 2.2 = 6.6 cm
Diambil jarak tepi baut = 4 cm
b Syarat jarak antar baut :
3d = 3. 2.2 = 6.6 cm
7d = 7. 2.2 = 15.4 cm
Diambil jarak antar baut = 7 cm
- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pu
Ф Rn

= 26899.000
22226.490
= 1.210 bh = 4 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n
Ф x fu x L
≥ 26899.00 / 4
1 x 5500 x 5
≥ 0.3260

Maka dipakai plat penyambung L100x100x10


Digunakan plat simpul 1 cm

165
L 100X100X10

Gelagar Melintang
WF 700X300X13X24

Gelagar Memanjang
WF 350x350x14x22

0,7
0,7
2,5
1,8

0,7
1,1
0,4

0,4
0,5 0,5

- Kontrol kekuatan baut terhadap kekuatan penyambung


d1 = 250 mm d3 = 110 mm
d2 = 180 mm d4 = 40 mm

dt = d1 + d2 + d3 + d4
= 250 + 180 + 110 + 40
= 580 mm
= 58 cm
- kontrol terhadap tarik baut
Gaya tarik perlu (pada 2 naut dalam 1 baris)

Tu1 = Mu x d4 = 26899.000 x 4= 31.98454221 kg


dt ² 58 ²

Tu2 = Mu x d3 = 26899.000 x 11 = 87.95749108 kg


dt ² 58 ²

Tu3 = Mu x d2 = 26899.000 x 18 = 143.93044 kg


dt 58 ²

Tu4 = Mu x d1 = 26899.000 x 25 = 199.9033888 kg


dt ² 58 ²

166
- Kontrol
Ф Rnt ≥ Rut
22226.490 ≥ 199.903 OK

- Kontrol kekuatan geser baut :


Ruv = Pu
n
= 26899.000
4
= 6724.75 Kg
- Kontrol
Ф Rnv ≥ Ruv
23708.256 ≥ 6724.750 OK

L 100X100X10

Gelagar Melintang
WF 700X300X13X24

Gelagar Memanjang
WF 350x350x14x22
0,7
0,7
0,7
0,4

0,5 0,5

L 100X100X10

Gelagar Memanjang
WF 350x350x14x22

Gelagar Melintang
WF 700X300X13X24
0,4
0,7
0,7
0,7
0,4

0,5 0,5

167
0,7
0,4
0,5 0,5

gambar detail sambungan memanjang dan melintang

4.2.4.2Sambungan gelagar induk kemelintang


Data yang diketahui :
Dimensi gelagar melintang = WF 700 x 300 x 13 x 24
h = 700 mm
b = 300 mm
tw = 13 mm
tf = 24 mm
Dimensi gelagar induk = WF 400 x 400 x 18 x 28
h = 414 mm
b = 405 mm
Mutu baja = BJ 55
fu = 550 Mpa
fy = 410 Mpa
Mutu baut = A490
〖� = 1040 Mpa cm
�〗
Diameter baut = Ø 24 mm = 2.400
^�
Diameter lubang = 24 mm + spasi lubang
= 24 mm + 2 mm
d = 26 mm
P (panjang) gelagar melintang = 8 m
Pu = 27852 Kg ( beam no. 93 )
Luas Baut :
Ab = 1 x π x D²
4
= 0.25 x 3.142857143 x 5.76
= 4.52571429 cm²

kekuatan tarik desain baut :


Ф Rnt = Ф x 0.75 x 〖� x Ab
= 0.75 x 0.75 x
�〗 10400 x 4.52571429
= 26475.429 Kg ^�

kekuatan geser desain baut :


m ( bidang geser ) = 2
Ф Rnv = Ф x r x 〖� x m x Ab
= 0.75 x 0.4 x
�〗 10400 x 2
x 4.52571429 ^�
= 28240.457 Kg

Kekuatan desain tumpu baut :


168
Ф Rn = Ф x ( 2.4 x d x tw x
fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 2.6 x 1.3
x 5500 )
= 33462.000 Kg
Dari perhitungan kuat tarik, kuaat geser dan kuat tumpu diambil nilai yang terkecil yaitu :
= 26475.43 Kg ( kuat tarik )

Luas nominal :
An = tw x h - 2 x tf
= 1.3 x 70 - 2 x 2.4
= 84.76 cm²
Kekuatan nominal :
Pn = 0.90 x fy x An
= 0.90 x 4100 x 84.76
= 312764 Kg
Pn = 0.75 x fy x An
= 0.75 x 4100 x 84.76
= 260637.00 Kg
diambil yang terkecil yaitu : 260637.00 kg
Kontrol kekuatan nominal :
Pn ≥ Pu
260637.00 Kg ≥ 27852 Kg OK
Jarak antar baut :
Syarat penyusunan baut :
Jarak tepi baut, L = 1.5 d < L < 3 d
Jarak tengah baut, L = 3 d < L < 7 d
# Syarat jarak baut tepi ke plat :
1,5 d = 1.5 x 26 = 39 mm
3d = 3 x 26 = 78 mm
Diambil jarak tepi baut = 40 mm

# Syarat jarak baut tepi ke plat :


3d = 3 x 26 = 78 mm
7d = 7 x 26 = 182 mm
Diambil jarak tepi baut = 80 mm
- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pu
Ф Rn
= 27852.000
26475.429
= 1.052 bh = 4 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n
Ф x fu x L
169
≥ 27852.00 / 4
1 x 5500 x 4
≥ 0.4220
Digunakan tebal plat simpul 4 cm

Gelagar Induk
WF 410X405X18X28

Plat t 3 cm

Baut Ø24 mm

L 175X175X15

0,4
0,8
2,2

6
0,8

5,2
1,1

3,1
2,3
0,8

1,2
0,4
0,4

0,8 0,8

170
Gelagar Induk
WF 410X405X18X28

Plat t 3 cm

Baut Ø24 mm

L 175X175X15

0,4
0,8
2,2

6
0,8

5,2
1,1

3,1
2,3
0,8

1,2
0,4
0,4
0,8 0,8

Gambar Detail sambungan gelagar melintang dan gelagar induk

- Kontrol kekuatan tarik baut :

y1 = 36.00 cm
y2 = 28.50 cm
y3 = 11.50 cm
y4 = 4.00 cm

∑y = y1 + y2 + y3 + y4 + y5 + y6
= 80.00 cm
# Kontrol terhadap gaya tarik baut

Rut1 = 27852.00 x y1
∑y²
= 27852 x 36.00 = 205.2128423806
4886.01
Rut2 = Mu x y2
∑y²
= 27852 x 28.50 = 162.4601668846
4886.01
Rut3 = Mu x y3
∑y²
= 27852 x 11.50 = 65.5541024271
171
4886.01
Rut4 = Mu x y4
∑y²
= 27852 x 4.00 = 22.8014269312
4886.01
- Kontrol
Ф Rnt ≥ Rut ( diambil yang paling besar )
26475.429 ≥ 205.213 OK

- Kontrol kekuatan geser baut :

Ruv = Pu
n
= 27852
4
= 6963 Kg
- Kontrol
Ф Rnv ≥ Ruv
33462.000 ≥ 6963.000 OK

Gelagar Induk
WF 410X405X18X28

Plat t 3 cm

Baut Ø24 mm

L 175X175X15
0,4
0,8
2,2
0,8
1,1
0,8
0,4

0,8 0,8

> Perhitungan Sabungan Socket


- Direncanakan menggunakan baut A490
ø baut = 2.4 cm
ø Lubang baut (db) = 2.4 + 0.1 = 2.5 cm

〖� 〖
� 〗
= kuat tarik bahan baut = 150 Ksi = 10343 Kg/cm2
^�
172
〖� 〖
� 〗
^�
1 ksi = 68.95 kg/cm²
Fu = Tegangan putus minimum = 550 Mpa
Luas Ab = 1 x π x D²
4
= 0.25 x 3.142857143 x 5.76
= 4.52571429 cm²

- Kekuatan tarik desain :


ɸ Rn = ɸ( 0.75 x Fub ) x Ab
= 0.75 ( 0.75 x 10342.5 ) x 4.5257
= 26329.05 kg
- Kekuatan geser baut
Banyaknya bidang geser yang terlibat adalah 1 karena merupakan sambungan
irisan tunggal, sehingga m = 1
ɸ Rn = ɸ( 0.60 x Fub ) x Ab m
= 0.65 ( 0.60 x 10343 ) 4.5257 1
= 18254.808 kg
- Kekuatan tumpu desain baut
Perhitungan kekuatan tumpu desain pada perumusannya mempetimbangkan
ketebalan plat yang akan disambung persamaan kuat desain baut yang
ɸ Rn = ɸ( 2.4 x d x t x Fu )
= 0.75 ( 2.4 x 2.4 x 4x 5500 )
= 95040 kg
Kuat tarik geser dan tumpu desain baut akan diambil hasil persamaan kuat
desain baut yang paling kecil (kg)
Rn = 18254.808 kg
- Menentukan jumlah baut
Digunkan profil WF 400 x 400 x 18 x 28

Y
tf
R1,8

tw

X H
173
tf
R1,8

tw

X H

A = 295.4 cm²
Ix = 92800 cm⁴
Iy = 31000 cm⁴
d = 414 mm
bf = 405 mm
tw = 18 mm
tf = 28 mm

n = Pu
ɸ Rn
Dimana :
n = Jumlah baut
Pu = gaya aksial yang bekerja (kg)
ɸ Rn = factor kekuatan yang menentukan (kg)
n = 30105
18254.808
= 1.649 ~ 4 baut
- Menentukan jarak minimum baut
a. Jarak baut ketepi plat
1.5 d = 1.5 . 2.4 = 3.6 cm
3d = 3. 2.4 = 7.2 cm
Diambil jarak tepi baut = 5 cm
b. Jarak antar baut
3d = 3. 2.4 = 7.2 cm
7d = 7. 2.4 = 16.8 cm
Diambil jarak tepi baut = 10 cm
- Perhitungan aksial ungkit

174
T = Gaya tarik terfaktor yang bekerja perbaut
T = 30105 / 4
= 7526 kg
b. = g - tw = 10.16 - 1.8
2 2 2 2
= 4.18 cm
Nb = Estimasi ukuran g umum sebagai 4 inci ( 4 . 2,54 = 10,16 cm )
a = jarak baut ketepi plat = 5
δ = (w-d)
w
Dimana :
w = Panjang penampang profil
d = diameter baut
δ = 405 - 2.4
405
= 0.994
β = B - 1 α'
( )
T b'
a' = a + d
2
= 50 + 24
2
= 62 mm
b' = a + d
2
= 35.8 + 24
2
= 47.8 mm
β = 22558 - 1 62
( )
7526.25 47.8
= 2.591
β = 2.591 > 1 digunakan α = 1

175
- Menghitung Prying Force
Q = T αδ b
( )
1+ αδ α
= 7526 x 1 0.9941 4.18
( )
1+ 0.994 5
= 3137 kg
M1 = Qa = 3137 = 3155 kgcm
αδ 1.0
M2 = α . δ . M1 = 1 0.9941 3155 = 3137 kgcm
- Syarat desain untuk tebal flens


tf ≤ 4 Tb
ɸb w Fy (1+αδ)


≤ 4 7526 4.18
0.75 41.4 4100 ( 1 + 1 x 0.9941 )
5≤ 0.704 cm Aman
- Dua syarat desain yang harus di penuhi :
1 Kontrol kekuatan momen flens penampang
Mn ≥ M1
ɸ wtf² Fy ≥ 3155 kgcm
4
0.9 40.5 10 4100 ≥ 3155 kgcm
4
373612.5 ≥ 3155.3216 kgcm Aman
1 Kontrol kekuatan tarik baut
Rn ≥ B
Dimana, B adalah gaya beban terfaktor pada suatu baut
B = T (1+ ( αδ ) ( b ))
1 + αδ α
= 7526 ( 1 + 1 0.9941 ) ( 4.18 ))
1 0.9941 5
= 13818.195 kg
Rn ≥ B

176
18255 kg ≥ 13818.195 kg Aman

Diameter kabel = 84 mm
- Open bridge socket

Diameter Dimensi (mm) Kekuatan


kabel (mm) A J K M N O P Q U W Y Ultimit (t)

8.89 92.71 38.1 20.32 36.83 17.8 19.05 33.655 9.347 23.495 8.255 31.75 760

Pu kabel = 30105 kg < Pu Socket 760000 kg

- Closed bridge socket

Diameter Dimensi (mm) Kekuatan


kabel (mm) A J K M N O P Q U W Ultimit (t)

8.89 90.17 38.1 17.78 36.8 15.24 33.655 9.347 23.495 19.35 35.23 600

Pu kabel = 30105 kg < Pu Socket 600000 kg

177
4.2.4.4Sambungan batang pada gelagar induk
Perhitungan dimensi batang :
Data yang diketahui :
Mutu baja = BJ 55
fy = 410.000 Mpa = 4100 Kg/cm²
fu = 550.000 Mpa = 5500 Kg/cm²
E = 200000.000 Mpa
Pu = 217320.000 Kg
L = 5.000 m = 500.00 cm
Lubang baut = 2.6 cm

Dicoba dengan dimensi WF 400 x 400 x 18 x 28


tf

tw
h

Gambar WF 400 x 400 x 18 x 28

Data baja WF 400 x 400 x 18 x 28 sebagai berikut :


A = 295.4 cm² = 29540 mm²
Ix = 668 cm⁴
Iy = 31000 cm⁴
b = 414 mm = 41.4 cm
h = 405 mm = 40.5 cm
tw = 18 mm = 1.8 cm
tf = 28 mm = 2.8 cm
* Perhitungan radius giras ( ɾ ) =

rx =
√ Ix

178
rx =

Ag

=
√ 668
295.4
= 1.50377543 cm

ry =
√ Iy
Ag

=
√ 31000
295.4
= 10.2441423 cm
* menghitung parameter kerampingan
* Cek rasio kerampingan
L
≤ 300
r

= 500.00
≤ 300
10.2441422732
= 48.8083810889 ≤ 300

* menghitung dimensi batang


* Luas nominal plat
An = Ag - Lebar lubang baut x tf
= 295.4 - 2.6 x 40.5
= 190.1 cm²

* Luas Bersih Plat (Luas efektif penampang) :


Ae = U x An
= 0.85 - 190.1
= 161.585 cm²

* Kekuatan desain didasarkan pelelehan penampang bruto :


Pn = θ x fy x Ag

179
= 0.9 X 4100 x 295.4
= 1090026.00 Kg

* Kekuatan desain didasarkan pelelehan penampang bersih:


Pn = θ x fu x Ae
= 0.75 X 5500 x 161.585
= 666538.13 Kg
Kontrol :
Pn ≥ Pu
Pn = 666538.13 Kg ≥
Pu = 217320 Kg OK!!!
Dapat disimpulkan dari hasil perhitungan Pn didapatkan nilai sebagai berikut :
Pn = 666538.125 Kg

a. sambungan join 31
Beam 1

Beam 205

Beam16

Join 31
Gambar Gaya batang node 31
Keterangan =
Sambungan direncanakan menggunakan data sebagai berikut
Data perencanaan :
Dimensi gelagar induk = WF 400 x 400 x 18 x 28
h = 414 mm
b = 405 mm
tw = 18 mm
tf = 28 mm
Mutu baja = BJ 55

180
fy = 410 Mpa
fu = 550 Mpa
Mutu baut = A49

〖� = 1040 Mpa
�〗
Diameter baut = Ø 24 mm = 2.4 cm
^�
Diameter lubang = 24 mm + spasi lubang

181
= 24 mm + 2 mm
d = 26 mm

Luas Baut :
Ab = 1 x π x D²
4
= 0.25 x 3.142857143 x 5.76
= 4.52571429 cm²

kekuatan tarik desain baut :


Ф Rnt = Ф x 0.75 x 〖�
x Ab
= 0.75 x 0.75 x�〗 10400 x 4.52571429
^�
= 26475.429 Kg
kekuatan geser desain baut :
m ( bidang geser ) = 1
Ф Rnv = Ф x r x 〖 �
x m x Ab
= 0.75 x 0.4 �〗
x 10400 x 1
^�
x 4.52571429
= 14120.229 Kg

Kekuatan desain tumpu baut :


Ф Rn = Ф x ( 2.4 x d x tw x
fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 2.6 x 1.8
x 5500 )
= 46332.000 Kg
Dari perhitungan kuat tarik, kuaat geser dan kuat tumpu diambil nilai yang
terkecil yaitu :
= 14120.23 Kg ( kuat tarik )
Jarak baut yang digunakan :
Syarat penyusunan baut :
Jarak tepi baut, L = 1.5 d < L < 3 d

182
Jarak tengah baut, L = 3 d < L < 7 d

183
# Syarat jarak baut tepi ke plat :
1,5 d = 1.5 x 26 = 39.0000 mm
3d = 3 x 26 = 78.0000 mm
Diambil jarak tepi baut = 50 mm
# Syarat jarak baut ke baut :
3d = 3 x 26 = 78.0000 mm
7d = 7 x 26 = 182.0000 mm
Diambil jarak tepi baut = 100 mm

1 Beam 1 ( Batang Tekan )


- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pn
Ф Rn
= 333269.063
14120.229
= 23.602 bh = 24 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n
Ф x fu x L
≥ 333269.06 / 24
1 x 5500 x 5
≥ 0.6733

2 Beam 205 ( Batang Tekan )


- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pn
Ф Rn
= 333269.063
14120.229
= 23.602 bh = 24 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :

184
L = Jarak baut ke tepi plat

185
t ≥ Pu / n
Ф x fu x L
≥ 333269.06 / 24
1 x 5500 x 5
≥ 0.6733

3 Beam 16 ( Batang Tarik )


- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pn
Ф Rn
= 333269.063
14120.229
= 23.602 bh = 24 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n
Ф x fu x L
≥ 333269.06 / 24
1 x 5500 x 5
≥ 0.6733
> Kontrol Plat simpul
Gambar Kontrol plat simpul node no.31
Data yang diketahui :
Tebal plat simpul (t) = 4 cm
panjang potongan plat (b) = 148.1 cm
jumlah lubang(n) = 3 bh
Diameter baut (df) = Ø 24 mm = 2.4 cm
Diameter lubang (d) = 24 mm + spasi lubang
= 24 mm + 2 mm
= 26 mm
Tegangan plat BJ 55 (fy) = 410 = 4100 Kg/cm²
Pn Beam no. 205 = 666538.13 Kg

186
Pn Beam no. 16 = 666538.13 Kg
Sudut beam no 205 = 7.00 ᵒ
Sudut beam no. 16 = 28.00 ᵒ
Menentukan luas penampang plat :
- Luas penampang plat
Ag = t x b
= 4 x 148.1
= 592.40 cm²
- Luas penampang plat bersih
An = Ag - n x d x t
= 592.40 - 3 x 2.6 x 4
= 561.20 cm²

Menentukan letak titik berat


Ya = 8.76 cm
Yb = 6.05 cm

Batang no. 205


P = Pn
2
= 666538.1
2
= 333269 Kg

D205 = P cos 7
= 333269.063 x 0.99
= 330784.925 Kg
N205 = P Sin 7
= 333269.063 x 0.122
= 40615.2818 Kg

Batang no. 16

187
P = Pn
2
= 666538.1
2
= 333269 Kg

D16 = P cos 28
= 333269.063 x 0.88
= 294259.117 Kg
N16 = P Sin 28
= 333269.063 x 0.469
= 156460.348 Kg

V total = D205 + D16


= 330784.925 + 294259
= 625044.042 Kg

N total = N205 + N16


= 40615.2818 + 156460.3476
= 197075.629 Kg

Momen yang terjadi akibat geser :


Z1 = 54.12 cm
Z2 = 21.56 cm

Mu = D205 x Z1 + D16 x Z2
= 330784.925 x 54.12 + 294259 x 21.56
= 11557853.613182 Kg.cm

Zx = 1 x t x b²
6
= 1 x 4 x 21933.61

188
6
= 14622.4067 cm³

Fcr = Nu + Mu
An Zx
= 197075.629 + 11557853.6131816
561.20 14622.4066666667
= 1141.58901 Kg/cm² ≤ 4100 Kg/cm² Aman

Fv = Vu
An
= 625044.042
561.20
= 1113.76344 Kg/cm2 ≤ 4100 Kg/cm² Aman

Fr = √ Fcr² + Fv²
= √ 1141.58901 ² + 1113.763439 ²
= 1594.89638 Kg/cm2 ≤ 4100 Kg/cm² Aman
Jadi dipakai tebal plat simpul yaitu = 4 cm

b. sambungan join 31

Beam 203

Join 2

Beam 151

Beam 1

189
Gambar Gaya batang node 31
Keterangan =
Sambungan direncanakan menggunakan data sebagai berikut
Data perencanaan :
Dimensi gelagar induk = WF 400 x 400 x 18 x 28
h = 414 mm
b = 405 mm
tw = 18 mm
tf = 28 mm
Mutu baja = BJ 55
fy = 410 Mpa
fu = 550 Mpa
Mutu baut = A49

〖� = 1040 Mpa
�〗
Diameter baut = Ø 24 mm = 2.4 cm
^�
Diameter lubang = 24 mm + spasi lubang
= 24 mm + 2 mm
d = 26 mm

Luas Baut :
Ab = 1 x π x D²
4
= 0.25 x 3.142857143 x 5.76
= 4.52571429 cm²

kekuatan tarik desain baut :


Ф Rnt = Ф x 0.75 x 〖�
x Ab
= 0.75 x 0.75 x�〗 10400 x 4.52571429
^�
= 26475.429 Kg
kekuatan geser desain baut :
m ( bidang geser ) = 1
Ф Rnv = Ф x r x x m x Ab
〖�
�〗
^� 190
〖�
= 0.75 x 0.4 x�〗 10400 x 1
^�
x 4.52571429
= 14120.229 Kg

Kekuatan desain tumpu baut :


Ф Rn = Ф x ( 2.4 x d x tw x
fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 2.6 x 1.8
x 5500 )
= 46332.000 Kg
Dari perhitungan kuat tarik, kuaat geser dan kuat tumpu diambil nilai yang
terkecil yaitu :
= 14120.23 Kg ( kuat tarik )
Jarak baut yang digunakan :
Syarat penyusunan baut :
Jarak tepi baut, L = 1.5 d < L < 3 d
Jarak tengah baut, L = 3 d < L < 7 d
- Syarat jarak baut tepi ke plat :
1,5 d = 1.5 x 26 = 39.0000 mm
3d = 3 x 26 = 78.0000 mm
Diambil jarak tepi baut = 50 mm
- Syarat jarak baut ke baut :
3d = 3 x 26 = 78.0000 mm
7d = 7 x 26 = 182.0000 mm
Diambil jarak tepi baut = 100 mm

1 Beam 1 ( Batang Tarik )


- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pn
Ф Rn
= 333269.063
14120.229

191
= 23.602 bh = 24 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n
Ф x fu x L
≥ 333269.06 / 24
1 x 5500 x 5
≥ 0.6733

2 Beam 203 ( Batang Tekan )


- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pn
Ф Rn
= 333269.063
14120.229
= 23.602 bh = 24 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n
Ф x fu x L
≥ 333269.06 / 24
1 x 5500 x 5
≥ 0.6733

3 Beam 151 ( Batang Tarik )


- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pn
Ф Rn
= 333269.063
14120.229
= 23.602 bh = 24 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :

192
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n
Ф x fu x L
≥ 333269.06 / 24
1 x 5500 x 5
≥ 0.6733
# Kontrol Plat simpul
Data yang diketahui :
Tebal plat simpul (t) = 4 cm
panjang potongan plat (b) = 148.1 cm
jumlah lubang(n) = 3 bh
Diameter baut (df) = Ø 24 mm = 2.4 cm
Diameter lubang (d) = 24 mm + spasi lubang
= 24 mm + 2 mm
= 26 mm
Tegangan plat BJ 55 (fy) = 410 = 4100 Kg/cm²
Pn Beam no. 203 = 666538.13 Kg
Pn Beam no. 151 = 666538.13 Kg
Sudut beam no 203 = 27.00 ᵒ
Sudut beam no. 151 = 27.00 ᵒ
Menentukan luas penampang plat :
- Luas penampang plat
Ag = t x b
= 4 x 148.1
= 592.40 cm²
- Luas penampang plat bersih
An = Ag - n x d x t
= 592.40 - 3 x 2.6 x 4
= 561.20 cm²

Menentukan letak titik berat


Ya = 8.76 cm

193
Yb = 6.05 cm

Batang no. 203


P = Pn
2
= 666538.1
2
= 333269 Kg

D203 = P cos 27
= 333269.063 x 0.89
= 296944.909 Kg
N203 = P Sin 27
= 333269.063 x 0.454
= 151300.988 Kg

Batang no. 151


P = Pn
2
= 666538.1
2
= 333269 Kg

D151 = P cos 27
= 333269.063 x 0.89
= 296944.909 Kg
N151 = P Sin 27
= 333269.063 x 0.454
= 151300.988 Kg

V total = D203 + D151


= 296944.909 + 296945

194
= 593889.818 Kg

N total = N203 + N151


= 151300.988 + 151300.9882
= 302601.976 Kg

Momen yang terjadi akibat geser :


Z1 = 54.12 cm
Z2 = 21.56 cm

Mu = D203 x Z1 + D151 x Z2
= 296944.909 x 54.12 + 296945 x 21.56
= 9668526.2369632 Kg.cm

Zx = 1 x t x b²
6
= 1 x 4 x 21933.61
6
= 14622.4067 cm³

Fcr = Nu + Mu
An Zx
= 302601.976 + 9668526.23696319
561.20 14622.4066666667
= 1200.41829 Kg/cm² ≤ 4100 Kg/cm² Aman

Fv = Vu
An
= 593889.818
561.20
= 1058.24985 Kg/cm2 ≤ 4100 Kg/cm² Aman


195
Fr = √ Fcr² + Fv²
= √ 1200.41829 ² + 1058.249854 ²
= 1600.28023 Kg/cm2 ≤ 4100 Kg/cm² Aman
Jadi dipakai tebal plat simpul yaitu = 4 cm

Perhitungan dimensi batang :


Data yang diketahui :
Mutu baja = BJ 55
fy = 410.000 Mpa = 4100 Kg/cm²
fu = 550.000 Mpa = 5500 Kg/cm²
E = 200000.000 Mpa
Pu = 89132.000 Kg
L = 5.000 m = 500.00 cm
Lubang baut = 2.2 cm

Dicoba dengan dimensi Dobel L175x175x12

b
X X
e d

e e
b b
Y
Gambar Dobel L175x175x12

Data baja Dobel L175x175x12 sebagai berikut :


A = 81.04 cm² = 8104 mm²
Ix = 1170 cm⁴
Iy = 2340 cm⁴
b = 175 mm = 17.5 cm
h = 175 mm = 17.5 cm

196
tw = 12 mm = 1.2 cm
tf = 12 mm = 1.2 cm
* Perhitungan radius giras ( ɾ ) =

rx =
√ Ix
Ag

=
√ 1170
81.04
= 3.79964668 cm

ry =
√ Iy
Ag

=
√ 2340
81.04
= 5.37351187 cm
* menghitung parameter kerampingan
* Cek rasio kerampingan
L
≤ 300
r

= 500.00
≤ 300
5.3735118696
= 93.0490175022 ≤ 300

* menghitung dimensi batang


* Luas nominal plat
An = Ag - Lebar lubang baut x tf
= 81.04 - 2.2 x 17.5
= 42.54 cm²

* Luas Bersih Plat (Luas efektif penampang) :


Ae = U x An
= 0.85 x 42.54

197
= 36.159 cm²

* Kekuatan desain didasarkan pelelehan penampang bruto :


Pn = θ x fy x Ag
= 0.9 X 4100 x 81.04
= 299037.60 Kg

* Kekuatan desain didasarkan pelelehan penampang bersih:


Pn = θ x fu x Ae
= 0.75 X 5500 x 36.159
= 149155.88 Kg
Kontrol :
Pn ≥ Pu
Pn = 149155.88 Kg ≥
Pu = 89132 Kg OK!!!
Dapat disimpulkan dari hasil perhitungan Pn didapatkan nilai sebagai berikut :
Pn = 149155.875 Kg

- sambungan join 225

Beam 403 Beam 406

join 225

Beam 404 Beam 405

Gambar Gaya batang node 225


Keterangan =
Sambungan direncanakan menggunakan data sebagai berikut
Data perencanaan :

198
Dimensi gelagar induk = Dobel L175x175x12
b = 175 mm
b = 175 mm
tw = 12 mm
tf = 12 mm
Mutu baja = BJ 55
fy = 410 Mpa
fu = 550 Mpa
Mutu baut = A49

〖� = 1040 Mpa
�〗
Diameter baut = Ø 24 mm = 2.4 cm
^�
Diameter lubang = 24 mm + spasi lubang
= 24 mm + 2 mm
d = 26 mm

Luas Baut :
Ab = 1 x π x D²
4
= 0.25 x 3.142857143 x 5.76
= 4.52571429 cm²

kekuatan tarik desain baut :


Ф Rnt = Ф x 0.75 x 〖�
x Ab
= 0.75 x 0.75 x�〗 10400 x 4.52571429
^�
= 26475.429 Kg
kekuatan geser desain baut :
m ( bidang geser ) = 1
Ф Rnv = Ф x r x x m x Ab
〖�
= 0.75 x 0.4 x�〗 10400 x 1
^�
x 4.52571429
= 14120.229 Kg

199
Kekuatan desain tumpu baut :
Ф Rn = Ф x ( 2.4 x d x tw x
fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 2.6 x 1.2
x 5500 )
= 30888.000 Kg
Dari perhitungan kuat tarik, kuaat geser dan kuat tumpu diambil nilai yang
terkecil yaitu :
= 14120.23 Kg ( kuat tarik )
Jarak baut yang digunakan :
Syarat penyusunan baut :
Jarak tepi baut, L = 1.5 d < L < 3 d
Jarak tengah baut, L = 3 d < L < 7 d
# Syarat jarak baut tepi ke plat :
1,5 d = 1.5 x 26 = 39.0000 mm
3d = 3 x 26 = 78.0000 mm
Diambil jarak tepi baut = 50 mm
# Syarat jarak baut ke baut :
3d = 3 x 26 = 78.0000 mm
7d = 7 x 26 = 182.0000 mm
Diambil jarak tepi baut = 100 mm

# Beam 404 ( Batang Tekan )


- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pn
Ф Rn
= 74577.938
14120.229
= 5.282 bh = 6 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n

200
Ф x fu x L
≥ 74577.94 / 6
1 x 5500 x 5
≥ 0.6027

# Beam 403 ( Batang Tekan )


- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pn
Ф Rn
= 74577.938
14120.229
= 5.282 bh = 6 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n
Ф x fu x L
≥ 74577.94 / 6
1 x 5500 x 5
≥ 0.6027

# Beam 406 ( Batang Tarik )


- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pn
Ф Rn
= 74577.938
14120.229
= 5.282 bh = 6 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n
Ф x fu x L
≥ 74577.94 / 6

201
1 x 5500 x 5
≥ 0.6027
# Beam 405 ( Batang Tarik )
- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pn
Pn Rn
= 74577.938
14120.229
= 5.282 bh = 6 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n
Pn x fu x L
≥ 74577.94 / 6
1 x 5500 x 5
≥ 0.6027

202
4.2.4 Sambungan
4.2.4.1Sambungan gelagar melintang dan memanjang

Sambungan baut gelagar memanjang dan melintang terletak pada memanjang


Beam 241 & 241 melintang beam 98

gambar detail sambungan gelagar melintang memanjang


Data yang diketahui untuk dijadikan data perencanaan :

Dimensi gelagar memanjang = WF 350 x 350 x 14 x 22

Dimensi gelagar melintang = WF 700 x 300 x 13 x 24

h = 350 mm

b = 350 mm

Mutu baja = 55

fu = 550 MPa

fy = 410 MPa

Mutu baut = A490


〖� 〖
� 〗 = 1040 Mpa
^�
Diameter baut = Φ 22 mm = 2.2 cm

Diameter lubang = 22 mm + 1 mm (space)

= 23 mm

P (panjang baut) = 5 cm

Pu = 26899 Kg
(dari perhitungan staad prov8i)
- Luas Baut
1
Ab = x π x D²
4
1 ²
= x 3.14 x 2.2
4
= 3.7994 cm²

151
Direncanakan plat penyambung L 100.100.10 untuk irisan tunggal dan ganda

kekuatan tarik desain baut :


Ф Rnt = Ф x 0.75 x 〖� x Ab
�〗
= 0.75 x 0.75 x
^� 10400 x 3.7994
= 22226.490 Kg

kekuatan geser desain baut :


m ( bidang geser ) = 2
Ф Rnv = Ф x r x 〖� x m x Ab
= 0.75 x 0.4 �〗
x 10400 x 2
^�
x 3.7994
= 23708.256 Kg

Kekuatan desain tumpu baut :


Ф Rn = Ф x ( 2.4 x d x tw x
fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 2.3 x 1.4
x 5500 )
= 31878.000 Kg
Dari perhitungan kuat tarik, kuaat geser dan kuat tumpu diambil nilai yang terkecil yaitu :
= 22226.49 Kg ( kuat tarik )

Luas nominal :
An = tw x h - 2 x tf
= 1.4 x 35 - 2 x 2.2
= 42.84 cm²
Kekuatan nominal :
Pn = 0.90 x fy x An
= 0.90 x 4100 x 42.84
= 158080 Kg
Pn = 0.75 x fy x An
= 0.75 x 4100 x 42.84

152
= 131733.00 Kg
diambil yang terkecil yaitu : 131733.00 kg

153
Kontrol kekuatan nominal :
Pn ≥ Pu
131733.00 Kg ≥ 22226.49 Kg OK

- Syarat penyusunan baut :


jarak tepi baut, L = 1,5 d < L< 3 (4tp + 100) atau 200 mm
jarak antar baut, L = 3 d < L < 15tp atau 200
a Syarat jarak baut ke tepi plat :
1.5 d = 1.5 . 2.2 = 3.3 cm
3d = 3. 2.2 = 6.6 cm
Diambil jarak tepi baut = 4 cm
b Syarat jarak antar baut :
3d = 3. 2.2 = 6.6 cm
7d = 7. 2.2 = 15.4 cm
Diambil jarak antar baut = 7 cm
- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pu
Ф Rn

= 26899.000
22226.490
= 1.210 bh = 4 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n
Ф x fu x L
≥ 26899.00 / 4
1 x 5500 x 5
≥ 0.3260

Maka dipakai plat penyambung L100x100x10


Digunakan plat simpul 1 cm

154
L 100X100X10

Gelagar Melintang
WF 700X300X13X24

Gelagar Memanjang
WF 350x350x14x22

0,7
0,7
2,5
1,8

0,7
1,1
0,4

0,4
0,5 0,5

- Kontrol kekuatan baut terhadap kekuatan penyambung

d1 = 250 mm d3 = 110 mm
d2 = 180 mm d4 = 40 mm

dt = d1 + d2 + d3 + d4
= 250 + 180 + 110 + 40
= 580 mm
= 58 cm
- kontrol terhadap tarik baut

Gaya tarik perlu (pada 2 naut dalam 1 baris)

Tu1 = Mu x d4 = 26899.000 x 4= 31.9845422 kg


dt ² 58 ²

Tu2 = Mu x d3 = 26899.000 x 11 = 87.9574911 kg


dt ² 58 ²

Tu3 = Mu x d2 = 26899.000 x 18 = 143.93044 kg


dt 58 ²

Tu4 = Mu x d1 = 26899.000 x 25 = 199.903389 kg


dt ² 58 ²

155
- Kontrol
Ф Rnt ≥ Rut
22226.490 ≥ 199.903 OK

- Kontrol kekuatan geser baut :


Ruv = Pu
n
= 26899.000
4
= 6724.75 Kg
- Kontrol
Ф Rnv ≥ Ruv
23708.256 ≥ 6724.750 OK

L 100X100X10

Gelagar Melintang
WF 700X300X13X24

Gelagar Memanjang
WF 350x350x14x22
0,7
0,7
0,7
0,4

0,5 0,5

L 100X100X10

Gelagar Memanjang
WF 350x350x14x22

Gelagar Melintang
WF 700X300X13X24
0,4
0,7
0,7
0,7
0,4

0,5 0,5

156
0
0,7
0,4
0,5 0,5

gambar detail sambungan memanjang dan melintang

4.2.4.2Sambungan gelagar induk kemelintang


Data yang diketahui :
Dimensi gelagar melintang = WF 700 x 300 x 13 x 24
h = 700 mm
b = 300 mm
tw = 13 mm
tf = 24 mm
Dimensi gelagar induk = WF 400 x 400 x 18 x 28
h = 414 mm
b = 405 mm
Mutu baja = BJ 55
fu = 550 Mpa
fy = 410 Mpa
Mutu baut = A490
〖� = 1040 Mpa
�〗
Diameter baut = Ø 24 mm = 2.400 cm
^�
Diameter lubang = 24 mm + spasi lubang
= 24 mm + 2 mm
d = 26 mm
P (panjang) gelagar melintang = 8 m
Pu = 27852 Kg ( beam no. 93 )
Luas Baut :
Ab = 1 x π x D²
4
= 0.25 x 3.14285714 x 5.76
= 4.52571429 cm²

kekuatan tarik desain baut :


Ф Rnt = Ф x 0.75 x 〖� x Ab
= 0.75 x 0.75 x
�〗 10400 x 4.52571429
= 26475.429 Kg ^�

kekuatan geser desain baut :


m ( bidang geser ) = 2
Ф Rnv = Ф x r x 〖� x m x Ab
= 0.75 x 0.4 x
�〗 10400 x 2
x 4.52571429 ^�
= 28240.457 Kg

Kekuatan desain tumpu baut :

157
Ф Rn = Ф x ( 2.4 x d x tw x
fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 2.6 x 1.3
x 5500 )
= 33462.000 Kg
Dari perhitungan kuat tarik, kuaat geser dan kuat tumpu diambil nilai yang terkecil yaitu :
= 26475.43 Kg ( kuat tarik )

Luas nominal :
An = tw x h - 2 x tf
= 1.3 x 70 - 2 x 2.4
= 84.76 cm²
Kekuatan nominal :
Pn = 0.90 x fy x An
= 0.90 x 4100 x 84.76
= 312764 Kg
Pn = 0.75 x fy x An
= 0.75 x 4100 x 84.76
= 260637.00 Kg
diambil yang terkecil yaitu : 260637.00 kg
Kontrol kekuatan nominal :
Pn ≥ Pu
260637.00 Kg ≥ 27852 Kg OK
Jarak antar baut :
Syarat penyusunan baut :
Jarak tepi baut, L = 1.5 d < L < 3 d
Jarak tengah baut, L = 3 d < L < 7 d
# Syarat jarak baut tepi ke plat :
1,5 d = 1.5 x 26 = 39 mm
3d = 3 x 26 = 78 mm
Diambil jarak tepi baut = 40 mm

# Syarat jarak baut tepi ke plat :


3d = 3 x 26 = 78 mm
7d = 7 x 26 = 182 mm
Diambil jarak tepi baut = 80 mm
- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pu
Ф Rn
= 27852.000
26475.429
= 1.052 bh = 7 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n
Ф x fu x L

158
≥ 27852.00 / 7
1 x 5500 x 4
≥ 0.2411
Digunakan tebal plat simpul 3 cm

Gelagar Induk
WF 410X405X18X28

Plat t 3 cm

Baut Ø24 mm

L 175X175X15

0,4
0,8
2,2

6
0,8

5,2
1,1

3,1
2,3
0,8

1,2
0,4
0,4

0,8 0,8

159
Gelagar Induk
WF 410X405X18X28

Plat t 3 cm

Baut Ø24 mm

L 175X175X15

0,4
0,8
2,2

6
0,8

5,2
1,1

3,1
2,3
0,8

1,2
0,4
0,4
0,8 0,8

Gambar Detail sambungan gelagar melintang dan gelagar induk

- Kontrol kekuatan tarik baut :


y1 = 60.00 cm
y2 = 52.00 cm
y3 = 31.00 cm
y4 = 23.00 cm
y5 = 11.90 cm
y6 = 4.00 cm

∑y = y1 + y2 + y3 + y4 + y5 + y6
= 181.90 cm
# Kontrol terhadap gaya tarik baut
Rut1 = Mu x y1
∑y²
= 27852 x 60.00 = 50.5059144495
33087.61
Rut2 = Mu x y2
∑y²
= 27852 x 52.00 = 43.7717925229
33087.61
Rut3 = Mu x y3
∑y²
= 27852 x 31.00 = 26.0947224656
33087.61
Rut4 = Mu x y4
∑y²
= 27852 x 23.00 = 19.360600539
33087.61
Rut5 = Mu x y5
∑y²
= 27852 x 11.90 = 10.0170063658

160
33087.61
Rut6 = Mu x y6
∑y²
= 27852 x 4.00 = 3.3670609633
33087.61
- Kontrol
Ф Rnt ≥ Rut ( diambil yang paling besar )
26475.429 ≥ 50.506 OK

- Kontrol kekuatan geser baut :

Ruv = Pu
n
= 27852
7
= 3978.8571428572 Kg
- Kontrol
Ф Rnv ≥ Ruv
33462.000 ≥ 3978.857 OK

Gelagar Induk
WF 410X405X18X28

Plat t 3 cm

Baut Ø24 mm

L 175X175X15
0,4
0,8
2,2
0,8
1,1
0,8
0,4

0,8 0,8

161
4.2.4.4Sambungan batang pada gelagar induk
a. sambungan join 39

Beam 15

Beam 23 Beam 25

Join 39

Gambar Gaya batang node 39


Keterangan =
B 15 = 139773.00 Kg (Tarik) L = 11.78 m
B 23 = 150409 Kg (Tarik) L = 5 m
B 25 = 128670 Kg (Tarik) L = 5 m
Perhitungan dimensi batang tarik
- Perhitungan dimensi batang tarik Beam B 15
Data yang diketahui :
Mutu baja = BJ 55
fy = 550.000 Mpa = 5500 Kg/cm²
fu = 410.000 Mpa = 4100 Kg/cm²
E = 200000.000 Mpa
Pu = 139773.000 Kg
L = 11.780 m = 1178.00 cm
Lubang baut = 2.6 cm
Dicoba dengan dimensi WF 400 x 400 x 18 x 28
tf

tw
h

162
b

Gambar WF 400 x 400 x 18 x 28

* Data baja WF 400 x 400 x 18 x 28 sebagai berikut :


A = 295.4 cm² = 29540 mm²
Ix = 668 cm⁴
Iy = 31000 cm⁴
b = 414 mm = 41.4 cm
h = 405 mm = 40.5 cm
tw = 18 mm = 1.8 cm
tf = 28 mm = 2.8 cm

Perhitungan :
* Perhitungan radius giras ( ɾ ) =

rx =
√ Ix
Ag

=
√ 668
295.4
= 1.50377543 cm

ry =
√ Iy
Ag

=
√ 31000
295.4
= 10.2441423 cm

* menghitung parameter kerampingan


* Cek rasio kerampingan
L
≤ 300
r

163
= 1178.00
≤ 300
10.2441422732
= 114.9925458454 ≤ 300

* menghitung dimensi batang tarik


* Luas nominal plat
An = Ag - Lebar lubang baut x tf

= 295.4 - 2.6 x 2.8


= 288.12 cm²

* Luas Bersih Plat (Luas efektif penampang) :


Ae = U x An

= 0.85 - 288.12

= 244.902 cm²

* Kekuatan desain didasarkan pelelehan penampang bruto :


Pn = θ x fy x Ag
= 0.9 X 5500 x 295.4
= 1462230.00 Kg

* Kekuatan desain didasarkan pelelehan penampang bersih:


Pn = θ x fu x Ae
= 0.75 X 4100 x 244.902
= 753073.65 Kg
Kontrol :
Pn ≥ Pu
Pn = 753073.65 Kg ≥
Pu = 139773 Kg OK!!!

Perhitungan dimensi batang tarik


Perhitungan dimensi batang tarik Beam B 23
Data yang diketahui :

164
Mutu baja = BJ 55
fy = 410 Mpa = 4100 Kg/cm²
fu = 550 Mpa = 5500 Kg/cm²
E = 200000 Mpa
Pu = 150409 Kg
L = 5.000 m = 500.00 cm
Lubang baut = 2.6 cm

Dicoba dengan dimensi WF 400 x 400 x 18 x 28

tf

tw
h

Gambar WF 400 x 400 x 18 x 28


* Data baja WF 400 x 400 x 18 x 28 sebagai berikut :
A = 295.4 cm² = 29540 mm²
Ix = 668 cm⁴
Iy = 31000 cm⁴
b = 414 mm = 41.4 cm
h = 405 mm = 40.5 cm
tw = 18 mm = 1.8 cm
tf = 28 mm = 2.8 cm
* Perhitungan radius giras ( ɾ ) =

rx =
√ Ix
Ag

=
√ 668
295.4

165
= 1.50377543 cm

ry =
√ Iy
Ag

=
√ 31000
295.4
= 10.2441423 cm
* menghitung parameter kerampingan
* Cek rasio kerampingan
L
≤ 300
r

= 500.00
≤ 300
10.2441422732
= 48.8083810889 ≤ 300

* menghitung dimensi batang tarik


* Luas nominal plat
An = Ag - Lebar lubang baut x tf

= 295.4 - 2.6 x 40.5


= 190.1 cm²

* Luas Bersih Plat (Luas efektif penampang) :


Ae = U x An

= 0.85 - 190.1

= 161.585 cm²

* Kekuatan desain didasarkan pelelehan penampang bruto :


Pn = θ x fy x Ag
= 0.9 X 4100 x 295.4
= 1090026.00 Kg

166
* Kekuatan desain didasarkan pelelehan penampang bersih:
Pn = θ x fu x Ae
= 0.75 X 5500 x 161.585
= 666538.13 Kg
Kontrol :
Pn ≥ Pu
Pn = 666538.13 Kg ≥
Pu = 150409 Kg OK!!!

Perhitungan dimensi batang tarik


Perhitungan dimensi batang tarik Beam B 25
Data yang diketahui :
Mutu baja = BJ 55
fy = 410.000 Mpa = 4100 Kg/cm²
fu = 550.000 Mpa = 5500 Kg/cm²
E = 200000.000 Mpa
Pu = 128670.000 Kg
L = 5.000 m = 500.00 cm
Lubang baut = 2.6 cm

Dicoba dengan dimensi WF 400 x 400 x 18 x 28


tf

tw
h

Gambar WF 400 x 400 x 18 x 28


Data baja WF 400 x 400 x 18 x 28 sebagai berikut :

167
A = 295.4 cm² = 29540 mm²
Ix = 668 cm⁴
Iy = 31000 cm⁴
b = 414 mm = 41.4 cm
h = 405 mm = 40.5 cm
tw = 18 mm = 1.8 cm
tf = 28 mm = 2.8 cm

168
* Perhitungan radius giras ( ɾ ) =

rx =
√ Ix
Ag

=
√ 668
295.4
= 1.50377543 cm

ry =
√ Iy
Ag

=
√ 31000
295.4
= 10.2441423 cm
* menghitung parameter kerampingan
* Cek rasio kerampingan
L
≤ 300
r

= 500.00
≤ 300
10.2441422732
= 48.8083810889 ≤ 300

* menghitung dimensi batang tarik


* Luas nominal plat
An = Ag - Lebar lubang baut x tf

= 295.4 - 2.6 x 40.5


= 190.1 cm²

* Luas Bersih Plat (Luas efektif penampang) :


Ae = U x An

= 0.85 - 190.1

= 161.585 cm²

169
* Kekuatan desain didasarkan pelelehan penampang bruto :
Pn = θ x fy x Ag
= 0.9 X 4100 x 295.4
= 1090026.00 Kg

* Kekuatan desain didasarkan pelelehan penampang bersih:


Pn = θ x fu x Ae
= 0.75 X 5500 x 161.585
= 666538.13 Kg
Kontrol :
Pn ≥ Pu
Pn = 666538.13 Kg ≥
Pu = 128670 Kg OK!!!

Dapat disimpulkan dari hasil perhitungan Pn didapatkan nilai sebagai berikut :


Pn B 15 = 753073.65 Kg (Batang Tarik)
Pn B 23 = 666538.13 Kg (Batang Tarik)
Pn B 25 = 666538.125 Kg (Batang Tarik)

a. sambungan join 31

Beam 1

Beam 205

Beam16

Join 31
Gambar Gaya batang node 31
Keterangan =
B1 = 115868 Kg (Tekan) L = 6 m
B 205 = 272994 Kg (Tekan) L = 6.088 m
B 16 = 217320 Kg (Tarik) L = 5 m
Perhitungan dimensi batang tekan

170
Perhitungan dimensi batang tekan Beam B1
Data yang diketahui :
Mutu baja = BJ 55
fy = 410.000 Mpa = 4100 Kg/cm²
fu = 550.000 Mpa = 5500 Kg/cm²
E = 200000.000 Mpa
Pu = 115868.000 Kg
L = 6.000 m = 600.00 cm
Lubang baut = 2.6 cm
Dicoba dengan dimensi WF 400 x 400 x 18 x 28

tf

tw
h

Gambar WF 400 x 400 x 18 x 28

* Data baja WF 400 x 400 x 18 x 28 sebagai berikut :


A = 295.4 cm² = 29540 mm²
Ix = 66800 cm⁴
Iy = 31000 cm⁴
b = 414 mm = 41.4 cm
h = 405 mm = 40.5 cm
tw = 18 mm = 1.8 cm
tf = 28 mm = 2.8 cm

Perhitungan :
* Perhitungan radius giras ( ɾ ) =

171
rx =
√ Ix
Ag

=
√ 66800
295.4
= 15.0377543 cm

ry =
√ Iy
Ag

=
√ 31000
295.4
= 10.2441423 cm

* menghitung parameter kerampingan


* Cek rasio kerampingan
L
≤ 200
r

= 600.00
≤ 200
10.2441422732
= 58.5700573066 ≤ 200

* menghitung tegangan tekuk kritis elastis


Fe = π²E
(𝐾𝑥�/�)²

= 3.14285714 ² x 200000
58.5700573066 ²
= 575.875 Mpa

* menghitung tegangan kritis dengan elemen langsing :


fy
Fe

172
= 410.000
575.875
= 0.712 ≤ 2.25

fy/fe

Fcr = 0.658 x fy

= 0.74230780 x 4100.000
= 3043.462 Mpa
Maka, Pn :
Pn = Fcr x Ag
= 0.850 x 3043.462 X 295.4
= 764182.86654045 kg

Kontrol :
Pn ≥ Pu
Pn = 764182.86654045 Kg ≥
Pu = 115868.000 Kg OK!!!

Perhitungan dimensi batang tekan


Perhitungan dimensi batang tekan Beam B 205
Data yang diketahui :
Mutu baja = BJ 55
fy = 410.000 Mpa = 4100 Kg/cm²
fu = 550.000 Mpa = 5500 Kg/cm²
E = 200000.000 Mpa
Pu = 272994.000 Kg
L = 6.088 m = 608.80 cm
Lubang baut = 2.6 cm
Dicoba dengan dimensi WF 400 x 400 x 18 x 28
tf

tw
h

173
tf
tw

h
b

Gambar WF 400 x 400 x 18 x 28

Data baja WF 400 x 400 x 18 x 28 sebagai berikut :


A = 295.4 cm² = 29540 mm²
Ix = 66800 cm⁴
Iy = 31000 cm⁴
b = 414 mm = 41.4 cm
h = 405 mm = 40.5 cm
tw = 18 mm = 1.8 cm
tf = 28 mm = 2.8 cm

Perhitungan :
* Perhitungan radius giras ( ɾ ) =

rx =
√ Ix
Ag

=
√ 66800
295.4
= 15.0377543 cm

ry =
√ Iy
Ag

=
√ 31000
295.4
= 10.2441423 cm

* menghitung parameter kerampingan

174
* Cek rasio kerampingan
L
≤ 200
r

= 608.80
≤ 200
10.2441422732
= 59.4290848138 ≤ 200

* menghitung tegangan tekuk kritis elastis


Fe = π²E
(𝐾𝑥�/�)²

= 3.14285714 ² x 200000
59.4290848138 ²
= 559.347 Mpa

* menghitung tegangan kritis dengan elemen langsing :


fy
Fe
= 410.000
559.347
= 0.733 ≤ 2.25

fy/fe

Fcr = 0.658 x fy

= 0.73580034 x 4100.000
= 3016.781 Mpa
Maka, Pn :
Pn = Fcr x Ag
= 0.850 x 3016.781 X 295.4
= 757483.6365781 kg

175
Kontrol :
Pn ≥ Pu
Pn = 757483.6365781 Kg ≥
Pu = 272994.000 Kg OK!!!

Perhitungan dimensi batang tarik


Perhitungan dimensi batang tarik Beam B 16
Data yang diketahui :
Mutu baja = BJ 55
fy = 410.000 Mpa = 4100 Kg/cm²
fu = 550.000 Mpa = 5500 Kg/cm²
E = 200000.000 Mpa
Pu = 217320.000 Kg
L = 5.000 m = 500.00 cm
Lubang baut = 2.6 cm

Dicoba dengan dimensi WF 400 x 400 x 18 x 28


tf

tw
h

Gambar WF 400 x 400 x 18 x 28


Data baja WF 400 x 400 x 18 x 28 sebagai berikut :
A = 295.4 cm² = 29540 mm²
Ix = 66800 cm⁴
Iy = 31000 cm⁴
b = 414 mm = 41.4 cm

176
h = 405 mm = 40.5 cm
tw = 18 mm = 1.8 cm
tf = 28 mm = 2.8 cm
* Perhitungan radius giras ( ɾ ) =

rx =
√ Ix
Ag

=
√ 66800
295.4
= 15.0377543 cm

ry =
√ Iy
Ag

=
√ 31000
295.4
= 10.2441423 cm
* menghitung parameter kerampingan
* Cek rasio kerampingan
L
≤ 300
r

= 500.00
≤ 300
10.2441422732
= 48.8083810889 ≤ 300

* menghitung dimensi batang tarik


* Luas nominal plat
An = Ag - Lebar lubang baut x tf

= 295.4 - 2.6 x 40.5


= 190.1 cm²

* Luas Bersih Plat (Luas efektif penampang) :


Ae = U x An

177
= 0.85 - 190.1

= 161.585 cm²

* Kekuatan desain didasarkan pelelehan penampang bruto :


Pn = θ x fy x Ag
= 0.9 X 4100 x 295.4
= 1090026.00 Kg

* Kekuatan desain didasarkan pelelehan penampang bersih:


Pn = θ x fu x Ae
= 0.75 X 5500 x 161.585
= 666538.13 Kg
Kontrol :
Pn ≥ Pu
Pn = 666538.13 Kg ≥
Pu = 217320 Kg OK!!!

Dapat disimpulkan dari hasil perhitungan Pn didapatkan nilai sebagai berikut :


Pn B 1 = 764182.867 Kg (Batang Tekan)
Pn B 205 = 757483.64 Kg (Batang Tekan)
Pn B 16 = 666538.125 Kg (Batang Tarik)

Sambungan direncanakan menggunakan data sebagai berikut


Data perencanaan :
Dimensi gelagar induk = WF 400 x 400 x 18 x 28
h = 414 mm
b = 405 mm
tw = 18 mm
tf = 28 mm
Mutu baja = BJ 55
fy = 410 Mpa
fu = 550 Mpa
Mutu baut = A49
〖�
�〗
^�
178
〖�
�〗 = 1040 Mpa
^�
Diameter baut = Ø 24 mm = 2.4 cm
Diameter lubang = 24 mm + spasi lubang
= 24 mm + 2 mm
d = 26 mm

Luas Baut :
Ab = 1 x π x D²

4
= 0.25 x 3.14285714 x 5.76
= 4.52571429 cm²

kekuatan tarik desain baut :


Ф Rnt = Ф x 0.75 x 〖� x Ab
= 0.75 x 0.75 x�〗
^� 10400 x 4.52571429
= 26475.429 Kg

kekuatan geser desain baut :

179
m ( bidang geser ) = 1
Ф Rnv = Ф x r x 〖� x m x Ab
= 0.75 x 0.4 x�〗
^� 10400 x 1
x 4.52571429
= 14120.229 Kg

Kekuatan desain tumpu baut :


Ф Rn = Ф x ( 2.4 x d x tw x
fu )
= 0.75 x ( 2.4 x 2.6 x 1.8
x 5500 )
= 46332.000 Kg
Dari perhitungan kuat tarik, kuaat geser dan kuat tumpu diambil nilai yang
terkecil yaitu :
= 14120.23 Kg ( kuat tarik )
Jarak baut yang digunakan :
Syarat penyusunan baut :
Jarak tepi baut, L = 1.5 d < L < 3 d
Jarak tengah baut, L = 3 d < L < 7 d
# Syarat jarak baut tepi ke plat :
1,5 d = 1.5 x 26 = 39.0000 mm
3d = 3 x 26 = 78.0000 mm
Diambil jarak tepi baut = 50 mm
# Syarat jarak baut ke baut :
3d = 3 x 26 = 78.0000 mm
7d = 7 x 26 = 182.0000 mm
Diambil jarak tepi baut = 100 mm

# Beam 1 ( Batang Tekan )


- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pn

180
Ф Rn

181
= 382091.433
14120.229
= 27.060 bh = 28 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n
Ф x fu x L
≥ 382091.43 / 28
1 x 4100 x 5
≥ 0.8876

# Beam 205 ( Batang Tekan )


- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pn
Ф Rn
= 378741.818
14120.229
= 26.823 bh = 28 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n
Ф x fu x L
≥ 378741.82 / 28
1 x 4100 x 5
≥ 0.8798

# Beam 16 ( Batang Tarik )


- Menentukan jumlah baut (n) :
n = Pn
Ф Rn
= 333269.063
14120.229

182
= 23.602 bh = 24 bh
- Menentukan ketebalan plat simpul :
L = Jarak baut ke tepi plat
t ≥ Pu / n
Ф x fu x L
≥ 333269.06 / 24
1 x 4100 x 5
≥ 0.9032
# Kontrol Plat simpul
a. Potongan A

7,958,76

14,81
0,81 28°

3,75
6,05

2,3

Gambar Kontrol plat simpul node no.31


Data yang diketahui :
Tebal plat simpul (t) = 3 cm
panjang potongan plat (b) = 148.1 cm
jumlah lubang(n) = 3 bh
Diameter baut (df) = Ø 24 mm = 2.4 cm
Diameter lubang (d) = 24 mm + spasi lubang
= 24 mm + 2 mm
= 26 mm

183
Tegangan plat BJ 55 (fy) = 4100 = 41000 Kg/cm²
Pn Beam no. 205 = 217320.00 Kg
Pn Beam no. 16 = 666538.13 Kg
Sudut beam no 205 = 7.00 ᵒ
Sudut beam no. 16 = 28.00 ᵒ
Menentukan luas penampang plat :
- Luas penampang plat
Ag = t x b
= 3 x 148.1
= 444.30 cm²
- Luas penampang plat bersih
An = Ag - n x d x t
= 444.30 - 3 x 2.6 x 3
= 420.90 cm²

Menentukan letak titik berat


Ya = 8.76 cm
Yb = 6.05 cm

Batang no. 205


P = Pn
2

= 217320.0
2
= 108660 Kg

D205 = P cos 7
= 108660 x 0.99
= 107850.065 Kg
N205 = P Sin 7
= 108660 x 0.122
= 13242.3229 Kg

184
Batang no. 16
P = Pn
2

= 666538.1
2
= 333269 Kg

D16 = P cos 28
= 333269.063 x 0.88
= 294259.117 Kg
N16 = P Sin 28
= 333269.063 x 0.469
= 156460.348 Kg

V total = D205 + D16


= 107850.065 + 294259
= 402109.181 Kg

N total = N205 + N16


= 13242.3229 + 156460.348
= 169702.67 Kg

Momen yang terjadi akibat geser :


Z1 = 54.12 cm
Z2 = 21.56 cm

Mu = D205 x Z1 + D16 x Z2
= 107850.065 x 54.12 + 294259 x 21.56
= -507381.042931 Kg.cm

Zx = 1 x t x b²

185
6

= 1 x 3 x 21933.61
6

= 10966.805 cm³

Fcr = Nu + Mu
An Zx
= 169702.67 + -507381.042931
420.90 10966.805
= 356.924834 Kg/cm² ≤ 41000 Kg/cm² OK

Fv = Vu
An
= 402109.181
420.90
= 955.355622 Kg/cm2 ≤ 41000 Kg/cm² OK


Fr = Fcr² + Fv²

= 356.924834 ² + 955.355622 ²
= 1019.85278 Kg/cm2 ≤ 41000 Kg/cm² OK
Jadi dipakai tebal plat simpul yaitu = 3 cm

186
4,2.4 Perencanaan Perletakan Bantalan Elastomer
Data acuan perencanaan sebagai berikut :
Pu = 277100 Kg (Node 31)
= 2771000 N
Lebar penampang baja = 500 mm
Data fisik elastomer
Hardness = 70 Shore A
Modulus geser (G) = 0.55 Mpa
Batasan tegangan delaminasi (d) = 7 Mpa

Aperlu = Pu = 2771000 = 395857.142857 mm2


d 7
Asumsi dimensi elastomer :
Lebar (W) = 700 mm
Panjang (L) = 700 mm
Tebal lapisan (Hri) = 16 mm
Tebal lapisan penutup (hcover) = 4 mm
jumlah lapisan (n) = 13 buah lapisan
Mutu plat (fy) = 410 Mpa
Perhitungan faktor bentuk :
S = A
lp hri
= 700 700
2 16 700 + 700
= 10.94
Kontrol :
4 < 10.94 < 12
Kontrol tegangan ijin :
σ = Pu
A
= 2771000
700 700
195
= 5.66 Mpa

196
Bantalan dengan deformasi geser yang tidak kekang :
σ Mpa ≤ 7 Mpa
5.66 Mpa ≤ 7 Mpa

σ ≤ 1 G S
5.66 ≤ 1 0.55 10.94
5.66 ≤ 6.016 Mpa

Bantalan dengan deformasi geser yang kekang :


σ Mpa ≤ 7 Mpa
5.66 Mpa ≤ 7 Mpa

σ ≤ 1.1 G S
5.66 ≤ 1.1 0.55 10.94
5.66 ≤ 6.617 Mpa

Cek deformasi geser :


Total deformasi geser rencana ∆s = 79.54 mm
Deformasi ijin = 2 ∆s = 2 79.54 = 159.1 mm
Ketebalan total elastomer (hri) = jumlah tebal internal +jumlah tebal cover
= 16 13 + 2 4
= 216 mm
hri ≥ 2∆s
216 mm ≥ 159.1 mm

Kontrol Rotasi :
σ ≥ 0.5 G S L ² sx
hri n
5.66 ≥ 0.5 0.55 10.94 700 ² 0.005 + 0.005
16 13
5.655 Mpa ≥ 4.429 Mpa

197
Menentukan tebal plat :
hs ≥ 3 hmax σ
fy
≥ 3 16 5.66
410
≥ 0.66206073
Tebal plat yang digunakan adalah 1 mm

Kontrol stabilitas :
H ≤ L
3
216 + 1 x 13 + 1 ≤ 700
3
230 mm ≤ 233.3

d = 0.5 3 Pu p
1 fy
= 0.5 3 2771000 700.30
700 410
= 71.21 mm

198
Aman

Aman

Aman

Aman

199
Aman

200

Das könnte Ihnen auch gefallen